HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG VAGINA SPA DENGAN MINAT MELAKUKAN PADA WANITA USIA SUBUR ( Studi Di Dusun Sambisari Desa Ceweng Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

  

SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG VAGINA SPA

DENGAN MINAT MELAKUKAN PADA WANITA USIA

SUBUR

( Studi Di Dusun Sambisari Desa Ceweng Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang)

  

LISA

NURKHOLIFAH

172120030

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

  

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2018

  

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG VAGINA SPA

DENGAN MINAT MELAKUKAN PADA

WANITA USIA SUBUR

( Studi Di Dusun Sambisari Desa Ceweng Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang)

  SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program

  Studi Diploma 4 Bidan Pendidikan Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika

  Jombang LISA NURKHOLIFAH

  172120030

  

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

  

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2018

PERSETUJUAN SKRIPSI

  Judul : HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG VAGINA SPA DENGAN MINAT MELAKUKAN PADA WANITA USIA SUBUR

  (Di Dusun Sambisari Desa Ceweng Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang)

  Nama Mahasiswa : Lisa nurkholifah NIM : 17.212.0030

  TELAH DISETUJUI KOMISI PEMBIMBING PADA TANGGAL 28 JULI 2018

  Ita Ni’matuz Zuhroh, SST., M.Kes Devi Fitria Sandi, SST., M.Kes

  Pembimbing Utama Pembimbing Anggota Mengetahui,

  Ketua STIKes ICMe

H. Imam Fatoni, SKM.,MM

  NIK.03.04.022 Ketua Program Studi

  Ita Ni’matuz Zuhroh, SST., M.Kes

  NIK.05.09.183

  LEMBAR PENGESAHAN

  Nama Mahasiswa : Lisa Nurkholifah NIM : 172120030 Program Studi : D4 Bidan Pendidik Judul : HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG VAGINA

  SPA DENGAN MINAT MELAKUKAN PADA WANITA

  (Di Dusun Sambisari Desa Ceweng Kecamatan

  USIA SUBUR

  Diwek Kabupaten Jombang)

  Telah berhasil dipertahankan dan diuji dihadapan Dewan penguji dan diterima sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi D4 Bidan Pendidik

  Komisi Dewan Penguji, Ketua Dewan Penguji : Ruliati, SST., M.Kes ( ) Penguji I : ( )

  Ita Ni’matuz Zuhroh, SST., M.Kes Penguji II : Devi Fitria Sandi, SST., M.Kes ( ) Ditetapkan di : JOMBANG Pada tanggal : 28 JULI 2018

  

MOTTO

  “Air yang jernih tidak dihasilkan dari selokan yang keruh begitu juga hidup perlu terus di saring agar mendapatkan kualitas hidup yang bagus ”

  

PERSEMBAHAN

  Dari lubuk hati yang paling dalam Skripsi ini kupersembahkan untuk yang tercinta : Ayahanda Jakfar, Ibunda Surya Latifah, kakak-kakakku dan keluarga besarku sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terimakasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini dengan penuh cinta kepada Ayah, Ibu, kakak, beserta keluarga besarku tercinta yang telah membina dan memberikan dorongan moral, material dan spiritual serta rela mengorbankan segalanya demi masa depanku.

  Untuk teman-temanku terima kasih untuk kehangatan sebuah persahabatan, terima kasih atas doa, nasehat, dukungan, bantuan, dan semangat dari kalian. Teman-teman seperjuangan dari D4 Bidan Pendidik STIKes Insan Cendekia Medika Jombang angkatan 2017/2018 salam sukses untuk kita semua.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  Peneliti dilahirkan di Bangkalan pada tanggal 11 Desember 1997 peneliti merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Jakfar dan Ibu Surya latifah.

  Pada tahun 2002 peneliti lulus dari TK Dharma Wanita, 2008 peneliti lulus dari SDN Telagabiru 1, 2011 peneliti lulus dari SMPN 1 Tanjungbumi, 2014 peneliti lulus dari MA Al-Amien putri 1 Sumenep. Pada tahun 2017 peneliti lulus D3 Kebidanan dari Stikes Icme Jombang, dan melanjutkan Study D4 Bidan pendidik di Stikes Icme Jombang.

  Demikianlah riwayat hidup ini ditulis dengan sebenarnya.

  Jombang, Juli 2018

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Pengetahuan tentang Vagina Spa Dengan Minat melakukan pada Wanita Usia Subur ( Studi Di

  Dusun Sambisari Desa Ceweng Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang)

  ’’. Dalam penyusunan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada Bapak H. Imam Fatoni, SKM.,MM. selaku ketua STIKES ICMe Jombang. Ita Ni ’matuz Zuhroh, SST.,M.Kes Selaku Ketua Program studi Diploma 4 Bidan Pendidik dan juga selaku pembimbing pertama dan Devi Fitria Sandi, SST.,M.Kes selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan arahan dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Bapak ibu dosen prodi D4 Bidan Pendidik STIKES ICME Jombang beserta Stafnya, kedua orang tua saya, serta teman-teman sejawat D4 Bidan Pendidik yang telah memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

  Penyusunan skripsi ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak kesalahan serta kekurangan yang dimiliki peneliti. Untuk itu peneliti mengaharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini, dan semoga skripsi dapat bermanfaat, amin.

  Jombang, Juli 2018 Lisa Nurkholifah

  

ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG VAGINA SPA DENGAN MINAT

MELAKUKAN PADA WANITA USIA SUBUR

( Studi Di Dusun Sambisari Desa Ceweng Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang)

Oleh :

  

Lisa Nurkholifah

Vagina spa merupakan perawatan daerah vagina melalui teknik penguapan

dengan menggunakan ramuan tertentu, yang mempunyai manfaat merawat organ intim

  untuk mencegah dan mengatasi keputihan, menjaga daya tahan terhadap infeksi,

  .Penelitian ini bertujuan

  menimbulkan sensasi, dan meningkatkan gairah seksual

  

untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan tentang Vagina Spa dengan Minat Melakukan

pada Wanita Usia Subur Di Dusun Sambisari Desa Ceweng, Kecamatan Diwek,

Kabupaten Jombang.

  Jenis penelitian ini adalah Analitik Correlational dengan rancangan

CrossSectional. Populasinya adalah WUS didusun Sambisari sejumlah 202 WUS.Sampel

penelitian sejumlah 30 WUS, diambil secara proportional random sampling.Variabel

independent penelitian ini adalah pengetahuan WUS tentang Vagina spa dan Variabel

dependent penelitian ini adalah minat WUS untuk melakukan Vagina spa.Instrument

penelitiannya menggunakan kuesioner, dengan pengolahan data editing, coding, scoring,

tabulating dan analisa data uji spermanrank.

  Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan WUS tentang Vaginaspa didapatkan

3 responden (10,0%) berngetahuan baik, 14 responden (46,7%) berngetahuan cukup dan

13 responden (43,3%) berpengetahuan kurang sedangkan minat wus untuk melakukan

vaginaspa didapatkan 4 responden (13,3%) mempunyai minat tinggi, 13 responden

(43,3%) mempunyai minat sedang, 13 responden (43,3%) mempunyai minat rendah. Uji

spermanrank menunjukkan bahwa nilai signifikan 1 ρ value = 0,03 < α (0,05), sehingga H diterima.

  Kesimpulan penelitian ini ada Hubungan Pengetahuan tentang Vagina Spa

dengan Minat Melakukan pada Wanita Usia Subur Di Dusun Sambisari Desa Ceweng,

Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan

tentang Vagina spa bagi wanita usia subur.

  Kata kunci : Pengetahuan, Minat, Vagina spa

  

ABSTRACT

THE CORRELATIONS KNOWLEDGE OF VAGINA SPA WITH INTEREST TO DO

WOMEN OF CHILBEARING AGE

(In the hamlet sambisari of ceweng village, diwek subdistrict, jombang regency)

By :

  

Lisa Nurkholifah

Vagina spa was a vaginal area treatment through evaporation techniques using

certain herbs, which had the benefit of taking care of the sex organs to prevent and

overcome leucorrhoea,maintainted resistance to infection, caused sensation, and

increased sexual arousal. This research aimed to know the relation of knowledge about

vagina spa with the interest to do on women chilbearing age in the hamlet sambisari of

ceweng village, diwek subdistrict, jombang regency.

  This type of research is analytical correlational with design of

CrossSectional.Populasinya is WCA (women chilbearing age)amounted 202 WCA. The

sample of this research is 30 WCA, which were taken by proportional random sampling.

The independent variable of this research is WUS knowledge about Vagina spa and

dependent variable of this research is WUS interest to do vagina spa.Instrument research

using questionnaire, and test spearmanrank.

  The result of this research showed the knowledge of WCA about Vagina spa

obtained 3 respondents (10,0%) with a good knowledge, 14 respondents (46,7%) with

enough knowledge and 13 respondents (43,3%) with less knowledge while the interest of

WCA to do Vagina spa were obtained 4 of respondents (13.3%) had high interest, 13

respondents (43.3%) had moderate interest, 13 respondents (43.3%) had low interest.

The test of spermanrank showed that the significant value of ρ value = 0,03 <α (0,05), so

H1was accepted.

  The Conclusion of this research was there’s relation of knowledge about vagina

spa with the interest to do on women chilbearing age in the hamlet sambisari of ceweng

village, diwek subdistrict, jombang regency. It was expected to improve knowledge about

vagina spa for women of chilbearing age.

  Keywords: Knowledge, Interest, Vagina spa

  

DAFTAR ISI

Halaman:

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN JUDUL DALAM ..................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................ iii

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ............................................ iv

PERSETUJUAN PENELITIAN ................................................................... v

PENGESAHAN PENELITIAN .................................................................... vi

MOTTO .......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ................................................................................... x

ABSTRAK ...................................................................................................... xi

ABSTRACT .................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN ................................................ xviii

  BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................

  1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................

  4 1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................

  4 1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................

  5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pengetahuan ...................................................................

  6 2.2 Konsep Minat ..............................................................................

  17 2.3 Konsep Wanita Usia Subur ..........................................................

  27 2.4 Konsep V-spa ..............................................................................

  40 BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konseptual ...................................................................

  46 3.2 Hipotesis .......................................................................................

  48

  BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ............................................................................

  64 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...............................

  81 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

  80 6.2 Saran ...............................................................................................

  80 6.1 Kesimpulan .....................................................................................

  71 BAB VI PENUTUP (KESIMPULAN DAN SARAN) .................................

  66 5.2 Pembahasan ..................................................................................

  66 5.1 Hasil Penelitian ............................................................................

  56 4.9 Etika Penelitian ............................................................................

  49 4.2 Rancangan Penelitian ...................................................................

  54 4.8 Pengumpulan dan Analisa Data ...................................................

  54 4.7 Definisi Operasional.....................................................................

  52 4.6 Identifikasi Variabel .....................................................................

  50 4.5 Jalannya Penelitian (Kerangka Kerja) ..........................................

  50 4.4 Populasi, Sampledan Sampling ....................................................

  49 4.3 Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................

  82 LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  68

  Hubungan Pengetahuan tentang Vagina Spa dengan Minat Melakukan pada Wanita Usia Subur Di Dusun Sambisari Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang ................................................................

  Frekuensi

  5.8 Karakteristik

  70

  5.7 Karakteristik Frekuensi minat wus untuk melakukan Vagina spa Di Dusun Sambisari Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang........................

  69

  5.6 Karakteristik Frekuensi pengetahuan wus tentang Vagina spa Di Dusun Sambisari Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang........................

  69

  5.5 Karakteristik Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Di Dusun Sambisari Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang........................

  5.4 Karakteristik Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Di Dusun Sambisari Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang........................

  No

  68

  5.3 Karakteristik Frekuensi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Di Dusun Sambisari Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang........................

  67

  5.2 Karakteristik Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Di Dusun Sambisari Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.........................................

  67

  5.1 Karakteristik Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Di Dusun Sambisari Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.................................................

  55

  Hal

  4.1 Judul tabel Definisi Operasional Hubungan Pengetahuan tentang Vagina Spa dengan Minat Melakukan pada Wanita Usia Subur Di Dusun Sambisari Desa Ceweng, KecamatanDiwek,Kabupaten Jombang...................................................................

  70

  

DAFTAR GAMBAR

  No Judul gambar Hal Kerangka Konseptual Hubungan Pengetahuan tentang Vagina Spa

  3.1 dengan Minat Melakukan pada Wanita Usia Subur Di Dusun Sambisari Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten

  46 Jombang...................................................................

  4.1 Kerangka Kerja Hubungan Pengetahuan tentang Vagina Spa dengan Minat Melakukan pada Wanita Usia Subur keputihan Di Dusun Sambisari Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten

  53 Jombang.............................................................................

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Jadwal Penelitian Lampiran 2 Lembar Pernyataan Perpustakaan Lampiran 3 Surat Ijin Pendahuluan dan Penelitian dari Institusi Lampiran 4 Surat Ijin Pendahuluan dan Penelitian dari Dinas Kesehatan Lampiran 5 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 6 Lembar Pernyataan Bersedia Menjadi Responden Lampiran 7 Kisi

  • – Kisi Kuesioner Lampiran 8 Kuesioner Data Umum dan Data Khusus Lampiran 9 Lembar Konsultasi/ Revisi Lampiran 10 Tabulasi Data Umum Dan Reliabilitas Pengetahuan Lampiran 11 Tabulasi Data Validitas Dan Reliabilitas Minat Lampiran 12 Tabulasi Data Umum Lampiran 13 Tabulasi Data Khusus Pengetahuan Lampiran 14 Tabulasi Data Khusus Minat Lampiran 15 Data umum dan Data Khusus

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN

  > : Lebih dari

  < : Kurang dari ≥

  : Lebih dari sama dengan = : sama dengan

  • : sampai dnegan % : persentase 

  : Alfa 

  : Value ∑

  : Sigma B : Benar CTG :Cardiotograph Dkk : Dan kawan-kawan EQ : Emotional Quotient

  ƒ

  : Jumlah Jawaban yang benar H

  1 : Hipotesa

  IQ : Intellegence Quotient N : Jumlah skor maksimal P : Pesentase S : Salah STIKes : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sm : Skor maksimal Sp : Skor yang didapat SPSS :Statistic Product Service Solution SQ : Spiritual Quotient T : Tidak TRA : Theory of Reasoned Action WUS : Wanita usia subur Y : Ya

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Wanita Usia Subur (WUS) yang masih dalam usia Reproduktif (sejak

  • – mendapat haid pertama dan sampai berhentinya haid), yaitu antara usia 20 49 tahun, yang masih berpotensi untuk mempunyai keturunan (Manuaba, 2013). Banyak sekali gangguan reproduksi wanita salah satunya adalah keputihan, keputihan merupakan masalah yang menjadi persoalan kaum wanita. Mereka terkadang menganggap ringan persoalan tersebut, padahal keputihan jika tidak ditangani akan menyebabkan kemandulan, hamil di luar kandungan, dan manifestasi gejala dari semua penyakit reproduksi. Salah satu upaya mencegah masalah kesehatan reproduksi seperti keputihan adalah dengan cara melakukan perawatan organ intim atau vagina spa.

  Vagina spa merupakan perawatan daerah vagina melalui teknik penguapan dengan menggunakan ramuan tertentu. Vagina spa atau feminine

  spa , yang sebenarnya sudah dikenal sejak zaman nenek moyang kita dulu

  yaitu merawat organ intim untuk mencegah dan mengatasi keputihan, menjaga daya tahan terhadap infeksi, menimbulkan sensasi, dan meningkatkan gairah seksual. Vagina spa tergolong aman karena tidak menggunakan alat atau bahan yang dimasukkan atau disemprotkan ke dalam liang vagina (Shopia,2003).

  Di Amerika tercatat sekitar 37% perempuan yang berusia 15-44 tahun , di Indonesia pada tahun 2016 tercatat sekitar 60 jt wanita usia subur. Di provinsi Jawa Timur tercatat 13 jt jiwa wanita usia subur, (jurnal Nurrhadia, 2017), di Kabupaten Jombang sendiri terdapat kurang lebih 27.000 jiwa, di desa Ceweng terdapat 1.193 jiwa, dan di dusun sambisari terdapat 202 wanita usia subur. Menurut jurnal penelitian Lilian, 2 dari 5 orang menyatakan bahwa mereka tidak merasakan keputihan atau keluhan setelah melakukan perawatan vagina spa, dampak terhadap hubungan seksualitas juga meningkat. Tujuan penelitian adalah mengetahui dampak vagina spa terhadap kesehatan reproduksi pada WUS. Tekhnik pengumpulan data dengan wawancara mendalam. Hasil didapatkan 2 dari 5 klien menyatakan tidak merasakan keluhan setelah melakukan vagina spa, semua klien mengetahui tentang vagina spa, alasan dan manfaat melakukan vagina spa, dampak dari praktek vagina spa dan mendapat respon positif dari suami klien.

  Berdasarkan hasil wawancara kepada 10 orang wanita subur di dusun Sambisari terdapat 4 wanita subur yang mengalami keputihan , 2 diantaranya mengetahui tentang vagina spa dan pernah melakukan vagina spa, wanita usia subur tidak banyak mengetahui mengenai vagina spa karena tidak banyak mendapatkan informasi tentang vagina spa. Hal ini menyebabkan wanita usia subur tidak tertarik dengan vagina spa, karena vagina spa ini juga di anggap membutuhkan biaya yang besar.

  Beberapa penyebab keputihan pada wanita salah satunya menggunakan toilet umum yang kotor, sehingga rawan terinfeksi oleh bakteri, virus, jamur, dan sebagaianya, menggunakan pakaian dalam yang sangat ketat, apalagi terbuat dari bahan sintesis, melakukan cara pembilasan vagina dengan arah yang salah, kurangnya menjaga kebersihan organ intim, mengalami stress dan kelelahan, tidak sering mengganti pembalut saat menstruasi, sering menggaruk

  • – garuk pada daerah organ intim, tinggal di lingkungan yang kotor, mandi dengan berendam air hangat, jamur penyebab keputihan suka tinggal pada daerah yang hangat, sering berganti pasangan seksual, memakai yliner yang tidak berkualitas (terbuat dari bahan daur ulang & mengandung pemutih). Keputihan yang tidak ditangani akan menyebabkan kemandulan, hamil di luar kandungan, dan manifestasi gejala dari semua penyakit reproduksi (Manuaba, 2009).

  Menurut penelitian dari Rose Salah satu upaya mencegah masalah kesehatan reproduksi seperti keputihan dengan cara melakukan perawatan organ intim atau vagina spa. Hal inilah yang kuat menjadi alasan para wanita melakukan berbagai cara untuk mendapatkan hasil yang maksimal selain karena alasan kesehatan. Namun kenyataannya perawatan khusus organ kewanitaan ini masih merupakan masalah pro dan kontra, mengingat efek dari penggunaan bahan-bahan yang digunakan selama proses perawatan.

  Upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan minat wanita usia subur untuk melalukan vagina spa untuk mencegah keputihan yaitu dengan menambah informasi tentang vagina spa dengan cara membaca buku dan browsing di internet.

  Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Hubungan Pengetahuan Dengan Minat wanita usia subur untuk melalukan vagina spa untuk mencegah keputihan.

1.2 Rumusan Masalah

  Apakah ada Hubungan Pengetahuan tentang Vagina Spa dengan Minat Melakukan pada Wanita Usia Subur Di Dusun Sambisari Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang?

1.3 Tujuan Penelitian

  1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui Hubungan Pengetahuan tentang Vagina Spa dengan Minat Melakukan pada Wanita Usia Subur Di Dusun

  Sambisari Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

  1.3.2 Tujuan Khusus 1.

  Mengidentifikasi pengetahuan Wanita usia subur tentang vagina spa Di Dusun Sambisari Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

  2. Mengidentifikasi minat Wanita usia subur melakukan vagina spa Di Dusun Sambisari Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

  3. Menganalisa Hubungan Pengetahuan tentang Vagina Spa dengan Minat Melakukan pada Wanita Usia Subur Di Dusun Sambisari Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

  Menambah informasi berkenaan dengan vagina spa bagi wanita usia subur dan refrensi baru dalam bidang keilmuan kebidanan interpreneur.

  1.4.2 Manfaat Praktis 1.

  Bagi Tempat Penelitian (Dusun Sambisari) Digunakan sebagai masukan fasilitas kesehatan reproduksi untuk mencegah keputihan dengan vagina spa dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan Di Dusun Sambisari Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

  2. Bagi Responden Mendapatkan pengetahuan baru tentang vagina spa, agar bisa mencegah sebelum terjadi keputihan dengan vagina spa.

  3. Bagi STIKES ICMe Jombang Sebagai bahan masukan dan menambah referensi di Perpustakaan tentang penelitian atau reserch kebidanan dalam bidang interpreneur khususnya vagina spa.

  4. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai bahan dasar acuan dan refrensi atau penunjang bagi penelitian yang akan dilakukan selanjutnya berkenaan dengan vagina spa untuk mencegah keputihan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengetahuan

  2.1.1 Pengertian Pengetahuan Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya. Pengetahuan hanya bisa menjawab pertanyaan apa sesuatu itu (Notoatmodjo, 2010).

  Pengetahuan itu mempunyai sasaran tertentu, mempunyai metode atau pendekatan untuk mengkaji obyek tersebut sehingga memperoleh hasil yang dapat disusun secara sistematis dan diakui secara universal, maka terbentuklah ilmu. Perkataan lain, pengetahuan itu dapat berkembang menjadi ilmu apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: 1.

  Mempunyai obyek kajian 2. Metode pendekatan 3. Disusun secara sistematis 4. Bersifat universal (mendapat pengakuan secara umum) (Notoatmodjo, 2010).

  2.1.2 Tingkatan Pengetahuan Pengetahuan tercakup dalam domain kognitif 6 tingkatan

  (Notoatmodjo, 2010), yaitu: 1.

  Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dsb.

  2. Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah faham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari kriteria

  • –kriteria yang telah ada.

  3. Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

  Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum

  • – hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yag lain.

  4. Analisis (analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari pengguna kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

  5. Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya, dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.

  6. Evaluasi (evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

  • – justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan.

2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan

  Menurut Notoatmodjo (2010) pengetahuan sepanjang sejarah dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarakan cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran yaitu: 1.

  Cara Memperoleh kebenaran Non Ilmiah a.

  Cara coba salah (Trial and Error) Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan dan bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemunhkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat terpecahkan.

  b.

  Secara kebetulan Penemuan kebenaran secara kebenaran terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.

  c.

  Cara kekuasaan atau otoriter Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pemimpin - pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang pemerintah. Prinsip ini adalah orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang punya otoriter, tanpa terlebih dahulu membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris maupun berdasarkan masa lalu.

  d.

  Berdasarkan pengalaman pribadi Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapkan pada masa lalu.

2. Cara akal sehat (Common sense)

  Akal sehat atan Common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran.

  a.

  Kebenaran melalui wahyu Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan ke para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut - pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak.

  b.

  Kebenaran secara intuitif Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berfikir. Kebenaran ini diperoleh seseorang hanya berdasarkan intuisi atau suara hati atau bisikan hati saja.

  c.

  Melalui jalan pikiran Sejalan dengan perkembangan kebudayaan, umat manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secar tidak langsung melalui pernyataan - pernyataan yang dikemukakan, kemudian dicari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan.

  1) Induksi

  Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan - pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra.

  2) Deduksi

  Deduksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan - pernyataan umum ke pernyataan yang bersifat khusus. Di dalam proses berfikir deduksi yang berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas tersebut. Di sini terlihat proses berfikir berdasarkan pada pengetahuan yang umu mencapai pengetahuan yang khusus.

  3) Cara Modern

  Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis,logis, dan ilmiah yang disebut “metode penelitian ilmiah” atau metodologi penelitian

  (research methodology) . Cara ini mula-mula dikembangkan

  oleh Francis Bacon (1561

  • –1626) dengan menggunakan metode berpikir induktif yaitu mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala alam atau kemasyarakatan,lalu hasil pengamatannya dikumpulkan dan diklasifikasikan, dan akhirnya diambil kesimpulan umum. Lalu metode ini dilanjutkan oleh Deobold van Dallen yang mana dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung, dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamati. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok yaitu:
a) Segala sesuatu yang positif, yaitu gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan.

  b) Segala sesuatu yang negatif, yaitu gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan.

  c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala- gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

  Berdasarkan hasil pencatatan-pencatatan ini ditetapkan unsur-unsur yang pasti ada pada suatu gejala, selanjutnya hal itu dijadikan dasar pengambilan kesimpulan. 4)

  Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan Cara modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sitematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih populer disebut metodologi penelitian. Cara ini mula - mula dikembangkan oleh Franceuis Bacon (1561-1626) kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Dallen akhirnya lahir suatu cara penelitian yang dewasa ini dikenal sebagai metodologi penelitian.

2.1.4 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

  Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan (Latipun, 2009) antara lain:

1. Usia

  Usia adalah individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang atau lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih dewasa akan dipercaya dari orang yang belum cukup umurnya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwa.

  2. Jenis Kelamin Jenis kelamin terutama berkaitan dengan perilaku model bahwa individu melakukan modeling sesuai dengan jenis seksnya. Dalam proses konseling faktor modeling ini sangat penting dalam upaya pembentukan tingkah laku baru.

  3. Tingkat Pendidikan Pendidikan seseorang mempengaruhi cara pandangnya terhadap diri dan lingkungannya. Karena itu akan berbeda sikap klien yang berpendidikan tinggi dibandingkan yang berpendidikan rendah dalam menyikapi proses dan berinteraksi selama konseling berlangsung.

  4. Intelegensi Intelegensi pada prinsipnya mempengaruhi kemampuan penyesuaian diri dan cara-cara pengambilan keputusan. Klien yang berintelegensi tinggi akan banyak berpartisipasi dan proses konseling, lebih cepat dan tepat dalam pembuatan keputusan.

  5. Status Sosial Ekonomi Status sosial ekonomi berpengaruh terhadap tingkah lakunya. Individu yang berasal dari keluarga yang status ekonominya baik dimungkinkan lebih memiliki sikap positif memandang diri dan masa depannya dibandingkan dengan mereka yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah.

  6. Sosial Budaya Sosial budaya termasuk didalamnya pandangan keagamaan, kelompok etnis dapat mempengaruhi proses konseling, khususnya dalam penyerapan nilai-nilai sosial keagamaan untuk memperkuat super egonya. Ketidakcocokan sosial budaya dapat berakibat resistensi pada seseorang dan menghambat proses dan hasil konseling.

  7. Informasi Menurut Hary (2009) informasi akan memberikan pengaruh terhadap pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang mempunyai pendidikan yang rendah tetapi ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media seperti televisi, radio atau surat kabar serta informasi yang didapatkan secara langsung dari sumbernya maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.

  8. Pekerjaan Menurut Mubarak (2012) Lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang memperoleh pengalaman dan pegetahuan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.1.5 Cara Pengukuran Pengetahuan

  Cara pengukuran adalah sebagian dari penomeran terhadap pendapat subjek mengenai hal-hal yang dirasakan ataupun keadaan fisiologis subjek(Nursalam, 2008).

  Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain (Hidayat, 2009):

  1. Angket / Questionaire Merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan. Alat ukur ini digunakan bila responden jumlahnya besar dan dapat membaca dengan baik yang dapat mengungkapkan hal-hal yang bersifat rahasia. Angket terdiri atas tiga jenis, yakni: a.

  Angket terbuka atau tidak berstruktur yang memberikan kebebasan responden untuk mengungkapkan permasalahan.

  b.

  Angket tertutup atau berstruktur dimana angket tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah ada.

  c.

  Checklist atau daftar cek yang merupakan daftar yang berisi pernyataan atau pertanyaan yang akan diamati dan responden memberikan jawaban dengan memberikan cek (√) sesuai dengan hasilnya yang diinginkan atau peneliti yang memberikan tanda (√) sesuai dengan hasil pengamatan.

  2. Observasi (pengamatan) Merupakan cara pengukuran pengetahuan dengan mengadakan pengamatan secara langsung kepada responden penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti. Dalam observasi ini, instrument yang dapat digunakan, antara lain: lembar observasi, panduan pengamatan (observasi) atau lembar checklist.

  3. Wawancara Merupakan cara pengukuran pengetahuan dengan cara mewawancarai langsung responden yang diteliti, metode dapat dilakukan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam serta jumlah responden sedikit. Dalam cara ini dapat digunakan instrument berupa pedoman wawancara kemudian daftar periksa atau checklist.

  4. Tes Merupakan cara pengukuran pengetahuan dengan memberikan beberapa soal ujian atau tes inventori. Ada beberapa instrumen yang digunakan dalam melakukan tes diantaranya tes kepribadian untuk mengetahui kepribadian seseorang, tes bakat yang mengukur bakat seseorang, tes intelegensi, dan tes sikap untuk mengukur sikap seseorang.

  5. Dokumentasi Merupakan cara pengukuran pengetahuan dengan cara mengambil data yang berasal dari dokumen asli. Dokumen asli tersebut dapat berupa gambar, tabel atau daftar periksa, dan film dokumenter.

2.1.6 Penilaian Pengetahuan

  Penilaian pengetahuan menurut (Nursalam, 2009) dapat digambarkan sebagai berikut : 1. : 76%-100%

  Baik 2. : 56%-75%

  Cukup 3. : < 56%

  Kurang Kemudiandiprosentase dengan menggunakan rumus P adalah sebagai berikut: P =

  100% Keterangan : P : Prosentase Sp : Skor yang diperoleh Sm : Jumlah skor maksimal (Nursalam, 2009)

2.2 Konsep Minat

  2.2.1 Pengertian Minat Minat adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu.

  Minat merupakan kekuatan dari dalam dan tampak dari luar sebagai gerak- gerik (Purwanto, 2007).

  Minat adalah kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktifitas atau situasi yang menjadi obyek dari minat tersebut disertai dengan perasaan senang (Wahab ,2007).

  2.2.2 Macam-macam Minat Minat dapat digolongkan menjadi beberapa macam (Wahab 2007): 1. Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi: a.

  Minat primitif Minat primitif adalah minat yang timbul karena kebutuhan biologis atau jaringan-jaringan tubuh misalnya kebutuhan akan makanan, perasaan enak atau nyaman, kebebasan beraktivitas dan seks.

  b.

  Minat kultural atau minat sosial Minat kultural atau minat sosial adalah minat yang timbulnya karena minat ini tidak secara langsung berhubungan dengan diri kita. Sebagai contoh minat belajar, individu punya pengalaman bahwa masyarakat atau lingkungan akan lebih menghargai orang- orang terpelajar dan pendidikan tinggi, sehingga hal ini akan menimbulkan minat individu untuk belajar dan berprestasi agarmendapat penghargaan dari lingkungan, hal ini mempunyai arti yang sangat penting bagi harga dirinya.

1. Berdasarkan arahnya, minat dapat dibedakan menjadi: a.

  Minat intrinsik Minat intrinsik adalah minat yang langsung berhubungan dengan aktivitas itu sendiri, ini merupakan minat yang lebih mendasar atau minat asli. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat seseorang dalam melakukan pemeriksaan kesehatan antara lain : 1)

  Menjaga Kesehatan Dorongan seseorang untuk menjaga kesehatan akan memunculkan minat melakukan pemeriksaan kesehatan.

  2) Cita-cita atau keinginan untuk sehat

  Cita-cita adalah sesuatu yang diharapkan tercapai oleh seseorang di masa yang akan datang. Individu yang bercita-cita tentang kesehatan, maka ia akan menaruh minat pada kesehatan. 3)

  Kebutuhan akan kesehatan Kecenderungan minat timbul apabila individu tertarik kepada sesuatu karena sesuai dengan kebutuhan atu merasakan bahwa sesuatu akan dipelajari bermakna dari dirinya.

  4) Minat untuk mengisi waktu luang

  Diketahui juga bahwa dalam mengisi waktu luang mereka juga didasari karena adanya faktor kesenangan, mendapatkan teman, waktu luang, dan untuk menjaga kesehatan. Tentunnya rasa senang atau tertarik yang dimiliki oleh setiap individu akan timbul pada seseorang bilamana bidang-bidang yang ditawarkan pada dirinya dirasa akan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

  b.

  Minat ekstrinsik.

  Minat ekstrinsik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan tersebut, apabila tujuannya sudah tercapai ada kemungkinan minat tersebut hilang (Saleha, 2005).

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN WANITA USIA PREMENOPAUSE TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS (Di Dusun Bareng Desa Bareng Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 147

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN POLA TIDUR PADA USIA LANJUT (Studi di Dusun Mojosongo Desa Balongbesuk Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 108

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU NIFAS TENTANG POSTNATAL MASSAGE (Di Puskesmas Jelakombo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 141

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANSIA USIA 60-74 TAHUN (Di Dusun Bandung Desa Bandung Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 2 104

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENINGKATAN KADAR ASAM URAT PADA LANSIA (Studi Di Dusun Canggon Desa Ngudirejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 114

HUBUNGAN TUGAS KELUARGA DENGAN KEJADIAN JATUH PADA LANSIA (Studi di Desa Bulurejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 8

HUBUNGAN TUGAS KELUARGA DENGAN KEJADIAN JATUH PADA LANSIA (Studi di Desa Bulurejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

1 4 130

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL DALAM PENERAPAN SENAM YOGA (Di Ponkesdes Grogol Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 3 169

PENGARUH PENYULUHAN BABY SPA TERHADAP MINAT IBU DALAM PELAKSANAAN BABY SPA ( Di di Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 1 119

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG VAGINA SPA DENGAN MINAT MELAKUKAN PADA WANITA USIA SUBUR ( Studi Di Dusun Sambisari Desa Ceweng Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang) Lisa NurkholifahIta Ni’matuz ZuhrohDevi Fitria Sandi ABSTRAK - HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG VAG

0 0 7