T PEK 1402632 Chapter3

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 118), objek penelitian adalah variabel
penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam
penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Objek penelitian
merupakan sasaran dari penelitian untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu mengenai sesuatu hal untuk diteliti dan ditarik kesimpulannya.
Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
literasi ekonomi terhadap masyarakat. Objek dalam penelitian ini yaitu literasi
ekonomi sebagai variabel terikat, sedangkan dari perjalanan rutin, sosialisasi,
ruitinitas belanja dan masa tinggal sebagai variabel bebas. Subjek atau responden
penelitian yaitu masyarakat Kecamatan Cibeunying Kidul di Kota Bandung.

3.2 Metode Penelitian
Penelitian merupakan suatu proses pengkajian untuk membuktikan suatu
kebenaran mengenai apa yang sedang diteliti. Metode penelitian yang tepat dan
relevan sangat diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu metode
eksplanatory atau survey eksplanatory. Penelitian survei adalah penelitian yang

mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpul data yang pokok yang ditujukan untuk menjelaskan hubungan kausal
antara variabel-variabel yang diteliti. Tetapi dalam penelitian ini pengertian
survey dibatasi menjadi penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel, untuk
mewakili seluruh populasi.

Hadi Alamdhien, 2016
PENGARUH PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP LITERASI EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36

3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi (Sugiyono, 2010:115) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam pelaksanaan penelitian tidak terlepas dari objek penelitian, karena
merupakan alat yang dipergunakan untuk memecahkan masalah atau penunjang
keberhasilan penelitian. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

masyarakat usia produktif pada Kecamatan Cibeunying Kidul di Kota Bandung
terdiri dari 63.845 penduduk (Sumber : Kantor Kecamatan Cibeunying Kidul :
2016)
3.3.2 Sampel
Menurut (Sugiyono, 2010:116) sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010:117) sampel adalah sebagian
atau wakil populasi yang diteliti.
Menurut Sugiyono (2010:116) bahwa:
“Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu,
maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu”.
Dapat disimpulkan bahwa sampel yaitu sebagian dari jumlah populasi untuk
mewakili populasi yang ada, karena tidak mungkin semua semua populasi
dipelajari jika jumlahnya terlampau banyak.
Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik sampling
pursosif (berdasarkan pertimbangan tertentu) dan teknik proportionate stratified
random sampling (secara acak). Adapun yang menjadi sampel pada penelitian ini
yaitu masyarakat Kecamatan Cibeunying Kidul di kota Bandung.
Langkah selanjutnya yaitu penentuan jumlah sampel dengan teknik

proportionate stratified random sampling (secara acak).

Hadi Alamdhien, 2016
PENGARUH PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP LITERASI EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

37

Suharsimi Arikunto (2010:134) mengemukakan bahwa:
„ Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih
baik diambil semua sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi.
Selanjutnya bila subjeknya lebih besar dari 100 dapat diambil 10 %-12 %
atau 20 %-25 % atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari :
1. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana.
2. Sempitnya wilayah pengamatan dari setiap subjek kerena menyangkut
hal banyak sedikitnya data.
3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti.‟
Penentuan sampelnya dilakukan dengan menggunakan rumus Taro Yamane
(Riduwan, 2011:49). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:


Dimana :

n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d2 = Presisi yang ditetapkan

Perhitungan jumlah sampel masyarakat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:

,
Dari hasil perhitungan di atas, maka diperoleh ukuran sampel minimal
dalam penelitian ini yaitu sebanyak 100 orang.
3.4

Operasional Variabel
Untuk menghindarkan kekeliruan dalam menafsirkan masalah, maka dalam

penelitian ini penulis membatasi variabel yang akan diukur, sehingga variabelvariabel yang akan diteliti diberi batasan-batasan secara operasional. Operasional
variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1


Hadi Alamdhien, 2016
PENGARUH PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP LITERASI EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38

Tabel 3.1
Operasional Variabel
Konsep

Variabel

Definisi Operasional

Melek
ekonomi
(economic
literacy)
merupakan tolok ukur
seberapa jauh seseorang

menyadari tentang adanya
kekuatan yang sangat
berpengaruh
terhadap
kualitas hidup masyarakat.
Salah satu cara untuk
dikatakan melek ekonomi
adalah dengan belajar
tentang
ekonomi.
(Widyayanti:2009)

Tingkat
Literasi
ekonomi
(Y)
(dependen
variabel)

Jumlah skor skala

tingkat
literasi
ekonomi
dengan
menggunakan
The
Standards
in
Economics
Survey
yang dikembangkan
oleh National Council
for
Economic
Education
(NCEE),
dari indikator sebagai
berikut:
- Ekonomi Mikro
- Ekonomi Makro


Pengalaman
belajar Perjalanan Jumlah skor yang
(learning
experience)
Rutin
diperoleh
dari
adalah sejumlah aktivitas
(X1)
successive
interval
individu yang dilakukan (independen skala likert
terkait
untuk
memperoleh
variabel)
dengan
Perjalanan
informasi dan kompetensi

Rutin yang dijadikan
baru
sesuai
dengan
pilihan dalam.
tujuan yang dikehendaki.
Perjalanan Rutin ini
(Kolb, D.A, 1984)
dilihat dari dimensi
indikator
sebagai
berikut:
- Jarak Lokasi
- Waktu Berpergian
- Tempat Tujuan
- Cara Berpergian/
Perjalanan

Sosialisasi
(X2)

(independen
variabel)

Jumlah skor yang
diperoleh
dari
successive
interval
skala likert
terkait
dengan
Sosialisasi
yang dijadikan pilihan.

Hadi Alamdhien, 2016
PENGARUH PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP LITERASI EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber
Data

Data
ini
diperoleh
dari jawaban
masyarakat
Kecamatan
Cibeunying
Kidul.

Data
diperoleh
dari jawaban
masyarakat
Kecamatan
Cibeunying
Kidul.

Data
ini
diperoleh
dari jawaban
masyarakat
Kecamatan
Cibeunying

39

Sosialisasi ini dilihat Kidul.
dari dimensi indikator
sebagai berikut:
- Cara Bergaul
- Teman Bergaul
- Tempat Bergaul
- Waktu Bergaul

3.5

Ruitinitas
Belanja
(X3)
(independen
variabel)

Jumlah skor yang
diperoleh
dari
successive
interval
skala likert
terkait
dengan
Ruitinitas
Belanja yang dijadikan
pilihan.
Ruitinitas Belanja ini
dilihat dari dimensi
indikator
sebagai
berikut:
- Waktu Belanja
- Tempat Belanja

Data
ini
diperoleh
dari jawaban
masyarakat
Kecamatan
Cibeunying
Kidul.

Masa
Tinggal
(X4)
(independen
variabel)

Jumlah skor yang
diperoleh
dari
successive
interval
skala likert
terkait
dengan Masa Tinggal
yang
dijadikan
pilihan.
Masa Tinggal ini
dilihat dari dimensi
indikator
sebagai
berikut:
- Lama Tinggal di
Tempat Sekarang
- Lama
Kerja
di
Tempat Sekarang

Data
ini
diperoleh
dari jawaban
masyarakat
Kecamatan
Cibeunying
Kidul.

Sumber dan Jenis Data
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:129) yang dimaksud dengan sumber

data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Adapun
sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

Hadi Alamdhien, 2016
PENGARUH PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP LITERASI EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40



Pejabat Pemerintah Daerah Kota Bandung.



Referensi studi pustaka, artikel, jurnal, dan lain-lain.
Sedangkan jenis data yang dgunakan adalah dalam penelitian ini adalah :

a. Data primer yang diperoleh dari masyarakat Kecamatan Cibeunying Kidul,
Kota Bandung.
b. Data sekunder diperoleh dari kantor Pemerintah dan Internet.
3.6

Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan

data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik, yaitu:
a.

Wawancara
Wawancara yaitu suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi secara langsung dari sumbernya.

b.

Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan sejumlah pertanyaan
yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan secara tertulis untuk
memperoleh informasi dari responden untuk mengetahui apa yang diharapkan
oleh para responden.

c.

Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatancatatan, laporan-laporan serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti.

d.

Studi pustaka
Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memperoleh data dari literatur seperti buku, penelitian terdahulu dan
media elektronik seperti internet dan lain-lain yang berhubungan dengan
permasalahan yang diteliti.

Hadi Alamdhien, 2016
PENGARUH PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP LITERASI EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

41

3.7

Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti merupakan suatu alat pengukuran, maka harus ada

alat ukur yang baik. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2010:146).
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan angket mengenai perjalanan rutin, sosialisasi, ruitinitas belanja,
masa tinggal dan literasi ekonomi.
Dalam instrumen penelitian ini skala yang digunakan adalah skala likert.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan juga persepsi dari
seorang individu ataupun kelompok mengenai fenomena sosial. Dengan
menggunakan skala likert, setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan
positif dan negatif. Pernyataan yang skala jawabannya memiliki beberapa
ketentuan. Adapun ketentuannya adalah sebagai berikut:
Sangat Setuju

(SS)

:5

Setuju

(S)

:4

Cukup Setuju

(CS)

:3

Kurang Setuju

(KS)

:2

Tidak Setuju

(TS)

:1

Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut :
a. Merumuskan tujuan dari pembuatan angket yaitu dengan cara mengetahui
pengaruh antara perjalanan rutin, sosialisasi, ruitinitas belanja dan masa
tinggal terhadap literasi ekonomi,
b. Menentukkan objek penelitian yang akan dijadikan sebagai responden yaitu
masyarakat Kecamatan Cibeunying Kidul di kota Bandung,
c. Membuat pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh para responden,
d. Memperbanyak angket,
e. Menyebarkan angket,
f. Mengelola angket dan menganalisis hasil angket.

Hadi Alamdhien, 2016
PENGARUH PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP LITERASI EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42

3.8

Pengujian Instrumen Penelitian

3.8.1 Uji Validitas
Menurut Suharsimi (2010:211) bahwa validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu tes
dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi
ukurannya atau memberikan hasil dengan maksud digunakannya tes tersebut.
Dalam uji validitas ini digunakan rumus korelasi product moment dari Pearson
(Suharsimi, 2010: 213) adalah sebagai berikut :
√{

dimana :

}{

}

rxy = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden uji coba
X = Skor tiap item
Y = Skor seluruh item responden uji coba
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan taraf nyata  = 0,05. Setelah
diketahui besarnya koefisien korelasi (r), kemudian diperbandingkan dengan nilai
dari rtabel dengan derajat kebebasan (n-2) dimana jika rhitung> rtabel maka valid
sebaliknya jika rhitung< rtabel maka tidak valid.
Koefisien korelasi ini memiliki beberapa kriteria. Adapun kriterianya
(Riduwan, 2011:228) adalah sebagai berikut:
Antara 0,80-1,000

: Validitas sangat tinggi

Antara 0,60-0,799

: Validitas tinggi

Antara 0,40-0,599

: Validitas sedang atau cukup

Antara 0,20-0,399

: Validitas rendah

Antara 0,00-0,199

: Validitas sangat rendah

Apabila uji validitas dilakukan dengan menggunakan taraf nyata  = 0,05
diluar taraf nyata tersebut, maka item angket dinyatakan tidak valid.
Setelah itu dilakukan pengujian kebenaran dengan rumus sebagai berikut:
t

r n2
1  r 2 (Riduwan, 2011: 229)

Hadi Alamdhien, 2016
PENGARUH PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP LITERASI EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

43

dimana:
t = Uji signifikan korelasi
r= Koefisien korelasi
n= Jumlah responden penelitian
Kriteria pengujiannya adalah:
Jika t hitung> t tabel, maka signifikan
Jika t hitung< t tabel, maka tidak signifikan
Setelah dilakukan pengolahan data melalui bantuan Ms. Exel, didapat hasil
validitas untuk variabel perjalanan rutin pada Tabel 3.2, variabel sosialisasi pada
Tabel 3.3, variabel rutinitas belanja pada Tabel 3.4, variabel masa tinggal pada
Tabel 3.5 dan literasi ekonomi pada Tabel 3.6.
1. Perjalanan Rutin (X1)
Untuk setiap item pernyataan (positif dan negatif) variabel perjalanan rutin
yang terdiri dari 9 pernyataan diperoleh bahwa semua item dinyatakan valid
(dengan ketentuan jika r hitung > r tabel, valid dan jika r hitung < r tabel,
tidak valid). Berikut data hasil pengukuran validitas untuk variabel perjalanan
rutin.
Tabel 3.2
Uji Validitas untuk Item Pernyataan Perjalanan Rutin
Item

Rxy
r tabel
Kriteria

1

2

3

4

5

6

7

8

9

0,332

0,367

0,271

0,635

0,682

0,611

0,418

0,590

0,680

0.1984 0.1984 0.1984 0.1984 0.1984 0.1984 0.1984 0.1984 0.1984
Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber: lampiran

Berdasarkan hasil penghitungan yang membandingkan antara nilai r
hitung dengan r tabel (dengan ketentuan jika r hitung > r tabel, valid dan jika r

Hadi Alamdhien, 2016
PENGARUH PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP LITERASI EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

44

hitung < r tabel, tidak valid), maka semua item untuk variabel perjalanan rutin
dinyatakan valid.

2. Sosialisasi (X2)
Untuk setiap item pernyataan (positif dan negatif) variabel sosialisasi yang
terdiri dari 9 pernyataan diperoleh bahwa semua item dinyatakan valid
(dengan ketentuan jika r hitung > r tabel, valid dan jika r hitung < r tabel,
tidak valid). Berikut data hasil pengukuran validitas untuk variabel
sosialisasi.
Tabel 3.3
Uji Validitas untuk Item Sosialisasi
Item

Rxy
r tabel
Kriteria

1

2

3

4

5

6

7

8

9

0,606

0,642

0,541

0,538

0,653

0,675

0,423

0,589

0,661

0.1984 0.1984 0.1984 0.1984 0.1984 0.1984 0.1984 0.1984 0.1984
Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber: lampiran

Berdasarkan hasil penghitungan yang membandingkan antara nilai r
hitung dengan r tabel (dengan ketentuan jika r hitung > r tabel, valid dan jika r
hitung < r tabel, tidak valid), maka semua item untuk variabel sosialisasi
dinyatakan valid.

3. Rutinitas Belanja (X3)
Untuk setiap item pernyataan (positif dan negatif) variabel rutinitas belanja
yang terdiri dari 7 pernyataan diperoleh bahwa semua item dinyatakan valid
(dengan ketentuan jika r hitung > r tabel, valid dan jika r hitung < r tabel,
tidak valid). Berikut data hasil pengukuran validitas untuk variabel rutinitas
belanja.

Hadi Alamdhien, 2016
PENGARUH PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP LITERASI EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

45

Tabel 3.4
Uji Validitas untuk Item Rutinitas Belanja
Item

Rxy
r tabel
Kriteria

1

2

3

4

5

6

7

0,600

0,413

0,598

0,547

0,537

0,526

0,590

0.1984 0.1984 0.1984 0.1984 0.1984 0.1984 0.1984
Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber: lampiran 2

Berdasarkan hasil penghitungan yang membandingkan antara nilai r
hitung dengan r tabel (dengan ketentuan jika r hitung > r tabel, valid dan jika r
hitung < r tabel, tidak valid), maka semua item untuk variabel rutinitas belanja
dinyatakan valid.

4. Masa Tinggal (X4)
Untuk setiap item pernyataan (positif dan negatif) variabel masa tinggal
yang terdiri dari 7 pernyataan diperoleh bahwa semua item dinyatakan valid
(dengan ketentuan jika r hitung > r tabel, valid dan jika r hitung < r tabel,
tidak valid). Berikut data hasil pengukuran validitas untuk variabel masa
tinggal.
Tabel 3.5
Uji Validitas untuk Item Masa Tinggal
Item

Rxy
r tabel
Kriteria

1

2

3

4

5

6

7

0,640

0,750

0,585

0,594

0,352

0,230

0,720

0.1984 0.1984 0.1984 0.1984 0.1984 0.1984 0.1984
Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber: lampiran 2

Hadi Alamdhien, 2016
PENGARUH PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP LITERASI EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Valid

46

Berdasarkan hasil penghitungan yang membandingkan antara nilai r
hitung dengan r tabel (dengan ketentuan jika r hitung > r tabel, valid dan jika r
hitung < r tabel, tidak valid), maka semua item untuk variabel masa tinggal
dinyatakan valid.

5. Literasi Ekonomi (Y)
Untuk setiap item pernyataan (positif dan negatif) variabel literasi
ekonomi yang terdiri dari 16 pernyataan diperoleh bahwa semua item akan
dinyatakan valid atau tidak valid dengan ketentuan jika r hitung > r tabel,
valid dan jika r hitung < r tabel, tidak valid. Berikut data hasil pengukuran
validitas untuk variabel literasi ekonomi.

Tabel 3.6
Uji Validitas untuk Item Pernyataan Literasi Ekonomi
No Item
1

2

3

4

5

6

7

8

Rxy

0,281

0,325

0,503

0,489

0,317

0,293

0,284

0,574

r tabel

0,1984

0,1984

0,1984

0,1984

0,1984

0,1984

0,1984

0,1984

Kriteria

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Item
9

10

11

12

13

14

15

16

Rxy

0,324

0,487

0,457

0,408

0,571

0,591

0,438

0,517

r tabel

0,1984

0,1984

0,1984

0,1984

0,1984

0,1984

0,1984

0,1984

Kriteria

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber: lampiran 2

Hadi Alamdhien, 2016
PENGARUH PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP LITERASI EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

47

Dari tabel uji validitas variabel-variabel penelitian pada Tabel 3.2, 3.3, 3.4, 3.5,
dan 3.6 dapat diketahui bahwa semua butir soal dinyatakan valid, yang berarti soal
tersebut layak untuk dijadikan instrumen.
3.8.2

Uji Reliabilitas
Uji reabilitas instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah data yang telah

dihasilkan tersebut dapat dipercaya atau tidak. Untuk memperoleh hasil uji
reabilitas instrumen, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha. Rumus
ini digunakan untuk mencari reabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0,
misalnya angket atau soal bentuk uraian. Kriteria pengujiannya adalah apabila

 = 0,05, maka instrumen tersebut

rhitung>rtabel dengan taraf signifikannya yaitu

adalah reliabel, begitu juga sebaliknya apabila rhitung Fkritis pada α dan derajat kebebasan tertentu, maka model kita
mengandung unsur multikolinieritas, dan begitu juga sebaliknya.
Dari beberapa cara mendeteksi multikolinieritas, penulis menggunakan Uji
regresi parsial yaitu dengan membandingkan R2 parsial dengan R2 estimasi, untuk
mengetahui terdapat multikoliniearitas atau tidak.
Jika suatu model mengandung multikolinieritas, maka ada beberapa cara
untuk mengatasinya, antara lain (Yana Rohmana, 2010:150):
Hadi Alamdhien, 2016
PENGARUH PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP LITERASI EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

51

a. Memiliki informasi apriori
b. Menghilangkan variabel independen
c. Menggabungkan data cross-section dan data time series
d. Transformasi variabel
e. Penambahan data

3.10.2 Heteroskedastisitas
Uji heterokedatisitas merupakan suatu keadaan dimana faktor gangguannya
memiliki varian yang berbeda. Adapun tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila varian residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Ada
beberapa cara untuk mendeteksi suatu model regresi, apakah terkena
heteroskedastisitas atau tidak. Namun dalam penelitian ini, penulis menggunakan
metode korelasi spearman. Adapun langkah-langkah yang dilakukan, antara lain:
a. Menghitung prediksi nilai variabel dependen yaitu dengan cara melakukan
persamaan regresi.
b. Menentukan nilai residual (e).
c. Mengurutkan data berdasarkan variabel independen dan nilai residu (dari nilai
yang terbesar sampai yang terkecil).
d. Setelah itu menghitung selisih antara hasil urutan variabel independen dengan
nilai residu, kemudian hasilnya dikuadratkan.
e. Menghitung nilai korelasi Spearman, rumusnya adalah:
di2

rs = 1-6

(Yana Rohmana, 2010:170)
n (n2-1)
f. Pengujian nilai t (thitung dibandingkan dengan ttabel), adapun rumusnya yaitu:
t=

rs

(Yana Rohmana, 2010:170)
1- rs2

Model regresi yang terdapat masalah heteroskedastisitas, jika thitung lebih besar
daripada ttabel (thitung > ttabel). Begitu juga sebaliknya, apabila thitung lebih kecil
Hadi Alamdhien, 2016
PENGARUH PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP LITERASI EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

52

daripada ttabel (thitung< ttabel), maka model regresinya tidak mengandung masalah
heteroskedastisitas.

3.10.3 Autokorelasi
Autokorelasi merupakan suatu keadaan dimana tidak adanya korelasi antara
satu variabel penganggu dengan pengganggu lainnya.Biasanyaautokorelasi
muncul pada data yang bersifat cross section (antar objek), tetapi autokorelasi juga
sering muncul pada data yang memiliki sifat time series. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan uji Durbin Watson (D-W) untuk mengetahui apakah model
regresi yang digunakan terkena autokorelasi atau tidak. Untuk mengetahui ada
atau tidaknya autokorelasi dengan menggunakan metode ini, maka dapat dilihat
dari Gambar 3.1.

Autokorelasi

Ragu-

Tidak ada

Positif

Ragu

Autokorelasi

0

dL

du

Ragu-

Autokorelasi

Ragu

4-du

Gambar 3.1 Statistik Durbin-Watson d
Yana Rohmana (2010:195)

Keterangan:
dL = Durbin Tabel Lower
dU = Durbin Tabel Up
H0 = Tidak ada autkorelasi positif
H*0 = Tidak ada autkorelasi negatif

Hadi Alamdhien, 2016
PENGARUH PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP LITERASI EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Negatif

4-dL

4

53

Dengan ketentuan nilai Durbin Watson:
Tabel 3.8
Uji Statistik Durbin-Watson d
Hasil

Nilai statistik d
0