Pengaruh Pencahayaan Terhadap Produktivitas Kerja Operator Pengemasan Ream Paper Di PT. Pusaka Prima Mandiri

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1

Sejarah Perusahaan
PT. Pusaka Prima Mandiri adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

manufaktur dan pemasaran kertas rokok (paper mill). Pada awalnya perusahaan
tersebut bernama PT. Kimsari Paper Indonesia. PT. Kimsari Paper Indonesia
didirikan pada tanggal 24 Februari 1984, dan pada tanggal 31 Desember 1985
pabrik ini mendapatkan Surat Persetujuan Presiden RI (SPP) No. 41/I/PMA/83
dengan akte Notaris No. 472. Pada tahun 1985 ini, PT. Kimsari Paper Indonesia
mulai melakukan produksi kertas. PT. Kimsari Paper Indonesia merupakan anak
perusahaan Schweitzer Maudit International di Perancis, Papeteries de Mauduit
(PDM), yang terlibat dalam desain dan konstruksi pabrik. PT. Kimsari Paper
Indonesia pada pertengahan tahun 1980-an, dalam memasarkan produk PT.
Kimsari Paper Indonesia meminjam lisensi ini untuk menggunakan merek dagang
“PDM” di Indonesia. Sejak April tahun 2004 PT. Kimsari Paper Indonesia
berubah menjadi PT. PDM Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan Badan
Koordinasi Penanaman Modal tentang Perubahan Nama Perusahaan.

Pada Tahun 2013 tepatnya tanggal 18 April 2013, PT. PDM Indonesia
berubah nama menjadi PT. Pusaka Prima Mandiri yang disahkan didepan Notaris
Wesley Tanudjaya, S.H., dalam Akta No. 2 Tahun 2013. Dengan dijualnya
seluruh saham asing milik Schweitzer Mauduit France SAS dan dibeli oleh

Universitas Sumatera Utara

pemegang saham Indonesia, maka Status PMA saat ini telah berubah menjadi
PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri).

2.2

Ruang Lingkup Bidang Usaha
Perusahaan ini bergerak dalam bidang industri pembuatan kertas rokok

(cigarette paper). Kertas rokok tersebut diproduksi dalam dua bentuk yaitu
bobbin dan ream. Adapun ukurannya yaitu :
a. Bobbin (gulungan), lebar 24-30 mm Panjang 5000-7000 cm
b. Ream (lembaran), lebar 51 cm Panjang 76-83 cm, Jumlah 1000 lembar
Produk ini didistribusikan ke pabrik-pabrik rokok yang ada di Sumatera

Utara dan Pulau Jawa

2.3

Lokasi Perusahaan
PT. Pusaka Prima Mandiri berlokasi di Jl. Brigjen Zein Hamid KM. 6,9,

Kelurahan Titi Kuning, Kecamatan Medan Johor dengan luas lahan 47.696 M2.

2.4

Daerah Pemasaran
PT. Pusaka Prima Mandiri sampai saat ini memasarkan hasil produksinya

ke pasar lokal yang ada di Indonesia yaitu beberapa pabrik rokok di pulau Jawa
maupun pulau Sumatera serta beberapa ke luar negeri. Pengiriman kertas rokok
untuk customer di pulau Sumatera dilakukan dengan menggunakan truk
sedangkan untuk konsumen di pulau Jawa dan ke luar negeri menggunakan kapal

Universitas Sumatera Utara


(container). Pabrik rokok yang menjadi customer tetap perusahaan ditunjukkan
oleh Tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1. Konsumen PT Pusaka Prima Mandiri
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

16.

Konsumen
PT. Gelora Djaya
PT. Aroma Tobaco
PT. Sumatera Tobaco Trading Company
PT. HM Sampoerna
PT. Amiseta
PT. Bentoel Prima
PT. Bintang Bola Dunia
PT. Duta Mendut
PT. Filtrona Indonesia
PT. Nojorono Tobacco
PT. Suburaman
PT. Perusahaan Dagang dan Industri
PT. Wongso Pawiro
Tai Chong Tobacco Manufacturing
Texas Tobacco.Co.L
Mighty


Sumber: PT.Pusaka Prima Mandiri (PPM)

2.5.

Proses Produksi
Secara umum, proses produksi di PT. Pusaka Prima Mandiri dibagi atas

tiga kegiatan, yaitu:
1. Stock preparation yaitu pengolahan bahan baku hingga menjadi buburan siap
olah.
2. Paper making yaitu Pembuatan kertas rokok
3. Converting yaitu bagian pencetakan logo, sortir dan pengemasan serta
pengiriman kertas rokok.

Universitas Sumatera Utara

2.6

Standar Mutu Bahan/Produk
Standar mutu produk yang dihasilkan oleh PT. Pusaka Prima Mandiri


adalah berdasarkan spesifikasi dari pelanggan. Dengan kata lain standar mutu
produk yang dihasilkan oleh produsen bersumber dari Customer.
Tiga unsur penting yang harus diperhatikan berkaitan dengan mutu kertas
rokok (cigarette paper) yaitu
a. Kertas tahan dan tidak mudah putus dalam proses di pabrik kertas rokok pada
kecepatan tinggi.
b. Keadaan kertas putih dan bersih.
c. Pembakarannya, seperti asap, abu dan rasa.
Pengendalian kualitas yang dilakukan terhadap sampel kertas meliputi
beberapa elemen penting berikut :
1. Tensile Strenght yaitu pengukuran daya tahan maksimum kertas sampai putus.
Bagian quality control memeriksa apakan sesuai dengan range yang telah
ditetapkan. Jika ada penyimpangan dari range-nya akan diuji kembali dengan
lebih mempertahankan arah serat ataupun ada hal-hal lain (satuan KgF).
2. Basis Weight yaitu Berat kertas yang merupakan satu unsur cigarrette paper
yang terpenting. Bila basis weight berubah maka semua parameter yang lain
akan berubah. Basis weight ditentukan dalam satuan gr/m2.
3. Porosity yaitu Pengukuran aliran udara melalui kertas sample 20 cm2 dengan
perbedaan tekanan 10 cmWG. Sangat penting untuk membedakan antara

penembusan udara pada pori-porinya dengan penembusan udara pada lubanglubang besar akibat kesalahan proses

Universitas Sumatera Utara

4. Opacity yaitu daya tembus kertas untuk menahan sinar terang yang
ditunjukkan dalam satuan %.
5. Brightness yaitu pengukuran keputihan kertas dengan sinar terang (satuan %)
terang.
6. Thickness
Yaitu penentuan tingkat ketebalan dari kertas yang dihasilkan.
7. Formation yaitu Pemeriksaan secara visual terhadap susunan serat kertas,
formasi jelek bukan berarti kertas memiliki kualitas yang jelek pula, tetapi
yang di perhatikan adalah kertas bisa mudah terputus pada waktu dipotong di
mesin slitter.

2.7

Bahan-bahan Yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi di PT. Kurnia Aneka


Gemilang dapat dikelompokkan atas bahan baku utama, bahan tambahan dan
bahan penolong.
1. Bahan baku
Merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses produksi. Bahan baku
yang digunakan dalam proses pembuatan kertas rokok di PT. Pusaka Prima
Mandiri yaitu:
a.

Wood Pulp NBKP serat panjang (Needle Bleached Kraft Pulp)
Needle Bleached Kraft Pulp (NBKP) adalah bahan untuk struktur dasar yang
dapat menjaga kekuatan kertas sewaktu masih dalam keadaan basah (wet
strenght) dan mempertahankan kekuatan kertas agar tidak mudah putus

Universitas Sumatera Utara

(runability) pada proses pembuatan maupun pada mesin pembuat kertas
rokok. Serat Needle Bleached Kraft Pulp (NBKP) masih panjang dan harus
dihaluskan melalui proses penggilingan (refining).
b. LBKP Pulp Serat Pendek (Leaf Bleached Kraft Pulp)
Berfungsi sebagai pembentuk perata susunan kertas dan pengisi (sheet

uniformity). Serat Leaf Bleached Kraft Pulp (LBKP) tidak perlu dihaluskan
lagi agar tidak hancur.
c. (Broke)
Kertas bekas merupakan kertas-kertas hasil produksi cacat dari tiap Paper
Machine yang tidak layak jual karena tidak sesuai dengan standar yang
ditetapkan konsumen. Broke ini nantinya akan di olah kembali bersama
Needle Bleached Kraft Pulp (NBKP) dan Leaf Bleached Kraft Pulp (LBKP).
Kertas bekas ini jumlahnya juga cukup banyak pada perusahaan sehingga
dapat mengurangi biaya produksi.
2. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan untuk membantu kelancaran
proses produksi, namun tidak tampak di bagain akhir produk. Bahan penolong
yang digunakan oleh PT. Pusaka Prima Mandiri ditunjukkan dalam Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Bahan penolong yang digunakan oleh PT. Pusaka Prima Mandiri
No.

Nama
Bahan

Keterangan


1.

Precipitated
Calcium
Carbonate

sebagai filler (bahan pengisi)
kertas, pemerata pori-pori
(porosity) kertas dan
memutihkan kertas
(whiteness)

Gambar

Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.2. Bahan penolong yang digunakan Oleh PT. Pusaka Prima Mandiri

(Lanjutan)
No.

2.

3.

Nama
Bahan

Keterangan

Untuk pengikat partikel
buburan pulp sehingga
menghasilkan buburan pulp
yang homogen dan
Cationic
Retention Aid menambah kekuatan kertas
pada waktu basah maupun
kering dan mengurangi lose
pada wire
Anti Foam
(Deformer)

Gambar

Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri

Polimer yang berdasarkan
water base digunakan untuk
mencegah buih-buih agar
tidak masuk kedalam kertas
Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri

4.

Pencegah
Bakteri

Biocide digunakan sebagai
pembunuh bakteri untuk
mencegah penggumpalan
bakteri.
Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri

5.

6.

Citric Acid,
Anhydrous
C6H8O7
Kering

Bahan
penggumpal
(coagulant)

Citric acid atau asam citrun
yang dipakai sebagai zat
pembakar dalam kertas yang
harus dinetralkan dengan
tripotassium

Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri

Bahan penggumpal
digunakan untuk
pengolahan air sungai
(water treatment).
Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri

7.

Tripotassium

Untuk menetralisir citric
acid sebelum diaplikasikan
ke mesin distribusi
Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri

8.

Air

Air digunakan dalam proses produksi sebagai media dan pelarut.

Universitas Sumatera Utara

3. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan dalam produksi untuk
meningkatkan mutu produk dan merupakan bagian dari produk akhir. Bahan
tambahan yang digunakan oleh PT. Pusaka Prima Mandiri ditunjukkan dalam
Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Bahan Tambahan yang Digunakan PT. Pusaka Prima Mandiri
No.

Nama Bahan

1.

Core

2.

Kertas
pembungkus

Fungsi
Sebagai inti dari gulungan
kertas selama dilakukan
proses penggulungan di
paper machine maupun di
bagian converting

Gambar

Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri

pembungkus untuk kertas
rokok dengan ukuran ream
sebelum dikirim
Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri

3.

Pallet kayu

Sebagai alas untuk kertas
rokok dengan ukuran ream
Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri

4.

Plastik bening

membungkus kertas rokok
dalam bentuk bobbin.
Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri

2.8.

Uraian Proses
Proses produksi kertas rokok pada PT. Pusaka Prima Mandiri dimulai dari

tahapan sebagai berikut:
1. Stock Preparation ( Tahap Persiapan)

Universitas Sumatera Utara

Bahan baku sebelum diolah akan dipersiapkan dahulu pada bagian pada
bagian stock preparation. Bahan baku yang digunakan berupa pulp Needle
Bleached Kraft Pulp (NBKP), Leaf Bleached Kraft Pulp (LBKP), broke dan
Kalsium Karbonat (CaCO3).
a. Penghancuran Bahan Baku
Bahan baku yang di proses dimasukkan ke tempat – tempat yang berbeda
yaitu :
1. Needle Bleached Kraft Pulp (NBKP) ( pulp serat panjang ) dipotong –
potong dan dihancurkan di hydra pulper agar diperoleh serat yang lebih
pendek.
2. Leaf Bleached Kraft Pulp (LBKP ( pulp serat pendek ) dimasukkan ke
deflaker untuk diuraikan, karena pada bahan ini tidak perlu lagi
dihancurkan seperti Needle Bleached Kraft Pulp (NBKP).
3. Broke ( kertas bekas/ kertas hasil produksi yang cacat ) dihancurkan
kembali di sydra pulper.
4. Kalsium karbonat dilarutkan secara terpisah serta dihomogenkan di dalam
tangki CaCO3 atau disolving tank dengan kecepatan 250 rpm. Larutan di
saring, residu dibawa ke pembuangan limbah.
b. Pelarutan Bahan Baku
1. Needle Bleached Kraft Pulp (NBKP) sebanyak dua bal dimasukkan dalam
air selama 25 menit untuk mendapatkan konsistensi 50 – 55 gr/ltr di dalam
hydra pulper. Kemudian hasil pembuburan tersebut dipompakan ke dalam

Universitas Sumatera Utara

wood dump chest dan selama di dalam wood dump chest tersebut bubur
tetap diaduk dengan kecepatan 250 rpm agar tidak mengendap.
2. Leaf Bleached Kraft Pulp (LBKP) ( pulp serat pendek ) sebanyak 1,5 bal
juga dimasukkan selama 15 menit dengan kecepatan 1500 rpm untuk
mendapatkan konsistensi 38 – 40 gr/ltr. Pembuburannya juga dilakukan di
hydra pulper yang dilakukan bergantian dengan Needle Bleached Kraft
Pulp (NBKP), tetapi tidak ada penghancuran. Kemudian buburan
dipompakan ke storage chest yang fungsinya sama dengan wood dump
chest yaitu sebagai penampungan sementara. Buburan diaduk agar tidak
mengendap untuk menjaga konsistensi 40gr/ltr dengan kecepatan 250 rpm.
3. Dry Broke juga dilarutkan selama 20 menit di sydra pulper dengan
memakai air dengan kecepatan 1500 rpm, dry broke di pompakan ke Super
Vibrator untuk dihancurkan.
4. Kalsium karbonat dilarutkan sesuai dengan kebutuhan dan biasanya setiap
100 kg dicampur dengan 2000 liter air. Karena air juga mengandung
kalsium karbonat maka diharapkan larutan memiliki konsistensi sekitar 6 –
7 %. Kemudian hasil larutan ini disaring melalalui proses screening
dengan menggunakan fibrating screen.
c. Penghalusan Bahan Baku (proses refining)
1. Buburan Needle Bleached Kraft Pulp (NBKP) dari wood dump chest
dipompakan ke twin hydra disc refiner untuk dihaluskan. Buburan
dihaluskan dengan kecepatan 980 rpm untuk mendapatkan konsistensi 43
– 45 gr/ltr. Dalam proses penghalusan tersebut ditambahkan CRA

Universitas Sumatera Utara

(Cationic Retention Aid) untuk mendapatkan larutan yang homogen dan
akan menambah kekuatan kertas. Setelah itu larutan kembali dipompakan
ke wood refiner chest sebagai penampungan. Buburan terus diaduk agar
tidak mengendap dengan kecepatan 250 rpm. Buburan dipompakan ke
Mixing Chest untuk proses pencampuran.
2. Leaf Bleached Kraft Pulp (LBKP) hanya diberi CRA (Cationic Retention
Aid) agar larutan homogen dan menambah kekuatan kertas dan tidak
dihaluskan lagi karena serat pulp sudah halus.
3. Dry Broke dihaluskan di super fibrator sehingga konsistensinya bervariasi
dan biasanya pada konsistensi 24 – 30 gr/ltr dengan kecepatan 250 rpm.
Dry broke yang telah halus dipompakan ke dalam broke storage chest.
Dan wet broke dibawa ke broke dump chest menggunakan forklift. Di
dalam broke dump chest buburan dry broke dan wet broke diaduk agar
tidak mengendap sampai dengan konsistensi 15 gr/ltr. Campuran broke
dipompakan ke mixing Chest untuk dicampur dengan buburan bahan baku
lainnya.
d. Pencampuran Bahan Baku
Bahan bahan seperti Needle Bleached Kraft Pulp (NBKP), Leaf Bleached
Kraft Pulp (LBKP) dan broke yang sudah dihaluskan kemudian dicampur di
dalam mixing chest dengan komposisi yang berlainan sesuai dengan grade
kertas rokok yang diinginkan oleh pihak konsumen. Dan diaduk hingga
konsistensi 40 gr/liter. Proses ini dinamakan proses mixing. Buih akan timbul
selama

proses

mixing

karena

adanya

oksigen

sehingga

defoamer

Universitas Sumatera Utara

ditambahakan untuk menghilangkan buih tersebut. Dari mixing chest
campuran tersebut kemudian dipompakan dan ditampung pada machine chest
serta diaduk dengan kecepatan 250 rpm dan siap di alirkan ke proses
pembentukan (forming) pada paper machine.

2. Tahap Proses Pembuatan Kertas di Paper Machine
Tahapan proses pembuatan kertas di paper machine adalah :
a. Proses pembentukan kertas rokok (proses forming)
Larutan pulp dari machine chest dipompakan ke Centi Cleaner dan
dibersihkan kotorannya melalui centi cleaner agar endapan di dalam buburan
kertas seperti pasir dan juga benda – benda padatan lainnya seperti krikil biji
besi, serta hal-hal lainya dapat disaring dan dikeluarkan dengan kecepatan
2885 rpm. Buburan dialirkan melalui high pressure screen ke fourdinier.
Buburan dari high pressure screen dimasukkan ke dalam head box untuk
dibagi rata di atas wire yang berjalan. Buburan di atas wire tersebut diayak
dan diatur sedemikian rupa agar berat dasar ( basis weight ) kertas diperoleh
dengan kecepatan 660 rpm. Berat dasar kertas pada pembuatan kertas rokok
merupakan elemen/parameter yang terpenting sehingga proses ini sangat
diperhatikan. Kemudian buburan dialirkan serta diinjeksikan CRA (Cationic
Retention Aid) ke dalam dan digiling dengan dandy roll agar merata dan
menjadi homogen. Dan setelah itu oleh dandy roll buburan akan dibentuk
menjadi lembaran (sheet). Pada proses forming white water dipisahkan dari

Universitas Sumatera Utara

kertas dan di alirkan ke white water tower untuk dipergukan kembali. Sheet
kertas yang masih basah siap untuk di press proses ini dinamakan pressing.
b. Pressing
Lembaran (sheet) kertas yang masih basah di press melalui pick-up press agar
kandungan akhir dipertahankan 65%. Limbah cair sisa pengepress-an di
alirkan ke bak penampungan sludge. Setelah di press maka pada tahap ini
dicetak garis – garis horizontal (verge marking) proses ini dinamakan
embossing. Pencetakan ini dilakukan pada saat lembaran kertas melewati roll
yang sudah di set sesuai garis yang diinginkan. Kemudian sheet kertas
dikeringkan secara bertahap melalui dryer roll dengan menggunakan
pemanasan steam dari boiler.
c. Pengeringan I (Pre dryer)
Setelah dibentuk garis, kertas dikeringkan secara bertahap pada dryer I.
Pengeringan ini dilakukan pada roll dryer yang berjumlah sepuluh roll.
Dimana lembaran tersebut secara bergantian melewati roll – roll dan panas
sekitar 57-63oC dari roll tersebut akan mengeringkan kertas.
d. Pemberian Zat Kimia
Kertas yang sudah dikeringkan kemudian menuju ke dalam size press, dimana
pada size press ini ditambahkan zat kimia pada kertas dengan menyentuhkan
kertas pada roll yang berputar yang sudah diberi bahan kimia. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan sifat pembakaran kertas rokok (combustibility).
e. Pengeringan II (Post dryer)

Universitas Sumatera Utara

Kertas yang ditambahkan zat kimia akan kembali basah sehingga dilakukan
pengeringan kembali melalui dryer II dimana dryer tersebut berbentuk roll
sebanyak lima buah. Suhu yang diberikan bertahap mulai dari 700C sampai
dengan 1000C.
f. Penggulungan Kertas
Kertas yang sudah kering digulung pada reel sehingga berbentuk gulungan
besar atau jumbo roll. Dengan panjang gulungan tersebut adalah 28.000 meter.
g. Sampel kertas rokok di bawa ke bagian quality control untuk dilakukan
pengecekan terhadap kualitas kertak rokok.

3. Tahap Penyelesaian Produk (Converting)
Pada bagian converting ini dilakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Pencetakan Logo (Repping)
Jumbo roll dari on rell dibawa ke repping machine dengan hoist crane untuk
kemudian diberi logo perusahaan (merek) dari konsumen yang memesan.
Jumbo roll ini telah melewati tahapan pemeriksaan bagian pengendalian mutu
(laboratorium). Apabila pada proses repping ini masih dijumpai kertas yang
tidak memenuhi standar maka bagian repping harus membuangnya (sebagai
broke) setebal 1 cm. Setelah gulungan selesai direpping maka selanjutnya
gulungan dibawa ke bagian roll slitter untuk dipotong dalam bentuk bobbin
(gulungan) dan sheet (lembaran).
b. Pemotongan Kertas

Universitas Sumatera Utara

Roll yang lebih kecil dari repping machine dipotong kembali menjadi roll
yang sesuai dengan ukuran permintaan konsumen pada bagian roll slitter. Dari
roll slitter dibawa ke mesin ream cutter ataupun bobbin slitter. Pada proses ini
dilakukan pemeriksaan kembali. Pemotongan kertas terdiri dari:
i.

Ream Cutter
Input ream cutter adalah rol-rol kecil dari mesin roll sliter yang dipotong
menjadi lembaran-lembaran (ream) dengan panjang 76-83 cm dan
lebarnya 51 cm. Selanjutnya kertas dibawa ke bagian pengepakan
menggunakan Hand Pallet Truck dan dilakukan pemeriksaan sebelum di
packaging. Pemeriksaan yang dilakukan terhadap lembaran – lembaran
kertas (ream) tersebut meliputi :
-

Cutting
Pemeriksaan terhadap hasil pemotongan kertas, dimana kertas akan
dikategorikan broke jika hsil pemotongan kasar.

-

Penampilan fisik
Merupakan pemeriksaan kebersihan kertas, dimana kertas akan
dikategorikan broke jika kertas kotor.

-

Rectangular
Merupakan pemeriksaan terhadap kertas, apakah kertas simetris atau
tidak.

ii.

Bobbin Slitter
Input bobbin slitter adalah rol-rol dari mesin slitter yang dipotong menjadi
gulungan – gulungan (bobbin) dengan ukuran 24-30 mm dan penjang

Universitas Sumatera Utara

kertas sekitar 5000-7000 m. Pemeriksaan dilakukan terhadap gulungan gulungan kertas (bobbin) tersebut meliputi :
-

Pemeriksaan Cutting
Pemeriksaan terhadap hasil pemotongan kertas, dimana kertas akan
dikategorikan broke jika hsil pemotongan kasar.

-

Penampilan fisik
Merupakan pemeriksaan kebersihan kertas, dimana kertas akan
dikategorikan broke jika kertas kotor.

-

Hasil penggulungan
Merupakan pemeriksaan terhadap kerapian bobbin yang dipotong,
dimana kertas akan dikategorikan broke jika hasil gulungan kurang
rapi dan dikirim ke bagian reclamer.

c. Kertas rokok disortir dari cacat fisik kemudian dilakukan Packaging kertas
rokok yang berupa ream dibungkus dengan kertas pembungkus dan untuk
kertas rokok yang berupa ream dibungkus dengan plastik bening
pembungkus serta diberi label terhadap keduanya.
d. kertas rokok sedah menjadi Finished Product dan disimpan di gudang
Finished Product untuk di pasarkan.

2.9

Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan produksi yang dipakai oleh PT. Pusaka Prima

Mandiri digunakan dan ditempatkan sesuai dengan kebutuhan produksi.
Spesifikasi mesin dan peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

2.9.1

Mesin Produksi
Dalam memproduksi kertas rokok, PT. PT. Pusaka Prima Mandiri

menggunakan beberapa jenis mesin. Adapun jenis dan spesifikasi mesin yang
digunakan untuk memproduksi kertas rokok di PT. Pusaka Prima Mandiri yang
ditunjukkan oleh Tabel 2.4 dan Tabel 2.5.
Tabel 2.4. Data Mesin yang Digunakan PT. Pusaka Prima Mandiri
No.

Nama Mesin

1.

Wood Dump
Chest

2.

Wood refiner
chest

3.

Storage chest

4.

Super vibrator
chest

5.

Broke Chest

6.

Mixing chest

Tangki Penampungan
Sfesifikasi
Fungsi
Menampung
larutan
Kapasitas : 20 m3
NBKP yang berasal dari
Merek : PPM
hydra pulper sebelum
Type
: Rotary 763
diproses pada refiner
Menampung larutan
Kapasitas : 15 m3
NBKP yang berasal dari
Merek : PPM
refiner sebelum
Type
: Rotary 763
dimasukkan ke dalam
mixing chest
Menampung larutan
Kapasitas : 380 m3
LBKP yang berasal dari
Merek : PPM
hydra pulper sebelum
Type
: Rotary 763
dimasukkan ke dalam
mixing chest
Menampung broke dari
Kapasitas : 10 m3
super vibrator sebelum
Merek : PPM
dimasukkan ke dalam
Type
: Rotary 763
broke chest
Menampung broke yang
sudah dihancurkan pada
Kapasitas : 10 m3
rotary screen (wet broke)
Merek : PPM
dan super vibrator chest
Type
: Rotary 763
sebelum dimasukkan ke
dalam mixing chest.
Mencampur NBKP,
Kapasitas : 10 m3
LBKP, dan broke menjadi
Merek
: PPM
satu untuk kemudian
Type
: CM 7T30/2 dialirkan ke dalam
machine chest.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.4. Data Mesin Yang digunakan PT. Pusaka Prima Mandiri
(Lanjutan)
No.
7.

Nama Mesin
Hydra Pulper

8.

Sydra Pulper

9.

Super Vibrator

10.

Twin Hydralic Ref

11.

Pompa

Sfesifikasi
Fungsi
Tangki Pengolahan Pulp
Kapasitas : 20 m3
Menghancurkan dan
Merek
: PPM
melarutkan NBKP dan
Type
: CM 7T30/2
LBKP menjadi larutan
pulp yang kemudian
dialirkan ke dalam.
3
Kapasitas : 20 m
Melarutkan broke yang
Merek
: PPM
kemudian dialirkan ke
Type
: CM 7T30/2
super vibrator.
3
Kapasitas : 20 m
Menghancurkan dan
Merek
: PPM
menghaluskan broke yang
Type
:Engasungs
kemudian dialirkan ke
broke chest.
Tank
Ukuran : 20”/22”
Berat
: 1150 kg
Menghancurkan dan
Tegangan : 3300 V
menghaluskan NBKP
Frekuensi : 50 Hz
yang kemudian dialirkan
Putaran : 980 rpm
ke refiner chest.
Type
: BDH
Memompakan larutan
Kapasitas :1,5 m3/menit
pulp melalui pipa-pipa
Putaran : 1150 rpm
dari satu tangki ke tangki
Daya
: 18,5 Kw
yang lain.

Berikut adalah data head of machine yang digunakan oleh PT. Pusaka
Prima Mandiri yang dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5. Data Head Of Machine Yang Digunakan Pada PT. Pusaka Prima
Mandiri
No.
Nama Mesin
1. Head of machine
a. Centi cleaner
b. Rotary screen

Fungsi
Mengencerkan buburan dan untuk
membersihkan serta mengatur laju buburan.
Pipa kerucut untuk memisahkan kotoran dari
pulp, jumlahnya 35 buah
Menyaring pulp atau serat yang kasar yang
dikembalikan ke sistem

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.5. Data Head Of Machine Yang Digunakan Pada PT. Pusaka Prima
Mandiri (Lanjutan)
No.

Nama Mesin
a. Constant level
tank

2.

Four driner

3.

Pick up press

4.

Embosser

5.

Chemical applicator

6.

Dryer

7.

Roll slitter

8.
9.

Ream cutter
Bobbin slitter

10.

Repping machine

11.

Bobbin reaclemer

Fungsi
Menstabilkan keadaan buburan dilengkapi
dengan alat otomatis 1 buah flow meter dan
motor rised pulper, dimana flow buburan
500m3/hr dan flow caco3 30m3/hr
Membentuk buburan menjadi
lembaran/sheet.
Mengeluarkan air yang masih dikandung
oleh lembaran kertas.
Mencetak garis-garis horizontal pada kertas.
Embossing terdiri atas roll yang berputar
terbuat dari stainless steel bergaris yang
dilapisi dengan karet (hard rubber).
Menambah bahan kimia agar kualitas pada
kertas bertambah baik.
Mengeringkan lembaran kertas.
Menggunakan 15 dryer yang terdiri dari 2
jenis yaitu free dryer dan position dryer
Memotong jumbo roll menjadi roll yang
lebih kecil
Memotong rol kecil menjadi lembaran ream
Memotong rol-rol kecil menjadi gulungan
(bobbin).
Berfungsi untuk mencetak garis atau pola
sesuai dengan permintaan konsumen.
Memperbaiki bobbin yang rusak dari bobbin
slitter.

2.9.2. Peralatan (Equipment)
Peralatan (equipment) yang digunakan pada proses produksi kertas rokok
di PT. Pusaka Prima Mandiri akan di uraikan pada Tabel 2.6 dibawah ini.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.6. Data Peralatan yang Digunakan pada PT. Pusaka Prima Mandiri
Peralatan (Equipment)
No.
1.

Nama
Peralatan
Hinged
Forklift

2.

Hoist Crane

2.10.

Fungsi
Mengangkut jumbo roll ke
daerah finishing untuk
dipotong pada mesin-mesin
roll slitter. Selain itu juga
digunakan untuk
mengangkut barang jadi ke
gudang barang jadi. Gerakan
garpu pada forklift jenis ini
terbatas, hanya bisa
digerakkan atas-bawah dan
maju-mundur. Kapasitasnya
tiga ton.
Crane ini digunakan untuk
mengangkat jumbo roll ke
daerah repping machine.
Operasi pemakaiannya
dikendalikan dengan switch
gantung dari lantai.

Gambar

Sumber:
http://ez9.cc/forklift_attachment.html

Sumber:
http://ahmedabad.all.biz/hoistsg42822

Utilitas
Sarana pendukung merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi

kelancaran proses produksi. Sarana pendukung yang ada di pabrik PT. Pusaka
Prima Mandiri terdiri dari kebutuhan tenaga listrik, kebutuhan tenaga air, dan
pemanasan steam dari boiler.
1. Kebutuhan Energi Listrik
Penggunaan energi untuk operasional pabrik adalah menggunakan listrik dari
PLN, sedangkan genset dipergunakan sebagai tenaga cadangan apabila listrik
PLN padam. Tenaga listrik dibutuhkan untuk menggerakkan motor listrik,
pompa compressor, mesin bubut, bor las, AC, lampu penerangan, dan

Universitas Sumatera Utara

keperluan lainnya. Pemakaian listrik yang dipergunakan pada PT. PPM
Indonesia adalah 1730 kVA yang bersumber dari PLN dan bila aliran listrik
dari PLN padam, Perusahaan telah menyediakan genset sebanyak 4 buah
dengan total daya 1.875 kVA sebagai cadangan agar proses produksi dapat
tetap berjalan seperti biasa.
2. Kebutuhan Air
Penggunaan air untuk berbagai keperluan industri kertas rokok PT. Pusaka
Prima Mandiri berasal dari air PDAM, air sumur dalam dan air sungai Deli.
Kapasitas penggunaan air di PT. Pusaka Prima Mandiri dapat dilihat pada
Tabel 2.7. berikut.
Tabel 2.7. Penggunaan Air untuk Industri di PT. Pusaka Prima Mandiri

1
2

PDAM
Sumur Dalam

Kapasitas
Penggunaan
(m3/bln)
50
450

3

Sungai Deli

42.000

No. Jenis Sumber

Diolah/Tidak

Keterangan

Tidak
Diolah

Untuk Air Minum
Sebagai Cadangan
Kebutuhan
Produksi

Diolah

Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri

3. Steam dari Boiler
PT. Pusaka Prima Mandiri menggunakan 2 jenis boiler dengan kapasitas 6.000
kg/hari. Fungsi boiler disini adalah untuk menghasilkan energi panas yang
diperlukan pada proses produksi untuk mengeringkan lembaran-lembaran
kertas dan memberikan energi uap pada pencampuran chemical.

Universitas Sumatera Utara

2.11.

Safety and Fire Protection
Sistem keselamatan yang ditetapkan pada perusahaan PT. Pusaka Prima

Mandiri pada karyawannya adalah:
1. Perusahaan memiliki Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) yang melindungi keselamatan karywan pada saat bekerja.
2. Setiap karyawan diwajibkan untuyk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
selama bekerja.
3. Perusahaan mengikutsertakan seluruh karyawan dalam program jaminan
kesehatan tenaga kerja yang meliputi jaminan kecelakaan kerja.
Program penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) di PT. Pusaka Prima Mandiri adalah sebagai berikut:
1. Mensosialisasikan prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja yang harus
diketahui oleh seluruh karyawan di PT. Pusaka Prima Mandiri.
2. Mewajibkan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada seluruh karyawan
PT. Pusaka Prima Mandiri. Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan yaitu:
a. Ear Plug yang berguna untuk melindungi telinga dari kebisingan yang
terjadi di pabrik.
b. Safety shoes berguna untuk melindungi kaki pekerja dari resiko kecelakaan
yang mungkin terjadi.
c. Penutup kepala berguna untuk menjaga kesterilan kertas dan mencegah
rambut pekerja (khususnya wanita) masuk ke dalam mesin.
Fire protection yang ada di pabrik adalah hydrant dan Alat Pemadam Api
Ringan (APAR)

Universitas Sumatera Utara

2.12.

Waste Treatment ( Pengolahan Limbah )
Pedoman yang dipakai PT Pusaka Prima Mandiri adalah Keputusan

Menteri Lingkungan Hidup tentang pengelolaan lingkungan (Proper Prokasih),
dan tentang baku mutu limbah cair untuk kegiatan industri. Proper adalah program
penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam mengelola lingkungan hidup. PT.
Pusaka Prima Mandiri mendapatkan proper warna Biru yang berarti perusahan
telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku oleh Kemetrian Lingkungan Hidup
(KLH).
Limbah dari hasil proses produksi pada PT Pusaka Prima Mandiri meliputi
limbah cair dan limbah padat. Limbah cair berasal dari sisa pengolahan pabrik PT
Pusaka Prima Mandiri. Limbah cair PT. Pusaka Prima Mandiri terdiri dari limbah
air limbah produksi, oli bekas, grease bekas, bahan kimia kadaluarsa, serta air
limbah domestik. Air limbah produksi dikelola di Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL), serta dilakukan pemantauan baku mutu air limbah. Oli bekas,
grease bekas dan bahan kimia kadaluarsa disimpan di tempat penampungan
sementara B3, dan diserahkan kepada pengumpul dan pemanfaat yang memiliki
izin dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLH).
Limbah padat di PT Pusaka Prima Mandiri terdiri dari limbah padat B3 dan Non
B3. Limbah padat B3 terdiri dari Sludge IPAL, Kain Majun terkontaminasi yang
digunakan untuk membersihkan ceceran oli di area produksi, pasir spill kit,
catridge printer, baterai bekas, Kemasan bekas terkontaminasi, abu/jelaga sisa
pembakaran. Limbah ini dikelola di TPS B3, kemudian diserahkan kepada

Universitas Sumatera Utara

pengumpul dan pemanfaat yang memiliki izin dari Kementrian Lingkungan Hidup
(KLH). Limbah padat non B3 terdiri dari sisa kemasan (kertas, plastik, dan
kawat), sampah domestik, (kertas, plastik daun dan sisa makanan). Untuk limbah
padat non B3 bekerja sama degan Dinas Kebersihan Pemerintahan Kota Medan.

2.13.

Struktur Organisasi
jenis – jenis hubungan kerja dalam organisasi secara umum, yaitu:

1. Hubungan Garis / Lini
Pada hubungan garis, bawahan hanya menerima tugas, tanggung jawab,
wewenang serta haknya dari atasannya. Bawahan hanya mengenal seorang
atasan.
2. Hubungan Fungsional
Pada hubungan kerja fungsional, pembagian tugas dilakukan menurut fungsifungsi atau spesialisasinya. Pelaksanaan struktur organisasi seperti ini
memerlukan spesialisasi dan profesionalisasi serta uraian tugas yang jelas.
3. Hubungan Staf
Pada hubungan staf seorang atau sekelompok ahli memiliki tugas hanya
memberi saran atau nasehat kepada atasan.
4. Hubungan Campuran
Pada hubungan campuran dalam suatu organisasi, hubungan campuran ini
dapat berupa campuran hubungan lini-fungsional-staf, hubungan linifungsional atau hubungan lini-staf.

Universitas Sumatera Utara

Perusahaan PT. Pusaka Prima Mandiri mempunyai struktur organisasi
dalam berbentuk lini dan fungsional dimana tugas dan tanggung jawab antara
atasan dan bawahan terjalin secara vertikal dengan saling memberi saran dan
pengawasan antara staf yang satu dengan staf yang lain, dan juga setiap bawahan
hanya mengenal seorang atasan, serta menerima tugas, tanggung jawab dan
wewenang dari seorang atasannya.
Struktur organisasi perusahaan PT. Pusaka Prima Mandiri dapat dilihat
pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi PT. Pusaka Prima Mandiri

2.13.1. Pembagian Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab untuk masing-masing jabatan pada PT. Pusaka
Prima Mandiri dirinci pada Tabel 2.8. dibawah ini.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.8. Rincian Tugas dan Tanggung Jawab
No.

1

2

3

4

5

6

7

Divisi

Tugas dan Tanggung Jawab
1. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif
2. Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan
pelaksanaan tata-tertib; keadilan dan kesempatan bagi
President
semua untuk berkontribusi secara tepat.
Director
3. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam
hubungannya dengan dunia luar.
4. Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan
sesuai dengan standar etika dan hokum
1. Menjalankan perintah yang disampaikan oleh president
director khususnya dalam hal administrasi
Executive
2. Menemani dan mendampingi president director di saat
Secretary
tugas-tugas eksteren yang bertanggung jawab kepada
president director
1. Merencanakan produksi sesuai dengan sfesifikasi standar
mutu untuk menghasilkan produk yang berkualitas..
Mill
2. Mengawasi dan mengevaluasi setiap kegiatan produksi
Operation
dengan mendeteksi kesalahan dan penyimpangan
Manager
(Manajer
sehingga dapat dilakukan perbaikan
Operasi)
3. Bertanggung jawab penuh terhadap jalannya proses
produksi.
1. Memeriksa dan menganalisa data, laporan aliran dana
dan biaya perusahaan.
Finance
2. Merencanakan dan mengawasi setiap aktivitas
Manager
perusahaan.
(Manajer
3. Menyetujui kontrak penjualan dengan pihak customer.
Keuangan)
4. Bertanggung jawan terhadap laporan keuangan
perusahaan
1. Membuat perkiraan penjualan yang didasarkan atas
Sales
keadaan perusahaan saat sekarang.
Manager
2. Merencanakan market share yang mau di capai
1. Mengatur seluruh kegiatan yang berhubungan dengan
HR & GR
kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia.
Manager
2. Membimbing dan mengarahkan bawahan dalam
(Human
pelaksanaan pekerjaan.
Resources &
3. Menjalin dan membina kerjasama dengan pihak luar,
General
baik dengan perusahaan lain maupun pejabat yang
Affair
menangani ketenagakerjaan.
Manager)
4. Bertanggung jawab terhadap masalah ketenagakerjaan
1. Melaksanakan pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan.
laporan
mengenai
pembelian,
Procurement 2. Menandatangani
penggunaan, maupun persediaan bahan.
Manager
3. Bertanggung jawab terhadap persedian bahan pada
perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.8. Rincian Tugas dan Tanggung Jawab (Lanjutan)
No.

8

9

10

11

12

13

14

15

Divisi

Tugas dan Tanggung Jawab
1. Melakukan pengembangan produk baru.
2. Melakukan perbaikan produk yang sudah ada apabila
diperlukan
QA dan PD
3. Menjamin kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan
Manager
standar yang ditetapkan.
4. bertanggung jawab terhadap kualitas dan perbaikan
produk
1. Mengawasi dan merencanakan produksi agar sesuai
dengan spesifikasi dan standar mutu yang ditetapkan.
Production 2. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk
mendeteksi kekurangan dan penyimpangan sehinga dapat
Manager
dilakukan perbaikan.
3. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan produksi
1. Mengawasi, mengevaluasi dan mengarahkan setiap
kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing seksi dari
Engineering
bagian engineering.
Support
2. Bertanggung jawab dan bekerja sama dengan QA dan PD
Manager
Manager untuk perkembangan model dan kualitas dari
produk yang diproduksi
1. Mengkontrol pemasukan dan pengeluaran barang.
Warehouse
2. Mengontrol jadwal pengiriman barang.
Supervisor
3. Mengontrol aktivitas operasional warehouse
1. Mengkoordinir dan mengendalikan seluruh aktivitas
packaging produk kertas rokok.
Converting
2. Bertanggung jawab terhadap proses pengiriman kertas
Manager
rokok ke tangan konsumen
1. Mengatur dan mengawasi peralatan atau mesin produksi
Maintenance
yang digunakan selama dalam proses produksi.
Manager
2. Bertanggung jawab terhadap perawatan mesin atau
peralatan produksi
1. Mengkoordinir dan mengendalikan seluruh aktivitas
harian.
2. Melakukan audit lingkungan dan ispeksi K3 secara
EHS
periodik
Manager
3. Melakukan safety observation dengan melibatkan
masing-masing pimpinan area kerja.
4. Memeriksa dan memlihara sistem K3 perusahaan
1. Mengolah semua data akuntansi atau keuangan dan
Accounting
memberikan semua data akuntansi atau keuangan.
dan Task
2. Memberikan informasi keuangan yang berguna untuk
Manajer
menyediakan laporan kepada manajer umum.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.8. Rincian Tugas dan Tanggung Jawab (Lanjutan)
No.

Divisi
MIS Officer

16

2.14.

Tugas dan Tanggung Jawab
1. Merencanakan, mengkoordinir, dan mengawasi kegiatan
perusahaan dalam penyaluran informasi.
2. Membuat saluran LAN (Local Area Network) yang
menghubungkan setiap bagian dalam Perusahaan.

Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Rincian komposisi Tenaga Kerja PT. Pusaka Prima Mandiri terlihat pada

Tabel 2.9 .
Tabel 2.9. Komposisi Tenaga Kerja PT. Pusaka Prima Mandiri
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Klasifikasi
Pekerja
Manajer ke atas
Staff
Buruh/karyawan
Satpam
Supir
Tk. Kebun
Total

Jenis Kelamin (Orang)
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
10
1
11
14
14
28
107
4
111
1
1
132
19
151

Jumlah jam kerja untuk staf pada hari senin sampai jumat adalah 8 jam
kerja /hari, dengan jadwal sebagai berikut.
Tabel 2.10. Shift Kerja untuk Staff PT. Pusaka Prima Mandiri
Pukul
08.30 – 12.00
12.00 – 12.30
12.30 – 17.00

Keterangan
Waktu kerja
Waktu Istirahat
Waktu kerja

Karyawan yang dikategorikan pekerja adalah orang yang bekerja pada
bagian produksi termasuk satpam, karyawan bekerja menurut shift. Jadwal kerja

Universitas Sumatera Utara

untuk karyawan dibagi atas 3 shift, dimana jam kerjanya pada hari senin – minggu
adalah 8 jam sehari dengan jadwal sebagai berikut:
Tabel 2.11. Shift Kerja untuk Karyawan PT. Pusaka Prima Mandiri
Shift
Shift 1

Shift 2

Shift 3

2.15.

Pukul
07.00 – 12.00
12.00 – 12.30
12.30 – 15.30
15.30 – 19.00
19.00 – 19.30
19.30 – 23.00
23.00 – 03.00
03.00 – 03.30
03.30 – 07.00

Keterangan
Waktu kerja
Waktu Istirahat
Waktu kerja
Waktu kerja
Waktu Istirahat
Waktu kerja
Waktu kerja
Waktu Istirahat
Waktu kerja

Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Sistem pengupahan pada PT. Pusaka Prima Mandiri adalah sistem

pengupahan bulanan. Upah bulanan yang diberikan perusahaan sesuai dengan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 tentang
yaitu Upah Minimum Regional (UMR). Karyawan Tetap di PT. Pusaka Prima
Mandiri berjumlah 151 orang.

Universitas Sumatera Utara