MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IXA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN METODE INQUIRI DI SMP NEGERI 4 TOLITOLI | Faraningsih | EDU CIVIC 6176 20442 1 PB

1

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IXA PADA MATA
PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN METODE INQUIRI
DI SMP NEGERI 4 TOLITOLI
Oleh:
Nunu Faraningsih
Alumni Prodi PPKn FKIP Universitas Tadulako Palu
Pendahuluan
Pendidikan nasional pada dasarnya bertujuan mewujudkan manusia yang
cerdas dan terampil sehingga mampu menjadi pelaksana pembangunan.
Disamping itu tujuan utama pendidikan adalah untuk menghasilkan manusia
yang beriman, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, mau bekerja
keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta
memiliki jasmani dan rohani yang sehat.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, sangat tepat dijadikan
lembaga yang menjadi pusat peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Tantangan pendidikan pada jenjang sekolah-sekolah dimasa depan disadari
akan semakin berat. Hal ini merupakan konsekuensi kemajuan dalam berbagai
aspek kehidupan. Keberhasilan siswa dalam belajar merupakan harapan setiap
guru, guru perlu memahami siswa sebagai manusia seutuhnya dan memahami

dirinya agar dapat menyesuaikan diri dengan anak yang menjadi tanggung
jawabnya.
Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini memberikan dampak yang
sangat luas di segala aspek kehidupan, terutama dalam bidang pendidikan yakni
pengembangan metode pembelajaran yang bernuansa pada kebermaknaan belajar
sehingga proses belajar mengajar diarahkan pada peningkatan prestasi belajar siswa.
Metode pembelajaran sampai saat ini terus berkembang guna mencapai tujuan
pembelajaran yaitu untuk meningkatkan mutu pendidikan. Berbagai upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan sampai saat ini masih terus dilakukan misalnya guru

Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA………….

Page 1

2

dituntut mengembangkan strategi dalam proses pembelajaraan dengan mengunakan
metode-metode pembelajaran saat ini. Namun, hal tersebut harus didasarkan pada
kondisi siswa sebenarnaya yang dilihat pada saat pembelajaran berlangsung misalnya
siswa kurang aktif dikelas sehingga guru dapat menerapkan metode pembelajaran apa

yang tepat digunakan untuk menghadapi siswa yang kurang aktif dikelas.
Upaya peningkatan mutu pembelajaran sudah cukup baik dengan banyaknya
metode-metode pembelajaran yang ada saat ini. Namun demikian, proses
pelaksanaanya yang belum baik diterapkan oleh guru sehingga pelajaran khususnya
PKn masih dirasakan sulit oleh sebagian besar siswa di kelas IXA, sesuai dengan
hasil pengamatan yang dilakukan penulis terhadap rendahnya nilai siswa untuk mata
pelajaran PKn pada tingkat SMP, khususnya di SMP Negeri 4 Tolitoli pada akhir
pelaksanaan ulangan umum ataupun pada setiap akhir pelaksanaan ujian evaluasi tahap
akhir sekolah, merupakan indikasi bahwa tingkat penguasaan mata pelajaran PKn
masih rendah. Data yang diperoleh penulis saat melakukan observasi awal di SMP
Negeri 4 Tolitoli diperoleh gambaran bahwa nilai rata-rata siswa kelas VIII berdasarkan
nilai rapor kenaikan kelas pada tahun ajaran 2011/2012 yang diperoleh masih rendah
yakni dibawah 66, sedangkan nilai ketuntasan siswa yang diinginkan harus mencapai
nilai 70. Hal tersebut disebabkan karena suasana belajar yang kurang baik di mana
dalam proses pembelajaran guru sangat dominan dalam memberikan informasi
sedangkan siswa hanya sebagai pendengar yang hanya menunggu dan menyerap apa
saja yang diberitahukan oleh guru tersebut. Pembelajaran yang di laksanakan masih
cenderung menggunakan pembelajaran konvesional. Sehingga menimbulkan kurang
minatnya siswa dalam belajar PKn. Hasil dialog dengan beberapa siswa, mengatakan
kurang berminat belajar PKn, karna kurang termotivasi untuk belajar yang

disebabkan cara guru yang mengajar membosankan. Padahal dalam pembelajaran
PKn terdapat banyak metode pembelajaran yang dapat merangsang dan melatih
kemampuan berpikir kritis siswa, salah satunya adalah metode inquiri.
Hasan Nurdin (Sulastri, 2011) mengemukakan secara umum:

Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA………….

Page 2

3

Inkuiri merupakan proses yang bervariasi dan meliputi kegiatan-kegiatan
mengobservasi, merumuskan pertanyaan yang relevan, mengevaluasi buku
dan sumber-sumber informasi lain secara kritis, merencanakan penyelidikan
atau investigasi ,mereview apa yang telah diketahui, melaksanakan
percobaan atau eksperimen dengan menggunakan alat untuk memperoleh
data, menganalisis dan menginterpretasi data, membuat prediksi dan
mengkomunikasikan hasilnya.
Mulyasa (2009:234) mengemukakan bahwa metode inquiri adalah metode yang
mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama

belajar. Inquiri menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif. Selain
itu Roestiyah (2001:75) mengemukakan bahwa metode inquiri merupakan suatu
teknik atau cara yang dipergunakan guru untuk mengajar di depan kelas, dimana guru
membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus
dikerjakan, kemudian mereka mempelajari, meneliti, atau membahas tugasnya di
dalam kelompok. Setelah hasil kerja mereka dalam kelompok didiskusikan,
kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik.
Adapun pendekatan yang dilakukan dalam pembelajaran metode latihan
inquiri adalah pendekatan kemampuan dan kecakapan terhadap anak dalam proses
belajar mengajar, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Selanjutnya
beberapa pedoman untuk menciptakan iklim belajar agar berhasil sebagaimana
dijelaskan oleh Nana Sudjana (2001 : 6 ) yaitu:
1) Kelas diarahkan kepada permasalahan yang jelas rumusannya, patokan
cara inquiri serta arah dan tujuannya; 2) Agar dipahami bahwa tujuan
inquiri adalah pengembangan kemampuan berpikir serta proses
berpikir. Peranan pertanyaan dan kemampuan
mengemukakan
pertanyaan (teknik bertanya dari guru sangat menentukan keberhasilan
inquiri; 3) Hendaknya diberikan keluasan kepada siswa untuk

mengemukakan berbagai kemungkinan (alternatif) dalam bertanya dan
menjawab; 4) Cara bertanya dapat diutarakan dalam berbagai cara
sepanjang hal ini cocok dengan permasalahan yang sedang diinquirikan;
5) Pada umumnya inquiri menggali nilai-nilai atau sikap, maka
hendaknya hormatilah sistem nilai dan sikap siswa-siswa anda; 6) Guru
hendaknya menjaga diri untuk tidak menjawab sendiri pertanyaan;

Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA………….

Page 3

4

7) Usahakan selalu jawaban bersifat merata dan komparatif.
Penerapan metode inquiri akan memberi keleluasan kepada siswa untuk berperan
aktif dalam mempelajari, meneelaah dan menemukan sendiri informasi atau data untuk
diolah menjadi konsep, prinsip, teori atau kesimpulan dari materi yang diajarkan.
Adanya kesempatan bagi siswa berperan dalam memproses informasi untuk membuat
keputusan tertentu, diharapkan bisa mengurangi sikap pasif siswa dalam belajar. Selain
itu, kemampuan guru dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas sangat

menentukan keberhasilan pendidikan secara keseluruhan kualitas pembelajaran
sangat bergantung pada kemampuan guru, terutama dalam memberikan kemudahan
belajar kepada peserta didik secara efektif dan efesien. Dengan menerapkan metode
inquiri, menjadi salah satu alternatif yang dianggap mampu untuk dapat
meningkatkan hasil belajar PKn siswa di SMP Negeri 4 Tolitoli khususnya kelas
IXA.
Berdasarkan masalah-masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis
tertarik memilih judul: "Peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran PKn siswa
kelas IXA melalui penerapan metode inquiri di SMP Negeri 4 Tolitoli".
Metode Penelitian
Objek dan Jenis Penelitian.
Objek tindakan dalam kegiatan penelitian yang dilakukan adalah hasil belajar
PKn yang akan ditingkatkan dengan penerapan metode Inquiri. Penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (Classroom Action Reseahrtc) yang bertujuan untuk
mengungkapkan

hasil penelitian sesuai dengan data dan fakta

yang diperoleh


dilapangan.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Terdapat
beberapa macam model PTK, namun yang akan dipilih dalam penelitian ini adalah
Model Kemmis dan McTaggart . Model ini terdiri dari empat komponen dalam satu
siklus, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, (4) refleksi. Empat
Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA………….

Page 4

5

komponen tersebut dilaksanakan secara berurutan dalam dua siklus. Daur penelitian
tindakan kelas ditujukan sebagai perbaikan atas hasil refleksi terhadap tindakan
sebelumnya yang dianggap belum berhasil.
Secara skematik disain penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut:
Rencana
Siklus I

Tindakan

Refleksi
Observasi
Rencana Baru
Tindakan

Siklus II

Refleksi
Observasi

Gambar 3.1. Skema Disain Penelitian Tindakan Kelas
Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi pada SMP Negeri 4 Tolitoli pada tahun
pelajaran 2012/2013 semester ganjil, sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah
siswa kelas IXA SMP Negeri 4 Tolitoli dengan jumlah siswa sebanyak 18 orang.
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengamat, pengumpul data, pengolah
data dan penganalisis data.
Teknik Pengumpulan Data
Sumber data
Yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas

IXA SMP Negeri 4 Tolitoli
Jenis data
Jenis data berupa data kuantitatif dan data kualitatif yang diperoleh melalui : (i)
Observasi, (ii) catatan guru atau jurnal kelas, dan (iii) Tes Hasil belajar.

Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA………….

Page 5

6

Teknik Analisis Data
Untuk membahas dan menyimpulkan data dari hasil belajar melalui penerapan
metode inquiri siswa kelas IXA SMP Negeri 4 Tolitoli, digunakan beberapa acuan
untuk menentukan nilai rata-rata siswa. Dalam hal ini penulis menggunakan teori
Harahap (1992:189) yaitu Mean.

Ket: ∑= jumlah perkalian f.x
f= frekuensi
N= jumlah siswa

X= nilai yang diperoleh
Hasil evaluasi yang diperoleh, berupa sejumlah data hasil belajar PKn siswa
melalui penerapan metode inquiri. Selanjutnya akan dijabarkan dan diolah dengan
pengelompokkan ke dalam lima kategori. Pedoman dan pengkategorian yang
digunakan dalam penelitian, mengacu pada kriteria “ Penilaian acuan patokan (PAN)”
seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (1993), yaitu sebagai berikut :
Interval nilai
8,1 – 10
6,6 – 8,0
5,6 – 6,5
4,1 – 5,5
0 - 4,0

Kategori
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat rendah


Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini, dilihat dari peningkatan hasil
belajar siswa yang berlangsung di kelas melalui penerapan metode inquiri, dan juga
dilihat

keterampilan guru dalam memilih persoalan yang bersumber dari bahan

pelajaran yang menantang siswa untuk berfikir secara problematis sesuai dengan daya
kemampuan siswa, kemudian keterampilan guru dalam menumbuhkan motivasi
belajar siswa dan menciptakan situasi belajar yang menyenangkan serta bagaimana
partisipasi siswa dalam pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA………….

Page 6

7

Indikator kualitatif dan kuantitatif hasil belajar dalam penelitian ini berdasarkan
hasil observasi, catatan guru atau jurnal kelas, tes, dan analisis data peningkatan hasil
belajar PKn siswa dalam kategori tinggi atau sangat tinggi.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Gambaran Selintas tentang Setting
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research)
dengan tahapan-tahapan meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan
evaluasi serta refleksi secara langsung.
Faktor-faktor yang akan diselidiki dalam penelitian ini adalah
a. Faktor siswa
Dalam hal ini adalah untuk melihat hasil belajar PKn yang dicapai siswa
setelah diajar dengan melalui penerapan metode inquiri.
b. Faktor guru
Dalam hal ini adalah untuk melihat pelaksanaan pembelajaran PKn melalui
penerapan metode Inquiri
c. Faktor hasil
Dalam hal ini untuk melihat hasil belajar yang diperoleh siswa setelah
diberikan tes awal dan tes akhir tiap siklus.
Uraian Penelitian secara Umum
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus (siklus 1 dan siklus II), dimana
antara siklus 1 dan siklus II merupakan rangkaian kegiatan yang saling berkaitan.
Dalam artian, pelaksanaan siklus II merupakan kelanjutan

dan perbaikan

dari

pelaksanaan siklus I.
Berdasarkan analisis hasil tes akhir tindakan pada siklus I, diperoleh data
bahwa siswa yang tuntas mencapai nilai standar 70 sebanyak 6 orang dari 18 orang
siswa yang mengikuti tes akhir tindakan. Hal ini disebabkan karena sebagian besar
siswa kurang dapat menyelesaikan soal tes akhir tindakan dengan baik. Berdasarkan
hasil wawancara dengan salah satu siswa, diperoleh informasi bahwa pada umumnya

Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA………….

Page 7

8

mereka menyukai proses pembelajaran dengan metode inquiri namun dalam
menyelesaikan soal akhir tindakan mereka mengalami kesulitan dikarenakan dalam
pembelajaran mereka lebih banyak bermain dengan teman sekelompoknya. Akhirnya,
indikator dari pembelajaran tidak mereka kuasai dengan jelas. Oleh karena data yang
diperoleh belum mencapai indikator keberhasilan tindakan, maka peneliti segera
melakukan konsultasi dan persiapan untuk pelaksanaan proses pembelajaran pada
siklus II dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I.
Berdasarkan analisis hasil tes akhir tindakan pada siklus II, diperoleh data
bahwa jumlah siswa yang tuntas mencapai standar 70 sebanyak 14 orang dari 18
orang siswa yang mengikuti tes akhir tindakan. Data yang diperoleh pada siklus II
telah mencapai indikator kinerja yang telah diinginkan. Oleh sebab itu, pelaksanaan
tindakan pembelajaran dengan menggunkan metode inquiri telah berhasil.
Secara rinci, refleksi kegiatan belajar dalam siklus II yaitu, siswa lebih tertarik
untuk belajar dalam kegiatan penelitian secara kelompok dan terlihat kerja sama yang
baik antara anggota-anggota kelompok, meningkatnya kemampuan siswa untuk
berfikir kritis dan mampu menanggapi pendapat siswa lainnya dalam satu persentase
hasil penelitian.
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan siklus II merupakan hasil akhir
dari pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan, karena telah mencapai hasil yang
diinginkan. Dengan demikian telah dapat di ambil suatu kesimpulan tentang hasil
belajar siswa setelah melalui penerapan metode inquiri dalam pembelajaran PKn di
kelas IXA SMP negeri 4 Tolitoli semester ganjil pada tahun pelajaran 2012/2013.
dengan tingkat ketuntasan sebesar 78%.
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan di atas, maka secara
deskriftif hasil penelitian tindakan ini mengungkapkan adanya perbedaan belajar
PKn siswa kelas IXA SMP Negeri 4 Tolitoli antara sebelum pelaksanaan tindakan
maupun setelah pelaksanaan tindakan melalui metode inquiri. Hasil penelitian ini

Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA………….

Page 8

9

juga menunjukkan adanya perbedaan kemampuan siswa antara pelaksanaan kegiatan
siklus I dengan setelah pelaksanaan kegiatan siklus II.
Dari hasil pemberian tes awal (diagnostic) terlihat bahwa hasil belajar PKn
siswa kelas IXA SMP Negeri 4 Tolitoli dikategorikan rendah dengan nilai rata-rata
sebesar 5,5. atas dasar tersebut , maka untuk meningkatkan hasil belajar PKn Siswa
dilakukan dengan menggunakan metode inquiri dalam proses kegiatan pembelajaran.
Hasil refleksi dan observasi pada siklus I terlihat bahwa hasil belajar PKn
siswa kelas IXA SMP Negeri 4 Tolitoli mengalami kemajuan dari kategori rendah
menjadi kategori sedang. Hal ini terlihat dengan nilai rata-rata hasil belajar PKn
siswa mengalami peningkatan dari 5,5 menjadi 6,78.
Hasil observasi dan refleksi setelah pelaksanaan tindakan hasil siklus II
terlihat bahwa kategori hasil belajar PKn siswa kelas IXA SMP Negeri 4 Tolitoli
tetap mengalami peningkatan. Dalam artian jika pada siklus I hasil belajar PKn siswa
di kategorikan sedang, maka pada pelaksanaan kegiatan siklus II hasil belajar PKn
siswa dikategorikan tinggi. Selain itu berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh
juga menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar PKn siswa yaitu dari 6,78 pada
siklus I menjadi 7,55 pada siklus II.
Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar PKn
siswa kelas IXA SMP Negeri 4 Tolitoli setelah melakukan proses kegiatan belajar
mengajar melalui penerapan metode inquiri. Hal ini ditandai dengan adanya nilai
rata-rata yang diperoleh siswa dari hasil pemberian tes di setiap peningkatan akhir
siklus.
Selama kegiatan pembelajaran PKn memiliki kesan tersendiri yang dirasakan
siswa. Untuk melihat sejauh mana pengaruh pembelajaran dengan penerapan metode
inquiri dalam kegiatan pembelajaran PKn maka dilakukan analisis refleksi. Yang
juga dikembangkan sebagai acuan untuk meninjau respon peserta didik dalam
menyikapi kegiatan pembelajaran melalui setting yang dibuat. Analisis terhadap hasil
refleksi yang di buat siswa selama penelitian adalah sebagai berikut:

Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA………….

Page 9

10

Pendapat Siswa Terhadap Mata Pelajaran PKn
Selama ini siswa, kurang suka belajar PKn dan tidak mampu memahaminya
dengan baik. Akan tetapi dengan melalui penerapan

metode inquiri

telah

memberikan pengaruh yang berarti dalam meningkatan hasil belajar siswa. Hasil
observasi melalui tanggapan siswa dengan kegiatan menunjukkan

bahwa suka

belajar PKn memiliki alasan: para siswa merasa lebih mengetahui bagaimana
pelajaran PKn itu sebenarnya; soal-soal yang diberikan lebih mudah dipahami;
pelajaran ini sangat penting karena kehidupan bermasyarakat dan norma-norma
aturan yang

dibuat berdasarkan perundang-undangan di Indonesia; pelajarannya

gampang-gampang susah; karena cara mengajarkannya gampang, PKn membuat
siswa menjadi pandai; membuat siswa berpikir kritis karena pelajaran PKn mudah di
ingat. Sedangkan yang tidak suka didominasi dengan alasan karena PKn

itu

cenderung banyak menghapal. Ada pula yang menyatakan tetap suka walaupun nilai
yang diperolehnya terkadang jelek.
Perubahan sikap siswa
Di samping terjadi peningkatan hasil belajar PKn siswa, selama pelaksanaan
pembelajaran yang berlangsung

pada siklus I dan siklus II tercatat

sejumlah

perubahan yang terjadi pada siswa. Perubahan tersebut merupakan data kualitatif
yang diamati dan di catat oleh peneliti pada tiap siklus. Perubahan itupun dicatat ke
dalam lembar observasi dengan memperhatikan indikator yang telah ditentukan,
adapun perubahan secara kualitatif tersebut adalah sebagai berikut :
Meningkatnya frekuensi kehadiran siswa, dari siklus I rata-rata 15 orang setiap
pertemuan selama 5 kali pertemuan menjadi 17 orang setiap pertemuan pada siklus II
selama lima kali pertemuan. Ini membuktikn bahwa siswa memiliki kemauan dan
kesungguhan untuk mengikuti pelajaran. Dan ketidakhadiran mereka disebabkan
karena sakit atau izin karena ada keperluan lain yang lebih penting.
Siswa yang mengajukan diri untuk menjawab juga meningkat dari siklus I ke
siklus II yang memperlihatkan adanya peningkatan dengan antusias mereka tunjuk

Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA………….

Page 10

11

jari untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Dari siklus I rata-rata siswa yang
bertanya 3 orang dan meningkat sebanyak 8 orang pada siklus II.
Siswa

yang

bertanya

mengenai

materi

pelajaran

yang

belum

dipahami/dimengerti tidak mengalami penurunan dari segi kuantitas. Akan tetapi ini
merupakan satu indikator bahwa siswa semakin berminat dalam belajar terutama
mereka aktif bertanya pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
Siswa yang menjawab soal dengan benar ketika mengajukan

diri untuk

menjawab ataupun ketika diberikan latihan soal semakin meningkat dari siklus I ratarata 7 orang meningkat menjadi 12 orang pada siklus II.
Meningkatnya kesadaran siswa untuk mengerjakan tugas rumah dari siklus I ke
siklus II, hanya dua atau tiga orang yang tidak mengerjakan tugasnya dengan alasan
lupa atau ketinggalan dibandingkan siklus sebelumnya. Mereka tidak mengerjakan
tugas rumah yang diberikan karena tidak tahu dan tidak mau berusaha. Pada siklus I
rata-rata hanya 15 orang meningkat menjadi rata-rata 17 orang setiap pertemuan
pada siklus II.
Siswa yang melakukan kegiatan dengan sungguh-sungguh yang perintahkan
peneliti dalam rangka menyelesaikan tugas yang terdapat dalam buku LKS, kerja
kelompok mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata 12 orang pada siklus II
rata-rata menjadi 18 orang setiap kali pertemuan pada siklus II.
Siswa yang memperhatikan materi pelajaran dan memiliki kelengkapan belajar
seperti LKS ataupun buku paket mengalami perubahan walaupun tidak terlalu besar.
Setiap siswa di wajibkan untuk membeli LKS ataupun buku paket. Hal ini disebabkan
agar mereka dapat melengkapi alat belajar mereka baik di rumah maupun di sekolah.
Kesadaran pada diri siswa meningkat dari siklus I ke siklus II. Hal ini ditandai
dengan berkurangnya siswa yang melakukan

kegiatan lain

seperti bermain,

mengganggu teman, dan lain-lain pada saat pembahasan materi berlangsung.
Kesimpulan

Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA………….

Page 11

12

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan di atas,
maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 1) Hasil belajar PKn siswa kelas
IXA SMP Negeri 4 Tolitoli sebelum pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan
metode inquiri termasuk dalam ketegori rendah dengan nilai rata-rata 5,5, namun,
setelah dilakukan pembelajaran dengan metode inquiri hasil belajar PKn siswa kelas
IXA SMP Negeri 4 Tolitoli mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada
pelaksanaan siklus I dengan nilai rata-rata yang diperoleh 6,78 dan siklus II dengan
nilai rata-rata yang di peroleh 7,55.
Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang penulis kemukakan di atas,
maka beberapa saran yang dapat penulis kemukakan, di antaranya sebagai berikut :
1) Kepada guru PKn pada umumnya dan yang mengajar di kelas IXA SMP Negeri 4
Tolitoli pada khususnya agar dalam proses belajar mengajar PKn dapat menerapkan
metode inquiri karena secara kuantitatif dapat meningkatkan hasil belajar PKn
siswa; 2) Diharapkan juga kepada guru untuk sedapat mungkin menguasai berbagai
metode mengajar

dan alternative strategi mengajar lainnya, agar dalam proses

pembelajaran tidak hanya menggunakan satu metode saja atau strategi mengajar
agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa; 3) Kepada peneliti selanjutnya, kiranya
dapat mengadakan penelitian lain utamanya untuk mendapakan hasil yang lebih luas
dan lebih baik.
Daftar Pustaka
Arikunto, S. 1993. Manajemen Pembelajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Mulyasa, 2009. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep Karakteristik,
Implemenlasi dan inovasi. Bandung: Rernaja Rosdakarya.
Rostiyah, A., dan Ahmadi, A. 2001 Pengelolaan Pembe1ajaran. Edisi 4, Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Sulastri, 2011. Penerapan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS di kelas V SD
Negeri 5 Tolitoli, Skripsi Tidak Dipublikasikan. UMADA Tolitoli

Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA………….

Page 12

13

Nunu Faraningsih: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IXA………….

Page 13

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 DOLO | Hanis | EDU CIVIC 6175 20438 1 PB

0 0 13

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Jigsaw Pada Pembelajaran PKn di Kelas IXA SMP Negeri 7 Biromaru | Lestari | EDU CIVIC 6172 20426 1 PB

0 0 15

Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 3 Mepanga Melalui Model Pembelajaran Role Playing Pada Mata Pelajaran PKn | AGUS | EDU CIVIC 6168 20413 1 PB

0 0 14

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui LayananBimbingan Belajar Kelompok Kelas X A SMK NEGERI 2 Sindue Tobata | Srifita | EDU CIVIC 6182 20456 1 PB

0 0 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING (PEMECAHAN MASALAH) PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIIIA SMP NEGRI 1 LABUAN | Masdalifa | EDU CIVIC 6194 20498 1 PB

0 1 17

PENERAPAN PEMBELAJARAN REMEDIAL DALAM UPAYA MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 SINDUE | Wirmawati | EDU CIVIC 6210 20560 1 PB

0 0 13

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN PKN DI SMK NEGERI 1 BALAESANG | Zainuddin | EDU CIVIC 6164 20397 1 PB

0 0 10

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIIA SMP NEGERI 10 PALU | Mawarni | EDU CIVIC 6158 20373 1 PB

0 0 19

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PKn DI SMP NEGERI 7 PALU | Sumule | EDU CIVIC 7304 24357 1 PB

0 0 12

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELJARAN PKn MENGGUNAKAN METODE DOSKUSI DI KELAS VIII B3 SMP NEGERI 14 PALU | Dalle | EDU CIVIC 8880 29142 1 PB

0 0 16