PRESENTASI BINTEK BPKAD

Badan Pengelolaan Keuangan, dan
Aset Daerah
BIMTEK DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
BIDANG PENDIDIKAN
TAHUN 2015

Selasa, 16 Juni2015

Dasar Hukum :










Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2015 Tentang Rincian Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2015
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
241/PMK.07/2014
Tentang
Pelaksanaan
dan
Pertanggungjawaban Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
250/PMK.07/2014 Tentang Pengalokasian Transfer ke
Daerah dan Dana Desa
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
37 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun
Anggaran 2015

Transfer ke
Daerah

1. Dana Perimbangan :
a. Dana Bagi Hasil (DBH)
b. Dana Alokasi Umum (DAU)
c. Dana Alokasi Khusus (DAK)
1) DAK
2) DAK Tambahan
2. Dana Otonomi Khusus (Otsus)
3. Dana Transfer lainnya
a. Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD (TP
Guru PNSD)
b. Dana Tunjangan Profesi Guru PNSD (DTP Guru
PNSD)
c. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
d. Dana Insentif Daerah

Dana Alokasi Khusus (DAK)
Berdasarkan
PMK
Nomor
241/PMK.07/2014

tentang
Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Transfer ke Daerah dan
Dana Desa
Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah tertentu
dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus
yang merupakan urusan daerah sesuai dengan prioritas
nasional

Penganggaran DAK dalam
APBD
Alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) dapat
dianggarkan sebagai pendapatan daerah,
sepanjang telah ditetapkan dalam APBN Tahun
anggaran 2015.
Dalam hal pemerintah daerah akan memperoleh
DAK Tahun Anggaran 2015 setelah peraturan
daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2015
ditetapkan, maka Pemerintah Daerah
menganggarkan DAK dimaksud dengan cara

terlebih dahulu melakukan perubahan Peraturan
Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD Tahun
Anggaran 2015 dengan pemberitahuan kepada
Pimpinan DPRD, selanjutnya DAK dimaksud
ditampung dalam Peraturan Daerah tentang

Dana Pendamping




Daerah penerima DAK wajib menganggarkan Dana
Pendamping dalam APBD sekurang-kurangnya 10%
(sepuluh persen) dari besaran alokasi DAK yang
diterimanya
Keterangan :
◦ Kewajiban penyediaan Dana Pendamping menunjukkan
komitmen daerah terhadap bidang kegiatan yang didanai
dari DAK yang merupakan kewenangan daerah
◦ Dana Pendamping digunakan untuk mendampingi

kegiatan yang dibiayai DAK
Dana Pendamping digunakan untuk mendanai kegiatan
yang bersifat kegiatan fisik
Keterangan :
◦ Yang dimaksud kegiatan fisik adalah kegiatan diluar
kegiatan administrasi proyek, kegiatan penyiapan proyek
fisik, kegiatan penelitian, kegiatan pelatihan, kegiatan
perjalanan pegawai daerah, dan kegiatan umum lain
yang sejenis

Penyaluran DAK
RKUD

TRANSFER

RKUN
Penyaluran dana Transfer ke Daerah dilakukan
dengan cara pemindahbukuan dari Rekening
Kas Umum Negara (RKUN) ke Rekening Kas
Umum Daerah (RKUD)


Penyaluran DAK

Penyaluran DAK

dilakukan secara triwulanan

1. Triwulan I

•Setelah DJPK menerima Laporan Realisasi Penyerapan DAK triwulan I

•Setelah DJPK menerima Laporan Realisasi Penyerapan DAK triwulan II

•Setelah DJPK menerima Laporan Realisasi Penyerapan DAK triwulan III

Laporan Realisasi Penyerapan
DAK


Laporan Realisasi Penyerapan DAK disampaikan

setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan



Laporan Realisasi Penyerapan DAK disertai
dengan Rekapitulasi SP2D atas penggunaan DAK
dan softcopy Aplikasi LDT



Laporan Realisasi Penyerapan DAK triwulan I, II,
dan III diterima DJPK paling lambat 7 hari kerja
sebelum tahun anggaran berakhir



Jika melebihi batas waktu maka DAK tidak
disalurkan

Laporan Realisasi Penyerapan

DAK


Jika Output kegiatan belum tercapai dan masih
terdapat sisa DAK di RKUD sampai tahun
anggaran berakhir, maka sisa DAK
diperhitungkan terhadap penyaluran DAU
dan/atau DBH tahun anggaran berikutnya



Laporan Realisasi Penyerapan DAK Triwulan IV
digunakan untuk persyaratan penyaluran DAK
Triwulan I tahun anggaran berikutnya



Laporan Realisasi Penyerapan DAK Triwulan IV
paling lambat bulan Maret tahun anggaran
berikutnya


DAK tidak tersalurkan


Pendanaan dan penyelesaian kegiatan dan/atau
kewajiban kepada pihak ketiga atas pelaksanaan
kegiatan DAK menjadi tanggung jawab
Pemerintah Daerah.



Laporan Realisasi Penyerapan penggunaan DAK
menggunakan porsi alokasi setiap bidang DAK
yang ditetapkan oleh Kepala Daerah sesuai
dengan DAK yang diterima RKUD



Porsi tidak dapat melebihi pagu alokasi DAK
setiap bidang yang telah ditetapkan dalam

peraturan mengenai alokasi DAK

Optimalisasi DAK


Jika akumulasi nilai kontrak lebih kecil dari
pagu bidang DAK, Pemda dapat
melakukan optimalisasi penggunaan DAK
dengan merencanakan dan
menganggarkan kembali kegiatan DAK
dalam APBD Tahun anggaran berjalan



Optimalisasi penggunaan DAK dilakukan
untuk kegiatan pada bidang DAK yang
sama dan sesuai petunjuk teknis yang
ditetapkan

DAK Kabupaten Magetan

 Kabupaten Magetan mendapatkan DAK sebesar
Rp. 63.134.870.000,00 kemudian berdasarkan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2015 Tentang Rincian Anggaran Pendapatan
Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015 berubah
menjadi Rp. 63.135.430.000,00.
 Kabupaten Magetan mendapatkan alokasi DAK untuk
20 bidang.
 Dana Alokasi Khusus triwulan I Tahun Anggaran 2015
telah ditransfer dari RKUN ke RKUD sebesar
Rp. 18.940.461.000,00 atau 30 % dari
pagu DAK pada tanggal 16 Maret 2015

Alokasi DAK Tahun Anggaran 2015
Kabupaten Magetan
NO

BIDANG

PAGU DAK

1 PENDIDIKAN SD/SDLB
2 PENDIDIKAN SMP/SMPLB

Rp
Rp

8.409.780.000,00
5.249.580.000,00

3 PENDIDIKAN SMA

Rp

2.342.380.000,00

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Rp 5.674.230.000,00
Rp 3.716.760.000,00
Rp 1.423.350.000,00
Rp 1.077.510.000,00
Rp 7.231.380.000,00
Rp 4.225.660.000,00
Rp 2.255.360.000,00
Rp 1.407.840.000,00
Rp 2.515.780.000,00
Rp 2.425.120.000,00
Rp 5.391.490.000,00
Rp 1.422.280.000,00
Rp 1.496.400.000,00
Rp 1.461.500.000,00
Rp 1.777.560.000,00
Rp
424.920.000,00
Rp 3.206.550.000,00
Rp 63.135.430.000,00

PENDIDIKAN SMK
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
PELAYANAN KEFARMASIAN
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
INFRASTRUKTUR JALAN
INFRASTRUKTUR IRIGASI
INFRASTRUKTUR AIR MINUM
INFRASTRUKTUR SANITASI
SARPRAS PEMADAM KEBAKARAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
PERTANIAN
LINGKUNGAN HIDUP
KELUARGA BERENCANA
KEHUTANAN
PERDAGANGAN PASAR
KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT
TRANSPORTASI PEDESAAN
JUMLAH

Pengalokasian DAK
1.

DJPK sebagai pembantu pengguna anggaran
Bendahara Umum Negara Pengelolaan Transfer
ke Daerah menyusun indikasi kebutuhan dana
dan rencana dana pengeluaran DAK

2.

penyusunan indikasi kebutuhan dana dan
rencana dana pengeluaran DAK dilaksanakan
setelah DJPK berkoordinasi dengan Badan
Kebijakan
Fiskal,
Dirjen
Anggaran,
dan
Kementerian Negara/Lembaga Terkait

Pengalokasian DAK
1.

Pertimbangan penyusunan indikasi kebutuhan dana :
a. Alokasi DAK dalam kerangka pembangunan jangka
menengah yang dihitung berdasarkan pertumbuhan
ekonomi dan inflasi
b. Perkembangan alokasi DAK tahun-tahun sebelumnya

2.

Pertimbangan penyusunan rencana dana pengeluaran
DAK :
a. Indikasi kebutuhan dana DAK
b. Prioritas nasional yang dimuat dalam Renja
Pemerintah
c. Tingkat penyerapan masing-masing bidang Dak
tahun sebelumnya
d. Usulan kebutuhan pendanaan masing-masing bidang
DAK dari Kementerian Negara/Lembaga

Pengalokasian DAK
1.

Dalam hal bidang DAK dibagi ke dalam sub Bidang,
penentuan besaran alokasi diusulkan Kementerian
Negara/Lembaga kepada DJPK berdasarkan pagu
alokasi DAK sesuai bidang yang ditetapkan dalam
Rencana Dana Pengeluaran DAK

2.

Dalam hal bidang DAK atau sub bidang DAK dibagi
untuk provinsi, kabupaten dan kota, penentuan besaran
alokasi diusulkan Kementerian Negara/Lembaga kepada
DJPK berdasarkan pagu alokasi DAK sesuai bidang atau
sub bidang yang ditetapkan

3.

DJPK menyampaikan indikasi kebutuhan dana dan
rencana dana pengeluaran DAK kepada Dirjen
Anggaran

Pengajuan Pencairan Dana DAK
dari SKPD ke BUD






Pengajuan Pencairan Dana DAK dilakukan
oleh SKPD penerima DAK kepada BUD
Kelengkapan dokumen SPM harus sesuai
dengan
persyaratan
swakelola
yang
tercantum
pada
Surat
Perjanjian
Pemberian
Bantuan
DAK
Bidang
Pendidikan
antara
Dinas
Pendidikan
dengan Sekolah dan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
Pencairan dana dapat menggunakan 1
(satu) SPM untuk DAK dan DAU.

Azas Umum
Pengelolaan Keuangan Daerah
Keuangan daerah dikelola secara :
 Tertib
keuangan daerah dikelola secara tepat waktu dan
tepat guna yang didukung dengan bukti-bukti
administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan
 Taat pada peraturan perundang-undangan
pengelolaan keuangan daerah harus berpedoman
pada peraturan perundang-undangan.
 Efektif
merupakan pencapaian hasil program dengan target
yang telah ditetapkan, yaitu dengan cara
membandingkan keluaran dengan hasil.

Azas Umum Pengelolaan Keuangan
Daerah


Efisien
merupakan pencapaian keluaran yang maksimum
dengan masukan tertentu atau penggunaan
masukan terendah untuk mencapai keluaran
tertentu.



Ekonomis
pemerolehan masukan dengan kualitas dan kuantitas
tertentu pada tingkat harga yang terendah.
Transparan
prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat
untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi
seluas-luasnya tentang keuangan daerah.



Azas Umum Pengelolaan Keuangan
Daerah








Bertanggung jawab
perwujudan kewajiban seseorang untuk
mempertanggung-jawabkan pengelolaan dan
pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan
yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan.
Keadilan
keseimbangan distribusi kewenangan dan pendanaannya
dan/atau keseimbangan distribusi hak dan kewajiban
berdasarkan pertimbangan yang obyektif.
Kepatutan
tindakan atau suatu sikap yang dilakukan dengan wajar
dan proporsional.
Manfaat untuk masyarakat
keuangan daerah diutamakan untuk pemenuhan
kebutuhan masyarakat.

SEKIAN
&
TERIMA KASIH