PEMBENTUKAN KOTA TUAL DI PROVINSI MALUKU
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 31 TAHUN 2007
TENTANG
PEMBENTUKAN KOTA TUAL DI PROVINSI MALUKU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
:
a. bahwa unt uk memacu perkembangan dan kemaj uan Provinsi
Maluku pada umumnya dan Kabupat en Maluku Tenggara pada
khususnya, sert a adanya aspirasi yang berkembang dalam
masyarakat , perlu dilakukan peningkat an penyelenggaraan
pemerint ahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan publik
guna mempercepat t erwuj udnya kesej aht eraan masyarakat ;
b. bahwa dengan memperhat ikan kondisi geograf is yang merupakan
daerah kepulauan, kemampuan ekonomi, pot ensi daerah, luas
wilayah, kependudukan dan pert imbangan aspek sosial polit ik,
sosial budaya, pert ahanan, dan keamanan sert a meningkat nya
beban t ugas dan volume kerj a dalam bidang pemerint ahan,
pembangunan, dan kemasyarakat an di Kabupat en Maluku
Tenggara, perlu dilakukan pembent ukan Kot a Tual di wilayah
Provinsi Maluku;
c. bahwa pembent ukan Kot a Tual diharapkan akan dapat
mendorong peningkat an pelayanan dalam bidang pemerint ahan,
pembangunan, dan kemasyarakat an, sert a dapat memberikan
kemampuan dalam pemanf aat an pot ensi daerah;
d. bahwa berdasarkan pert imbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membent uk Undang-Undang
t ent ang Pembent ukan Kot a Tual di Provinsi Maluku;
Mengingat
:
1. Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 20 dan Pasal 21 UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1958 t ent ang Penet apan
Undang-Undang Darurat Nomor 22 Tahun 1957 t ent ang
Pembent ukan Daerah Swat ant ra Tingkat I Maluku (Lembaran
Negara Tahun 1957 Nomor 79) Sebagai Undang-Undang
(Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 61, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 1617);
3. Undang-Undang Nomor 60 Tahun 1958 t ent ang Penet apan
Undang-Undang Darurat Nomor 23 Tahun 1957 t ent ang
Pembent ukan Daerah-Daerah Swat ant ra Tingkat II Dalam
Wilayah Daerah Swat ant ra Tingkat I Maluku (Lembaran Negara
Tahun 1957 Nomor 80), Sebagai Undang-Undang (Lembaran
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-2Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 111, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1645);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 t ent ang Pemilihan Umum
Anggot a Dewan Perwakilan Rakyat , Dewan Perwakilan Daerah,
Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 37, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4277);
5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 t ent ang Susunan dan
Kedudukan Maj elis Permusyawarat an Rakyat , Dewan Perwakilan
Rakyat , Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4310);
6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 t ent ang Pembent ukan
Perat uran Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang Pemerint ahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana t elah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2005 t ent ang Penet apan Perat uran Pemerint ah
Penggant i Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 t ent ang
Perubahan At as Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang
Pemerint ahan Daerah Menj adi Undang-Undang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 t ent ang Perimbangan
Keuangan ant ara Pemerint ah Pusat dan Pemerint ahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
Dengan Perset uj uan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
dan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Menet apkan
:
MEMUTUSKAN:
UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TUAL DI PROVINSI
MALUKU.
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-3BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerint ah pusat , selanj ut nya disebut Pemerint ah, adalah
Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
pemerint ahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
2. Daerah ot onom, selanj ut nya disebut daerah, adalah kesat uan
masyarakat hukum yang mempunyai bat as-bat as wilayah yang
berwenang mengat ur dan mengurus urusan pemerint ahan dan
kepent ingan masyarakat set empat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sist em Negara Kesat uan
Republik Indonesia.
3. Provinsi Maluku adalah provinsi sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1958 t ent ang Penet apan
Undang-Undang Darurat Nomor 22 Tahun 1957 t ent ang
Pembent ukan Daerah Swat ant ra Tingkat I Maluku (Lembaran
Negara Tahun 1957 Nomor 79) sebagai Undang-Undang
(Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 61, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 1617).
4. Kabupat en Maluku Tenggara adalah kabupat en sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 60 Tahun 1958 t ent ang
Penet apan Undang-Undang Darurat Nomor 23 Tahun 1957
t ent ang Pembent ukan Daerah-Daerah Swat ant ra Tingkat II Dalam
Wilayah Daerah Swat ant ra Tingkat I Maluku (Lembaran Negara
Tahun 1957 Nomor 80), Sebagai Undang-Undang (Lembaran
Negara Tahun 1958 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 1645), yang merupakan kot a asal Kot a Tual.
BAB II
PEMBENTUKAN, CAKUPAN WILAYAH, DAN
BATAS WILAYAH
Bagian Kesat u
Pembent ukan
Pasal 2
Dengan undang-undang ini dibent uk Kot a Tual di wilayah Provinsi
Maluku dalam Negara Kesat uan Republik Indonesia.
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-4-
Bagian Kedua
Cakupan Wilayah
Pasal 3
(1) Kot a Tual berasal dari sebagian wilayah Kabupat en Maluku
Tenggara yang t erdiri at as cakupan wilayah:
a.
b.
c.
d.
Kecamat an
Kecamat an
Kecamat an
Kecamat an
Dullah Ut ara;
Dullah Selat an;
Pulau Tayando Tam; dan
Pulau-Pulau Kur.
(2) Cakupan wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
digambarkan dalam pet a wilayah yang t ercant um dalam
lampiran dan merupakan bagian yang t idak t erpisahkan dari
undang-undang ini.
Pasal 4
Dengan t erbent uknya Kot a Tual, sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2, wilayah Kabupat en Maluku Tenggara dikurangi dengan wilayah
Kot a Tual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.
Bagian Ket iga
Bat as Wilayah
Pasal 5
(1) Kot a Tual mempunyai bat as-bat as wilayah:
a. sebelah ut ara berbat asan dengan Laut Banda;
b. sebelah
t imur berbat asan
Tenggara di Selat Nerong;
dengan
Kabupat en
Maluku
c. sebelah selat an berbat asan dengan Kecamat an Pulau-Pulau
Kei Kecil Kabupat en Maluku Tenggara dan Laut Araf ura; dan
d. sebelah barat berbat asan dengan Laut Banda.
(2) Bat as wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digambarkan
dalam pet a wilayah yang merupakan bagian yang t idak
t erpisahkan dari undang-undang ini.
(3) Penegasan bat as wilayah Kot a Tual secara past i di lapangan,
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dit et apkan
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-5oleh Ment eri Dalam Negeri paling lama 5 (lima) t ahun sej ak
diresmikannya Kot a Tual.
Pasal 6
(1) Dengan t erbent uknya Kot a Tual sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2, Pemerint ah Kot a Tual menet apkan Rencana Tat a Ruang
Wilayah sesuai dengan perat uran perundang-undangan.
(2) Penet apan Rencana Tat a Ruang Wilayah Kot a Tual sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan Rencana Tat a
Ruang Wilayah Nasional dan Rencana Tat a Ruang Wilayah Provinsi
Maluku sert a memperhat ikan Rencana Tat a Ruang Wilayah
Kabupat en/ Kot a di sekit arnya.
BAB III
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Pasal 7
(1) Urusan pemerint ahan daerah yang menj adi kewenangan Kot a
Tual mencakup urusan waj ib dan urusan pilihan sebagaimana
diat ur dalam perat uran perundang-undangan.
(2) Urusan waj ib yang menj adi kewenangan Pemerint ah Daerah
Kot a Tual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliput i:
a. perencanaan dan pengendalian pembangunan;
b. perencanaan, pemanf aat an, dan pengawasan t at a ruang;
c. penyelenggaraan ket ert iban umum dan ket ent raman
masyarakat ;
penyediaan sarana dan prasarana umum;
penanganan bidang kesehat an;
penyelenggaraan pendidikan;
penanggulangan masalah sosial;
pelayanan bidang ket enagakerj aan;
f asilit asi
pengembangan koperasi,
usaha kecil
dan
menengah;
j. pengendalian lingkungan hidup;
k. pelayanan pert anahan;
l. pelayanan kependudukan dan pencat at an sipil;
m. pelayanan administ rasi umum pemerint ahan;
n. pelayanan administ rasi penanaman modal;
o. penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya; dan
p. urusan waj ib lainnya yang diamanat kan oleh perat uran
perundang-undangan.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
(3) Urusan pilihan yang menj adi kewenangan Pemerint ah Daerah
Kot a Tual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliput i urusan
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-6pemerint ahan yang secara nyat a ada dan berpot ensi unt uk
meningkat kan kesej aht eraan masyarakat sesuai dengan kondisi,
kekhasan, dan pot ensi unggulan daerah yang bersangkut an.
BAB IV
PEMERINTAHAN DAERAH
Bagian Kesat u
Peresmian Daerah Ot onom Baru dan
Penj abat Kepala Daerah
Pasal 8
Peresmian Kot a Tual dan pelant ikan Penj abat Walikot a Tual
dilakukan oleh Ment eri Dalam Negeri at as nama Presiden paling
lama 6 (enam) bulan set elah undang-undang ini diundangkan.
Bagian Kedua
Pemerint ah Daerah
Pasal 9
(1) Unt uk memimpin penyelenggaraan pemerint ahan di Kot a Tual
dipilih dan disahkan Walikot a dan Wakil Walikot a, sesuai dengan
perat uran perundang-undangan, paling lama 1 (sat u) t ahun sej ak
t erbent uknya Kot a Tual.
(2) Sebelum t erpilihnya Walikot a dan Wakil Walikot a def init if
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), unt uk pert ama kalinya
Penj abat Walikot a diangkat dari pegawai negeri sipil dengan
masa j abat an paling lama 1 (sat u) t ahun dan dilant ik oleh
Ment eri Dalam Negeri at as nama Presiden berdasarkan usul
Gubernur.
(3) Ment eri Dalam Negeri dapat menunj uk Gubernur Maluku unt uk
melant ik Penj abat Walikot a Tual.
(4) Pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah
pegawai yang memiliki kemampuan dan pengalaman j abat an
dalam bidang pemerint ahan sert a memenuhi persyarat an unt uk
menduduki j abat an it u sesuai dengan perat uran perundangundangan.
(5) Apabila dalam wakt u 1 (sat u) t ahun sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) belum t erpilih dan belum dilant ik Walikot a def init if ,
Ment eri Dalam Negeri dapat mengangkat kembali Penj abat
Walikot a unt uk 1 (sat u) kali masa j abat an berikut nya paling
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-7lama 1 (sat u) t ahun at au menggant inya dengan penj abat lain
sesuai dengan perat uran perundang-undangan.
(6) Pembinaan, pengawasan, evaluasi dan f asilit asi t erhadap kinerj a
Penj abat Walikot a dalam melaksanakan t ugas pemerint ahan,
proses pengisian anggot a Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan
pemilihan Walikot a/ Wakil Walikot a dilakukan oleh Gubernur.
Pasal 10
Pert ama kali pembiayaan pelaksanaan pemilihan Walikot a dan
Wakil WaliKot a Tual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)
dibebankan pada Anggaran Pendapat an dan Belanj a Daerah
Kabupat en Maluku Tenggara dan Anggaran Pendapat an dan Belanj a
Daerah Provinsi Maluku.
Pasal 11
(1) Unt uk menyelenggarakan pemerint ahan di Kot a Tual dibent uk
perangkat daerah yang meliput i Sekret ariat Daerah, Sekret ariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga
Teknis Daerah, sert a unsur perangkat daerah yang lain dengan
mempert imbangkan kebut uhan dan kemampuan keuangan
daerah sesuai dengan perat uran perundang-undangan.
(2) Perangkat daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) t elah
dibent uk oleh Penj abat Walikot a paling lama 6 (enam) bulan
sej ak t anggal pelant ikan.
Bagian Ket iga
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Pasal 12
(1) Pengisian keanggot aan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kot a
Tual unt uk pert ama kali dilakukan dengan cara penet apan
berdasarkan perimbangan hasil perolehan suara part ai polit ik
pesert a Pemilihan Umum Tahun 2004 yang dilaksanakan di
Kabupat en Maluku Tenggara.
(2) Pengat uran t ent ang j umlah, mekanisme dan t at a cara pengisian
keanggot aan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kot a Tual
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dit et apkan oleh Komisi
Pemilihan Umum (KPU) sesuai dengan perat uran perundangundangan.
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-8(3) Penet apan keanggot aan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kot a
Tual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan
oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupat en Maluku Tenggara.
(4) Anggot a Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupat en Maluku
Tenggara yang asal daerah pemilihannya pada Pemilihan Umum
Tahun 2004 t erbagi ke dalam wilayah Kabupat en Maluku
Tenggara dan Kot a Tual sebagai akibat dari Undang-Undang ini,
yang bersangkut an dapat
mengisi keanggot aan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kot a Tual at au t et ap berada pada
keanggot aan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupat en
Maluku Tenggara.
(5) Peresmian pelant ikan anggot a Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kot a Tual dilaksanakan paling lama 6 (enam) bulan set elah
pelant ikan Penj abat Walikot a Tual.
BAB V
PERSONEL, ASET, DAN DOKUMEN
Pasal 13
(1) Bupat i Maluku Tenggara bersama Penj abat Walikot a Tual
menginvent arisasi, mengat ur, dan melaksanakan pemindahan
personel, penyerahan aset , sert a dokumen kepada Pemerint ah
Kot a Tual.
(2) Pemindahan personel sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan paling l ama 6 (enam) bulan sej ak pelant ikan Penj abat
Walikot a.
(3) Penyerahan aset dan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan paling lama 5 (lima) t ahun sej ak pelant ikan
Penj abat Walikot a.
(4) Personel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
meliput i pegawai negeri sipil yang karena t ugas dan
kemampuannya diperlukan oleh Kot a Tual.
(5) Gubernur
Maluku
memf asilit asi
pemindahan
penyerahan aset , dan dokumen kepada Kot a Tual.
personel,
(6) Gaj i dan t unj angan pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud
pada ayat (4), selama belum dit et apkannya Anggaran
Pendapat an dan Bel anj a Daerah Kot a Tual, dibebankan pada
Anggaran Pendapat an dan Belanj a dari asal sat uan kerj a
personel yang bersangkut an sesuai dengan perat uran perundangundangan.
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-9(7) Aset dan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (3), meliput i :
a. sebagian barang milik/ dikuasai yang bergerak dan t idak
bergerak dan/ at au dimanf aat kan oleh Pemerint ah Kabupat en
Maluku Tenggara yang berada dalam wilayah Kot a Tual;
b. Badan Usaha Milik Daerah Kabupat en Maluku Tenggara yang
kedudukan, kegiat an, dan lokasinya berada di Kot a Tual;
c. ut ang piut ang Kabupat en Maluku Tenggara yang kegunaannya
unt uk Kot a Tual menj adi t anggungj awab Kot a Tual; dan
d. dokumen dan arsip yang karena sif at nya diperlukan ol eh Kot a
Tual.
(8) Apabila penyerahan dan pemindahan aset sert a dokumen
sebagaimana dimaksud pada ayat (7) t idak dilaksanakan oleh
Bupat i Maluku Tenggara, Gubernur Maluku selaku wakil
Pemerint ah waj ib menyelesaikannya.
(9) Pelaksanaan pemindahan personel dan penyerahan aset sert a
dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan oleh
Gubernur Maluku kepada Ment eri Dalam Negeri.
BAB VI
PENDAPATAN, ALOKASI DANA PERIMBANGAN,
HIBAH, DAN BANTUAN DANA
Pasal 14
(1) Kot a Tual berhak mendapat kan alokasi dana perimbangan sesuai
dengan perat uran perundang-undangan.
(2) Dalam dana perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Pemerint ah mengalokasikan dana alokasi khusus prasarana
pemerint ahan sesuai dengan perat uran perundang-undangan.
Pasal 15
(1) Pemerint ah Kabupat en Maluku Tenggara memberikan hibah
berupa uang unt uk menunj ang kegiat an penyelenggaraan
pemerint ahan Kot a Tual sebesar Rp5. 000. 000. 000, 00 (lima miliar
rupiah) set iap t ahun selama 2 (dua) t ahun bert urut -t urut .
(2) Pemerint ah Provinsi Maluku memberikan bant uan dana unt uk
menunj ang kegiat an penyelenggaraan pemerint ahan Kot a Tual
sebesar Rp5. 000. 000. 000, 00 (lima miliar rupiah) set iap t ahun
selama 2 (dua) t ahun bert urut -t urut .
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
- 10 (3) Pemberian hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
pemberian bant uan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dimulai sej ak pelant ikan Penj abat Walikot a Tual.
(4) Apabila Kabupat en Maluku Tenggara t idak memenuhi ket ent uan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerint ah mengurangi
penerimaan dana alokasi umum dari Kabupat en Maluku Tenggara
unt uk diberikan kepada Pemerint ah Kot a Tual.
(5) Apabila Provinsi Maluku t idak memenuhi ket ent uan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), Pemerint ah mengurangi penerimaan
dana alokasi umum dari Provinsi Maluku unt uk diberikan kepada
Pemerint ah Kot a Tual.
(6) Penj abat Walikot a Tual menyampaikan realisasi penggunaan
hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Bupat i.
(7) Penj abat
Walikot a
Tual
menyampaikan
laporan
pert anggungj awaban realisasi penggunaan dana hibah dan dana
bant uan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
kepada Gubernur Maluku.
Pasal 16
Penj abat Walikot a Tual berkewaj iban melakukan penat ausahaan
keuangan daerah sesuai dengan perat uran perundang-undangan.
BAB VII
PEMBINAAN
Pasal 17
(1) Unt uk mengef ekt if kan penyel enggaraan pemerint ahan daerah,
Pemerint ah dan Pemerint ah Provinsi Maluku melakukan
pembinaan dan f asilit asi secara khusus t erhadap Kot a Tual
dalam wakt u 3 (t iga) t ahun sej ak diresmikan.
(2) Set elah 7 (t uj uh) t ahun sej ak diresmikan, Pemerint ah bersama
Gubernur Provinsi Maluku melakukan evaluasi t erhadap
penyelenggaraan Pemerint ahan Kot a Tual.
(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dij adikan
acuan kebij akan lebih lanj ut oleh Pemerint ah dan Gubernur
Provinsi Maluku sesuai dengan perat uran perundang-undangan.
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
- 11 BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 18
(1) Sebelum t erbent uknya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
Penj abat Walikot a Tual menyusun Rancangan Perat uran
Walikot a t ent ang Anggaran Pendapat an dan Belanj a Daerah Kot a
Tual unt uk t ahun anggaran berikut nya.
(2) Rancangan Perat uran Walikot a Tual sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan set elah disahkan oleh Gubernur Maluku.
(3) Proses pengesahan dan penet apan Perat uran Walikot a Tual
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan
perat uran perundang-undangan.
Pasal 19
(1) Sebelum Kot a Tual menet apkan perat uran daerah dan perat uran
Walikot a sebagai pelaksanaan Undang-Undang ini, semua
perat uran daerah dan Perat uran Walikot a Tual sepanj ang t idak
bert ent angan dengan undang-undang ini t et ap berlaku dan
dilaksanakan oleh Pemerint ah Kot a Tual .
(2) Semua Perat uran Daerah Kabupat en Maluku Tenggara, Perat uran
dan Keput usan Bupat i yang selama ini berlaku di Kot a Tual harus
disesuaikan dengan Undang-Undang ini.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 20
Pada saat berlakunya undang-undang ini, semua ket ent uan dalam
perat uran perundang-undangan yang berkait an dengan Kot a Tual
harus disesuaikan dengan undang-undang ini.
Pasal 21
Ket ent uan lebih lanj ut sebagai pelaksanaan undang-undang ini
diat ur dengan perat uran perundang-undangan.
Pasal 22
Undang-Undang ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
- 12 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara
Republik Indonesia.
Disahkan di Jakart a
pada t anggal 10 Agust us 2007
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 10 Agust us 2007
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
ANDI MATTALATTA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2007 NOMOR 97
REPUBLIK INDO NESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 31 TAHUN 2007
TENTANG
PEMBENTUKAN KOTA TUAL DI PROVINSI MALUKU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
:
a. bahwa unt uk memacu perkembangan dan kemaj uan Provinsi
Maluku pada umumnya dan Kabupat en Maluku Tenggara pada
khususnya, sert a adanya aspirasi yang berkembang dalam
masyarakat , perlu dilakukan peningkat an penyelenggaraan
pemerint ahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan publik
guna mempercepat t erwuj udnya kesej aht eraan masyarakat ;
b. bahwa dengan memperhat ikan kondisi geograf is yang merupakan
daerah kepulauan, kemampuan ekonomi, pot ensi daerah, luas
wilayah, kependudukan dan pert imbangan aspek sosial polit ik,
sosial budaya, pert ahanan, dan keamanan sert a meningkat nya
beban t ugas dan volume kerj a dalam bidang pemerint ahan,
pembangunan, dan kemasyarakat an di Kabupat en Maluku
Tenggara, perlu dilakukan pembent ukan Kot a Tual di wilayah
Provinsi Maluku;
c. bahwa pembent ukan Kot a Tual diharapkan akan dapat
mendorong peningkat an pelayanan dalam bidang pemerint ahan,
pembangunan, dan kemasyarakat an, sert a dapat memberikan
kemampuan dalam pemanf aat an pot ensi daerah;
d. bahwa berdasarkan pert imbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membent uk Undang-Undang
t ent ang Pembent ukan Kot a Tual di Provinsi Maluku;
Mengingat
:
1. Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 20 dan Pasal 21 UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1958 t ent ang Penet apan
Undang-Undang Darurat Nomor 22 Tahun 1957 t ent ang
Pembent ukan Daerah Swat ant ra Tingkat I Maluku (Lembaran
Negara Tahun 1957 Nomor 79) Sebagai Undang-Undang
(Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 61, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 1617);
3. Undang-Undang Nomor 60 Tahun 1958 t ent ang Penet apan
Undang-Undang Darurat Nomor 23 Tahun 1957 t ent ang
Pembent ukan Daerah-Daerah Swat ant ra Tingkat II Dalam
Wilayah Daerah Swat ant ra Tingkat I Maluku (Lembaran Negara
Tahun 1957 Nomor 80), Sebagai Undang-Undang (Lembaran
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-2Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 111, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1645);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 t ent ang Pemilihan Umum
Anggot a Dewan Perwakilan Rakyat , Dewan Perwakilan Daerah,
Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 37, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4277);
5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 t ent ang Susunan dan
Kedudukan Maj elis Permusyawarat an Rakyat , Dewan Perwakilan
Rakyat , Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4310);
6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 t ent ang Pembent ukan
Perat uran Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang Pemerint ahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana t elah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2005 t ent ang Penet apan Perat uran Pemerint ah
Penggant i Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 t ent ang
Perubahan At as Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang
Pemerint ahan Daerah Menj adi Undang-Undang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 t ent ang Perimbangan
Keuangan ant ara Pemerint ah Pusat dan Pemerint ahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
Dengan Perset uj uan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
dan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Menet apkan
:
MEMUTUSKAN:
UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TUAL DI PROVINSI
MALUKU.
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-3BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerint ah pusat , selanj ut nya disebut Pemerint ah, adalah
Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
pemerint ahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
2. Daerah ot onom, selanj ut nya disebut daerah, adalah kesat uan
masyarakat hukum yang mempunyai bat as-bat as wilayah yang
berwenang mengat ur dan mengurus urusan pemerint ahan dan
kepent ingan masyarakat set empat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sist em Negara Kesat uan
Republik Indonesia.
3. Provinsi Maluku adalah provinsi sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1958 t ent ang Penet apan
Undang-Undang Darurat Nomor 22 Tahun 1957 t ent ang
Pembent ukan Daerah Swat ant ra Tingkat I Maluku (Lembaran
Negara Tahun 1957 Nomor 79) sebagai Undang-Undang
(Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 61, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 1617).
4. Kabupat en Maluku Tenggara adalah kabupat en sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 60 Tahun 1958 t ent ang
Penet apan Undang-Undang Darurat Nomor 23 Tahun 1957
t ent ang Pembent ukan Daerah-Daerah Swat ant ra Tingkat II Dalam
Wilayah Daerah Swat ant ra Tingkat I Maluku (Lembaran Negara
Tahun 1957 Nomor 80), Sebagai Undang-Undang (Lembaran
Negara Tahun 1958 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 1645), yang merupakan kot a asal Kot a Tual.
BAB II
PEMBENTUKAN, CAKUPAN WILAYAH, DAN
BATAS WILAYAH
Bagian Kesat u
Pembent ukan
Pasal 2
Dengan undang-undang ini dibent uk Kot a Tual di wilayah Provinsi
Maluku dalam Negara Kesat uan Republik Indonesia.
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-4-
Bagian Kedua
Cakupan Wilayah
Pasal 3
(1) Kot a Tual berasal dari sebagian wilayah Kabupat en Maluku
Tenggara yang t erdiri at as cakupan wilayah:
a.
b.
c.
d.
Kecamat an
Kecamat an
Kecamat an
Kecamat an
Dullah Ut ara;
Dullah Selat an;
Pulau Tayando Tam; dan
Pulau-Pulau Kur.
(2) Cakupan wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
digambarkan dalam pet a wilayah yang t ercant um dalam
lampiran dan merupakan bagian yang t idak t erpisahkan dari
undang-undang ini.
Pasal 4
Dengan t erbent uknya Kot a Tual, sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2, wilayah Kabupat en Maluku Tenggara dikurangi dengan wilayah
Kot a Tual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.
Bagian Ket iga
Bat as Wilayah
Pasal 5
(1) Kot a Tual mempunyai bat as-bat as wilayah:
a. sebelah ut ara berbat asan dengan Laut Banda;
b. sebelah
t imur berbat asan
Tenggara di Selat Nerong;
dengan
Kabupat en
Maluku
c. sebelah selat an berbat asan dengan Kecamat an Pulau-Pulau
Kei Kecil Kabupat en Maluku Tenggara dan Laut Araf ura; dan
d. sebelah barat berbat asan dengan Laut Banda.
(2) Bat as wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digambarkan
dalam pet a wilayah yang merupakan bagian yang t idak
t erpisahkan dari undang-undang ini.
(3) Penegasan bat as wilayah Kot a Tual secara past i di lapangan,
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dit et apkan
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-5oleh Ment eri Dalam Negeri paling lama 5 (lima) t ahun sej ak
diresmikannya Kot a Tual.
Pasal 6
(1) Dengan t erbent uknya Kot a Tual sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2, Pemerint ah Kot a Tual menet apkan Rencana Tat a Ruang
Wilayah sesuai dengan perat uran perundang-undangan.
(2) Penet apan Rencana Tat a Ruang Wilayah Kot a Tual sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan Rencana Tat a
Ruang Wilayah Nasional dan Rencana Tat a Ruang Wilayah Provinsi
Maluku sert a memperhat ikan Rencana Tat a Ruang Wilayah
Kabupat en/ Kot a di sekit arnya.
BAB III
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Pasal 7
(1) Urusan pemerint ahan daerah yang menj adi kewenangan Kot a
Tual mencakup urusan waj ib dan urusan pilihan sebagaimana
diat ur dalam perat uran perundang-undangan.
(2) Urusan waj ib yang menj adi kewenangan Pemerint ah Daerah
Kot a Tual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliput i:
a. perencanaan dan pengendalian pembangunan;
b. perencanaan, pemanf aat an, dan pengawasan t at a ruang;
c. penyelenggaraan ket ert iban umum dan ket ent raman
masyarakat ;
penyediaan sarana dan prasarana umum;
penanganan bidang kesehat an;
penyelenggaraan pendidikan;
penanggulangan masalah sosial;
pelayanan bidang ket enagakerj aan;
f asilit asi
pengembangan koperasi,
usaha kecil
dan
menengah;
j. pengendalian lingkungan hidup;
k. pelayanan pert anahan;
l. pelayanan kependudukan dan pencat at an sipil;
m. pelayanan administ rasi umum pemerint ahan;
n. pelayanan administ rasi penanaman modal;
o. penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya; dan
p. urusan waj ib lainnya yang diamanat kan oleh perat uran
perundang-undangan.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
(3) Urusan pilihan yang menj adi kewenangan Pemerint ah Daerah
Kot a Tual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliput i urusan
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-6pemerint ahan yang secara nyat a ada dan berpot ensi unt uk
meningkat kan kesej aht eraan masyarakat sesuai dengan kondisi,
kekhasan, dan pot ensi unggulan daerah yang bersangkut an.
BAB IV
PEMERINTAHAN DAERAH
Bagian Kesat u
Peresmian Daerah Ot onom Baru dan
Penj abat Kepala Daerah
Pasal 8
Peresmian Kot a Tual dan pelant ikan Penj abat Walikot a Tual
dilakukan oleh Ment eri Dalam Negeri at as nama Presiden paling
lama 6 (enam) bulan set elah undang-undang ini diundangkan.
Bagian Kedua
Pemerint ah Daerah
Pasal 9
(1) Unt uk memimpin penyelenggaraan pemerint ahan di Kot a Tual
dipilih dan disahkan Walikot a dan Wakil Walikot a, sesuai dengan
perat uran perundang-undangan, paling lama 1 (sat u) t ahun sej ak
t erbent uknya Kot a Tual.
(2) Sebelum t erpilihnya Walikot a dan Wakil Walikot a def init if
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), unt uk pert ama kalinya
Penj abat Walikot a diangkat dari pegawai negeri sipil dengan
masa j abat an paling lama 1 (sat u) t ahun dan dilant ik oleh
Ment eri Dalam Negeri at as nama Presiden berdasarkan usul
Gubernur.
(3) Ment eri Dalam Negeri dapat menunj uk Gubernur Maluku unt uk
melant ik Penj abat Walikot a Tual.
(4) Pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah
pegawai yang memiliki kemampuan dan pengalaman j abat an
dalam bidang pemerint ahan sert a memenuhi persyarat an unt uk
menduduki j abat an it u sesuai dengan perat uran perundangundangan.
(5) Apabila dalam wakt u 1 (sat u) t ahun sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) belum t erpilih dan belum dilant ik Walikot a def init if ,
Ment eri Dalam Negeri dapat mengangkat kembali Penj abat
Walikot a unt uk 1 (sat u) kali masa j abat an berikut nya paling
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-7lama 1 (sat u) t ahun at au menggant inya dengan penj abat lain
sesuai dengan perat uran perundang-undangan.
(6) Pembinaan, pengawasan, evaluasi dan f asilit asi t erhadap kinerj a
Penj abat Walikot a dalam melaksanakan t ugas pemerint ahan,
proses pengisian anggot a Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan
pemilihan Walikot a/ Wakil Walikot a dilakukan oleh Gubernur.
Pasal 10
Pert ama kali pembiayaan pelaksanaan pemilihan Walikot a dan
Wakil WaliKot a Tual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)
dibebankan pada Anggaran Pendapat an dan Belanj a Daerah
Kabupat en Maluku Tenggara dan Anggaran Pendapat an dan Belanj a
Daerah Provinsi Maluku.
Pasal 11
(1) Unt uk menyelenggarakan pemerint ahan di Kot a Tual dibent uk
perangkat daerah yang meliput i Sekret ariat Daerah, Sekret ariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga
Teknis Daerah, sert a unsur perangkat daerah yang lain dengan
mempert imbangkan kebut uhan dan kemampuan keuangan
daerah sesuai dengan perat uran perundang-undangan.
(2) Perangkat daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) t elah
dibent uk oleh Penj abat Walikot a paling lama 6 (enam) bulan
sej ak t anggal pelant ikan.
Bagian Ket iga
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Pasal 12
(1) Pengisian keanggot aan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kot a
Tual unt uk pert ama kali dilakukan dengan cara penet apan
berdasarkan perimbangan hasil perolehan suara part ai polit ik
pesert a Pemilihan Umum Tahun 2004 yang dilaksanakan di
Kabupat en Maluku Tenggara.
(2) Pengat uran t ent ang j umlah, mekanisme dan t at a cara pengisian
keanggot aan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kot a Tual
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dit et apkan oleh Komisi
Pemilihan Umum (KPU) sesuai dengan perat uran perundangundangan.
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-8(3) Penet apan keanggot aan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kot a
Tual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan
oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupat en Maluku Tenggara.
(4) Anggot a Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupat en Maluku
Tenggara yang asal daerah pemilihannya pada Pemilihan Umum
Tahun 2004 t erbagi ke dalam wilayah Kabupat en Maluku
Tenggara dan Kot a Tual sebagai akibat dari Undang-Undang ini,
yang bersangkut an dapat
mengisi keanggot aan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kot a Tual at au t et ap berada pada
keanggot aan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupat en
Maluku Tenggara.
(5) Peresmian pelant ikan anggot a Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kot a Tual dilaksanakan paling lama 6 (enam) bulan set elah
pelant ikan Penj abat Walikot a Tual.
BAB V
PERSONEL, ASET, DAN DOKUMEN
Pasal 13
(1) Bupat i Maluku Tenggara bersama Penj abat Walikot a Tual
menginvent arisasi, mengat ur, dan melaksanakan pemindahan
personel, penyerahan aset , sert a dokumen kepada Pemerint ah
Kot a Tual.
(2) Pemindahan personel sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan paling l ama 6 (enam) bulan sej ak pelant ikan Penj abat
Walikot a.
(3) Penyerahan aset dan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan paling lama 5 (lima) t ahun sej ak pelant ikan
Penj abat Walikot a.
(4) Personel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
meliput i pegawai negeri sipil yang karena t ugas dan
kemampuannya diperlukan oleh Kot a Tual.
(5) Gubernur
Maluku
memf asilit asi
pemindahan
penyerahan aset , dan dokumen kepada Kot a Tual.
personel,
(6) Gaj i dan t unj angan pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud
pada ayat (4), selama belum dit et apkannya Anggaran
Pendapat an dan Bel anj a Daerah Kot a Tual, dibebankan pada
Anggaran Pendapat an dan Belanj a dari asal sat uan kerj a
personel yang bersangkut an sesuai dengan perat uran perundangundangan.
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
-9(7) Aset dan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (3), meliput i :
a. sebagian barang milik/ dikuasai yang bergerak dan t idak
bergerak dan/ at au dimanf aat kan oleh Pemerint ah Kabupat en
Maluku Tenggara yang berada dalam wilayah Kot a Tual;
b. Badan Usaha Milik Daerah Kabupat en Maluku Tenggara yang
kedudukan, kegiat an, dan lokasinya berada di Kot a Tual;
c. ut ang piut ang Kabupat en Maluku Tenggara yang kegunaannya
unt uk Kot a Tual menj adi t anggungj awab Kot a Tual; dan
d. dokumen dan arsip yang karena sif at nya diperlukan ol eh Kot a
Tual.
(8) Apabila penyerahan dan pemindahan aset sert a dokumen
sebagaimana dimaksud pada ayat (7) t idak dilaksanakan oleh
Bupat i Maluku Tenggara, Gubernur Maluku selaku wakil
Pemerint ah waj ib menyelesaikannya.
(9) Pelaksanaan pemindahan personel dan penyerahan aset sert a
dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan oleh
Gubernur Maluku kepada Ment eri Dalam Negeri.
BAB VI
PENDAPATAN, ALOKASI DANA PERIMBANGAN,
HIBAH, DAN BANTUAN DANA
Pasal 14
(1) Kot a Tual berhak mendapat kan alokasi dana perimbangan sesuai
dengan perat uran perundang-undangan.
(2) Dalam dana perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Pemerint ah mengalokasikan dana alokasi khusus prasarana
pemerint ahan sesuai dengan perat uran perundang-undangan.
Pasal 15
(1) Pemerint ah Kabupat en Maluku Tenggara memberikan hibah
berupa uang unt uk menunj ang kegiat an penyelenggaraan
pemerint ahan Kot a Tual sebesar Rp5. 000. 000. 000, 00 (lima miliar
rupiah) set iap t ahun selama 2 (dua) t ahun bert urut -t urut .
(2) Pemerint ah Provinsi Maluku memberikan bant uan dana unt uk
menunj ang kegiat an penyelenggaraan pemerint ahan Kot a Tual
sebesar Rp5. 000. 000. 000, 00 (lima miliar rupiah) set iap t ahun
selama 2 (dua) t ahun bert urut -t urut .
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
- 10 (3) Pemberian hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
pemberian bant uan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dimulai sej ak pelant ikan Penj abat Walikot a Tual.
(4) Apabila Kabupat en Maluku Tenggara t idak memenuhi ket ent uan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerint ah mengurangi
penerimaan dana alokasi umum dari Kabupat en Maluku Tenggara
unt uk diberikan kepada Pemerint ah Kot a Tual.
(5) Apabila Provinsi Maluku t idak memenuhi ket ent uan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), Pemerint ah mengurangi penerimaan
dana alokasi umum dari Provinsi Maluku unt uk diberikan kepada
Pemerint ah Kot a Tual.
(6) Penj abat Walikot a Tual menyampaikan realisasi penggunaan
hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Bupat i.
(7) Penj abat
Walikot a
Tual
menyampaikan
laporan
pert anggungj awaban realisasi penggunaan dana hibah dan dana
bant uan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
kepada Gubernur Maluku.
Pasal 16
Penj abat Walikot a Tual berkewaj iban melakukan penat ausahaan
keuangan daerah sesuai dengan perat uran perundang-undangan.
BAB VII
PEMBINAAN
Pasal 17
(1) Unt uk mengef ekt if kan penyel enggaraan pemerint ahan daerah,
Pemerint ah dan Pemerint ah Provinsi Maluku melakukan
pembinaan dan f asilit asi secara khusus t erhadap Kot a Tual
dalam wakt u 3 (t iga) t ahun sej ak diresmikan.
(2) Set elah 7 (t uj uh) t ahun sej ak diresmikan, Pemerint ah bersama
Gubernur Provinsi Maluku melakukan evaluasi t erhadap
penyelenggaraan Pemerint ahan Kot a Tual.
(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dij adikan
acuan kebij akan lebih lanj ut oleh Pemerint ah dan Gubernur
Provinsi Maluku sesuai dengan perat uran perundang-undangan.
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
- 11 BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 18
(1) Sebelum t erbent uknya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
Penj abat Walikot a Tual menyusun Rancangan Perat uran
Walikot a t ent ang Anggaran Pendapat an dan Belanj a Daerah Kot a
Tual unt uk t ahun anggaran berikut nya.
(2) Rancangan Perat uran Walikot a Tual sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan set elah disahkan oleh Gubernur Maluku.
(3) Proses pengesahan dan penet apan Perat uran Walikot a Tual
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan
perat uran perundang-undangan.
Pasal 19
(1) Sebelum Kot a Tual menet apkan perat uran daerah dan perat uran
Walikot a sebagai pelaksanaan Undang-Undang ini, semua
perat uran daerah dan Perat uran Walikot a Tual sepanj ang t idak
bert ent angan dengan undang-undang ini t et ap berlaku dan
dilaksanakan oleh Pemerint ah Kot a Tual .
(2) Semua Perat uran Daerah Kabupat en Maluku Tenggara, Perat uran
dan Keput usan Bupat i yang selama ini berlaku di Kot a Tual harus
disesuaikan dengan Undang-Undang ini.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 20
Pada saat berlakunya undang-undang ini, semua ket ent uan dalam
perat uran perundang-undangan yang berkait an dengan Kot a Tual
harus disesuaikan dengan undang-undang ini.
Pasal 21
Ket ent uan lebih lanj ut sebagai pelaksanaan undang-undang ini
diat ur dengan perat uran perundang-undangan.
Pasal 22
Undang-Undang ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.
PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA
- 12 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara
Republik Indonesia.
Disahkan di Jakart a
pada t anggal 10 Agust us 2007
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 10 Agust us 2007
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
ANDI MATTALATTA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2007 NOMOR 97