INTERVENSI ACTIVE STRETCHING EXERCISE PADA PERIODE ANTARA MENSTRUASI MENURUNKAN TINGKAT NYERI PADA KASUS PRIMARY DYSMENORRHEA PADA REMAJA PUTRI.

SKRIPSI
INTERVENSI ACTIVE STRETCHING EXERCISE PADA
PERIODE ANTARA MENSTRUASI MENURUNKAN
TINGKAT NYERI PADA KASUS PRIMARY
DYSMENORRHEA PADA REMAJA PUTRI

AA. MD DWI AGUSTINI

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2016

SKRIPSI
INTERVENSI ACTIVE STRETCHING EXERCISE PADA
PERIODE ANTARA MENSTRUASI MENURUNKAN
TINGKAT NYERI PADA KASUS PRIMARY
DYSMENORRHEA PADA REMAJA PUTRI


Oleh :
AA. MD DWI AGUSTINI
NIM. 1202305028

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal penelitian yang
berjudul “Intervensi Active Stretching Exercise pada periode ntara menstruasi
meurunkan tingkat nyeri pada kasus primary dysmenorrhea pada remaja putri”.
Proposal penelitian ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh
gelar sarjana Fisioterapi. Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyusunan
proposal ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu

dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terkait dalam penulisan proposal ini, yaitu
kepada:
1. Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT (K), M.Kes selaku dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana.
2. Prof. Dr. dr. I Nyoman Adiputra, MOH, PFK selaku ketua Program Studi
Fisioterapi Universitas Udayana sekaligus pembimbing dan pengajar yang
telah banyak memberikan petunjuk dan bimbingan dalam penyusunan skripsi
ini.
3. I Putu Sutha Nurmawan, SSt.FT, M.Fis selaku pembimbing sekaligus
pengajar yang telah banyak memberikan petunjuk dan bimbingan dalam
penyusunan proposal ini.

4. Dosen-dosen pengajar dan staf Program Studi Fisioterapi yang telah banyak
membantu dalam penyelesaian proposal ini.
5. Kepada orang tua yang selalu memberi dukungan, motivasi serta membantu
berbagai hal dalam proses penyelesaian skripsi.
6. Kepada Gede Parta Kinandana, S.Ft yang terus tanpa henti memberikan
dukungan serta membantu dalam penyelesaian pembuatan proposal ini.
7. Seluruh teman-teman Axoplasmic yang selalu membantu dan memberikan

semangat.
8. Seluruh kerabat dan sejawat yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu
yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak penulis sangat harapkan.

Denpasar, 9 Mei 2016

Penulis

INTERVENSI ACTIVE STRETCHING EXERCISE PADA
PERIODE ANTARA MENSTRUASI MENURUNKAN TINGKAT
NYERI PADA KASUS PRIMARY DYSMENORRHEA PADA
REMAJA PUTRI
ABSTRAK
Dysmenorrhea merupakan masalah yang umum terjadi pada wanita usia
reproduktif. Dysmenorrhea primer terjadi pada jarak waktu 24-48 jam selama awal
siklus menstruasi dan nyeri yang dialami meningkat pada masa remaja sekitar umur
15-17 tahun dan puncak nyeri yang dialami adalah ketika umur 20-24 tahun. Gejala
dysmenorrhea meliputi : kram pada daerah perut bagian bawah, nyeri punggung,

payudara yang terasa bengkak, emosi yang tidak stabil. Nyeri pada daerah perut
bagian bawah dapat mengganggu aktifitas fungsional. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui efektivitas active stretching exercise efektif dalam
menurunkan tingkat nyeri pada kasus primary dysmenorrhea pada remaja putri.
Rancangan penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan
randomized pre-test dan post-test group control design. Sampel penelitian
menggunakan sampel sebanyak 20 orang. Dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok 1
sebanyak 10 orang dan kelompok 2 sebanyak 10 orang. Kelompok 1 diberikan active
stretching exercise diberikan sebanyak 3 kali seminggu sebanyak 9 kali perlakuan
dan kompres hangat sedangkan kelompok 2 diberikan kompres hangat sebanyak 3-5
kali dalam 3-5 hari sebanyak 3-5 kali perlakuan. Pengukuran tingkat penurunan nyeri
dilakukan menggunakan Menstrual Disstres Questionaire (MDQ).
Setelah mendapatkan data hasil penelitian, Kelompok 1 didapatkan hasil
p=0,000 dengan beda rerata 16,10±6,224 pada kelompok 1 sedangkan pada kelompok
2 di dapatkan hasil p=0,000 dengan beda rerata 1,20±1,033. Pada uji beda selisih
antara kelompok 1 dengan kelompok 2 yang menggunakan independent sample t-test
didapatkan p=0,000 (p 27,0

-


Kelebihan

berat

badan berat
25,0 – 29,9

Lebih (overweight)

30,0 – 34,9

Obesitas sedang

35,0 – 39,9

Obesitas parah

> 40

Obesitas


-

sangat

parah

Tabel 2.1 daftar IMT
8. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik merupakan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang
sehari-hari dengan mengkontraksikan otot ketika bergerak, adapun kegiatan
tersebut seperti : olahraga, kegiatan ketika bekerja maupun ketika waktu luang.
Keuntungan dalam melakukan aktivitas fisik antara lain : meningkatkan kinerja

28

pada kardiorespiratori, mengurangi penyakit jantung, mengurangi depresi dan
gelisah (William dan Wilkins, 2009)
Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Zukri, 2009) menunjukkan bahwa
wanita yang kurang berolahraga memiliki resiko sebanyak 3,5 kali lebih tinggi

untuk mengalami dysmenorrhea primer dibandingkan dengan wanita yang
rutin berolahraga tiap minggu, hasil nya menunjukkan dengan nilai P value
sebesar 0,0015 yang berarti bahwa aktivitas fisik berpengaruh terhadap
gangguan menstruasi pada wanita
Aktivitas fisik berupa aerobik akan meningkatkan perfusi darah ke
jaringan yang dapat mengurangi nyeri pada daerah hip dan pelvis, olahraga
yang rutin sesuai dengan konsep FITT (Frekuensi, Intensitas, Tipe, Time)
menyebutkan jika olahraga yang rutin dilakukan seminggu sebanyak 3-5 kali
akan merangsang timbul nya hormon beta-endorphin yang dapat mengurangi
efek nyeri yang tidak spesifik dan memperbaiki mood dan mengurangi depresi
(Morse, 1997). Selain itu pula, olahraga berepengaruh terhadap system
sirkulasi seorang wanita yang mengakibatkan terganggu nya distribusi hormon
steroid ke seluruh tubuh dan olahraga dapat menurunkan nyeri premenstrual
2.2.6

Mekanisme Nyeri
Menurut Inflamation Association For Study of Pain (IASP) , nyeri

merupakan pengalaman perasaan emosional yang tidak menyenangkan akibat
terjadinya kerusakan actual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi

terjadi kerusakan pada jaringan. Perubahan fungsi pada nyeri memicu respon

29

protektif dengan maksud untuk menjaga agar kerusakan jaringan tetap minimal
(Borda et al., 2013). Kapasitas pengalaman nyeri memiliki fungsi protektif.
Jika terjadi kerusakan jaringan tidak dapat dihindarkan, akan terjadi perubahan
bertahap pada sistem saraf perifer dan sistem saraf pusat yang bertanggung
jawab terhadap persepsi nyeri. ((Petho et al,. 2012)
Mekanisme utama terjadi nya proses primary dysmenorrhea
adalah hiperkontraktiliti dan vasokonstriksi dari lapisan uterus myometrial
(Woodbury et al,. 2011). Etiologi dari primary dysmenorrhea termasuk dalam
ketidakseimbangan dari jumlah sekresi prostaglandin (PGs) dari endometrium
selama menstruasi. Berdasarkan gejala secara umum, seperti mual, muntah,
diare, dan sakit kepala merupakan efek dari meningkat nya kadar prostaglandin
dan turunan nya ke dalam sistem sirkulasi. Sintesis asam arakidonat dan jalur
siklooksigenase teraktivasi dengan menolak konsentrasi progesteron pada fase
late secretory 3 kali lebih tinggi daripada fase proliferasi. Peningkatan
prostaglandin selama fase menstruasi, konsentrasi PGE2 dan PGF2α
meningkat lebih tinggi pada cairan menstruasi pada seorang wanita dengan

dysmenorrhea

daripada

wanita

yang tidak merasakan nyeri

selama

dysmenorrhea. Secara umum, Prostaglandin, PGF2α merupakan faktor
pencetus terjadi nya nyeri dysmenorrhea (Rees, 1989)

30

2.3

Active Stretching Exercise

2.3.1


Definisi Active Stretching Exercise
Stretching merupakan salah satu bentuk teknik yang sudah

dipergunakan jaman dahulu kala dalam menangani suatu penyakit yang
berhubungan dengan nyeri otot. Tujuan pemberian stretching sendiri adalah
untuk menmeningkatkan mobilitas sendi, relaksasi, panjang otot dan
fleksibilitas dari otot itu sendiri dan memperlancar metabolisme yang
menyebabkan

otot

menjadi

kaku meningkat

pada

tekanan


jaringan

intramuskular dan menurunkan sirkulasi cairan (Ylinen, 2008).
Secara umum penting nya fleksibilitas dari suatu otot adalah untuk
mencegah terjadi nya injury pada otot, penurunan mobilitas dari sebuah otot
akan merubah struktur beserta fungsi nya menjadi abnormal di tendon otot
beserta struktur sendi di dalam nya. Perubahan panjang otot dan tendon
menyebabkan perubahan pada anatomi, biomekanik, fisiologis, dimana akan
mengakibatkan kedua fungsi biomekanikal pada sendi dan metabolisme
jaringan lunak. (Ylinen, 2008)
Imobilisasi pada otot menyebabkan terjadi nya pemendekan otot,
ligamen, kapsul sendi. Permasalahn dapat di temukan pada system sistemik
dari jaringan konektif otot, struktur abnormal otot, inflamasi dari jaringan
konektif, atau pun trauma. Nyeri baik yang berasal dari eksternal maupun
internal dapat mengaktivasi motor neuron dan meningkatkan ketegangan otot.
Ketegangan otot berasal dari gangguan neurofisiologi dimana melemah nya

31

sirkulasi dan metabolisme di kompartemen otot, gangguan tersebut akan
mengganggu sirkulasi, tekanan mekanikal, pembengkakan, dan inflamasi yang
mampu mengaktifkan reseptor nyeri yang berlokasi di jaringan otot. Stretching
mampu meningkatkan kekuatan otot sekaligus meningkatkan mobilitas sendi
dan fleksibilitas dari tendon otot tersebut
2.3.2 Mekanisme Active Stretching Exercise dalam menurunkan nyeri
Active stretching exercise merupakan salah satu teknik relaksasi otot
dimana lebih menekankan otot pada daerah abdominal sehingga nyeri yang
dirasakan dapat berkurang setelah pemberian active stretching exercise (Guo et
al, 2013). Active stretching exercise merupakan bentuk stretching yang
bertujuan untuk menjaga mobilitas normal dari otot sementara bentuk pasif
stretching bertujuan untuk meningkatkan ROM pada otot.

Ketika otot

diberikan stret

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN PILATES EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI MENSTRUASI PRIMER PADA REMAJA Pengaruh Pemberian Pilates Exercise Terhadap Penurunan Nyeri Menstruasi Primer Pada Remaja Usia 18-21 Tahun.

0 2 11

PENGARUH PEMBERIAN PILATES EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI MENSTRUASI Pengaruh Pemberian Pilates Exercise Terhadap Penurunan Nyeri Menstruasi Primer Pada Remaja Usia 18-21 Tahun.

0 2 15

PENGARUH PILATES TERHADAP INTENSITAS NYERI Pengaruh Pilates Terhadap Intensitas Nyeri Pada Primary Dysmenorrhea.

0 1 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pilates Terhadap Intensitas Nyeri Pada Primary Dysmenorrhea.

0 1 4

PENGARUH PILATES TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PRIMARY DYSMENORRHEA Pengaruh Pilates Terhadap Intensitas Nyeri Pada Primary Dysmenorrhea.

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI Hubungan Antara Status Gizi Dengan Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri.

1 5 15

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT JAHE TERHADAP DERAJAT NYERI MENSTRUASI (DYSMENORRHEA) PADA REMAJA PUTRI DI SMPPGRI 1 SURABAYA

3 15 17

LATIHAN ABDOMINAL STRETCHING MENURUNKAN TINGKAT NYERI HAID REMAJA PUTRI DI SMAN 3 BREBES - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 15

LATIHAN ABDOMINAL STRETCHING MENURUNKAN TINGKAT NYERI HAID REMAJA PUTRI DI SMAN 3 BREBES - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori 1. Menstruasi a. Definisi Menstruasi - LATIHAN ABDOMINAL STRETCHING MENURUNKAN TINGKAT NYERI HAID REMAJA PUTRI DI SMAN 3 BREBES - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 20