SYARAT GURU HONORER GAJI UMR 2017

SYARAT GURU HONORER
AKAN DIGAJI SESUAI STANDAR UMR 2017

Sebanyak 705 guru honorer SMA/SMK belum bisa bernapas lega. Itu karena
pembayaran gaji honor tersendat selama tiga bulan. Badan Pengelolaan Keuangam
Aset Daerah (BPKAD) dan Disdik Sumsel masih merancang pola anggaran untuk bisa
membayar gaji guru honorer. Tujuannya agar tak memunculkan permasalahan ke
depannya. Meski demikian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel memberikan
lampu hijau.

“Kalau untuk alokasi anggaran sudah siap kita anggarkan Rp15 miliar untuk satu
tahun anggaran bagi 705 guru honorer yang mengantongi SK bupati/wali kota dari
sebelumnya dibayar di kisaran Rp300 ribu hingga Rp800 ribu per bulan, nantinya kita
gaji minimal mendekati UMR,” ungkap Sekretaris Disdik Sumsel, H Budiono.

Namun, untuk bisa mendapatkan gaji mendekati UMR itu ada beberapa syarat yang
wajib harus dipenuhi guru honorer di antaranya mereka punya kewajiban untuk
mengajar minimal 20 jam setiap bulannya, selain itu ijazahya juga harus linear dengan
bidang studi yang diajarkan di sekolah.

“Semisal, tidak bisa guru bahasa Inggris mengajar prakarya dengan alasan untuk

mencukupi jam mengajar 20 jam, harus linier. Persyaratan tersebut mutlak harus
dipenuhi dan bakal kita lakukan verifikasi secara ketat,” sebut Budi.

Dan apabila nantinya dari hasil verifikasi yang dilakukan nantinya ditemukan banyak
sekolah yang gurunya kekurangan jam mengajar artinya di sekolah tersebut tidak
dibutuhkan adanya guru honorer karena bisa dikerjakan oleh guru PNS.

Selain itu, Budi menegaskan tidak semua guru honorer yang mengantongi SK
bupati/wako yang bakal menerima gaji dari pemprov melainkan guru honorer
termasuk kategori 2 (K-2) serta SK tahun 2005 hingga sebelum tahun 2016. “Kalau
SK bupati/wako-nya baru diterbitkan tahun 2016 tentu tidak berhak menerima gaji,
kan kasihan dengan mereka yang sudah lebih dulu mengajar, masak disamakan
dengan yang baru,” sebutnya.

Sementara, terkait nasib dari tak kurang dari 3.227 guru honorer SMA/SMK yang
mengantongi SK kepala sekolah yang gajinya selama ini dibayarkan melalui komite
sekolah masing-masing akan tetap seperti itu. Bahkan, gajinya bisa diambilkan dari
dana Program Sekolah Gratis (PSG), dana Komite Sekolah hingga dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS).


“Masih akan tetap seperti itu, tidak akan ada perubahan, untuk pembayarannya
secepatnya bakal dilakukan tapi harus melalui proses, tapi pasti bakal dibayar ketika
proses penganggarannya clear. Terpenting pola anggaran yang tengah kita susun
agar tidak sampai melanggar aturan yang ada,” imbuhnya.

Terkait soal tersendatnya pembayaran gaji guru PNS SMA/SMK yang selama kurun
tiga bulan terakhir akibat alih status dari kabupaten/kota ke provinsi, Budi memastikan
hal itu tidak akan terjadi lagi mengingat selama ini terjadi lantaran kendala
administrasi semata.

“Kalau gaji guru PNS sudah beres semua, insya Allah mulai bulan depan sudah
lancar. Tersendat selama ini karena masalah administrasi yang belum kelar pasca
peralihan dari Disdik kabupaten/kota ke Disdik provinsi,” tandasnya.