113353 MQFM 2010 06 Fokus Hari Ini 08 Juni 2010

Assalamu'alaikum..// Rangkaian informasi aktual baik lokal/ nasional maupun
internasional/ terangkai dalam Fokus Hari Ini/ di kesempatan Selasa, 1 Juni
2010// Kali ini bersama saya _____________/ dan berikut informasi
selengkapnya///

Markus Penyaluran Dana Alokasi
Khusus ke Sekolah Dipantau
Selasa, 08 Juni 2010 | 09:01 WIB
Besar Kecil Normal
TEMPO Interaktif, Pamekasan - Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur,
membentuk tim khusus pemantau penyaluran bantuan dana alokasi khusus 2010 ke sejumlah
sekolah.
Tim itu sengaja dibentuk menyusul adanya laporan dari sejumlah kepala sekolah yang mengaku
ditekan dan dimintai uang oleh oknum yang mengatasnamakan pegawai Dinas Pendidikan setempat
dan Dinas Pendidikan Jawa Timur.
"Ada pengakuan dari kepala sekolah mereka dimintai uang kalau mau kebagian DAK. Itu sama
sekali tidak benar," kata Kepala Dinas Pendidikan Pamekasan Achmat Hidayat, Selasa (8/6).
Menurut Hidayat, tim pemantau itu akan melakukan pengawasan secara berkala mulai dari tahap
pencairan, penyaluran ke sekolah penerima, hingga pengawasan pelaksaan renovasi sekolah.
Hidayat menjamin independensi tim pemantau tersebut, sebab setiap anggota tim tidak hanya terdiri
dari pegawai Dinas Pendidikan, tapi juga dari anggota DPRD, dewan pendidikan dan sejumlah LSM.

"Kami ingin pastikan tidak ada markus dalam penyaluran DAK," tuturnya.
Soal besaran bantuan, Hidayat menjelaskan besaran dana yang dialokasikan berbeda. Untuk tingkat
sekolah dasar misalnya mendapatkan sebesar Rp 250 juta untuk pembangunan fisik dan gedung
perpustakaan, sedang untuk tingkat SMP sebesar Rp 180 juta untuk pengembangan mutu pendidikan
seperti pembuatan laboratorium komputer. "Soal pencairan dana masih menunggu SK bupati,"
ungkapnya.
Data Dinas Pendidikan Pamekasan menyebutkan lembaga yang diusulkan penerima DAK 2010
mencapai 134 lembaga terdiri dari 54 sekolah dasar dan 80 sekolah menengah pertama. "Tahun ini
kami dapat DAK Rp 30 miliar," kata Hidayat/// Tempointeraktif
Dewan Tuntut Pemerintah Investigasi Ledakan Tabung Gas
Selasa, 08 Juni 2010 | 09:01 WIB
Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat meminta agar pemerintah segera melakukan investigasi
secara menyeluruh terhadap penyebab terjadinya ledakan tabung elpiji kemasan 3 kilogram yang
masih kerap terjadi akhir-akhir ini. Hasil investigasi tersebut nantinya harus dilaporkan kembali
kepada Komisi Energi.
“Jangan sampai masyarakat justru celaka setelah menggunakan elpiji ukuran 3 kilogram,” kata
Soetan Batoegana, anggota Komisi dari Fraksi Partai Demokrat dalam rapat dengan pendapat dengan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas), dan
PT Pertamina (Persero) di Jakarta, Senin (7/6).

Pengadaan tabung gas selama ini dilakukan oleh Pertamina dengan menunjuk badan usaha milik
negara yang mampu melakukan pengadaan tabung gas kemasan 3 kilogram. Tahun lalu Pertamina
menunjuk empat BUMN yakni PT Adhi Karya, PT Adhi Barata, PT Boma Bisma Indra, dan PT
Wijaya Karya.
Dari keempat perusahaan tersebut, pengadaan tabung gas 3 kilogram dikerjakan melalui pabrikan
yang ada di bawahnya. “Semester pertama 2009 ada 31 pabrikan, semester kedua ada 50 pabrikan
yang mengerjakan pengadaan tabung gas 3 kilogram,” kata Direktur Perencanaan Investasi dan
Manajemen Risiko Pertamina Frederick Siahaan.
Anggota Komisi Energi sempat mempertanyakan penunjukan empat BUMN yang notabene bergerak
di bidang jasa konstruksi untuk mengerjakan pengadaan tabung gas kemasan 3 kilogram itu. “Itu
semua perusahaan konstruksi. Kenapa bisa ditunjuk membuat tabung gas. Itu kan bukan bidang
mereka,” kata Jhoni Alen, anggota Komisi dari Fraksi Partai Demokrat.
Jhoni menambahkan, latar belakang produsen tabung gas seharusnya dapat diketahui atau ditelusuri.
Karena, pada setiap tabung gas ukuran 3 kilogram terdapat kode yang menunjukkan identitas
pabrikan penghasil tabung gas. “Jadi jika ada perusahaan yang membuat tabung gas tidak sesuai
standar dapat diketahui,” ujar dia.
Menanggapi hal tersebut, Frederick mengatakan belum bisa mengambil tindakan lebih lanjut
lantaram ledakan selama ini tidak berasal oleh tabung gas. “Penyebab ledakan lebih disebabkan
aksesoris tabung gas yang kurang sesuai di antaranya selang, regulator, rubber seal, dan kompor,”
tutur dia/// Tempointeraktif

Demikian seluruh rangkaian informasi dalam Fokus Hari Ini/ di kesempatan
Selasa, 1 Juni 2010// Atas nama Tim Kamar Berita yang bertugas saya
_______________/ mengucapkan terimakasih atas perhatian sahabat/
Wassalamu'alaikum///