PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN LAY UP SHOOT PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI SMA NEGERI 2 CIMAHI.

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP

PENINGKATKAN KETERAMPILAN LAY UP SHOOT PADA SISWA

YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMA NEGERI 2 CIMAHI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh :

NURITIA SEPTIANTRY 0900341

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Audiovisual Terhadap Peningkatkan Keterampilan Lay Up Shoot Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMA Negeri 2 Cimahi” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penelitian atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung reisko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2013 Yang membuat pernyataan,


(4)

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP

PENINGKATAN KETERAMPILAN LAY UP SHOOT PADA SISWA

YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI SMA NEGERI 2 CIMAHI Dosen Pembimbing : Drs. Dadan Mulyana, M.Pd

Drs. Yadi Sunaryadi, M.Pd Nuritia Septiantry*

2013

Skripsi ini dilatar belakangi oleh pengamatan penulis terhadap penggunaan media audiovisual yang dapat digunakan untuk meningkatkan penguasaan keterampilan lay up shoot, namun kesesuaiannya dengan kondisi siswa belum terungkap dengan jelas.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap peningkatan keterampilan lay up shoot. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan variabel bebas (X1) adalah penggunaan media audiovisual dan variabel terikatnya (Y) adalah keterampilan lay up shoot. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa/atlet ekstrakurikuler bola basket sebanyak 21 orang yang dibagi kedalam dua kelompok. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan penggunan media audiovisual terhapat peningkatan keterampilan lay up shoot. Penghitungan dan uji signifikansi peningkatan hasil latihan diperoleh bahwa thitung (4,41)lebih besar dari ttabel pada tingkat kepercayaan

atau taraf signifikansi α= 0,05 dk (n1-1)=10, harga t(0,975) dari daftar distribusi t diperoleh 2,23. Kriteria pengujiannya adalah ditolak Ho, jika thitung>ttabel.

Berdasarkan pengolahan data dan analisis data, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa penggunaan media audio visual berpengaruh signifikan terhadap peningkatan keterampilan lay up shoot pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Cimahi.

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Angkatan 2009 Fakultas Pendidikan olahraga dan Kesehatan


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

UCAPAN TERIMA KASIH... ii

ABSTRAK……….... v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN 1

A.Latar Belakang Masalah 1

B.Identifikasi dan Perumusan masalah 4

C.Tujuan Penelitian 4

D.Manfaat Penelitian 4

E. Batasan Penelitisan 5

F. Struktur Organisasi Skripsi 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

PEBELITIAN ` 8

A.Media Pembelajaran 8

B.Pengertian Audio Visual 10

C.Bentuk-Bentuk Media Audiovisual 10

D.Faktor-Faktor Yang MempengaruhiPenggunaan

Media Audiovisual 10


(6)

Dengan Video . 13

F. Keterampilan Gerak . 15

G.Permainan BolaBasket 17

H.TeknikDasar BolaBasket 18

I. Teknik Dasar Lay Up Shoot 21

J. AnalisisLay Up Shoot 24

K.Kerangka Berfikir 25

L. HipotesisPenelitian 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27

A.Lokasi, Populasi dan Sampel 27

B.Desain Penelitian dan Sampel 28

C.Metode Penelitian 30

D.Definisi Operasional 32

E. Instrumen Penelitian 33

F. Teknik Pengumpulan Data 35

G.Analisis Data 36

1. Rata-Rata 36

2. Simpangan Baku 36

3. UjiNormalitas Data 37

4. Uji Homogenitas 38

5. Pengujian Signifikansi Peningkatan Hasil Latihan 39 6. Uji Signifikasi perbedaan peningkatan hasil latihan 39


(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41

A.Hasil Penelitian 41

1. Hasil Rata-rata dan Simpangan baku 41

2. Hasil Uji Normalitas 42

3. Hasil Uji Homogenitas 44

4. Hasil Uji Hipotesis 45

5. Hasil Uji Signifikansi perbedaan peningkatan hasil latihan 46

B.Diskusi Penemuan 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 51

A.Kesimpulan 51

B.Saran 51

DAFTAR PUSTAKA 53


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Hasil Uji Rata-rata dan Simpangan Baku 41

4.2 Hasil Uji Normalitas Kedua Kelompok Sebelum Eksperimen 45 4.3 Hasil Uji Normalitas Kedua Kelompok Setelah Eksperimen 45 4.4Hasil Uji Homogenitas (Kesamaan Dua Variansi) 46 4.5 Uji Signifikansi Kelompok Audiovisual dan Non-audiovisual 47 4.5Uji Signifikansi Perbedaan Peningkatan Hasil Latihan


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1Keucut Pengalaman Edgar Dale 9

2.2Urutan Proses Keterampilan Gerak 16

2.3Teknik Dasar Lay Up Shoot 24

2.4Sudut Pantulan Bola Pada Papan Pantul 25

3.1 Design Penelitian 28

3.2BaganLangkah-LangkahPenelitian 29

3.3 LapanganTesLay Up Shoot 34


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Program Latihan 55

2. Data Tes Awal Kedua Kelompok 63

3. Data Tes Akhir Kedua Kelompok 64

4. Hasil Perhitungan 65

5. Foto-foto Penelitian 82

6. SK Pembimbing Skripsi 84

7. Surat Izin Penelitian 88


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga Bola Basket merupakan cabang olahraga yang populer diseluruh dunia. Olahraga ini telah banyak digemari orang-orang baik di Indonesia maupun negara-negara lain di dunia, mulai dari usia anak-anak, remaja hingga dewasa.

Permainan bola basket merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain. Tiap regu berusaha memasukkan bola ke dalam keranjang lawan dan mencegah regu lawan memasukkan bola atau membuat angka/skor. Seperti yang dijelaskan dalam buku FIBA (2010:15) bahwa :

Bola basket dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri atas lima pemain. Setiap regu berusaha mencetak angka ke keranjang lawan dan mencegah regu lain mencetak angka. Bola boleh dioper, digelindingkan, atau dipantulkan kesegala arah, sesuai dengan peraturan.

Permainan bola basket merupakan permainan yang dimainkan secara beregu, oleh karena itu, kerjasama tim merupakan salah satu faktor untuk meraih kesuksesan. Kesuksesan tersebut perlu adanya keterampilan gerak dalam menguasai teknik-teknik dasar yang baik untuk mencapai hasil yang optimal.

Penguasaan terhadap keterampilan teknik dasar bukanlah hal yang mudah, karena permainan bola basket menuntut keterampilan yang kompleks. Hal ini senada dengan pendapat Imam Sodikun (1991:74), yang mengatakan bahwa : “Bola basket termasuk jenis permainan yang kompleks gerakannya. Artinya gerakannya terdiri dari gabungan unsur-unsur gerak yang terkoordinasi rapi sehingga pemain dapat bermain dengan baik.”

Selain gerak dasar bola basket, pemain harus memiliki teknik dasar yang baik. Bebearapa teknik dasar dalam permainan bola basket menurut para ahli olahraga seperti Kosasih (2008:1-45), ada lima macam teknik dasar yaitu:


(12)

2

1) Gerakan kaki menyerang dan bertahan (footwork) 2) Pengusaan bola (ball handling)

3) Mendribel bola (dribbling) 4) Mengoper bola (passing) 5) Menembak bola (shooting)

Salah satu teknik dasar dalam permainan bola basket yang menjadi unsur terpenting dan harus dikuasai oleh setiap pemain adalah shooting. Karena shooting merupakan cara pemain bola basket untuk mencetak angka dalam permainan bola basket, karena yang menang adalah tim yang bisa mencetak angka sebanyak-banyaknya ke keranjang lawan dan menahan lawan mencetak angka ke keranjang kita.

Ada beberapa teknik dasar shooting, sesuai dengan yang dikatakan Wissel (2000:46-62), secara umum teknik dasar menembak shooting itu ada tujuh jenis yaitu :

1) Tembakan satu tangan (One-hand Set Shoot) 2) Lemparan bebas (Free Throw)

3) Tembakan sambil melompat (Jump Shoot) 4) Tembakan tiga angka (Three point Shoot) 5) Tembakan mengait (Hook Shoot)

6) Lay Up Shoot 7) Runner

Lay up shoot merupakan salah satu jenis dari teknik dasar menembak (shooting) yang merupakan cara mencetak angka yang paling efektif, hal ini seperti yang diungkapkan oleh Imam Sodikun (1992:64), yang mengatakan bahwa “lay up shoot adalah jenis tembakan yang efektif, sebab dilakukan pada jarak yang sedekat-dekatnya dengan basket”.

Keberhasilan dalam melakukan lay up shoot membutuhkan penggunaan teknik dan pengambilan langkah yang tepat untuk memaksimalkan tembakan tersebut. Untuk dapat menguasai keterampilan lay up shoot dengan baik seorang pemain membutuhkan latihan yang baik dan efektif. Mengenai pengertian latihan Harsono, (1988: 101) mengemukakan bahwa: “Latihan adalah proses yang


(13)

3

sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan/pekerjaannya.” Artinya jika dilatih secara terus menerus dengan jumlah latihan yang bertambah akan menghasilkan gerakan lay up shoot yang otomatisasi.

Keterampilan lay up shoot merupakan cara mencetak angka yang efektif dan tidak terlalu sukar untuk dilakukan, akan tetapi banyak pemain bola basket yang masih kesulitan untuk melakukan keterampilan lay up shoot, oleh karena itu salah satu cara untuk mengatasi kesulitan tersebut, diperlukan media atau alat bantu untuk mempermudah dalam pembelajaran lay up shoot.

Dalam suatu pembelajaran peranan media sangat mendukung dalam proses pembelajaran, baik itu disekolah maupun diluar sekolah. Karena hal itu dapat memperjelas mengenai sesuatu hal yang akan dipelajari oleh peserta didik dalam proses pembelajaran. Keberadaan media ini sangat di perlukan dalam mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai oleh peserta didik, yaitu tujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Didalam menetapkan media pembelajaran, guru hendaknya berorientasi pada tujuan intruksional atau tujuan pengajaran. Didalam hal ini suatu pembelajaran pendidikan jasmani harus mencapai pengembangan kemampuan keterampilan gerak yang diimbangi dengan kemampuan teknik bermain. Oleh karena itu seorang guru harus mencari atau memiliki media yang sesuai dalam rangka mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Hal itu seperti yand dijelaskan Benyamin Bloom (1956), bahwa :

Seorang guru harus mencari atau memiliki media yang sesuai dalam rangka mengembangkan aspek kognitif, yaitu yang menitik beratkan pada pengembangan pengetahuan. Aspek afektif yaitu yang mengarahkan pada tercapainya perubahan perilaku siswa sesuai dengan harapan yaitu perkembangan kemampuan siswa dalam pembelajaran. Sedangkan aspek psikomotor, yaitu yang sasarannya perkembangan gerak, keterampilan gerak, dan kualitas yang sesuai dengan kemampuan dasar dan keunikan sendiri. Sehingga dengan menetapkan media yang sesuai, akan memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi perkembangan peserta didik secara menyeluruh.


(14)

4

Di era sekarang yang perkembangan teknologinya sangat maju, untuk dapat memajukan pendidikan di zaman sekarang ini, guru atau pelatih harus bisa menerapkan cara-cara maupun media-media pembelajaran agar dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas. Dalam rangka usaha untuk meningkatkan penguasaan keterampilan teknik dasar, banyak media atau alat bantu latihan yang dapat digunakan salah satunya adalah media audiovisual.

Media pembelajaran ini akan mempermudah guru dalam menyampaikan pembelajaran, agar pembelajaran lebih efektif diperlukan alat bantu lain, alat bantu itu berupa alat bantu pandang (visual) atau alat bantu dengar (audio). Dalam media pembelajaran Audio visual kedua hal tersebut sangat dominan karena media ini menggabungkan kedua hal tersebut.

Berdasarkan penjelasan diatas dan berkaitan dengan upaya meningkatkan kemampuan teknik dasar lay up shoot dalam olahraga bola basket, maka menjadi penting untuk diketahui pengaruh yang ditimbulkan oleh media audiovisual.

Dalam memberikan penggunaan media audiovisual tersebut, peneliti menemukan bahwa kesesuaiannya dengan kondisi anak didik belum terungkap dengan jelas. Dilatar belakangi oleh kondisi pelatihan dan harapan untuk adanya perbaikan dalam proses latihan keterampilan teknik dasar bola basket, maka perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap peningkatan keterampilan lay up shoot.

Ditinjau dari kelemahan dan kelebihannya, Anderson dalam (mazmurmuh.blogspot.com/2012/10/mediaaudiovisual), mengemukakan tentang beberapa manfaat dari penggunaan media audio visual diantaranya yaitu :

Tujuan kognitif yaitu dapat mengembangkan mitra kognitif yang menyangkut kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan rangsangan gerak dan serasi, menumbuhkan motivasi dalam belajar. Tujuan afektif yaitu media yang baik sekali untuk menyampaikan informasi, dan baik dalam mempengaruhi sikap dan emosi. Dan tujuan psikomotor yaitu dapat memperlihatkan contoh keterampilan yang menyangkut gerak, baik dengan cara memperlambat atau mempercepat gerakan yang ditampilkan.


(15)

5

Adanya kelemahan dari penggunaan media audio visual menyebabkan perlunya penelitian untuk membuktikan keunggulan dari media tersebut terhadap peningkatan keterampilan lay up shoot.

Dari uraian latar belakang di atas, peneliti akan mencoba mengkaji permasalahan mengenai: “Pengaruh Penggunaan Media Audio visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Lay Up Shoot pada Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Cimahi”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diungkapkan diatas, maka rumusan masalah yang di ajukan penulis adalah sebagai berikut : Apakah penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan keterampilan lay up shoot ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui apakah penggunaan media audio visual dapat meningkatkan keterampilan lay up shoot.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat secara teoritis :

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memperkaya pengetahuan dalam hal media pembelajaran, dan berguna untuk memperluas wawasan tentang media pembelajaran.

2. Manfaat praktis :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan yang bermanfaat bagi staf pengajar, pembina olahraga serta pelatih bola basket. Untuk mengembangkan metode dalam melatih, menerapkan penggunaan media audio visual kedalam latihan bola basket umumnya dan khususnya dalam rangka meningkatkan keterampilan atlet dalam melakukan teknik dasar.


(16)

6

E. Batasan Penelitian

Agar penelitian ini teratur dan terarah maka peneliti memberikan batasan dalam penelitian ini, yakni :

1. Terdapat 2 variabel dalam penelitian ini yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen atau variabel merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (dependen). Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (independen). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah penggunaan media audiovisual sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah dan keterampilan lay up shoot.

2. Sampel penelitian ini adalah siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Cimahi 3. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen.

4. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2

F. Struktur Organisasi Skripsi

Demi mempermudah dalam penyusunan dan pembahasan selanjutnya, maka berikut rencana penulis untuk membuat kerangka penulisan yang akan diuraikan berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan :

A.latar belakang, B. rumusan masalah, C.tujuan penelitian, D.manfaat penelitian, E. batasan masalah, F. dan struktur organisasi. Bab II Kajian Pustaka :

A. Teori-teori yang berhubungan dengan penelitian a. Pengertian Media Pembelajaran

b. Pengertian Audiovisual


(17)

7

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media Audiovisual,

e. Hakikat teknik Penyampaian Konsep Gerak dengan Video, f. Pengertian Keterampilan Gerak,

g. Pengertian Permainan Bola Basket, h. Teknik Dasar Permainan Bola Basket, i. Teknik Dasar lay up shoot,

j. Analisis lay up shoot. B. Kerangka Berfikir

Dalam kerangka berfikir berisi tentang pengaruh penggunaan media audio visual untuk meningkatkan keterampilan teknik dasar lay up shoot,

C. Hipotesis Pemikiran :

Hipotesis penelitian berisi tentang jawaban sementara tentang penelitian yang akan diteliti.

Bab III Metode Penelitian :

1. Membahas mengenai lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, 2. Desain penelitian,

3. Metode penelitian, 4. Definisi oprasional, 5. Instrumen penelitian,

6. Proses pengembangan instrumen, 7. Teknik pengumpulan data, 8. dan analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian :

1. Berisi pengelolaan data atau analisis data, 2. dan pembahasan atau analisis temuan. Bab V

1. Kesimpulan

2. dan Saran yaitu membahas kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang akan diberikan.


(18)

(19)

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Popolasi, dan Sampel

1. Lokasi Penelitian

Lokasi untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh media audiovisual terhadap peningkatan keterampilan teknik lay up shoot adalah bertempat di lapangan SMA Negeri 2 Cimahi. Yang dijadikan objek penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 2 Cimahi yang mengikuti ekstrakurikuler Bola Basket.

2. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertesntu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:80).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Cimahi.

3. Sampel Penelitian

Untuk mempermudah pengumpulan data dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan sample. Adapun pengertian sample menurut Sugiyono (2010:81),menjelaskan bahwa: “Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Pengambilan sample dalam penelitian ini adalah seluruh dari jumlah populasi yang ada. Mengenai hal ini Sugiyono (2010:85) mengungkapkan: “totalsamplingadalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.” Dalam penelitian ini penulis mengambil jumlah 21 siswa yang mengikuti eksrakurikuler di SMA Negeri 2 Cimahi sebagai sampel, yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 11 siswa kelompok media audiovisual dan 10 kelompok yang media non audiovisual.


(20)

28

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan diterapkan oleh peneliti adalah desain Control Group Pretest Posttest seperti berikut :

E O1 X1 O2 K O3 X2 O4

Gambar 3.1 Design Penelitian

Keterangan :

E : Kelompok eksperiment K : Kelompok control

X1 : Media pembelajaran audio-visual X2 : Pembelajaran Non-Audiovisual

O1 : Nilai pretest sebelum diberikan perlakuan terhadap kelompok eksperimen O2 : Nilai posttest setelah diberikan perlakuan terhadap kelompok eksperimen O3 : Nilai pretest kelompok kontrol

O4 : Nilai posttest kelompok kontrol

Untuk memberikan gambaran mengenai langkah penelitian yang dilakkan maka diperlukan langkah penelitian sebagai rencana kerja. Dengan adanya gambaran langkah penelitian maka akan mempermuda kita untuk memulai langkah dari sebuah penelitian.


(21)

29

Dalam penelitian ini penulis menggambarkan langkah penelitian sebagai berikut:

Gambar 3.2

Prosedur Pengolahan Data

Skema tersebut dapat penulis jelaskan sebagai berikut :

1. Langkah pertama menentukan populasi yang akan digunakan untuk melakukan penelitian.

2. Kemudian, menentukan populasi. Dari populasi itu di ambil sampel dengan teknik total sampling

3. Setelah sampel terpilih selanjutnya diberikan test awal untuk mengetahui kemampuan awal keterampilan teknik lay up shoot subjek, lalu hasil tersebut di susun dari hasil yang tertinggi sampai yang terendah.

POPULASI

SAMPEL

TES AWAL LAY UP SHOOT KELOMPOK MEDIA

PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL

KELOMPOK TANPA MEDIA PEMBELAJARAN

AUDIOVISUAL

TES AKHIR KETERAMPILAN

LAY UP SHOOT

PENGOLAHAN ANALISI DATA


(22)

30

4. Setelah pengambilan data awal subjek dan mengetahui hasilnya, sampel dibagi menjadi 2 kelompok yang ditentukan menurut hasil test awal tersebut.

5. Setelah pengambilan data dan pembagian kelompok, subjek menjalani kegiatan eksperimen dengan memberikan treatment latihan penggunaan media audiovisual tentang lay up shoot kepada kelompok yang diberi treatment.

6. Setelah subjek menjalani kegiatan eksperimen dengan diberikan treatment selama 16 kali pertemuan, kemudian dilakukan pengambilan data kembali dengan melakukan tes akhir.

7. Berdasarkan data-data yang diperoleh, maka dilakukan pengolahan dan analisis data sehingga hasilnya dapatjabarkan.

8. Sebagai langkah akhir yaitu dengan membuat kesimpulan yang didasarkan hasil pengolahan data.

C. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan metode. Metode penelitian adalah suatu cara penelitian yang dilakukan dengan menggunakan alat dan prosedur penelitian. Metode penelitian bertujuan agar mendapat hasil yang maksimal dari suatu penelitian. Seperti yang diungkapkan oleh Arikunto (2010 : 230 ), bahwa “metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian”.

Mengenai bentuk dan jenis metode penelitian yang digunakan dalam sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian tersebut. Disamping itu penggunaan metode tergantung kepada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain penggunaan suatu metode harus dilihat dari efektivitasnya, efesiennya, dan relevansinya metode tersebut. Suatu metode dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan dapat terlihat adanya perubahan posotifmenuju tujuan yang diharapkan. Terdapat beberapa metode yang sering digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan, seperti metode


(23)

31

historis, metode deskriptif, dan metode eksperimen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

Metode yang digunakan berdasarkan bersifat penelitian yang akan diteliti yaitu mengujicobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh dari variable bebas terhadap variable terikat yang diteliti. Mengenai metode eksperimen Arikuntoro (2002:3) mengatakan bahwa : “Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua factor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeminisasi atau mengurangi atau menyisihkan factor-faktor lain yang bisa mengganggu”.

Metode eskperimen bertujuan untuk meneliti suatu masalah sehingga didapat suatu hasil. Pada penelitian dengan menggunakan metode eksperimen, harus diadakan kegiatan percobaan dengan perlakuan atau treatment untuk mengetahui hasil dari pengaruh variable-variabel yang diteliti. Di samping itu penulis ingin mengetahui pengaruh variable bebas terhadap variable terikat yang diselidiki atau diamati yaitu; pengaruh penggunaan media audio-visual dengan tanpa menggunakan media audio-visual terhadap peningkatan keterampilan teknik dasar lay up shoot dalam permainan bola basket.

Penulis melakukan penelitian ini dengan cara memberi program latihan kepada dua kelompok sampel yaitu, kelompok A yaitu menggunakan media audio-visual dan kelompok B yaitu tanpa menggunakan media audio-visual.

Dalam rangka memperoleh data yang akurat maka penulis melakukan tes untuk mengetahui kemampuan awal dan kemampuan akhir sampel dalam hal keterampilan lay up shoot. Alat ukur yang digunakan adalah tes lay up shoot (Basket Per Minute).

D. Definisi Operasional

Penafsiran seseorang tentang suatu istilah sering berbeda-beda, sehingga bisa menimbulkan suatu kekeliruan dan kesalahan penafsiran istilah-istilah dalam penelitian ini, oleh karena itu penulis menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut :

1. Pengaruh menurut Poerwadarminta (1984:731) adalah gaya yang ada atau timbul dari sesuatu yang berkuasa atau berkekuatan. Dalam hal ini


(24)

32

gaya yang timbul dari penggunaan media audiovisual untuk meningkatkan keterampilan teknik lay up shoot dalam permainan bola basket.

2. Media pembelajaran menurut Latuheru (dalam Hamdani, 2005: 8 ) adalah bahan, alat atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.

3. “Audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi), meliputi media yang dapat dilihat dandidengar”(Rohani,1997:97-98). 4. Keterampilan gerak adalah kemampuan untuk melakukan gerakan

secara efektif dan efesien.

5. Lay up shoot, , Imam Sodikun (1992 : 64) menjelaskan bahwa, “lay up shoot adalah jenis tembakan yang efektif, sebab dilakukan pada jarak yang sedekat-dekatnya dengan basket”.

6. Ekstrakurikuler menurut Dewai (1990:98) “merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan siswa/peserta didik diluar jam tatap muka, dilaksanakan disekolah maupun luar sekolah”.

E. Instrumen Penelitian

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrument. Instrument penelitian adalah alat-alat yang digunakan dalam proses pengumpulan data. Arikunto (2010:203) menjelaskan bahwa : “instrument adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakanoleh peneliti dalam mengumpulkan data”.Selain itu dalam mengumpulkan data peneliti memerlukan alat ukur, seperti yang diungkapkan oleh Nurhasan (2000:3) “dalam proses pengukuran membutuhkan alat ukur”, oleh karena itu dengan menggunakan alat ukur kita akan memperoleh data yang merupakan hasil pengukuran. Berkaitan dengan penelitian ini, untuk mendapatkan data yang akurat maka penulis melakukan tes mengukur


(25)

33

keterampilan teknik dasarlay up shoot dalam permainan bola basketyaitu Basket Per Minute.Tes ini memiliki validitas dan reabilitas sebesar 0,76.

Untuk lebih jelasnya mengenai alat ukur yang digunakan dalam penelitian iniadalah sebagai berikut :

Tes Basket Per Minute

a. Tujuan : untuk mengukur keterampilan melakukan shooting ke keranjang basket.

b. Alat yang digunakan : 2 buah bola basket, stopwatch, kursi 2 buah, meteran.

c. Pelaksanaan tes : Testee berdiri di belakang garis tembakan hukuman. Pada saat aba-aba “ya” testee mengambil bola dari kursi sebelah kanan. Dilanjutkan dengan gerakan lay-up shoot kea rah ring basket. Setelah melakukan lay-up shoot, testee menangkap bola tersebut lalu mengoper dengan gerakan chest pass pada temannya yang berada di belakang kursi sebelah kanan. Setelah itu, testee mengambil bola dari kursi sebelah belakang kursi sebelah kanan. Setelah itu, testee mangambil bola dari kursi sebelah kiri. Di lanjutkan dengan gerakan lay-up shoot kearah ring basket, lalu menangkap bola tersebut dan mengoper dengan gerakan chest pass pada temannya yang berada di belakang kursi sebelah kiri. Testee berusaha memasukkan bola sebanyak mungkin ke dalam ring basket dalam waktu 1 menit.


(26)

34

Untuk lebih jelasnya lapangan tes lay-up shoot dapat dilihat pada :

5m

X2 X3

Gambar 3.3

Keterangan Gambar :

: arah lay-up shoot : arah gerakan chest pass : kursi

X1 : testee

X2 : siswa yang membantu pelaksanaan tes X3 : siswa yang membantu pelaksanaan tes

d. Penskoran :

Skor dihitung satu jika gerakan tesstee dalam melakukan teknik lay-up shoot betul dan bola masuk kemudian skor dipilih dari dua kali kesempatan. Skor nol diberikan jika :

-Testee melanggar peraturan travelling, yaiut saat testee melakukan dribble, langkah testee mendahului gerakan memantul bola.


(27)

35

-Testee melakukan gerakan lay-up shoot yang salah, yaitu melebihi dua irama langkah kaki.

Setelah menetapkan alat ukur berupa tes lay-up shoot yaitu Tes Basket per minute, selanjutnya penulis menyusun program latihan yang diberikan yaitu sebagai berikut :

F. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini pertama penulis memberi intruksi, tujuan dan kepentingan penelitian kepada sampel penelitian kemudian dilaksanakan tes awal atau pre-test berupa tes Basket per minute. Setelah data dari pre-test didapat kemudian sampel diberikan perlakuan (treatment) berupa penggunaan media audiovisual. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dengan 16 kali pertemuan. Pembelajaran ini dilaksanakan tiga kali dalam seminggu yaitu hari senin, rabu, dan jum’at. Hal ini didasarkan pada pendapat Sajoto (1990: 48) bahwa: “Latihan 3 kali setiap minggu, agar tidak terjadi kelelahan yang kronis”. Mengenai jangka waktu lamanya latihan menurut Kosasih (1993:28) mengatakan bahwa: “Sebaiknya berlatih paling sedikit tiga kali seminggu”.

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian ini melibatkan 21 orang sampel yang terbagi atas dua kelompok, kelompok A dan kelompok B. Kelompok A merupakan kelompok yang melakukan pembelajaran menggunakan media audiovisual dan kelompok B nonaudiovisual . Pelaksanaan pembelajaran ini, dilakukan terdiri dari tiga bagian yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Setelah treatment dilaksanakan maka sampel penelitian tersebut diberikan tes akhir atau post-test untuk mengetahui seberapa besar peningkatan keterampilan lay up shoot.

G.Analisis Data

Setelah seluruh data pengetesan terkumpul maka langkah berikutnya adalah mengumpulkan data, kemudian melakukan pengolaan analisis data sesuai dengan tujuan penelitian. Pengumpulan, pengolahan, dan penganalisisan data dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan yang diberikan dalam pengolahan dan menganalisis data dimaksudkan untuk mendapatkan


(28)

36

gambaran tentang pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap pemahaman keterampilan lay up shoot pada pembelajaran permainan bola basket.

Data yang diperoleh melalui tes selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan rumus-rumus statistik yang sesuai, agar nantinya dapat menguji hipotesis dan memberikan kesimpulan yang tepat. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan yang diberikan, dalam pengolahan dan menganalisis data ini penulis menggunakan rumus-rumus statistic dari Nurhasan dalam Cecep Sulaiman (2007:45), adapun langkah-langkah pengolahan dan analisis data tersebut adalah sebagai berikut:

1. Rata-rata

Langkah perhitungan sebagai berikut:

Keterangan :

= Skor rata-rata yang dicari

= Jumlah skor yang didapat = Jumlah sampel

2. Simpangan Baku

Langkah perhitungannya sebagai berikut:

√ ̅

Keterangan :

S = Simpangan baku yang dicari = Jumlah

= Skor

̅ = Nilai rata-rata = Jumlah sampel 1 = Angka tetap


(29)

37

3. Uji Normalitas Data

Uji Normalitas yang dipakai adalah: Uji Normalitas liliefors.

Dengan langkah sebagai berikut:

1. Mengurutkan data dari data yang terkecil sampai data yang terbesar kelompok eksperimen.

2. Mencari rata-rata kelompok eksperimen tes awal dan tes akhir.

3. Mencari simpangan baku kelompok eksperimen tes awal dan tes akhir. 4. Mencari angka baku Z , Z ,……,Zn dengan rumus: Z ̅

5. Untuk setiap bilangan menggunakan data Distribusi Normal baku, kemudian hitung peluang.

6. Hitung proporsi , ,……, yang lebih kecil atau sama dengan , jikaa proporsinya dinyatakan oleh , maka:

7. Hitung selisih kemudian tentukan harga mutlak.

8. Ambilah harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.

Sebutkanlah harga terbesar ini dengan nilai kritis L yang diambil dari table taraf nyata yang dipilih.

Criteria pengujian Normalitas Lilieors, adalah: 1) Hipotesis ditolak apabila > 37omog

Kesimpulannya adalah populasi berdistribusi tidak Normal 2) Hipotesis diterima apabila < 37omog

Kesimpulannya adalah populasi berdistribusi normal

4. Uji Homogenitas

Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah data yang dihimpun berasal dari sampel atau populasi yang 37omogeny atau tidak. Uji homogenitas


(30)

38

variant dilakukan untuk menguji kesamaan varians data kelompok eksperimen pre test dan post test. Uji homogenitas menggunakan uji F.

Rumus yang digunakan menurut Nurhasan (2002:250) adalah sebagai berikut :

Kecil Variansi

Besar Variansi F

Langkah-langkah yang ditempuh dalam mencari homogenitas adalah sebagai berikut:

a. Menyusun data dari tes

b. Menghitung jumlah kuadrat dari masing-masing tes

c. Menghitung varians dari masing-masing kelompok tes dengan rumus

d. Masukkan nilai-nilai varians kedalam rumus homogenitas. e. Menentukan dk=V1=(n- 1), untuk kelompok varians terbesar

V2 =(n- 1), untuk kelompok varians terkecil

Dengan α= 0,10 maka ½α= 0,05

f. Kriteria tolak hipotesis jika Fhitung ≥ F ½α dengan (V1, V2)

5. Pengujian Signifikasi Peningkatan hasil latihan

Menggunakan uji t dengan langkah awal mencari simpangan baku gabungan, dengan rumus:

Keterangan:

= Simpangan baku gabungan = Jumlah sampel


(31)

39

Langkah berikutnya menghitung peningkatan hasil latihan dengan pengujian signifikan, menguji coba dengan t dengan rumus:

t =

̅ √

Untuk masing-masing kelompok Keterangan:

= Nilai t hitung yang dicari B = Rata-rata nilai beda SB = Simpangan bakubeda n = Jumlah sampel

6. Uji Signifikasi perbedaan peningkatan hasil latihan, menggunakan uji t:

H0 : µ1 ≤ µ2, tidak terdapat perbedaan yang signifikan

H1 : µ1 > µ2, terdapat perbedaan yang signifikan

t =

̅̅̅̅– ̅̅̅̅

√ ⁄ ⁄

Untuk perbedaan kelompok

t = Nilai t hitung yang dicari S = Simpangan baku

n

1 = Jumlah sampel kelompok 1

n

2 = Jumlah sampel kelompok 2

̅̅̅ = Nilai rata-rata kelompok 1


(32)

40

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis:

- Terima hipotesis jika, thitung ≤ t(1-0.05) - Tolak hipotesis jika, thitung > t(1-0.05)

Batas penerimaan dan penolakan hipotesis 1-α 1-(0.05)

0.95


(33)

(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dapat penulis simpulkan hasil penelitian penggunaan media audiovisual dan non audiovisual sama-sama terdapat hasil yang signifikan terhadap hasil keterampilan dalam peningkatan keterampilan lay up shoot. Selain itu sehubungan dengan penelitian yang dilakukan tersebut terdapat juga kesimpulan lainnya yaitu terdapat perbedaan hasil keterampilan lay up shoot dengan menggunakan media audiovisual dengan non audiovisual. Penggunaan media audiovisual lebih baik dibandingkan dengan non audiovisual.

B. Saran

Agar hasil penelitian ini dapat memperkaya disiplin ilmu pengetahuan kepelatihan olahraga untuk meningkatkan prestasi bola basket maka penulis memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut :

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan dalam penelitian ini, penulis memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Kepada para Pembina dan Atlet, agar selalu memperhatikan dan melatih diri untuk meningkatkan kemampuan keterampilan teknik dasar dalam pencapaian prestasi dalam permainan bola basket terutama dalam teknik lay up shoot.

2. Karena penggunaan media audiovisual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan teknik dasar bola basket khususnya lay up shoot, pelatih/ guru hendaknya menerapkan penggunaan media audiovisual dalam melatih teknik dasar bola basket khususnya teknik lay up shoot.


(35)

52

3. Bagi guru/ pelatih agar selalu berusaha sebaik mungkin memberikan sarana dan prasarana latihan dan memanfaatkan IPTEK, khususnya alat bantu seperti media audiovisual, agar proses pembelajaran berlangsung lebih mudah dan lebih terbantu untuk mengoptimalkan peningkatan hasil latihan/ pembelajaran disekolah.

4. Bagi para siswa agar tetap melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran seperti media audiovisual khususnya atau alat bantu pembelajaran lainnya terutama untuk memahami keterampilan gerak pada pembelajaran dalam lay up shoot permainan bola basket.

5. Bagi pihak sekolah diharapkan hasil penelitian ini menjadi salah satu sumbangan ilmu pengetahuan yang bisa diberikan oleh peneliti kepada sekolah agar dapat bermanfaat juga bagi para pengajar khususnya dalam ekstrakurikuler bolabasket di SMA Negeri 2 Cimahi.

6. Bagi peneliti sendiri agar selanjutnya dapat mengamalkan ilmu yang telah didapat dalam penelitian ini nantinya serta peneliti dapat menyempurnakan penelitian dengan wawasan dan cakupan yang lebih luas, karena penulis masih merasa banyak kekurangan dalam penelitian oleh karena keterbatasan waktu, tenaga, serta materi.


(36)

53

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Ronald. (2012). Media Audio Visual.

[Online]. Tersedia http:maznurmuh.blogspot.com/2012/10/mediaaudiovisual [15 Oktober 2010]

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Yogjakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar . (2010). Media Audio Visual.

[Online]. Tersedia http://lisnadotcom.wordpress.com/2011/07/17/media-audiovisual/ [17 Juli 2011]

Basyiruddin, (2002). Pengertian Media Audio Visual dan Pembelajaran Makalah, Macam.

[Online]. Tersedia http://www.sarjanaku.com/2011/05/media-audio-visual.html Berliana dan Subroto, T. (2008). Modul Belajar Pembelajaran dalam Pelatihan

olahraga. Bandung. FPOK UPI

Bloom, (1956). Ranah Pendidikan oleh Benyamin Bloom. [Online]. Tersedia

http:www.nizaryasir.blogspot.com/2012/11/ranahpendidikan.html Dale, Edger. (2008). Diagam Con of Learning

[Online]. Tersedia www.learning.com, [25 Desember 2008] FIBA, (2011). 2010 Official Basketball Rules

Harris, R (1988). Teknik Dasar Pemainan Bola Basket. Bandung : FPOK UPI Heriyanto. Pengertian Media Pembelajaran.

[Online]. Tersedia: http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/_ [21 Januari 2012]

Kosasih. D, (2008). Fundamental Basketball First step To win. Semarang: Karangturi Media. Latuheru. (1988). Pengertian Media Pembelajaran.

[Online]. Tersedia


(37)

54

Lubay. (2001). Pengujian Validitas dan Reabilitas Modifikasi Tes Johnson dan Leshten bagi SMAN 2 Bandung. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia Mudjihartono. (2000). Pengaruh Teknik Penyampaian Konsep Gerak Melalui Demonstrasi

Gerak Dan Penayangan Rekaman Video Serta Penyampaian Umpan Balik Secara Seketika Dan Terminal Terhadap Penguasaan Keterampilan Gerak Dasar Pitching Baseball. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Di Publikasikan.

Nurhasan. (2007). Tes dan pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung

Rismayadi. (2007). Pengaruh penyampaian konsep gerak menggunakan demonstrasi langsung dan multimedia disertai umpanbalik seketika terhadap penguasaan keterampilan lay-up shoot bola basket, Tesis. Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Rohani. (1997). Pengertian Media Audio Visual dalam Pembelajaran Makalah, Macam

[Online]. Tersedia http://www.sarjanaku .com/2011/05/media-audio-visual.html

Sadiman, (2002). Pengertian Media Audio Visual dan Pembelajaran Makalah, Macam.

[Online]. Tersedia http://www.sarjanaku.com/2011/05/media-audio-visual.html Saputra. A. W. Pengertian, Manfaat, Klasifikasi, dan Jenis-Jenis Media Pembelajaran.

[Online]. Tersedia:

http://akirawijayasaputra.wordpress.com/2012/03/14/pengertianmanfaatklarifi kasidan-jenis-jenis-media-pembelajaran/ [14 Maret 2012]

Soedjarwono, (1997).Pengertian Media Audio Visual dan Pembelajaran Makalah, Macam.

[Online]. Tersedia http://www.sarjanaku.com/2011/05/media-audio-visual.html Subarjah, Herman. (2009).Hubungan Antara Tingkat Kebugaran Jasmani Dan

Motivasi Dengan Hasil Belajar Siswa. FPOK UPI.

Sucipto dan Lubay, H. (2010). Modul Permainan Bola Basket. Bandung. FPOK UPI Wissel. (1996). Bola Basket. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Zulkifli (2012). Pengertian Media Pembelajaran Menurut Para ahli. [Online]. Tersedia

http://zulkiflimediapembelajaran.wordpress.com/2012/05/15/pengertian-media-menurut-para-ahli/ [15 Mei 2012]


(1)

40

Nuritia Septiantry, 2013

Pengaruh Penggunaan Audio Visual Terhadap Peningkatan Keterampilan Lay Up Skoot Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstrakulikuler Bola Basket Di SMA Negeri 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis:

- Terima hipotesis jika, thitung ≤ t(1-0.05) - Tolak hipotesis jika, thitung > t(1-0.05) Batas penerimaan dan penolakan hipotesis 1-α 1-(0.05)

0.95


(2)

(3)

51 Nuritia Septiantry, 2013

Pengaruh Penggunaan Audio Visual Terhadap Peningkatan Keterampilan Lay Up Skoot Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstrakulikuler Bola Basket Di SMA Negeri 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dapat penulis simpulkan hasil penelitian penggunaan media audiovisual dan non audiovisual sama-sama terdapat hasil yang signifikan terhadap hasil keterampilan dalam peningkatan keterampilan lay up shoot. Selain itu sehubungan dengan penelitian yang dilakukan tersebut terdapat juga kesimpulan lainnya yaitu terdapat perbedaan hasil keterampilan lay up shoot

dengan menggunakan media audiovisual dengan non audiovisual. Penggunaan media audiovisual lebih baik dibandingkan dengan non audiovisual.

B. Saran

Agar hasil penelitian ini dapat memperkaya disiplin ilmu pengetahuan kepelatihan olahraga untuk meningkatkan prestasi bola basket maka penulis memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut :

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan dalam penelitian ini, penulis memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Kepada para Pembina dan Atlet, agar selalu memperhatikan dan melatih diri untuk meningkatkan kemampuan keterampilan teknik dasar dalam pencapaian prestasi dalam permainan bola basket terutama dalam teknik

lay up shoot.

2. Karena penggunaan media audiovisual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan teknik dasar bola basket khususnya lay up shoot, pelatih/ guru hendaknya menerapkan penggunaan media audiovisual dalam melatih teknik dasar bola basket khususnya teknik lay up shoot.


(4)

52

Nuritia Septiantry, 2013

Pengaruh Penggunaan Audio Visual Terhadap Peningkatan Keterampilan Lay Up Skoot Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstrakulikuler Bola Basket Di SMA Negeri 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi guru/ pelatih agar selalu berusaha sebaik mungkin memberikan sarana dan prasarana latihan dan memanfaatkan IPTEK, khususnya alat bantu seperti media audiovisual, agar proses pembelajaran berlangsung lebih mudah dan lebih terbantu untuk mengoptimalkan peningkatan hasil latihan/ pembelajaran disekolah.

4. Bagi para siswa agar tetap melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran seperti media audiovisual khususnya atau alat bantu pembelajaran lainnya terutama untuk memahami keterampilan gerak pada pembelajaran dalam lay up shoot permainan bola basket.

5. Bagi pihak sekolah diharapkan hasil penelitian ini menjadi salah satu sumbangan ilmu pengetahuan yang bisa diberikan oleh peneliti kepada sekolah agar dapat bermanfaat juga bagi para pengajar khususnya dalam ekstrakurikuler bolabasket di SMA Negeri 2 Cimahi.

6. Bagi peneliti sendiri agar selanjutnya dapat mengamalkan ilmu yang telah didapat dalam penelitian ini nantinya serta peneliti dapat menyempurnakan penelitian dengan wawasan dan cakupan yang lebih luas, karena penulis masih merasa banyak kekurangan dalam penelitian oleh karena keterbatasan waktu, tenaga, serta materi.


(5)

53

Nuritia Septiantry, 2013

Pengaruh Penggunaan Audio Visual Terhadap Peningkatan Keterampilan Lay Up Skoot Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstrakulikuler Bola Basket Di SMA Negeri 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Ronald. (2012). Media Audio Visual.

[Online]. Tersedia http:maznurmuh.blogspot.com/2012/10/mediaaudiovisual

[15 Oktober 2010]

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Yogjakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar . (2010). Media Audio Visual.

[Online]. Tersedia http://lisnadotcom.wordpress.com/2011/07/17/media-audiovisual/ [17 Juli 2011]

Basyiruddin, (2002). Pengertian Media Audio Visual dan Pembelajaran Makalah, Macam.

[Online]. Tersedia http://www.sarjanaku.com/2011/05/media-audio-visual.html Berliana dan Subroto, T. (2008). Modul Belajar Pembelajaran dalam Pelatihan

olahraga. Bandung. FPOK UPI

Bloom, (1956). Ranah Pendidikan oleh Benyamin Bloom.

[Online]. Tersedia

http:www.nizaryasir.blogspot.com/2012/11/ranahpendidikan.html Dale, Edger. (2008). Diagam Con of Learning

[Online]. Tersedia www.learning.com, [25 Desember 2008] FIBA, (2011). 2010 Official Basketball Rules

Harris, R (1988). Teknik Dasar Pemainan Bola Basket. Bandung : FPOK UPI Heriyanto. Pengertian Media Pembelajaran.

[Online]. Tersedia: http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/_ [21 Januari 2012]

Kosasih. D, (2008). Fundamental Basketball First step To win. Semarang: Karangturi Media. Latuheru. (1988). Pengertian Media Pembelajaran.

[Online]. Tersedia


(6)

54

Nuritia Septiantry, 2013

Pengaruh Penggunaan Audio Visual Terhadap Peningkatan Keterampilan Lay Up Skoot Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstrakulikuler Bola Basket Di SMA Negeri 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lubay. (2001). Pengujian Validitas dan Reabilitas Modifikasi Tes Johnson dan Leshten bagi SMAN 2 Bandung. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia Mudjihartono. (2000). Pengaruh Teknik Penyampaian Konsep Gerak Melalui Demonstrasi

Gerak Dan Penayangan Rekaman Video Serta Penyampaian Umpan Balik Secara Seketika Dan Terminal Terhadap Penguasaan Keterampilan Gerak Dasar Pitching Baseball. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Di Publikasikan.

Nurhasan. (2007). Tes dan pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung

Rismayadi. (2007). Pengaruh penyampaian konsep gerak menggunakan demonstrasi langsung dan multimedia disertai umpanbalik seketika terhadap penguasaan keterampilan lay-up shoot bola basket, Tesis. Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Rohani. (1997). Pengertian Media Audio Visual dalam Pembelajaran Makalah, Macam

[Online]. Tersedia http://www.sarjanaku .com/2011/05/media-audio-visual.html

Sadiman, (2002). Pengertian Media Audio Visual dan Pembelajaran Makalah,

Macam.

[Online]. Tersedia http://www.sarjanaku.com/2011/05/media-audio-visual.html Saputra. A. W. Pengertian, Manfaat, Klasifikasi, dan Jenis-Jenis Media Pembelajaran.

[Online]. Tersedia:

http://akirawijayasaputra.wordpress.com/2012/03/14/pengertianmanfaatklarifi kasidan-jenis-jenis-media-pembelajaran/ [14 Maret 2012]

Soedjarwono, (1997).Pengertian Media Audio Visual dan Pembelajaran Makalah, Macam.

[Online]. Tersedia http://www.sarjanaku.com/2011/05/media-audio-visual.html Subarjah, Herman. (2009).Hubungan Antara Tingkat Kebugaran Jasmani Dan

Motivasi Dengan Hasil Belajar Siswa. FPOK UPI.

Sucipto dan Lubay, H. (2010). Modul Permainan Bola Basket. Bandung. FPOK UPI Wissel. (1996). Bola Basket. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Zulkifli (2012). Pengertian Media Pembelajaran Menurut Para ahli. [Online]. Tersedia

http://zulkiflimediapembelajaran.wordpress.com/2012/05/15/pengertian-media-menurut-para-ahli/ [15 Mei 2012]


Dokumen yang terkait

PERBEDAAN LAY UP SHOOT DENGAN TAMBAHAN LATIHAN DOUBLE LEG HOP PROGRESSION DAN LOMPAT KIJANG TERHADAP JARAK LOMPAT DAN HASIL LAY UP SHOOT DI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA NEGERI 2 TEMANGGUNG 2013

1 18 82

PERBANDINGAN METODE LATIHAN LAY UP SHOOT DENGAN BOUNCE AND SHOOT TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN MENEMBAK LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET.

0 2 15

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENINGKATKAN KETRAMPILAN BANK SHOOT PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMPN 50 BANDUNG.

0 0 41

PENGARUH LATIHAN LAY UP ANTARA PENGGUNAAN ALAT BANTU SIMPAI DAN PAPAN TOLAK TERHADAP KEMAMPUAN LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 20

KETERAMPILAN LAY UP SHOOT SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET SMP NEGERI 2 DEPOK.

0 0 71

TINGKAT KEMAMPUAN LAY UP SHOOT PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMK LEONARDO KLATEN.

0 1 77

EFEKTIFITAS LAY UP BANK SHOOT DAN LAY UP CLEAR SHOOT TERHADAP AKURASI LAY UP SHOOT PADA PEMAIN TIM SMA PUTRA YANG MENGIKUTI TURNAMEN DEVELOPMENT BASKETBALL LEAGUE (DBL) REGIONAL DIY YOGYAKARTA 2016.

0 2 160

Perbandingan Kemampuan Lay-up shoot Sisi Kanan dan Lay-up shoot Sisi Kiri Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler Bolabasket SMA Negeri 3 Yogyakarta Tahun 2015/2016.

0 4 84

TINGKAT KETERAMPILAN LAY UP SHOOT PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 IMOGIRI BANTUL YOGYAKARTA.

1 0 85

PENGARUH LATIHAN PENGGUNAAN ALAT BANTU SECARA BERTAHAP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LAY UP SHOOT KANAN BOLABASKET PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KARANGPANDAN TAHUN 2017

0 0 17