Perancangan Jaringan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Link Mataram - Makasar.

(1)

PERANCANGAN JARINGAN SISTEM KOMUNIKASI KABEL

LAUT (SKKL) LINK MATARAM

MAKASAR

Disusun Oleh:

Nama : Ana Ayuningtyas NRP : 0622107

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH No. 65, Bandung, Indonesia

email : ana.ayuningtyas@gmail.com

ABSTRAK

Serat optik adalah salah satu media transmisi yang memiliki kelebihan seperti bit rate tinggi, rugi-rugi transmisi rendah, kebal terhadap interferensi elektromagnetik dan dapat ditunjang dengan teknologi multiplexing

seperti Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM), sehingga serat optik dapat menjadi sistem komunikasi jarak jauh yang handal di darat ataupun laut.

Tugas akhir ini menjelaskan tentang perancangan sistem komunikasi kabel laut (SKKL) menggunakan media serat optik yang memanfaatkan teknologi DWDM. Perancangan ini meliputi penentuan rute link, jenis kabel optik, perhitungan jumlah penguat, power link budget, rise time budget, serta sistem catu daya.

SKKL ini menghubungkan Mataram dan Makasar yang berjarak 585,4 km dengan initial capacity 70 Gbps atau 7 x Synchronous Transport Module (STM)-64 dan mempunyai kapasitas maksimum 400 Gbps. Tipe kabel optik yang digunakan adalah Single Armored dan Double Armored. SKKL ini terdiri dari 4 (empat) Erbium Doped Fiber Amplifier (EDFA) dengan daya transmit 7 dBm dan daya receive -16,13 dBm serta rise time sebesar 60,7 ps. Sistem catu daya yang digunakan adalah Power Feeding Equipment (PFE) dengan tegangan sebesar 796,7 Volt dan arus 0,92 Ampere pada kedua sisi terminalnya. SKKL ini diharapkan mampu mengantisipasi kebutuhan trafik yang akan terus meningkat. Kata kunci: SKKL, DWDM, EDFA


(2)

Universitas Kristen Maranatha

NETWORK DESIGN OF

SUBMARINE CABLE COMMUNICATION SYSTEM

FOR MATARAM

MAKASAR LINK

Composed by:

Name : Ana Ayuningtyas NRP : 0622107

Departement of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Maranatha Christian University,

Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH No. 65, Bandung, Indonesia

email : ana.ayuningtyas@gmail.com

ABSTRACT

Fiber optic transmission medium is one which has advantages such as high bit rate, low transmission loss, immune to electromagnetic interference and can be supported by multiplexing technologies such as Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM), so that the optical fiber communication system can be remotely reliable land or sea.

This final project describe submarine communications cable system (SKKL) design by using fiber-optic medium which utilizes DWDM technology. This design includes determining of the link route, type of optical cable, the calculation of the number of amplifier, power link budget, rise time budget and supply system.

This SKKL is connecting Mataram and Makassar which the distance is 585,4 kmwith initial capacity of 70 Gbps or 7 x Synchronous Transport Module (STM) -64 and has a maximum capacity of 400 Gbps. Optical cables type wich used are Single Armored and Double Armored. The SKKL consists of 4 (four) Erbium doped fiber amplifier (EDFA) with transmit power 7 dBm and -16.13 dBm receive power and rise time of 60.7 ps. The power supply system used is Power Feeding Equipment (PFE) with voltage 796.7 volts and 0.92 ampere flows on both sides of the terminal. The SKKL expected to anticipate the requirements of the traffic that will continue to grow.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR SINGKATAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Perumusan Masalah ... 1

I.3 Tujuan ... 2

I.4 Pembatasan Masalah ... 2

I.5 Metodologi Penelitian ... 2

I.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 4

II.1 Umum ... 4

II.2 Synchronous Digital Hierarchy ... 5

II.2.1 Definisi ... 5

II.2.2 Multiplexing pada SDH ... 5

II.3 DenseWavelength Division Multiplexing ... 7

II.3.1 Definisi ... 7

II.3.2 Komponen Jaringan DWDM ... 8

II.3.3 Serat Optik yang digunakan pada DWDM ... 9

II.4 Sistem Komunikasi Serat Optik ... 9

II.4.1 Konsep Dasar Sistem Komunikasi Serat Optik ... 9


(4)

Universitas Kristen Maranatha

II.4.3 Karakteristik Serat Optik ... 11

II.4.3.1 Redaman ... 11

II.4.3.2 Dispersi ... 11

II.4.4 Perhitungan Performansi Sistem ... 13

II.4.4.1 Margin System ... 13

II.4.4.2 Power Link Budget ... 13

II.4.4.3 Rise Time Budget ... 14

II.5 Sistem SKKL Serat Optik ... 15

II.5.1 Perangkat Terminal ... 16

II.5.1.1 Terminal Transmission Equipment (TTE) ... 16

II.5.1.2 Perangkat Catu Daya Repeater ... 17

II.5.1.3 Perangkat Bawah Laut ... 17

II.5.2 Struktur Kabel Laut Serat Optik ... 18

II.5.3 Jenis Kabel Laut Serat Optik ... 19

II.5.3.1 Kabel Laut Serat Optik Tanpa Pelindung ... 19

II.5.3.2 Kabel Laut Serat Optik dengan Pelindung ... 19

II.5.4 Fiber Bragg Gratings (FBG) Sebagai Pengkompensasi Dispersi 21 BAB III PEMILIHAN TEKNOLOGI UNTUK PERANCANGAN SKKL ... 23

III.1 Umum ... 23

III.2 Flow Chart Perancangan Jaringan Sistem Komunikasi Kabel Laut Link Mataram – Makasar ... 24

III.3 Penentuan Rute Kabel ... 25

III.4 Penentuan Kedalaman Laut ... 27

III.5 Penentuan Kabel Laut ... 27

III.6 Penentuan Struktur Jaringan ... 28

III.6.1 Pengolahan Data ... 28

III.6.2 Penggunaan Perangkat Terminal SDH STM-64 ... 31

III.6.3 Penggunaan Perangkat DWDM ... 32

BAB IV PERANCANGAN SKKL LINK MATARAM – MAKASAR ... 33


(5)

IV.2 Desain Sistem Komunikasi Kabel Laut ... 33

IV.2.1 Perhitungan Jarak Transmisi Maksimum Tanpa Penguat ... 34

IV.2.2 Perhitungan Jarak Antar Optical Amplifier ... 35

IV.3 Perhitungan Power Link Budget ... 37

IV.4 Perhitungan Rise Time Budget ... 39

IV.5 Perhitungan Jarak Berbatas Dispersi ... 40

IV.6 Perhitungan Catu Daya Sistem ... 41

BAB V PENUTUP ... 44

V.1 Kesimpulan ... 44

V.2 Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45 LAMPIRAN A – TAMPILAN SIMULASI SKKL PADA VISUAL BASIC A-1 LAMPIRAN B – PROGRAM SIMULASI PADA VISUAL BASIC ... B-1 LAMPIRAN C – DATA SHEET ... C-1 LAMPIRAN D – KONTUR DASAR LAUT


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1 Kapasitas Container ... 6

Tabel III.1 Jumlah pelanggan FWA dan Celluler ... 28

Tabel III.2 Jumlah Pelanggan Fixed Broadband dan Mobile Broadband... 29

Tabel III.3 Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2010 ... 29

Tabel IV.1 Data Perancangan SKKL Link Mataram – Makasar ... 33

Tabel IV.2 Nilai Redaman pada Link Mataram – Makasar (konfigurasi 1) ... 38

Tabel IV.3 Perhitungan Daya Terima pada Detektor (konfigurasi 1) ... 38


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1 Struktur Multiplexing pada SDH ... 5

Gambar II.2 Perbandingan Window Optik terhadap Redaman ... 8

Gambar II.3 Elemen Penting SKSO ... 10

Gambar II.4 Struktur Dasar Serat Optik ... 11

Gambar II.5 Konfigurasi Umum SKKL ... 15

Gambar II.6 Sistem Kabel Laut ... 16

Gambar II.7 Unit Serat Optik ... 18

Gambar II.8 Penggunaan Chirped FBG untuk Mengkompensasi Dispersi .... 22

Gambar III.1 Letak Kota Mataram dan Makasar ... 24

Gambae III.2 Rute Kabel SKKL Link Mataram – Makasar ... 26

Gambar III.3 Kontur Dasar Laut Link Mataram – Makasar ... 27

Gambar III.4 Konfigurasi Jaringan SDH 7 x STM – 64 ... 31

Gambar III.5 Konfigurasi Jaringan STM – 64 dengan DWDM ... 32

Gambar IV.1 Konfigurasi antar dua optical amplifier ... 35

Gambar IV.2 Penempatan Optical Amplifier Konfigurasi 1 ... 36

Gambar IV.3 Penempatan Optical Amplifier Konfigurasi 2 ... 36

Gambar IV.4 Penempatan Optical Amplifier Konfigurasi 3 ... 37


(8)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR SINGKATAN

APD : Avalanche Photo Diode AU : Administrative Unit BER : Bit Error Rate BMH : Beach Manhole BR : Bit Rate

C : Container

DA : Double Armoured DRA : Double Rock Armoured

DWDM : Dense Wavelength Division Multiplexing EDFA : Erbium Doped Fiber Amplifier

FBG : Fiber Bragg Grating FWA : Fixed Wireless Access HPBB : High Performance Backbone ISI : Inter Symbol Interference

ITU : International Telecommunications Union

LASER : Light Amplification by Stimulated Emision of Radiation LD : Laser Diode

LED : Light Emitting Diode LME : Line Monitoring Equipment LW : Lightweight

LWA : Lightweight Armoured NRZ : Non Return ton Zero

NZDSF : Non Zero Dispersion Shifted Fiber OA : Optical Amplifier

OADM : Optical Add-Drop Multiplexer OAU : Optical Amplifier Unit

PCM : Pulse Code Modulation

PDH : Plesiochronous Digital Hierarchy PFE : Power Feeding Equipment


(9)

PIN : Positive-Intrinsic-Negative POTS : Plain Old Telephone Services SA : Single Armoured

SDH : Synchronous Digital Hierarchy SKKL : Sistem Komunikasi Kabel Laut SKSO : Sistem Komunikasi Serat Optik SSMF : Standar Single Mode Fiber STM : Synchronous Transport Module TTE : Terminal Transmission Equipment TU : Tributary Unit

TUG : Tributary Unit Group VC : Virtual Container

WDM : Wavelength Division Multiplexing WLT : Wavelength Terminal


(10)

LAMPIRAN A

TAMPILAN SIMULASI SKKL

PADA VISUAL BASIC


(11)

Pembukaan


(12)

A-2

Power Link Budget


(13)

Jarak Antar Penguat


(14)

A-4

Power Receive Sistem


(15)

Rise Time Perencanaan


(16)

LAMPIRAN B

PROGRAM SIMULASI SKKL

PADA VISUAL BASIC


(17)

Form 1 (Pembukaan)

Private Sub Command1_Click() Load Form2

Form2.Show Form1.Hide End Sub

Private Sub Command2_Click() End

End Sub

Private Sub Form_Load() End Sub

Form 2 (Pilihan)

Private Sub Command2_Click() Load Form1

Form1.Show Form2.Hide End Sub

Private Sub Command3_Click() Load Form10

Form10.Show Form2.Hide End Sub


(18)

B-2 Load Form15

Form15.Show Form2.Hide End Sub

Private Sub Form_Load() End Sub

Form 4 (Jarak Berbatas Dispersi)

Private Sub Command1_Click() Load Form15

Form15.Show Form4.Hide End Sub

Private Sub Command2_Click() Text1.Text = 35

Text2.Text = 35 Text3.Text = 3 Text4.Text = 0.02 Text5.Text = 70 End Sub

Private Sub Command3_Click() Dim tTx

tTx = Text1.Text Dim tRx

tRx = Text2.Text Dim D


(19)

D = Text3.Text Dim Tou

Tou = Text4.Text Dim ts

ts = Text5.Text

Text6.Text = ((ts ^ 2 - tTx ^ 2 - tRx ^ 2) / (D * Tou) ^ 2) ^ (1 / 2) End Sub

Private Sub Form_Load() End Sub

Form 10 (Power link Budget)

Private Sub Command1_Click() Load Form11

Form11.Show Form10.Hide End Sub

Private Sub Command2_Click() Load Form12

Form12.Show Form10.Hide End Sub

Private Sub Command3_Click() Load Form13

Form13.Show Form10.Hide


(20)

B-4 End Sub

Private Sub Command4_Click() Load Form14

Form14.Show Form10.Hide End Sub

Private Sub Command5_Click() Load Form2

Form2.Show Form10.Hide End Sub

Private Sub Form_Load() End Sub

Form 11 ( Jarak maksimum tanpa penguat)

Private Sub Command1_Click() Load Form10

Form10.Show Form11.Hide End Sub

Private Sub Command3_Click() Text1.Text = 7

Text2.Text = -32 Text3.Text = 5 Text4.Text = 0.5


(21)

Text5.Text = 0.05 Text6.Text = 0.215 Text7.Text = 100 End Sub

Private Sub Command2_Click() Dim Pt

Pt = Text1.Text Dim Pr

Pr = Text2.Text Dim Ms

Ms = Text3.Text Dim Ac

Ac = Text4.Text Dim Asp

Asp = Text5.Text Dim Af

Af = Text6.Text Dim Lkbl

Lkbl = Text7.Text

Text8.Text = (Pt - Pr - (2 * Ac) + Asp - Ms) / ((Asp / Lkbl) + Af)

Form13.Text2 = Text8.Text End Sub

Private Sub Form_Load() End Sub


(22)

B-6

Form 12 (Jarak antar penguat)

Private Sub Command1_Click() Load Form10

Form10.Show Form12.Hide End Sub

Private Sub Command2_Click() Dim Red

Red = Text1.Text Dim Ac

Ac = Text2.Text Dim Asp

Asp = Text3.Text Dim Af

Af = Text4.Text Dim Lkbl

Lkbl = Text5.Text Dim M

M = Text7.Text

Text6.Text = (Red - M + Asp - (2 * Ac)) / ((Asp / Lkbl) + Af)

Form13.Text3 = Text6.Text Form14.Text11 = Text1.Text End Sub

Private Sub Command3_Click() Text1.Text = 33


(23)

Text2.Text = 0.5 Text3.Text = 0.05 Text4.Text = 0.215 Text5.Text = 100 Text7.Text = 5 End Sub

Private Sub Form_Load() End Sub

Form 13 (Jumlah Penguat)

Private Sub Command1_Click() Load Form10

Form10.Show Form13.Hide End Sub

Private Sub Command2_Click() L = Val(Text1.Text)

P = Val(Text2.Text) M = L - P

N = Val(Text3.Text)

If L < P Then Text4.Text = 0 Else

O = M \ N


(24)

B-8 O = O + 1

Else: O = O End If

Text4.Text = O End If

Form14.Text7 = Text1.Text Form14.Text10 = Text4.Text End Sub

Private Sub Command3_Click() Text2.Text = 153

Text3.Text = 125.5 End Sub

Private Sub Form_Load() End Sub

Form 14 (Power receive sistem)

Private Sub Command1_Click() Dim Pt

Pt = Text1.Text Dim Ms

Ms = Text2.Text Dim Ac

Ac = Text3.Text Dim Asp

Asp = Text4.Text Dim Af


(25)

Af = Text5.Text Dim Lkabel

Lkabel = Text6.Text Dim Lsist

Lsist = Text7.Text Dim nc

nc = Text9.Text Dim nA

nA = Text10.Text Dim G

G = Text11.Text Dim nSplice

nSplice = Text12.Text Dim nSpan

nSpan = Text13.Text

Text8.Text = Pt - ((Lsist * Af) + (nc * Ac) + (nSplice * Asp)) - (nSpan * Ms) + (nA * G)

Pr = Val(Text8.Text) If Pr >= -32 Then

Label19.Caption = "'Level Daya penerima memenuhi syarat'" Else

Label19.Caption = "'Level Daya penerima tidak memenuhi syarat'" End If

End Sub

Private Sub Command2_Click() Load Form10


(26)

B-10 Form14.Hide

End Sub

Private Sub Command3_Click() Text1.Text = 7

Text2.Text = 5 Text3.Text = 0.5 Text4.Text = 0.05 Text5.Text = 0.215 Text6.Text = 100 Text9.Text = 8 Text11.Text = 33 Text12.Text = 6 Text13.Text = 5 End Sub

Private Sub Form_Load() End Sub

Form 15 (Rise time budget)

Private Sub Command1_Click() Load Form2

Form2.Show Form15.Hide End Sub

Private Sub Command2_Click() Load Form4


(27)

Form15.Hide End Sub

Private Sub Command3_Click() Load Form16

Form16.Show Form15.Hide End Sub

Private Sub Form_Load() End Sub

Form 16 (Rise time perencanaan)

Private Sub Command1_Click() Dim tTx

tTx = Text1.Text Dim tRx

tRx = Text2.Text Dim Dm

Dm = Text3.Text Dim Tou

Tou = Text4.Text Dim Ls

Ls = Text6.Text

Text5.Text = ((tTx ^ 2) + (tRx ^ 2) + (Dm * Ls * Tou) ^ 2) ^ (1 / 2)


(28)

B-12 If Option1.Value = True Then

BR = 155.52 * 10 ^ 6 End If

If Option2.Value = True Then BR = 622.08 * 10 ^ 6 End If

If Option3.Value = True Then BR = 2.5 * 10 ^ 9

End If

If Option4.Value = True Then BR = 10 * 10 ^ 9

End If

If Option5.Value = True Then ts = 0.7 * 10 ^ 12 / BR End If

If Option6.Value = True Then ts = 0.35 * 10 ^ 12 / BR End If

Text7.Text = ts

If tp <= ts Then

Label13.Caption = "'Sistem yang direncanakan sudah memenuhi syarat'" Else

Label13.Caption = "'Sistem yang direncanakan tidak memenuhi syarat'" End If

End Sub

Private Sub Command2_Click() Load Form15


(29)

Form15.Show Form16.Hide End Sub

Private Sub Command3_Click() Text1.Text = 35

Text2.Text = 35 Text3.Text = 3 Text4.Text = 0.02 End Sub

Private Sub Form_Load() End Sub


(30)

LAMPIRAN C

DATA SHEET


(31)

(32)

(33)

LAMPIRAN D

KONTUR DASAR LAUT


(34)

(35)

(36)

(37)

(38)

BAB I PENDAHULUAN

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dalam perkembangan komunikasi dewasa ini, kebutuhan akan bandwidth

lebar dan bit rate transmisi yang tinggi merupakan faktor penting yang harus dipenuhi. Selain hal di atas, transmisi jarak jauh (long haul transmission) juga merupakan masalah penting dalam berkomunikasi. Jaringan transmisi yang umum digunakan sekarang ini untuk jarak jauh yaitu satelit. Namun kemampuan kapasitas kanal yang dapat disediakan oleh satelit melalui transpondernya dikhawatirkan tidak dapat mencukupi kebutuhan kanal yang terus meningkat.

Oleh karena itu, kebutuhan kanal yang besar dapat dipenuhi menggunakan jaringan transmisi mengunakan serat optik yang dapat ditanam baik di darat maupun dasar laut. Media transmisi serat optik mempunyai beberapa kelebihan seperti bit rate tinggi, rugi-rugi transmisi rendah, terisolasi secara elektris, kebal terhadap interferensi elektromagnetik. Ditunjang dengan penerapan teknologi

multiplexing yang ada seperti SDH (Synchronous Digital Hierarchy) dan DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) sehingga dapat terciptanya suatu sistem komunikasi yang handal dan sesuai dengan transmisi jarak jauh.

Perancangan sistem komunikasi kabel laut link Mataram - Makasar melewati laut Flores diharapkan dapat mengantisipasi kebutuhan trafik yang terus meningkat pesat, sehingga dimungkinkan adanya pengembangan perangkat jaringan yang baru.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas maka masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini yaitu

Bagaimana mendesain sistem komunikasi kabel laut (SKKL) yang dapat melewatkan trafik dari dan ke Mataram – Makasar?


(39)

BAB I PENDAHULUAN 2

I.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan Tugas Akhir dengan judul, “Perancangan Jaringan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Link Mataram - Makasar” yaitu Membuat desain end to end sistem komunikasi kabel laut (SKKL) sebagai media transport untuk melewatkan trafik dari dan ke Mataram – Makasar.

I.4 Pembatasan Masalah

Dalam penyusunan tugas akhir ini permasalahan dibatasi dalam beberapa hal yaitu:

 Penentuan rute kabel laut dan perangkat penunjang.

 Sistem mengunakan Erbium-Doped Fiber Amplifier (EDFA) sebagai penguat optical dan Fiber Bragg Grating sebagai pengkompensasi dispersi jika diperlukan.

 Perhitungan power link budget, rise time budget, dan pencatuan daya.

 Pemilihan teknologi yang terakhir untuk fiber optic dan perangkat yang memiliki kapasitas 10Gbps/Lambda dengan ultimate capacity 40 Lambda.

 Tidak membuat forecast demand traffic (peramalan trafik) tetapi perencanaan sesuai dengan life time SKKL wet plant = 25 tahun dan dry plant = 10 tahun.

 Program simulasi menggunakan Visual Basic 6.0.

I.5 Metodologi Penelitian

Metoda penulisan yang dilakukan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Studi pustaka dari buku-buku literatur, jurnal ilmiah, dan daftar pustaka lain yang berkaitan dengan sistem komunikasi serat optik dan kabel laut.

2. Konsultasi dengan dosen pembimbing dari Jurusan Teknik Elektro Maranatha, pembimbing dari PT. Telekomunikasi Indonesia, alumni, dan rekan-rekan mahasiswa.


(40)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha I.6 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini akan diuraikan dalam bentuk bab, dan masing – masing bab terdiri dari beberapa sub bab. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas tentang latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini dibahas tentang konsep dasar sistem transmisi serat optik, teknologi SDH, DWDM beserta karakteristiknya dan perangkat SKKL secara umum.

BAB III PEMILIHAN TEKNOLOGI UNTUK PERANCANGAN SKKL

Pada bab ini dibahas tentang penentuan rute kabel, penentuan kedalaman laut dan jenis kabel laut, serta perangkat yang akan digunakan dalam perancangan.

BAB IV PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI KABEL LAUT LINK MATARAM – MAKASAR

Pada bab ini dibahas tentang langkah – langkah perancangan yang meliputi perhitungan power link budget dan rise time budget guna mendapat jarak antar penguat EDFA dan konfigurasi SKKL yang optimum. Pencatuan daya sistem juga termasuk dalam bab ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


(41)

BAB V PENUTUP

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Dari hasil perencanaan SKKL link Mataram - Makasar ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Link Mataram – Makasar menggunakan teknologi DWDM dengan initial capacity 7 kanal STM-64 dengan kapasitas maksimum sebesar 400 Gbps. 2. Desain SKKL terdiri dari 4 (empat) optical amplifier dengan daya transmit

7 dbm dan daya receive -16,13 dbm pada BER 10-11.

3. Rise time perencanaan sebesar 60,7 ps dengan laju bit 11,5 Gbps.

4. Jarak total perencanaan adalah 585,4 km dan tidak memerlukan penggunaan FBG karena perangkat STM-64 yang digunakan memiliki jarak berbatas dispersi hingga 824,95 km.

5. Peralatan PFE mencatu tegangan sebesar 796,7 volt dan arus 0,92 Ampere pada kedua sisi terminal.

V.2 Saran

Untuk pengembangan lebih lanjut, hal yang disarankan adalah :

1. Penggunaan Peta Dishidros sebagai sumber data dengan skala yang lebih kecil, sehingga kontur dasar laut dan jarak total link diharapkan lebih


(42)

45 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

[1] Agilent, Technologies, “Lightwave Technology”, Lightwave Division,

Revision 1.1 Desember, 2000.

[2] AT&T Technical Journal, Undersea Optically Amplified Repeated Technology, Product and Challenges, Volume 74, 1995.

[3] Dixit, Sudhir S, “IP Over WDM : Building the Next Generation Optical Internet”,Wiley Inter Science .,2003.

[4] Freeman, R.L, “ Telecommunication Transmission Handbook “, Ed. Ke-4, John Willey&Sons, Inc., Canada, 1998.

[5] Hasian, S.M.H., Perencanaan Sistem Komunikasi Kabel Laut Link Batam - Pontianak Dengan Teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) Untuk Mengakomodasi Kebutuhan Traffik s/d Tahun 2009, Tugas Akhir STT Telkom. 2006.

[6] Keiser, Gerard, “Optical Fiber Communication 3rd Edition”, Mc.Graw-Hill Inc., 1999.

[7] Madcoms, Microsoft Visual Basic 6.0 untuk Pemula, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2008.

[8] PERUMTEL, Sistem Komunikasi Kabel Laut ASEAN Indonesia – Singapura, Departemen Perhubungan – Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi, Jakarta, 1980.

[9] PT. Telekomunikasi Indonesia, Perencanaan Jaringan Transport Nasional, Pusat Pendidikan dan Latihan, 2009

[10] Palais, J.C., “Fiber Optic Communications”, Ed. Ke-4, Prentice Hall International, Inc., 1998.

[11] Selvarajan, A., “Optical Fiber Communication Principles and Systems”,

Mc.Graw-Hill, Inc., 2002.

[12] Siregar, R.E., Dr., Dasar-dasar Komunikasi Serat Optik, Bandung, 1998. [13] http://www.dealer-pulsa.net/sinergi-smart-mobile-8/, 23 Januari 2011 [14]


(43)

46

[15] http://en.wikipedia.org/wiki/Demographics_of_Indonesia, 23 Januari 2011. [16] http://forumponsel.com/topic/akhirnya-fren-di-beli-smart/50, 23 Januari

2011

[17]

http://gresnews.com/ch/Economy/cl/Mobile- Broadband/id/1869649/read/1/IM2-inovasi-layanan-untuk-pertahankan-pelanggan, 23 Januari 2011

[18] http://kiename.blogspot.com/2010/07/serat-optik.html, 2 desember 2010 [19] http://www.lasembiz.com/tag/jumlah-pelanggan-flexi-2010, 10 Februari

2011

[20] http://lensaindonesia.com/view.php?ID=22994, 10 Februari 2011

[21] http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/25/205890/46/7/Tri-Bidik-Pasar-Layanan-Voice, 15 Februari 2011

[22]http://www.mobile88.co.id/editorial/detail.asp?title=Pertaruhan%20di%20Bis nis%20Mobile%20Broadband&id=160, 10 Februari 2011

[23] http://www.ponsel.org/pelanggan-indosat-mencapai-40-juta/, 15 Februari 2011

[24] http://techno.okezone.com/read/2010/11/30/54/398606/54/axis-klaim-top-up-pelanggan-melonjak-300, 10 Februari 2011

[25] http://teknologi.kompasiana.com/gadget/2011/01/31/tahun-ini-jumlah-ponsel-lewati-populasi-penduduk/, 10 Februari 2011

[26]

http://teknologi.vivanews.com/news/read/154800-kuartal_i_2010__pelanggan_esia_sentuh_11_juta, 15 Februari 2011 [27]

http://teknologi.vivanews.com/news/read/201812-aha-bukukan-75-ribu-pelanggan-aktif, 23 Januari 2011

[28] http://teknologi.vivanews.com/news/read/202188-naik-69---laba-xl-capai-rp2-9-triliun, 15 Februari 2011


(1)

BAB I PENDAHULUAN

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dalam perkembangan komunikasi dewasa ini, kebutuhan akan bandwidth lebar dan bit rate transmisi yang tinggi merupakan faktor penting yang harus dipenuhi. Selain hal di atas, transmisi jarak jauh (long haul transmission) juga merupakan masalah penting dalam berkomunikasi. Jaringan transmisi yang umum digunakan sekarang ini untuk jarak jauh yaitu satelit. Namun kemampuan kapasitas kanal yang dapat disediakan oleh satelit melalui transpondernya dikhawatirkan tidak dapat mencukupi kebutuhan kanal yang terus meningkat.

Oleh karena itu, kebutuhan kanal yang besar dapat dipenuhi menggunakan jaringan transmisi mengunakan serat optik yang dapat ditanam baik di darat maupun dasar laut. Media transmisi serat optik mempunyai beberapa kelebihan seperti bit rate tinggi, rugi-rugi transmisi rendah, terisolasi secara elektris, kebal terhadap interferensi elektromagnetik. Ditunjang dengan penerapan teknologi multiplexing yang ada seperti SDH (Synchronous Digital Hierarchy) dan DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) sehingga dapat terciptanya suatu sistem komunikasi yang handal dan sesuai dengan transmisi jarak jauh.

Perancangan sistem komunikasi kabel laut link Mataram - Makasar melewati laut Flores diharapkan dapat mengantisipasi kebutuhan trafik yang terus meningkat pesat, sehingga dimungkinkan adanya pengembangan perangkat jaringan yang baru.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas maka masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini yaitu

Bagaimana mendesain sistem komunikasi kabel laut (SKKL) yang dapat melewatkan trafik dari dan ke Mataram – Makasar?


(2)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha I.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan Tugas Akhir dengan judul, “Perancangan Jaringan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Link Mataram - Makasar” yaitu Membuat desain end to end sistem komunikasi kabel laut (SKKL) sebagai media transport untuk melewatkan trafik dari dan ke Mataram – Makasar.

I.4 Pembatasan Masalah

Dalam penyusunan tugas akhir ini permasalahan dibatasi dalam beberapa hal yaitu:

 Penentuan rute kabel laut dan perangkat penunjang.

 Sistem mengunakan Erbium-Doped Fiber Amplifier (EDFA) sebagai penguat optical dan Fiber Bragg Grating sebagai pengkompensasi dispersi jika diperlukan.

 Perhitungan power link budget, rise time budget, dan pencatuan daya.  Pemilihan teknologi yang terakhir untuk fiber optic dan perangkat yang

memiliki kapasitas 10Gbps/Lambda dengan ultimate capacity 40 Lambda.  Tidak membuat forecast demand traffic (peramalan trafik) tetapi

perencanaan sesuai dengan life time SKKL wet plant = 25 tahun dan dry plant = 10 tahun.

 Program simulasi menggunakan Visual Basic 6.0. I.5 Metodologi Penelitian

Metoda penulisan yang dilakukan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Studi pustaka dari buku-buku literatur, jurnal ilmiah, dan daftar pustaka lain yang berkaitan dengan sistem komunikasi serat optik dan kabel laut.

2. Konsultasi dengan dosen pembimbing dari Jurusan Teknik Elektro Maranatha, pembimbing dari PT. Telekomunikasi Indonesia, alumni, dan rekan-rekan mahasiswa.


(3)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha I.6 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini akan diuraikan dalam bentuk bab, dan masing – masing bab terdiri dari beberapa sub bab. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas tentang latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini dibahas tentang konsep dasar sistem transmisi serat optik, teknologi SDH, DWDM beserta karakteristiknya dan perangkat SKKL secara umum.

BAB III PEMILIHAN TEKNOLOGI UNTUK PERANCANGAN SKKL

Pada bab ini dibahas tentang penentuan rute kabel, penentuan kedalaman laut dan jenis kabel laut, serta perangkat yang akan digunakan dalam perancangan.

BAB IV PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI KABEL LAUT LINK MATARAM – MAKASAR

Pada bab ini dibahas tentang langkah – langkah perancangan yang meliputi perhitungan power link budget dan rise time budget guna mendapat jarak antar penguat EDFA dan konfigurasi SKKL yang optimum. Pencatuan daya sistem juga termasuk dalam bab ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


(4)

BAB V PENUTUP

44 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Dari hasil perencanaan SKKL link Mataram - Makasar ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Link Mataram – Makasar menggunakan teknologi DWDM dengan initial capacity 7 kanal STM-64 dengan kapasitas maksimum sebesar 400 Gbps. 2. Desain SKKL terdiri dari 4 (empat) optical amplifier dengan daya transmit

7 dbm dan daya receive -16,13 dbm pada BER 10-11.

3. Rise time perencanaan sebesar 60,7 ps dengan laju bit 11,5 Gbps.

4. Jarak total perencanaan adalah 585,4 km dan tidak memerlukan penggunaan FBG karena perangkat STM-64 yang digunakan memiliki jarak berbatas dispersi hingga 824,95 km.

5. Peralatan PFE mencatu tegangan sebesar 796,7 volt dan arus 0,92 Ampere pada kedua sisi terminal.

V.2 Saran

Untuk pengembangan lebih lanjut, hal yang disarankan adalah :

1. Penggunaan Peta Dishidros sebagai sumber data dengan skala yang lebih kecil, sehingga kontur dasar laut dan jarak total link diharapkan lebih detail.


(5)

45 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

[1] Agilent, Technologies, “Lightwave Technology”, Lightwave Division, Revision 1.1 Desember, 2000.

[2] AT&T Technical Journal, Undersea Optically Amplified Repeated Technology, Product and Challenges, Volume 74, 1995.

[3] Dixit, Sudhir S, “IP Over WDM : Building the Next Generation Optical Internet”,Wiley Inter Science .,2003.

[4] Freeman, R.L, “ Telecommunication Transmission Handbook “, Ed. Ke-4, John Willey&Sons, Inc., Canada, 1998.

[5] Hasian, S.M.H., Perencanaan Sistem Komunikasi Kabel Laut Link Batam - Pontianak Dengan Teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) Untuk Mengakomodasi Kebutuhan Traffik s/d Tahun 2009, Tugas Akhir STT Telkom. 2006.

[6] Keiser, Gerard, “Optical Fiber Communication 3rd Edition”, Mc.Graw-Hill Inc., 1999.

[7] Madcoms, Microsoft Visual Basic 6.0 untuk Pemula, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2008.

[8] PERUMTEL, Sistem Komunikasi Kabel Laut ASEAN Indonesia – Singapura, Departemen Perhubungan – Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi, Jakarta, 1980.

[9] PT. Telekomunikasi Indonesia, Perencanaan Jaringan Transport Nasional, Pusat Pendidikan dan Latihan, 2009

[10] Palais, J.C., “Fiber Optic Communications”, Ed. Ke-4, Prentice Hall International, Inc., 1998.

[11] Selvarajan, A., “Optical Fiber Communication Principles and Systems”, Mc.Graw-Hill, Inc., 2002.

[12] Siregar, R.E., Dr., Dasar-dasar Komunikasi Serat Optik, Bandung, 1998. [13] http://www.dealer-pulsa.net/sinergi-smart-mobile-8/, 23 Januari 2011 [14]


(6)

46

Universitas Kristen Maranatha [15] http://en.wikipedia.org/wiki/Demographics_of_Indonesia, 23 Januari 2011. [16] http://forumponsel.com/topic/akhirnya-fren-di-beli-smart/50, 23 Januari

2011

[17]

http://gresnews.com/ch/Economy/cl/Mobile- Broadband/id/1869649/read/1/IM2-inovasi-layanan-untuk-pertahankan-pelanggan, 23 Januari 2011

[18] http://kiename.blogspot.com/2010/07/serat-optik.html, 2 desember 2010 [19] http://www.lasembiz.com/tag/jumlah-pelanggan-flexi-2010, 10 Februari

2011

[20] http://lensaindonesia.com/view.php?ID=22994, 10 Februari 2011

[21] http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/25/205890/46/7/Tri-Bidik-Pasar-Layanan-Voice, 15 Februari 2011

[22]http://www.mobile88.co.id/editorial/detail.asp?title=Pertaruhan%20di%20Bis nis%20Mobile%20Broadband&id=160, 10 Februari 2011

[23] http://www.ponsel.org/pelanggan-indosat-mencapai-40-juta/, 15 Februari 2011

[24] http://techno.okezone.com/read/2010/11/30/54/398606/54/axis-klaim-top-up-pelanggan-melonjak-300, 10 Februari 2011

[25] http://teknologi.kompasiana.com/gadget/2011/01/31/tahun-ini-jumlah-ponsel-lewati-populasi-penduduk/, 10 Februari 2011

[26]

http://teknologi.vivanews.com/news/read/154800-kuartal_i_2010__pelanggan_esia_sentuh_11_juta, 15 Februari 2011 [27]

http://teknologi.vivanews.com/news/read/201812-aha-bukukan-75-ribu-pelanggan-aktif, 23 Januari 2011

[28] http://teknologi.vivanews.com/news/read/202188-naik-69---laba-xl-capai-rp2-9-triliun, 15 Februari 2011