PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK KESATUAN T.P 2013/2014.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP
HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK
KESATUAN MERANTI T.P 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

OLEH:

RINI HASIBUAN
NIM. 7103341097

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

KATA PENGANTAR


Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik
sesuai dengan waktu yang direncanakan yang berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Make A Match Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa
SMK Kesatuan Meranti T.P 2013/2014”. Shalawat dan salam tercurah kepada
Baginda Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabat serta seluruh generasi
setelahnya.
Adapun penulisan skripsi dimaksud untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar S1 pada Program Studi Administrasi Perkantoran Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan skripsi ini, saya banyak menerima bantuan moril
maupun materil yang tidak ternilai, untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si Selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2.

Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.


3.

Bapak Dr. Arwansyah, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi
Universitas Medan.

4.

Bapak Drs. Mangarap Sinaga, MS. Selaku Ketua Program Studi Administrasi
Perkantoran Universitas Negeri Medan Sekaligus Dosen Pembimbing
Akedemik Penulis.

i

5.

Ibu Drs. Syarifah Hafnizar Selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah
banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6.


Bapak dan Ibu dosen beserta seluruh staf Pegawai Pendidikan Ekonomi
Khususnya Administrasi Perkantoran.

7.

Bapak Yayasan dan Kepala Sekolah SMK Kesatuan Meranti.

8.

Yang teristimewa untuk Ayahanda Tercinta Alm. Toga Sariadi Hasibuan dan
Ibunda Tercinta Siti Zaliah Dalimunthe yang memiliki doa luar biasa yang
tidak ada lelahnya mendukung penulis baik dari segi moril maupun materil.

9.

Kakak ku tersayang Gustiana Hasibuan dan Adik ku tersayang Muhammad
Guntur Hasibuan yang selalu mendukung dan menghibur penulis.

10. Terima Kasih kepada sahabat-sahabat terbaik Yusuf Sitepu, Tri Astuti, Sry

Ulina, M Ali Pasaribu, Jeremia Peterson Hasibuan, M Aqib, Flamenco
Simbolon dan semua mahasiswa ADP terutama kelas terutama kelas Ekstensi
lawakan seru, canda tawa selama perkuliahan takkan pernah terlupakan
selamanya.
11. Sahabat Seperjuanganku Ely Febriani Nasution, Angga Rija Syahputra
Nasution, Hermansyah putra yang selalu memotivasi dalam penyelesaian
skripsi ini dan selalu ada disaat kubutuhkan semoga kita tetap menjadi
sahabat yang seling mendukung
12. Temanku Tersayang Ayu Irma Putri dan Kakak Kos Tersayang Ria Antasari
Harahap

serta teman kos 35 A yang selalu mendukung dan membantu

terselesaikannya skripsi ini.

ii

13. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bias
penulis sebutkan satu persatu.
Atas segala bantuan dan jasa mereka peneliti tidak dapat membalasnya

selain doa semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat dan RidhoNya
buat kita semua.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan terima
kasih dan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi peneliti maupun
pembaca dalam usaha peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan dating.

Medan,

Juni 2014

Penulis,

Rini Hasibuan
NIM. 7103341097

iii

ABSTRAK
Rini Hasibuan, NIM 7103341097, “Pengaruh Model Pembelajaran Make A
Match Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa SMK Kesatuan T.P

2013/2014”. SKripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi
Pendidikan Administrasi Perkantoran. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Medan 2014.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar
siswa.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat Pengaruh
Model Pembelajaran Make A Match Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa
SMK Kesatuan Meranti T.P 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian
Eksperimen.
Penelitian ini dilaksanakan di KESATUAN MERANTI kelas X AK 1
Tahun Ajaran 2013/2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X
AK SMK KESATUAN MERANTI T.P 2013/2014 yang terdiri dari 2 kelas.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelas X AK 1 sebagai kelas
eksperimen dan X AK 2 sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah total sampling. Instrumen atau teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20
soal yang terlebih dahulu telah diuji validitas dan realibilitasnya dan dari hasil
perhitungan tes hasil belajar adalah valid dan reliabel. Teknik analisis data yang
dipergunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan
menggunakan rumus “t”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar yang diajarkan dengan

model pembelajaran Make A Match lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan metode pembelajaran konvensional. Hasil uji statistik
menunjukkan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Make A Match
adalah pretes sebesar 40,66 dan postes sebesar 72,00 sedangkan hasil belajar
siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional adalah pretes
sebesar 37,50 dan postes sebesar 58,16. Hasil pengujian hipotesis yang diperoleh
thitung> ttabel yaitu 4,450 > 1,671 pada taraf signifikan 95% dan α = 0,05. Hal ini
berarti hipotesis dalam penelitian ini dapat di terima dan dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari penggunaan model
pembelajaran Make A Match terhadap hasil belajar kewirausahaan siswa kelas X
AK SMK KESATUAN MERANTI T.P 2013/2014.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Make A Match, Hasil Belajar

iv

ABSRACT
Rini Hasibuan, NIM: 7103341097. Influence Learning Model Make A Match
on learning outcomes of students in vocational Archives SMK Kesatuan
Meranti T.P. 2013/2014. Thesis. Department of Economic Education. Study
Program of Office Administration Education. Faculty of Economi. State

University of Medan in 2014.
The problem of this research is result lowering of learning student . This
study aims to determine the effect of Learning Model Make A Match learning
outcomes of student in vocational of Entrepreneurship Example Kesatuan Meranti
Years 2013/2014.
The research was carried out in SMK KESATUAN MERANTI class X
AK Field Year 2013/2014. The population in this study is whole AP class X SMK
KESATUAN MERANTI Field Year 2013/2014 which consist of 2 classes. The
sample used in this study class X as an experimental class X AK 1 and X AK 2 as
a class control. The sampling technique used was cluster sampling. Instrumen or
techniques of data colection in this study is to learn the test result in the from of
20 multiple choice items that have been tested first and reabilitas and validity of
test result of calculation result of learning is valid adn reliabel. The analyzed
through the test of normality, homogenety, and test the hypothesis using the
formulates “t”.
The result showed that the learning outcomes of students taught with
conventional learning method. Statistical test result show students learning model
with Make A Match is a pretest of 40,66 and 72,00 for posttest while learning
outcomes of students taugh with the conventional learning method is a pretest
37,50 and 58,16 for posttest. The results obtained by testing the hypothesis that

thitung> ttabel is 4,450 > 1,671 at significant level 95% and α = 0,05. Its mean a
hipotesis in this research can be acceptable which explain that thereinfluence and
significant from using the model of Make A Match education for the result study
of students learning outcomes of the entrepreneurship, AK class X Student of in
SMK KESATUAN MERANTI Learning Year 2013/2014.

Keywords : Learning To Make A Match, Learning Outcomes

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ....................

15

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ......................................................................

50


Tabel 3.2 Sampel Penelitian........................................................................

51

Tabel 3.3 Rancangan Penelitian ..................................................................

53

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Hasil Belajar Kewirausahaan ......................................

57

Tabel 4.1 Rancangan Perhitungan Uji Validitas .........................................

69

Tabel 4.2 Data Nilai Hasil Belajar ..............................................................

73


Tabel 4.3 Perhitungan Uji Normalitas Pre Test Eksperimen ......................

74

Tabel 4.4 Perhitungan Uji Normalitas Pre Test Kontrol .............................

76

Tabel 4.5 Perhitungan Uji Normalitas Post Test Eksperimen ....................

77

Tabel 4.6 Perhitungan Uji Normalitas Post Test Kontrol ...........................

78

x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 10
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23

: Silabus
: RPP Penelitian
: Materi Ajar
: Instrumen Penelitian
: Kunci Jawaba
: Tabulasi Validitas Tes
: Perhitungan Uji Validitas Tes
: Tabulasi Realibilitas Tes
: Tabel Realibilitas Tes
: Daya Pembeda Tes
: Perhitungan Tingkat Kesukaran tes
: Tabel Data Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen
: Tabel Data Nilai Hasil Belajar Kelas Kontrol
: Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Standart Deviasi
: Uji Normalitas Pre Tes dan Post Tes Kelas Eksperimen dan
Kontrol
: Uji Homogenitas
: Uji Hipotesis
: Dokumentasi Penelitian
: Tabel Harga Kritik Dari r Product Momen
: Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilifors
: Tabel Wilayah Luas Dibawah Kurva Normal 0 ke z
: Datar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
: Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t

xi

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi saat ini menuntut adanya sumber daya manusia yang
berkualitas. Kualitas sumber daya manusia salah satunya dapat diperoleh dari
proses pembelajaran yaitu melalui pendidikan. Pendidikan dewasa ini menuntut
adanya pemahaman kepada peserta didik. Pemahaman yang dimaksud bukanlah
pemahaman dalam arti sempit yaitu menghafal materi pelajaran, namun
pemahaman dalam arti luas yaitu lebih cenderung menekankan pada kegiatan
proses pembelajaran yang meliputi menemukan konsep, mencari dan lain
sebagainya serta peserta didik dituntut untuk dapat mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari. Namun sayangnya, praktek pembelajaran yang demikian
masih belum diterapkan secara keseluruhan, sehingga tujuan dan hasil pendidikan
belum sesuai dari apa yang diharapkan.
Pendidikan merupakan kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia,
dengan pendidikan manusia berusaha mengembangkan potensi yang dimilikinya,
mengubah tingkah laku ke arah yang lebih baik. Pendidikan juga dapat mencetak
manusia menjadi sumber daya manusia yang handal dan terampil di bidangnya.
Pendidikan sebenarnya merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks.
Peristiwa tersebut merupakan suatu rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia
sehingga manusia itu tumbuh sebagai pribadi yang utuh. Selain itu dalam dunia
pendidikan, proses belajar mengajar merupakan proses yang bisa diterapkan.

2

Kewirausahaan adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada
sekolah menegah kejuruan dan menjadi tempat untuk meningkatkan penegtahuan,
pemahaman, sikap dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu
guru dituntut untuk dapat menyajikan materi pelajaran dengan baik dan
menyenangkan. Untuk itu diperlukan penggunaan model pembelajaran yang baru
agar dapat menarik perhatian siswa dan tercipta suasana yang lebih kondusif.
Proses pembelajaran yang berkembang di kelas umumnya ditentukan oleh
peran guru dan siswa sebagai individu-individu yang terlibat langsung di dalam
proses tersebut. Proses belajar siswa itu sendiri sedikit banyak tergantung pada
cara guru menyampaikan pelajaran pada anak didiknya. Oleh karena itu
kemampuan serta kesiapan guru dalam mengajar memegang peranan penting bagi
keberhasilan proses pembelajaran pada siswa. Hal ini menunjukkan adanya
keterkaitan antara hasil belajar siswa dengan metode mengajar yang digunakan
oleh guru.
Dalam interaksi belajar mengajar terdapat berbagai macam model
pembelajaran yang bertujuan agar proses belajar mengajar dapat berjalan baik.
Hal ini juga bertujuan untuk menciptakan proses belajar mengajar aktif serta
memungkinkan timbulnya sikap keterkaitan siswa untuk mengikuti kegiatan
belajar mengajar secara menyeluruh.
Perlunya dikembangkan pengajaran yang dapat membangun keaktifan
siswa dalam proses belajar mengajar adalah sebagai alternatif model pembelajaran
yang baru. Pembelajaran yang efektif tersebut harus diimbangi dengan

3

kemampuan guru dalam menguasai model pembelajaran dan materi yang akan
diajarkan.
Oleh karena itu guru dituntut untuk dapat menyajikan materi pelajaran
dengan baik dan menyenangkan. Untuk itu diperlukan suatu penggunaan model
pembelajaran yang baru agar dapat menarik perhatian siswa dan tercipta suasana
yang lebih kodusif.
Kebanyakan siswa tidak mampu membuat kaitan antara apa yang mereka
pelajari dengan bagaimana pengetahuan itu dimanfaatkan. Untuk mengatasi hal
itu sangat diperlukan suatu strategi pembelajaran yang lebih handal salah satunya
dengan pemilihan dan penggunaan model pembelajaran yang sesuai. Menurut
Soewarso diakses (10 Februari 2013) bahwa “model pembelajaran merupakan
cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Hal
ini berlaku baik bagi guru maupun siswa. Semakin baik model yang dipakai, maka
semakin efektif pula pencapaian tujuan”.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis di
SMK Kesatuan Meranti di peroleh keterangan bahwa aktivitas belajar
kewirausahaan siswa di kelas tersebut masih tergolong rendah atau dapat
dikatakan kurang aktif. Dimana aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran, siswa
kurang memiliki keberanian dalam menyampaikan pendapat, takut untuk bertanya
jika mereka kurang mengerti penjelasan guru berkaitan dengan materi pelajaran,
kurang memiliki kemampuan merumuskan pemikiran sendiri dan siswa cenderung
hanya menerima materi pelajaran dari guru saja sehingga menimbulkan proses
belajar mengajar yang pakum atau tidak ada interaksi, membosankan dan kurang

4

menarik yang dapat mengakibatkan siswa menjadi mengantuk, melamun dan
membuat keributan di kelas.
Selain rendahnya hasil belajar siswa, disisi lain terdapat kecenderungan
bahwa hasil belajar siswa yang juga tergolong rendah. Hal tersebut dapat dilihat
dari rata-rata ulangan siswa yang berjumlah 60 orang. Hal ini terlihat dariKriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah adalah 75,
sehingga dari 30 siswa kelas X-1 SMK hanya 30 % atau sebanyak 10 orang yang
memperoleh nilai diatas KKM, dan 70% siswa atau sebanyak 20 orang
memperoleh nilai di bawah KKM.
Rendahnya hasil belajar siswa diduga karena ketidak mampuan siswa
dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Dimana dalam proses belajar
tersebut siswa menyelesaikan atau membahas materi tentang kewirausahaan
terkesan sekedar asal selesai, sehingga dengan meteri yang kurang tersampaikan
dengan baik, maka akan sulit bagi siswa untuk memahami materi yang lebih
dalam tentang kewirausahaan. Hal inilah yang menjadi salah satu mengurangi
minat siswa untuk belajar pada bidang studi kewirausahaan.
Selama ini kegiatan belajar mengajar yang dilakukakan oleh guru di SMK
Kesatuan

Meranti

kebanyakan

guru

menggunakan

model

pembelajaran

konvensional dalam proses mengajar. Dengan kata lain, guru cenderung
menggunakan

metode

konvensional

(ceramah,

tanya

jawab,

diskusi,

latihan/tugas). Pembelajaran seperti ini membuat guru mendominasi kegiatan
pembelajaran sehingga menimbulkan ruang gerak terbatasi bagi siswa. Siswa
menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber informasi sehingga kegiatan

5

pembelajaran hanya mengutamakan aspek kognitif tanpa memperhatikan aspek
afektif dan psikomotorik siswa. Siswa cenderung menyimpan segala kesulitan
yang ditemui saat belajar tanpa ada usaha menyelesaikannya. Saat belajar siswa
cenderung pasif dan seolah-olah telah mengerti apa yang telah diajarkan guru.
Waktu belajar dikelas yang terbatas juga menjadikan guru hanya mengejar target
agar materi yang disampaikan selesai tepat pada waktunya. Selebihnya siswa
diberikan tugas sebagai pekerjaan rumah. Hal inilah yang membuat guru merasa
telah menyampaikan materi dengan baik tanpa disadari sebenarnya sebagian besar
siswa belum menguasai apa yang baru diajarkan.
Proses pembelajaran yang baik adalah yang dapat menciptakan
pembelajaran yang efektif dengan adanya komunikasi dua arah antara guru
dengan peserta didik yang tidak hanya menekan pada apa yang dipelajari tetapi
menekan bagaimana ia harus belajar. Salah satu alternatif untuk pengajaran
tersebut

adalah

menggunakan

model

pembelajaran .

Penerapan

model

pembelajaran yang bervariasi akan mengatasi kejenuhan siswa sehingga dapat
dikatakan bahwa model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap tingkat
pemahaman siswa.
Aktivitas belajar siswa merupakan salah satu faktor penting dalam
kegiatan pembelajaran. Hal ini mengingatkan bahwa kegiatan pembelajaran
diadakan dalam rangka memberikan pengalaman-pengalaman belajar pada siswa.
Jika siswa aktif dalam kegiatan tersebut kemungkinan besar akan dapat
mengambil pengalaman-pengalaman belajar tersebut. Kegiatan belajar dipandang
sebagai kegiatan komunikasi antara siswa dan guru. Kegiatan komunikasi ini tidak

6

akan tercapai apabila siswa tidak dapat aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Dengan adanya keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar kemungkinan
besar prestasi belajar yang dicapai akan memuaskan.
Model pembelajaran make a match adalah salah satu tipe atau model
pembelajaran yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh siswa tanpa harus ada
perbedaan status. Tipe ini melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya
mengandung unsur permainan yang menggairahkan semangat belajar dan
mengandung reinforcement. Aktifitas belajar dengan permainan yang dirancang
dalam pembelajaran model make a match memungkinkan siswa dapat belajar
lebih santai disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerjasama,
persaingan sehat dan keterlibatan siswa. Dalam model pembelajaran make a
match (mencari pasangan) merupakan salah satu kegiatan pembelajaran yang
sangat mempengaruhi hasil belajar siswa karena bersifat fektif, efesien dan
menyenangkan yang terjalin dalam suatu interaksi timbal balik. Hal ini akan
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan berhasil meningkatkan motivasi
siswa dalam belajar dan berhasil meningkatkan hasil belajar.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti merasa tertarik untuk
menelititi bagaimana pengaruh metode make a match terhadap hasil belajar siswa,
maka peneliti mengangkat judul penelitian ini “Pengaruh Model Pembelajaran
Make A Match Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa SMK Kesatuan
Meranti T.P 2013/2014”.

7

1.2 Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah :
1.

Hasil belajar kewirausahaan siswa kelas X SMK Kesatuan Meranti masih
rendah bila disesuaikan dengan Standar Ketuntasan Belajar Minimum
(SKBM) yang ditetapkan di sekolah tersebut.

2.

Guru mondominasi kegiatan proses belajar mengajar di kelas dan cenderung
menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga siswa menjadi
bosan belajar.

3.

Siswa hanya menerima materi pelajaran dari guru saja sehingga menimbulkan
proses belajar mengajar yang pakum tidak ada interaksi.

1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan idenfikasi masalah di atas maka batasan masalah dalam
penelitian ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran Make A Match Terhadap
Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMK Kesatuan Meranti T.P
2013/2014”.

1.4 Rumusan masalah
Pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah Terdapat Pengaruh Model Pembelajaran Make A
Match Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMK Kesatuan
Meranti T.P 2013/2014”.

8

1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk “Mengetahui Pengaruh Model
Pembelajaran Make A Match Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas
X SMK Kesatuan Meranti T.P 2013/2014”.

1.6 Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini dilaksanakan, diharapkan hasil penelitian ini
bermanfaat untuk :
1.

Menambah wawasan peneliti tentang penggunaan model pembelajaran make
a match.

2.

Sebagai informasi dan sumber referensi bagi peneliti lain yang ingin
mengadakan penelitian lebih lanjut di Universitas Medan.

3.

Sebagai bahan masukan bagi sekolah dan guru bidang studi kearsipan dalam
upaya meningkatkan hasil belajar.

88

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Aulianah, Noerrotoel. 2012. Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Teks
Deskripsi Melalui Game Make –A Match Pada Siswa Kelas VII. ISSN :
2337-3253.Vol.5 No.2. 2012. Hal 1-9
http// dispendik.surabaya.go.id/surabayabelajar/jurnal/199/5.2.pdf (diakses
pada tanggal 02 Juli 2014)
Chonstantika, Ade Lucki,dkk. 2013. Penerapan Pembelajaran Model Make A
Matchdan Diskusi Kelompok Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi,
Rasa Ingin Tahu, Dan Prestasi Belajar Pada Materi Hidrokarbon Siswa
Kelas X-6 Di Sma Negeri 2 Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012. ISSN
2337-9995. Vol. 2 No. 3. 2013. Hal: 25-33
http//eprints.uns.ac.id.11943/1/1230-554-1-PB.pdf (diakses pada tanggal
02 Juli 2014)
Etin Solihatin & Roharjo. 2008. Cooperatif Learning. Jakarta : Bumi Aksara
Fauziah. 2014. Penerapan Model Cooverative Make A Match untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Materi Klasifikasi Makhluk Hidup Pada Siswa Kelas VII
SMP Negeri 1 Darul Kamal Tahun 2013/2014. ISSN: 2302 416X.Vol 2.
No. 2. 2014. Hal 44-53
http://jurnal.serambimekkah.ac.id/Jurnal-Biology-Education-Volume2.pdf
(diakses pada tanggal 02 Juli 2014)
Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Isjoni. 2009. Pembelajaran kooperatif. Jogjakarta : Pustaka Pelajar
Isjoni. 2010. Cooperative Learning. Bandung : Alfabeta
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada
Muhibbin Syah.2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung :
PT Remaja Rosdakarya.
Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswaja
Pressindo

89

Ramadhan. 2008. Model Pembelajaran Make A Match Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Pokok Struktur Dan Fungsi Sel Dikelas XI IPA SMA
Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2008/2009. Skripsi: FMIPA
Ratna wilis dahar. 2011. Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta :Erlangga
Rohendi, dkk. 2010. penerapan cooperative learning tipe make a match untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII dalam pembelajaran teknologi
informasi dan komunikasi. Pendidikan Ilmu Komputer
FPMIPA
UPI.ISSN : 1979 – 9462. Vol.3 No.1.2010. Hal 11-15
http://file .upi.edu./Direktori/jurnal/pendidikantik/jurnal Pend TIK V 3 N 1
(diakses pada tanggal 2 Juli 2014)
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran, mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sadirman. 2009. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada
Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta
Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group
Saragih, Abdul Hasan. 2012. Penerapan Model Quantum Learning Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Autocad Siswa Kelas X Teknik Pemesinan
SMK Negeri 1 Stabat. ISSN 1979 – 6692. VOL. 5 No. 1. 2012. Hal : 1-17
hhtp//jurnal.digilib.unimed.ac.id (diakeses pada tanggal 02 Juli 2014)
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta
Sudjanah. 2005. Metode Statiska. Bandung : Tarsito
Sudjanah, Nana. 2009. Konsep Prestasi dan hasil belajar. Jakarta : Rineka
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Trianto. 2010. Teori Model pembelajaran. Jakarta : Grasindo
Winansih, Varia. 2008. Pengantar Psikologi Pendidikan. Bandung : Cipta Pustaka
Media