Mikroalga Spirulina platensis sebagai pakan ikan dan cara Kultur Semi Massal 0

MIKROAL G A Spirulina platcnsis SEBAGAI PAKAN
IKAI\I DAII CARA KT'LTUR SEMI MASSAL
Oleh: Dra. Hj. Christiani, MSi

PENDAIIULUAI\I

Kultur mikroalga dalasr pmbenihan dapat berperan gaoda"

selain

dimanfaatkan sebagai pakan larva udang atau ikan secara langsung, juga berfungsi
s€bagai penyangga kualitas air dan pakaa zmplankton pada bak pemeliharaan

larva

Mikroatga dapat meningkatkan oksigen terlanrt (aktifitas fotasintesis) serta
antibakteri, immunostimulan dan pemasok enzim pada pencerruum pernangsa.
Beborapa rnikroalga juga berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber protein

tinggr


(contoh: ChJorells, Spirulina) serta $-karoteo dan glyserol (contoh:

Dunaliella). Kandungan protein

yang

tinggi

digunakan sebagai bahan makaftan

kesehatan manusia dan pakan ikan.

POTENSI PSNGEMBAIIGAI\I I{IKROAL GA Spiralina platensis
Fotensi pengembangan rnikrcalgp lebih tinggi

bila

dibandiagkan tumbuhan

lain (rumput laut dan $mbrftan tingkat tinggl), ini dikarenakan


l.

:

Ukuran sel lebih kecil (pm)
Ukuran sel jauh lebih kecil dari dauil, sehingga luas permukaan untuk mase yang
saara mempunyai kemanpuan berfotosintesis lebih

baik karena menyerap sinar

lebih besar. Kerapatan *filorofil juga lebih tinggi sehingga laju fbtosintesis lrbih

ti.ggr dari pada organisrne autotrof lain,

2.

Dapat dikulhrr dalarn dirnensi volurne, sehingga pemanfaatan luas lahan yang
sama dapar hasil lebih e{isiensi dan lebih besar


3. Daur hidup yang pendetrq

bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id

yang singkat (3

4.

maka m&mpu berkernbang dengan cepat dalam waktu

-7

hari setelah inkubasi)

Kandungan nuhisi

Kandungan protein tinggi, tidak kurang dari 20 % berat basah. Nilai nuilisinya

juga


dapet dimanipulasi dengan caramanipulasi genetik.

Psrtunbuhan mikroalga kultur, membr*utrkan berbagai senyawa anorganik"
sebagai hara makro dan mikro. Unsur hara nrakro

yaitu: N, P,

K S, Na' Si, dan Ca.

miko yaitu: Fe, Zrt,lvfn, Cr1 lv{g, Mo, Co, B. Unsur N, P, dan S penting
untuk peinbentukan protein. Unsur K berfungsi dalam metabolisrne karbohidrat. Fe

Unsur hara

dan Na berperan dalam pembentukan khlorofil. Sid an Ca merupakan bahan untuk

pembentukan dinding set. Vitamin

{312) uatuk menuwu perfumbuhan


dengan

meftmgseng proses fotosintesis. Selain itu kondisi lingkungan seperti cahaya, sultu,
tekanan osmosis dan pH juga dapat m€macu atau mengtrarnbat perhrmbuhan. Faktor
genetic juga sebagai faktor internal pertumbuhan.

di luar
n#mgan. K$ltur dapat dimulai dari Prinsrp kulttn diawali dari k$ltlr murni
perbanyakan mikrodga dapat dilakukan

(monospesifik spesies) dimulai

di

laboratorium maupun

dari isolasi, kemudian

pengembangan secara


bertingkat. Media kultur dari beberapa milimeter, berangsur-angsur meningkat ke
volume lebih besar hingga ke skala massal. Volume hingga 3 liter dilakukan di
laboratorium (skala laboratorirm). Volume 60-100 liter (skala semi outdoor) dan
volume lebih dari 1 ton (skala massaV outdoor). Kultur yang dilakukan dari volume
kecil ke volume besar ini dikenal dengan kultur bertingkat (berlaqiu0.

KULTT}R MASSAL
Kultur skala massal (outdoor) ada 2 yaitu:

!-

semi massal (scmi outdoor)

Dimulai dari volunre 30 I hingga 10&500 l, dalarn wadah aquarium atau bakbak plastik atau papan (Gambar

I

dan 2), diletakkan di luar laboratoriurn.


f'!
ij". II
i
I

n;
""w
':::1

- ...'q'Aqi:fu

bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id
Gambarl. Kultur menggunakan bak-bak kontainer

Gambar 2. Kultur semi massal menggunakan wadah dari papan

Air laut dengan salinitas 15 %o dimasukkan aquarium atau bak kultur dan diberi
inokulum dari kultur skala laboratorium 1/10 bagain total volurne budidaya.
Pencahayaan mengandalkan sinar matahari, apabila cahaya kurang dapat ditarnbahkan


lampu neon/ lampu sorot. Aerasi dijaga jangan sampai mati, akan rnenghambat
perfumbuhan dan dapat menyebabkan kematian. Pupuk yang digunakan memakai
pupuk anorganik (ZA, Ure4 TSP, EDTA dan FeCl3.

PROSEDUR KERJA KULTT}R SKALA SEMI MASSAL

1.

Siapkan wadah/ bak-bak yang akan digunakan rmtuk kultur. Wadatr dilengkapi
aerator untuk menggerakkan air

2.

Isi rnasing.rnasing wadah dengan air last salinitas 15 % atsu surnur/ air ledeng
sebanyak minimal 30 literSterilisasi air biar aseptis dari organisrne lain dengan
cara menarnbahkan

I


sendok rnakan bubuk khlorin. Aduk dan biarkan selama 2

jam

bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id

3. Nefiralkan dengan rnernberi Natrium Thiosulfat sebanyak

I

sendok tefu tuaggu

sarnpai bau hilang

4. Masukkan garam dapur 2 balok yang telah dihaluskan ke dalam air sumur/ air

ledeng dan aduk hingga larul

5.


Tamkhkan pupuk yang kompsisinya sebagai berikut: 1 sendok makan urea,
% sendok teh

rsP,

sepucuk sendok reh

zA

dan 2 tetes vitamin

Bl2 ke dalam

air sebagai media kultur semi massal. Aduk hingga larut.
6. Masukkan U10 bagian

(1 3 liter) bibit mikroalga Spirulina platensis ke dalam

media kultur, kemudian aerator dinyalakan untuk menggerakkan air

7.

Kultur dibiarkan twrrbuh selama

I

minggu dan siap dipanen

atau

dikembangkan kembali

h

Outdoor (Gambar 3)

Kultur skala massall outdoor dimulai dari volume

I

ton hingga2l ton atau

lebih. Air laut dengan salinitas tertentu dimasukkan ke dalam bak-bak kultur, diberi
aerasi. Inokulum yang berasal dari

kultr

semi outdoor sebanyak 1/10 bagian seagai

bibit. Pupuk yang digunakan pupuk anorganik sama dengan semi outdoor.

r

*rF
*

tr:.i}.i:.S.'

ffi

Ganhar 3. Kultur skala out-door di kolam permanen

PASCA PANf,N MIKROALGA

bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id
Mikroalga dapat langsung digunakan sebagai pakan alami,

bibi!

disimpan

dalam freezer atau dikeringkan. Penyimpanan baru dapat dilakukan setelah mikroalga

dikonsentratkan dahulu menggunakan plankonnet atrru disaring. Pemanenan

mikroalga yang tepat dilahkan pada saat mikroalga mencapai puncak populasi.

Pemanenan

cepat atau belum naencapai puncak

ppulasi, rnaka sisa zat

hara

masih cukup besar sehingga dapat membahayakan organisme pemangsa' Pemanenan
terlarnbat maka sudah banyak terjadi kematian sehingga kualitasnya turun.
pemanenan dapat dilalcukan secara total atau sebagian. Apabila dilakukan
sebagian, diarnbil

2/3 bagiart Sisa yang l/3 bagian diberi lagi air laut

dengan

pemupukan. Beberapa peralatan yang bisa digrrnakan antara lain: planktonet" untuk
mikroalga bentuk filamen, seperti Spirulino dapat juga dengan cara penyaringan'

Bentuk basah beku diperoleh dengan penyimpaaan yang telah dipadatkan di dalam
bawah
&eezer. Bentuk kering didapat dari hasil penjernuran konsentrat mikroalga di
'C atau menggunakan oven. Mikroalga kering disimpan
sinar matahari dengan suhu 70
dalam botol-botol yang tertutup ra;pt-

PENTJTT]P
pemeliharaan stok mumi yang kesinambungan perlu dilakukan dengan
pemeliharaan stok murni. Stok mumi disimpan dalam media agar atau media cair dan
disimpan dalam lemari pendingin. Penyimpanan stok dalam media agar dapat bertahan
sampai 6 bulan. Penyimpanan stok murni dalam media cair dilakukan dalam tabung

reaksi volume

l0 ml, diberi pupuk tanpa aerasi,

hanrs dilakukan pengocokan setrap

hari. Biakan stck mumi diganti seminggu sekali dan diletakkan pada rak kultur dengan
pencahayaan lampu TL- Penyimpanan dalam lemari pendingin dapat befrahan 1 bulan.

DAF"TAR PUSTAKA

Bold, H.C. and Michael J. Wynne. 1985. Introduction to the Algae. Sec. Ed. Prestice
Hatl lnc., Englewood Cliffs. N.J. 07632.

Borowitzka,

M. A. dan L. J.

Borowitzka. 1988. Dunaliella. Microalgal

Biotechnology. Cambridge University Press, Cambridge'

Darley, W.

M. 1992. Algal Biology: a physiological

approach. Blackwell Scientific

bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id
Publications, Oxford, London.

Direktorat Bina Pernbenihan. 1998. Budidaya Mikroalga Skala Laboratorium dan
Massal. Direktorat Jenderal Perikanan, Jakarta
Isnansetyo,

A. dan E. Kumiastuty. 1995. Teknik kultur Phytoplankton

iooplankton. Pakan Alami
Kanisius, Yogyakarta.

dan
Penerbit
untuk Pembenihan Organisme Laut.

Merchant,

with Chlorella
R E. 2006. The Benedifits of Dietary supplementation
from certain Cornrnon

pyrenoidoriin patients with Brain cancer or Suffering
Chroniclllnesses.http:#ruskandi.tripod.com/id15.hhn1.

OH-Hama

T.

and S. Miyachi. 1988- Chlorell-a Mikroalgae Biotechnology'

Carrbrisge' London'

Biosorption for
pandebesie, E. s.Dan susi, A. w. 2005. Green Algae {chtore$a ry'}
(l) : 73'78'
Nitrat and Phospat' Jurnal Purifikasi 6
Makanan Hidup Larva udang PaneidMartosudarmo, B" dan sabarudiq s. 1980.
Direl$oratrenderatPerikanaqDepartemenPertanian,Jakarta.

(Tetrasetmi* Chloreltrs &artChaetaceras
Sutorno. 2005. Kultuf Tiga Jenis Milroatga
Pertumbuhan di

c* pi"gu*l

rJguaitu" -Ayll Terhadap
'
37 : 43-58'
Laboratorium. Oouiotogi dan ii*ootogi di Indonesia

gracilis)

bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id