Deteksi Rotavirus dan Karakterisasi Gen Nonstruktural NSP4 Rotavirus Sebagai Enterotoksin Virus Yang Menginduksi Terjadinya Invaginasi Pada Anak

DETEKSI ROTAVIRUS DAN KARAKTERISASI GEN PROTEIN
NONSTRUKTURAL (NSP4) ROTAVIRUS SEBAGAI ENTEROTOXIN VIRUS
YANG MENGINDUKSI TERJADINYA INVAGINASI
PADA ANAK

DISERTASI
IQBAL PAHLEVI ADEPUTRA NASUTION
NIM :098102013

PROGRAM STUDI DOKTOR (S3) ILMU KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Universitas Sumatera Utara

DETEKSI ROTAVIRUS DAN KARAKTERISASI GEN
NONSTRUKTURAL NSP4 ROTAVIRUS SEBAGAI ENTEROTOKSIN
VIRUS YANG MENGINDUKSI TERJADINYA INVAGINASI
PADA ANAK

DISERTASI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Doktor Dalam
Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Untuk Dipertahankan Di Hadapan Sidang Terbuka
Program Studi Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

Oleh:
IQBAL PAHLEVI ADEPUTRA NASUTION
098102013

PROGRAM STUDI DOKTOR (S3) ILMU KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Universitas Sumatera Utara


PROMOTOR
Prof. Dr. Srisupari Yati Soenarto, PhD. SpA-K
Guru Besar Tetap Ilmu Kesehatan Anak.
Fakultas Kedokteran Unoversitas Gajah Mada
Yogyakarta

CO-PROMOTOR
Prof. dr. Farid Nur Mantu, SpB, Sp BA
Guru Besar Tetap Ilmu Bedah Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Makassar

CO-PROMOTOR
Dr. Adang Bachtiar, MD, MPH, DSc
President Indonesian Public Health Association
Chairman, Dept of Health Policy & Adm FPHUI

Universitas Sumatera Utara

Judul Disertasi


: Deteksi Rotavirus dan Karakterisasi Gen Nonstruktural
NSP4 Rotavirus Sebagai Enterotoksin Virus Yang
Menginduksi Terjadinya Invaginasi Pada Anak

Nama Mahasiswa

: Iqbal Pahlevi Adeputra Nasution

NIM

: 098102013

Program Studi

: Doktor (S3) Ilmu Kedokteran

Prof. dr. Farid Nur Mantu, SpB, SpBA
Co-Promotor


Dr. Adang Bachtiar, MD, MPH, DSc
Co-Promotor

Lulus Tanggal: 3 Desember 2014

Universitas Sumatera Utara

Telah Diuji pada Ujian tertutup
Tanggal 3 Desember 2014

PANITIA PENGUJI DISERTASI

Ketua

: Prof. dr. Srisupari Yati Soenarto, PhD, SpA(K)

Anggota

: Prof. dr. Farid Nur Mantu, SpB, SpBA
Dr. Adang Bachtiar, MD, MPH, DSc

Dr. dr. Rochadi Sp. B, Sp. BA
Prof. dr. Atan Baas Sinuhaji, Sp. A(K)
Dr. Andi Yasmon, Spi, M. Biomed
Dr. Ir. Erna Mutiara, MKM

Universitas Sumatera Utara

Allah akan mengangkat (derajat) orang yang beriman diantara
kamu, dan orang yang diberi Ilmu Pengetahuan
beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan
(QS Al Mujaadalah (58):11)

Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu maka
Allah akan memudahkan jalan baginya
Jalan menuju surga

Universitas Sumatera Utara

(HR. Muslim)

UCAPAN TERIMA KASIH

Asslamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh
Dengan Mengucapakan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, serta telah memberikan kesempatan kepada
promofendus sehingga mampu menyelesaikan penulisan disertasi ini. Shalawat dan
salam kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan
para sahabatnya, yang telah menuntun umat manusia ke era ilmu pengetahuan.
Promofendus menyadari penulisan penelitian ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati promofendus mengharapkan
masukan yang berharga dari semua pihak pada masa yang akan datang.
Selesainya penelitian dan penulisan disertasi ini tidak terlepas atas
bimbingan, dukungan, masukan dari semua insan akademis dan do’a dari keluarga.
Untuk itu dalam kesempatan ini, perkenankan promofendus dengan tulus ikhlas
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada yang terhormat:
Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Drs. Subhilhar MA, PhD dan Rektor
sebelumnya Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M. Sc (CTM), Sp. A (K) atas
kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada saya untuk mengikuti dan
menyelesaaikan pendidikan Program Studi Doktor S-3 Ilmu Kedokteran Universitas

Sumatera Utara.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Prof. dr. Gontar A
Siregar, Sp. PD (KGEH) atas kesempatan, fasilitas dan dukungan untuk mengikuti
pendidikan program doktor S-3 Ilmu Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Demikian pula kepada Pembantu Dekan I prof. dr. Guslihan Dasa Tjipta, Sp. A (K),
Pembantu Dekan II dr. Zaimah Z. Tala, M.S., Sp. GK, Pembantu Dekan III dr.
Muhammad Rusda Harahap, Sp. OG (K) atas dukungan dan motivasinya untuk
menyelesaikan pendidikan Doktor S-3.

Universitas Sumatera Utara

Prof. dr. Chairuddin P Lubis, DTM&H, M. SC, Sp. A (K) sebagai ketua
Program Studi Doktor S3 Ilmu Kedokteran dan mantan Rektor Universitas Sumatera
Utara yang menerima saya sehingga mengikuti pendidikan program Studi Doktor S3
Ilmu Kedokteran Universitas Sumatera Utara, serta banyak kebijakan-kebijakan yang
memberikan

kelancaran

dalam


proses belajar mengajar selama mengikuti

pendidikan program Studi Doktor S3. Kepada Prof. Dr. dr. Delfitri Munir, Sp. THT
(KL) selaku sekretaris Program Studi Doktor S-3 Ilmu Kedokteran Universitas
Sumatera Utara yang telah memberikan kemudahan dan masukan untuk kelancaran
proses administrasi Program Studi Doktor S3 Ilmu Kedokteran Universitas Sumatera
Utara. Prof. dr. Harun Rasyid Lubis, Sp. PD-KGH mantan Ketua Program Studi
Doktor S3 dan Prof. drg. Ismet Daniel Nasution mantan sekretaris Program Studi
Doktor S3 yang menerima, memberi saran saat penerimaan untuk mengikuti proses
pendidikan doktor S3.
Prof. dr. Srisupari Yati Soenarto, PhD, SpA(K) yang bersedia menjadi
promotor dan terus memotivasi agar penelitian ini selesai. Prof. dr. Farid Nur Mantu,
SpB, Sp. BA yang bersedia menjadi Ko-Promotor dan memberikan banyak masukan
pada penelitian ini, demikian juga disampaikan kepada Dr. Adang Bachtiar, MD,
MPH, DSc yang bersedia menjadi Ko-Promotor dan memberikan masukan tentang
metodologi penelitian dalam penelitian ini, demikian disampaikan juga kepada Dr.
Sutarman M. Sc yang telah banyak memberikan masukan mengenai Statistik di
dalam penelitian ini.
Dr. dr. Rochadi Sp. B, Sp. BA, Prof. dr. Atan Baas Sinuhaji, Sp. A(K), Dr.

Andi Yasmon, Spi, M. Biomed, dan Dr. Ir. Erna Mutiara, MKM yang meluangkan
waktu, menguji dan memberikan masukan untuk sempurnanya hasil penelitian ini.
Kepada Dr. dr. Yusirwan Yusuf, Sp. B, Sp. BA, MARS, Direktur umum RSUP
H Adam Malik yang telah memberi fasilitas untuk kelancaran pendidikan Doktor S3.
Demikian juga disampaikan kepada dr. Mardianto Sp. PD KEMD, direktur Pelayanan
Medik RSUP H Adam Malik yang terus memberi dukunagn untuk selesainya
pendidikan Doktor S3. Demikian pula disampaikan kepada dr. Lukman Hakim Sp. KK
dan dr. Azwan Hakim Lubis, Sp. A, mantan direktur umum RSUP H Adam Malik
Medan atas pemberian izin daan dorongannya untuk mengikuti pendidikan Studi
Doktor S3 ilmu kedokteran di Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara

dr. Emir Taris Pasaribu, Sp.B(K), Onk, Ketua Departemen Ilmu Bedah FK
USU dan RSUP H Adam Malik Medan yang telah memberi waktu, kesempatan , dan
masukan bagi saya untuk terus melaksanakan program Studi Doktor S3 ini. dr.
Marshal, Sp. BTKV yang terus memberikan dukungan motivasi kepada saya dalam
menyelesaikan prosam studi Doktor S3 ini. Kepada Prof. dr. Bachtiar Surya,. SP. BKBD dan dr. Asmui Yosodihardjo, Sp. B, Sp. BA, yang senantiasa memberikan
dorongan bagi saya untuk menyelesaikan pendidikan Doktor S3 ini. Kepada Seluruh
Staff departeman Ilmu Bedah FK USU RSUP H Adam Malik yang senantiasa

memberikan dukungan dan masukan kepada saya dalam menyelesaikan pendidikan
doktor S3. Terimakasih juga diucapkan kepada seluruh PPDS Ilmu Bedah FK USU,
dr. Fernando dan dr. Ayu Sasmita Daulay, dr. Arfi Kurniawan, Sp. PD yang sudah
banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan tulisan disertasi.
Kepada Direktur Rumah Sakit Malahayati, RS Elisabeth, RS Herna, RS Mitra
Sejati, RS Methodist, dan RS Sari Mutiara yang telah memberikan izin kepada saya
untuk melakukan tindakan operasi dan pengambilan sampel penelitian saya.
Kepada Ketua Laboratorium Terpadu FK USU dr. Tetty Aman Nasution, M.
Med.Sc, dan para analis ibu Mardiah Nasution dan Bapak Indra Wahyudi, yang telah
banyak membantu dalam hal pelaksaanaan penelitian.
Kepada Istri saya tercinta Salwa Sylvia, SH, SpN, dan Anak yang saya
sayangi: Sofia Hilwa Yasmine Nasution, Muhammad Izzan Syafiq Nasution, Safina
Irzaini Iqsya Nasution, Muhammad Sulthan Al-Yafiy Nasution yang selalu
memberikan dorongan dan membantu dalam penyelesaian penelitian disertasi ini.
Kepada yang paling saya hormati Kedua Orang Tua saya dr. H. Hamzah A.
Nasution dan dr. Hj. Wan Zaziath, serta Kedua Mertua saya H. Abdul Muis, SH, MS,
dan Hj. Latifah Azizah, juga kepada saudara-saudara saya dr. Zahreza Maya Sari
Nasution, Sp. KK, Hendrik Limantara, SE, Zahfitri Meutia Sari Nasution SH, MKN,
Dino Iwan Santoso, SE, dr. Ismiqal Rosi A Nasution, dr. Winda Erika, Najwa Muis,
SH-MKN, Reza Fahri, SE, Noni Hilwa Muis, SE, dr. Taqwa Unaira yang selama ini

senantiasa memberikan dorongan dan do’a dalam penyelesaian penelitian S3 ini.

Universitas Sumatera Utara

Kepada seluruh staff sekretariat doktor S3 FK USU yang telah membantu
saya dalam pelaksanaan laporan ini, demikian juga disampaikan kepada seluruh
pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan studi S3 ini.

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A.

Identitas

1.

Nama

: dr. Iqbal Pahlevi Adeputra Nasution, Sp. BA

2.

Tempat/Tanggal Lahir : Medan/ 21 Juli 1973

3.

Pangkat/golongan

: IIIb/ Asisten Ahli

4.

NIP

: 197307212009121001

5.

Jabatan Dosen

: Staf Pengajar Departemen Ilmu Bedah FK USU

6.

Agama

: Islam

7.

Alamat Rumah

: Komplek Pondok Surya, Blok 6, No 224 i Medan

8.

Alamat Kantor

: Jln. Bunga Lau No 17, RSUP. H. Adam Malik Medan

9.

Telp Rumah/HP

: 061-76772121/ 081328272121

10.

No. Telp/Fax kantor

: 061-8361418/ 061-8361449

11. Nama Bapak

: dr. H. Hamzah A. Nasution

12. Nama Ibu

: dr. Hj. Wan Zaziath

13. Nama Istri

: Salwa Sylvia, SH, SpN

14. Nama Anak I

: Sofia Hilwa Yasmine Nasution

15. Nama Anak II

: Muhammad Izzan Syafiq Nasution

Universitas Sumatera Utara

16. Nama Anak III

: Safina Irzaini Iqsya Nasution

17. Nama Anak IV

: Muhammad Sulthan Al-Yafiy Nasution

18. Email

: Iq_Perbani@yahoo.co.id

B.

Riwayat Pendidikan
1.

SD Bhayangkari Medan
: Lulus 1985

2.

SMP Negeri 1 Medan
: Lulus 1988

3.

SMA Negeri 1 Medan
: Lulus 1991

4.

FK UISU Dokter Umum
(S-1)

: Lulus 2000

5.

Pendidikan
Dasar Fk USU

: Lulus 2005

6.

Pendidikan
Bedah Anak FK UGM

C.

Bedah

Spesialis

: Lulus 2008

Riwayat Pekerjaan
1.

Dokter Umum Kawasan Industri Medan
tahun 1999-2001

2.

Staf Departemen Ilmu Bedah Anak FK USU :
2008- sekarang

D.

Organisasi

Universitas Sumatera Utara

1.

Anggota

Ikatan

Dokter

Indonesia

(IDI)

Cabang Medan
2.

Anggota Persatuan Bedah Anak Indonesia
(PERBANI)

3.

Anggota

Perhimpunan

Bedah

Endo

Laparaskopik Indonesia

E.

Pembicara/Poster
-

Pembicara PIT XV IKABI Tahun 2005 di
Jakarta

-

Pembicara MABI XVI tahun 2006 di Makasar

-

Pembicara PIB XVI PERBANI tahun 2007 di
Makasar
Pembicara The 44th Annual Meeting of The

-

Japanese Association of Pediatric Surgeon Tahun 2007 di Tokyo-Japan
-

Pembicara PIT XVII IKABI Tahun 2007 di
Yogyakarta

-

Pembicara

MABI

XVII

Tahun

2008

di

Palembang
-

Pembicara Pelatihan Keterampilan Dasar
Bedah Untuk Dokter Umum Tahun 2010 Medan

-

Pembicara The 39th Biennial World Congress
of The International College Surgeon Tahun 2014 di Bali

Universitas Sumatera Utara

F.

Pendidikann Tambahan (Simposium, Kursus,
Workshop, Training, Lokakarya, Seminar)
-

Kursus Pra Bedah Tahun 2002 Laboratorium
Anatomi, Patologi Anatomi dan Mikrobiologi FK USU

-

Kursus BSS tahun 2003 FK UGM

-

OSCA tahun 2004 RS Otorita Batam

-

DSTC

tahun

2005,

di

Rumah

Sakit

Muhammad Husein Palembang
-

ATLS tahun 2005 RSUP Haji Adam Malik
Medan

-

Hirschprung Round Table Tahun 2006 di
Makasar
I’ASEAN Congress of Pediatric Surgery

-

Tahun 2006 Johor Bahru-Malaysia
-

Malam Klinik Bedah Anaak Tahun 2006
Bandung

-

Seminar Deteksi Dini Hingga Penanganan
Mutakhir Kasus-kasus Keganasan Bedah Anak Tahun 2007 Yogyakarta

-

Laparaskopi

Dasar

Tahun

2007

Bali

Trainning Centre
-

Laparaskopi Lanjut Tahun 2007 RSUP Haji
Adam Malik Medan

-

ISOCA Tahun 2008 Jakarta

-

MABI XVII Tahun 2008 Palembang

Universitas Sumatera Utara

21st AAPS Congress 2008 Asian Association

-

of Pediatric Surgeons Tahun 2008, Bangkok Thailand
-

Pertemuan

Ilmiah

Tahunan

Ikatan

Ahli

Bedah Indonesia XVII 2009 tahun 2009, Surabaya
4th International Surgical Seminar Tahun

2009 Kuala Lumpur, Malaysia
-

Kursus Peri-Operative Critical Care tahun
2009 RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta

-

Pelatihan Penelaah Etik Pada Penelitian
Kesehatan Dosen Pembimbing Karya Tulis Ilmiah Tahun 2010 Medan

-

Pelatihan Item Development OSCE Tahun
2010, FK USU Medan

-

Life

Surgery

Current

Update

on

Comprehensive Management of Pediatric and Neonatal Cases Tahun 2010
Bali
-

Muktamar Ahli Bedah Indonesia (MABI XVIII)
Surgical Problem and Management in Geriatric Patients Tahun 2010
Manado Sulawesi Utara

-

Pelatihan Penguji OSCE Tahun 2010 FK
USU Medan

-

Pelatihan Stimulated Paatients Tahun 2010
FK USU Medan

-

22nd

Biennial

Congress

of

The

Asian

Association of Paediatric Surgeons Tahun 2010 University of Malaya

Universitas Sumatera Utara

-

Workshop Nasional Penguji & Pelatih SP
OSCE UKDI Tahun 2011 Hotel Aryaduta Medan

-

Symposium

Transformation

of

Surgical

Technology Tahun 2011 Jakarta
-

Lokakarya Nasional Penulisan Sial OSCE Uji
Kompetensi Dokter Indonesia Gelombang I Tahun 2012 tahun 2012
Yogyakarta

-

Pelatih SP OSCE-Uji Kompetensi Dokter
Indonesia Tahun 2012 Medan

-

Pelatihan Regional Pengembangan Soal
OSCE Kedokteran Gelombang 2 Tahun 2011 Yogyakarta

-

Penanganan Terkini Pembedahan Bayi dan
Anak Tahun 2012 Banjarmasin

-

USG Focused Abdominal Sonography for
Trauma (FAST) Tahun 2012 Jakarta

-

MABI XIX Tahun 2012 Bali

-

Kuliah Instruksional Bedah Anak Nasional I
Basic Knowledge in Pediatric Surgery RSUPN Ciptomangunkusomo
Jakarta

-

Workshop Penguji OSCE Nasional Tahun
2013 FK USU Medan

-

Simposium

Pediatric

Colorectal

Update

Tahun 2013 Banda Aceh
-

Pelatihan Penguatan Kompetensi Dosen
Penasehat Akademik (PA) dan Penilaian Hasil Belajar Angkatan II Tahun

Universitas Sumatera Utara

2014 unit Pelayanan dan Pengembangan Pendidikan Universitas Sumatera
Utara Medan
-

Pelatihan Pembekalan Dosen Muda dalam
Pembelajaran Tahun 2014 Unit pelayanan dan Pengembangan Pendidikan
Universitas Sumatera Utara Medan

-

Lokakarya

Menyiapkan

Naskah

untuk

Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi/ Jurnal Internasional Bereputasi
Tahun 2014 FK USU
-

The 39th Biennial World Congress of The
International College Surgeon Tahun 2014 Bali

Universitas Sumatera Utara

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
Nama
NIM
Program Studi
Jenis Karya

: IQBAL PAHLEVI ADEPUTRA NASUTION
: 098102013
: Ilmu Kedokteran
: Disertasi

Demi pengembangan Ilmu Pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Sumatera utara Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (NonExclusive Royalty Free Right) atas disertasi saya yang berjudul:
Deteksi Rotavirus dan Karakterisasi Gen Nonstruktural NSP4 Rotavirus
Sebagai Enterotoksin Virus Yang Menginduksi erjadinya Invaginasi Pada Anak
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan), dengan Hak Bebas Royalti NonEksklusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk database, merawat dan
mempublikasikan disertasi saya tanpa meminta izin dari saya sebagai
penulis dan sebagai pemilik hak cipta.
Demikian pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya
Dibuat di Medan
Pada tanggal 3 Desember 2014
Yang menyatakan

(Iqbal Pahlevi Adeputra Nasution)

Universitas Sumatera Utara

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
DETEKSI ROTAVIRUS DAN KARAKTERISASI GEN NONSTRUKTURAL NSP4
ROTAVIRUSSEBAGAI ENTEROTOXIN VIRUS YANG MENGINDUKSI
TERJADINYAINVAGINASI PADA ANAK

Dengan ini penulis menyatakan bahwa penulisan ujian tertutup ini disusun
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Doktor (S3) Ilmu
Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis
sendiri.
Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian
tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan disertasi ini, telah penulis
cantumkan sumbernya secara jelas, sesuai norma, kaidah, dan etika penulisan
ilmiah.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian disertasi
ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, penulis bersedia menerima sanksi akademik dan sanksi-sanksi lainnya
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Medan, 03 Desember 2014
Penulis,

Iqbal Pahlevi Adeputra Nasution

Universitas Sumatera Utara

RINGKASAN
Invaginasi yang terjadi pada bayi prematur, sering menimbulkan salah
diagnosa dengan Necrotizing Entero Colitis (NEC), sehingga menyebabkan salah
atau tertundanya didalam penanganan intervensi bedah (Jeffrey,2003). Invaginasi
adalah suatu keadaan dimana segmen usus masuk ke dalam segmen lainnya, yang
pada umumnya berakibat dengan terjadinya obstruksi ataupun strangulasi.
Invaginasi sering disebut juga sebagai intussusepsi. Umumnya bagian yang proximal
(intussuseptum) masuk ke bagian distal (intususepien) (Syamsuhidayat, 2005).
Rotavirus adalah virus berukuran sedang dengan genom RNA untai ganda
bersegmen. Rotavirus merupakan penyebab salah satu gastroenteritis pada anak
kecil yang terpenting di seluruh dunia. Khasnya sampai 50% kasus gastroenteritis
akut pada anak yang dirawat di seluruh dunia disebabkan rotavirus.
NSP4, dikodekan oleh gen segmen 10, merupakan protein dengan 175 asam
amino, multifungsi dan banyak

fungsi NSP4 telah dipetakan ke domain yang

berbeda dalam protein (Gambar 17). NSP4 sangat penting untuk replikasi,
transkripsi, dan morfogenesis rotavirus namun bagaimana NSP4 kontribusi untuk
proses tersebut masih kurang dipahami. Kemampuan NSP4 berinteraksi secara
berbeda dengan

beberapa protein virus dan seluler protein, termasuk calnexin,

laminin-3, fibronektin, caveolin, domain integrin, dan tubulin (Hu et al, 2013). NSP4
disintesis sebagai glikoprotein transmembran retikulum endoplasma (RE) dan terdiri
dari tiga domain hidrofobik (H1-H3) dengan dua situs glikosilasi mannose N-linked
berorientasi ke sisi luminal RE di H1 domain, domain transmembran H2

dan

berfungsi sebagai urutan sinyal untuk tidak memecah, domain viroporin dibentuk

Universitas Sumatera Utara

oleh sekelompok residu bermuatan positif dan amphipathic α-helix (H3) diikuti oleh
domain sitoplasmik yang mengandung daerah melingkar-coil dan C-terminus. Relatif
sedikit yang diketahui tentang N-terminus, mungkin karena bersifat hidrofobik (Groft
et al, 2002).
Penularan rotavirus adalah melalui feses yang mengering dan disebarkan
melalui udara. Rotavirus menginfeksi sel pada vili usus halus. Virus ini bermultiplikasi
didalam sitoplasma enterosit dan merusak mekanisme transport. Salah satu protein
yang dikode rotavirus yaitu NSP4 yang merupakan suatu enterotoksin virus dan
merangsang sekresi dengan memicu suatu sinyal jalan pintas trasnduksi. Sel yang
rusak dapat pecah kedalam lumen usus dan melepaskan banyak virus yang terlihat
di feces (Jawetz, 2005; Mulcahy, 1982). Ekskresi virus biasanya berakhir 2-12 hari
dengan kata lain pasien sehat, tetapi bisa berkepanjangan pada pasien dengan
nutrisi buruk (Jawetz, 2005).
Pengobatan gastroenteritis adalah pengobatan suportif untuk mengoreksi
kehilangan cairan dan elektrolit yang dapat menyebabkan dehidrasi, asidosis, syok
dan kematian. Penatalaksanaan terdiri dari penggantian cairan, pengembalian
keseimbangan elektrolit baik secara intravena maupun oral, bila memungkinkan.
Berdasarkan cara penularan melalui rute oral fekal pengolahan limbah cair dan
sanitasi merupakan tindakan pengendalian yang penting. Pembuatan vaksin yang
aman dan efektif sangat diharapkan untuk mengurangi penyakit yang ditimbulkan
oleh rotavirus (Tanod, 2011).
Rancangan penelitian ini adalah observasional dengan jenis penelitian
analitik yang akan menilai hubungan antara Rotavirus dengan terjadinya invaginasi

Universitas Sumatera Utara

pada anak. Pendekatan yang digunakan pada rancangan penelitian ini adalah Cross
Sectional Study.
Penelitian ini merupakan penelitian crosssectional atau studi potong lintang,
yang dilakukan pada pasien anak dengan suspek invaginasi dibandingkan pasien
anak dengan diare. Penelitian ini merupakan penelitian crosssectional atau studi
potong lintang,

yang dilakukan pada pasien anak dengan suspek invaginasi

dibandingkan pasien anak dengan diare. Penelitian crossectional sering disebut juga
dengan penelitian transversal karena variabel bebas (faktor risiko) dan variabel
tergantung (efek) diobservasi hanya sekali pada saat yang sama. Variabel bebas
adalah rotavirus, Variabel tergantung adalah invaginasi. Parameter yang diukur
adalah jenis kelamin, usia, status gizi, suku.
Penelitian dilakukan sejak Oktober 2013 hingga Maret 2014 dengan tempat
penelitian Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Laboratorium Sequencing Division, Macrogen Inc World Meridian Venture Centre
10F Seoul, Republic of Korea.
Penelitian ini diikuti oleh 55 pasien anak yang telah memenuhi kriteria inklusi
yaitu pasien dengan usia 1 bulan – 3 tahun, anak yang secara klinis dinilai sebagai
suspek invaginasi dan anak dengan diare. Karakteristik responden yang dilihat yaitu
jenis kelamin, usia responden, nilai status gizi yang meliputi status gizi baik, status
gizi kurang dan status gizi lebih, karakteristik yang lain yaitu suku. Pada responden
dilihat juga mengenai riwayat diare dan jenis invaginasi.
Adapun hasil penelitian Jumlah anak laki-laki sebanyak 38 orang (69,1%)
sedangkan anak perempuan 17 orang (30,9%). Kebanyakan pasien anak dengan

Universitas Sumatera Utara

gizi baik sebanyak 28 orang (50,9%) dan sukku terbanyak adalah suku Batak
sebanyak 22 orang (40%), usia responden rerata pada usia 6.6 bulan.
Dari hasil analisis menggunakan uji chi square ditemukan hubungan yang
signifikan antara status gizi dengan terjadinya invaginasi pada pasien anak
(p=0,034). Nilai OR yang diperoleh adalah 1,542 (95% IK 1,074 – 2,214) yang
menunjukkan bahwa anak-anak dengan gizi lebih berisiko akan mengalami
invaginasi 1,542 kali dibandingkan anak-anak dengan status gizi kurang dan baik.
Sebanyak 83,3% anak gizi lebih mengalami invaginasi sedangkan pada anak-anak
dengan status gizi baik dan kurang hanya 54,1% yang mengalami invaginasi. Hasil
analisis chi square menunjukkan bahwa tidak ditemukan hubungan antara jenis
kelamin dan suku terhadap terjadinya invaginasi (p>0,05).
Dari hasil analisis menggunakan uji Fisher’s exact ditemukan hubungan yang
signifikan antara suku dengan terjadinya invaginasi pada pasien anak (p=0,049).
Nilai OR yang diperoleh adalah 1,357 (95% IK 1,037 – 1,776) yang menunjukkan
bahwa anak-anak dengan suku Batak berisiko akan mengalami invaginasi tipe ileum
1,357 kali dibandingkan anak-anak yang tidak bersuku Batak. Seluruh anak bersuku
Batak memiliki invaginasi tipe ileum sementara anak yang tidak bersuku Batak
memiliki invaginasi tipe ileum sebanyak 73,7%.Hasil analisis Fisher’s exact
menunjukkan bahwa tidak ditemukan hubungan antara jenis kelamin dan status gizi
terhadap tipe invaginasi (p>0,05).
Dengan menggunakan uji T independent diketahui terdapat hubungan yang
signifikan antara kadar neutrofil dan terjadinya invaginasi (p=0,0001). Rerata kadar
neutrofil pada anak dengan invaginasi jauh lebih tinggi (79,03) dibanding anak-anak
dengan diare/tanpa invaginasi (56,55). Rerata anak dengan invaginasi dan tanpa

Universitas Sumatera Utara

invaginasi tidak jauh berbeda (p=0,752) dimana pada anak dengan invaginasi reata
usia adalah 6,74 bulan dan tanpa invaginasi adalah 6,36 bulan.
Dengan menggunakan uji Fisher’s exact tidak ditemukan hubungan yang
signifikan antara keberadaan rotavirus dalam feses terhadap tipe invaginasi
(p=0,640). Sebanyak 82,1% anak dengan rotavirus mengalami invaginasi tipe ileum
sedangkan pada anak yang tidak ditemukan rotavirus kejadian inaginasi tipe ileum
terjadi pada 91,7% anak.

Universitas Sumatera Utara

SUMMARY
Intususeption occurs in premature infants, often leading to misdiagnosis with
Necrotizing Entero Colitis (NEC), this caused delay in the handling of surgical
intervention (Jeffrey, 2003). Intussuception is a condition in which intestinal segments
are into the other segments, which generally result in the obstruction or strangulation.
Generally the proximal part (intussuseptum) into the distal portion (intususepien)
(Syamsuhidayat, 2005).
Rotavirus is a medium size virus with segmented double-stranded RNA
genome. Rotavirus is one of the most important causes of gastroenteritis in young
children in the whole world. Typically, up to 50% of acute gastroenteritis in children
treated worldwide are due to rotavirus.
NSP4 encoded by the segment 10 gene is a protein with 175 amino acids. It
is multifunctional and has many functions mapped to different domains in the protein.
NSP4 is essential for the replication, transcription, and morphogenesis of rotavirus
but how NSP4 contribute to the process is still poorly understood. NSP4 has the
ability to interact differently with some viral proteins and cellular proteins, including
calnexin, laminin-3, fibronectin, Caveolin, integrin domains, and tubulin (Hu et al,
2013). NSP4 is synthesized as a endoplasmic reticulum (ER) transmembrane
glycoprotein and consisted of three hydrophobic (H1-H3) domains of with two sites of
N-linked glycosylation mannose oriented to the luminal side of the ER in the domain
H1, H2 and the transmembrane domain serves as a signal sequence to not break
down, viroporin domain formed by a group of positively charged residues and
amphipathic α-helix (H3) followed by a cytoplasmic domain containing coiled-coil

Universitas Sumatera Utara

region and the C-terminus. Relatively little is known about the N-terminus, perhaps
because of its hydrophobia (Groft et al, 2002).
Transmission of rotavirus is through dried feces and spread through the air.
Rotavirus infects cells in the small intestine villi. The virus multiplies in the cytoplasm
of enterocytes and damages the transport mechanism. One of the proteins encoding
rotavirus is NSP4 which is a viral enterotoxin which stimulates secretion by triggering
a signal shortcut trasnduction. Damaged cells may ruptured into the lumen of the
intestine and release a lot of viruses seen in the stool (Jawetz, 2005; Mulcahy, 1982).
Virus excretion usually ends in 2-12 days in a healthy patient, but may be prolonged
in patients with poor nutrition (Jawetz, 2005).
Treatment of gastroenteritis is a supportive treatment for correcting the lost of
fluid and electrolytes that may lead to dehydration, acidosis, shock and death.
Management consists of replacement of fluidand electrolytes either intravenously or
orally, if possible. Based on the mode of transmission through the oral-faecal route
wastewater treatment and sanitation is an important control measures. Manufacture
of safe and effective vaccines are expected to reduce diseases caused by rotavirus
(Tanod, 2011).
The design of this study was observational analytic study types that will
assess the relationship between Rotavirus with the invagination in children. The
approach used in this study design was a cross sectional study.
This study is a cross-sectional study conducted in pediatric patients with
suspected invagination compared to pediatric patients with diarrhea. Cross-sectional
study is often referred to as transversal research as independent variables (risk
factors) and dependent variable (effect) are observed only once at the same time.

Universitas Sumatera Utara

The independent variable is rotavirus, dependent variable is the invagination.
Parameters measured were sex, age, nutritional status and ethnicity.
The study was conducted from October 2013 to March 2014 with an
Integrated study with Laboratory of the Faculty of Medicine, University of North
Sumatra and Sequencing laboratory Division, Macrogen Inc. World Meridian Venture
Center 10F Seoul, Republic of Korea.
This study was followed by 55 pediatric patients who have met the inclusion
criteria such as age 1 month old - 3 years old, children who are suspected to suffered
from invagination and children with diarrhea. Characteristics of respondents valued
are gender, age, nutritional status and tribe. Also the history of diarrhea and type of
invagination.
The research resulted in 38 boys (69.1%) and 17 girls (30.9%). Twenty eight
patients (50.9%) are children with good nutritional status and the major ethnics is
Bataknese as muc as 22 people (40%), the average age of the respondents is 6.6
months.
Analysis using chi square test found a significant relationship between
nutritional status and invagination in pediatric patients (p = 0.034). OR value obtained
was 1.542 (95% CI 1.074 to 2.214), which showed that children with more nutritional
risk will have 1,542 higher chance of invagination compared to malnourished and wel
nourished children. A total of 83.3% of overnourished children experienced
invagination while in well nourished and malnourished children only 54.1%
experienced invagination. Chi square analysis result indicates no relationship
between gender and tribe with invagination (p> 0.05).

Universitas Sumatera Utara

From the analysis using Fisher's exact test found a significant relationship
between the rate of invagination in pediatric patients (p = 0.049). OR value obtained
was 1.357 (95% CI 1.037 to 1.776), which showed that Bataknese children will
experience ileal invagination type1.357 times higher compared to children who are
not Bataknese. All Bataknese children suffered from ileal invagination type while only
73.7% non Bataknese children suffered from ileal invagination type. The Fisher's
exact analysis shows no relationship between gender and nutritional status with type
of invagination (p> 0.05).
By using independent T test found that there is a significant correlation
between the levels of neutrophils and the occurrence of invagination (p = 0.0001).
The mean level of neutrophils in children with invagination is much higher (79.03)
than children with diarrhea / without invagination (56.55). the mean of children with
and without invagination invagination not much different (p = 0.752) whereas in
children with invagination the mean age was 6.74 months and without invagination
was 6.36 months.
Fisher's exact shows no significant correlation between the presence of
rotavirus in the feces and the type of invagination (p = 0.640). A total of 82.1% of
children with rotavirus experience ileal type invagination whereas 97.1% children with
no rotavirus found on their suffered from ileal type invagination.

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Latar Belakang
Invaginasi adalah suatu penyakit pada anak yang memerlukan tindakan
emergensi. Faktor-faktor yang dihubungkan dengan terjadinya invaginasi selama ini
belum dapat ditentukan secara pasti karena 95% penyebab terjadinya invaginasi
tidak diketahui (idiopatik), 5% karena kausal dan rotavirus diperkirakan sebagai salah
satu faktor risiko terjadinya invaginasi.
Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan peranan protein nonstruktual NSP4 rotavirus
pada kelompok pasien dengan invaginasi dan pada kelompok pasien dengan diare.
Metode
Setelah mendapatkan persetujuan dari Komite Etik Fakultas Kedokteran
USU, kepada orangtua pasien diberikan penjelasan terperinci tentang tujuan/manfaat
penelitian, dan diberikan lembar persetujuan penelitian. Dilakukan pemeriksaan
feses pada kelompok pasien dengan invaginasi dan kelompok pasien dengan diare.
Sampel feses daiperiksa di laboratorium dengan metode PCR untuk menentukan
apakah pada feses terdapat rotavirus, setelah itu dilakukan Sequencing terhadap
protein rotavirus yang positif.
Hasil
Berdasarkan Jumlah anak laki-laki sebanyak 69,1% sedangkan anak perempuan
30,9%. Kebanyakan pasien anak dengan gizi baik sebanyak 50,9% dan suku terbanyak
adalah suku Batak 40%, usia responden rerata pada usia 6.6 bulan. Dari hasil analisis
menggunakan uji chi square ditemukan hubungan yang signifikan antara status gizi dengan
terjadinya invaginasi pada pasien anak (p=0,034. Nilai OR yang diperoleh adalah 1,542
(95% IK 1,074 – 2,214). Dari hasil analisis menggunakan uji Fisher’s exact ditemukan
hubungan yang signifikan antara suku dengan terjadinya invaginasi pada pasien anak
(p=0,049). Nilai OR yang diperoleh adalah 1,357 (95% IK 1,037 – 1,776). Menggunakan uji
chi square ditemukan hubungan yang signifikan keberadaan rotavirus dalam feses terhadap
kejadian invaginasi (p=0,004) dengan nilai OR 1,848 (95% IK 1,172 – 2,915). Dengan
menggunakan uji Fisher’s exact tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara
keberadaan

rotavirus

dalam

feses

terhadap

tipe

invaginasi

(p=0,640).

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

Background
Invagination is a disease in children which require emergency action. Factors
associated with the occurrence of invagination during this time can not be determined
exactly because 95% of the cause of invagination is unknown (idiopathic) another 5%
is caused by rotavirus as one of the risk factors for invagination.

Objective
To determine the differences of the role of non structural protein (NSP4)
rotavirus in the group of patients with invagination and the group of patients with
diarrhea.

Methods
After obtaining approval from the Ethics Committee of the Faculty of
Medicine, North Sumatera University, the parents of the patients were given a
detailed explanation of the purpose/benefits of research, and research consent form.
Stool examination in patients with invagination and diarrhea were performed. Fecal
samples are then examined in the laboratory by PCR to determine the presence of
rotavirus on the stool, after that, sequencing of the positive rotavirus proteins is
performed.

Results
Based on the amount, there are as much as boys as 69.1%, while the other
30.9% are girls. About 50.9% of the patients are well nourished and the highest rate
is 40% of the Batak tribe, the average age of the respondents are 6.6 months.
Analysis using chi square test has found a significant association between nutritional
status and occurrence of invagination in pediatric patients (p = 0.034. Value OR
obtained was 1.542 (95% CI 1.074 to 2.214). From the analysis using Fisher's exact
test discovered a significant value between tribes and invagination in pediatric
patients (p = 0.049). Values obtained is OR 1.357 (95% CI 1.037 to 1.776). Using the
chi-square test, a significant relationship is obtained between the presence of

Universitas Sumatera Utara

rotavirus in feces and invagination (p = 0.004) with OR 1.848 (95% CI 1.172 to
2.915). By using the Fisher's exact test, there is no significant association between
the presence of rotavirus in the feces and the type of invagination (p = 0.640).

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DEPAN
SAMPUL DALAM....................................................................................................... ii
LEMBAR PRASYARAT GELAR................................................................................. iii
LEMBAR PROMOTOR DAN CO-PROMOTOR.......................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................... v
LEMBAR PENGUJI..................................................................................................... vi
UCAPAN TERIMA KASIH........................................................................................... viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP........................................................................................ xii
PERSETUJUAN PUBLIKASI...................................................................................... xvii
PERNYATAAN ORISINALITAS................................................................................. xviii
RINGKASAN............................................................................................................... xix
SUMMARY.................................................................................................................. xxiv
ABSTRAK.................................................................................................................... xxviii
ABSTRACT................................................................................................................. xxix
DAFTAR ISI................................................................................................................ xxx
DAFTAR TABEL

......................................................................................... xxxiii

DAFTAR GAMBAR

........................................................................................ xxxiv

DAFTAR SINGKATAN
BAB I PENDAHULUAN

.................................................................................... xxxv
.............................................................................. .. 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 7
1.3. Pertanyaan Penelitian ...................................................................... 7
1.4. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 7
1.5. Tujuan Penelitian............................................................................... 8
1.6. Manfaat Penelitian ............................................................................ 8
1.7. HAKI (Hak Atas Kekayaan Ilmiah) ........................................... ....... .. 9

Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 11
2.1. Invaginasi ........................................................................................ 11
2.1.1.

Defenisi Invaginasi .......................................................... 11

2.1.2.

Insidensi Invaginasi ......................................................... 11

2.1.3.

Etiologi Invaginasi ............................................................ 12

2.1.4.

Jenis Invaginasi ............................................................... 13

2.1.5.

Patologi ........................................................................... 14

2.1.6.

Gambaran Klinis .............................................................. 16

2.1.7.

Diagnosis ......................................................................... 19

2.1.7.1. Diagnosis Klinis .......................................................... 19
2.1.7.2. Diagnosis Penunjang ................................................ 20
2.1.7.3. Diagnosis Banding ..................................................... 23

2.2.

2.1.8.

Penatalaksanaan ............................................................. 23

2.1.7.

Komplikasi ....................................................................... 29

Hubungan Protein Enterotoksin NSP4 dengan Kasus Invaginasi Pada
anak ............................................................................................... 29

2.3. Rotavirus ......................................................................................... 31
2.3.1.

Defenisi Rotavirus ........................................................... 31

2.3.2.

Epidemiologi Rotavirus .................................................... 32

2.3.3.

Klasifikasi Rotavirus ........................................................ 33

2.3.4.

Struktur dan Komposisi Rotavirus ................................... 35

2.3.4.1. Non Struktural Protein/NSP ....................................... 40
2.3.4.2. Viral Protein ............................................................... 43
2.3.4.3. Perlekatan dan Replikasi Rotavirus .......................... 45
2.3.5.

Sistem Imunitas ............................................................... 48

2.3.6.

Patogenesis ..................................................................... 49

2.3.7.

Temuan Klinis dan Diagnosis laboratorium ..................... 52

2.3.8.

Pengobatan ..................................................................... 53

2.4. Diare ................................................................................................ 53
2.5. Uji PCR dan DNA Skuensing ........................................................... 54

Universitas Sumatera Utara

2.5.1.

Uji PCR ............................................................................ 54

2.5.2.

DNA Skuensing ............................................................... 56

2.6. Kerangka Teori ................................................................................ 58
2.7. Kerangka Konsep ............................................................................ 59

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 64
3.1.

Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................... 64

3.2.

Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 64

3.3.

Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 65

3.4.

Variabel Penelitian ......................................................................... 65

3.5.

Alur Penelitian ................................................................................ 66

3.6.

Prosedur Penelitian ........................................................................ 66
3.6.1.

Kriteria Inklusi .................................................................. 66

3.6.2.

Kriteria Eksklusi ............................................................... 67

3.6.3.

Demografi Responden ..................................................... 67

3.7. Karakteristik Protein NSP4 ............................................................... 67
3.7.1.

Etik Penelitian .................................................................. 67

3.7.2.

Sampel Klinis ................................................................... 68

3.7.3.

Pengolahan Data ............................................................. 74

3.7.3.1. Analisis Statistik ........................................................ 75

BAB IV HASIL PENELITIAN .............................................................................. 78
4.1.

Demografi responden .........................................................................78

4.2.

Hasil Analisis Bivariat .........................................................................80

4.3.

Hasil Analisis Multivariat.....................................................................83

BAB V PEMBAHASAN ....................................................................................... 98

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 107

Universitas Sumatera Utara

6.1.

Kesimpulan .................................................................................... 107

6.2.

Saran .............................................................................................. 112

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 114
LAMPIRAN ........................................................................................................ 130
1. ........................................................................................................... INF
ORM CONSENT .............................................................................. 130
2. ........................................................................................................... SUR
AT IZIN PENELITIAN KE LAB TERPADU FK USU ......................... 134
3. ........................................................................................................... SUR
AT KETERANGAN TELAH MELAKSANAKAN PENELITIAN DI LAB
TERPADU FK USU .......................................................................... 135
4. ........................................................................................................... SUR
AT PERSETUJUAN KOMISI ETIK TENTANG PELAAKSANAAN
PENELITIAN BIDANG KESEHATAN ............................................... 136
5. ........................................................................................................... ANA
LISIS DATA ...................................................................................... 137
6. ........................................................................................................... DOK
UMENTASI PENELITIAN ................................................................ 194
7. ........................................................................................................... HASI
L PROGRAM SEKUNS SCANNER.................................................. 199
8. ........................................................................................................... BUK
TI JURNAL INTERNASIONAL ......................................................... 217
9. ........................................................................................................... KET
ERANGAN PRESENTASI FREE PAPER ........................................ 230
10. ......................................................................................................... SER
TIFIKAT FREE PAPER .................................................................... 231

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Standar Antropometri WHO 2005 ........................................................ 63
Tabel 2.1 RT PCR dan Sekuensi Primer ............................................................. 73
........................................................................................................
Tabel 4.1.1 Karakteristik Responden ................................................................... 78
Tabel 4.1.2 Analisis Deskriptif Usia Responden ................................................... 79
Tabel 4.1.3 Distribusi frekuensi Responden dengan Riwayat Diare ..................... 79
Tabel 4.1.4 Distribusi Frekuensi Responden dengan Invaginasi .......................... 79
Tabel 4.1.5 Distribusi Frekuensi Tipe invaginasi .................................................. 79
Tabel 4.1.6. Distribusi Frekuensu Responden dengan Invaginasi........................ 80
Tabel 4.1.7. Distribusi Frekuensi Tipe Invaginasi ................................................. 80
Tabel 4.2.1. Hubungan Karakteristik Invaginasi ................................................... 81
Tabel 4.2.2. Hubungan Rotavirus dan Invaginasi ................................................. 82
Tabel 4.2.3. Hubungan Usia dan Kadar Neutrofil terhadap Terjadinya Invaginasi 82
Tabel 4.2.4. Hubungan NSP4 dan Invaginasi ...................................................... 83
Tabel 4.3.1. Analisis Regresi Logistik Berganda Faktor-Faktor yang berpengaruh
terhadap Terjadinya Invaginasi ....................................................... 84
Tabel 4.3.2. Nilai Diagnostik Neutrofil untuk Memprediksi Terjadinya Invaginasi
dengan Kurva ROC ......................................................................... 86
Tabel 4.3.3. Hubungan Rotavirus dan Tipe Invaginasi ......................................... 87
Tabel 4.3.4. Hubungan Karakteristik dan Tipe Invaginasi .................................... 87
Tabel 4.3.5. Hubungan Usia dan Kadar Neutrofil dengan Tipe Invaginasi ........... 88
Tabel 4.3.6. Hubungan NSP4 dengan Tipe Invaginasi ......................................... 88
Tabel 4.9. Hubungan Rotavirus dengan NSP4..................................................... 89

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Intussusepsi Usus Halus ..................................................................... 11
Gambar 2 Gambaran Invaginasi .......................................................................... 14
Gambar 3 Invaginasi tipe Ileocaecal .................................................................... 15
Gambar 4 Usus yang rusak dan perforasi ............................................................ 15
Gambar 5 Usus yang rusak .................................................................................. 18
Gambar 6 Foto Polos Abdomen ........................................................................... 20
Gambar 7 Foto Polos Abdomen ........................................................................... 21
Gambar 8 Barium Enema ..................................................................................... 21
Gambar 9 Barium Enema ..................................................................................... 22
Gambar 10 Gambaran USG Abdomen ................................................................ 22
Gambar 11 Usus yang sudah rusak ..................................................................... 27
Gambar 12 Milking Prosedur .............................................................................. . 29
Gambar 13 Komponen Virion………………………………......... ........................... 36
Gambar 14 Virion rotavirus………………………………......... ............................... 36
Gambar 15 Genome Rotavirus………………………………......... ......................... 38
Gambar 16 Kode Gen………………………………......... ...................................... 38
Gambar 17 Struktur Intivirus………………………………......... ............................. 39
Gambar 18 Siklus Replikasi………………………………....................................... 46
Gambar 4.3.1 Kurva ROC dari Kadar Neut