ProdukHukum PerumahanRakyat PP No 8 Tahun 2003

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 8 TAHUN 2003
TENTANG
PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
a.
bahwa dalam rangka pelaksanaan ket ent uan Pasal 68 ayat (1) Undangundang Nomor 22 Tahun 1999 t ent ang Pemerint ahan Daerah, t elah
dit et apkan Perat uran Pemerint ah Nomor 84 Tahun 2000 t ent ang
Pedoman Organisasi Perangkat Daerah;
b.
bahwa Pedoman Organisasi Perangkat Daerah yang didasarkan pada
Perat uran Pemerint ah Nomor 84 Tahun 2000 t idak sesuai l agi dengan
keadaan dan perkembangan penat aan Pemerint ahan Daerah;
c.
bahwa sehubungan maksud huruf b t ersebut , dipandang perlu
menet apkan Perat uran Pemerint ah t ent ang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah;
Mengingat
:
1.

Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
2.
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 t ent ang Pokok-pokok Kepegawaian
(Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3041) sebagaimana t el ah diubah dengan Undang-undang Nomor
43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3890);
3.
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 t ent ang Pemerint ahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3839);
4.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 t ent ang Perimbangan Keuangan
ant ara Pemerint ah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999
Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);
5.
Undang-undang Nomor 34 Tahun 1999 t ent ang Pemerint ahan Propinsi
Daerah Khusus Ibukot a Negara Republik Indonesia Jakart a (Lembaran
Negara Tahun 1999 Nomor 146, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3878);

6.
Perat uran Pemerint ah Nomor 25 Tahun 2000 t ent ang Kewenangan
Pemerint ah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Ot onom
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3952);
MEMUTUSKAN :
Menet apkan:
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT
DAERAH.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Perat uran Pemerint ah ini yang dimaksud dengan :
1.

2.

3.


4.

5.

6.

7.

8.
9.
10.
11.
12.

13.

Pemerint ah Pusat , selanj ut nya disebut Pemerint ah, adal ah
Perangkat Negara Kesat uan Republik Indonesia yang t erdiri
dari Presiden besert a para Ment eri.
Pemerint ah Daerah adalah Kepal a Daerah besert a

Perangkat Daerah Ot onom yang lain sebagai Badan
Eksekut if Daerah.
Desent ralisasi adalah penyerahan wewenang pemerint ahan
ol eh Pemerint ah kepada Daerah Ot onom dalam kerangka
Negara Kesat uan Republik Indonesia.
Dekonsent rasi
adalah
pelimpahan
wewenang
dari
Pemerint ah kepada Gubernur sebagai wakil Pemerint ah
dan/ at au perangkat pusat di Daerah.
Ot onomi Daerah adalah kewenangan Daerah Ot onom unt uk
mengat ur dan mengurus kepent ingan masyarakat set empat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
sesuai dengan perat uran perundang-undangan.
Daerah ot onom, selanj ut nya disebut Daerah, adal ah
kesat uan masyarakat hukum yang mempunyai bat as daerah
t ert ent u, berwenang mengat ur dan mengurus kepent ingan
masyarakat

set empat
menurut
prakarsa
sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikat an Negara
Kesat uan Republik Indonesia.
Perangkat
Daerah adalah organisasi/ lembaga pada
Pemerint ah Daerah yang bert anggung j awab kepada Kepal a
Daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerint ahan yang
t erdiri dari Sekret ariat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga
Teknis Daerah, Kecamat an, dan Sat uan Polisi Pamong Praj a
sesuai dengan kebut uhan daerah.
Kepal a Daerah adal ah Gubernur, Bupat i dan Walikot a.
Sekret ariat Daerah adalah unsur pembant u pimpinan
Pemerint ah Daerah.
Sekret ariat DPRD adalah unsur pelayanan DPRD.
Dinas Daerah adalah unsur pelaksana Pemerint ah Daerah.
Lembaga Teknis Daerah adalah unsur pelaksana t ugas
t ert ent u yang karena sif at nya t idak t ercakup oleh

Sekret ariat Daerah dan Dinas Daerah.
Sat uan Polisi Pamong Praj a adalah perangkat Pemerint ah
Daerah dal am memelihara ket ent raman dan ket ert iban
umum sert a menegakkan Perat uran Daerah.

14.
15.
16.

17.

Unit Pelaksana Teknis adalah unsur pelaksana operasional
Dinas/ Lembaga Teknis Daerah.
Kecamat an adalah wilayah kerj a Camat sebagai perangkat
Daerah Kabupat en dan Daerah Kot a.
Kelurahan adalah wilayah kerj a Lurah sebagai perangkat
Daerah Kabupat en dan/ at au Daerah Kot a di bawah
Kecamat an.
Eselon adalah t ingkat an j abat an st rukt ural.
BAB II

PEMBENTUKAN DAN KRITERIA
ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

Pasal 2
(1) Organisasi
Perangkat
Daerah
dibent uk
berdasarkan
pert imbangan :
a. kewenangan pemerint ah yang dimiliki ol eh Daerah;
b. karakt erist ik, pot ensi, dan kebut uhan Daerah;
c. kemampuan keuangan Daerah;
d. ket ersediaan sumber daya aparat ur;
e. pengembangan pol a kerj a sama ant ar Daerah dan/ at au
dengan pihak ket iga.
(2) Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) dit et apkan dengan Perat uran Daerah sesuai dengan pedoman
yang dit et apkan dalam Perat uran Pemerint ah ini.
(3) Perat uran Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)

menet apkan pembent ukan, kedudukan, t ugas, f ungsi dan
st rukt ur organisasi perangkat Daerah.
(4) Penj abaran t ugas dan f ungsi perangkat Daerah sebagaimana
dimaksud dal am ayat (3), dit et apkan dengan Keput usan Kepala
Daerah.

(1)
(2)

Pasal 3
Pembent ukan Organisasi Perangkat Daerah didasarkan pada
krit eria penat aan Organisasi Perangkat Daerah.
Krit eria sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) t ercant um
dalam lampiran Perat uran Pemerint ah ini.
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
PERANGKAT DAERAH PROPINSI
Bagian Pert ama
Sekret ariat Daerah Propinsi


(1)

(2)

(3)

Pasal 4
Sekret ariat Daerah Propinsi merupakan unsur pembant u
pimpinan Pemerint ah Propinsi dipimpin ol eh seorang
Sekret aris Daerah yang berada di bawah dan bert anggung
j awab kepada Gubernur. ]
Sekret ariat Daerah Propinsi mempunyai t ugas membant u
Gubernur dalam melaksanakan t ugas penyelenggaraan
pemerint ahan, administ rasi, organisasi dan t at a laksana sert a
memberikan pelayanan administ rasi
kepada seluruh
Perangkat Daerah Propinsi.
Dal am melaksanakan t ugas sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2), Sekret ariat Daerah Propinsi menyelenggarakan f ungsi :
a. pengkoordinasian perumusan kebij akan Pemerint ah Daerah

Propinsi;
b. penyelenggaraan administ rasi pemerint ahan;
c. pengelolaan sumber daya aparat ur, keuangan, prasarana
dan sarana Pemerint ahan Daerah Propinsi;
d. pel aksanaan t ugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai
dengan t ugas dan f ungsinya.
Bagian Kedua
Dinas Daerah Propinsi

(1)

(2)

(3)
(4)

(5)
(6)

Pasal 5

Dinas Daerah Propinsi merupakan unsur pelaksana Pemerint ah
Propinsi dipimpin oleh seorang Kepal a yang berada di bawah
dan bert anggung j awab kepada Gubernur melalui Sekret aris
Daerah.
Dinas Daerah Propinsi mempunyai t ugas melaksanakan
kewenangan desent ralisasi dan dapat dit ugaskan unt uk
mel aksanakan penyel enggaraan wewenang yang dilimpahkan
oleh Pemerint ah kepada Gubernur selaku Wakil Pemerint ah
dalam rangka dekonsent rasi.
Tugas dekonsent rasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
dil aksanakan oleh Dinas yang bersesuaian.
Dalam melaksanakan t ugas sebagaimana dimaksud dal am ayat
(2), Dinas Daerah Propinsi menyelenggarakan f ungsi:
a. perumusan kebij akan t eknis sesuai dengan lingkup t ugasnya;
b. pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum;
c. pembinaan pelaksanaan t ugas sesuai dengan lingkup
t ugasnya.
Dinas Daerah Propinsi sebanyak-banyaknya t erdiri dari 10
(sepuluh) Dinas.
Dinas Propinsi Daerah Khusus Ibukot a Jakart a sebanyakbanyaknya t erdiri dari 14 (empat belas) Dinas.

(7) Unt uk
melaksanakan
kewenangan
Propinsi
di
Daerah
Kabupat en/ Kot a dapat dibent uk Unit Pelaksana Teknis Dinas
Daerah Propinsi yang wil ayah kerj anya meliput i sat u at au
beberapa Daerah Kabupat en/ Kot a.
(8) Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah Propinsi sebagaimana
dimaksud dalam ayat (7) menyelenggarakan f ungsi :
a. pelaksanaan kewenangan Propinsi yang masih ada di
Kabupat en/ Kot a pada saat berl akunya Perat uran Pemerint ah
ini;
b. pelaksanaan kewenangan Kabupat en/ Kot a yang diserahkan
pada Propinsi sesuai dengan perat uran perundang-undangan;
c. pelaksanaan kewenangan pemerint ah yang dilimpahkan
kepada Propinsi dalam rangka dekonsent rasi.
(9) Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah Propinsi sebagaimana
dimaksud dal am ayat (7) dan ayat (8), merupakan bagian dari
Dinas Daerah Propinsi.
Bagian Ket iga
Lembaga Teknis Daerah Propinsi

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)
(7)

Pasal 6
Lembaga Teknis Daerah Propinsi merupakan unsur pel aksana
t ugas t ert ent u, dipimpin oleh seorang Kepal a yang berada di
bawah dan bert anggung j awab kepada Gubernur melalui
Sekret aris Daerah.
Lembaga
Teknis
Daerah
Propinsi
mempunyai
t ugas
mel aksanakan t ugas t ert ent u yang karena sif at nya t idak
t ercakup oleh Sekret ariat Daerah dan Dinas Daerah dalam
lingkup t ugasnya.
Tugas t ert ent u Lembaga Teknis Daerah Propinsi sebagaimana
dimaksud dal am ayat (2), meliput i bidang penelit ian dan
pengembangan, perencanaan, pengawasan, pendidikan dan
pelat ihan,
perpust akaan,
kearsipan
dan
dokument asi,
kependudukan, dan pelayanan kesehat an.
Dalam melaksanakan t ugas sebagaimana dimaksud dal am ayat
(2), Lembaga Teknis Daerah Propinsi menyelenggarakan f ungsi :
a. perumusan kebij akan t eknis sesuai dengan lingkup t ugasnya;
b. penunj ang penyel enggaraan pemerint ahan Daerah.
Lembaga Teknis Daerah Propinsi sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2), dapat berbent uk Badan, Kant or dan Rumah Sakit
Daerah.
Lembaga Teknis Daerah Propinsi sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2), t erdiri dari sebanyak-banyaknya 8 (del apan).
Pada Lembaga Teknis Daerah Propinsi, dapat dibent uk Unit
Pelaksana Teknis t ert ent u unt uk melaksanakan sebagian t ugas

Lembaga Teknis Daerah Propinsi t ersebut yang wilayah kerj anya
dapat meliput i lebih dari sat u Kabupat en/ Kot a.
Bagian Keempat
Sat uan Polisi Pamong Praj a
Pasal 7
(1) Sat uan Polisi Pamong Praj a dipimpin oleh seorang Kepal a yang
berada di bawah dan bert anggung j awab kepada Gubernur
mel alui Sekret aris Daerah.
(2) Sat uan Polisi Pamong Praj a mempunyai t ugas menyelenggarakan
ket ent raman dan ket ert iban umum sert a unt uk menegakkan
Perat uran Daerah Propinsi.
(3) Organisasi dan t at a kerj a Sat uan Polisi Pamong Praj a dit et apkan
dengan Perat uran Daerah Propinsi sesuai dengan perat uran yang
dit et apkan oleh Pemerint ah.
BAB IV
KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI
PERANGKAT DAERAH KABUPATEN/ KOTA
Bagian Pert ama
Sekret ariat Daerah Kabupat en/ Kot a
Pasal 8
(1) Sekret ariat Daerah Kabupat en/ Kot a merupakan unsur pembant u
Pimpinan Pemerint ah Kabupat en/ Kot a dipimpin oleh seorang
Sekret aris Daerah yang berada di bawah dan bert anggung j awab
kepada Bupat i/ Walikot a.
(2) Sekret ariat
Daerah
Kabupat en/ Kot a
mempunyai
t ugas
membant u
Bupat i/ Walikot a
dalam
melaksanakan
t ugas
penyelenggaraan pemerint ahan, administ rasi, organisasi dan
t at a l aksana sert a memberikan pelayanan administ rat if kepada
seluruh Perangkat Daerah Kabupat en/ Kot a.
(3) Dalam melaksanakan t ugas sebagaimana dimaksud dal am ayat
(2), Sekret ariat Daerah Kabupat en/ Kot a menyelenggarakan
f ungsi :
a. pengkoordinasian perumusan kebij akan pemerint ah Daerah
Kabupat en/ Kot a;
b. penyelenggaraanadminist rasi pemerint ahan;
c. pengelolaan sumber daya aparat ur, keuangan, prasarana dan
sarana pemerint ahan daerah Kabupat en/ Kot a;
d. pel aksanaan t ugas lain yang diberikan ol eh Bupat i/ Walikot a
sesuai dengan t ugas f ungsinya.

Bagian Kedua
Dinas Daerah Kabupat en/ Kot a
Pasal 9
(1) Dinas Daerah Kabupat en/ Kot a merupakan unsur pelaksana
Pemerint ah Kabupat en/ Kot a dipimpin oleh seorang Kepala yang
berada
di
bawah
dan
bert anggung
j awab
kepada
Bupat i/ Walikot a mel alui Sekret aris Daerah.
(2) Dinas Daerah Kabupat en/ Kot a mempunyai t ugas mel aksanakan
kewenangan desent ralisasi.
(3) Dalam melaksanakan t ugas sebagaimana dimaksud dal am ayat
(2), Dinas Daerah Kabupat en/ Kot a menyel enggarakan f ungsi:
a. perumusan kebij akan t eknis sesuai dengan lingkup t ugasnya;
b. pemberian perizinan dan pel aksanaan pelayanan umum;
c. pembinaan t erhadap unit pelaksana t eknis dinas dalam
lingkup t ugasnya.
(4) Dinas Daerah Kabupat en/ Kot a sebanyak-banyaknya t erdiri dari
14 (empat belas) Dinas.
(5) Pada Dinas Daerah Kabupat en/ Kot a dapat dibent uk Unit
Pelaksana Teknis Dinas Daerah Kabupat en/ Kot a, unt uk
melaksanakan sebagian t ugas Dinas yang mempunyai wilayah
kerj a sat u at au beberapa Kecamat an.
(6) Unit
Pelaksana
Teknis Dinas Daerah
Kabupat en/ Kot a
sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) dipimpin oleh seorang
Kepala yang berada di bawah dan bert anggung j awab kepada
Kepala Dinas dan secara operasional dikoordinasikan oleh
Camat .
Bagian Ket iga
Lembaga Teknis Daerah Kabupat en/ Kot a
Pasal 10
(1) Lembaga Teknis Daerah Kabupat en/ Kot a merupakan unsur
pelaksana t ugas t ert ent u, dipimpin ol eh seorang Kepala yang
berada
di
bawah
dan
bert anggung
j awab
kepada
Bupat i/ Walikot a mel alui Sekret aris Daerah.
(2) Lembaga Teknis Daerah Kabupat en/ Kot a mempunyai t ugas
mel aksanakan t ugas t ert ent u
yang karena sif at nya t idak
t ercakup oleh Sekret ariat
Daerah dan Dinas Daerah
Kabupat en/ Kot a.
(3) Tugas t ert ent u Lembaga Teknis Daerah Kabupat en/ Kot a
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) meliput i bidang
penelit ian dan pengembangan, perencanaan, pengawasan,
pendidikan dan pel at ihan, perpust akaan, kearsipan dan
dokument asi, kependudukan, dan pelayanan kesehat an.

(4) Dalam melaksanakan t ugas sebagaimana dimaksud dal am ayat
(2), Lembaga Teknis Daerah Kabupat en/ Kot a menyelenggarakan
f ungsi :
a. perumusan kebij akan t eknis sesuai dengan lingkup t ugasnya;
b. penunj ang penyel enggaraan pemerint ahan Daerah.
(5) Lembaga Teknis Daerah Kabupat en/ Kot a sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2), dapat berbent uk Badan, Kant or, dan Rumah
Sakit Daerah.
(6) Lembaga Teknis Daerah Kabupat en/ Kot a sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2), t erdiri dari sebanyak-banyaknya 8 (delapan).
(7) Pada Lembaga Teknis Daerah Kabupat en/ Kot a, dapat dibent uk
Unit Pel aksana Teknis t ert ent u unt uk mel aksanakan sebagian
t ugas Lembaga Teknis Daerah t ersebut yang wil ayah kerj anya
dapat meliput i lebih dari sat u Kecamat an.
Bagian Keempat
Sat uan Polisi Pamong Praj a
Pasal 11
(1) Sat uan Polisi Pamong Praj a dipimpin oleh seorang Kepal a yang
berada
di
bawah
dan
bert anggung
j awab
kepada
Bupat i/ Walikot a mel alui Sekret aris Daerah.
(2) Sat uan Polisi Pamong Praj a mempunyai t ugas menyelenggarakan
ket ent raman dan ket ert iban umum sert a unt uk menegakkan
Perat uran Daerah Kabupat en/ Kot a.
(3) Organisasi dan t at a kerj a Sat uan Polisi Pamong Praj a dit et apkan
dengan Perat uran Daerah Kabupat en/ Kot a
sesuai dengan
perat uran yang dit et apkan oleh Pemerint ah.
Bagian Kelima
Kecamat an
Pasal 12
(1) Kecamat an merupakan perangkat daerah Kabupat en/ Kot a yang
mempunyai wilayah kerj a t ert ent u, dipimpin ol eh Camat yang
berada
di
bawah
dan
bert anggung
j awab
kepada
Bupat i/ Walikot a mel alui Sekret aris Daerah Kabupat en/ Kot a.
(2) Camat diangkat oleh Bupat i/ Walikot a at as usul Sekret aris
Daerah Kabupat en/ Kot a dari Pegawai Negeri Sipil yang
memenuhi syarat sesuai dengan pedoman yang dit et apkan oleh
Ment eri Dalam Negeri.
(3) Camat
menerima
pelimpahan
sebagian
kewenangan
pemerint ahan dari Bupat i/ Walikot a.
(4) Pembent ukan Kecamat an dit et apkan dengan Perat uran Daerah.
(5) Pedoman mengenai organisasi Kecamat an dit et apkan oleh
Ment eri Dalam Negeri set elah mendapat perset uj uan Ment eri

yang bert anggung j awab di bidang Pendayagunaan Aparat ur
Negara.
BAB V
KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI
SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
Bagian Pert ama
Sekret ariat Dewan Perwakil an Rakyat Daerah Propinsi
Pasal 13
(1) Sekret ariat Dewan Perwakil an Rakyat Daerah Propinsi yang
selanj ut nya disebut Sekret ariat DPRD Propinsi merupakan unsur
pelayanan t erhadap DPRD Propinsi, dipimpin oleh seorang
Sekret aris yang bert anggung j awab kepada Pimpinan DPRD dan
secara administ rat if dibina oleh Sekret aris Daerah Propinsi.
(2) Sekret ariat DPRD Propinsi mempunyai t ugas memberikan
pelayanan kepada anggot a DPRD Propinsi.
(3) Dalam melaksanakan t ugas sebagaimana dimaksud pada dalam
ayat (2), Sekret ariat DPRD Propinsi menyelenggarakan f ungsi :
a. f asilit asi rapat anggot a DPRD Propinsi;
b. pelaksanaan urusan rumah t angga DPRD Propinsi;
c. pengelolaan t at a usaha DPRD Propinsi.
Bagian Kedua
Sekret ariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupat en/ Kot a
Pasal 14
(1) Sekret ariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupat en/ Kot a
yang selanj ut nya disebut Sekret ariat DPRD Kabupat en/ Kot a
merupakan unsur pelayanan t erhadap DPRD Kabupat en/ Kot a,
dipimpin oleh seorang Sekret aris yang bert anggung j awab
kepada Pimpinan DPRD dan secara administ rat if dibina oleh
Sekret aris Daerah Kabupat en/ Kot a.
(2) Sekret ariat
DPRD
Kabupat en/ Kot a
mempunyai
t ugas
memberikan pelayanan kepada anggot a DPRD Kabupat en/ Kot a.
(3) Dalam melaksanakan t ugas sebagaimana dimaksud dal am ayat
(2), Sekret ariat DPRD Kabupat en/ Kot a menyelenggarakan
f ungsi:
a. f asilit asi rapat anggot a DPRD Kabupat en/ Kot a;
b. pelaksanaan urusan rumah t angga DPRD Kabupat en/ Kot a;
c. pengelolaan t at a usaha DPRD Kabupat en/ Kot a.
BAB VI
SUSUNAN ORGANISASI

Bagian Pert ama
Perangkat Daerah Propinsi
Pasal 15
(1) Sekret ariat Daerah Propinsi t erdiri dari sebanyak-banyaknya 2
(dua) Asist en Sekret aris Daerah, Asist en Sekret aris Daerah
masing-masing t erdiri dari 3 (t iga) Biro, Biro t erdiri dari
sebanyak-banyaknya 4 (empat ) Bagian, dan Bagian t erdiri dari
sebanyak-banyaknya 3 (t iga) Subbagian.
(2) Dinas t erdiri dari 1 (sat u) Bagian Tat a Usaha dan 4 (empat )
Bidang, Bagian Tat a Usaha t erdiri dari 2 (dua) Subbagian, dan
Bidang t erdiri dari 2 (dua) Seksi.
(3) Badan t erdiri dari 1 (sat u) Bagian Tat a Usaha dan sebanyakbanyaknya 3 (t iga) Bidang, Bagian Tat a Usaha t erdiri dari
sebanyak-banyaknya 2 (dua) Subbagian, dan Bidang t erdiri dari
sebanyak-banyaknya 2 (dua) Subbidang.
(4) Kant or t erdiri dari 1 (sat u) Subbagian Tat a Usaha dan sebanyakbanyaknya 3 (t iga) Seksi.
(5) Unit Pelaksana Teknis Dinas / Lembaga Teknis Daerah Propinsi
t erdiri dari 1 (sat u) Subbagian Tat a Usaha dan Kelompok
Jabat an Fungsional .
Bagian Kedua
Perangkat Daerah Kabupat en/ Kot a

(1)

(2)

(3)

(4)
(5)
(6)
(7)

Pasal 16
Sekret ariat Daerah Kabupat en/ Kot a t erdiri dari sebanyakbanyaknya 3 (t iga) Asist en Sekret aris Daerah Kabupat en/ Kot a,
Asist en Sekret aris Daerah t erdiri dari sebanyak-banyaknya 4
(empat ) Bagian, dan Bagian t erdiri dari sebanyak-banyaknya 3
(t iga) Subbagian.
Dinas t erdiri dari 1 (sat u) Bagian Tat a Usaha dan 4 (empat )
Bidang, Bagian Tat a Usaha t erdiri dari 2 (dua) Subbagian, dan
Bidang t erdiri dari 2 (dua) Seksi.
Badan t erdiri dari 1 (sat u) Bagian Tat a Usaha dan sebanyakbanyaknya 3 (t iga) Bidang, Bagian Tat a Usaha t erdiri dari
sebanyak-banyaknya 2 (dua) Subbagian, dan Bidang t erdiri dari
sebanyak-banyaknya 2 (dua) Subbidang.
Kant or t erdiri dari 1 (sat u) Subbagian Tat a Usaha dan sebanyakbanyaknya 3 (t iga) Seksi.
Kecamat an t erdiri dari 1 (sat u) Sekret ariat , sebanyak-banyaknya
5 (lima) Seksi, dan kelompok j abat an f ungsional.
Unit
Pelaksana
Teknis Dinas/ Lembaga
Teknis Daerah
Kabupat en/ Kot a t erdiri dari Kelompok Jabat an Fungsional.
Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah Kabupat en/ Kot a berupa
Sekolah Lanj ut an Tingkat Pert ama dan Sekolah Menengah t erdiri

dari Kepala yang dij abat ol eh pej abat f ungsional guru, t at a
usaha dan kelompok j abat an f ungsional.
Bagian Ket iga
Sekret ariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Pasal 17
(1) Sekret ariat DPRD Propinsi t erdiri dari sebanyak-banyaknya 4
(empat ) Bagian, dan masing-masing Bagian t erdiri dari
sebanyak-banyaknya 2 (dua) Sub Bagian.
(2) Sekret ariat DPRD Kabupat en/ Kot a t erdiri dari sebanyakbanyaknya 4 (empat ) Bagian, dan masing-masing Bagian t erdiri
dari sebanyak-banyaknya 2 (dua) Sub Bagian.
Bagian Keempat
Kelurahan

(1)

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Pasal 18
Kelurahan merupakan perangkat Kecamat an yang dipimpin oleh
Kepala Kelurahan yang disebut Lurah yang berada di bawah dan
bert anggung j awab kepada Camat .
Lurah diangkat dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat
oleh Walikot a/ Bupat i at as usul Camat .
Lurah
menerima
pelimpahan
sebagian
kewenangan
pemerint ahan dari Camat .
Pembent ukan Kelurahan dit et apkan dengan Perat uran Daerah.
Kelurahan t erdiri dari Lurah, Sekret aris Kelurahan dan
sebanyak-banyaknya 4 (empat ) Seksi.
Pedoman mengenai organisasi Kelurahan dit et apkan oleh
Ment eri Dalam Negeri set elah mendapat perset uj uan Ment eri
yang bert anggung j awab di bidang Pendayagunaan Aparat ur
Negara.
BAB VII
ESELON PERANGKAT DAERAH
Bagian Pert ama
Eselon Perangkat Daerah Propinsi

Pasal 19
(1) Sekret aris Daerah Propinsi adalah j abat an Eselon Ib.
(2) Kepala Dinas, Asist en Daerah Propinsi, Kepala Lembaga Teknis
Daerah yang berbent uk Badan, dan Sekret aris DPRD Propinsi
adalah j abat an Eselon IIa.
(3) Kepala Biro adal ah j abat an eselon IIb.

(4) Kepala Kant or, Kepala Bagian, Kepal a Bidang, dan Kepala Unit
Pelaksana Teknis Dinas/ Lembaga Teknis Daerah Propinsi, adal ah
j abat an Eselon IIIa.
(5) Kepala Seksi, Kepala Subbagian, dan Kepala Subbidang di
Propinsi adalah j abat an eselon IVa.
Bagian Kedua
Eselon Perangkat Daerah Kabupat en/ Kot a
Pasal 20
(1) Sekret aris Daerah Kabupat en/ Kot a adalah j abat an Eselon IIa.
(2) Kepala Dinas, Asist en Sekret aris Daerah Kabupat en/ Kot a,
Kepala Badan, dan Sekret aris DPRD di Kabupat en/ Kot a adal ah
j abat an Eselon IIb.
(3) Kepala Kant or, Camat , Kepal a Bagian dan Kepala Bidang, di
Kabupat en/ Kot a adalah j abat an Eselon IIIa.
(4) Kepala Seksi, Kepala Subbagian, Sekret aris Camat , Lurah,
Kepala Subbidang, dan Kepala Unit Pelaksana Teknis
Dinas/ Lembaga Teknis Daerah Kabupat en/ Kot a adalah j abat an
Eselon IVa.
(5) Sekret aris Kelurahan dan Kepala Seksi pada Kelurahan adal ah
j abat an Eselon IVb.
Pasal 21
Eselon Kepala Tat a Usaha Sekolah Lanj ut an Tingkat Pert ama
dan Kepala Tat a Usaha Sekolah Menengah dit et apkan dengan
Keput usan Ment eri
yang bert anggungj awab di bidang
pendayagunaan aparat ur negara.
Bagian Ket iga
Jabat an Fungsional
Pasal 22
Di lingkungan Pemerint ah Daerah dapat dit et apkan j abat an
f ungsional t ert ent u sesuai dengan ket ent uan perat uran
perundang-undangan yang berlaku.
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 23
Pengelolaan anggaran t ugas dekonsent rasi pada Dinas Daerah
Propinsi dil akukan secara t erpisah dari Anggaran Pendapat an
dan Belanj a Daerah.

Pasal 24
Organisasi Rumah Sakit Daerah akan diat ur t ersendiri dengan
Keput usan Presiden.
Pasal 25
Ment eri Dalam Negeri dan Ment eri yang bert anggung j awab di
bidang pendayagunaan aparat ur negara melakukan pemant auan
dan evaluasi sert a memf asilit asi penat aan organisasi di
lingkungan Pemerint ah Daerah.
Pasal 26
Pengecualian t erhadap organisasi Perangkat Daerah dalam
Perat uran Pemerint ah ini, hanya dapat dil akukan set el ah
mendapat perset uj uan Presiden at as usul Ment eri Dalam Negeri
dan Ment eri yang bert anggung j awab di bidang pendayagunaan
aparat ur negara.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 27
Penet apan Perangkat Daerah Propinsi, Kabupat en, dan Kot a
yang baru dibent uk dan belum mempunyai Dewan Perwakil an
Rakyat Daerah dilakukan dengan Keput usan Penj abat Kepal a
Daerah set elah mendapat perset uj uan dari Ment eri Dalam
Negeri dan Ment eri yang bert anggung j awab di bidang
pendayagunaan aparat ur negara.
Pasal 28
(1) Ket ent uan mengenai organisasi dan eselon Perangkat
Daerah, masih t et ap berlaku sebelum diubah/ digant i
dengan ket ent uan yang baru berdasarkan Perat uran
Pemerint ah ini.
(2) Penyesuaian at as Perat uran Pemerint ah ini dilakukan
selambat -lambat nya 2 (dua) t ahun sej ak dit et apkannya
Perat uran Pemerint ah ini.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29
Dengan berlakunya Perat uran Pemerint ah ini, maka Perat uran
Pemerint ah Nomor 84 Tahun 2000 t ent ang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah dan perat uran l ain yang bert ent angan dengan
Perat uran Pemerint ah ini dinyat akan t idak berlaku.

Pasal 30
Perat uran Pemerint ah ini mul ai
diundangkan.

berlaku

pada

t anggal

Agar
set iap
orang
menget ahuinya,
memerint ahkan
pengundangan
Perat uran
Pemerint ah
ini
dengan
penempat annya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 17 Pebruari 2003
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
t t d.
MEGAWATI SOEKARNOPUTRI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2003 NOMOR 14

P EN J EL A SA N
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 8 TAHUN 2003
TENTANG
PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
I.

UMUM

Pasal 60 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 t ent ang Pemerint ahan
Daerah dit et apkan bahwa Perangkat Daerah t erdiri at as Sekret ariat Daerah,
Dinas Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah lainnya sesuai dengan kebut uhan
daerah. Ket ent uan t ersebut dit egaskan lebih lanj ut dal am Pasal 68 ayat (1)
yang menet apkan bahwa susunan organi sasi perangkat daerah dit et apkan
dengan Perat uran Daerah sesuai dengan pedoman yang dit et apkan oleh
Pemerint ah.
Perat uran Pemerint ah ini pada prinsipnya dimaksudkan memberikan
keleluasaan yang luas kepada Daerah unt uk menet apkan kebut uhan
organisasi sesuai dengan penilaian daerah masing-masing. Dengan demikian
diharapkan daerah dapat menyusun organisasi perangkat daerah dengan
mempert imbangkan kewenangan, karakt erist ik, pot ensi dan kebut uhan,
kemampuan keuangan, ket ersediaan sumber daya aparat ur, sert a
pengembangan pola kerj a sama ant ar daerah dan/ at au dengan pihak
ket iga.
Penet apan organisasi perangkat daerah dal am rangka memf asilit asi
penyelenggaraan ot onomi daerah sebagai upaya pemberdayaan perangkat
daerah ot onom sehingga daerah dapat lebih meningkat kan pelayanan dan
kesej aht eraan masyarakat dalam kerangka Negara Kesat uan Republik
Indonesia.
Ruang lingkup pengat uran dalam Perat uran Pemerint ah ini meliput i :
a.
Pembent ukan dan Krit eria Organisasi Perangkat Daerah;
b.
Kedudukan, t ugas dan f ungsi Perangkat Daerah Propinsi;
c.
Kedudukan, t ugas dan f ungsi Perangkat Daerah Kabupat en/ Kot a;
d.
Kedudukan, t ugas dan f ungsi Sekret ariat Dewan Perwakil an Rakyat
Daerah;
e.
Susunan organisasi Perangkat Daerah;
f.
Eselonisasi Perangkat Daerah.

II.

PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Cukup j elas
Pasal 2
Ayat (1)

Pembent ukan organisasi perangkat daerah berdasarkan pert imbangan
t ersebut dimaksudkan agar Pemerint ah Daerah dapat membent uk
organisasi yang ef ekt if , ef isien, dan rasional sesuai kondisi dan kebut uhan
daerah.
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas
Ayat (4)
Cukup j elas
Pasal 3
Ayat (1)
Krit eria pembent ukan organisasi perangkat daerah merupakan t olok ukur
yang memuat indikat or yang harus dipenuhi unt uk dapat membent uk suat u
organisasi perangkat daerah.
Ayat (2)
Krit eria Perangkat Daerah yang belum dit et apkan dal am Perat uran
Pemerint ah ini akan dit et apkan dal am Perat uran Pemerint ah t ersendiri.
Sekret ariat Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Badan
Pengawasan Daerah t idak diat ur dal am krit eria karena l embaga t ersebut
waj ib ada diset iap Daerah.
Pasal 4
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas
Pasal 5
Ayat (1)
Pert anggungj awaban Kepala Dinas Daerah Propinsi kepada Gubernur
melalui Sekret aris Daerah adalah pert anggungj awaban administ rat if .
Pengert ian “ melal ui” bukan berart i Kepala Dinas Daerah Propinsi
merupakan bawahan langsung Sekret aris Daerah.

Secara st rukt ural
Gubernur.

Dinas Daerah Propinsi

berada l angsung di

bawah

Ayat (2)
Pelaksanaan desent ralisasi dan dekonsent rasi ol eh suat u Dinas Daerah
Propinsi
dimaksudkan
dalam
rangka
ef isiensi
penyelenggaraan
pemerint ahan dan unt uk menghindari t erj adinya duplikasi.
Ayat (3)
Cukup j elas
Ayat (4)
Cukup j elas
Ayat (5)
Penet apan j umlah sebanyak 10 (sepuluh) Dinas dipandang sudah dapat
menampung
seluruh
kewenangan
daerah
sehingga
pelaksanaan
pemerint ahan di Daerah dapat dilaksanakan secara ef ekt if dan ef isien.
Ayat (6)
Berbeda dengan j uml ah Dinas Propinsi lainnya, j umlah Dinas pada
Pemerint ah Propinsi Daerah Khusus Ibukot a Jakart a sebanyak-banyaknya 14
(empat belas) Dinas, sama dengan j umlah Dinas pada Pemerint ah
Kabupat en/ Kot a mengingat Pemerint ah Propinsi Daerah Khusus Ibukot a
Jakart a t idak memiliki Daerah Kabupat en/ Kot a ot onom hal ini berart i
seluruh kewenangan waj ib yang ada pada Pemerint ah Kabupat en/ Kot a
dilaksanakan ol eh Pemerint ah Propinsi Daerah Khusus Ibukot a Jakart a.
Ayat (7)
Cukup j elas
Ayat (8)
Cukup j elas
Ayat (9)
Kepal a Unit Pelaksana Dinas Daerah Propinsi bert anggung j awab kepada
Kepal a Dinas Propinsi yang bersangkut an.
Pasal 6
Ayat (1)
Pert anggungj awaban Kepala Lembaga Teknis Daerah Propinsi kepada
Gubernur
melalui
Sekret aris Daerah adal ah pert anggungj awaban
administ rat if . Pengert ian “ melalui” bukan berart i Kepala Lembaga Teknis
Daerah Propinsi merupakan bawahan langsung Sekret aris Daerah.

Secara st rukt ural Kepala Lembaga Teknis Daerah Propinsi berada l angsung
di bawah Gubernur.
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j el as
Ayat (4)
Cukup j el as
Ayat (5)
Perbedaan nomenklat ur Badan dan Kant or pada Lembaga Teknis Daerah
didasarkan pada hasil perhit ungan krit eria.
Ayat (6)
Penet apan j umlah sebanyak 8 (del apan) Lembaga Teknis Daerah dipandang
sudah dapat menampung t ugas-t ugas t ert ent u sebagaimana t ercant um
dalam ayat (2) yang t idak dil aksanakan ol eh Sekret ariat Daerah dan Dinas
Daerah Propinsi.
Ayat (7)
Cukup j el as
Pasal 7
Ayat (1)
Pert anggungj awaban Kepala Sat uan Polisi Pamong Praj a kepada Gubernur
melalui Sekret aris Daerah adalah pert anggungj awaban administ rat if .
Pengert ian “ mel alui” bukan berart i Kepala Sat uan Polisi Pamong Praj a
merupakan bawahan langsung Sekret aris Daerah. Secara st rukt ural Kepal a
Sat uan Polisi Pamong Praj a berada l angsung di bawah Gubernur.
Ayat (2)
Cukup j el as
Ayat (3)
Cukup j el as
Pasal 8
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas

Ayat (3)
Cukup j elas
Pasal 9
Ayat (1)
Pert anggungj awaban Kepala Dinas Daerah Kabupat en/ Kot a kepada
Bupat i/ Walikot a mel alui Sekret aris Daerah adal ah pert anggung j awaban
administ rat if . Pengert ian “ melalui” bukan berart i Kepala Dinas Daerah
Kabupat en/ Kot a merupakan bawahan langsung Sekret aris Daerah.
Secara st rukt ural Kepala Dinas Daerah Kabupat en/ Kot a berada langsung di
bawah Bupat i/ Walikot a.
Ayat (2)
Cukup j el as
Ayat (3)
Cukup j el as
Ayat (4)
Penet apan j umlah sebanyak 14 (empat bel as) Dinas Daerah Kabupat en
dipandang sudah dapat menampung seluruh kewenangan daerah sehingga
pelaksanaan pemerint ahan di Daerah dapat dilaksanakan secara ef ekt if dan
ef isien.
Ayat (5)
Cukup j el as
Ayat (6)
Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah Kabupat en/ Kot a secara operasional
dikoordinasikan ol eh Camat mengingat Camat merupakan perangkat
Daerah Kabupat en/ Kot a t ert inggi di wilayah Kecamat an sert a unt uk
menghindari t erj adinya duplikasi pelaksanaan t ugas dan f ungsi.
Pasal 10
Ayat (1)
Pert anggungj awaban Kepal a Lembaga Teknis Daerah Kabupat en/ Kot a
kepada Bupat i/ Walikot a melalui Sekret aris Daerah adalah pert anggung
j awaban administ rat if . Pengert ian “ mel alui” bukan berart i Kepala Lembaga
Teknis Daerah Kabupat en/ Kot a merupakan bawahan langsung Sekret aris
Daerah. Secara st rukt ural Lembaga Teknis Daerah berada langsung di
bawah Bupat i/ Walikot a.
Ayat (2)
Cukup Jelas

Ayat (3)
Cukup Jelas
Ayat (4)
Cukup Jelas
Ayat (5)
Perbedaan nomenklat ur Badan dan Kant or pada Lembaga Teknis Daerah
didasarkan pada hasil perhit ungan krit eria.
Ayat (6)
Penet apan j umlah sebanyak 8 (delapan) Lembaga Teknis Daerah
Kabupat en/ Kot a dipandang sudah dapat menampung t ugas-t ugas t ert ent u
yang t idak dilaksanakan oleh Sekret ariat Daerah dan Dinas Daerah
Kabupat en/ Kot a.
Ayat (7)
Cukup j el as
Pasal 11
Ayat (1)
Pert anggungj awaban Kepal a Sat uan Polisi Pamong Praj a kepada
Bupat i/ Walikot a melalui Sekret aris Daerah adalah pert anggungj awaban
administ rat if . Pengert ian “ melalui” bukan berart i Kepal a Sat uan Polisi
Pamong Praj a merupakan bawahan langsung Sekret aris Daerah.
Secara st rukt ural Kepal a Sat uan Polisi Pamong Praj a berada langsung di
bawah Bupat i/ Walikot a.
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas
Pasal 12
Ayat (1)
Pert anggungj awaban Camat kepada Bupat i/ Walikot a melalui Sekret aris
Daerah adalah pert anggungj awaban administ rat if . Pengert ian “ melalui”
bukan berart i Camat merupakan bawahan l angsung Sekret aris Daerah.
Secara st rukt ural Camat berada langsung di bawah Bupat i/ Walikot a.
Ayat (2)
Cukup j elas

Ayat (3)
Cukup j elas
Ayat (4)
Cukup j elas
Ayat (5)
Cukup j elas
Pasal 13
Ayat (1)
Cukup j el as
Ayat (2)
Cukup j el as
Ayat (3)
Cukup j el as
Pasal 14
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas
Pasal 15
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas
Ayat (4)
Cukup j elas
Ayat (5)

Cukup j elas
Pasal 16
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas
Ayat (4)
Cukup j elas
Ayat (5)
Cukup j elas
Ayat (6)
Cukup j elas
Ayat (7)
Cukup j elas
Pasal 17
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Pasal 18
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas
Ayat (4)
Cukup j elas

Ayat (5)
Cukup j elas
Ayat (6)
Cukup j elas
Pasal 19
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas
Ayat (4)
Cukup j elas
Ayat (5)
Cukup j elas
Pasal 20
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas
Ayat (4)
Cukup j elas
Ayat (5)
Cukup j elas
Pasal 21
Dalam rangka ef isiensi, j abat an Kepal a Tat a Usaha pada Sekolah Menengah
Kej uruan, Sekol ah Lanj ut an Tingkat Pert ama, dan Sekolah Menengah Umum
t idak harus dij abat ol eh pej abat st rukt ural karena t ugas dan t anggung
j awabnya dapat dilaksanakan oleh Guru.

Pasal 22
Cukup j elas
Pasal 23
Pemisahan pengelol aan anggaran dimaksudkan agar t erdapat kej elasan
dalam pert anggungj awaban.
Pasal 24
Organisasi dan t at a kerj a sert a eselon Rumah Sakit Daerah masih t et ap
berl aku sepanj ang belum digant i dengan perat uran baru berdasarkan
Keput usan Presiden.
Pasal 25
Cukup j elas
Pasal 26
Dengan berlakunya ket ent uan ini penet apan Perat uran Daerah mengenai
pengecualian organisasi perangkat daerah, baru dapat dit et apkan set elah
mendapat perset uj uan Presiden.
Pengusulan pengecualian t ersebut disampaikan ol eh Kepal a Daerah kepada
Ment eri Dalam Negeri, selanj ut nya Ment eri Dalam Negeri mengusul kan
kepada Ment eri yang bert anggung j awab di bidang pendayagunaan aparat ur
negara unt uk diproses lebih lanj ut .
Pasal 27
Penj abat Kepala Daerah dalam ket ent uan ini adalah Gubernur unt uk
Propinsi, Bupat i unt uk Kabupat en, dan Walikot a unt uk Kot a.
Pasal 28
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Masa 2 (dua) t ahun pemberl akuan penyesuaian at as Perat uran Pemerint ah
ini dimaksudkan agar Daerah dapat menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya
dalam penat aan organisasi dan kepegawaiannya.
Pasal 29
Cukup j elas
Pasal 30
Cukup j el as
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4262