S SEJ 0705749 Abstract

ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Dampak Perbedan Strategi Pemimpin Angkatan
Bersenjata Jerman (Hitler dan Doenitz) : Peranan U-boat Dalam Blokade Inggris
Di Lautan Atlantik 1939-1944”. Masalah utama yang dikaji dalam skripsi ini
adalah “Mengapa Perbedaan Pandangan Pemimpin Angkatan Bersenjata Memicu
Gagalnya Jerman Dalam Blokade Inggris di Lautan Atlantik (1939-1944)?”. Metode
yang digunakan dalam penelitian adalah metode historis yaitu proses menguji dan
menganalisis secara kritis data-data peninggalan dan peristiwa masa lampau
dengan melakukan empat langkah penelitian yaitu heuristik, kritik, interpretasi
dan historiografi. Sedangkan untuk pengumpulan data penulis melakukan teknik
studi literatur yaitu mengkaji sumber-sumber yang relevan dengan kajian penulis
sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan interdisipliner dengan
menempatkan sejarah sebagai ilmu utama dibantu dengan ilmu sosial lainnya.
Adapun yang menjadi rumusan masalahnya yaitu; (1) Apa yang melatarbelakangi
perbedaan strategi perang pemimpin angkatan bersenjata Jerman (Hitler dan Dönitz)
pada pertempuran di lautan Atlantik 1939-1944? (2) Bagaimana pengaruh perbedaan
pandangan strategi militer antara Adolf Hitler dan Karl Dönitz pada blokade Inggris
1939-1944, serta dampak pada tubuh angkatan bersenjatanya? (3) Bagaimana upayaupaya Doenitz (Kriegsmarines) meyakinkan Hitler agar mendukung kekuatan U-boat
melawan Inggris di lautan Atlantik (1939-1944)?. Berdasarkan hasil penelitian historis

dengan studi literatur dan juga kajian interdisipliner yang merujuk pada ilmu-ilmu

bantu lain (militer, politik, psokologi, dan ekonomi) diketahui bahwa,
pertempuran di lautan Atlantik antara Jerman melawan Inggris dilatarbelakangi
oleh perbedaan pandangan mengenai strategi antara petinggi angkatan bersenjata
Jerman (Hitler dan Dönitz). Keyakinan Hitler sebagai pimpinan tertinggi
Kriegsmarines pada teori perang Clausewitz, sangat berbanding terbalik dengan
Karl Dönitz selaku laksamana besar armada U-boat yang meyakini teori dari
Alfred Thayer Mahan. Perbedaan tersebut menjadi awal konflik intern pada tubuh
Kriegsmarines yang akan berakibat fatal bagi Jerman. pecahnya PD-II September
1939 Jerman mengakui tidak siap menghadapi Inggris yang mempunyai angkatan
laut yang besar dan kuat, tetapi Jerman terjebak pada posisi tidak
menguntungakan. Keterpaksaan Jerman menghadapi Inggris pada pertempuran di
lautan Atlantik membuat Hitler cemas, karena Hitler menyadari bahwa
Kriegsmarines tidak akan sanggup melawan Inggris. tetapi hal tersebut tidak
berlaku pada Dönitz, karena ia sangat yakin akan kemampuan armada yang
dipimpinnya. Dengan menggunkan strategi blokade dan memakai taktik ciptaanya
(wolfpack), Dönitz mampu membuktikan prestasinya. Tercatat tahun 1940-1943
U-boat berhasil menenggelamkan kapal-kapal dagang milik Inggris hingga ribua
ton. Ironisnya hal itu tidak segera meluluhkan hati Hitler untuk bergegas
mendukung U-boat, dengan bertambahnya jumlah tonase yang berhasil
ditenggelamkan U-boat, maka akhirnya Hitler bersedia mendukung upaya Dönitz.

Namun sangat disayangkan hal tersebut terlambat bagi Jerman untuk bangkit dari
keterpurukan, karena beberapa faktor yang menghambat. Diantaranya adalah;
pengembangan teknologi antikapal selam dan penggunaan RAF pada patroli
lautan, masuknya Amerika pada pertempuran Atlantik membuat kekuatan Inggris
bertambah dua kali lipat, serta perbedaan taktik strategi para petinggi
Atya Triani, 2011
PERBEDAAN PANDANGAN HITLER DENGAN DOENITZ DALAM STRATEGI PERANG ANGKATAN
BERSENJATA JERMAN : PERANAN U-BOAT PADA BLOKADE INGGRIS DI LAUTAN ATLANTIK 19391944
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i

Kriegsmarines membuat keterpurukan Jerman semakin parah dan tidak bisa
menghindari kekalahannya untuk kedua kalinya.

Atya Triani, 2011
PERBEDAAN PANDANGAN HITLER DENGAN DOENITZ DALAM STRATEGI PERANG ANGKATAN
BERSENJATA JERMAN : PERANAN U-BOAT PADA BLOKADE INGGRIS DI LAUTAN ATLANTIK 19391944
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


ii