Dokumen

PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN
MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI

Strategi Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi

MANAJEMEN HUMANIS: STRATEGI FAKULTAS
KEDOKTERAN MERAIH AKREDITASI A SETELAH 34 TAHUN
BERDIRI
Nur Wahyuniati *
*Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Satuan Jaminan Mutu Fakultas

Abstract
PENDAHULUAN
Pada bulan Maret tahun 2016 Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (FK UNSYIAH) yang
berdiri sejak 1 April 1982 pada akhirnya berhasil memperoleh peringkat akreditasi A untuk 2
program studi yaitu sarjana kedokteran (SK LAM-PTKes No.0412/LAM-PTKes/Akr/Sar/III/2016) dan
profesi dokter (SK LAM-PTKes No.0413/LAM-PTKes/Akr/Pro/III/2016) setelah 34 tahun berdiri.
Dekan FK UNSYIAH, Dr.dr.Mulyadi, SpP (K) (Dekan periode 2012-2016) sebagai penanggung jawab
utama akreditasi FK UNSYIAH telah memperlihatkan komitmen dan dedikasi yang sangat tinggi
untuk mencapai keberhasilan ini. Penunjukan Wakil Dekan I (bidang akademik) FK UNSYIAH saat
itu, Dr.dr.Endang Mutiawati R, SpS (K), sebagai ketua tim akreditasi telah terbukti berhasil

mengelola tim yang solid di semua lini dalam rangka persiapan akreditasi yang telah dimulai sejak 2
tahun sebelum berakhirnya masa berlaku SK akreditasi. Manajemen humanis yang diterapkan oleh
Pimpinan Fakultas dinilai sebagai strategi utama berhasilnya perolehan akreditasi A pada kedua
program studi di FK UNSYIAH.
ISI
Fakultas Kedokteran UNSYIAH telah memulai proses panjang continuous quality improvement sejak
kepemimpinan Dekan periode-periode sebelumnya. Pada masa kepemimpinan Dekan sebelumnya,
Dr.dr.Syahrul,SpS (K) (Periode 2004-2012), telah dilakukan sejumlah terobosan peningkatan mutu
institusi dalam berbagai aspek, seperti pengiriman dosen dalam jumlah banyak untuk melanjutkan
pendidikan S3, pembangunan sejumlah gedung untuk melengkapi kebutuhan sarana prasarana
pembelajaran mahasiswa, perolehan dana hibah untuk pengembangan institusi serta pengembangan
kerjasama di tingkat nasional dan internasional. Peningkatan mutu di berbagai aspek ini telah
menjadi pondasi yang kuat bagi Dekan selanjutnya, dalam hal ini Dr.dr.Mulyadi, SpP (K), untuk
pemantapan dan pengembangan institusi secara lebih luas.
Persiapan akreditasi untuk program studi sarjana kedokteran dan profesi dokter telah dimulai sejak
2 tahun sebelum habisnya masa berlaku SK akreditasi. Terdapat sejumlah strategi yang dilakukan

oleh ketua tim akreditasi diantaranya yaitu:
1.Pemantapan tim inti akreditasi
2.Sosialisasi massif dan berkelanjutan

3.Pemenuhan kebutuhan dana akreditasi
4.Penerapan manajemen humanis
Ad.1 Pemantapan tim inti akreditasi
Tim inti akreditasi terdiri dari 2 komponen utama, yaitu:
1.Tim borang dan data pendukung (diketuai oleh dr.Nur Wahyuniati, M.Imun). Tim ini terdiri dari
penanggung jawab masing-masing standar di borang, yang bertugas untuk menginput seluruh data
yang dibutuhkan ke dalam borang serta menyediakan seluruh dokumen pendukung yang
dibutuhkan. Untuk menjaga keselarasan isian borang, maka ketua tim bertindak sebagai gate keeper
yang mengkompilasikan seluruh data yang tersedia dan menyusun narasi yang mengintegrasikan
seluruh isian di standar borang. Tim ini bertanggung jawab atas seluruh data yang disajikan dan
telah berhasil meningkatkan persentase penyajian data yang lebih lengkap sebanyak 246% dari data
yang disajikan saat akreditasi pada tahun 2010. Tim ini bertugas merancang seluruh strategi
sosialisasi isi borang kepada seluruh civitas akademika yang telah berhasil dilakukan secara
komprehensif dan berkelanjutan. Tim ini juga bertanggung jawab menyusun petunjuk teknis bagi
tim visitasi agar seluruh persiapan visitasi selaras dengan borang dan dokumen yang disajikan,
termasuk mempersiapkan buku saku wawancara bagi pimpinan, dosen, tenaga kependidikan,
mahasiswa, alumni yang berisi intisari borang yang relevan dengan komponen civitas tersebut.
Seluruh dokumen pendukung borang dipersiapkan seakurat dan sebaik mungkin dan disajikan rapi
dengan pencetakan seluruh dokumen menjadi buku yang lux. Setiap buku dokumen tersebut
diinventarisir melalui sistem katalog yang rapi, setiap buku memiliki nomor panggil serta nomor

katalog yang sesuai dengan penomoran indikator penilaian di borang. Katalog disusun secara rapi
dan dicetak. Setiap penanggung jawab standar wajib mengetahui dengan cermat seluruh dokumen
yang dimilikinya, serta mampu menentukan dengan cepat dan tepat lokasi dokumen tersebut saat
disajikan di ruang visitasi asesor. Ketua tim borang telah berhasil menerapakan strategi pengayaan
pemahaman dokumen di setiap standar melalui upaya try out dan simulasi penyajian dokumen saat
visitasi yang dilakukan secara berkala. Strategi ini telah berhasil dibuktikan saat visitasi dengan
asesor dimana tim borang dapat menyajikan seluruh dokumen yang diminta oleh asesor dalam
tempo kurang dari 3 menit.
2. Tim visitasi (diketuai oleh dr.Ichsan, M.Sc). Tim ini bertanggung jawab untuk mempersiapkan dan
memastikan terwujudnya kondisi yang optimal di bidang sarana prasarana serta bertanggung jawab
penuh terhadap terlaksananya seluruh kegiatan visitasi asesor mulai dari kegiatan pra-visitasi yang
dilakukan oleh asesor internal dari Universitas Syiah Kuala (dalam hal ini dilaksanakan oleh Badan
Penjaminan Mutu Unsyiah), maupun kegiatan visitasi lapangan oleh asesor LAM-PTKes. Tim ini juga
bertanggung jawab merealisasikan seluruh petunjuk teknis yang telah disusun oleh tim borang.
Ad.2 Sosialisasi massif dan berkelanjutan
Ketua tim akreditasi telah berhasil menerapkan upaya sosialisasi akreditasi secara masif dan
berkelanjutan kepada seluruh civitas akademika FK Unsyiah. Diantara strategi sosialisasi yang
dilakukan meliputi: pembuatan buku saku instrumen penilaian akreditasi yang dibagikan kepada
seluruh dosen, pembuatan buku notes visi misi yang dibagikan kepada seluruh mahasiswa,
pelaksanaan focus group discussion yang rutin kepada kelompok civitas akademika (pimpinan,

dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni, pengguna lulusan dan stakeholder lain), sosialisasi
massif kepada seluruh mahasiswa yang berjumlah sekitar 1500 orang di Academic Activity Center
Universitas Syiah Kuala, serta upaya pemantapan dukungan akreditasi dari RSUD. Dr.Zainoel Abidin
sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama FK Unsyiah.

Ad.3 Pemenuhan kebutuhan dana akreditasi
Kebijaksanaan pimpinan fakultas dalam mengakomodir seluruh kebutuhan dana akreditasi
merupakan faktor penting terealisasinya perolehan akreditasi A di FK Unsyiah. Wakil Dekan II
(bidang keuangan dan administrasi umum) saat itu, dr.Imai Indra, Sp.An, telah menunjukkan
komitmen yang tinggi dan akses yang mudah bagi tim akreditasi dalam pemenuhan seluruh dana
baik bagi kebutuhan tim borang maupun tim visitasi. Kehandalan ketua tim akreditasi dalam
mengupayakan ketersediaan dana taktis setiap harinya sangat memudahkan dan menjamin
kelancaran seluruh proses akreditasi yang sedang berlangsung.
Ad.4 Penerapan manajemen humanis
Menggerakkan banyak orang untuk bekerja keras dalam waktu yang lama merupakan hal yang
sangat sulit dilakukan, hal ini juga terjadi di FK Unsyiah dalam proses panjang selama 2 tahun
persiapan akreditasi. Tuntutan capaian kerja dan ritme kerja yang tinggi membutuhkan komitmen
yang sangat kuat dari seluruh komponen. Menyadari rentannya kejenuhan dan kurangnya semangat
yang sangat mungkin dapat terjadi kapan saja, maka ketua tim akreditasi telah menerapkan suatu
strategi yang anti-mainstream melalui manajemen humanis yang memperlakukan seluruh komponen

akreditasi sebagai manusia . Berbagai hal yang telah diterapkan oleh ketua tim akreditasi
diantaranya adalah: tidak pernah memarahi tim akreditasi, selalu berusaha mendampingi kerja tim
(khususnya tim borang yang telah mulai bekerja sejak awal) meskipun ditengah kesibukan ketua tim
sebagai Wakil Dekan I, Menyediakan dapur mini di kantor akreditasi sehingga seluruh tim tidak
pernah merasakan kelaparan selama 2 tahun persiapan akreditasi (rice cooker, dispensesr, kompor,
wajan, kulkas lengkap dengan isinya dan berbagai peralatan dapur lainnya selalu tersedia 24 jam),
mengayomi seluruh tim layaknya seorang ibu yang mengayomi anak-anaknya, peduli dengan
kesejahteraan/kesehatan/keselamatan tim dan keluarganya (ikut merawat keluarga tim yang sedang
sakit, tidak pernah memaksakan/mendesak anggota tim untuk bekerja jika orang yang bersangkutan
atau keluarganya sakit), menampilkan pribadi yang mampu menjadi sosok teladan akan
kegigihan/semangat/dedikasi/kerja keras/kasih sayang bagi seluruh tim akreditasi. Berdasarkan
penerapan manajemen yang humanis di atas, semangat dan komitmen seluruh tim akreditasi tetap
terjaga dan mampu menyelesaikan seluruh persiapan seoptimal mungkin, sedangkan bagi seluruh
civitas akademika FK Unsyiah sikap humanis yang ditampilkan oleh ketua tim akreditasi telah
mampu menggerakkan seluruh komponen untuk memberikan kontribusi yang optimal saat visitasi
lapangan oleh asesor.
PENUTUP
Keberhasilan Fakultas Kedokteran Unsyiah dalam perolehan akreditasi A pada 2 program studi
merupakan wujud dari kerja keras dan komitmen seluruh komponen civitas akademika FK Unsyiah.
Keberhasilan akreditasi ini terwujud dengan adanya dukungan penuh dari: 1) pimpinan fakultas; 2)

Badan Penjaminan Mutu (BJM) Universitas Syiah Kuala yang telah melakukan pendampingan
akreditasi mulai dari penyusunan borang, persiapan dokumen pendukung hingga persiapan visitasi
asesor; 3) Rektor Universitas Syiah Kuala.
Pasca keberhasilan perolehan akreditasi A ini, Fakultas Kedokteran Unsyiah telah dipercaya untuk:
1) melakukan asistensi persiapan akreditasi pada sejumlah program studi di dalam dan di luar
Unsyiah; 2) disertakan dalam video success story Proyek Riset Aksi HELM-USAID; 3) terpilihnya
ketua tim akreditasi, Dr.dr.Endang Mutiawati, SpS (K), sebagai penerima penghargaan Quality
Assurance award of 2016 kategori dosen oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan
Mutu (LP3M) Universitas Syiah Kuala, suatu penghargaan tinggi di bidang penjaminan mutu yang
mampu menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika di Universitas Syiah Kuala.
Dengan semangat kebersamaan, dedikasi, kerja keras dan komitmen, Fakultas Kedokteran Unsyiah
optimis mampu menjawab tantangan dunia pendidikan kedokteran di Indonesia dengan terus

meningkatkan mutu institusi secara berkelanjutan.