Petunjuk Teknis PPDB Tahun Pelajaran 2015 2016

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
NOMOR : 256 TAHUN 2015
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA RAUDHATUL
ATHFAL DAN MADRASAH DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH
KEMENTERIAN AGAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

Menimbang

: a. bahwa untuk mendukung tujuan pembangunan nasional dalam bidang
pendidikan, perlu dilakukan pembinaan dan bimbingan teknis tentang
pelaksanaan pendidikan;
b. bahwa salah satu bimbingan teknis yang terkait dengan pendidikan
adalah Penerimaan Peserta Didik Baru setiap awal tahun pelajaran
yang dilakukan dalam rangka memberikan petunjuk tata cara
penerimaan peserta didik baru secara benar;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada butir a
dan b di atas, perlu menetapkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Pedoman
Penerimaan Peserta Didik Baru pada Raudhathul Athfal dan Madrasah
di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015/2016;

Mengingat

: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Nomor 78 Tahun 2003,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Nomor 41
Tahun 2005 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negera Nomor 23 Tahun
2010, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010
(Lembaran Negara Nomor 112 Tahun 2010);

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah;

5. Peratura
ran Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 T
Tahun 2007 tentang
Standar
ar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan M
Menengah;
6. Peratura
ran Menteri Pendidikan Nasional Nomoor 59 Tahun 2012
tentangg Kriteria Kelulusan serta Pelaksanaan Ujiann Sekolah/Madrasah
dan Ujia
jian Nasional;
7. Peratura
ran Menteri Agama Republik Indonesia Nom
mor 13 Tahun 2012
tentangg Organisasi dan Tata Kerja Instansi Ver
ertikal Kementerian

Agama;;
Memperhatikan : 1. Keputus
tusan Direktur Jendral Pendidikan Islam 2015
15 tentang Pedoman
Penerim
imaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelaja
ajaran 2015/2016;
2. Peratura
ran Gubernur Daerah Istimewa Yogyakartaa nomor : 21 tahun
2012 tentang
t
Pedoman Penerimaan Peserta Did
idik Baru TK/RA,
Sekolah
ah/Madrasah di Daerah Istimewa Yogyakarta;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PETUNJUK TEKNIS
T
PENERIMAAN PESERTA DIDI
DIK BARU PADA

RAUDATUL ATHFAL
A
DAN MADRASAH DI LINGKU
UNGAN KANTOR
WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
DAERA
RAH ISTIMEWA
YOGYAKART
RTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KESATU

: Menetapkan Pedoman
P
Penerimaan Peserta Didik Baru
aru (PPDB) Tahun
Pelajaran 2015
15/2016 yang digunakan sebagai petunjukk teknis penerimaan
peserta didik baru
b
tahun pelajaran 2015/2016 sebagaiman

ana tercantum pada
lampiran Keput
utusan ini.

KEDUA

: Pedoman Pener
nerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun pe
pelajaran 2015/2016
memberikan ke
kesempatan pada setiap madrasah untuk men
enyesuaikan dengan
situasi dan kond
ondisi yang ada.

KETIGA

: Keputusan inii mulai
m
berlaku sejak tanggal ditetapkan.


Ditetapkan di Yogyakarta
Pada tanggal, 4 Mei 201
015
KEPALA KANTOR WILA
AYAH
KEMENTERIAN AGAMA
A
DAERAH ISTIMEWA YO
OGYAKARTA

NIZAR

LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
NOMOR …… TAHUN 2015
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA
RAUDATUL ATHFAL DAN MADRASAH DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I
PENGERTIAN
Pasal 1
Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan:
1. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) adalah kegiatan penerimaan calon peserta didik
dan siswa yang memenuhi syarat tertentu untuk memperoleh pendidikan pada bentuk
satuan pendidikan, mengikuti suatu jenjang pendidikan atau jenjang pendidikan yang
lebih tinggi ;
2. Perpindahan siswa adalah perpindahan dari madrasah atau sekolah pada madrasah atau
sekolah yang lain pada jenjang yang sama ;
3. Peserta Didik Baru adalah Peserta Didik yang mendaftarkan diri pada Raudlatul Athfal,
Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah ;
4. Daya Tampung adalah jumlah/ruang belajar yang tersedia pada suatu madrasah yang
dipersiapkan untuk peserta didik baru dengan mempertimbangkan rasio kelas ;
5. Rasio Kelas adalah perbandingan antara ruang belajar dengan jumlah peserta didik dalam
kelas itu sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kelayakan pada interaksi belajar

mengajar
6. Surat Keterangan Hasil Ujian Sekolah/Madrasah (SKHUS/M) adalah surat resmi yang
menerangkan bahwa pemegangnya telah mengikuti seluruh mata pelajaran yang diujikan
dalam US/M ;
7. Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUS/M) dan Surat Keterangan Yang
Berpenghargaan Sama (SKYBS) adalah surat resmi yang menerangkan bahwa
pemegangnya telah mengikuti seluruh mata pelajaran yang diujikan secara nasional ;
8. Ijazah/STTB adalah surat pernyataan resmi dan sah yang menerangkan bahwa
pemegangnya telah tamat belajar pada sekolah/ madrasah ;
9. Program Paket A adalah program pendidikan pada jalur pendidikan nonformal yang
diselenggarakan oleh kelompok belajar yang memberikan pendidikan setara dengan
Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) ;
10. Program Paket B adalah program pendidikan pada jalur pendidikan nonformal yang
diselenggarakan oleh kelompok belajar yang memberikan pendidikan setara dengan
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) ;
11. Program Paket C adalah program pendidikan pada jalur pendidikan nonformal yang
diselenggarakan oleh kelompok belajar yang memberikan pendidikan setara dengan
Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah (SMA/MA) ;
12. Dinas Pendidikan adalah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Daerah Istimewa
Yogyakarta ;

13. Kanwil Kementerian Agama adalah Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah
Istimewa Yogyakarta ;
14. Dinas Kabupaten/ Kota adalah Dinas yang menangani bidang pendidikan di Kabupaten/
Kota se Daerah Istimewa Yogyakarta ;

15. Kankemenag adalah Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se Daerah Istimewa
Yogyakarta ;
16. Raudhathul Athfal/Bustanul Athfal adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang
menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia 4 (empat) tahun sampai memasuki
pendidikan dasar ;
17. Taman Kanak-Kanak adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menyediakan
program pendidikan dini bagi anak usia 4 (empat) tahun sampai memasuki pendidikan
dasar ;
18. Madrasah adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah
Aliyah (MA) baik negeri maupun swasta di lingkungan pembinaan/ koordinasi Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ;
19. Sekolah adalah Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah
Menengah Atas (SMA) baik negeri maupun swasta di lingkungan pembinaan/koordinasi
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ;
20. Orang tua/wali calon peserta didik/siswa adalah seseorang yang karena kedudukannya,

menjadi penanggung jawab langsung terhadap anak asuhnya ;
21. Surat Keterangan yang Berpenghargaan Sama dengan Ijazah adalah surat keterangan
resmi yang menerangkan bahwa pemegangnya mempunyai pengetahuan setingkat dengan
tamatan suatu jenjang/ tingkat pendidikan formal tertentu, yang dihargai sama dengan
Ijazah tingkat/ jenjang pendidikan formal tertentu tersebut .
BAB II
UMUM
Pasal 2
Tujuan
Penerimaan Peserta Didik Baru bertujuan memberi kesempatan yang seluas - luasnya bagi
warga negara usia sekolah agar memperoleh layanan pendidikan yang sebaik - baiknya untuk
memasuki satuan pendidikan yang lebih tinggi dengan tertib, terarah dan benar
Pasal 3
Asas
Penerimaan Peserta Didik Baru harus berasaskan :
1. Obyektivitas artinya bahwa penerimaan siswa, baik siswa baru maupun pindahan harus
memenuhi ketentuan umum yang diatur dalam keputusan ini ;
2. Transparansi artinya pelaksanaan penerimaan siswa bersifat terbuka dan dapat diketahui
oleh masyarakat termasuk orang tua siswa, untuk menghindarkan penyimpangan –
penyimpangan yang mungkin terjadi ;

3. Akuntabilitas artinya penerimaan siswa dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
baik prosedur maupun hasilnya ;
4. Tidak diskriminatif artinya setiap warga negara yang berusia sekolah dapat mengikuti
program pendidikan tanpa membedakan suku, daerah asal, agama dan golongan.

BAB III
PERSYARATAN
Pasal 4
Raudhathul Athfal (RA)

Persyaratan calon Peserta Didik Raudhathul Athfal (RA) adalah :
1. Berusia 4 (empat) sampai dengan 5 (lima) tahun untuk kelompok A ;
2. Berusia 5 (lima) sampai dengan 6 (enam) tahun untuk kelompok B ;
3. Memiliki Akte Kelahiran
4. Kelompok A, B bukan merupakan jenjang belajar, melainkan
pengelompokan belajar yang berdasarkan pada kelompok usia anak.

semata-mata

Pasal 5
Madrasah Ibtidaiyah
Persyaratan calon siswa kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah :
1. Telah berusia 7 (tujuh) tahun sampai dengan 12 (dua belas) tahun wajib diterima ;
2. Apabila rasio kelas belum terpenuhi calon peserta didik yang telah berusia 6 (enam) tahun
dapat diterima dengan prioritas usia yang lebih tua berdasarkan peringkat ;
3. Memiliki Akte Kelahiran/ Surat Keterangan Lahir ;
4. Apabila pendaftar melebihi daya tampung maka madrasah dapat mengadakan seleksi .
Pasal 6
Madrasah Tsanawiyah
Persyaratan calon siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah :
1. Telah tamat dan lulus MI/SD/Program paket A dan memiliki Ijazah, SKHUS/M atau
Surat Keterangan yang berpenghargaan sama ;
2. Memiliki STTB, STK, SKHUS/M atau SKYBS;
3. Berusia setinggi-tingginya 18 (delapan belas) tahun pada tanggal 27 Juli 2015 ;
4. Apabila pendaftar melebihi daya tampung maka madrasah dapat mengadakan seleksi.
Pasal 7
Madrasah Aliyah
Persyaratan calon siswa kelas X Madrasah Aliyah (MA) adalah :
1. Telah tamat dan lulus MTs/SMP/Program paket B dan memiliki Ijazah, SKHUN/ SKYB
2. Memiliki Ijazah atau Surat Keterangan lain yang berpenghargaan sama ( SKYBS );
3. Berusia setinggi-tingginya 21 (dua puluh satu) tahun pada tanggal 27 Juli 2015 ;
4. Demi peningkatan kualitas madrasah dapat mengadakan seleksi selain potensi akademik .

BAB IV
PENGELOLAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
Pasal 8
Kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru dilaksanakan oleh Madrasah dengan
memperhatikan kalender pendidikan melalui tahapan pemberitahuan ke masyarakat,
pendaftaran, seleksi, pengumuman siswa yang diterima, dan pendaftaran ulang .

Pasal 9
Jadwal Pelaksanaan
Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru dilakukan di RA dan Madrasah bersangkutan dan
dilaksanakan sebagai berikut :
a. RA
No
Kegiatan
Waktu
Jam
Keterangan
1
Pendaftaran PPDB
22-24 Juni 2015
08.00 – 13.00
2
Seleksi
24 Juni 2015
13.00- selesai
3
Pengumuman
25 Juni 2015
09.00
4
Daftar Ulang
25-27 Juni 2015
08.00 – 13.00
5
Hari Pertama masuk
27 Juli 2015
07.00
Catatan :
Bagi RA yang belum terpenuhi kuotanya diperkenankan membuka pendaftaran peserta
didik baru sampai tanggal 25 Juli 2015.

b. MI
No
Kegiatan
Waktu
Jam
Keterangan
1
Pendaftaran PPDB
22-24 Juni 2015
08.00 – 13.00
2
Seleksi
24 Juni 2015
13.00- selesai
3
Pengumuman
25 Juni 2015
08.00
4
Daftar Ulang
25-27 Juni 2015
08.00 – 13.00
5
Hari Pertama masuk
27 Juli 2015
07.00
Catatan :
Bagi MI yang belum terpenuhi kuotanya diperkenankan membuka pendaftaran peserta
didik baru sampai tanggal 25 Juli 2014.
c. MTs
No
1
2
3
4
5

Kegiatan
Pendaftaran PPDB
Seleksi
Pengumuman
Daftar Ulang
Hari Pertama masuk

Waktu
6-8 Juli 2015
9 Juli 2015
9 Juli 2015
10-11 Juli 2015
27 Juli 2015

Jam
08.00 – 13.00
08.00- 14.00
14.00
08.00 – 13.00
07.00

Keterangan

Catatan :
Bagi MTs yang belum terpenuhi kuotanya diperkenankan membuka pendaftaran peserta
didik baru sampai tanggal 25 Juli 2015.

c. MA :
No
Kegiatan
Waktu
Jam
Keterangan
1
Pendaftaran PPDB
1-3 Juli 2015
08.00 – 13.00
2
Seleksi
3 Juli 2015
13.00- selesai
3
Pengumuman
4 Juli 2015
08.00
4
Daftar Ulang
4-6 Juli 2015
08.00 – 15.00
5
Hari Pertama masuk
27 Juli 2015
07.00
Catatan :
Bagi MA yang belum terpenuhi kuotanya diperkenankan membuka pendaftaran peserta
didik baru sampai tanggal 25 Juli 2015.
Pasal 10

1. Setiap calon siswa yang mendaftarkan diri pada madrasah tertentu, wajib menyerahkan
SKHUS/M asli atau fotokopi/Surat Keterangan lain yang berpenghargaan sama dan
apabila surat-surat tersebut diminta kembali sebelum pengumuman, maka dianggap
mengundurkan diri ;
2. Madrasah wajib menyediakan formulir pendaftaran calon siswa baru .
Pasal 11
Jumlah Peserta Didik/ Siswa Per Kelompok/Rombel
1. Jumlah peserta didik/ siswa tiap – tiap kelas diatur sebagai berikut :
a. RA maksimum 24 (dua puluh empat) ;
b. MI maksimum 28 (dua puluh delapan) ;
c. MTs maksimum 32 (tiga puluh dua) ;
d. MA maksimum 32 (tiga puluh dua) ;
e. Madrasah yang akan menerima siswa baru tidak boleh melebihi batas maksimum ;
2. Tiap madrasah hanya dibenarkan menerima calon siswa kelas I/VII/X sebanyak
rombongan belajar yang telah diluluskan dan kecukupan lokal kelasnya .
3. Bagi Madrasah yang akan menambah rombongan belajar melebihi yang telah diluluskan,
maka wajib minta persetujuan kepada kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, secara
tertulis disertai dengan alasan-alasannya.
4. Bagi yang tidak ada izin dari Kanwil, maka rombel tambahan tersebut tidak diakui guna
pemenuhan jam mengajarnya.
Pasal 12
Seleksi
(1). Madrasah dapat mengadakan seleksi calon peserta didik jika pendaftar melebihi daya
tampung;
(2). Seleksi calon siswa kelas l Madrasah Ibtidaiyah/Tingkat Dasar dilakukan semata-mata
berdasarkan usia dan tidak mempersyaratkan telah mengikuti RA/BA/TK ;
(3). Seleksi calon siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah (MTs) dapat dilaksanakan dengan
tes, yang soal tesnya disusun oleh madrasah atau dengan menggunakan Surat
Keterangan Hasil Ujian Sekolah/Madrasah (SKHUS/M);
(4). Seleksi calon Siswa kelas X Madrasah Aliyah dengan seleksi SKHUN
4 (empat)
mata pelajaran Ujian Nasional atau tes kemampuan lain yang ditentukan oleh
madrasah.

Pasal 13
Seleksi calon siswa kelas VII MTs yang dilakukan dengan cara tes :
1. Mata pelajaran yang diteskan meliputi PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan
Pengetahuan Agama atau dapat menggunakan hasil Ujian Sekolah/Madrasah MI/SD
yang meliputi 3 (tiga) mata pelajaran (Matematika, Bahasa Indonesia dan IPA) ;
2. Nilai maksimum masing – masing mata pelajaran adalah 10, sehingga maksimum nilai
untuk 6 mata pelajaran adalah 60 ;
3. Penetapan penerimaan siswa baru dilakukan dengan mendasarkan pada rangking
akumulasi nilai hasil tes dan nilai prestasi non akademik ;
4. Nilai prestasi non akademik ditentukan oleh kepala madrasah bersama komite madrasah
dan panitia PPDB madrasah .
Pasal 14
Seleksi calon siswa kelas X MA dilakukan dengan cara :
1. Seleksi hasil Ujian Nasional dari SKHUN dan/atau ditambah tes kemampuan keagamaan ;
2. Penetapan penerimaan siswa baru dilakukan dengan mendasarkan pada rangking
akumulasi nilai hasil Ujian Nasional, kemampuan agama dan nilai prestasi non akademik
3. Nilai prestasi non akademik ditentukan oleh kepala madrasah bersama komite madrasah
dan panitia PPDB madrasah.
Pasal 15
1. Calon siswa adalah siswa yang belum menikah dan selama dalam pendidikan dilarang
menikah ;
2. Calon siswa yang diterima wajib mentaati semua peraturan madrasah.
Pasal 16
Penerimaan Siswa Pindahan
1. Penerimaan siswa pindahan yang mengikuti orang tua yang melaksanakan kewajiban
pindah tugas/ kepindahan domisili baik dari provinsi/ wilayah lainnya diatur sebagai
berikut :
a. Siswa dari anak PNS/TNI/POLRI yang dimutasikan dengan menunjukkan/
melengkapi surat pindah tugas orang tua/wali siswa yang bersangkutan ;
b. Siswa anak dari mereka yang bukan PNS/TNI/POLRI agar melengkapi fotokopi/
kartu keluarga orang tua/ wali siswa serta surat keterangan pindah dari lurah setempat
yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah berdomisili di wilayah yang baru
atau dari wali siswa yang menanggungnya ;
c. Penempatan siswa pindahan diutamakan pada madrasah yang sejenis dan minimal
status akreditasinya sama ;
d. Perpindahan kelas I/VII/X dengan alasan mengikuti perpindahan tugas orang tua
pelaksanaannya sebelum ulangan semester 1/ganjil ;
2. Siswa pindahan dari sekolah umum dapat diterima di madrasah yang sederajat dengan
status akreditasi yang sama;
3. Kepala madrasah asal dan kepala madrasah yang dituju agar memberi kemudahan atas
mutasi tersebut ;

4. Siswa yang pindah akibat kasus khusus (daerah konflik atau bencana alam) dapat diterima
selama daya tampung memungkinkan dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.

BAB V
Penambahan Nilai Prestasi Non-Akademik
Pasal 17
(1) Calon peserta didik baru yang berasal dari SD/MI, SMP/MTs, di Daerah Istimewa
Yogyakarta yang memiliki prestasi di bidang olah raga/seni/kreativitas dan minat
mata pelajaran perorangan maupun beregu, diberikan penghargaan dalam bentuk
penambahan nilai pada jumlah nilai SKHUS/M dan SKHUN yang diperhitungkan
dalam penentuan peringkat PPDB.
(2) Penambahan nilai penghargaan terhadap prestasi olah raga/seni/kreativitas dan minat
mata pelajaran yang diselenggarakan secara berjenjang dan dikoordinasikan oleh
Kementerian Agama dan/atau Induk Organisasi ditetapkan sebagai berikut :
a. Bersifat kompetitif :
1) Tingkat Internasional.
-

Juara I diberi tambahan nilai 1,5

-

Juara II diberi tambahan nilai 1,4

-

Juara III diberi tambahan nilai 1,3

2) Tingkat Nasional :
-

Juara I diberi tambahan nilai 1,2

-

Juara II diberi tambahan nilai 1,1

-

Juara III diberi tambahan nilai 1,0

3) Tingkat Regional Wilayah
-

Juara I diberi tambahan nilai 0,9

-

Juara II diberi tambahan nilai 0,8

-

Juara III diberi tambahan nilai 0,7

4) Tingkat Provinsi :
-

Juara I diberi tambahan nilai 0,6

-

Juara II diberi tambahan nilai 0,5

-

Juara III diberi tambahan nilai 0,4

5) Tingkat Kabupaten/Kota :
-

Juara I diberi tambahan nilai 0.3

-

Juara II diberi tambahan nilai 0,2

-

Juara III diberi tambahan nilai 0,1

b. Bersifat nonkompetitif:
1) Olah raga
a)

Calon peserta didik baru yang mewakili Negara untuk mengikuti acara
resmi Tingkat Internasional diberi penghargaan setingkat Juara III
Nasional diberi tambahan nilai
1,0,
yang dibuktikan
dengan
Surat Ketetapan/Keputusan yang dikeluarkan oleh KONI/Pengda Pusat
Organisasi Cabang Olah Raga yang bersangkutan.

b)

Calon peserta didik yang masuk dalam Pemusatan Latihan
Nasional (Pelatnas), Pekan Olah Raga Pelajar Nasional diberi penghargaan
setingkat Juara III Provinsi diberi tambahan nilai 0,4.

c)

Calon peserta didik yang mengikuti Pekan Olah Raga Pelajar Wilayah diberi
penghargaan setingkat Juara III tingkat Kabupaten diberi tambahan nilai 0,1.

2) Seni, Kreativitas dan minat Mata Pelajaran
Calon peserta didik yang mewakili eksibisi Tingkat Internasional diberi
tambahan nilai 0,4
a. Penghargaan terhadap prestasi pada minat mata pelajaran bersifat kompetitif
yang diselenggarakan Instansi/Lembaga lain milik pemerintah sesuai
kompetensinya dengan ketentuan sebagai berikut :
1.

2.

Tingkat Internasional.
-

Juara I diberi tambahan nilai 1,0

-

Juara II diberi tambahan nilai 0,9

-

Juara III diberi tambahan nilai 0,8

Tingkat Nasional :
-

Juara I diberi tambahan nilai 0,7

-

Juara II diberi tambahan nilai 0,6

-

Juara III diberi tambahan nilai 0,5

b. Penambahan nilai prestasi non akademik pada penerimaan peserta didik baru
MTs dan MA dilakukan dengan cara menambahkan jumlah nilai pada
SKHUS/M dan SKHUN dengan nilai prestasi non akademik kemudian dibagi
jumlah mata pelajaran dalam SKHUS/M dan SKHUN;
c. Pengesahan sertifikat penghargaan prestasi Olah Raga/Seni/Kreativitas dan

minat mata pelajaran diatur sebagai berikut :
1. Prestasi tingkat Internasional, Nasional, Regional dan Provinsi oleh
Kanwil Kemenag DIY; dan

2. Prestasi tingkat Kabupaten/Kota oleh Kankemenag Kab/Kota.
d. Penambahan nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekolah yang dituju
dengan berpedoman pada peraturan ini.
e. Sertifikat Penghargaan sebagaimana dimaksud adalah sertifikat penghargaan
yang diperoleh dua tahun terakhir pada jenjang pendidikan yang bersangkutan.
f. Calon Peserta didik yang memiliki lebih dari satu prestasi, pemberian
penambahan nilai penghargaan ditentukan pada prestasi tertinggi
g. Calon peserta didik lulusan SD/MI, SMP/MTs dari luar Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, pemberian penambahan nilai penghargaan hanya
diberikan pada Prestasi Tingkat Nasional dan Internasional.
BAB V
BIAYA DAN PEMANTAUAN
Pasal 18
1. Biaya PPDB diatur seringan mungkin dan sesuai dengan RAPBM tahun pelajaran
berjalan yang telah disyahkan oleh pejabat yang berwenang ;
2. Bagi calon siswa yang mengalami hambatan sosial ekonomi dan dibuktikan dengan Surat
Keterangan yang sah dari pejabat yang berwenang agar dibebaskan atau diberi keringanan
dari biaya .
Pasal 19
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan masing – masing
mengkoordinasikan dan memantau pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru.

BAB VI
HARI PERTAMA MASUK MADRASAH
Pasal 20
1. Hari pertama masuk madrasah pada hari Senin tanggal 27 Juli 2015.
2. Kegiatan pada hari – hari pertama masuk madrasah tanggal 27, 28 dan 29 Juli 2015 diatur
sebagai berikut :
a. Bagi peserta didik baru RA/BA, dilaksanakan kegiatan pengenalan di RA/BA ;
b. Bagi siswa kelas 1 MI dilaksanakan kegiatan pengenalan madrasah (MOS);
c. Bagi siswa kelas VII MTs, dan kelas X MA dilaksanakan kegiatan Masa Orientasi
Siswa (MOS).
d. Kegiatan Masa Orientasi Siswa diarahkan agar tidak menjurus pada perpeloncoan
atau sejenisnya ;
e. Bagi siswa kelas II s.d. kelas VI MI , kelas VIII dan IX MTs, serta kelas XI dan XII
MA diisi kegiatan pembelajaran sesuai dengan situasi kondisi setempat .
BAB VII
SANKSI
Pasal 21
1. Pelanggaran terhadap ketentuan dalam keputusan ini dikenakan sanksi.

2. Sanksi sebagaimana dima
maksud pada ayat 1 berupa sanksi administra
tratif dan/atau sanksi
kepegawaian oleh pejabat
at yang berwenang.
BAB VIII
LAIN LAIN
Pasal 22
1. Tiap – tiap madrasah waj
ajib menyiapkan jadwal pelajaran sebelum hari
h pertama masuk
madrasah;
2. Kepala madrasah wajib membuat
m
Program Kerja, Rencana Kerja Mad
adrasah (RKM) dan
Rencana Anggaran Pendap
apatan dan Belanja Madrasah ( RAPBM ) tah
ahun pelajaran 2015/
2016 sesuai dengan ketentu
ntuan yang berlaku
3. Pakaian seragam dan saran
ana madrasah :
a. Pakaian seragam madr
adrasah adalah seragam OSIS, olah raga dan ppramuka atau dapat
ditambah identitas mad
adrasah ;
b. Pakaian seragam madr
drasah diusahakan sendiri oleh masing – masi
asing orang tua/ wali
siswa ;
c. Bagi siswa yang oran
ang tuanya mengalami hambatan sosial ekon
onomi atau keluarga
miskin, diijinkan tidak
tid
menggunakan pakaian seragam madra
drasah, atau kepala
madrasah mengusaha
hakan bantuan/ melakukan upaya untuk mengatasi
m
masalah
tersebut ;
d. Pengadaan sarana bela
lajar dan alat perlengkapan lainnya untuk sisw
swa tidak dibenarkan
dikaitkan dengan kegia
giatan PPDB/ PSB ;
4. Kebijakan PPDB/ PSB meenjadi kewenangan Madrasah, maka tidak dib
ibenarkan pihak lain
ikut campur tangan, termas
asuk komite madrasah ;
5. Pelaporan dilakukan seca
cara berjenjang mulai dari madrasah Ke Kantor
Ka
Kementerian
Agama Kabupaten/Kota sampai
s
Kantor Wilayah Kementerian Agam
ma Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 23
1. Apabila dikemudian harii terdapat
t
kekeliruan dalam keputusan ini aka
kan ditinjau kembali
dan diadakan pembetulann ssebagaimana mestinya;
2. Keputusan ini mulai berl
erlaku sejak tanggal ditetapkan dan dilaksan
anakan untuk tahun
pelajaran 2015/ 2016.
Ditetapkan di
Pada tanggal

: Yogya
yakarta
: 4 Mei
ei 2015

KEPALA KANTOR WILAY
YAH
KEMENTERIAN AGAMA
DAERAH ISTIMEWA YOGY
GYAKARTA

NIZAR