S 919 WPB.19 KP.045 2017

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT J E N DERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI KALSEL

KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA
BANJARIT'ASIN
JALAN D,I, PANJAITFN NC.IO BANJARMASIN 70114
TELEPON (0si i)3352254,3354562,334,4672,3354112.33524i7 FAKStMiLE(05-i l )3352ss6

Nomor
Sifat
Hal

s-9 1 g^ruPB. 1 9/KP.045 /2A17
Sangat Segera
Petunjuk Teknis Langkah-Lang kah Strategis
Pelaksanaan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga Tahun Anggar:an 201 7

15 Maret 2017


Yth. Kuasa

Pengguna Anggaran
Lingkup wilayah kerja KPPN Banjarmasrn

Dalam rangka peningkatan kinerja pelaksanaan anggaran dan efektivitas belanja
Kementerian Negara/Lembaga TA 2017 serta optimalisasi peran belanja pemerintah,
khususnya belanja l(L terhadap pertumbuhan ekonomi ditahun 2017, dan menindaklanjuti
surat [!4ente$ Keuangan l.lomor S-153/MK.0512A17 tanggal 27 Februan z}fi serta Surat
Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor S-2570/PBl2O17 tanggal g Maret ZO|Z hal
Petunjuk Teknis Langkah-Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2017, dengan ini disampaikan langkah-langkah
strategis yang harus dilakukan satker dengan point-point sebagai berikut :
1. Reviu atas perencanaan kegiatan, penyerapan, dan capaian output Satker.
2. Kepatuhan penyelesaian tagihan satker.
3. Kepatuhan penyampalan data kontrak dan kebenaran data supplier Satker.
4. Pengendalian Uang Persediaan (UP) / Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang
dikelola oleh Satker.

Kuasa Pengguna Anggaran agar melaksanakan Langkah-Langkah Strategis

Pelaksan.aan Anggaran Kementerian Negrara/Lembaga Tahun -Anggaran 2012 sesuai
dengan Petunjuk Teknis Pelaksanaan yang dapat diunduh diwebsite kppnbanjamasin.net
Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dengan penuh

Tembusan:
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan selatan

Lampiran I
Lampiran Surat Kepala KPPN Banjarmasin
Nomor : S-919/WPB.19/KP.045/2017
Tanggal : 15 Maret 2017

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS
PELAKSANAAN ANGGARAN K/L TAHUN 2017
A. Reviu atas perencanaan kegiatan, penyerapan, dan capaian output Satker
1. Koordinasi dan konfirmasi antara KPPN dengan Satker di lingkup wilayah kerjanya melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Reviu atas rencana kegiatan
1) Satker melakukan reviu rencana kegiatan berdasarkan jenis belanja pada DIPA;
2) Satker melakukan reviu rencana kegiatan berdasarkan kategori output pada kertas

kerja RKA-KL/POK.
b. Reviu atas rencana penyerapan/penarikan dana
1) Satker melakukan reviu deviasi Halaman III DIPA Satker setiap awal Triwulan
menggunakan data yang disediakan pada tool ME Budget Execution untuk menilai
kesesuaian rencana penarikan dana dengan realisasi Satker.
2) Satker menyusun perbaikan rencana penyerapan/penarikan dana pada Halaman III
DIPA untuk Triwulan selanjutnya.
3) Hasil reviu dan perbaikan rencana penyerapan/penarikan dana antara KPPN dengan
Satker agar dituangkan dalam Kertas Kerja Reviu dan Analisis Ringkas Reviu.
c. Reviu atas rencana capaian output
1) Satker melakukan reviu realisasi capaian output sesuai dengan rencana pencairan
dana berdasarkan kategori output Satker setiap awal Triwulan, menggunakan data
yang disediakan pada tool ME Budget Execution, untuk menilai kesesuaian rencana
penyerapan/penarikan dana dengan rencana capaian output Satker.
2) Satker menyusun perbaikan rencana penyerapan/penarikan dana pada Halaman III
DIPAakibat penyesuaian rencana capaian output, untuk Triwulan selanjutnya.
3) Hasil reviu dan perbaikan rencana penyerapan/penarikan dana antara KPPN dengan
Satker agar dituangkan dalam Kertas Kerja Reviu dan Analisis Ringkas Reviu.
d. Pelaksanaan reviu dilakukan pertukaran data melalui media surat elektronik dan media
social (email, WA dan sejenisnya).

2. Berdasarkan hasil reviu rencana penyerapan/penarikan dana dan reviu rencana capaian
kinerja, satker harus melakukan pengajuan revisi Halaman III DIPA akibat penyesuaian
rencana penyerapan/penarikan dana dan rencana capaian output, kepada Kanwil Ditjen
Perbendaharaan sesuai dengan mekanisme Revisi DIPA.
3. Berdasarkan hasil reviu rencana penyerapan/penarikan dana dan rencana capaian output
tingkat KPPN, Satker menyampaikan usulan Revisi Halaman III DIPA paling lambat pada
minggu pertama bulan berikutnya setelah akhir triwulan periode reviu.
4. Pelaksanaan reviu atas rencana pelaksanaan kegiatan, capaian kinerja dan rencana penarikan
dana Satker dilaksanakan setiap triwulan.
5. Format Kertas Kerja Reviu dan Analisis Ringkas Reviu sebagaimana Lampiran II.

B. Penyelesaian Tagihan
1. Satker melakukan ketentuan mengenai penyelesaian tagihan sebagai berikut:
a. Tagihan diajukan oleh penerima hak kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) paling
lambat 5 (lima) hari kerja setelah timbulnya hak tagih kepada negara.
b. SPP-LS untuk pembayaran tagihan diterbitkan oleh PPK dan disampaikan kepada Pejabat
Penandatangan dan Penguji SPM (PPSPM) paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah
dokumen pendukung dari penerima hak dinyatakan lengkap.
c. Penerbitan SPM-LS oleh PPSPM paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak SPP-LS diterima
dari PPK.

d. PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM
diterbitkan.
e. Dalam pelaksanaan penyelesaian tagihan, Satker agar memastikan batas waktu
penyelesaian tagihan terpenuhi dan melakukan pengendalian serta pengawasan pada
setiap tagihan.
f. Untuk batas waktu penyelesaian tagihan s.d. tgl. 31 Maret 2017 diselesaikan paling lambat
tanggal 27 April 2017. Selanjutnya, tagihan bulan-bulan berikutnya diselesaikan paling
lambat 17 hari kerja setelah timbulnya hak tagih kepada negara.
2. Agar penyelesaian tagihan dapat diselesaikan secara tepat waktu maka Satker harus
melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Uraian SPM yang diajukan agar dilengkapi dengan catatan sebagai berikut:
1) Untuk SPM-UP/GUP/TUP/PTUP paling kurang memuat nomor dan tanggal SPP;
2) Untuk SPM-LS yang ditujukan kepada penyedia barang/jasa, paling kurang memuat:
a) Nomor dan tanggal SPP;
b) Nomor dan tanggal Perjanjian/Kontrak; dan
c) Nomor dan tanggal Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP) atau Berita Acara
Serah Terima BAST);
3) Untuk SPM-LS yang ditujukan kepada Bendahara Pengeluaran/pihak lainnya untuk
keperluan belanja pegawai non gaji induk, pembayaran honorarium, dan perjalanan
dinas, paling kurang memuat:

a) Nomor dan tanggal SPP; dan
b) Nomor dan tanggal Surat Keputusan/Surat Tugas.
C. Penyampaian Data Kontrak
1. Norma waktu penyampaian data kontrak adalah sebagai berikut:
a. Kontrak didaftarkan ke KPPN paling lambat 5 hari kerja setelah kontrak ditandatangani.
b. Kontrak tanggal 3 Januari 2017 sampai dengan tanggal 21 Februari 2017 (yang seharusnya
sudah didaftarkan ke KPPN pada tanggal 28 Februari 2017) dan kontrak tanggal 21
Februari sd tanggal 3 Maret 2017, disampaikan kepada KPPN paling lambat tanggal 10
Maret 2017.
c. Kontrak yang ditandatangani setelah tanggal 3 Maret 2017, didaftarkan ke KPPN paling
lambat 5 (lima) hari kerja sebagaimana huruf a.
d. Perlakuan terhadap data kontrak yang terlambat diatur sebagai berikut :
1) Apabila waktu pendaftaran data kontrak tidak bersamaan dengan waktu pengajuan
SPM, maka data kontrak dapat didaftarkan kembali ke KPPN setelah terlebih dahulu
mendapat Dispensasi Pendaftaran Data Kontrak dari Kepala KPPN.
2) Apabila waktu pendaftaran data kontrak bersamaan dengan waktu pengajuan SPM,
maka data kontrak dapat didaftarkan kembali ke KPPN setelah terlebih dahulu
mendapat Dispensasi Pendaftaran Data Kontrak dari Kepala KPPN,dan SPM baru
dapat diajukan ke KPPN paling cepat 5 (lima) hari setelah data kontrak terdaftar di
KPPN.


e.

Dalam kondisi mendesak, pengajuan SPM yang bersamaan dengan penyampaian data
kontrak,dapat dipertimbangkan diproses oleh KPPN dengan melampirkan Surat Pernyataan
dari KPA dan mendapat persetujuan Kepala KPPN.
2. Format Dispensasi Pendaftaran Data Kontrak dan Surat Pernyataan dari KPA dibuat sesuai
Lampiran IV.
D. Pengelolaan Uang Persediaan (UP)/Tambahan Uang Persediaan (TUP)
1. Pengelolaan Uang Persediaan (UP)/Tambahan Uang Persediaan (TUP) adalah sebagai
berikut:
a. UP harus diajukan secara rasional dengan mempertimbangkan kebutuhan operasional
Satker dalam 1 (satu) bulan.
b. Satker agar segera melakukan revolving UP (penggantian UP) jika penggunaannya telah
mencapai minimal 50%.
c. Dalam hal terdapat rencana kegiatan Satker yang memerlukan dana lebih besar dari UP
yang dimiliki, maka Satker agar melakukan:
1) Mempercepat frekuensi Penggantian Uang Persediaan (GUP).
2) Mengajukan TUP sesuai norma, yaitu:
a) Pengajuan disertai rincian rencana penggunaan TUP;

b) TUP habis digunakan dalam 1 (satu) bulan;
c) TUP digunakan untuk kebutuhan yang sangat mendesak dan tidak bersifat LS.
3) Mempertanggungjawabkan TUP sesuai dengan rencana penggunaan TUP.
2. Dalam hal Satker tidak melakukan revolving UP dalam waktu 1 (satu) bulan, maka KPA harus
memberikan penjelasan secara tertulis kepada KPPN saat mengajukan SPM-GUP.
3. Dalam hal penggunaan TUP tidak sesuai dengan rencana, maka KPA harus memberikan
penjelasan secara tertulis kepada KPPNsaat mengajukan SPM-PTUP.
4. Apabila Satker melakukan keterlambatan dalam pertanggungjawaban UP/TUP maka KPPN
akan:
a. Menyampaikan surat
teguran kepada satker
yang
terlambat mengajukan
pertanggungjawaban UP/TUP dengan tembusan kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan;
b. Tidak memberikan TUP lagi kepada Satker yang sudah melakukan perpanjangan
pertanggungjawaban TUP lebih dari 2 kali;
c. Memberikan
TUP
kepada
Satker

yang
sudah
melakukan
perpanjangan
pertanggungjawaban lebih dari 2 kali, sepanjang telah mendapat ijin pemberian TUP dari
Kanwil Ditjen Perbendaharaan.
d. Pemberian/penolakan ijin pemberian TUP oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan dilakukan
berdasarkan surat permohonan ijin pemberian TUP dari KPPN.
e. Surat Penjelasan Keterlambatan Revolving UP, Surat Penjelasan Ketidaksesuaian
Penggunaan Dana TUP, sebagaimana Lampiran V.

Lampiran II
Lampiran Surat Kepala KPPN Banjarmasin
Nomor : S-919/WPB.19/2017
Tanggal : 15 Maret 2017

A. FORMAT HASIL REVIU RENCANA PENYERAPAN/PENARIKAN DANA
KERTAS KERJA HASIL REVIU RENCANA PENYERAPAN/PENARIKAN DANA
Bagian Anggaran
Satuan Kerja

No Jenis Belanja Pagu DIPA

Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
Jumlah
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi


1 Bel. Pegawai
2 Bel. Barang
3 Bel. Modal
4 Bel. Bansos
5 Bel. Lain-Lain
Jumlah
Hari/Tanggal
NO PETUGAS REVIU NAMA JABATAN
1 KPPN
2 SATKER

TTD

B. FORMAT HASIL REVIU RENCANA CAPAIANOUTPUT
KERTAS KERJA HASIL REVIU RENCANA REALISASI OUTPUT

Bagian Anggaran
Satuan Kerja
No

Kategori Output Pagu DIPA

Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

1 Operasional
2

Pelayanan
Publik/Tusi

3 Infrastruktur
4

Kesejahteraan
Rakyat
Jumlah

Hari/Tanggal
NO PETUGAS REVIU
1 KPPN
2 SATKER

NAMA

JABATAN

TTD

Jumlah

C. ANALISIS RINGKAS HASIL REVIU

ANALISIS RINGKAS HASIL REVIU
Bagian Anggaran
Satuan Kerja
No

Uraian

Isu/Permasalahan

Rekomendasi
Tindak Lanjut

A Analisis Hasil Reviu Penyerapan/Penarikan Dana
1 Belanja Pegawai

2 Belanja Barang

3 Belanja Modal

4 Belanja Lain-Lain

B Analisis Hasil Reviu Capaian Output
1 Output Operasional

2

Output Pelayanan
Publik/Tusi

3 Output Infrastruktur

4 Output Kesejahteraan

Hari/Tanggal
PETUGAS
REVIU
NO
1 KPPN
2 SATKER

NAMA

JABATAN

TTD

Lampiran III
Lampiran Surat Kepala KPPN Banjarmasin
Nomor : S-919/WPB.19/2017
Tanggal : 15 Maret 2017

A. SURAT PERNYATAAN PENYELESAIAN TAGIHAN LEBIH DARI 17 (TUJUH BELAS)
HARI KERJA

Surat Pernyataan Kuasa Pengguna Anggaran
KOP SURAT SATKER
SURAT PERNYATAAN
NOMOR.........................
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: ……………………………………………………………

NIP

: ……………………………………………………………

Satuan Kerja

: ……………………………………………………………

Unit Organisasi

: ……………………………………………………………

Kementerian/Lembaga

: ……………………………………………………………

menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa penyelesaian tagihan SPM No ….. tanggal …..,
diselsaikan selama …. hari kerja, atau telah melampaui 17 hari kerja yaitu:
1
2
3
4

Pengajuan tagihan
Penyelesaian SPP
Penyelesaian SPM
Penyampaian SPM ke KPPN

…………
…………
…………
…………

hari kerja
hari kerja
hari kerja
hari kerja

Keterlambatan tersebut disebabkan keadaan tertentu yaitu.....................................
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, apabila di kemudian hari ternyata surat
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan.

…………………………………...
Kuasa Pengguna Anggaran,
Materai
Rp6.000
(Tanda Tangan)
(Nama Jelas)

Lampiran IV
Lampiran Surat Kepala KPPN Banjarmasin
Nomor : S-919/WPB.19/2017
Tanggal : 15 Maret 2017

A. FORMAT SURAT DISPENSASI PENDAFTARAN DATA KONTRAK DAN SURAT
PERNYATAAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN
1. Surat Dispensasi Pendaftaran Data Kontrak
KOP SURAT SATKER

Nomor
Lampiran
Perihal

:
:
: Permohonan Dispensasi Pengajuan Kontrak

tanggal, bulan, tahun

Yth. Kepala KPPN………..
di…………………………………
Sehubungan dengan Surat Menteri Keuangan nomor S-153/MK.05/2017 hal Langkah-langkah
Strategis Pelaksanaan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2017, kami
mengajukan dispensasi pengajuan atas Kontrak tanggal…………..sebagaimana rincian dibawah ini :
No

Nomor Kontrak

Tanggal Kontrak

Nilai Kontrak

Keterlambatan pengajuan atas data-data kontrak tersebut dikarenakan…………………………………
Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan
terimakasih.
Kuasa Pengguna Anggarn

Nama
NIP.

2. Surat Pernyataan Kuasa Pengguna Anggaran

KOP SURAT SATKER

SURAT PERNYATAAN
NOMOR.........................

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: ……………………………………………………………

NIP

: ……………………………………………………………

Satuan Kerja

: ……………………………………………………………

Unit Organisasi

: ……………………………………………………………

Kementerian/Lembaga

: ……………………………………………………………

menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa keterlambatan pendaftaran Data Kontrak ke KPPN
disebabkan keadaan mendesak yaitu.....................................
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, apabila di kemudian hari ternyata surat
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan.

……………….., ……………..20xx
Kuasa Pengguna Anggaran,
Materai
Rp6.000
(Tanda Tangan)
(Nama Jelas)

Lampiran V
Lampiran Surat Kepala KPPN Banjarmasin
Nomor : S-919/WPB.19/2017
Tanggal : 15 Maret 2017

A. FORMAT PENGELOLAAN UP/TUP
1. Surat Penjelasan Keterlambatan Revolving UP
KOP SURAT SATKER
Kepada Yth
Kepala KPPN …….

Sehubungan SPM-GUP kami dengan Nomor ….. tanggal ……………..sebesar Rp …. (dengan
huruf), dengan ini diberitahukan bahwa pengajuan revolving UP mengalami keterlambatan selama
……….. (dengan huruf) hari apabila dibandingkan dengan SP2D UP/GUP Nomor ……. tanggal
……………..sebesar Rp …. (dengan huruf)akibat:
1. ……………………………………………………………………………….
2. ………………………………………………………………………………., dst

Selanjutnya kami akan berupaya melakukan revolving UP dalam waktu 1 (satu) bulan sejak
pencairan.
Demikian kiranya maklum.

……………….., ……………..20xx
Kuasa Pengguna Anggaran

………………………………………….
NIP ……………………………………
Tembusan:
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi ……………………..

2. Surat Penjelasan Ketidaksesuaian Penggunaan Dana TUP
KOP SURAT SATKER
Kepada Yth
Kepala KPPN …….

Sehubungan dengan SPM-PTUP Nomor ….. sebesar Rp …. (dengan huruf), dengan ini
diberitahukan bahwa penggunaan dana TUP yang kami ajukan tidak sesuai dengan rencana
pengunaan TUP sebagaimana surat kami nomor ……. tanggal …… mengenai permintaan TUP yaitu:
No

Rencana Penggunaan Dana
TUP (SPM TUP)

Penggunaan Dana SPMPTUP

Sesuai/Tidak
Sesuai

Alasan

………………
…….

………………
…….

1

Akun ….. Rp ………. Untuk
keperluan ………..

Akun ….. Rp ………. Untuk
keperluan ………..

2

Akun ….. Rp ………. Untuk
keperluan ………..

Akun ….. Rp ………. Untuk
keperluan ………..

3

Dst …

…………………….

………………
…….

………………
…….

4

Dst …

…………………….

………………
…….

………………
…….

………………
…….

………………
…….

Selanjutnya apabila terdapat kebutuhan TUP berikutnya, kami akan berupaya agar penggunaan
dana TUP (SPM-PTUP) yang diajukan sesuai dengan rencana penggunaan dana TUP yang diajukan.
……………….., ……………..20xx
Kuasa Pengguna Anggaran

………………………………………….
NIP ……………………………………
Tembusan:
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi …………………