Perbedaan Hasil Pengukuran Horizontal pada Tulang Mandibula dengan Radiograf Panoramik | Mudjosemedi | Majalah Kedokteran Gigi Indonesia 9010 18637 1 PB

Maj Ked Gi Ind. Juni 2015; 1(1): 78 - 85

ARTIKEL
PENELITIAN
p-ISSN 2460-0164
e-ISSN 2442-2576

Perbedaan Hasil Pengukuran Horizontal pada Tulang Mandibula dengan
Radiograf Panoramik
Munakhir Mudjosemedi, Rini Widyaningrum, dan Rellyca Sola Gracea
Bagian Radiologi Dentomaksilofasial, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
Jl Denta No. 1 Sekip Utara, Yogyakarta, Indonesia; e-mail: rinihapsara@ugm.ac.id

ABSTRAK
Radiograf panoramik mencitrakan gigi-geligi rahang bawah dan atas beserta seluruh jaringan pendukungnya dalam
sebuah citra tunggal, proses pemeriksaannya murah, cepat, dan mudah, serta paparan radiasi yang diterima oleh pasien
relatif rendah. Di samping memiliki sejumlah keunggulan tersebut, radiograf panoramik juga memiliki kelemahan karena
gambaran yang dihasilkan pada teknik radiograi ini mengalami distorsi geometris, sehingga hasil pencitraan pada
radiograi panoramik cenderung tidak sesuai dengan ukuran struktur anatomi yang sesungguhnya pada pasien. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil pengukuran horizontal pada preparat mandibula dibandingkan dengan
pengukuran horizontal pada citra radiograf panoramik, serta untuk mengetahui seberapa besar distorsi pengukuran

horizontal pada radiograf panoramik. Sampel penelitian berupa 56 buah preparat mandibula yang masing-masing
diberi 23 buah metal marker. Radiograf panoramik diambil dari masing-masing sampel. Pengukuran horizontal pada
sampel menggunakan sliding caliper digital, sedangkan pengukuran horizontal pada radiograf panoramik menggunakan
komputer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata yang bermakna (p

Dokumen yang terkait

Perbedaan Ketebalan Korteks Mandibula Ditinjau Menggunakan Radiografi Panoramik Antara Pria Dan Wanita Suku Batak Di FKG USU

13 143 61

Citra Radiografi Panoramik pada Tulang Mandibula untuk Deteksi Dini Osteoporosis dengan Metode Gray Level Cooccurence Matrix (GLCM) | Azhari | Majalah Kedokteran Bandung 338 1140 1 PB

0 0 6

Terapi Bedah Flep dan Cangkok Tulang pada Periodontitis Agresif di Regio Gigi Anterior Mandibula | Mulya | Majalah Kedokteran Gigi Indonesia 15687 29980 1 SM

0 0 5

Perubahan Posisi Mandibula pada Perawatan Kamuflase Maloklusi Kelas III Skeletal | Hartati | Majalah Kedokteran Gigi Indonesia 7675 14421 1 PB

0 1 6

Peningkatan Jumlah Mikronukleus pada Mukosa Gingiva Kelinci Setelah Paparan Radiografi Panoramik | Shantiningsih | Majalah Kedokteran Gigi Indonesia 6738 14418 1 PB

0 0 7

Pengaruh Gigi Impaksi Molar Ketiga terhadap Ketebalan Angulus Mandibula Berdasarkan Jenis Kelamin | Poernomo | Majalah Kedokteran Gigi Indonesia 8941 18649 1 PB

0 0 6

Analisis radiograf periapikal menggunakan software ImageJ pada granuloma periapikal pada perawatan endodontik | Thomas | Majalah Kedokteran Gigi Indonesia 10472 71998 1 PB

0 3 6

Perbandingan Tinggi Tulang Maksila dan Mandibula di Regio Interisisivi Sentral antara Pra dan Pasca Perawatan Ortodontik dengan Pencabutan ke Empat Gigi Premolar Pertama (Kajian pada Foto Panoramik) | Ardhana | Majalah Kedokteran Gigi Indonesia 12702 2522

0 0 5

Hubungan fraksi area trabekula anterior mandibula dengan kepadatan tulang lumbar spine untuk deteksi dini osteoporosis | Lestari | Majalah Kedokteran Gigi Indonesia 13207 67903 1 PB

0 1 8

Analisis radiograf periapikal menggunakan software imageJ pada abses periapikal setelah perawatan endodontik | Sumantri | Majalah Kedokteran Gigi Indonesia 10468 67657 1 PB

0 1 6