Tampilkan DIP: Renstra Setjend

KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

K ata P engantar
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kem enterian Dalam Negeri Tahun
2010-2014 disusun berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pem erintahan
Daerah; UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pem bangunan
Nasional (SPPN); UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pem bangunan Jangka
Panjang Tahun 2005-2025; PP No. 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pem bangunan Nasional; Peraturan Presiden Nom or 5 Tahun 2010 tentang
Rencana Pem bangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
Perm endagri No. 16 Tahun 2010 tentang Renstra Kem endagri Tahun 2010-2014;
serta Perm endagri No. 41 Tahun 2010 tentang Struktur Organisasi Kem enterian
Dalam Negeri.
Sebagai penjabaran dari Renstra Kem endagri Tahun 2010-2014, serta untuk
m enjalankan tugas pokok dan fungsi Sekretariat Jenderal sesuai Perm endagri
Nom or 41 Tahun 2010, m aka Renstra Setjen Tahun 2010-2014 m engakom odir
Prioritas Nasional terkait Kewenangan Kem enterian Dalam Negeri dan Kontrak
Kinerja Menteri Dalam Negeri Kabinet Indonesia Bersatu II (KIB-II) dengan Presiden
Republik Indonesia, serta Prioritas Kem enterian Dalam Negeri dan Prioritas-prioritas
Lainnya yang m enjadi bagian penugasan kepada Sekretariat Jenderal. Keseluruhan

prioritas pem bangunan dim aksud, lebih lanjut dituangkan dalam Program
Dukungan Manajem en dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Kem entarian Dalam
Negeri, dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kem enterian
Dalam Negeri. Secara umum , dokum en Renstra ini telah m em uat rencana program
dan kegiatan, serta indikasi alokasi pendanaannya sam pai 5 (lim a) tahun kedepan.
Renstra Setjen Kem endagri Tahun 2010-2014 ini diharapkan dapat m enjadi
pedom an bagi seluruh Unit Biro/ Pusat lingkup Sekretariat Jenderal untuk penyiapan
program dan anggaran tahunan dalam kurun waktu tersebut. Dengan Ridho Tuhan
YME, sem oga dokum en Renstra ini dapat lebih m eningkatkan kinerja Sekretariat
Jenderal dalam m encapai visi kedepan.

Jakarta,

SEKRETARIS JENDERAL,

DIAH ANGGRAENI

D aftar I si

KATA PENGANTAR REVISI RENSTRA SETJEN KEMENDAGRI.... ............................ i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... iii

I . PENDAHULUAN ....................................................................................................... I - 1
1.1

Kondisi Um um

1.2

Potensi dan Perm asalahan ......................................................................... I - 8
1.2.1 Potensi

............................................................................................ I - 2

......................................................................................... I - 8

1.2.2 Perm asalahan .................................................................................. I - 14
II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEG...................................................... II - 19
2.1


Visi

...................................................................................................... II - 19

2.2

Misi ...................................................................................................... II



21
2.3

Tujuan ................................................................................................. II



21
2.4


Sasaran .............................................................................................. II



22
III .ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ..................................................................... III - 26
3.1

Arah Pem bangunan Nasional Nasional dan
Kem enterian Dalam Negeri .............................................................. III - 26

3.2

Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Jenderal ....................... III - 29

IV. PENUTUP ............................................................................................................... IV - 1

D aftar L ampiran
Lam piran I


:

Target Pem bangunan Jangka Menengah dan Rencana
Pem biayaan
Pem bangunan
Program
Dukungan
Manajem en dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya
Kem enterian Dalam Negeri Tahun 2010-2014 ....................... L1 – 1
1.

Kegiatan Perencanaan Program dan Anggaran ............. L1 – 1

2.

Kegiatan Pem binaan dan Pengelolaan Adm inistrasi
Kepegawaian ........................................................................ L1 – 4

3.


Kegiatan
Penataan
Kelem bagaan,
Ketatalaksanaan, Analisis Jabatan, dan Pelaporan
Kinerja ................................................................................... L1 – 11

4.

Kegiatan Penataan Produk Hukum dan Pelayanan
Bantuan Hukum ................................................................... L1 – 15

5.

Kegiatan Pengelolaan Ketatausahaan, Rum ah
Tangga dan Keprotokolan .................................................. L1 – 17

6.

Kegiatan Pengelolaan Data, Inform asi, Kom unikasi

dan Telekom unikasi ............................................................ L1 – 19

7.

Kegiatan Pengelolaan Penerangan .................................. L1 – 21

8.

Kegiatan Pengkajian Kebijakan Strategik ....................... L1 – 26

9.

Kegiatan Penataan Adm inistrasi Kerjasam a Luar
Negeri .................................................................................... L1 – 28

10. Kegiatan Pengelolaan Adm inistrasi Keuangan dan
Aset ........................................................................................ L1 – 31
Lam piran II

:


Target Pem bangunan Jangka Menengah dan Rencana
Pem biayaan Pem bangunan Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur Kem enterian Dalam
Negeri
Tahun
20102014.....................................................................................

L2 – 1

Kegiatan Peningkatan dan Pengelolaan Sarana dan
Prasarana Aparatur .................................................................... L2 – 1

LAMPIRAN I

: PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI

NOMOR

: 050-928 Tahun 2011


TANGGAL

: 30 Desember 2011

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2010-2014

I.PENDAHULUAN
Penyusunan
Kem enterian

Dalam

Rencana

Strategis

Negeri


Tahun

(Renstra)

2010-2014

Sekretariat

m engacu

pada

Jenderal
Renstra

Kem enterian Dalam Negeri Tahun 2010-2014 dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, serta keberlanjutan
program dan kegiatan lingkup Sekretariat Jenderal Kem enterian Dalam Negeri
selam a 5 (lim a) tahun ke depan.
Renstra


Sekretariat

Jenderal

2010-2014

m erupakan

dokum en

perencanaan jangka m enengah lingkup tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal
yang m em uat arah kebijakan dan strategi pem bangunan, serta sebagai tolak
ukur pencapaian kinerja Sekretariat Jenderal selam a kurun waktu tahun 20102014. Dokum en ini diharapkan m am pu m enuntun segenap penyelenggara Biro
dan Pusat di lingkungan Sekretariat Jenderal dalam pencapaian visi, m isi, tujuan,
dan sasaran yang telah ditetapkan m elalui optim alisasi pelaksanaan program
dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi m asing-m asing.
Renstra ini m em uat rencana program dan kegiatan Sekretariat Jenderal,
serta indikasi alokasi pendanaannya sam pai 5 (lim a) tahun ke depan dengan
sistem atika penyusunan sebagai berikut:
BAB I

: PENDAHULUAN,

berisi

Gam baran

Kondisi

Um um ,

Potensi

dan

Perm asalahan;
BAB II : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS, berisi uraian Visi, Misi,
Tujuan, dan Sasaran;
BAB III : ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI, berisi Arah Kebijakan Nasional dan
Kem enterian Dalam

Negeri, serta Arah Kebijakan dan Strategi

Sekretariat Jenderal;
BAB IV : PENUTUP, berisi Kaidah Pelaksanaan.

1.1 KONDISI UMUM
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nom or 41 Tahun 2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kem enterian Dalam Negeri, Sekretariat
Jenderal m em punyai tugas m elaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas,
pem binaan dan

pem berian

dukungan

adm inistrasi

kepada seluruh

unit

organisasi di lingkungan Kem enterian Dalam Negeri. Dalam m elaksanakan
tugas

dim aksud,

Sekretariat

Jenderal

Kem enterian

Dalam

Negeri

m enyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Koordinasi Kegiatan Kem enterian Dalam Negeri;
b. Koordinasi dan penyusunan rencana dan program Kem enterian Dalam
Negeri, serta koordinasi penyusunan kebijakan strategik lingkup Kem enterian
Dalam Negeri;
c. Pem binaan

Dan

Pem berian

Dukungan

Adm inistrasi

Yang

Meliputi

Ketatausahaan, Kepegawaian, Keuangan, Kerum ahtanggaan, Arsip Dan
Dokum entasi Kem enterian Dalam Negeri;
d. Pem binaan Dan Penyelenggaraan Organisasi Dan Tatalaksana, Kerjasam a,
Dan Hubungan Masyarakat;
e. Koordinasi Dan Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan Dan Bantuan
Hukum ;
f.

Penyelenggaraan Pengelolaan Barang Milik/ Kekayaan Negara; dan

g. Pelaksanaan Tugas Lain Yang Diberikan Oleh Menteri Dalam Negeri.
Pelaksanaan tugas dan fungsi ini dilakukan oleh satuan-satuan organisasi
Sekretariat

Jenderal

Kem enterian

Dalam

Negeri

yang

terdiri

dari: Biro

Perencanaan; Biro Kepegawaian; Biro Organisasi; Biro Hukum ; Biro Um um ; Pusat
Data, Inform asi, Kom unikasi dan Telekom unikasi; Pusat Penerangan; Pusat
Kajian Kebijakan Strategik; Pusat Adm inistrasi Kerjasam a Luar Negeri; serta
Pusat Adm inistrasi Keuangan dan Pengelolaan Aset. Sejalan dengan tugas dan
fungsi

tersebut,

penyusunan

Renstra

Sekretariat

Jenderal

ini

perlu

m em perhatikan pencapaian program dan kegiatan yang telah dilakukan dalam
pelaksanaan pem bangunan lim a tahun terakhir (200 5-2009), baik agenda
prioritas yang telah dapat diselesaikan m aupun yang m asih m em erlukan
penyelesaian lebih lanjut sebagai berikut:

a. Aspek Perencanaan dan Kerjasam a Luar Negeri

Langkah-langkah peningkatan kualitas dalam aspek perencanaan m asih
terus diupayakan m elalui perum usan dan pengkoordinasian perencanaan
program

dan anggaran Kem enterian, terutam a fasilitasi perencanaan

dekonsentrasi,

tugas

pem bantuan

dan

program

lintas

sektor,

serta

pelaksanaan m onitoring dan evaluasi. Dalam aspek perencanaan, telah
dihasilkan dokum en-dokum en perencanaan program , anggaran, dan evaluasi
antara lain: Rencana Strategis (Renstra) Kem endagri Tahun 2004-2009
(m em uat kebijakan pem banguan jangka m enengah sebagai acuan bagi
seluruh kom ponen lingkup Kem enterian Dalam Negeri dalam m enetapkan
kebijakan program pem bangunan 5 tahunannya, dan untuk ditindaklanjuti ke
dalam rencana kerja tahunan); m eningkatnya alokasi anggaran Kem enterian
Dalam Negeri secara cukup signifikan sebesar Rp.1.003.617.900.000,- pada T.A.
2005 m enjadi sebesar Rp.9.556.422.488.000,- pada T.A. 2009; peningkatan
alokasi anggaran ini diikuti pula dengan peningkatan kinerja pelaksanaan
program , baik dilihat dari realisasi keuangan yang sem ula 66,71% pada
tahun 2005 m enjadi 80,53% pada tahun 2009, m aupun realisasi fisik yang
sem ula 80,38% pada tahun 2008 m enjadi 81,34% pada tahun 2009;
tersusunnya form at restrukturisasi program dan kegiatan dari sem ula 32
Program pada tahun 2005 menjadi 13 program yang siap diimplem entasikan
tahun 2010; sinkronisasi Program dan Kegiatan Dekonsentrasi dan Tugas
Pem bantuan yang m engacu pada Peraturan Pem erintah Nom or 7 Tahun
2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pem bantuan.
Kerjasam a luar negeri dilaksanakan m elalui skem a kerjasam a antar negara,
kerjasam a lem baga keuangan internasional dan organisasi internasional,
serta kerjasam a lem baga asing non pem erintah. Perum usan, penetapan
kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan kerjasam a Pem erintah dan Pem erintah
Daerah dengan luar negeri didasari atas prinsip saling m enguntungkan.
Untuk lebih optim alnya pelaksanaan kerjasam a luar negeri m aka disusun
regulasi pedom an dan petunjuk teknis pelaksanaan kerjasam a, m onitoring
dan evaluasi serta pelaporan kegiatan.
Beberapa pencapaian

di

bidang kerjasam a

luar negeri

antara

lain:

peningkatan kapasitas aparatur Pem erintah baik di lingkungan Kem enterian
Dalam Negeri m aupun Pem erintah Daerah m elalui pem anfaatan beasiswa
dan training ke luar negeri atas bantuan pihak donor; tersusunnya pedom an-

pedom an evaluasi program kerjasam a teknik dengan pihak donor sesuai
kebutuhan;

tertatanya

pengadm inistrasian

dan

tersedianya

instrum en

pengukuran kinerja program -program di jajaran Kem enterian Dalam Negeri
yang didanai dengan pinjam an m aupun hibah dari Lem baga Keuangan
Internasional; serta terlaksananya koordinasi lintas Kem enterian/ Lem baga dan
evaluasi kegiatan terkait pelaksanaan kerjasama teknik, kerjasama Sister City
dan Sister Province.
b. Aspek Organisasi, Tatalaksana, dan Kepegawaian

Dalam rangka m eningkatkan kinerja dan peran Kem enterian Dalam Negeri,
telah dilakukan penataan organisasi dengan Perm endagri Nom or 41 Tahun
2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kem enterian Dalam Negeri, dan
ditindaklanjuti dengan perum usan uraian tugas subbagian, seksi, dan
subbidang di lingkungan Kem enterian Dalam Negeri.
Dalam kaitan itu pula, untuk m endukung pelaksanaan reform asi birokrasi di
lingkungan Kem enterian Dalam Negeri, telah dan terus dilakukan fasilitasi
dan

evaluasi

terhadap

kelem bagaan

dan

ketatalaksanaan

m elalui

perum usan pedom an dan petunjuk teknis dalam bentuk Standar Operasional
Prosedur (SOP), dan Analisa Beban Kerja (ABK) lingkup Kem enterian Dalam
Negeri, selain itu perlu diupayakan langkah bagi akuntabilitas kinerja dan
penyusunan draf sistem m anajem en kinerja untuk m engoptim alkan dan
m engukur kinerja lem baga dan individu pegawai, dengan m enyediakan suatu
sistem

untuk

m eningkatkan

dan

pengukuran

kinerja

di

lingkungan

Kem enterian Dalam Negeri.
Hal yang sam a untuk m eningkatkan kinerja dan peran Pem erintah Daerah,
telah ditetapkan Peraturan Pem erintah (PP) Nom or 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah dan Petunjuk Teknis pelaksanaannya, yaitu
dengan lahirnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nom or 57 Tahun 2007
tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nom or 56 Tahun 2010 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nom or 57 Tahun 2007. Sejalan dengan
reform asi birokrasi dalam kerangka penyelenggaraan otonom i daerah, m aka
perlu

dilakukan

sim plifikasi

kem bali

terhadap

pengaturan

organisasi

perangkat daerah dalam rangka penyederhanaan penataan organisasi
perangkat daerah secara lebih efisien, efektif, rasional, dan proporsional.
Dalam aspek kepegawaian di lingkungan Kem enterian Dalam Negeri dan
Pem erintah Daerah, m asih perlunya dilakukan upaya-upaya penataan
organisasi dan pengelolaan kepegawaian m elalui penyusunan pedom an,
petunjuk

teknis,

dan

fasilitasi

terkait

analisis

jabatan,

penataan

kelem bagaan, ketatalaksanaan, dan evaluasi kinerja Kem enterian Dalam
Negeri dan Pem erintah Daerah; perencanaan kebutuhan pegawai dan Diklat
pegawai; penyusunan rencana pola karir dan pelaksanaan m utasi pegawai;
serta pengem bangan kinerja, disiplin dan kesejahteraan pegawai. Sejalan
dengan kebijakan desentralisasi dalam penyelenggaraan kepegawaian,
Menteri Dalam Negeri m em punyai peranan yang strategis dalam kaitannya
dengan pem binaan dan pengawasan di bidang kepegawaian sebagaim ana
diam anatkan dalam UU Nom or 32 Tahun 2004 pada Pasal 135 bahwa
pem binaan dan pengawasan m anajem en PNS di daerah dikoordinasikan
oleh Menteri Dalam Negeri. Hal ini perlu ditindaklanjuti dengan m elakukan
reinventarisasi dan pem etaan jum lah PNS di daerah dengan m elibatkan
Pem erintah Daerah dan Kem enterian/ Lem baga terkait.
c. Aspek Regulasi dan Kebijakan Strategik

Dalam aspek regulasi terutam a m enyangkut penyusunan dan penataan
produk hukum , telah dilakukan pengkoordinasian penyusunan peraturan
perundang-undangan yang m enyangkut tugas Kem enterian Dalam Negeri;
evaluasi peraturan dan kebijakan daerah, serta fasilitasi penyusunan
Peraturan Daerah; pelaksanaan bantuan hukum dan penyelesaian sengketa
hukum di lingkungan Kem enterian Dalam Negeri; serta pengkoordinasian
dengan Kem enterian terkait dalam rangka analisis kebijakan daerah. Terkait
dengan

evaluasi

Peraturan

Daerah

(Perda),

ke

depan,

perlu

terus

m engintensifkan kegiatan evaluasi dan rekom endasi tindak lanjut terhadap
Perda-Perda berm asalah.
Dalam aspek kebijakan strategik, senantiasa dilakukan koordinasi dalam
m engkaji isu strategis dan m asalah strategis yang terkait dengan tugas dan
fungsi kem enterian Dalam Negeri. Hasil kajian tersebut disusun dalam
beberapa dokum en penting, seperti dokum en Perkiraan Strategis Nasional

(Kirstranas) Kem enterian Dalam Negeri (sebagai kajian m enyeluruh terhadap
berbagai isu strategis), dan dokum en hasil kajian untuk setiap isu strategis
(seperti kajian atas isu strategis tentang politisasi birokrasi dalam Pem ilukada). Isu strategis yang m enjadi fokus kajian, antara lain aspek politik,
pem erintahan, hukum , dan keam anan, aspek kesejahteraan rakyat, dan
aspek perekonom ian yang terkait dengan tugas dan fungsi Kem enterian
Dalam Negeri. Selain itu, dalam rangka dukungan pelaksanaan reform asi
birokrasi di lingkungan Kem enterian Dalam Negeri, telah disusun dokum en
kebijakan reform asi birokrasi Kem enterian Dalam Negeri, yaitu “Dokum en
Usulan Reform asi Birokrasi Kem enterian Dalam Negeri” dan “ Road Map
Reform asi Birokrasi Kem enterian Dalam Negeri tahun 2010-2014”.
d. Aspek Data, Inform asi, Kom unikasi, Telekom unikasi, dan Kehum asan

Untuk m endukung penyelenggaraan tugas dan fungsi Kem enterian Dalam
Negeri dan Pem erintah Daerah, khususnya dalam hal penyediaan data,
inform asi, kom unikasi, dan telekom unikasi, telah dilakukan upaya-upaya:
pengelolaan data, inform asi, sistem inform asi, jaringan kom unikasi, fasilitasi
m edia layanan inform asi publik, dan fasilitasi pem binaan penyelenggaraan egovernm ent

di lingkungan Kem enterian Dalam Negeri dan Pem erintah

Daerah; pengam anan kelancaran sem ua inform asi yang dikecualikan. Aspek
ini cukup penting dalam m em berikan dan m em bentuk citra positif terhadap
keberadaan Kem enterian Dalam Negeri untuk m em bangun kepercayaan dan
hubungan yang baik dengan stakeholders dan publik. Ke depan, kualitas
penyediaan

data,

inform asi,

kom unikasi,

telekom unikasi

dan

penyelenggaraan kehum asan dim aksud ini perlu terus ditingkatkan dem i
m em berikan pelayanan yang baik kepada publik um um nya dan pencapaian
tujuan organisasi Kem enterian Dalam Negeri pada khususnya.
Untuk m endukung penyelenggaraan tugas dan fungsi Kem enterian Dalam
Negeri dan Pem erintah Daerah khususnya dalam hal penyediaan data,
inform asi, kom unikasi, dan penyelenggaraan kehum asan, telah dilakukan
upaya-upaya: pengelolaan data, inform asi, sistem
kom unikasi, fasilitasi

m edia

layanan

inform asi

pem binaan penyelenggaraan e-governm ent

inform asi, jaringan

publik, dan

fasilitasi

di lingkungan Kem enterian

Dalam Negeri dan Pem erintah Daerah; pengam anan kelancaran sem ua

inform asi yang dikecualikan; pengum pulan, penyaringan, dokum entasi dan
penerbitan; fasilitasi penyelenggaraan publikasi dan pengaduan m asyarakat;
pengelolaan urusan perpustakaan Kem enterian; serta perum usan kebijakan
fasilitasi pelaksanaan penerangan m asyarakat. Aspek ini cukup penting
dalam m em berikan dan m em bentuk citra positif terhadap keberadaan
Kem enterian Dalam Negeri untuk m em bangun kepercayaan dan hubungan
yang baik dengan stakeholders dan publik. Ke depan, kualitas penyediaan
data,

inform asi,

kom unikasi,

telekom unikasi

dan

penyelenggaraan

kehum asan dim aksud ini perlu terus ditingkatkan dem i m em berikan
pelayanan yang baik kepada publik um um nya dan pencapaian tujuan
organisasi Kem enterian Dalam Negeri pada khususnya.
e. Aspek Pengelolaan Keuangan, serta Sarana dan Prasarana

Dari

aspek

pengelolaan

keuangan, telah

dilakukan

pem binaan

dan

pelaksanaan adm inistrasi keuangan dan pengelolaan aset, yaitu: pem binaan
perbendaharaan dan pem binaan pelaksanaan verifikasi, penyusunan laporan
keuangan, serta pem binaan dan pelaksanaan barang m ilik negara, baik
lingkup Sekretariat Jenderal dan m aupun Kem enterian Dalam Negeri. Hal ini
diarahkan dalam rangka upaya perbaikan dan penataan adm inistrasi
pengelolaan keuangan dan aset Kem enterian Dalam Negeri untuk m enuju
Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Mem perhatikan kondisi

pengelolaan

keuangan

pada

beberapa tahun

sebelum nya, khususnya hasil audit BPK terhadap laporan Keuangan
Kem enterian Dalam Negeri dari tahun 2005 sam pai dengan 2008, m aka
Opini BPK atas Laporan Keuangan Kem enterian Dalam Negeri adalah
“ Disclaim er atau Tidak Menyatakan Pendapat“. Kondisi tersebut dikarenakan
lem ahnya Sistem Pengendalian Intern (SPI) atas pengelolaan keuangan dan
Barang Milik Negara (BMN). Dalam upaya m engatasi hal tersebut pada tahun
2009 dibentuklah “Pusat Adm inistrasi Keuangan dan Pengelolaan Aset” di
Lingkungan

Sekretariat

Jenderal

Kem enterian

Dalam

Negeri,

yang

diharapkan dapat m enjawab dan m enuntaskan persoalan Opini Disclaim er
m enuju Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pada tahun 2009 Laporan
Keuangan Kem enterian Dalam Negeri telah m em peroleh Opini Wajar Dengan
Pengecualian (WDP).

Sehubungan

dengan

pencapaian

target

m enuju

Opini

Wajar

Tanpa

Pengecualian (WTP) dim aksud, telah dilakukan upaya-upaya fasilitasi dan
pem binaan di bidang pengelolaan keuangan, aset, serta sarana dan
prasarana,

antara

lain

m elalui

pem binaan

pengelolaan

keuangan,

bendaharawan, pelaksanaan verifikasi dan akuntansi, pem binaan dan
pelaksanaan inventarisasi barang m ilik negara, pem binaan dan pengelolaan
urusan rumah tangga di lingkungan Kem enterian Dalam Negeri.
1.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN

Identifikasi potensi dan perm asalahan dalam jangka m enengah yang
dihadapi Sekretariat Jenderal adalah sebagai berikut:
1.2.1 Potensi

Sekretariat Jenderal sebagai unsur pembantu pimpinan Kem enterian
Dalam Negeri m em punyai peran dan fungsi yang sangat strategis dalam rangka
m elaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian
dukungan adm inistrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kem enterian
Dalam

Negeri. Tugas dan fungsi dim aksud m eliputi koordinasi kegiatan,

koordinasi penyusunan rencana dan program , pembinaan dan pem berian
dukungan kepegawaian, keuangan, organisasi dan tatalaksana, kerjasam a,
pemberian inform asi dan hubungan m asyarakat, serta koordinasi dan penyusunan
peraturan perundang-undangan dan pengelolaan aset Kem enterian Dalam Negeri.
Sehubungan dengan hal tersebut, potensi yang dimiliki Sekretariat Jenderal
dalam m enjalankan peran dan fungsinya dapat diuraikan sesuai aspek-aspek
sebagai berikut:
a. Aspek Perencanaan dan Kerjasam a Luar Negeri

 Telah tersedianya berbagai regulasi bagi payung hukum pelaksanaan
tugas dan fungsi di bidang perencanaan dan kerjasam a luar negeri,
kejelasan struktur organisasi dan tata kerja, tugas dan fungsi, kuantitas
dan kualitas SDM yang cukup m em adai, serta sarana dan prasarana
kerja yang m em adai. Hal ini sangat m endukung proses kerja seluruh
pejabat dan staf di lingkungan Sekretariat Jenderal.

 Reform asi

kebijakan

penganggaran

telah

Pem erintah

di

bidang

perencanaan

dan

m endorong

terciptanya

sinkronisasi

dan

penyesuaian terhadap m ekanism e perencanaan program dan anggaran
dalam lingkup internal Kem enterian Dalam Negeri. Hal ini berim plikasi
pada

berubahnya

struktur

program

dan

anggaran

yang

lebih

berorientasi pada efisiensi dan capaian k inerja di setiap kom ponen/ unit
kerja lingkup Kem enterian Dalam Negeri.

 Kebijakan-kebijakan percepatan pelaksanaan pem bangunan Pem erintah
m endorong efektifitas pencapaian sasaran-sasaran program prioritas
Nasional dan Kem enterian Dalam Negeri secara lebih t erfokus dan tepat
waktu. Hal ini ikut m endorong peningkatan pelaksanaan sistem
m onitoring dan evaluasi.

 Pelaksanaan kerjasama luar negeri semakin m eningkat dalam kapasitas
kerjasama antar negara, kerjasam a lem baga keuangan internasional dan
organisasi internasional serta kerjasama lem baga asing non pemerintah.
Kerjasama luar negeri dapat memberikan dukungan terhadap pelaksanaan
pem bangunan di berbagai aspek dan berim plikasi positif terhadap peran
Kem enterian

Dalam

Negeri

dalam

upaya

pengem bangan

daerah,

peningkatan kapasitas pem erintahan daerah, penanganan kesenjangan
antar daerah, pem berdayaan m asyarakat, peningkatan pelayanan publik
dan penanggulangan kemiskinan.

 Kem enterian Dalam Negeri sesuai perannya m em iliki kewenangan untuk
mengatur pengelolaan adm inistrasi m aupun teknis kerjasam a luar negeri.
Untuk itu dikem bangkan penyusunan bank data sebagai sum ber informasi
kerjasama luar negeri term asuk pem etaan wilayah kerjasama yang
kom prehensif. Untuk m engikuti perkem bangan tata kerjasama luar negeri
maka dilakukan penyem purnaan regulasi sebagai upaya m enangkap
peluang-peluang kerjasama luar negeri yang dibutuhan oleh Pem erintah
maupun Pem erintah Daerah. Lem baga-lem baga donor m em berikan
dukungan

yang semakin m eningkat dewasa ini antara lain dengan

menginisiasi diklat khusus, serta m elakukan m onitoring dan evaluasi
terhadap pelaksanaan/ pengelolaan program kerjasam a luar negeri.
b. Aspek Organisasi, Tatalaksana, dan Kepegawaian

 Penyelenggaraan pem erintahan baik di tingkat pusat m aupun di daerah
m em butuhkan SDM dalam hal ini aparatur yang handal dan profesional

sehingga m em iliki kapasitas untuk m enyelenggarakan tugas dan fungsi
pem erintahan

secara

efektif

berdasarkan

prinsip

tata

kelola

pem erintahan yang baik. Sejalan dengan itu Sekretariat Jenderal dapat
m elakukan upaya pem binaan aparatur Kem enterian Dalam Negeri dan
Pem erintah

Daerah

dalam

rangka

m em antapkan

prinsip-prinsip

penyelenggaraan tata pem erintahan yang baik serta reform asi birokrasi.

 Dalam

m enjalankan

fungsi

penyelenggaraan

kelem bagaan

dan

pem binaan aparatur, Sekretariat Jenderal dapat m elakukan berbagai
upaya dalam rangka pem binaan dan pengawasan terhadap kelem bagaan
lingkup Sekretariat

Jenderal, Kem enterian Dalam

Negeri, m aupun

terhadap Pem erintah Daerah.

 Sekretariat Jenderal dapat m elakukan pem binaan adm inistrasi dan
m em berikan dukungan dalam penyelenggaraan tugas-tugas Kem enterian
Dalam Negeri, m elakukan penataan terhadap sarana dan prasarana fisik,
dan m elakukan upaya peningkatan kapasitas sum berdaya m anusia
dalam hal ini aparatur yang handal dan sesuai dengan kebutuhan.

 Sesuai ketentuan Undang-Undang Nom or 32 Tahun 2004 tentang
Pem erintahan Daerah, pada Pasal 135 ditegaskan Pem binaan dan
pengawasan m anajem en pegawai negeri sipil daerah dikoordinasikan
pada tingkat nasional oleh Menteri Dalam Negeri dan pada tingkat daerah
oleh Gubernur. Am anat Undang-Undang ini hendaknya dapat dim aknai
secara kom prehensif oleh Gubernur selaku wakil pem erintah pusat untuk
m elaksanakan pem binaan dan pengawasan Pegawai Negeri Sipil di
daerah. Hal ini penting agar setiap perm asalahan yang m enyangkut
pem binaan

kepegawaian

di

lingkungan

Kabupaten/ Kota

dapat

diselesaikan di tingkat Provinsi dengan tetap m engacu kepada peraturan
perundang-undangan

yang

berlaku.

Nam un

apabila

penyelesaian

perm asalahan kepegawaian tersebut m em ang tidak dapat diselesaikan di
tingkat

provinsi, m aka

dapat

difasilitasi

oleh

Pem erintah

Pusat.

Mekanism e yang dem ikian sangat penting untuk m enjaga hubungan yang
sinergis, efektif dan efisien antar level pem erintahan.
c. Aspek Regulasi dan Kebijakan Strategik

 Kom pleksitas isu-isu strategis yang terkait dengan tugas dan fungsi
Kem enterian Dalam Negeri, m em erlukan kem am puan pegawai dalam
m encerm ati

isu-isu

strategis, serta

strategis

dan

m enelaahnya

m enganalisis m asalah

m enjadi

strategis dan

m asalah

m enawarkan

alternatif pilihan kebijakan kepada Pim pinan Kem enterian Dalam Negeri
untuk m enagatasi m asalah strategis. Pola kerja seperti ini m em erlukan
dukungan data dan inform asi yang m em adai, serta kom petensi aparatur
dalam m elakukan kajian kebijakan. Potensi yang dim iliki saat ini adalah
terbangunnya database isu strategis, dukungan data dan inform asi dari
m edia m assa, serta soliditas koordinasi dengan kom ponen/ unit kerja
terkait dalam penyediaan data terkini di lingkungan Kem enterian Dalam
Negeri, yang dim anfaatkan untuk analisis kebijakan strategis. Pentingnya
penyediaan data dan inform asi terkini berkenaan dengan isu strategis,
sangat dibutuhkan dalam m elakukan analisis kebijakan strategik secara
cepat (desk analysis), selain dilakukan analisis kebijakan strategis
m elalui kajian lapangan. Dukungan pegawai yang berkom peten sangat
penting dalam m elakukan analisis kebijakan strategis di lingkungan
Kem enterian Dalam Negeri.

 Posisi dan kedudukan Sekretariat Jenderal sebagai koordinator dan
fasilitator dalam m elakukan kajian dan perum usan kebijakan dan
program strategik lingkup Kem enterian Dalam Negeri m erupakan faktor
penunjang dalam m enentukan atau m enghasilkan kualitas regulasi dan
kebijakan

strategik

yang

lebih

terpadu

dan

sinergis

sehingga

kecenderungan overlapping kebijakan dapat dihindarkan.

 Dem ikian juga, dengan tersusunnya beberapa dokum en Reform asi
Birokrasi akan sangat m em bantu terhadap percepatan tersusunnya
roadm ap Reform asi Birokrasi Kem enterian Dalam Negeri sehingga

diharapkan dapat m endorong profesionalisme aparatur dan peningkatan
kinerja Kem enterian Dalam Negeri.
d. Aspek Data, Inform asi, Kom unikasi, Telekom unikasi, dan Kehum asan

 Perkem bangan m edia cetak dan m edia elektronik sangat pesat,
sem enjak adanya Undang-Undang Nom or 40 Tahun 1999 tentang Pers,
berdasarkan Undang-Undang ini pada Bab IV dan Pasal 9 ayat (1)

m engam anatkan bahwa: Setiap warga negara Indonesia dan negara
berhak m endirikan perusahaan pers. Hal ini m erupakan potensi yang
paling baik bagi Pem erintah khususnya Kem enterian Dalam Negeri untuk
m enjalin m itra kerja yang baik terhadap insan pers.

 Tingginya aktivitas penyam paian aspirasi dan pengaduan m asyarakat
kepada Kem enterian Dalam Negeri sebagai konsekuensi im plem entasi
otonom i daerah dan pem ilihan kepala daerah secara langsung. Hal ini
perlu disikapi dengan adanya respon yang cepat dalam penanganan
pengaduan dan aspirasi m asyarakat yang disam paikan dalam berbagai
bentuk, baik secara langsung m elalui unjuk rasa atau delegasi, m aupun
tidak langsung m elalui surat, website, kotak surat, isu dan pem beritaan
m edia aktual.

 Dengan diterbitkannya UU Nom or 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Inform asi Publik, segenap inform asi m enjadi lebih bersifat terbuka dan
dapat diakses oleh setiap pengguna inform asi publik. Pengaturan ini
bertujuan m enjam in hak warga negara untuk m engetahui rencana dan
program kebijakan publik, serta m endorong partisipasi m asyarakat dalam
proses

pengam bilan

kebijakan

publik

guna

m ewujudkan

penyelenggaraan negara yang baik, yakni: transparan, efektif, efisien,
akuntabel, dan dapat dipertanggungjawabkan. Kondisi ini m erupakan
suatu potensi untuk m endorong Kem enterian Dalam Negeri selalu
m am pu m enyediakan dan m enyam paikan berbagai inform asi dan
penerangan secara benar, lengkap dan akurat, terutam a berkaitan
dengan berbagai kebijakan penyelenggaraan pem erintahan dalam negeri.
e. Aspek Pengelolaan Keuangan, serta Sarana dan Prasarana

 Tersedianya Pedom an Akuntansi Keuangan dan Pengelolaan Aset, serta
Laporan Akuntansi Keuangan dan Pengelolaan Aset di lingkungan
Kem enterian Dalam Negeri dalam rangka tertib adm inistrasi keuangan
dan pengelolaan aset yang dapat diukur dari prosentase penyelesaian
verifikasi pem bukuan dan pelaporan keuangan lingkup Sekretariat
Jenderal, prosentase
Kem enterian

Dalam

hasil

LHP

Negeri

lingkup

yang

Sekretariat

ditindaklanjuti,

Jenderal
serta

dan

jum lah

Bendaharawan lingkup Sekretariat Jenderal dan Kem enterian Dalam
Negeri yang m em enuhi persyaratan.

 Meningkatnya

kualitas

dan

pertanggungjawaban

transparan dan akuntanbel dengan target
Pem eriksaan

Badan

Pem eriksa

keuangan

yang

peningkatan kualitas Opini

Keuangan

(BPK)

di

lingkungan

Kem enterian Dalam Negeri untuk Laporan Keuangan tiap tahun dan
m enghilangkan Opini Disclaim er (Tidak Menyatakan Pendapat).

 Terlibat secara aktif dalam Menyusun Pedom an, Petunjuk Pelaksanaan
(Juklak), Petunjuk Teknis (Juknis) serta m anual praktis lainnya tentang
Sistim Akuntansi Instansi (SAI) dan Pengelolaan Asset di lingkungan
Kom ponen Kem enterian Dalam Negeri dan Daerah Penerim a dana
Dekonsentrasi (DK) dan Tugas Pem bantuan (TP).
1.2.2 Perm asalahan

Keberhasilan

suatu

organisasi

akan

sangat

ditentukan

oleh

kem ampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan, baik secara
internal m aupun eksternal. Untuk dapat selalu beradaptasi dengan perubahan
lingkungan

yang

cepat

dan

sulit

diprediksi,

setiap

organisasi

perlu

m em perhatikan lingkungan internal dan eksternal terkait perm asalahan yang
m em pengaruhi organisasi dalam suatu proses perencanaan. Pem etaan terhadap
perm asalahan Sekretariat Jenderal tersebut dapat dilihat dari aspek-aspek
berikut:
a. Aspek Perencanaan dan Kerjasam a Luar Negeri

 Salah satu perm asalahan yang cukup m endasar saat ini adalah belum
ada indikator yang jelas untuk

m engukur efektifitas pengelolaan

anggaran dalam beberapa program / kegiatan, terutam a terkait dengan
tingkat korelasi dan konsistensi antara tugas fungsi dengan kegiatan yang
dilaksanakan. Hal ini di indikasikan dari beberapa perm asalahan yang
sudah berlangsung cukup lam a nam un belum

sepenuhnya dapat

ditangani dan diselesaikan secara baik, seperti lem ahnya kinerja daerahdaerah otonom baru, belum optim alnya pelaksanaan Otsus, belum
optim alnya pem anfaaatan tata ruang sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, belum optim alnya penyelesaian sengketa batas antar daerah,
dan lain sebagainya.

 Reform asi

kebijakan

Pem erintah

di

bidang

perencanaan

dan

penganggaran m em erlukan sinkronisasi dan penyesuaian terhadap
m ekanism e perencanaan program dan anggaran dalam lingkup internal
Kem enterian Dalam Negeri. Hal ini berim plikasi pada berubahnya struktur
program dan anggaran yang lebih berorientasi pada efisiensi dan capaian
kinerja di setiap kom ponen/ unit kerja lingkup Kem enterian Dalam Negeri.
Di sisi lain, m asih diperlukan upaya-upaya yang lebih terarah dalam
rangka

m ewujudkan

efisiensi

perencanaan

anggaran

lingkup

Kem enterian Dalam Negeri.

 Monitoring dan evaluasi lingkup perencanaan program dan anggaran yang
dilaksanakan saat ini um um nya belum berjalan efektif, sehingga kendala
dan

perm asalahan

yang

ditem ukan

belum

sepenuhnya

dapat

ditindaklanjuti penyelesaiannya.

 Kurangnya kom itm en dan konsistensi dalam m elaksanakan kegiatan
m onitoring

dan

evaluasi

karena

keterbatasan

anggaran

serta

pengupayaan keberlanjutan program kerjasam a (sustainability).

 Kurang efektifnya koordinasi kerjasam a luar negeri pada aspek
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam kerjasam a antar negara,
kerjasam a lem baga keuangan internasional dan organisasi internasional
serta kerjasam a lem baga asing non pem erintah di tingkat Pem erintah
dan Pem erintah Daerah.

 Kurangnya daya dukung regulasi kerjasam a luar negeri yang m engatur
kerjasama antar negara, kerjasama lembaga keuangan internasional dan
organisasi internasional serta kerjasam a lembaga asing non pem erintah.

 Kurangnya kem am puan sum ber daya aparatur pem erintah pusat dan
daerah dalam penata kelolaan kerjasam a antar negara, kerjasam a
lem baga keuangan internasional dan organisasi internasional serta
kerjasam a lem baga asing non pem erintah.
b. Aspek Organisasi, Tatalaksana, dan Kepegawaian

 Masih diperlukannya penyesuaian dalam rangka m em posisikan peran
Kem enterian

Dalam

Negeri

sebagai

koordinator

penyelenggaraan

pem erintahan daerah, dikaitkan dengan Undang-Undang Nom or 39 Tahun

2009 tentang Kem enterian Negara, serta Undang-Undang Nom or 32
Tahun 2004 tentang Pem erintahan Daerah.

 Masih adanya kecenderungan Kem enterian/ Lem baga untuk m em perkuat
kelem bagaannya sesuai tugas pokok dan fungsinya di daerah m elalui
undang-undang sektoral Kem enterian/ Lem baga yang bersangkutan yang
m engam anatkan

pem bentukan

kelem bagaan

sebagai

bagian

dari

organisasi perangkat daerah.

 Masih belum taatnya sejum lah daerah untuk m elaksanakan penataan
struktur dan organisasi di daerah sebagaim ana am anat dari PP Nom or 41
Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

 Belum tersedianya inform asi jabatan Eselon-I dan II di tingkat provinsi dan
Kabupaten/ Kota,
kepegawaian,

sehingga

upaya-upaya

ketatalaksanaan,

dan

penataan

perencanaan

kelem bagaan,
pendidikan

dan

pelatihan belum dapat berjalan dengan baik.

 Belum tersedianya data akurat jum lah Pegawai Negeri Sipil di daerah
dalam rangka pem etaan rasio pelayanan publik.

 Perlunya pengaturan pengem bangan pola karier Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan Kem enterian Dalam Negeri dan Pem erintah Daerah.

 Berkem bangnya politisasi dalam birokrasi pada proses pengangkatan dan
pem berhentian pejabat struktural di daerah, yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian.

 Masih terkendalanya pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nom or 10 Tahun 2006 tentang Perpindahan m enjadi Pegawai Negeri Sipil
Pusat dan Daerah, sebagai am anat Pasal 136 Undang-Undang Nom or 32
tahun 2004.
c. Aspek Regulasi dan Kebijakan Strategik

 Belum efektifnya penyelenggaraan penanganan perkara dan perolehan
data-data

pendukung yang terkait dengan obyek gugatan

sehingga

m enyebabkan penanganan perkara tidak dapat dilakukan secara optim al
sesuai dengan jadwal persidangan yang telah ditentukan.

 Kurangnya tenaga legal drafter dalam m endukung perencanaan dan
pelaksanaan regulasi lingkup Kem enterian Dalam Negeri.

 Masih banyak Peraturan Daerah yang diterbitkan oleh Pem erintah Daerah
yang bertentangan dengan kepentingan um um , peraturan yang lebih
tinggi

dan

peraturan

perundangan

lainnya,

sehingga

berim plikasi

terganggunya iklim investasi di Daerah, beban ekonom i tinggi dan
m engham bat arus perdagangan antar daerah serta eksport im port.

 Belum

adanya

kebijakan

yang

terkait

dengan

penataan

struktur

kelem bagaan dan ketatalaksanaan perangkat (birokrasi) di Pusat/ Daerah
yang sudah terlanjur besar dan belum m engakom odasikan urusan wajib
terkait dengan pelayanan dasar dan urusan pilihan sehingga diperlukan
adanya percepatan reform asi birokrasi Kem enterian Dalam Negeri dan
Pem erintah Daerah.
d. Aspek Data, Inform asi, Kom unikasi, Telekom unikasi dan Kehum asan

 Belum

terwujudnya

pengelolaan

dan

koordinasi
pem anfaatan

dan

integrasi

data

dan

yang

baik

inform asi

dalam

strategis,

pengem bangan sistem inform asi dan jaringan kom unikasi, m edia layanan
inform asi publik, fasilitas layanan pengam anan kelancaran berita dan
inform asi

yang

dikecualikan, serta

pem binaan

e-governm ent

di

lingkungan Kem enterian Dalam Negeri dan Pem erintah Daerah.

 Belum

adanya

pem aham an

dan

persam aan

persepsi

antar

Kem enterian/ Lem baga Pem erintah Non Kem enterian atas pem binaan
dan pengawasan pengelolaan inform asi publik di daerah.

 Belum

adanya

pedom an

yang

m engatur

tentang

tata

kelola

penyelenggaraan sistem inform asi, dan pem anfaatan teknologi inform asi,
m engakibatkan m asih kurangnya partisipasi dari setiap kom ponen/ unit
kerja

dalam

rangka

pem utakhiran

data/ inform asi

dalam

rangka

pem binaan, pengendalian, dan koordinasi dalam penyelenggaraan dan
pengem bangan sistem inform asi dan pem anfaatan teknologi inform asi
yang terintegrasi.

 Belum tersedianya regulasi yang m engatur pengirim an/ penerim aan
berita/ inform asi m engakibatkan m asih kurangnya pem aham an dari
setiap kom ponen/ unit kerja m engenai kriteria berita/ inform asi yang
dikirim kan dan diterim a.
e. Aspek Pengelolaan Keuangan, Aset, Serta Sarana dan Prasarana

 Terbatasnya SDM Aparatur, baik di lingkungan Kem enterian Dalam Negeri
m aupun Pem erintah Daerah (Penerim a dana Dekonsentrasi, Tugas
Pem bantuan dan Urusan Bersam a) dalam m em aham i konsep dan
strategi adm inistrasi keuangan dan pengelolaan Barang Milik Negara
(BMN), termasuk dalam m engoperasikan Aplikasi Sistem Akuntansi Instansi
(SAI).

 Masih adanya Satuan Kerja (Satker) pengelola Dana Dekonsentrasi, Tugas
Pem bantuan dan Urusan Bersam a yang belum m enyam paikan Laporan
Keuangan secara periodik dan t epat waktu, serta m asih terdapatnya BMN
di Daerah yang belum dilaporkan dan dicatat.

 Tidak/ belum terselesaikannya usulan-usulan penghapusan BMN dari unit
kerja lain di lingkungan Kem enterian Dalam Negeri.

 Terbatasnya SDM teknis, terutam a dalam bidang arsitektur, sipil,
m ekanikal dan elektrikal dalam m endukung tugas-tugas pem eliharaan
dan pengelolaan di bidang um um .

 Kurangnya rasa m em iliki terhadap aset untuk pem eliharaan atau
pengam anan bagi yang m enggunakan, serta m asih terdapatnya BMN
yang dikuasai oleh Pejabat/ Pegawai yang alih tugas dan atau pensiunan
yang tidak/ belum dikem balikan.

II. VISI, M ISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS
2.1

VI SI
Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya dalam m elaksanakan koordinasi

penyelenggaraan tugas, sert a pem binaan dan pem berian dukungan adm inistrasi
kem enterian, telah ditetapkan rum usan Visi Sekretariat Jenderal untuk diangkat
dalam Renstra Sekretariat Jenderal 2010-2014. Visi yang ditetapkan tersebut
m erupakan arah kebijakan dalam penyusunan program dan kegiatan strategik
sesuai kondisi obyektif dalam lim a tahun ke depan, yaitu:
“Terwujudnya Sekretariat Jenderal Kem enterian Dalam Negeri yang m am pu
m em berikan pelayanan prim a m enuju tata kelola pem erintahan yang baik dalam
m endukung penyelenggaraan urusan pem erintahan dalam negeri pada tahun
2014”.

Visi Sekretariat Jenderal tersebut diarahkan untuk m em bawa Sekretariat
Jenderal

Kem enterian Dalam Negeri m enjadi suatu organisasi yang dapat

m elaksanakan

tugas dan fungsinya secara profesional, transparan, dan

akuntabel. Kata kunci dari visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tata Kelola Pem erintahan yang Baik (good governance), m erupakan perwujudan

dari penyelenggaraan pem erintahan yang baik, bersih, dan berwibawa. Prinsipprinsip Tata Kelola Pem erintahan yang Baik
Pengawasan;

Daya

tanggap;

antara lain: Akuntabilitas;

Profesionalism e;

Efisiensi

dan

Efektivitas;

Transparansi; Kesetaraan; Wawasan ke depan; Partisipasi; dan Penegakan
hukum .
Pelayanan Prim a, m erupakan suatu dedikasi pem berian pelayanan secara baik

dan berkualitas, yakni pelayanan secara profesional, sesuai kebutuhan,
transparan,

dan

terukur

dipertanggungjawabkan

dan

dari

segi

tanggung

waktu,
gugat

serta

sesuai

hasilnya
dengan

dapat

peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Dalam Undang-Undang Nom or 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik, didefinisikan bahwa: “pelayanan publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam

rangka pem enuhan kebutuhan

pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/ atau pelayanan adm inistratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik” . Dalam konteks tugas dan

fungsi Sekretariat Jenderal, lingkup pelayanan terkait erat dengan aspek-aspek:
koordinasi perencanaan dan fasilitasi kerjasam a luar negeri; pengelolaan
organisasi, tatalaksana dan kepegawaian; fasilitasi penyusunan regulasi dan
perum usan

kebijakan

strategik;

pelayanan

data,

inform asi,

kom unikasi,

telekom unikasi dan kehum asan; fasilitasi pengelolaan keuangan, aset; serta
penyediaan sarana dan prasarana.
Penyelenggaraan

Urusan

Pem erintahan

Dalam

Negeri,

m erupakan

penyelenggaraan sistem pem erintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang m enganut asas desentralisasi, tugas pem bantuan, dan dekonsentrasi
sesuai peraturan perundang-undangan. Penyelenggaraan urusan pem erintahan
dalam negeri dilakukan dengan m em perhatikan keserasian hubungan antar
susunan pem erintahan, serta bertujuan untuk m em antapkan pelaksanaan
otonom i daerah.

Undang-Undang
m em posisikan

Nom or

39

Tahun

2008

Kem enterian

Dalam

Negeri

tentang

Kem enterian

sebagai

Kem enterian

Negara
Utam a

(trium virat), dan selanjutnya di dalam Peraturan Presiden Nom or 24 Tahun 2 010

tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kem enterian Negara, serta Susunan
Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon-I Kem enterian Negara, tugas Kem enterian
Dalam Negeri adalah: “m enyelenggarakan urusan di bidang pem erintahan dalam
negeri

dalam

pem erintahan

untuk

m em bantu

Presiden

dalam

m enyelenggarakan pem erintahan negara ”. Lebih lanjut disebutkan bahwa

Sekretariat Jenderal m em punyai tugas: “m elaksanakan koordinasi pelaksanaan
tugas, pem binaan dan pem berian dukungan adm inistrasi kepada seluruh unit
organisasi di lingkungan Kem enterian Dalam Negeri”.

Mencerm ati ketiga kata kunci di atas, dalam rangka m ewujudkan pelayanan
prim a m enuju

tata

kelola pem erintahan yang baik

dalam

m endukung

penyelenggaraan tugas dan fungsi Kem enterian Dalam Negeri dim aksud, seluruh
unit kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal harus m am pu bek erja secara
optim al. Mengingat tugas dan fungsinya yang strategis tersebut, visi Sekretariat
Jenderal ini perlu dijabarkan ke dalam m isi, tujuan, dan sasaran yang secara
hirarkis saling berkesinam bungan untuk pencapaian visi dim aksud.
2.2

M ISI

Misi Sekretariat Jenderal

Kem enterian Dalam Negeri yang ditetapkan

m erupakan peran strategik yang diinginkan dalam m encapai Visi dim aksud.
Rum usan

Misi

yang

diangkat

di

dalam

Renstra

Sekretariat

Jenderal

Kem enterian Dalam Negeri 2010-2014 didasarkan pada isu-isu strategis dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal untuk lim a tahun ke
depan, yaitu:
M1: Mem antapkan pengelolaan perencanaan dan kerjasam a luar negeri lingkup
Kem enterian Dalam Negeri yang berbasis kinerja, berm anfaat dan terukur.
M2 : Mem antapkan organisasi dan kepegawaian Kem enterian Dalam Negeri
yang efisien, efektif dan proporsional, dengan didukung oleh SDM aparatur
yang profesional dan bebas KKN.

M3: Mem antapkan produk hukum dan kebijakan Kem enterian Dalam Negeri
dan

Pem erintah

Daerah

secara

berdaya

guna

dan

dapat

dipertanggungjawabkan.
M4: Mem antapkan kualitas inform asi dan kehum asan dalam penyelenggaraan
pem erintahan dalam negeri secara aktual dan terpercaya dengan sistem
layanan dan akses inform asi berbasis e-governm ent .
M5: Mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan dan
aset, serta standar pelayanan um um di lingkungan Kem enterian Dalam
Negeri secara berkualitas dan m em adai.
2.3 TUJUAN

Dalam m ewujudkan visi dan m elaksanakan m isi Sekretariat Jenderal
diatas, perlu dirum uskan langkah-langkah secara terarah dalam bentuk tujuan
strategis yang lebih operasional. Tujuan strategis organisasi m erupakan
penjabaran atau im plem entasi pernyataan visi dan m isi yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sam pai dengan 5 (lim a) tahun m endatang
agar diketahui apa yang harus dilaksanakan dengan m emperhatikan sum ber daya
dan kem ampuan yang dimiliki.
Sebagai penjabaran atau penerapan dari pernyataan m isi tersebut di atas,
Sekretariat Jenderal telah m enetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam periode
waktu 2010-2014 yakni:
T1: Meningkatkan kualitas penyusunan perencanaan dan kerjasam a luar negeri
dalam aspek program , anggaran dan m onev Kem enterian Dalam Negeri
dan fasilitasi penyelenggaraan Pem erintah Daerah.
T2: Meningkatkan

kualitas

organisasi

dan

kepegawaian

dalam

rangka

optim alisasi kinerja Kem enterian Dalam Negeri dan Pem erintah Daerah.
T3 : Meningkatkan kualitas produk hukum dan kajian kebijakan strategik
lingkup Kem enterian Dalam Negeri dan Pem erintah Daerah, serta fasilitasi
penyelesaian sengketa hukum .
T4: Meningkatkan kualitas pengelolaan data, inform asi, kom unikasi dan
kehum asan

lingkup

Kem enterian

pelayanan inform asi publik.

Dalam

Negeri

untuk

m endukung

T5: Meningkatkan akuntabilitas pelaporan keuangan dan Barang Milik Negara
(BMN) Kem enterian Dalam Negeri, serta pelayanan um um , dan sarana dan
prasarana gedung kantor lingkup Kem enterian Dalam Negeri.
2.4 SASARAN

Penetapan sasaran m em punyai peranan penting dalam m em berikan
fokus pada penyusunan kegiatan agar lebih bersifat spesifik, terukur, dapat
dicapai, dan m em punyai jangka waktu pelaksanaan. Untuk itu Sekretariat
Jenderal telah m enetapkan sasaran yang ingin dicapai dalam periode waktu
2010-2014 sebagai penjabaran dari tujuan diatas, yaitu:
1. Tersedianya dokum en perencanaan tahunan dan perencanaan
jangka m enengah, serta m onitoring dan evaluasi pelaksanaan
agenda strategis Kem enterian Dalam Negeri; ----------------------------

(T1S1)

2. Tertatanya adm inistrasi kerjasam a Pem erintah dan Pem erintah
Daerah dengan pihak luar negeri; ----------------------------------------3. Terselenggaranya

peningkatan

kualitas

organisasi

(T1S2)

dan

ketatalaksanaan Kem enterian Dalam Negeri dan Pem erintah
Daerah; -----------------------------------------------------------------------

(T2S1)

4. Terselenggaranya peningkatan kualitas m anajem en kepegawaian
Kem enterian Dalam Negeri dan Pem erintah Daerah; -------------------

(T2S2)

5. Tersedianya program legislasi, produk hukum, fasilitasi penyelesaian
sengketa dan bantuan hukum Kem enterian Dalam Negeri dan
Pem erintah Daerah, serta evaluasi kebijakan daerah; -------------------6. Tersedianya hasil kajian kebijakan strategik
Reform asi

Birokrasi

Kem enterian

Dalam

(T3S1)

dan kebijakan
Negeri

secara

terintegrasi; -----------------------------------------------------------------

(T3S2)

7. Terselenggaranya penge