BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian - PENENTUAN TINGKAT KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN JATI MENGGUNAKAN SISTEM PENALARAN KOMPUTER BERBASIS KASUS - repository perpustakaan

  pembuatan aplikasi, antara lain: data variabel masukan (input) dan data variabel keluaran (Output). Analisis kebutuhan data variabel masukan disajikan pada Tabel 2 berikut.

  2 Lempung

  10 Tektur Tanah Kerikil

  9 Liat Massif

  8 Liat Berstruktur

  7 Geluh Pasiran

  6 Lempung Debuan

  5 Lempung Pasiran

  4 Geluh Debuan

  3 Geluh Lempung Debuan

  1 Geluh

  Tabel 2. Data Variabel Masukan (input)

  13 Tektur Tanah

  3 Bulan Kering < 1 bulan .............

  2 Bulan Kering >= 5 bulan

  2 Bulan Kering 1 1 <= Bulan kering < 5 bulan

  5 Suhu > 35 C

  4 Suhu <21

  1 Suhu 1 25 <= Suhu <30 C 2 30 <= Suhu <35 C 3 21 <= Suhu <25 C

  No Variabel Kode Kelas Kelas

  11 Tektur Tanah Pasir Data variabel masukan secara lengkap bisa dilihat pada Lampiran 1.

  Variabel keluaran mengacu pada tingkat kesesuaian lahan untuk jati dalam Ritung,dkk (2007). Analisis kebutuhan variabel keluaran (output) disajikan pada Tabel 3 berikut.

  Tabel 3. Data Variabel Keluaran No Variabel Kelas

  1 S1 Sangat Sesuai

  2 S2 Sesuai

  3 S3 Sesuai Marjinal

  4 N1 Tidak Sesuai Sementara

  5 N2 Tidak Sesuai Permanen

  Dalam pembuatan aplikasi dibuat sebuah database dalam bentuk tabel yang bertujuan untuk mempermudah dalam proses pembuatan aplikasi.

  Berikut tabel yang digunakan pada pembuatan program:

  1. Tabel l_role Pada tabel l_role memiliki 2 kolom, yaitu kolom role_id yang memiliki tipe data int dan role_name yang memiliki tipe data varchar.

  Rincian tabel l_role dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.

  Tabel 4. l_role Kolom Tipe Data Keterangan

  role_id Int

  Kode hak akses

  role_name nvacrhar(50) Nama hak akses

  2. Tabel l_pengguna Pada tabel l_pengguna memiliki 5 kolom, digunakan untuk menyimpan data pengguna aplikasi. Rincian tabel l_ pengguna dapat dilihat pada Tabel 5 berikut.

  Tabel 5. l_pengguna Kolom Tipe Data Keterangan pengguna_id Int Kode pengguna pengguna_username nvacrhar(50) Username Login pengguna_password nvacrhar(50) Sandi pengguna_nama nvacrhar(50) Nama pengguna role_id Int Kode hak akses

  3. Tabel l_bahayabanjir Pada tabel l_bahayabanjir memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas bahaya banjir. Rincian tabel l_bahayabanjir dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.

  Tabel 6. l_bahayabanjir Kolom Tipe Data Keterangan

  Bahayabanjir_id Int Kode bahaya banjir Bahayabanjir_kelas vacrhar(50) Kelas Bahaya Banjir Kesesuaian_id int Kode kesesuaian

  4. Tabel l_bahayaerosi Pada tabel l_bahayaerosi memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas bahaya erosi. Rincian tabel l_bahayaerosi dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.

  Tabel 7. l_bahayaerosi Kolom Tipe Data Keterangan

  Bahayaerosi_id int Kode bahaya erosi Bahayaerosi_kelas vacrhar(50) Kelas Bahaya erosi Kesesuaian_id int Kode kesesuaian

  5. Tabel l_batuanpermukaan Pada tabel l_batuanpermukaan memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas batuan permukaan. Rincian tabel l_batuanpermukaan dapat dilihat pada Tabel 8 berikut.

  Tabel 8. l_batuanpermukaan Kolom Tipe Data Keterangan batuanpermukaan_id int Kode b.permukaan batuanpermukaan_kelas vacrhar(50) Kelas b.permukaan Kesesuaian_id int Kode kesesuaian

  6. Tabel l_bulankering Pada tabel l_bulankering memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas bulan kering. Rincian tabel l_bulankering dapat dilihat pada Tabel 9 berikut.

  Tabel 9. l_bulankering Kolom Tipe Data Keterangan bulankering_id int Kode bulankering bulankering _kelas vacrhar(50) Kelas bulankering Kesesuaian_id int Kode kesesuaian

  7. Tabel l_drainase Pada tabel l_drainase memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas drainase. Rincian tabel l_drainase dapat dilihat pada Tabel 10 berikut.

  Tabel 10. l_drainase Kolom Tipe Data Keterangan drainase _id int Kode drainase drainase _kelas vacrhar(50) Kelas drainase Kesesuaian_id int Kode kesesuaian

  8. Tabel l_kesesuaian Pada tabel l_kesesuaian memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas kesesuaian lahan jati. Rincian tabel l_kesesuaian dapat dilihat pada Tabel 11 berikut.

  Tabel 11. l_kesesuaian Kolom Tipe Data Keterangan kesesuaian _id int Kode kesesuaian kesesuaian _kode vacrhar(50) Kelas kesesuaian kesesuaian _ket int Keterangan

  9. Tabel l_lereng Pada tabel l_lereng memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas lereng. Rincian tabel l_lereng dapat dilihat pada Tabel

  12 berikut.

  Tabel 12. l_lereng Kolom Tipe Data Keterangan lereng _id int Kode lereng lereng _kelas vacrhar(50) Kelas lereng Kesesuaian_id int Kode kesesuaian lahan

  10. Tabel l_salinitas Pada tabel l_salinitas memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas bahaya banjir. Rincian tabel l_salinitas dapat dilihat pada Tabel 13 berikut.

  Tabel 13. l_salinitas Kolom Tipe Data Keterangan salinitas _id int Kode salinitas salinitas _kelas vacrhar(50) Kelas salinitas Kesesuaian_id int Kode kesesuaian lahan

  11. Tabel l_singkapanbatuan Pada tabel l_singkapanbatuan memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas singkapan batuan. Rincian tabel l_singkapanbatuan dapat dilihat pada Tabel 14 berikut.

  Tabel 14. l_singkapanbatuan Kolom Tipe Keterangan

  Data singkapanbatuan _id int Kode singkapanbatuan singkapanbatuan_kelas vacrhar(50) Kelas singkapanbatuan Kesesuaian_id int Kode kesesuaian lahan

  12. Tabel l_Solum Pada tabel l_Solum memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas Solum tanah. Rincian tabel l_Solum dapat dilihat pada

  Tabel 15 berikut.

  Tabel 15. l_Solum Kolom Tipe Data Keterangan

  _id int Kode Solum

  Solum Solum _kelas vacrhar(50) Kelas Solum

  Kesesuaian_id int Kode kesesuaian lahan

  13. Tabel l_suhu Pada tabel l_suhu memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas suhu. Rincian tabel l_suhu dapat dilihat pada Tabel 16 berikut.

  Tabel 16. l_suhu Kolom Tipe Data Keterangan suhu _id int Kode suhu suhu _kelas vacrhar(50) Kelas suhu Kesesuaian_id int Kode kesesuaian lahan

  14. Tabel l_tekturtanah Pada tabel l_tekturtanah memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data variabel kelas tekstur tanah. Rincian tabel l_tekturtanah dapat dilihat pada Tabel 17 berikut.

  Tabel 17. l _tekturtanah

  

Kolom Tipe Data Keterangan

  tekturtanah _id int Kode tektur tanah tekturtanah _kelas vacrhar(50) Kelas tektur tanah Kesesuaian_id int Kode kesesuaian lahan

  15. Tabel t_faktalahan Pada tabel t_faktalahan memiliki 3 kolom, digunakan untuk menyimpan data basis kasus. Rincian tabel t_faktalahan dilihat pada Tabel

  18 berikut.

  Tabel 18. t_faktalahan

  Kolom Tipe Data Keterangan

  Faktalahan_id int Kode fakta lahan Suhu_id vacrhar(50) Kode untuk input suhu Bulankering_id int Kode untuk input bulan kering Salinitas_id

  int

  Kode untuk input salinitas Bahayabanjir_id Int Kode untuk input bahaya banjir Batuanpermukaan_id Int Kode untuk input batuan permukaan Singkapan_batuan Int Kode untuk input singkapan batuan Keasaman_id Int Kode untuk input keasaman Lereng_id int Kode untuk input lereng Bahayaerosi_id Int Kode untuk input bahaya erosi Drainase_id int Kode untuk input drainase

  Solum _id Int Kode untuk input Solum tanah

  Teksturtanah_id Int Kode untuk input tektur tanah Kesesuaianalahan_id int Kode untuk input kesesuaian lahan Isactive bit Status kasus

  C. Relasi Tabel

  Relasi tabel pada database digunakan untuk menunjukan relasi atau hubungan antar tabel database yang saling terkait. Gambar relasi tabel ditunjukan pada Gambar 5 berikut.

  Gambar 5. Relasi Tabel a. Rancangan Antarmuka Halaman Beranda Antarmuka halaman beranda adalah halaman yang pengguna pertama kali lihat ketika sistem pertama kali dijalankan. Terdapat tombol beranda, menu dan login. Tombol menu berisi submenu penelusuran dan petunjuk penggunaan. Rancangan halaman beranda dapat dilihat pada Gambar 6 berikut.

  Gambar 6. Rancangan Antarmuka Halaman Beranda User

  b. Rancangan Antarmuka Halaman Penelusuran Rancangan menu penelusuran berisi sajian masukan yang digunakan untuk memasukan data kualitas lahan. Selanjutnya data masukan tersebut nantinya digunakan sebagai parameter untuk menelusuri tingkat kesesuaian lahan jati. Rancangan halaman penelusuran dapat dilihat pada Gambar 7 berikut.

  Gambar 7. Rancangan Antarmuka Penelusuran User

  c. Rancangan Antarmuka Halaman Hasil Penelusuran Rancangan halaman hasil penelusuran adalah halaman yang digunakan sebagai hasil umpan balik dari halaman penelusuran.

  Halaman ini berisi rincian hasil penelusuran. Rancangan halaman hasil penelusuran dapat dilihat pada Gambar 8 berikut.

  Gambar 8. Rancangan Antarmuka Hasil Penelusuran User

  d. Rancangan Antarmuka Halaman Perhitungan Rancangan halaman perhitungan berisi rincian hasil perhitungan penelusuran kasus. Rancangan halaman perhitungan dapat dillihat pada

  Gambar 9 berikut.

  Gambar 9. Rancangan Antarmuka Perhitungan

  e. Rancangan Antarmuka Halaman Petunjuk Rancangan halaman petunjuk adalah halaman yang berisi petunjuk dan informasi penggunaan aplikasi. Rancangan halaman petunjuk dapat dillihat pada Gambar 10 berikut.

  Gambar 10. Rancangan Antarmuka Menu Petunjuk

  f. Rancangan Antarmuka Halaman Login Rancangan halaman login berisi masukan usename dan password.

  Masukan ini nantinya digunakan untuk login ke aplikasi. Rancangan halaman login dapat dilihat pada Gambar 11 berikut.

  Gambar 11. Rancangan Antarmuka Halaman Login

  g. Rancangan Antarmuka Halaman Beranda Pakar Rancangan halaman pakar adalah halaman yang berhasil diakses pengguna dengan hak akses pakar. Berisi menu untuk mengelola basis kasus. Rancangan halaman Beranda pakar dapat dillihat pada Gambar 12 berikut.

  Gambar 12. Rancangan Antarmuka Beranda Pakar

  h. Rancangan Antarmuka Halaman Basis Kasus Pakar Rancangan halaman basis kasus pakar berisi data basis kasus dan menu untuk mengelola basis kasus. Rancangan halaman basis kasus pakar dapat dilihat pada Gambar 13 berikut.

  Gambar 13. Rancangan Antarmuka Halaman Basis Kasus Pakar i. Rancangan Halaman Beranda Admin

  Rancangan beranda Admin adalah halaman yang muncul ketika pengguna login dengan hak akses Admin. Rancangan halaman beranda

  Admin dapat dilihat pada Gambar 14 berikut.

  Gambar 14. Rancangan Beranda Admin

  Pengkodean menggunakan bahasa pemrograman PHP dan SQL Server , kode program terlampir pada Lampiran 2. a. Tampilan Halaman Beranda Halaman beranda merupakan halaman yang pertama kali muncul ketika aplikasi dijalankan. Pada halaman beranda terdapat tombol beranda, subtombol penelusuran, subtombol petunjuk penggunaan, dan menu login. Halaman beranda tersaji seperti Gambar 15 berikut.

  Gambar 15. Tampilan Halaman Beranda

  b. Tampilan Halaman Penelusuran Pada halaman beranda terdapat tombol menu, yang didalamnya terdapat submenu penelusuran dan petunjuk. Menu penelusuran berfungsi untuk pengguna memasukan data kualitas lahan yang akan ditelusuri tingkat penelusuran lahannya. Tampilan menu penelusuran tersaji pada Gambar 16 berikut.

  Gambar 16. Tampilan Halaman Penelusuran

  c. Tampilan Halaman Konfirmasi Penelusuan Halaman konfirmasi penelusuran adalah halaman yang muncul ketika pengguna melakukan isian data kualitas lahan dengan benar.

  Tampilan halaman konfirmasi penelusuran dapat dilihat pada Gambar 17 berikut.

  Gambar 17. Tampilan Halaman Konfirmasi Penelusuran d. Tampilan Halaman Hasil Penelusuran Halaman hasil penelusuran adalah halaman yang berisi ulasan hasil penelusuran tingkat kesesuaian lahan jati. Tampilan halaman hasil penelusuran dapat dilihat pada Gambar 18 berikut ini:

  Gambar 18. Tampilan Halaman Hasil Penelusuran

  e. Tampilan Halaman Cetak Penelusuran Halaman cetak penelusuran adalah halaman yang berisi informasi penelusuran tingkat kesesuaian lahan jati. Halaman cetak halaman dapat dilihat pada Gambar 19 berikut.

  Gambar 19. Tampilan Halaman Konfirmasi Penelusuran f. Tampilan Halaman Login Halaman login merupakan halaman yang berfungsi untuk melakukan login ke hak akses pakar maupun Admin. Tampilan halaman login bisa dilihat pada Gambar 20 berikut ini.

  Gambar 20. Tampilan Halaman Login

  g. Tampilan Halaman Beranda Pakar Halaman beranda pakar adalah halaman yang muncul ketika pengguna melakukan login dengan hak akses pakar. Halaman ini berisi menu data basis kasus yang berfungsi mengelola basis kasus dan menu logout untuk keluar dari area pakar. Halaman beranda pakar dapat dilihat pada Gambar 21 berikut.

  Gambar 21. Tampilan Halaman Beranda Pakar

  h. Tampilan Halaman Data Basis Kasus Pakar Halaman Data basis kasus pakar adalah halaman yang digunakan untuk mengelola basis kasus, pakar bisa mengubah (revise), menyimpan (retain) maupun menghapus data basis kasus. Halaman data basis kasus dapat dilihat pada Gambar 22 berikut.

  Gambar 22. Tampilan Halaman Data Basis Kasus Pakar i. Tampilan Menu Logout pakar Tampilan Menu logout pakar berfungsi untuk keluar dari area pakar. Tampilan menu logout pakar dapat dilihat pada Gambar 23 berikut.

  Gambar 23. Tampilan Menu Logout pakar j. Tampilan Halaman Beranda Admin

  Halaman beranda Admin adalah halaman yang muncul ketika pengguna melakukan login dengan hak akses Admin. Halaman ini berisi menu penelusuran yang berfungsi untuk melakukan penelusuran dan melihan data perhitungan penelusuran. Menu basis kasus berfungsi untuk mengelola basis kasus. Menu variabel berfungsi untuk melihat data variabel yang digunakan dalam menentukan tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman jati. Menu data Admin berfungsi mengelola data Admin dan daftar pakar yaitu menu yang berfungsi untuk mengelola data hak akses login pakar. Halaman beranda Admin dapat dilihat pada Gambar 24 berikut.

  Gambar 24. Tampilan Halaman Beranda Admin k. Halaman Penelusuran Kasus Admin

  Halaman penelusuran kasus Admin merupakan halaman yang digunakan untuk melakukan penelusuran tingkat kesesuaian lahan yang terdapat pada area Admin. Halaman penelusuran kasus Admin disajikan pada Gambar 25 berikut.

  Gambar 25. Tampilan Halaman Penelusuran Admin pada menu penelusuran, pengguna melakukan pengisian data kualitas lahan. Selanjutnya sistem akan menelusuri tingkat kesesuaian lahan berdasarkan masukan kualitas lahan yang dimasukan. Berikut alur penelusuran sistem penentuan tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman jati menggunakan sistem penalaran komputer berbasis kasus:

   Perhitungan Indeksasi Sebelum dilakukan indeksasi terlebih dahulu menentukan atribut kasus, atribut kasus diperoleh dengan cara mengumpulakan semua data variabel masukan dan keluaran. Dari atribut kasus yang didapat kemudian menentukan atribut kategori dan atribut non- kategori. Berikut pada Tabel 19 adalah daftar atribut kategori dan non-kategori.

  Tabel 19. Penentuan Atribut Kategori dan Non-Kategori

  

Atribut Nama Atribut

  Kategori Kesesuaian lahan jati Non-Kategori Suhu, Bulan Kering, Salinitas, Bahaya

  Banjir, Batuan Permukaan, Singkapan Batuan, Tingkat Keasaman, Lereng, Bahaya Erosi, Drainase, Solum, Tekstur Tanah

  Pemilihan atribut untuk proses indeksasi menggunakan algoritma C4.5 dan teripilih atribut suhu sebagai node akar.

   Perhitungan Similaritas Perhitungan similaritas dilakukan setelah mendapatkan penelusuran kasus yang serupa berdasarkan node akar yang terpilih, kasus yang serupa didapat dengan menelusuri kasus yang mirip dengan membandingkan nilai masukan (input) dengan basis kasus (case-base). Pada Tabel 20 berikut merupakan data test case.

  Tabel 20. Data Test Case Atribut/Fitur Input kode kelas

  4 Drainase

  kasus yang serupa. Jika ada kesamaan maka akan diberi nlai 1, jika tidak maka akan diberi nilai 0, kemudian dilakukan perhitungan total jumlah kesamaan. Langkah selanjutnya adalah menghitung similaritas menggunakan Persamaan 1.

  input dengan cara membandingkan input dengan hasil penelusuran

  Langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah kesamaan

  2 Keterangan: Input kode kelas mengacu pada Lampiran 1 Dari input yang dimasukkan oleh pengguna, kemudian dilakukan proses penelusuran kasus yang serupa dari basis kasus berdasarkan node akar yang terpilih. Hasil penelusuran kasus yang serupa bisa dilihat pada Tabel 21.

  2 Tekstur Tanah

  2 Solum

  2 Bahaya Erosi

  Suhu

  3 Lereng

  1 Keasaman

  3 Singkapan Batuan

  1 Batuan Permukaan

  1 Bahaya Banjir

  1 Salinitas

  1 Bulan Kering

  Hasil perhitungan similaritas bisa dilihat pada Tabel 22 berikut:

  56 Tabel 21. Penelusuran Kasus yang Serupa No cc

  3

  22

  1

  1

  1

  1

  2

  1

  2 S3

  1

  1

  1

  1

  2 S2

  9

  23

  8

  1

  1

  1

  1

  1

  5

  1

  3 S3

  7

  20

  1

  6

  1

  3

  3

  1

  1

  1

  1

  1

  4

  1

  2

  1

  3 S3

  11

  28

  1

  1

  1

  3

  1

  1

  1

  1

  1

  7

  1

  1 N2 Keterangan cc : Nomer kasus dalam basis kasus A8 : Kode kelas input Lereng A1 : Kode kelas input Suhu

  5

  1

  2

  1 S3

  2

  1

  1

  1

  1

  5

  1

  10

  1

  24

  1

  1

  1

  2

  3

  1

  1

  3

  Atribut/Fitur

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1 N2

  1

  3

  12

  1

  1

  3

  1

  3

  1

  1

  1

  3

  A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 K

  1

  1

  1

  1

  1

  2

  1

  10

  1

  1

  3

  7

  1

  3 S3

  2

  1

  1

  2

  1

  1

  1

  1

  3

  3

  1

  1

  9

  15

  1

  2 S3

  6

  17

  1

  1

  1

  1

  5

  1

  2

  1

  1

  2 S3

  4

  13

  1

  1

  2

  2 S3

  3

  1

  1

  1

  1

  7

  1

  A9 : Kode kelas input Bahaya Erosi A2 : Kode kelas input Bulan Kering A10 : Kode kelas input Drainase A3 : Kode kelas input Salinitas A11 : Kode kelas input Solum A4 : Kode kelas input Bahaya Banjir A12 : Kode kelas input Tekstur Tanah A5 : Kode kelas input Batuan Permukaan K : Kode kelas Tingkat Kesesuaian Lahan A6 : Kode kelas input Singkapan Batuan Kode Kelas Input mengacu pada Lampiran 1 A7 : Kode kelas input Keasaman PENENTUAN TINGKAT KESESUAIAN ..., ARIGUS WAHYU NUR PRABOWO, TIK F TEKNIK, UMP 2016.

  57 Tabel 22. Hasil Perhitungan Similaritas

  1

  23

  9

  1 7 0,583333 S2

  1

  1

  1

  1

  1

  22

  1

  8

  1 5 0,416667 S3

  1

  1

  1

  1

  20

  7

  1 6 0,5 S3

  1

  1

  1

  1 6 0,5 S3

  1 6 0,5 N2

  1

  1

  1

  1

  1

  28

  11

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  24

  10

  1 7 0,583333 S3

  1

  1

  1

  1

  No cc

  1

  1

  1

  12

  3

  1 5 0,416667 N2

  1

  1

  1

  10

  1

  2

  1 5 0,416667 S3

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  Atribut CS S K AS1 AS2 AS3 AS4 AS5 AS6 AS7 AS8 AS9 AS10 AS11 AS12

  1

  1 5 0,416667 S3

  1

  1

  1

  17

  6

  1 6 0,5 S3

  1

  1

  1

  1

  15

  4

  5

  1 7 0,583333 S3

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  13

  Keterangan AS1 : Kesamaaan Suhu AS9 : Kesamaan Bahaya Erosi AS2 : Kesamaan Bulan Kering AS10 : Kesamaan Drainase AS3 : Kesamaan Salinitas AS11 : Kesamaan Solum AS4 : Kesamaan Bahaya Banjir AS12 : Kesamaan Tekstur Tanah AS5 : Kesamaan Batuan Permukaan CS : Jumlah Kesamaan AS6 : Kesamaan Singkapan Batuan S : Similaritas, (dihitung menggunakan persamaan 1) AS7 : Kesamaan Keasaman cc : Nomer kode kasus dalam basis kasus AS8 : Kesamaan Lereng K : Tingkat Kesesuaian Lahan PENENTUAN TINGKAT KESESUAIAN ..., ARIGUS WAHYU NUR PRABOWO, TIK F TEKNIK, UMP 2016.

  Selanjutnya adalah memilih kasus-solusi dengan nilai similaritas tertinggi dari hasil perhitungan similaritas sebelumnya (Tabel 22).

  Berikut hasil pemilihan kasus-solusi dengan nilai similaritas tertinggi dapat dilihat pada Tabel 23 berikut.

  Tabel 23. Pemilihan Nilai Similaritas Tertinggi

  No No Kasus Similaritas Kesesuaian Lahan

  1 13 0,583333 S3

  2 22 0,583333 S2

  3 23 0,583333 S3 setelah mendapatkan kasus-solusi dengan nilai similaritas tertinggi selanjutnya adalah menghitung frekuensi kemunculan kesesuaian lahan.

  Tabel 24. Frekuensi Kemunculan

  

No Kesesuaian Lahan Frekuensi Kemunculan

  1 S3

  2

  2 S2

  1 Nilai kemunculan tertinggi adalah kode kesusuaian lahan S3, artinya lahan tersebut memiliki tingkat kesesuaian lahan S3 (Sesuai Marjinal) untuk ditananam tanaman jati dengan nilai similaritas 0,583333.

  Jika terdapat kesesuaian lahan dengan frekuensi yang sama lebih dari satu, maka mengacu dalam Ritung dkk (2007) yaitu dilakukan evalusai lahan dengan menggunakan hukum minimum yaitu membandingkan (matching) antara kualitas dan karakteristik lahan sebagai parameter dengan kriteria kelas kesesuaian lahan. l. Halaman Perhitungan Halaman perhitungan adalah halaman yang bisa diakses oleh hak askses Admin. Halaman ini berisi rincian perhitungan similaritas kasus baru yang diinputkan. Halaman perhitungan bisa dilihat pada Gambar 26 berikut ini.

  Gambar 26. Tampilan Halaman Hasil Perhitungan m. Halaman Basis Kasus Admin

  Halaman basis kasus Admin adalah halaman yang digunakan

  Admin untuk mengelola basis kasus. Halaman basis kasus Admin bisa dilihat pada Gambar 27 berikut ini.

  Gambar 27. Tampilan Halaman Basis Kasus Admin n. Tampilan Halaman Variabel Admin

  Halaman variabel Admin adalah halaman yang digunakan untuk melihat data varibel yang digunakan dalam aplikasi. Halaman variabel

  Admin Gambar 28 berikut.

  Gambar 28. Tampilan Halaman Variabel Admin o. Halaman Daftar Pakar Halamam daftar pakar adalah halaman yang digunakan untuk mengelola data pakar. Halaman daftar pakar bisa dilihat pada Gambar

  29 berikut.

  Gambar 29. Tampilan Halaman Daftar Pakar p. Menu Logout Admin

  Menu logout Admin adalah menu yang digunakan pengguna dengan hak akses Admin melakukan logout/keluar dari area Admin.

  Tampilan menu logout Admin disajikan dalam Gambar 30 berikut: Gambar 30. Tampilan Menu Logout Admin

  62 G. Pengujian Tabel 25. Pengujian Sistem

  sudah terindek (Tabel 21)

  (Tabel 23) Menampilkan jumlah frekuensi kemunculan dari solusi

  Data hasil penelusuran tertinggi

  4 Penelusuran frekuensi kemunculan tertinggi

  Hasil penelusuran ditunjukan pada Tabel 23 Komponen pengujian diterima

  Kasus-solusi yang diterima adalah kasus-solusi dengan nilai similaritas tertinggi

  Data hasil perhitungan similaritas (Tabel 22)

  3 Penelusuran solusi berdasar nilai similaritas tertinggi

  Komponen pengujian diterima

  Jumlah kesamaan sama dengan perhitungan manual Hasil perhitungan jumlah kesamaan ditunjukan pada Tabel 22

  Record yang

  No Proses Data Hasil Yang Diharapkan Hasil Pengujian Kesimpulan

  2. Perhitungan nilai Jumlah Kesamaan

  Komponen pengujian diterima

  Kasus-solusi yang diterima di filter berdasarkan node akar yang terpilih Hasil penelusuran kasus- solusi berdasarkan indeksasi terpilih, ditunjukan pada Tabel 21

  Data input (Tabel 20)

  Mendapatkan Kasus yang serupa

  Komponen pengujian diterima

  node akar

  Terpilih atribut suhu sebagai

  Menghasilkan nilai gain ratio tertinggi kemudian digunakan untuk node akar indeksasi

  1. Indeksasi Basis kasus (Lampiran 2)

  Hasil penelusuran ditunjukan pada Tabel 24 Komponen pengujian diterima PENENTUAN TINGKAT KESESUAIAN ..., ARIGUS WAHYU NUR PRABOWO, TIK F TEKNIK, UMP 2016.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI FUZZY TSUKAMOTO DALAM PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KARET DAN KELAPA SAWIT

0 0 14

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN KESESUAIAN LAHAN EKALIPTUS DAN DURIAN SEBAGAI TANAMAN AGROFORESTRY

0 0 12

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT HIPERTENSI DAN TERAPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING - repository perpustakaan

0 0 14

SISTEM PENENTUAN HARGA PAKAN IKAN ONLINE BERBASIS LOGIKA FUZZY - repository perpustakaan

0 0 17

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS KEBUTUHAN - RANCANG BANGUN GAME PETUALANGAN GATOTKACA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 (DEVELOPMENT GATOTKACA’S ADVANTURE GAMES USING MACROMEDIA FLASH 8) - repository perpustakaan

0 0 24

BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian - RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN SPAREPART LAPTOP DI TOKO HAPS COMPUTER PURBALINGGA BERBASIS ANDROID - repository perpustakaan

0 0 14

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem - RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN SPAREPART LAPTOP DI TOKO HAPS COMPUTER PURBALINGGA BERBASIS ANDROID - repository perpustakaan

0 0 18

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian - BENY NOVIANTO = BAB V

0 0 29

BAB II KAJIAN PUSTAKA - SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DESA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) - repository perpustakaan

0 0 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lahan - PENENTUAN TINGKAT KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN JATI MENGGUNAKAN SISTEM PENALARAN KOMPUTER BERBASIS KASUS - repository perpustakaan

1 1 21