PENERAPAN PEMBELAJARAN REMEDIAL DALAM UPAYA MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 SINDUE | Wirmawati | EDU CIVIC 6210 20560 1 PB

1

PENERAPAN PEMBELAJARAN REMEDIAL DALAM UPAYA MENCAPAI
KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VIIIA
SMP NEGERI 1 SINDUE
Wirmawati1 A. 321 08 040
Program Studi PPKn, Jurusan Pendidikan IPS
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa setelah
mengikuti pembelajaran remedial pada mata pelajaran PKn di kelas VIIIa SMP
Negeri 1 Sindue. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah “bagaimana
ketuntasan belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran remedial pada mata
pelajaran PKn di kelas VIIIa SMP Negeri 1 Sindue ?”. Metode yang digunakan
adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan pengumpulan data dilakukan
melalui anket, wawancara dan dokumentasi. Siswa yang terlibat sejak penelitian
adalah kelas VIIIa yang berjumlah 12 orang dan 3 orang guru mata pelajaran PKn
tahun ajaran 2013/2014.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Proses penerapan pembelajaran remedial
di kelas VIIIa SMP Negeri 1 sindue siswa menyatakan sangat membantu
menuntaskan pencapaian belajar pada mata pelajaran PKn sesuai nilai SKBM 70

yang berlaku di SMP Negeri Sindue. Hal ini terlihat dari peran guru PKn selama
dalam pembelajaran remedial berupaya membina dan mengenbangkan sikap siswa
melalui pengawasan dan penjelasan kembali materi pelajaranPKn.
Kesimpulan dari penelitian ini pembelajaran remedial pada mata pelajaran
PKn di kelas VIIIa SMP Negeri 1 Sindue guru memberikan kesempatan kepada
seluruh peserta didik untuk mencapai dan menguasai kompetensi sesuai dengan
kemampuannya masing-masing yang menjadi motivasi bagi siswa dalam Proses
penerapan pembelajaran remedial dan siswa menyatakan sangat membantu
menuntaskan pencapaian belajar pada mata pelajaran PKn sesuai nilai SKBM 70
yang berlaku di SMP Negeri Sindue. Hal ini terlihat dari peran guru PKn selama
dalam pembelajaran remedial berupaya membina dan mengenbangkan sikap siswa
melalui pengawasan, penjelasan kembali materi pelajaran PKn dan memberi
pengulangan kembali sampai nilai siswa mencapai nilai Standar Ketuntasan Belajar
Minimal yang ada di sekolah.
Kata Kunci : Pembelajaran, Pembelajaran Remedial, Belajar Tuntas, Ketuntasan
Belajar
1

Penulis ini adalah Mahasiswa FKIP Universitas Tadulako Program Studi PPKn, Jurusan
Pendidikan IPS, Semester akhir yang bernama : Wirmawati


2

I. PENDAHULUAN
Pendidikan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia dan secara terusmenerus menjadi suatu proses yang dialami baik secara langsung maupun tidak
langsung dilalui sepanjang hidup manusia. Pendidikan merupakan sesuatu yang
mutlak yang menjadi dasar dalam perubahan tingkah laku menuju kedewasaan.
Seorang anak yang tumbuh dewasa, secara otomatis pemikirannya pun akan menjadi
lebih bijak dan penuh pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, jika dalam
pertumbuhan menuju kedewasaannya diimbangi dengan pendidikan yang baik.
Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar
menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota
masyarakat dalam lingkungan sekitar dimana individu itu berada. Proses pendidikan
dapat dilakukan didalam keluarga, lingkungan dan juga pendidikan formal yang
diselenggarakan oleh pemerintah. Di dalam lingkungan keluarga orang tualah yang
menjadi pendidik bagi anak-anaknya, dalam lingkungan masyarakat warga
msyarakatlah yang memberikan pengaruh, pengalaman serta pengembangan
kedewasaan dan dilingkungan sekolah pendidiklah yang mengemban tugas utama
untuk memberikan ilmu
Pembelajaran atau pengajaran menurut (Hamzah 2006:2)2 adalah: “upaya

untuk membelajarkan siswa. Jadi untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami
siswa maka diadakanlah pembelajaran remedial, pembelajaran remedial adalah suatu
bentuk pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan pada KD tertentu dengan menggunakan berbagai metode tertentu yang
diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat ketuntasan belajar peserta
didik. Pada hakikatnya semua peserta didik akan mencapai standar kompetensi yang
ditentukan,

namun

waktu

pencapainnya

saja

yang

http://educationmantap.blogspot.com/2009/12/pembelajaran-remedial.html3


2
3

Hamzah. B. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bumi Aksara: Jakarta
http://educationmantap.blogspot.com/2009/12/pembelajaran-remedial.html

berbeda.

3

II. METODE
Berdasarkan pada masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dengan demikian, subyek penelitian
dipilih berdasarkan pertimbangan dari peneliti dengan kriteria dan karakteristik yang
ditetapkan oleh peneliti. Jadi, yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 3
orang guru PKn dan 12 orang siswa yang mengikuti pembelajaran ramedial.
Analisis data dilakukan selama dan setelah penelitian karena penelitian ini
adalah deskriptif kualitatif. Data yang terkumpul akan dianalisis melalui tiga tahap,
yaitu: reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Namun demikian, untuk
memperkuat uraian kualitatif tersebut maka hasil kuesioner dianalisis dengan

perhitungan persentase dengan menggunakan rumus berdasarkan pada pendapat
Sudjono (2003:42) yaitu :4
P = X 100%
Keterangan :
P = Angka presentase
F = Frekuensi jawaban yang sedang dicari presentasinya
N = Jumlah frekuensi/banyaknya individu (sampel)
III.HASIL
Penelitian ini penelitian deskriptif kualitatif dalam rangka penerapan pembelajaran
remedial dalam upaya mencapai ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas
VIIIa SMP Negeri 1 Sindue. Sebelum peneliti memaparkan data sebagai hasil penelitian
peneliti menyebutkan pengertian remedial menurut Peter Salim dan Yenny Salim
(1991:12)5, remedial adalah “berkenaan dengan perbaikan, bersifat menyembuhkan”. Jadi,
remedialmerupakan bentuk pengajaran yang bersifat kuratif (penyembuhan) dan atau
korektif (perbaikan).
4

5

Sudjono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta. Hal 17

Peter Salim, Yenny Salim. 1991. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Modern English Press:
Jakarta. Hal 7

4

Menurut Henri Guntur Taringan, (1990:12)6. pengajaran remedial sangat
diperlukan dalam proses pembelajaran karena :
a.
b.
c.

Tidak semua peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai
kemampuannya.
Adanya kesulitan belajar berarti belum dapat tercapai perubahan
tingkah laku siswa secara bulat sebagai hasil belajar
Untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut diperlukan suatu teknik
bimbingan belajar.

Peneliti akan memberikan gambaran tentang lokasi penelitian. Penelitian ini
dilaksanakan di SMP 1 Sindue yang berlokasi di Desa Toaya Jl. Goyabamba dengan

luas tanah sekolah 7.436 m2 / Hibah dan luas bagunan 2.940m2. Adapun kondisi
sekolah SMP Negeri 1 Sindue ini sangatlah baik, dimana kebersihan lingkungan
sekolah tersebut sangat terjaga.
Guru di SMP Negeri 1 Sindue berjumlah 30 orang, yang berstatsus PNS 27
dan Non PNS 3 Orang. Untuk jumlah siswa SMP Negeri 1 Sindue adalah 362 orang.
Diperoleh data siswa perempuan mencapai 201 orang sedangkan siswa laki-laki 161
orang, sementara itu ditinjau untuk kelas VII berjumlah 140 orang,

kelas VIII

berjumlah 111 orang dan kelas IX berjumlah 111 orang.
 Hasil Kuesioner/Angket
Kuesioner dilakukan terhadap dua belas informan yang sudah ditetapkan.
Hasil kuesioner ini dimaksudkan untuk mendapatkan jawaban siswa yang dipilih
sebagai sampel penelitian terhadap pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran
remedial pada mata pelajaran PKn dan setiap responden bebas menentukan pilihan
sesuai dengan pendapatnya. Data hasil kuesioner disajikan dalam bentuk tabel.

6


Henry Guntur Tarigan, 1990. Pengajaran Remedi: Angkasa Bandung. Hal 8

5

Tabel 1
Tanggapan Responden terhadap Pembelajaran Remedial Sering Dilaksanakan dalam
Menuntaskan Pencapaian Belajar Siswa
No

Tanggapan Responden
Sering sekali

Frekuensi
(f)
3

Bobot
(n)
5


Nilai
(f.n)
15

Persentase
(%)
25,0%

1
2

Sering

6

4

24

50,0 %


3

Cukup sering

2

3

6

16,7%

4

Kadang-kadang

1

2


2

8,3%

5

Tidak pernah

-

1

1

-

Jumlah
12
Sumber hasil pengolahan data primer 2013

100

Distribusi tanggapan responden yang menyatakan sering sekali, sering, cukup
sering dengan alasan bahwa pembelajaran remedial telah dilaksanakan walaupun
dominan dilaksanakan oleh bidang pelajaran tertentu, sedangkan distribusi tanggapan
responden yang menyatakan kadang-kadang, dikarenakan ketergantungan siswa
untuk mencari kemudahan.
Tabel 2
Tanggapan Responden terhadap Penggunaan Pembelajaran Remedial dalam
Pembelajaran PKn
No

Tanggapan Responden
Sangat Membantu

Frekuensi
(f)
6

Bobot
(n)
5

Nilai
(f.n)
30

Persentase
(%)
50,0 %

1
2

Membantu

4

4

16

33,3%

3

Cukup Membantu

2

3

6

16,7%

4

Kurang Membantu

_

2

2

0%

-

1

1

0%

5

Tidak Membantu
Jumlah

12

100%

6

Tabel 3
Tanggapan Responden terhadap Kemampuan Guru dalam Menggunakan
Pembelajaran Remedial
No

Tanggapan Responden
Sangat baik

Frekuensi
(f)
3

Bobot
(n)
5

Nilai
(f.n)
15

Persentase
(%)
25,0%

1
2

Baik

8

4

32

66,7%

3

Cukup baik

1

3

3

8,3%

4

Kurang baik

2

2

0%

5

Tidak baik

1

1

0%

_

Jumlah
12
Sumber hasil pengolahan data primer 2013

100

Tabel 4
Tanggapan Responden terhadap Peningkatan Perhatian dan Minat Belajar Siswa
setelah Mengikuti Pembelajaran PKn
No

Tanggapan Responden
Sangat Meningkat

Frekuensi
(f)
2

Bobot
(n)
5

Nilai
(f.n)
10

Persentase
(%)
16,7%

1
2

Meningkat

9

4

36

75,0%

3

Cukup meningkat

1

3

3

8,3%

4

Kurang meningkat

0

2

2

0%

5

Tidak meningkat

0

1

1

0%

Jumlah
12
Sumber hasil pengolahan data primer 2013

100

7

Tabel 5
Tanggapan Responden terhadap Pembelajaran Remedial dalam Pencapaian
Ketuntasan Belajar
No

Tanggapan Responden
sangat membantu

Frekuensi
(f)
4

Bobot
(n)
5

Nilai
(f.n)
20

Persentase
(%)
33,3%

1
2

Membantu

6

4

24

50%

3

Cukup membantu

2

3

6

16,7%

4

Kurang membantu

_

2

2

0%

5

Tidak membantu

_

1

1

0%

Jumlah
12
Sumber hasil pengolahan data primer 2013

100

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum
pembelajaran remedial membantu menuntaskan pencapaian belajar siswa pada mata
pelajaran PKn di kelas VIIIa SMP Negeri 1 Sindue, sudah terlaksana dengan baik.
Penerapan pembelajaran remedial telah mendorong dan menberi motivasi siswa untuk
meningkatkan prestasi serta kompetensi yang membawa pengaruh positif pada hasil
belajar siswa.
 Hasil Wawancara
 Wawancara Siswa
1. Bagaimana tanggapan anda jika guru menggunakan remedial ?
Penggunaan

pembelajaran

remedial

sangat

membantu

siswa

dalam

menuntaskan pencapaian belajar mata pelajaran PKn Karena pembelajaran
remedial mengulang kembali ulangan dengan materi pelajaran yang sama
sehingga mereka bisa memperbaiki hasil ulangan yang sebelumnya kurang
memuaskan. "(wawancara dengan Amanda Aprilya tanggal 22 Januari 2013 di
SMP Negeri 1 Sindue).

8

2. Apakah prestasi belajar pada mata pelajaran PKn dapat meningkat jika guru
menggunakan remedial ?
pemberian remedial dapat meningkatkan prestasi belajar siswa karena nilai
sebelumnya yang diperoleh masih dibawah rata-rata tapi setelah pemberian
remedial nilai siswa dapat meningkat sehingga siswa yang sebelumnya tidak
mencapai ketuntasan belajar memiliki kesempatan memperbaiki hasil
belajar walaupun hanya mendapat nilai Standar ketuntasan (70) setelah
melakukan remedial. “(wawancara dengan Ahmad tanggal 22 Januari 2012
di SMP Negeri 1 sindue).
3. Apakah manfaat penerapan pembelajaran remedial yang di berikan guru PKn?
Adapun mengenai manfaat penerapan pembelajaran remedial yang diberikan
oleh guru PKn sangat membantu siswa meningkatkan prestasi belajar.
(wawancara dengan Nurul Stifani pada tanggal 22 januari 2013 di SMP
Negeri 1 Sindue).
4. Apa kesulitan anda sehingga remedial pada mata pelajaran PKn?
kurang pahamnya terhadap materi yang diberikan oleh guru selain itu faktor
utama penyebab bayaknya siswa yang remedial adalah kurangnya semangat
belajar, kurangnya perhatian dan timbulnya rasa malas dalam diri siswa.
(wawancara dengan beberapa siswa pada tanggal 22 januari 2013 Di SMP
Negeri 1 Sindue).
5. Apa keuntungan yang anda rasakan setelah guru memberikan pembelajaran
remedial?
Dengan pembelajaran remedial siswa dapat berharap menuntaskan pencapaian
belajar dan meningkatkan prestasi serta menambah keaktifan sehingga
memudahkan memahami isi materi mata pelajaran PKn" (wawancara dengan
Nurul Stifani pada tanggal 22 januari 2013 di SMP Negeri 1 Sindue).

9

 Hasil Wawancara Guru
1. Apa alasan yang mendasari sehingga bapa/ibu menggunakan remedial ?
supaya siswa lebih terdorong mengikuti pembelajaran PKn agar dapat meraih
nilai ketuntasan yang lebih baik, siswa sebagai sasaran pembelajaran
remedial sangat antusias dan tidak menyiayiakan kesempatan untuk
memperbaiki nilai ketuntasan belajar. (wawancara pada guru PKn tanggal 23
januari 2013 di SMP Negeri 1 Sindue).
2. Apakah prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan melalui remedial ?
secara keseluruhan siswa memperoleh nilai yang baik sehingga siswa yang
sebelumnya tidak mencapai ketuntasan belajar, memiliki kesempatan
memperbaiki cara belajar agar dapat meningkatkan prestasi belajar agar bisa
bersaing dengan siswa yang sudah berprestasi. (wawancara ibu Marlina
S.Pd Pada tanggal 23 januari 2013 di SMP Negeri I Sindue).
3. Menurut bapa/ibu bagaimana ketuntasan belajar siswa setelah mengikuti
pembelajaran ramedial ?
Guru PKn mengakui adanya ketuntasan belajar siswa setelah mengikuti
pembelajaran remedial, siswa yang sebelumnya memiliki kekurangan dan
kesulitan dalam belajar setelah melakukan remedial bisa mendapatkan
hasil/nilai yang baik atau dikatakan tuntas. (Wawancara guru PKn pada
tanggal 23 januari 2013 di SMP Negeri 1 Sindue).
4. Menurut bapa/ibu apa keuntungan jika digunakan remedial ?
keuntungannya murid dapat mencapai hasil belajar yang optimal dijelaskan
oleh guru PKn bahwa "selama ini kurang digunakan metode lain dalam
menuntaskan pencapaian belajar siswa. yang paling sering digunakan
adalah pembelajaran remedial. (wawancara guru PKn Pada tanggal 5
february 2013 di SMP Negeri 1 Sindue).
5. Adakah hambatan/kesulitan yang bapa/ibu rasakan pada saat melakukan
remedial ?

10

Salah satu kesulitan gur melaksanakan pembelajaran remedial sebab siswa
yang menjadi sasaran pembelajaran remedial kurang memiliki kesadaran
untuk memperbaiki nilai ketuntasan, misalnya kurangnya perhatian, tidak ada
persiapan mengikuti pembelajaran, dan kadang tidak hadir. (wawancara
dengan guru PKn tanggal 5 februari 2013 di SMP Negeri 1 Sindue
IV. PEMBAHASAN
Setelah menyajikan data baik kuesioner maupun data wawancara maka
selanjutnya yang perlu diuraikan adalah membahas permasalahan penelitian dalam
penelitian ini permasalahan yang dikaji yaitu : Bagaimana ketuntasan belajar siswa
setelah mengikuti pembelajaran remedial pada mata pelajaran PKn di kelas VIIIa
SMP Negeri 1 Sindue ?
Sebagaimana telah ditegaskan sebelumnya bahwa setiap pembelajaran
berorientasi pada upaya untuk meningkatkan prestasi beiajar siswa. Oleh sebab itu,
permasalahan yang perlu dibahas dalam penelittian ini adalah berkaitan dengan
pencapaian ketuntasan beiajar siswa dalam pembelajaran PKn yang menggunakan
pembelajaran

remedial.

Berdasarkan

data

yang

telah

dikumpulkan

dapat

disimpulkan bahwa para siswa mengakui penggunaan pembelajaran remedial
sangat membantu pencapaian ketuntasan beiajar. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil
angket no 2 sebanyak 6 (50,0%) orang, sementara i t u yang menyatakan membantu
pencapaian ketuntasan beiajar sebanyak 4 (33,3%) orang dan menyatakan cukup
membantu sebanyak 2 (16,7%) orang sedangkan yang menyatakan kurang
membantu dan tidak membantu tidak seorang pun yang memberikan pernyataan
(0%).
Secara kcseluruhan dapat dinyatakan bahwa responden mengakui
penggunaan pembelajaran remedial dapat menuntaskan pencapaian belajar siswa
pada mata pelajaran PKn kelas VIIIa SMP Negeri 1 Sindue. Sebagaimana
dikemukakan oleh guru PKn bahwa melalui penggunaan pembelajaran remedial maka

11

pencapaian

ketuntasan

belajar

siswa

dapat

lebih

ditingkatkan

setidaknya

pembelajaran remedial dapat membantu siswa untuk menuntaskan pencapaian
belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Dibandingkan dengan sebelum diterapkan
penggunaan pembelajaran remedial hampir semua siswa yang belum tuntas pada
mata pelajaran PKn tidak akan mendapatkan pencapaian ketuntasan nilai 70 sebagai
syarat standar ketuntasan belajar minimum yang berlaku di kelas VIIIa SMP Negeri
1 Sindue. Oleh sebab itu, dengan diterapkan pembelajaran remedial dapat membantu
peningkatan ketuntasan belajar siswa.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka peneliti menarik suatu kesimpulan sebagai berikut :
Bahwa setelah mengikuti pembelajaran remedial pada mata pelajaran PKn di kelas
VIIIa SMP Negeri 1 Sindue guru memberikan kesempatan kepada seluruh peserta
didik untuk mencapai dan menguasai kompetensi sesuai dengan kemampuannya
masing-masing yang menjadi motivasi bagi siswa dalam Proses penerapan
pembelajaran remedial dan siswa menyatakan sangat membantu menuntaskan
pencapaian belajar pada mata pelajaran PKn sesuai nilai SKBM 70 yang berlaku di
SMP Negeri Sindue.
 Saran
Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk secara
intensif berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar yang tersedia. Hal ini
didasarkan atas pertimbangan bahwa kegiatan belajar peserta didik yang bersifat
perbaikan perlu selalu mendapatkan monitoring dan pengawasan agar diketahui
kemajuan belajarnya. Jika dijumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan
segera diberikan bantuan dan dalam penerapan pembelajaran remedial, guru juga
perlu memperhatikan hal-hal positif seperti kesiapan mengajar, penguasaan materi,
penguatan, pengelolaan kelas, penilaian dan kedisiplinan.

12

DAFTAR PUSTAKA

Hamzah. B. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bumi Aksara: Jakarta hal 6
Henry Guntur Tarigan, 1990. Pengajaran Remedi: Angkasa Bandung. Hal 8
Sudjono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta. Hal 17
Peter Salim, Yenny Salim. 1991. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Modern
English Press: Jakarta. Hal 7
http://educationmantap.blogspot.com/2009/12/pembelajaran-remedial.html. Hal 1

13

Dokumen yang terkait

PENGARUH REMEDIAL TEACHING DALAM MENCAPAI KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 KABANJAHE TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 27

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Jigsaw Pada Pembelajaran PKn di Kelas IXA SMP Negeri 7 Biromaru | Lestari | EDU CIVIC 6172 20426 1 PB

0 0 15

Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 3 Mepanga Melalui Model Pembelajaran Role Playing Pada Mata Pelajaran PKn | AGUS | EDU CIVIC 6168 20413 1 PB

0 0 14

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui LayananBimbingan Belajar Kelompok Kelas X A SMK NEGERI 2 Sindue Tobata | Srifita | EDU CIVIC 6182 20456 1 PB

0 0 13

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IXA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN METODE INQUIRI DI SMP NEGERI 4 TOLITOLI | Faraningsih | EDU CIVIC 6176 20442 1 PB

0 0 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING (PEMECAHAN MASALAH) PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIIIA SMP NEGRI 1 LABUAN | Masdalifa | EDU CIVIC 6194 20498 1 PB

0 1 17

Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Pkn Di Kelas VIIIB SMP Negeri 3 Sindue dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok | ISMAIL | EDU CIVIC 6203 20532 1 PB

0 0 12

Analisis terhadap pengembangan pembelajaran PKn materi norma-norma yang berlaku di masyarakat pada kelas VII di SMP Negeri 1, 3 dan 4 Sindue Kecamatan Sindue | Yati | EDU CIVIC 6200 20520 1 PB

0 0 13

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN PKN DI SMK NEGERI 1 BALAESANG | Zainuddin | EDU CIVIC 6164 20397 1 PB

0 0 10

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PKn DI SMP NEGERI 7 PALU | Sumule | EDU CIVIC 7304 24357 1 PB

0 0 12