CERAHNYA MTS MUHAMMADIYAH CAMPAKA

CERAHNYA
MTS MUHAMMADIYAH CAMPAKA
Denyut persyarikatan Muhammadiyah di Kabupaten Purwakarta yang paling terasa
adalah di PCM Campaka. Di sini berdiri sebuah MTS Muhamadfyah yang memiliki
riwayat unik, merupakan amanat dari umat Islam setempat.
MTS Muhammadiyah Campaka letaknya strategis. Terletak di jalan raya Sadang-Subang.
Jalan ini dilalui dua jalur trayek kendaraan umum. Yaitu jalur Cikampek-Sadang-Subang
dan Cikampek-Sadang-Tanjung Garut. Siswa yang betempat tinggal jauh dapat
mempergunakan jalur ini untuk datang dan pulang. Selain itu gedung sekolah MTS ini
juga terletka di pusat kegiatan pemerintahan Kecamatan Campaka, dan terletak di sebelah
Masjid Agung kecamatan.
MTS Muhammadiyah Campaka terletak di wilayah RT 09/03 Desa Campaka Sari
Kecamatan Campaka dan sekarang memiliki 5 kelas ditambah ruang guru, TU, Kepala
Sekolah. Perpustakaannya masih bergabung dengan ruang guru. Menurut Kepala
Sekolah, Hilman Sukarja S.Ag, masa depan sekolah ini cukup cerah. Menginat sekarang
para orangtua banyak yang berminat menyekolahkan anaknya di sekolah yang berbasis
agama. “MTs ini merupakan satu-satunya sekolah berbasis agama di Kecamatan
Campaka,” tuturnya.
Prestasinya pun cukup membanggakan. Paling tidak selama tiga kali berturut-turut (1999,
2000, 2002) sekolah ini muncul sebagai Juara Pertama Lomba Cerdas Cermat tingkat
SLTP se-Kecamatan Campaka. Masyarakat sekitar pun sudah banyak merasakan manfaat

dari kehadiran sekolah ini. Sebab memiliki program pengabdian masyarakat. Pada 20
Maret 2002, beekrja sama dengan PCM Campaka menyelenggarakan khitanan massal,
dengan peserta khitan 32 anak. Pada 12 Juni 2002 lalu, bertempat di RW 03 Desa
Cikumpay MTs ini menyelenggarakan bakti sosial berupa pembagian 50 paket sembako
kepada warga masyarakat yang membutuhkan.
“Untuk lebi mendekatkan drri pada masyarakat setiap Sabtu Malam kami bekerja sama
dengan PCM Campaka menyelenggarakan pengajian rutin di Sekretariat PCM,” tambah
Hilman Sukarja.S.Ag.
Awalnya, upaya untuk merintis berdirinya sekolah ni tidak mudha. Banyak kendala dan
tantangan berat. Pada tahun 1966 para ulama dan tokoh masyarakat sepakat untuk
mendirikan sekolah agama untuk tingkat SLTP. Para ali ulama dan tokoh masyarakat
yang bergabung dalam MUI Kecamatan Campaka dan dana dari baitul mal dan dari
NTCR KUA Kecamatan mendirikan PGA 4 Tahun. Karena menghadapi kendala
prasarana dan animo masyarakat masih rendah maka mulai 1971-1973 PGA 4 Tahun itu
ditutup sementara.
Pada tahun 1974, Ketua MUI Kec Campaka, Otoilah Mustari dan Kepala KUA Kec
Campaka TB Sanusi Mirsa BA mengajak masyarakat untuk membuka sekolah itu dengan
kepengurusan yang diperbarui. Penanggung jawab Keuta MUI Kec Campaka dan Kepala
KUAKec Campaka, Kepala sekolah Dian Sudirja, Kabag TU Suwanto dengan tenaga
pengajar Bahrudin, Damon Huri, Otib Suwarno dan M Sadeli.

Agar sekolah ini terus berjalan dan demi lancarnya operasional sekolah, maka mulai
1975 untuk selanjutnya pelaksana sekolah diserahkan kepada Majelis MPPK
Muhammadiyah Campaka. Serah terima ini dituangkan dalam piagam nmor

2103/11/01/JB-74/78. Kemudian pada 1 Mei 1976, pimpinan sekolah diserahterimakan
kepada sdr M Abdurrahman dari MPPK Muhammadiyah. Pada masa kepemimpinannya
keluar keputusan Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri
Dalam Negeri yang isinya adalah PGA harus diubah menjadi MTS dengan jenjang
pendidikan 3 tahun. Saat itulah PGA 4 Tahun Campaka berubah statusnya menjadi MTS
Muhammadiyah Campaka.
Karena pada 1 juli 1980 M Abdurrahman mendapat tugas ke Cikampek maka untuk
menjaga kelancaran proses belajar mengajar MPPK Campaka dan PDM Purwakarta
menunjuk Suwanto menjadi pejabat pimpinan sekolah, terhitung 20 Juni 1980. Pada 8
Desember 1999 Suwanto meninggal dunia. Jabatan Kepala Sekolah diserahkan kepada
Hilman Sukardja S.Ag. Ia dibantu tenaga TU Ela Nurlaela, dan tenaga pengajar Endang
Wahyono BA, Drs Ade Adhar, U Sunarto, S.Ag. Sriyati, BA, Apendi, S.Ag, Kurnia
S,S.Ag, Jaenudin, Syarip Hidayat, Nurjanah, Ratna N, SPd dan Mamah. Penangungjawab
sekolah MPPK Kec Campaka.
Campaka dalam sejarahnya memang merupakan masyarakat yang sudah sejak lama
menerima kehadiran persyarikatan Muhammadiyah. Ada sebuah ranting di PCM ini yang

memiliki musholla yang warga dan jamaahnya sudah mempraktikkan cara beragama
sebagaimana dituntunkan Rasulullah. Dengan makin berubahnya Kabupaten Purwakarta
menjadi maju dan mengkota, disertai dengan keterbukaan warganya menerima para
pendatang maka diharapkan kesemarakan dan kehidupan persyarikatan Muhammadiyah
akan lebih mudah berkembang. (Bahan: git, tof. Penulis: tof)
Sumber:
Suara Muhammadiyah
Edisi 17-02