3gpertemuan5observasiveny hidayat

OBJEK
OBSERVASI

Objek Observasi adalah segala sesuatu yang
akan diobservasi dan dianalis selama proses
observasi
3 Komponen Objek Observasi
dan Aan 2011) :
 Ruang (Tempat)
 Pelaku (Aktor)
 Kegiatan (Aktivitas)

(Spadley, dalam Satori

Ruang
Perasaa
n dan
Emosi

Tujuan


Pelaku

Objek
Observa
si

Waktu

Kegiata
n

Objek

Kejadia
n

Perbuat
an

Dalam Psikologi, objek observasi banyak

mengacu pada perilaku non verbal dibandingkan
verbal

Pernyataan verbal maupun non verbal
merupakan upaya individu untuk
menyampaikan pesan baik disadari
maupun tidak disadari  Ekspresi Diri

1. Segala sesuatu
tingkah laku yang
dilakukan
organisme
dianggap indikasi
organisme itu
sendiri

EKSPRESI DIRI
Menurut Widjaya (2000)

2. Respon verbal

maupun non
verbal
mengindikasikan
dari emosi
organisme yang
bersangkutan

Pernyataan verbal dan non verbal sangat dipengaruhi
Emosi, perasaan dan Motivasi seseorang

Menurut Pease dan Barbara (2008) , 3 aturan
membaca pernyataan verbal maupun
nonverbal :
1. Membaca Sikap tubuh dalam kelompok  keseluruhan
arti sangat bergantung dari isyarat lain yang muncul saat
bersamaan (baik verbal maupun non verbal)
2. Membaca keselarasan  keselarasan anatara non verbal
dengan verbal. Ingat : pernyataan non verbal 5x lebih
besar dampaknya dibandingkan verbal
3. Membaca isyarat tubuh dalam konteksnya  semua

pernyataan verbal dan non verbal harus dipertimbangkan
didalam situasi terjadinya atau konteks lingkungannya

OBSERVASI VERBAL
• Penelitian oleh Delgano, memasang transdermal Stimoceiver yang dapat
mengubah emosi sedih jadi bahagia, marah jadi tenang. Ini menunjukkan
perilaku dan respon mental dapat diramalkan dengan melakukan induksi
manipulasi pada otak secara langsung
• Bahasa dapat mengatur perilaku. Misal: seorang pemimpin perang dapat
menggerakkan pasukan hanya dengan mengatakan maju jalan
• Pesan Paralinguistic  cara seseorang mengungkapkan atau menyampaikan katakata/kalimat. Meliputi tinggi rendahnya suara, tempo bicara, gaya verbal (dialek), interaksi

• Cara bicara juga dapat sebagai petunjuk tentang kepribadian seseorang. Misal
suara pelan dan kecil menunjukkan kesedihan dan penyesalan, lemah lembut
menunjukkan kasih saying, suara meninggi menunjukkan kemarahan

OBSERVASI NON VERBAL
• Penelitian prof. Birdwhistell  rata-rata orang
berbicara 10-11 menit perhari, dimana dari proses
bicara tersebut terlihat komponen face to face 35%

dan non verbal 65%
• Pesan non verbal banyak memuat makna-makna yang
berkaitan dengan tujuan observasi

5 fungsi pesan non verbal (Knapp, 1972) :
 Repitisi yaitu mengulang kembali pokok yang sudah diungkap. Misal :
setelah menyatakan iya dapat ditunjukkan dengan mengganggukkan
kepala
 Substitusi yaitu menggantikan lambing-lambing verbal. Misal : gelengan
kepala sebagai tanda penolakan
 Kontradiksi yaitu menolak pesan verbal atau memberikan makna lain
terhadap pesan verbal. Misal mengatakan saya tidak sedih kok tapi
menangis
 Komplemen yaitu melengkapi dan memperkaya pesan non verbal. Misal :
wajah memerah, mata melotot menunjukkan kemarahan yang tidak bisa
diungkapkan
 Aksentuasi yaitu menegaskan pesan verbal. Misal : seseorang
mengungkapkan kemarahannya sambal memukul meja

KLASIFIKASI PERILAKU NON

VERBAL

• Ducan (dalam Rakhmat, 2002) menyebutkan ada 6 klasifikasi perilaku non
verbal meliputi: Kinestetik atau gerak tubuh, paralinguistic, proksemik atau
penggunaan raung personal dan sosial, faktor artifaktual

• Leathers (dalam rakhmat, 2002) membagi menjadi 3 kelompok besar:
1. Kinestetik
2. Proksemik
3. Paralinguistic

Facial

Kinestetik

Wajah untuk menyampaikan pesan tertentu.
- Penilaian ekspresi
-keberminatan
-keterlibatan
-pengendalian individu terhadap pernyataannya sendiri

-ada tidaknya pengertian

Gestur
al

Postural

Gerakan sebagian badan, menunjukkan makna :
- Mendorong/ membatasi
- Menyesuaikan/mempertentangkan
- Responsip/tidak
- Memperhatikan/tidak
- Melancarkan/tidak
- Menyetujui/tidak

Gerakan keseluruhan badan, menunjukkan makna:
- Immediacy : suka tidak suka
- Power : Status tinggi pada observer
- Responsiveness : reaksi positif/negatif


1. Kebahagiaan
Pipi naik, kerutan di sekitar
mata, pergerakan dari otot
di sekitar mata

2. Kesedihan
Ujung bibir turun, melihat
kebawah, pangkal alis naik,
kelopak mata atas terjatuh,
mata kehilangan fokusnya 

3. Kemarahan
Pandangan tajam, tertuju
langsung kepada hal yang
membuat marah, dagu
terangkat, gemerutuk gigi,
alis turun secara
bersamaan, merapatkan
bibir.


4. Takut
Mata terbuka lebar, kelopak
mata atas terangkat,
kelopak mata bawah
menegang, mulut terbuka,
dan tertarik sedikit ke arah
daun telinga, gemetar yang
berdampak pada wajah dan
tubuh

5. Terkejut
Alis mata terangkat dan
tertarik secara bersamaan,
mata terbuka lebar, mulut
terbuka

5. Menghina
Ujung bibir mengencang
dan naik hanya di satu
sudut


1.Ruang
Teritori

2.
Ruang
Pribadi

Zona intim (15-46 cm)  Zona yang sangat
dijaga danhanya orang terdekat yang boleh
masuk seperti pasangan, kekasih, sahabat
atau kerabat

PROKSEMIK

Zona Pribadi (46-1,2m)  Zona melakukan
pertemuan-pertemuan sosial atau orang
yang telah dikenal baik
Zona Sosial (1,2m-3,6m)  Zona untuk
menjaga jarak dengan orang asing/tidak

dikenal baik
Zona Publik (lebih dari 3,6 m)  Zona saat
berbicara didepan umum atau kepada
sekelompok besar. Jarak yang nyaman
untuk memilih berdiri

PARALINGUISTIC  PESAN NON VERBAL
YANG BERHUBUNGAN DENGAN BAGAIMANA
CARA MENGUNGKAPKAN PESAN VERBAL
Rakmat (2002), Paralinguitic terdiri dari nada, kualitas suata,
volume, kecepatan dan ritme
Nada (Picth) menunjukkan jumlah getaran yang dihasilkan
sumber bunyi, semakin banyak jumlah getaran maka semakin
tinggi nadanya. Nada dapat menunjukkan ketakutn, kemarahan,
kesedihan, kasih saying dsb
Kualitas menentukan tebal tipisnya suara
Volume, kecepatan dan ritme dapat digunakan untuk
mengungkap perasaan dan memperjelas pernyataan

Pitch contoul
menunjukka
n kebosanan
kesedihan,
potensi
kemarahan,
ketakutan
dan
keterkejutan

Variasi tinggi
nada/pitch,
menunjukka
n
kemarahan,
kebosanan,
jijik, takut,
kesenangan,
aktivitas,
kebahagiaan
dan
keterkejutan

Variasi
amplitude,
yaitu kuat
atau keras
menyatakan
kesenangan,
aktivitas,
kebahagiaan
dan
ketakutan

Pitch Level
menunjukka
n
kesenangan,
kebosanan,
kesedihan,
takut,
aktivitas,
potensi,
kemarahan
keterkejutan

Tempo
menunjukka
n
kebosanan,
jijik, , takut,
kesenangan,
aktivitas,
kemarahan
dan
keterkejutan

Dimensi Isyarat
Paralinguistic (Scherer,
dalam Arken,2006)