ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI ASING LANGSUNG DI INDONESIA.

TESIS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
INVESTASI ASING LANGSUNG DI INDONESIA

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Magister Sains
Dalam Bidang Ilmu Ekonomi

Oleh :

SUGIRI TRISNANING SASWA
NIM. 809162043

PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

TESIS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

INVESTASI ASING LANGSUNG DI INDONESIA

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Magister Sains
Dalam Bidang Ilmu Ekonomi

Oleh :

SUGIRI TRISNANING SASWA
NIM. 809162043

PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

ABSTRAK

Sugiri Trisnaning Saswa. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi
Asing Langsung di Indonesia. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,
2012.

Rendahnya kemampuan keuangan pemerintah pusat dalam pembiyaan
pembangunan menghadapi kenyataan bahwa perekonomian Indonesia semakin
membutuhkan dana yang besar untuk penyediaan infrastruktur, dan pemenuhan
kebutuhan investasi yang semakin meningkat, baik dalam jangka pendek maupun
jangka menengah. Disamping berupaya menggali sumber pembiayaan dalam
negeri, pemerintah juga mengundang sumber pembiayaan luar negeri, salah
satunya adalah penanaman modal asing langsung (foreign direct investment/ FDI).
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pertumbuhan ekonomi, nilai tukar
rupiah, suku bunga riil, tingkat inflasi, angkatan kerja dan perdagangan terhadap
investasi asing langsung di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder yang bersumber dari BI dan BPS, sedangkan metode analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mempergunakan analisis
regresi berganda dengan metode ordinary least square. Hasil dari pengolahan data
yang mempergunakan EViews menunjukkan bahwa investasi asing langsung
secara signifikan dipengaruhi oleh variabel pertumbuhan ekonomi, inflasi,
angkatan kerja dan perdagangan. Untuk nilai tukar dan suku bunga riil tidak
berpengaruh.
Kata Kunci : Investasi Asing Langsung (FDI), Pertumbuhan Ekonomi, Nilai
Tukar Rupiah, Suku Bunga Riil, Inflasi, Angkatan Kerja, Perdagangan.


ABSTRACT

Sugiri Trisnaning Saswa. Analysis of Factors Affecting Foreign Direct
Investment in Indonesia. Postgraduate School of the State University of Medan,
2012.

Low capability central government finances the construction financing for the fact
that Indonesia's economy increasingly requires substantial funds for infrastructure,
and the fulfillment of investment is increasing, both in the short and medium term.
In addition to efforts to find sources of financing in the country, the government
has also invited foreign financing sources, one of which is foreign direct
investment (foreign direct investment / FDI). This study aimed to observe the
effect of economic growth, exchange rate, real interest rates, inflation rates, labor
force and trade to foreign direct investment in Indonesia. The data used in this
study is secondary data sourced from BI and CPM, while the data analysis
methods used in this study is the use of multiple regression analysis with ordinary
least square method. The results of processing the data using Eviews shows that
foreign direct investment is significantly affected by the variables of economic
growth, inflation, labor force and trade. For exchange rates and real interest rates
have no effect.


Keywords: Foreign Direct Investment (FDI), Economic Growth, Dollar Exchange
Rate, Real Interest Rate, Inflation, Labor Force, Trade.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis
yang berjudul Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Investasi Asing
Langsung Di Indonesia
Penulisan Tesis ini merupakan tugas akhir pada Program Pendidikan Pasca
Sarjana Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan Tesis ini, penulis menyadari sepenuhnya banyak terdapat
kekurangan yang dikarenakan dari keterbatasan penulis. Tesis ini tidak mungkin
selesai tanpa adanya dukungan dari semua pihak yang telah memberikan bantuan
baik moril maupun materil yang memang sangat dibutuhkan oleh penulis. Untuk
itu dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin, selaku Direktur Program Pasca Sarjana

Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Ekonomi Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, sekaligus sebagai
Dosen Pembimbing kedua yang telah banyak memberikan bimbingan,
arahan dan masukan bagi penulis sehingga Tesis ini bisa selesai.
4. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si Selaku dosen pembimbing pertama yang
telah memberikan arahan dan bimbingan dan masukan sehingga Tesis ini
selesai.
5. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi M.Si, Dr. H. Muhammad Yusuf, M.Si,
Dr Indra Maipita, P.hD selaku narasumber dan penguji tesis yang telah
memberikan masukan untuk perbaikan tesis ini.
6. Teristimewa untuk kedua orang tua (Prof. Dr. Sukirno M.Pd dan Nila
Yati) yang selalu menyertai penulis dan memberikan motivasi dan doa

selama peyelesaian tesis ini, dan kiranya Allah SWT selalu menjaga dan
melindungi mereka.
7. Terimakasih juga utk adikku tersayang retno dan uwak ida tercinta, dan
seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan penuh selama
penyusunan tesis ini.
8. Dan tak lupa pula penulis ingin mengucapan terimakasih untuk dukungan

dan semangat yang tak pernah henti dari abang Syahrial
9. Sahabat seperjuangan dian, kak putri, bang hendra, kak noni, teristimewa
untuk kak winta makasih ya kak uda banyak bantui aku untuk pembuatan
tugas akhir ini dan memberi dukungan dan untuk semua teman-teman
Pasca Sarjana Angkatan 2010 Prodi Ilmu Ekonomi PPs Unimed, terima
kasih untuk kebersamaan kita selama ini dan semoga kesuksesan ada
untuk kita semua.
10. Untuk sahabat terbaik ku nova yang selalu mendampingi dan menemaniku
dalam segala hal yang berhubungan dengan penyelesaian tesis ku ini,
thanks ya nov ente memang teman the best ku, karna penyelesaian tesis ku
ini ada campur tangan mu, tanpa mu mungkin tak ada lah yang menemani
ku pontang-panting kesana kesini mengambil data, ke rumah dosen samapi
hujan-hujanan, and satu lagi sahabat baik ku mega yang selalu mendengar
keluh kesah ku dan memberi dukungan dan semangat, makasi ya weeeee
klen lah yang ngerti bagai mana diri ku.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa isi maupun cara penyajian tesis ini
masih jauh dari kesempurnaan, segala kesalahan dan kekurangan adalah tanggung
jawab penulis, untuk itu bimbingan, arahan, kritik dan saran sangat penulis
harapkan. Semoga tesis yang sederhana dapat memberikan manfaat bagi penulis
dan para pembaca dan semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua.

Medan,

Januari 2013
Penulis,

SUGIRI TRISNANING SASWA

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK …………………………………………………………………

i

ABSTRACT ………………………………………………………………..

ii

KATA PENGANTAR …………………………………………………….

iii


DAFTAR ISI ………………………………………………………………

v

DAFTAR TABEL …………………………………………………………

vii

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………..

viii

BAB I

PENDAHULUAN ……………………………………………..

1

1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………..


1

1.2 Perumusan Masalah ……………………………………….

10

1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………….

10

1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………...

10

TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………

11

2.1 Kerangka Teoritis …………………………………………..


11

2.2 Penelitian Terdahulu ……………………………………….

25

2.3 Kerangka Konseptual ………………………………………

28

2.4 Hipotesis ……………………………………..……………

29

BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………

30

3.1 Ruang Lingkup Penelitian………………………………….


30

3.2 Jenis dan Sumber Data …………………………………….

30

3.3 Definisi Operasional ………………………………………..

30

3.4 Model Analisis ……………………………………………..

31

3.5 Analisis Uji Asumsi ………………………………………

32

BAB II

3.6 Uji Statistik …………………………………………………

34

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………

37

4.1 Gambaran Umum Variabel Yang Diteliti .............................

37

4.2 Hasil Uji Prasyarat Analisis ………………………………..

48

4.3 Hasil Uji Model ……………………………………………

53

KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………….

60

5.1 Kesimpulan ………………………………………………...

60

5.2 Saran ……………………………………………………….

61

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………..

62

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………………………………….

65

BAB IV

BAB V

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1

Jumlah FDI Selama Tahun 1996 – 2010 ……………………….

4

Tabel 1.2

Laju Pertumbuhan PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun
1996-2010 (dalam Milyar Rupiah) ..............................................

6

Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga Riil dan Inflasi indonesia
Tahun 1996 – 2010 ......................................................................

7

Tabel 1.4

Jumlah Angkatan Kerja Indonesia Tahun 1996 – 2010 ………..

8

Tabel 1.5

Nilai Perdagangan Ekspor dan Impor Indonesia Tahun 19962010 …………………………………………………………….

9

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu ……………………………….

27

Tabel 4.1

Estimasi Investasi Modal Asing Langsung (FDI) ……………...

48

Tabel 4.2

Hasil Uji Normalitas Pada Model Penelitian Investasi Modal
Asing Langsung (FDI) .…………………………………………

50

Tabel 4.3

Nilai Matriks Korelasi Variabel-Variabel Bebas ………………

51

Tabel 4.4

Nilai VIF dari Korelasi Variabel-Variabel Bebas ……………..

52

Tabel 1.3

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1

Kerangka Konseptual …………………………………………..

28

Gambar 41

Perkembangan Investasi Modal Asing Langsung (FDI) Tahun
1996-2010 ………………………………………………………

37

Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 19962010 …………………………………………………………….

39

Gambar 4.3

Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Tahun 1996-2010 …………

40

Gambar 4.4

Perkembangan Suku Bunga Riil Tahun 1996-2010 ……………

42

Gambar 4.5

Perkembangan Tingkat Inflasi Indonesia Tahun 1996-2010 …

43

Gambar 4.6

Perkembangan Angkatan Kerja Indonesia Tahun 1996-2010 ….

45

Gambar 4.7

Perkembangan Ekspor dan impor Indonesia Tahun 1996-2010 .

46

Gambar 4.8

Perkembangan Perdagangan (Trade) Indonesia Tahun 19962010 ………………….……..…………………………………..

46

Gambar 4.2

v

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Perekonomian Indonesia selalu mengalami perjalanan yang berfluktuasi,
minyak dan gas alam yang selama ini menjadi mesin pertumbuhan, harganya
dipasar internasional semakin tidak stabil. Keadaan ini diperparah dengan krisis
ekonomi yang melanda sejak pertengahan tahun 1997 yang tidak hanya mencakup
seluruh sendi kehidupan ekonomi tetapi juga melanda pada aspek kehidupan
lainnya. Hal tersebut menyebabkan keuangan pemerintah pusat dalam membiayai
pembangunan semakin rendah. Turunnya keamampuan keuangan pemerintah
pusat ini semakin didramatisir oleh kenyataan bahwa perekonomian Indonesia
semakin membutuhkan dana yang besar untuk penyediaan infrastruktur, dan
pemenuhan kebutuhan investasi yang semakin meningkat, baik dalam jangka
pendek maupun jangka menengah.
Kebutuhan dana yang besar tersebut terjadi karena adanya upaya untuk
mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara-negara maju, baik di kawasan
regional maupun kawasan global. Indonesia masih belum mampu menyediakan
dana pembangunan tersebut. Disamping berupaya menggali sumber pembiayaan
dalam negeri, pemerintah juga mengundang sumber pembiayaan luar negeri, salah
satunya

adalah

Penanaman

Modal

Asing

Langsung

(foreign

direct

invesment=FDI).
Investasi luar negeri langsung sebagai suatu arus pemberian pinjaman
kepada, atau pembelian kepemilikan, perusahaan luar negeri yang sebagian besar
1

2

modalnya dimiliki oleh penduduk dari Negara yang melakukan investasi
(investing country). FDI dapat terjadi apabila perusahaan melakukan investasi
pada fasilitas-fasilitas baru dalam rangka memproduksi dan memasarkan suatu
produksi di luar negeri. Perusahaan yang melakukan FDI akan menjadi
perusahaan multinasional (multinasional enterprise).. Terjadinya peningkatan FDI
banyak disebabkan oleh adanya perubahan politik dan ekonomi di Negara-Negara
sedang berkembang. Globalisasi perekonomian dunia, merupakan fenomena yang
juga mempunyai pengaruh positif terhadap volume FDI.
Seperti diketahui sebagai unsur permintaan aggregat, kenaikan laju
investasi secara umum memiliki pengaruh dalam menaikkan output suatu Negara.
Sebaliknya penurunan laju investasi akan berakibat pada rendahnya pertumbuhan
ekonomi. Untuk itulah setiap saat pemerintah berusaha secara intensif menarik
investor untuk menanamkan modalnya.
Investasi di Indonesia sampai pada saat awal krisis yaitu pada tahun 1997,
mengalami pertumbuhan yang menggembirakan bahkan melebihi pertumbuhan
produksi nasional. Hal ini terlibat pada tingkat perkembangan rata-rata kontribusi
investasi selama Pembangunan Jangka Panjang tahap I (PJP I) terhadap produk
nasional, dari semula 18% menjadi 30,5%. Hal ini berarti pertanda kenaikkan
kapasitas produksi nasional. Seiring dengan hal tersebut laju pertumbuhan
Indonesia selama PJP I juga meningkat yaitu menjadi rata-rata 6,82%, dan ini
menurut Bank Dunia merupakan laju pertumbuhan yang terbaik diantara Negaranegara sedang berkembang (Dumairy :1999). Sementara itu prioritas investasi
ditujukan

pada

investasi-investasi

pembangunan

prasarana

penunjang

3

pertumbuhan ekonomi, baik di sektor transportasi, energi dan listrik,
telekomunikasi dan sebagainya.
Penanam Modal Asing, semenjak adanya UU No.I tahun 1967 tentang
Penanam Modal Asing, maka arus masuk modal asing (FDI/Foreign Direct
Investment) juga terus meningkat. Isi dari UU tersebut secara singkat
menyangkut:
-

Penanam modal dibebaskan dari pajak deviden serta pajak perusahan
selama lima tahun ; keringanan pajak perusahaan PMA sebesar lebih dari
50% selama lima tahun : ijin untuk menutup kerugian-kerugian
perusahaan sampai peride sesudah tax holiday itu; dan pembebasan
penanam modal asing dari bea import dan bahan baku.

-

Jaminan tidak akan dinasionalisasikannya perusahaan-perusahaan asing
dan kalaupun dinasionalisasikan akan diganti rugi.

-

Masa operasional PMA adalah 30 tahun dengan perpanjangannya
tergantung pada hasil perundingan ulang.

-

Keleluasaan bagi penanam modal asing untuk membawa serta atau
memilih personil manajemennya dan untuk menggunakan tenaga ahli
asing bagi pekerjaan yang belum bisa ditandatangani tenaga-tenaga
Indonesia.

-

Kebebasan untuk mentransfer dalam bentuk uang semula (valuta asing)
keuntungan dan dana penyusutan yang diperoleh dari penjualan saham
yang disediakan bagi orang Indonesia.

4

-

Sektor – sektor atau bidang usaha yang dinyatakan tertutup bagi modal
asing, yaitu meliputi pekerjaan umum ; media masa; pengangkuutan;
prasarana; serta industri pertahanan Negara.
Untuk lebih jelasnya tentang besarnya investasi modal asing yang masuk

di Indonesia pada periode 20 tahun terakhir yaitu tahun 1991 – 2010 seperti
terlihat pada tabel 1.1 berikut ini :
Tabel 1.1. Jumlah FDI Selama Tahun 1996 – 2010
Tahun

Jumlah FDI
(dalam Milyar rupiah)

Pertumbuhan FDI
(dalam %)

1996

29.931

-

1997

33.832

39.01

1998

13.563

(202.69)

1999

10.890

(26.73)

2000

15.413

45.23

2001

15.043

(3.70)

2002

9.744

(52.99)

2003

13.207

34.63

2004

1.895

(113.12)

2005

8.336

64.41

2006

4.914

(34.22)

2007

6.928

20.14

2008

9.318

23.90

2009

4.877

(44.41)

2010

4.483

(3.94)

Sumber : Bank Indonesia (SEKI) 1991 – 2010 (diolah)

5

Peningkatan modal asing di Indonesia yang pada gilirannya menaikkan
tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia, tidak terlepas dari adanya ramalan saat
itu bahwa Indonesia akan menjadi “New Industry Coubtries ? NICs”, disamping
karena adanya kebijaksanaan debirokratisasi dan deregulasi yang meliputi
kebijaksanaan penyederhanaan prosedur investasi, desentralisasi beberapa
kewenangan penanam modal, serta daftar negatif investasi secara berkala.
Lewat serangkaian deregulasi tersebutlah kinerja investasi asing (FDI)
telah menunjukan perkembangan posisitif, disamping adanya agenda makro yang
secara tradisional menonjol yaitu rendahnya pendapatan perkapita, pembangunan
yang belum merata, angkatan kerja yang belum tertampung, rendahnya
produktifitas tenaga kerja, semakin terbatas dan menurunnya kualitas sumber daya
alam dan lingkungan, serta sikap mental aparatur pemerintah.
Namun demikian ditengah menonjolnya kinerja investasi tersebut, masih
terdapat beberapa kelemahan yang perlu disempurnakan yaitu :
1. Pemberian system insentif yang masih kurang konsisten dan transparan.
2. Masih rumitnya system perizinan usaha yang pada gilirannya akan
menciptakan ekonomi biaya tinggi, terutama pada perusahaan kecil dan
menengah.( Sudarsono, 2003:7).
Menjelang terjadinya krisis ekonomi 1997 sampai dengan 1999
pertumbuhan FDI menunjukkan jumlah negatif. Menurunnya jumlah modal asing
(FDI) ke Indonesia di tandai pula dengan menurunnya indikator-indikator
ekonomi Indonesia.

6

Tabel 1.2. Laju Pertumbuhan PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000
Tahun 1996-2010 (dalam Milyar Rupiah )
Tahun

PDB

Pertumbuhan (%)

1996

1,443,661

-

1997

1,511,512

4.70

1998

1,313,100

(13.13)

1999

1,336,188

1.76

2000

1,389,769

4.01

2001

1,442,985

3.83

2002

1,506,124

4.38

2003

1,577,171

4.72

2004

1,656,525

5.03

2005

1,750,815

5.69

2006

1,847,127

5.50

2007

1,963,092

6.28

2008

2,082,104

6.06

2009

2,177,700

4.59

2010

2,310,700

6.11

Sumber : SEKI 2001 – 2010 (diolah)

Tabel 1.2. menjelaskan bahwa laju pertumbuhan PDB terus mengalami
peningkatan selama tahun 1996 sampai dengan 2010. Hanya di tahun 1998 terjadi
penurunan laju pertumbuhan PDB yang salah satu penyebabnya adalah akibat
dampak krisis moneter yang menyebabkan terpuruknya perekonomian nasional.

7

Disamping Laju pertumbuhan PDB, Nilai tukar rupiah, suku bunga dan
inflasi juga memiliki pengaruh terhadap aliran modal asing langsung. Nilai tukar
juga memiliki keterkaitan dengan investasi asing langsung (FDI). Semakin besar
aliran modal masuk, maka nilai tukar akan cenderung semakin menguat. Aliran
modal masuk tersebut dapat berupa penerimaan utang luar negeri penempatan
jangka pendek oleh pihak asing (portofolio investment) dan investasi langsung
pihak asing (foreign direct investment). Disamping itu menurut Boediono (1997),
apabila rupiah terdepresiasi maka ekspor Indonesia akan naik dan impor turun,
dengan meningkatnya nilai ekspor akan berdampak pada naiknya permintaan
aggregate sehingga berdampak pada meningkatnya investasi, hal ini akan
mendorong masuknya investasi asing ke Indonesia.
Tabel 1.3. Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga Riil dan Inflasi Indonesia
Tahun 1996-2010
Tahun
1996

Nilai Tukar Rupiah
(Rupiah)
2,383

Suku Bunga Riil
(Persen)
9.52

Inflasi
(Persen)
6.47

1997

4,650

8.21

11.05

1998

8,025

(24.60)

77.63

1999

7,100

11.83

2.01

2000

9,595

(1.65)

9.35

2001

10,400

3.72

12.55

2002

8,940

12.32

10.03

2003

8,465

10.85

5.06

2004

9,290

5.13

6.40

2005

9,830

(0.25)

17.11

2006

9,020

1.66

6.60

2007

9,419

2.34

6.59

2008

10,950

(3.85)

11.06

2009

9,400

5.74

2.78

2010

8,991

4.84

6.96

Sumber : SEKI 2001 – 2010 (diolah)

8

Suku bunga dan inflasi adalah dua hal yang saling berkaitan dengan
investasi. Menurut Sulistiyo (1997:78) menunjukkan adanya pengaruh negatif
antara tingkat suku bunga dengan arus modal asing (FDI) ke Indonesia. Studi
yang dilakukan oleh Nonnemberg dan Mendonca (2001;157) mengenai penentu
FDI di Negara berkembang menunjukkan bahwa inflasi yang merupakan indicator
stabilitas makro ekonomi berpengaruh negatif.
Faktor lain yang mempengaruhi FDI adalah jumlah angkatan kerjadan
kinerja

perdagangan

internasional.

Angkatan

kerjayang

melimpah

akan

memudahkan investor asing dalam melakukan rekruitmen pada proyek yang
dilaksanakan, namun jumlah angkatan kerja yang besar akan menjadi masalah bila
tidak memiliki kualitas yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Dengan
demikian semakin banyak angkatan kerja yang terserap akan meningkatkan
pendapatan masyarakat yang pada gilirannya akan mengurangi pengangguran.
Tabel 1.4. Jumlah Angkatan Kerja Indonesia Tahun 1996-2010 (Orang)
Tahun
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Sumber : BPS

Angkatan Kerja
70,002
69,976
71,610
72,989
76,592
75,964
76,831
76,772
78,437
78,770
79,176
82,479
83,810
85,155
86,422

9

Sedangkan perdagangan internasional melalui kegiatan ekspor dan impor
memiliki kontribusi yang sangat signifikan dalam meningkatkan pendapatan
nasional. Nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impor akan
menghasilkan surplus perdagangan dan bila sebaliknya akan menghasilkan deficit
perdagangan. Berikut data ekspor-impor Indonesia selama kurun waktu tahun
1996 hingga tahun 2010.
Tabel 1.5. Nilai Perdagangan Ekspor dan Impor Indonesia
Tahun 1996-2010 (Rupiah)
Tahun

Ekspor

Impor

1996

49,814,900,000

42,928,500,000

1997

53,443,500,000

41,679,800,000

1998

48,847,600,000

27,336,900,000

1999

48,665,452,518

62,240,813,701

2000

62,124,016,182

67,388,922,691

2001

56,320,904,904

65,566,789,856

2002

57,158,771,616

72,741,174,804

2003

61,058,246,995

69,705,137,458

2004

71,584,608,796

81,320,559,349

2005

85,659,952,615

83,664,535,894

2006

100,798,624,280

83,808,866,126

2007

114,100,890,751

89,935,580,813

2008

137,020,424,402

98,664,341,959

2009

116,510,026,081

91,354,405,895

2010

157,779,103,470

110,701,002,318

Sumber : BPS

10

Berdasarkan pada uraian dan data-data diatas serta pendapat–pendapat
yang dikemukakan oleh beberapa peneliti, maka penulis tertarik untuk membuat
sebuah kajian tentang pertumbuhan FDI di Indonesia yang penulis tuangkan
dalam sebuah penelitian yang berjudul ‘Analisis Faktor-faktor Ekonomi Yang
Mempengaruhi Investasi Asing Langsung (FDI) di Indonesia”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang maka rumusan masalah pada penelitian
ini adalah “Bagaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah, suku
bunga riil, tingkat inflasi. Angkatan kerja dan perdagangan terhadap Investasi
Asing Langsung di Indonesia.
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah,
suku bunga riil, tingkat inflasi, angkatan kerja dan perdagangan terhadap Investasi
Asing Langsung di Indonesia.
1.4. Manfaat Penelitian
1.

Memberikan masukan bagi pihak-pihak yang memerlukan informasi tentang
Penanaman Modal Asing Langsung di Indonesia.

2.

Sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya yang
berhubungan Investasi Asing Langsung di Indonesia.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil regresi terhadap model yang diteliti, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1.

Dari nilai koefisien determinasi pada hasil estimasi maka variabel Investasi
Modal Asing Langsung di Indonesia mampu dijelaskan oleh variabel-variabel
pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah, suku bunga riil, tingkat inflasi,
angkatan kerja dan perdagangan mampu dijelaskan dengan model yang
digunakan.

2.

Variabel-variabel yang digunakan menjelaskan variabel Investasi Modal
Asing Langsung menunjukkan arah pengaruh yang sesuai dengan hipotesis.
Pertumbuhan ekonomi dan perdagangan berpengaruh negatif dan signifikan,
nilai tukar rupiah berpengaruh negatif namun tidak signifikan, tingkat inflasi
dan angkatan kerja berpengaruh negatif dan signifikan sedangkan suku bunga
riil berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Investasi Modal Asing
Langsung.

3.

Besarnya nilai koefiasien variabel-variabel yang menjelaskan variabel
Investasi Modal Asing Langsung, yang terbesar adalah variabel perdagangan,
diikuti berturut-turut oleh variabel suku bunga riil, tingkat inflasi, nilai tukar
rupiah, angkatan kerja dan variabel pertumbuhan ekonomi.

60

61

5..2. Saran
1.

Sebaiknya pemerintah lebih memacu kinerja perekonomian sehingga
pertumbuhan ekonomi meningkat. Dengan peningkatan pertumbuhan
ekonomi akan mendorong peningkatan investasi baik investasi dalam negeri
maupun peningkatan investasi modal asing langsung di Indonesia.

2.

Sebaiknya pemerintah mengendalikan laju inflasi, pengendalian suku bunga
perbankan serta pengendalian nilai tukar rupiah. Dengan pengendalian yang
efektif laju inflasi, suku bunga riil dan nilai tukar rupiah lebih stabil dan
terkendali yang pada gilirannya akan mendorong meningkatnya investasi
modal asing langsung di Indonesia.

3.

Sebaiknya pemerintah lebih mempertegas kepastian hukum dalam masalah
ketenagakerjaan, dengan kepastian hukum dalam masalah ketenagakerjaan
akan menarik investor baik dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi di
Indonesia.

62

DAFTAR PUSTAKA
Abu Bakar, 2002, “Pengaruh Pengeluaran pemerintah, Tingkat suku bunga,
Angkatan kerja dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Penanaman Modal
Asing di jawa tengah”, Tesis, Tidak dipublikasikan, Magister Ekonomi
Pembangunan UGM, Yokyakarta.
Anoraga, Pandji. 1995, “Manajemen Bisnis”. Jakarta: Rineka Cipta & Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bank BPD Jateng, 1997.
Bank Indonesia, 1991 – 2010, “Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia”.
Basuki dan Sulistiyo, 1997, “Kajian Mengenai Pengaruh Penanaman Modal
Asing Langsung Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Tabungan
Domestik Indonesia Tahun 1969 – 1994”, Jurnal ekonomi Bisnis
Indonesia, Vol. 12 No 2 Juli 1997.
Boediono, 1997, “Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.3, Ekonomi
Internasionali”, Ed 1, Yogjakarta ; Bagian Penertbitan Fakultas
Ekonomi, UGM.
Bosworth, Barry and Susan M.Collins, 1999, “From Born to Crisis and Back
Again : What Have We Learned”, ADB Institute.
Brooks, Douglas H. Et.al. 2003. “Foreign Direct Investment in Developing Asia:
Trends, Effects, and Likely Issues for the Forthcoming WTO
Negotiations” ERD Working Paper No. 38.
Dumary, 1999, “Perekonomian Indonesia”, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Eiteman, David K, Arthur L. Stonehill, dan Michael H. Moffet. 1989,
“Multinational Bussiness Finance”. Ninth edition, Addition-Wesley
Publishing Company, Inc. United State of America.
Froot, Kenneth A. 1993, “Foreign Direct Investment” in National Bureau of
Economic Research. London.
Gujarati, D, 1995, “Basic Econometric”, McGraw Hill Inc, NY, p. 52-72.,1995.
Graham, E.M., 1993, “On Realizationship Among FDI and International Trade in
The Manufacturing Sectot : Empirical Result for The United State and
Japan, WTO”, Staff Working Paper RD.
Ho, C., & Rashid, A, 2011. “Macroeconomic and country specific determinants of
FDI”. The Business Review, Cambridge, 18(1), 219-226. Retrieved from
http://search.proquest.com/docview/871967823?accountid=17242

63

Insukindro, 1990, “The Short and the Long Term of Determinants of Money and
Bank Credit Market in Indonesia”. Ph.D Thesis, Essex University tidak
dipublikasikan: 85-107.
Jhingan, M.L, 1993, “Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan”. Jakarta : PT
Raja Grafindo Perkasa.
Jhingan, M.L, 2004, “Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan”, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Krugman, Obsfield, 2003, “Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijaksanaan”
(terjemahan), Rajawali Press, Jakarta.
Krugman, Paul, 1997, “Firesale FDI”, Working Paper, Massachusets Institute Of
Technology.
Kustituanto, Bambang dan Istikomah, 1998, “Peranan Penanaman Modal Asing
(PMA) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Indonesia, Vol 14 No 2.
Muana Nanga., 2001. “Makroekonomi: Teori, Masalah dan Kebijakan”. Jakarta :
PT Raja Grafindo Persanda.
Nonnemberg, Marcelo, B, Mendonca, Mario, J, C, 2001, “The Determinant of
Foreign Direct Investment In Developing Countries”, Instituto de
Pesquisa Economica Aplicada.
Prakosa, 2003. “Pengaruh Tax Holiday terhadap PMA di Indonesia”, Jurnal
Ekonomi dan Moneter.
Rana, P.B, and J.M, Dowling, 1988, “Foreign Capital and Asia Economic
Growth”, Asia Development Review, Vol 8 No 01.
Sadono S, 2005, “Pengantar Teori Ekonomi Makro”. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Salvatore, Dominick, 1997, “International Economics”, Sixth Edition, NewYork :
John Wiley & Sons, Inc.
Syahril Sabirin, 2002, “Kebijakan Moneter Bank Indonesia dalam Mendukung
Proses Pemulihan Ekonomi”, Bank Indonesia , Jakarta.
Sudarsono, Heri, 2003, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi di
Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Moneter
Sulistiyo, 1997, “Permintaan Uang di Indonesia Sebagai Negara Kecil dan
Terbuka”, UGM, Yohyakarta.

64

Tambunan, 2000, “Perekonomian Indonesia”, Ghalia, Jakarta.
Wijoyo Santoso dan Reza Anglingkusumo, 1998, “Underlying Inflation Sebagai
Indikator Harga yang Relevan dengan Kebijakan Moneter”, dalam Buletin
Ekonomi dan Perbankan, UREM, Juli 1998