Komisi B PERSIAPAN UJI PUBLIK PERMEN ORMAWA

PERSIAPAN UJI PUBLIK DRAFT
PERATURAN MENTERI TENTANG
ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Workshop dan Malam Penganugerahan Bidang
Kemahasiswaan, Direktorat Kemahasiswaan, Ditjen
Belmawa
Jakarta 06 Desember 2017
Arman Nef

AGENDA
Latar Belakang
Perlunya Kehadiran Permen Ormawa
UU Pendidikan Tinggi vs Kepmendikbud vs

Permen Ormawa
Tentang Naskah Akademik (NA)
Persiapan Uji Publik

LATAR BELAKANG
Kepmendikbud Nomor 155/U/1998 Tentang


Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di
Perguruan Tinggi.
Sudah Berusia hampir 20 Tahun
Dalam Perjalanannya lebih dari sepuluh tahun
terakhir tidak lagi menjadi pedoman oleh mahasiswa
dalam berorganisasi (Sudah Tidak efektif)
Beberapa Pedoman sudah tidak sesuai dengan
perkembangan zaman.
Telah ada upaya dari Belmawa Dikti 10 tahun
terakhir untuk membuat Peraturan Menteri yang
baru.

Perlunya Kehadiran PERMEN ORMAWA
Kepmendikbud 155/U/1998 perlu dicabut agar

jelas statusnya. (sekarang ini berlaku tidak,
dicabut pun tidak)
Faktor Kebutuhan dan amanah beberapa hasil
keputusan Rembuknas Pimpinan Bidang
Kemahasiswaan se-Indonesia.

Adanya Lompatan Hirarki Peraturan di Bidang
Kemahasiswaan sehingga hanya diatur yang
bersifat umum saja. (UU Dikti, PP-Perppu,
Permen (tidak ada pengaturan, Statuta (tidak
semua PT mengatur)

UU Pendidikan Tinggi vs Kepmendikbud vs
Permen Ormawa
Pasal 14 UU Pendidikan Tinggi
(1) Mahasiswa mengembangkan bakat, minat, dan
kemampuan dirinya melalui kegiatan kokurikuler
dan ekstra kurikuler sebagai bagian dari proses
Pendidikan.
(2) Kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilaksanakan melalui organisasi kemahasiswaan.
(3)Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler
dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud ayat
(1) diatur dalam statuta Perguruan Tinggi.


Paragraf 3 Organisasi Kemahasiswaan

Pasal 77 UU Dikti
(1)Mahasiswa dapat membentuk organisasi
kemahasiswaan.
(2) Organisasi kemahasiswaan paling sedikit memiliki
fungsi untuk; a, b, c, d
(3) Organisasi kemahasiswaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) merupakan organisasi intra Perguruan
Tinggi.
(4) Perguruan Tinggi menyediakan sarana dan prasarana
serta dana untuk mendukung kegiatan organisasi
kemahasiswaan.
(5)Ketentuan lain mengenai organisasi kemahasiswaan
diatur dalam statuta perguruan tinggi.

Kepmendikbud Nomor 155/U/1998
Tentang Pedoman Organisasi Kemahasiswaan Perguruan Tinggi

Pasal 2

Organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi diselelenggarakan dari, oleh, dan
untuk mahasiswa dengan memberikan peranan dan keleluasan lebih besar
kepada mahasiswa.
(Ketentuan ini dapat membuat lemahnya kontrol dari Pimpinan Bidang
Kemahasiswaan)
Pasal 3
(1) Di setiap perguruan tinggi terdapat satu organisasi kemahasiswaan yang
menaungi semua aktivitas kemahasiswaan.
(Saat ini BEM, DPM, UKM posisinya adalah sejajar)
Pasal 7
(2) Pengurus organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi pada masingmasing tingkat sekurang-kurangnya terdiri atas ketua umum, sekretaris dan
anggota pengurus.
(Kepmen ini sebenarnya juga tidak mengenal, istilah Presiden, Menteri,
Gurbernur dalam Pengurus Ormawa)

Draft Permen Ormawa
Pasal 2
Organisasi Kemahasiswaan berasaskan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
(Membentengi Ormawa dari Ideologi lain yang tidak
sejalan dengan Pancasila dan UUD 1945)

Pasal 7
(3) Ormawa PT dapat berbentuk DPM, BEM, dan atau UKM
atau penamaan lainnya sesuai dengan peraturan PT
(4) Kepengurusan inti Ormawa PT terdiri atas Ketua, Wakil
Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan dapat ditambah sesuai
kebutuhan.
(Nomenklatur Jabatan yang wajar dan dikenal luas
dalam sebuah organisasi)

Pasal 12
Organisasi Mahasiswa Dilarang;
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Pasal 13
Setiap kegiatan kemahasiswaan di PT harus mendapat persetujuan dan
dipertanggungjawabkan kepada Pemimpin PT
Pasal 15
(5) Penyandang dana dan/atau sponsor sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilarang berasal dari partai politik, perusahaan rokok, minuman keras, dan produkproduk lain yang tidak sesuai bagi dunia pendidikan.
(Pada Draft awal termasuk afiliasinya, yayasan dan sejenisnya... , draft
akhir afiliasi dan yayasannya dihilangkan)

Pasal 17
(2) Dengan berlakunya Permen ini, maka Kepmendikbud Nomor 155 tentang
Pedoman Umum Ormawa di PT dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
(Peraturan Menteri dicabut minimal dengan Peraturan Menteri)

Tentang Naskah Akademik (NA)
Penjelasan dan maksud kata demi kata dalam pasal-

pasal dapat ditelusuri dalam naskah akademik dan
hasil-hasil pembahasan (memorie van toeclichting)
Undang-Undang Wajib dan Harus punya naskah
akademik (perlu ada landasan flosofs, yuridis dan
sosiologis), sementara Peraturan-peraturan lain
yang membahas satu isu yang lebih sempit tidak
menjadi suatu keharusan.
Untuk Permen Ormawa, NA nya dapat diambilkan
dari inti diskusi yang telah berlangsung sekitar 11
kali pertemuan, disusun dengan baik, agar jelas
maksud dan tujuan dan arah Ormawa ini (walaupun
tidak menjadi suatu keharusan)


Kehadiran Sebuah Peraturan
1. Perintah Undang-Undang Dasar
2. Perintah dari suatu Undang-Undang.
3. Terkait dengan pengesahan perjanjian internasional

tertentu. (Ratifkasi dll)
4. Tindak lanjut atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
5. Terkait dengan pemenuhan kebutuhan hukum
dalam masyarakat.
(1,2,3,4....Tidak terpenuhi, sedangkan nomor 5 dapat
dijadikan landasan perlunya kehadiran Permen
Ormawa yang baru dan sesuai perkembangan
ormawa itu sendiri), karena merupakan tuntutan
dan kebutuhan yang telah menjadi keputusan dari
pimpinan bidang kemahasiswaan se-Indonesia.

Persiapan Uji Publik

Mengundang Perwakilan Pimpinan Organisasi Kemahasiswaan


dalam suatu diskusi (Unsur Dewan Perwakilan Mahasiswa,
Badan Eksekutif Mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa)
Mengundang Pimpinan Bidang Kemahsiswaan yang
Mahasiswanya terundang.
Keterwakilan dengan merujuk 14 Wilayah Kopertis (Unsur PTN
dan PTS)
Unsur dari Belmawa Dikti
Sekitar +/- 60 Peserta
Menyampaikan secara tertulis dan via email Draft Permen
Ormawa ke 11 Per 16 Nov 2017 di Surabaya kepada Pihakpihak yang dimaksud, paling lambat 3 minggu sebelum
pelaksanaan diskusi untuk dapat diberikan asupan dan koreksi
dalam rangka penyempurnaan Draft ini.
Pada Workshop ini agar dibagikan kepada semua yang hadir
Draft 11, Permen Ormawa.

TERIMA KASIH