Pertumbuhan Mikroalga Spirulina Hasil Kultur Skala Semi Massal 0

PERTUMBUHAN MIKROALGA Spirulina HASIL
KULTUR SKALA SEMI MASSAL
Oleh: Dra. Ilwi Sunu Widyartini, MSi

PENDAHULUAN
Sel-sel mikroatga, merupakan pakan alami bagi lanra dalam pembenihan
karena pada awal kehidupan ikan/ non ikan membutuhkan persyaratan pakan yang
sangat spesifik dan kompleks. Penguasaan teknik kultur harus didasari pengetahuan

biologi organisme yang akan dibudidayakan. Pertumbuhan mikroalga kulttr,
membututrkan berbagai senyawa anorganik, sebagai hara makro dan mikro.
Uns,ul hara makro
Fe, Zn, Mn,

protein.

yaitu: N, P, K

So

Na, Si, dan Ca. Unsur hara mikro yaitu:


Cu" Mg, Mo, Co, B. Unsur N, P, dan S penting untuk pembentukan

Unsr K

berfungsi dalam nnetabolisrne karbohi&at. Fe dan Na berperan

dalarn pembentukan khlorofil. Sid an Ca merupakan bahsn mtuk pembentukan

dinding sel. Vitarnin (812) untuk trnemacu pertumbuhan dengan merangsang proses

fotosintesis. Selain itu kondisi lingkungan seperti cahay4 suhu" tekanan osmosis
dan pH juga dapat rnemacu atau mengharnbat pertwnbuhan. Faklor genetie iuga
sebagai fbktor internal (sifat- sifat pertumbuhan).

PERTUMBUHAN MIKROALGA:
Perfurnbulran rnikroalga dalam kultur ditandai bertambah basar ukuran sel
atau bertambah banyaknya

j"mlatt sel. Ada 4 fap perhrmbuhan pada mikroalge yang


dikultur yaitu:

1.

Fase istirahat
Sesaat setelah starter dimasukkan pada media

kultur. Populasi tidak mengalami

sel membesar, tetapi belurn terjadi pembelahan sel
sehingga kepadatan sel belum meningkat. Organisme aktif rrelakukan

perubalran. Uktrran

bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id

metabolisme, terjadi sintesis protein.


2"

Fase

logaritrnit

Terjadi pembelahan sel dengan laju pertumbuhan tetap. Pada kondisi yang
optimum, laju pertumbuhan mencapai maksimal.

J.

fase stationer

Perturnbuhan mulai mengalami penurunan dibandingkan fase logaritmik. Laju

reproduksi sarna dengan laju kematian. Penambahan dan pengurangan jumlah
sel relatif sama atau seimbang, sehingga kepadatan tetap.
fase kematian

Laju kematian lebih cepat dari laju reproduksi. Jwdah sel menurun


secara

geometrik. Penurunan kepadatan ditardai dengan perubahan kondisi optimum,
yangdikarenakan temperatur, cahaya, pH danhara yang ada

Penghitungan kepadatan untuk nrengetahui pertumbuhan sel, kepadatan

bibit, kepadatan awal kultur dan kepadatan pada saat panen. Kepadatan dihitung
dengan menggunakan Hemacytometer atau sedgewich

rafter.

Sebagai alat bantu

adalah rnikroskop, Hand counter dan pipet tetes.

Ilemrcytometer adalah alat yang terbuat dari gelas yang dibagi rnenjadi
kotak-kotak pada dua tempat bidang pandang. Kotak berbentuk bujm sangkar
dengan sisi


I

mm, tinggi 0,1 rnm

ruangan: 0,1 firn3 atau l0

'

dan ditutup dengan gelas penutup (volume

ml. Kotak bujur sang!