SIMULASI ROUTING PROTOCOL OSPF DAN EIGRP, BERSERTA ANALISA PERBANDINGANNYA DALAM Simulasi Routing Protokol Ospf Dan Eigrp, Berserta Analisa Perbandingannya Dalam Menentukan Kinerja Yang Paling Baik.
SIMULASI ROUTING PROTOCOL OSPF DAN EIGRP,
BERSERTA ANALISA PERBANDINGANNYA DALAM
MENENTUKAN KINERJA YANG PALING BAIK
Makalah
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Komunikasi dan Informatika
Diajukan oleh:
Efti D wi Priyono
L 200070051
F ajar Suryawan., S.T., M .Eng.Sc., Ph.D .
Jan W antoro., S.T.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Juli,2012
SIMULASI ROUTING PROTOCOL OSPF DAN EIGRP, BERSERTA
ANALISA PERBANDINGANNYA DALAM MENENTUKAN KINERJA
YANG PALING BAIK
Efti Dwi Priyono, Fajar Suryawan, Jan Wantoro
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail : eftidwipriyono@gmail.com
Abstract :
Routing protocol has many methods of implementation in the world
of computer network. The methods of routing protocol often used by
administrators of computer networks are RIP, IGRP, OSPF and EIGRP.
However, current methods of RIP and IGRP are becoming obsolete since RIP and
IGRP are not optimal its application in the world of computer networks. Most
computer network administrators choose to switch to OSPF and EIGRP routing
protocol. They have more advantages in its application in computer networks.
From the simulation of the study done by the author using the software Network
Simulator 2, EIGRP and OSPF routing protocol have a slight difference in the
Quality of Service (QoS) that is not too large so that the routing protocols can be
used in many computer network conditions.
Keywords : OSPF, EIGRP, QoS, NS-2
Abstrak :
Routing
protocol
memiliki
banyak
metode
dalam
pengimplementasiannya di dunia jaringan komputer. Metode – metode routing
protocol yang sering digunakan oleh administrator jaringan komputer adalah RIP,
IGRP, OSPF dan EIGRP, namun saat ini metode RIP dan IGRP mulai
ditinggalkan oleh administrator jaringan komputer karena metode RIP dan IGRP
kurang maksimal dalam penerapannya di dunia jaringan komputer. Para
administrator jaringan komputer memilih beralih ke routing protocol OSPF dan
EIGRP karena routing protocol tersebut merupakan teknologi routing protocol
yang baru dan lebih maksimal dalam penerapannya di dunia jaringan komputer.
Menurut simulasi dari penelitian yang telah penulis lakukan dengan
mennggunakan software network simulator 2, routing protocol EIGRP maupun
OSPF keduanya memiliki selisih nilai Qulaity of Service (QoS) yang tidak terlalu
besar sehingga kedua routing protocol tersebut dapat digunakan dalam berbagai
kondisi jaringan komputer.
Kata kunci : OSPF, EIGRP, QoS, NS-2
PENDAHULUAN
yang telah ada saat ini seperti
Dunia teknologi saat ini
mengalami
cepat,
perkembangan
terlebih
internet.
pada
yang
teknologi
Teknlogi
internet
merupakan sebuah teknologi yang
saat ini banyak digunakan oleh
manusia untuk berkomunikasi dan
mengirim berbagai data dalam jarak
yang saling berjauhan dengan cepat
dan data yang dikirim utuh sampai
tujuannya [Siagian F., 2007]. Proses
Routing Internet Protocol (RIP),
Open Shortest Path First (OSPF) dan
Enhanced Gateway Interior Protocol
(EIGRP), namun routing protocol
RIP kini sudah ditinggalkan. Routing
protocol
OSPF
teknologi
internet
tidak
EIGRP
merupakan routing protocol yang
saat ini banyak diterapkan oleh para
teknisi
jaringan
jaringan
komputer
komputer
yang
pada
dibuat
[Tiade A., S.T].
pengiriman data dan komunikasi
dalam
dan
Routing protocol OSPF
dan
EIGRP
memiliki
berbagai
terlepas dari jalur yang digunakan,
kelebihan yang keduannya saling
semakin
yang
bersaing
digunakan maka akan semakin cepat
seorang
admin,
data yang dikirim, serta akan mudah
penulis
ingin
terjadi komunikasi [Purwanto A.,
penelitian
2008].
routing
pendek
Router
jalur
merupakan
sebuah perangkat jaringan komputer
yang digunakan untuk meneruskan
paket-paket data dari sebuah jaringan
ke jaringan yang lain, baik dalam
lingkup jaringan LAN maupun WAN
[Yani A., 2008]. Router memiliki
metode – metode routing yang
digunakan
dalam
implementasi
jaringan yang dibuat. Metode routing
dalam
oleh
sebab
membuat
untuk
protocol
menentukan
implementasi
itu
sebuah
membandingkan
tersebut
routing
paling
untuk
protocol
manakah
yang
baik
kinerjanya.
Penelitian ini dibuat
dengan cara membangun simulasi
menggunakan
software
network
simulator 2, dimana software ini
membuat simulasi jaringan komputer
seperti real-nya [Andi dan Eka
2006].
Gambar 1. Flowchart pembuatan
PROSEDUR PENELITIAN
simulasi
Penelitian ini dilakukan
dengan
membandingkan
Proses
nilai
pembuatan
Quality of Service (QoS) seperti
simulasi dari gambar 1 diatas maka
delay, throughput, packetloss dan
didapat algoritma sebagai berikut :
jitter.
Penelitian
ini
dilakukan
menggunakan
software
network
simulator
(NS-2).
Simualsi
2
perbandingan kedua routing protocol
menggunakan NS-2 terlebih dahulu
1.
simulasi
mengguanakan bahasa Otcl.
2.
Menentukan model topologi
jaringan.
3.
dibuat flowchart. Berikut merupakan
Sending data yaitu membuat
transport agent dan aplikasi
flowchart dari pembuatan simulasi
menggunakan NS-2 :
Menginisialisasi
diatasnya.
4.
Me-running
atau
menjalankan skrip simulasi.
Mulai
5.
Apabila
skrip
berhasil
dijalankan maka akan lanjut
Inisialisasi Simulasi
ke proses output, apabila
Pemodelan Topologi Jaringan
skrip simulasi tidak berhasil
dijalankan
Sending Data
maka
akan
kembali ke proses inisialisasi
simulasi.
Running Simulasi
6.
Simulasi Berhasil ?
simulasi
jaringan.
7.
Output
Menampilkan
Mencatat nilai trace dari
simulasi
dan
apabila
telah
menghitung,
dicatat
dan
Menampilkan Simulasi
dihitung
maka
dinyatakan selesai.
Selesai
simulasi
pengirim
Penelitian perbandingan
routing
protocol
ini
data
berjumlah 10.
dilakukan
dengan 5 skenario atau topologi
packet
4.
Level 4, merupakan jumlah
jaringan yang berbeda. Pada setiap
node yang berfungsi sebagai
skenario
pengirim
atau
topologi
terdapat
tingkatan level dan jumlah jalur
berjumlah 20.
packet data yang berbeda – beda.
Jumlah
packet
data
jalur
Level merupakan tingkatan atau
merupakan
penambahan
jumlah
pengiriman
dilewati packet data. Jalur atau
packet data
dari masing-masing
jumlah router yang dilewati packet
skenario simulasi jaringan. Level
data terdiri dari 3 keadaan, yaitu
atau tingkatan pengiriman packet
jalur 5 node, jalur 10 node dan jalur
data
packet heterogen.
penulis
mensimulasikan
menjadi 4 level, yaitu :
1.
jumlah
router
yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
Level 1, merupakan jumlah
a. Skenario sambung
node yang berfungsi sebagai
Tabel
pengirim packet data hanya
2.
3.
1
merupakan
berjumlah 1.
hasil rata – rata nilai QoS routing
Level 2, merupakan jumlah
protocol EIGRP dan OSPF dari
node yang berfungsi sebagai
simulasi
pengirim
Perolehan nilai QoS dipengaruhi
packet
data
skenario
sambung.
berjumlah 5.
oleh banyaknya pengiriman packet
Level 3, merupakan jumlah
data maupun jumlah jalur yang
node yang berfungsi sebagai
dilalui
packet
data.
Tabel 1. Rata –rata QoS skenario sambung
Jalur
EIGRP
OSPF
5 Node
10 Node
5 Node
10 Node
246.3436
315.116875
256.9425
377.92375
ms
ms
ms
ms
189.37325
169.96
178.45325
173.22675
ms
ms
ms
ms
68.1697275
69.803575
68.54061
68.56368
%
%
%
%.
Qos
Delay
Throughput
Packetloss
Jitter
9.90726725
ms
Pada
tabel 1
4.136840734 7.998658592 4.062193265
ms
diatas
terlihat perbedaan nilai rata – rata
QoS dari kedua routing protocol
didapat dari penambahan pengiriman
ms
ms
– rat tersebut selisihnya tidak yang
sangat besar.
b. Skenario ring
atau level dan penambahan router
Tabel 2 memperlihatkan
atau jalur yang dilewati packet data.
hasil dari nilai rata – rata QoS pada
Dari hasil simulasi maka didapat
simulasi skenario ring.
nilai rata – rata QoS namun dari rata
Tabel 2. Rata –rata QoS skenario ring
EIGRP
OSPF
Jalur
5 Node
10 Node
5 Node
10 Node
267.75055
315.116875
274.512625
358.24475
ms
ms
ms
ms
178.08
169.96
176.68
173.22675
ms
ms
ms
ms
68.832105
69.803575
68.60518275
68.56368
%
%
%.
%.
8.78154825
4.28114
ms
ms
Qos
Delay
Throughput
Packetloss
7.935880425 6.572218571
Jitter
ms
ms
Penambahan
packet
data mengakibatkan kepadatan lalu –
lintas
jaringan
mempengaruhi
nilai
sehingga
Quality
of
tersebut tidak memiliki perbedaan
yang sangat besar.
c. Skenario acak
routing
Tabel 3 menampilkan
protocol. Dari hasil simulasi nilai
nilai rata – rata QoS dari simulasi
QoS dari kedua routing protocol
skenario acak.
Servoce
(QoS)
kedua
Tabel 3. Rata – rata nilai QoS skenario acak
EIGRP
OSPF
Jalur
5 Node
10 Node
5 Node
10 Node
246.3436
315.116875
256.9425
377.92375
ms
ms
ms
ms
189.37325
169.96
178.45325
173.22675
ms
ms
ms
ms
68.1697275
69.803575
68.54061
68.56368
%
%
%
%.
Qos
Delay
Throughput
Packetloss
9.90726725
Jitter
ms
4.136840734 7.998658592 4.062193265
ms
Hasil rata – rata QoS
pada skenario acak ini juga sangat
dipengaruhi oleh pengiriman packet
ms
yang
besar
ms
dari
kedua
routing
protocol EIGRP maupun OSPF.
d. Skenario packet heterogen
data dan penambahan router atau
sehingga
Tabel 4 menampilkan
menyebabkan kepadatan pada lalu –
hasil rata – rata nilai Quality of
lintas jairngan. Nilai rata – rata QoS
Service (QoS) pada simulasi skenario
pada skenario ini tidak terjadi selisih
packet heterogen.
jalur
yang
dilewati
Tabel 4. Rata – rata nilai QoS skenario packet heterogen
routing
EIGRP
OSPF
Delay
86.79234 ms
93.277475 ms
Throughput
573.44 ms
571.0135 ms
Packetloss
58.1299675 %
58.14849625 %.
Jitter
11.5748075 ms
9.61852 ms
Qos
Nilai rata – rata Quality
Hasil dari perbandingan
of Service (QoS) dalam tabel diatas
yang penulis dapat adalah sebagai
diperoleh dari penambahan jumlah
berikut :
pengiriman
packet
data
dan
penambahan router atau jalur packet
data
yang
dilewati
1.
EIGRP
sehingga
Dari
simulasi
routing
yang
rata
QoS
tidak
memberikan selisih yang besar dari
hasil
penelitian yang ada
saudara
Purwanto
simulasi
routing
yang
kedua routing protocol.
e. Perbandingan
kedua
tersebut
jalur
dengan penelitian yang dibuat
protocol tersebut namun perbedaan
–
menemukan
penulis
terpendeknya. Hal ini sama
nilai rata – rata QoS di kedua routing
rata
bahwa
protocol
dapat
dilakukan maka diperoleh perbedaan
nilai
yamg
simulasikan,
menimbulkan kepadatan lalu – lintas
jaringan.
Routing protocol OSPF dan
beliau
buat
menemukan
bahwa
protocol
dapat
jalur
terpendeknya.
dengan
2.
Pada
penelitian
saudara
Purwanto
jaringan
komputer
menggunakan
packet
untuk
5.
Pada
penelititan
yang
software
dilakukan saudara Novandi,
hanya
beliau menyimpulkan bahwa
tracer
mencantumkan
kecepatan
menggunakan
upload
download
protocol
OSPF
cocok
bisa
digunakan
apabila
jumlah
dan
host-nya
sangat
banyak
dan
sehingga
tidak
mengetahui
routing
membandingkan nilai Quality
dibandingkan
of Service.
protocol RIP yang masih
Routing protocol OSPF dan
sama dari kelompok routing
EIGRP
protocol IGP namun menurut
yang
penulis
routing
NS2,
simulasi
penulis
routing
keduanya sama – sama dapat
protocol
OSPF
maupun
menentukan jalur lain ketika
EIGRP dengan nilai QoS
terjadi pemutusan jalur. Hal
yang
ini sama seperti penelitian –
selisihnya
penelitian
cocok
digunakan
pada
jaringan
komputer
dengan
simulasikan
pada
yang
dijadikan
rujukan penulis.
4.
djikstra
mencari rute terpendeknya.
yang
beliau simulasikan dengan
3.
algoritma
perancangan
Algoritma
tidak
jumlah
djikstra
terlalu
maka
host
besar
keduanya
yang
sangat
banyak maupun sedikit.
merupakan salah satu cara
penulis untuk mencari rute
terpendek
untuk
mengirimkan
packet
data.
Hal ini juga sama seperti
hasil
penelitian
KESIMPULAN
yang
dilakukan
oleh
saudara
Novandi,
dimana
beliau
Dari
hasil
penelitian
maka penulis mengambil kesimpulan
sebagai berikut :
1.
Apabila
terjadi
kepadatan
melakukan sebuah penelitian
pada salah satu router maka
dengan
pengiriman packet data lebih
mengimplentasikan
2.
baik dialihkan pada jalur
Service dari kedua routing
yang lain, hal ini dilakukan
protocol juga tidak terlalu
agar packet data tidak banyak
besar
selisihnya
sehingga
yang di-drop atau dibuang.
kedua
routing
protocol
Menurut
penulis,
tersebut
protocol
pada
bahwa
simulasi
routing
EIGRP
maupun
berbagai
digunakan
kondisi
jaringan komputer.
OSPF
Menurut
simulasi
penulis,
baik
routing
protocol
EIGRP
EIGRP dan OSPF memilih
maupun
OSPF
cocok
rute
digunakan
pada
jaringan
mencari cost yang paling
komputer
yang
jumlah
kecil.
pengirim packet data atau
menghasilkan jalur terpendek
yang
3.
dapat
sama
karena
terpendeknya
dengan
Penambahan
jumlah
pengiriman
packet
mengakibatkan
lalu
–
6.
host-nya
sedikit
maupun
data
banyak karena nilai QoS dari
kesibukan
kedua routing protocol tidak
lintas
jaringan
terlalu besar selisihnya.
komputer dan mempengaruhi
nilai
Quality
of
Service
SARAN
(QoS).
4.
Berdasarkan
Menurut
simulasi
penulis,
penelitian maka didapat saran – saran
routing
protocol
EIGRP
sebagai berikut :
maupun
OSPF
keduanya
memiliki selisih nilai QoS
yang
tidak
terlalu
sehingga
kedua
protocol
tersebut
digunakan
dalam
topologi
simualsi
penulis
Menurut
1.
dengan memadukan dengan
routing
bahasa C++ sehingga bisa
dapat
nilai rata – rata Quality of
Dari penelitian yang penulis
buat dapat dikembangkan lagi
besar
yang sama.
5.
hasil
memperoleh simulasi yang
lebih baik.
2.
Simulasi jaringan komputer
merupakan salah satu cara
untuk
merancang
sebuah
Novandi, R. Aprian D. (2009).
jaringan komputer sebelum
STUDI
membangun
ALGORITMA
jaringan
IMPLEMENTASI
PADA
komputer secara real.
DJIKSTRA
PROTOKOL
PERUTEAN
DAFTAR PUSTAKA
SHORTEST
Amani, I. (2010). PERANCANGAN
(OSPF).
TOPOLOGI
PROTOKOL
ROUTING
EIGRP.
Institut
Teknologi
Telkom:
Bandung.
Diambil
website
:
dari
Purwanto,
PROTOCOL
pada
tanggal
Elektro
Oktober 2011)
DAN
DENGAN
OSPF
DAN
Fakultas
Teknik
Universitas Indonesia: DEPOK
Tiade
Andrew
ST.,
PUSAT
PENGEMBANGAN BAHAN
AJAR – UMB. JARINGAN
KOMPUTER.
web
19
(2008).
EIGRP. Departemen Teknik
Maret 2012)
(diakses
A.
MENGGUNAKAN ROUTING
=111030257 (diakses pada 20
orial/NetworkSimulator2.pdf
Agung
ETHERNET
&Itemid=34&task=detail&nim
http://smartnetsolution.com/tut
Teknologi
SIMULASI JARINGAN FAST
ex.php?option=com_repository
2.
Institut
FIRST
PERANCANGAN
http://digilib.ittelkom.ac.id/ind
Anonim, (2011). Network Simulator
PATH
Bandung: Bandung
JARINGAN
DENGAN MENGGUNAKAN
OPEN
Diambil
dari
site
:
http://repository.mdp.ac.id/ebo
ok/library-sw-hw/e-
Larsson, T., & Hedman, N., (1998).
books/jarkom/Jarkom2-
ROUTING PROTOCOLS IN
10Enhanced%20Interior%20G
AD-HOC NETWORKS – A
ateway%20Routing%20Protoc
SIMULATION STUDY. Luleå
ol%20%28%20EIGRP%20%2
University
9.pdf (Diakses pada tanggal 14
Stockholm
of
Technology:
Maret 2012)
Tiade
Andrew
ST.,
Wirawan Andi W. & Indarto E.
PUSAT
PENGEMBANGAN BAHAN
(2004).
AJAR – UMB. JARINGAN
MEMBANGUN
SIMULASI
KOMPUTER.
dari
DENGAN
NETWORK
site
SIMULATOR. Penerbit ANDI :
Diambil
web
Yogyakarta
:http://repository.mdp.ac.id/ebo
ok/library-sw-hw/e-
Yani
books/jarkom/Jarkom2-
tanggal
(2008).
PANDUAN
TEKNISI
JARINGAN
test%20Path%20First%29.pdf
pada
A.
MENJADI
9OSPF%20%28Open%20Shor
(Diakses
MUDAH
KOMPUTER.
Kawan Pustaka : Bandung
14
Maret 2012)
BIODATA PENULIS
Nama
NIM
: Efti Dwi Priyono
`
: L200070051
Tempat dan Tanggal Lahir
: Tegal, 29 Maret 1989
Jenis Kelamin
: Laki – laki
Agama
: Islam
Pendidikan
: Sarjana
Jurusan / Fakultas
: Teknik
Informatika
/
Komunikasi
dan
Informatika
Perguruan Tinggi
: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Alamat Rumah
: Jln. Waringin 16 RT. 09/VII Kec. Pangkah Kab.
Tegal
No. HP
: +6285642591954
E-mail
: eftidwipriyono@gmail.com
BERSERTA ANALISA PERBANDINGANNYA DALAM
MENENTUKAN KINERJA YANG PALING BAIK
Makalah
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Komunikasi dan Informatika
Diajukan oleh:
Efti D wi Priyono
L 200070051
F ajar Suryawan., S.T., M .Eng.Sc., Ph.D .
Jan W antoro., S.T.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Juli,2012
SIMULASI ROUTING PROTOCOL OSPF DAN EIGRP, BERSERTA
ANALISA PERBANDINGANNYA DALAM MENENTUKAN KINERJA
YANG PALING BAIK
Efti Dwi Priyono, Fajar Suryawan, Jan Wantoro
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail : eftidwipriyono@gmail.com
Abstract :
Routing protocol has many methods of implementation in the world
of computer network. The methods of routing protocol often used by
administrators of computer networks are RIP, IGRP, OSPF and EIGRP.
However, current methods of RIP and IGRP are becoming obsolete since RIP and
IGRP are not optimal its application in the world of computer networks. Most
computer network administrators choose to switch to OSPF and EIGRP routing
protocol. They have more advantages in its application in computer networks.
From the simulation of the study done by the author using the software Network
Simulator 2, EIGRP and OSPF routing protocol have a slight difference in the
Quality of Service (QoS) that is not too large so that the routing protocols can be
used in many computer network conditions.
Keywords : OSPF, EIGRP, QoS, NS-2
Abstrak :
Routing
protocol
memiliki
banyak
metode
dalam
pengimplementasiannya di dunia jaringan komputer. Metode – metode routing
protocol yang sering digunakan oleh administrator jaringan komputer adalah RIP,
IGRP, OSPF dan EIGRP, namun saat ini metode RIP dan IGRP mulai
ditinggalkan oleh administrator jaringan komputer karena metode RIP dan IGRP
kurang maksimal dalam penerapannya di dunia jaringan komputer. Para
administrator jaringan komputer memilih beralih ke routing protocol OSPF dan
EIGRP karena routing protocol tersebut merupakan teknologi routing protocol
yang baru dan lebih maksimal dalam penerapannya di dunia jaringan komputer.
Menurut simulasi dari penelitian yang telah penulis lakukan dengan
mennggunakan software network simulator 2, routing protocol EIGRP maupun
OSPF keduanya memiliki selisih nilai Qulaity of Service (QoS) yang tidak terlalu
besar sehingga kedua routing protocol tersebut dapat digunakan dalam berbagai
kondisi jaringan komputer.
Kata kunci : OSPF, EIGRP, QoS, NS-2
PENDAHULUAN
yang telah ada saat ini seperti
Dunia teknologi saat ini
mengalami
cepat,
perkembangan
terlebih
internet.
pada
yang
teknologi
Teknlogi
internet
merupakan sebuah teknologi yang
saat ini banyak digunakan oleh
manusia untuk berkomunikasi dan
mengirim berbagai data dalam jarak
yang saling berjauhan dengan cepat
dan data yang dikirim utuh sampai
tujuannya [Siagian F., 2007]. Proses
Routing Internet Protocol (RIP),
Open Shortest Path First (OSPF) dan
Enhanced Gateway Interior Protocol
(EIGRP), namun routing protocol
RIP kini sudah ditinggalkan. Routing
protocol
OSPF
teknologi
internet
tidak
EIGRP
merupakan routing protocol yang
saat ini banyak diterapkan oleh para
teknisi
jaringan
jaringan
komputer
komputer
yang
pada
dibuat
[Tiade A., S.T].
pengiriman data dan komunikasi
dalam
dan
Routing protocol OSPF
dan
EIGRP
memiliki
berbagai
terlepas dari jalur yang digunakan,
kelebihan yang keduannya saling
semakin
yang
bersaing
digunakan maka akan semakin cepat
seorang
admin,
data yang dikirim, serta akan mudah
penulis
ingin
terjadi komunikasi [Purwanto A.,
penelitian
2008].
routing
pendek
Router
jalur
merupakan
sebuah perangkat jaringan komputer
yang digunakan untuk meneruskan
paket-paket data dari sebuah jaringan
ke jaringan yang lain, baik dalam
lingkup jaringan LAN maupun WAN
[Yani A., 2008]. Router memiliki
metode – metode routing yang
digunakan
dalam
implementasi
jaringan yang dibuat. Metode routing
dalam
oleh
sebab
membuat
untuk
protocol
menentukan
implementasi
itu
sebuah
membandingkan
tersebut
routing
paling
untuk
protocol
manakah
yang
baik
kinerjanya.
Penelitian ini dibuat
dengan cara membangun simulasi
menggunakan
software
network
simulator 2, dimana software ini
membuat simulasi jaringan komputer
seperti real-nya [Andi dan Eka
2006].
Gambar 1. Flowchart pembuatan
PROSEDUR PENELITIAN
simulasi
Penelitian ini dilakukan
dengan
membandingkan
Proses
nilai
pembuatan
Quality of Service (QoS) seperti
simulasi dari gambar 1 diatas maka
delay, throughput, packetloss dan
didapat algoritma sebagai berikut :
jitter.
Penelitian
ini
dilakukan
menggunakan
software
network
simulator
(NS-2).
Simualsi
2
perbandingan kedua routing protocol
menggunakan NS-2 terlebih dahulu
1.
simulasi
mengguanakan bahasa Otcl.
2.
Menentukan model topologi
jaringan.
3.
dibuat flowchart. Berikut merupakan
Sending data yaitu membuat
transport agent dan aplikasi
flowchart dari pembuatan simulasi
menggunakan NS-2 :
Menginisialisasi
diatasnya.
4.
Me-running
atau
menjalankan skrip simulasi.
Mulai
5.
Apabila
skrip
berhasil
dijalankan maka akan lanjut
Inisialisasi Simulasi
ke proses output, apabila
Pemodelan Topologi Jaringan
skrip simulasi tidak berhasil
dijalankan
Sending Data
maka
akan
kembali ke proses inisialisasi
simulasi.
Running Simulasi
6.
Simulasi Berhasil ?
simulasi
jaringan.
7.
Output
Menampilkan
Mencatat nilai trace dari
simulasi
dan
apabila
telah
menghitung,
dicatat
dan
Menampilkan Simulasi
dihitung
maka
dinyatakan selesai.
Selesai
simulasi
pengirim
Penelitian perbandingan
routing
protocol
ini
data
berjumlah 10.
dilakukan
dengan 5 skenario atau topologi
packet
4.
Level 4, merupakan jumlah
jaringan yang berbeda. Pada setiap
node yang berfungsi sebagai
skenario
pengirim
atau
topologi
terdapat
tingkatan level dan jumlah jalur
berjumlah 20.
packet data yang berbeda – beda.
Jumlah
packet
data
jalur
Level merupakan tingkatan atau
merupakan
penambahan
jumlah
pengiriman
dilewati packet data. Jalur atau
packet data
dari masing-masing
jumlah router yang dilewati packet
skenario simulasi jaringan. Level
data terdiri dari 3 keadaan, yaitu
atau tingkatan pengiriman packet
jalur 5 node, jalur 10 node dan jalur
data
packet heterogen.
penulis
mensimulasikan
menjadi 4 level, yaitu :
1.
jumlah
router
yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
Level 1, merupakan jumlah
a. Skenario sambung
node yang berfungsi sebagai
Tabel
pengirim packet data hanya
2.
3.
1
merupakan
berjumlah 1.
hasil rata – rata nilai QoS routing
Level 2, merupakan jumlah
protocol EIGRP dan OSPF dari
node yang berfungsi sebagai
simulasi
pengirim
Perolehan nilai QoS dipengaruhi
packet
data
skenario
sambung.
berjumlah 5.
oleh banyaknya pengiriman packet
Level 3, merupakan jumlah
data maupun jumlah jalur yang
node yang berfungsi sebagai
dilalui
packet
data.
Tabel 1. Rata –rata QoS skenario sambung
Jalur
EIGRP
OSPF
5 Node
10 Node
5 Node
10 Node
246.3436
315.116875
256.9425
377.92375
ms
ms
ms
ms
189.37325
169.96
178.45325
173.22675
ms
ms
ms
ms
68.1697275
69.803575
68.54061
68.56368
%
%
%
%.
Qos
Delay
Throughput
Packetloss
Jitter
9.90726725
ms
Pada
tabel 1
4.136840734 7.998658592 4.062193265
ms
diatas
terlihat perbedaan nilai rata – rata
QoS dari kedua routing protocol
didapat dari penambahan pengiriman
ms
ms
– rat tersebut selisihnya tidak yang
sangat besar.
b. Skenario ring
atau level dan penambahan router
Tabel 2 memperlihatkan
atau jalur yang dilewati packet data.
hasil dari nilai rata – rata QoS pada
Dari hasil simulasi maka didapat
simulasi skenario ring.
nilai rata – rata QoS namun dari rata
Tabel 2. Rata –rata QoS skenario ring
EIGRP
OSPF
Jalur
5 Node
10 Node
5 Node
10 Node
267.75055
315.116875
274.512625
358.24475
ms
ms
ms
ms
178.08
169.96
176.68
173.22675
ms
ms
ms
ms
68.832105
69.803575
68.60518275
68.56368
%
%
%.
%.
8.78154825
4.28114
ms
ms
Qos
Delay
Throughput
Packetloss
7.935880425 6.572218571
Jitter
ms
ms
Penambahan
packet
data mengakibatkan kepadatan lalu –
lintas
jaringan
mempengaruhi
nilai
sehingga
Quality
of
tersebut tidak memiliki perbedaan
yang sangat besar.
c. Skenario acak
routing
Tabel 3 menampilkan
protocol. Dari hasil simulasi nilai
nilai rata – rata QoS dari simulasi
QoS dari kedua routing protocol
skenario acak.
Servoce
(QoS)
kedua
Tabel 3. Rata – rata nilai QoS skenario acak
EIGRP
OSPF
Jalur
5 Node
10 Node
5 Node
10 Node
246.3436
315.116875
256.9425
377.92375
ms
ms
ms
ms
189.37325
169.96
178.45325
173.22675
ms
ms
ms
ms
68.1697275
69.803575
68.54061
68.56368
%
%
%
%.
Qos
Delay
Throughput
Packetloss
9.90726725
Jitter
ms
4.136840734 7.998658592 4.062193265
ms
Hasil rata – rata QoS
pada skenario acak ini juga sangat
dipengaruhi oleh pengiriman packet
ms
yang
besar
ms
dari
kedua
routing
protocol EIGRP maupun OSPF.
d. Skenario packet heterogen
data dan penambahan router atau
sehingga
Tabel 4 menampilkan
menyebabkan kepadatan pada lalu –
hasil rata – rata nilai Quality of
lintas jairngan. Nilai rata – rata QoS
Service (QoS) pada simulasi skenario
pada skenario ini tidak terjadi selisih
packet heterogen.
jalur
yang
dilewati
Tabel 4. Rata – rata nilai QoS skenario packet heterogen
routing
EIGRP
OSPF
Delay
86.79234 ms
93.277475 ms
Throughput
573.44 ms
571.0135 ms
Packetloss
58.1299675 %
58.14849625 %.
Jitter
11.5748075 ms
9.61852 ms
Qos
Nilai rata – rata Quality
Hasil dari perbandingan
of Service (QoS) dalam tabel diatas
yang penulis dapat adalah sebagai
diperoleh dari penambahan jumlah
berikut :
pengiriman
packet
data
dan
penambahan router atau jalur packet
data
yang
dilewati
1.
EIGRP
sehingga
Dari
simulasi
routing
yang
rata
QoS
tidak
memberikan selisih yang besar dari
hasil
penelitian yang ada
saudara
Purwanto
simulasi
routing
yang
kedua routing protocol.
e. Perbandingan
kedua
tersebut
jalur
dengan penelitian yang dibuat
protocol tersebut namun perbedaan
–
menemukan
penulis
terpendeknya. Hal ini sama
nilai rata – rata QoS di kedua routing
rata
bahwa
protocol
dapat
dilakukan maka diperoleh perbedaan
nilai
yamg
simulasikan,
menimbulkan kepadatan lalu – lintas
jaringan.
Routing protocol OSPF dan
beliau
buat
menemukan
bahwa
protocol
dapat
jalur
terpendeknya.
dengan
2.
Pada
penelitian
saudara
Purwanto
jaringan
komputer
menggunakan
packet
untuk
5.
Pada
penelititan
yang
software
dilakukan saudara Novandi,
hanya
beliau menyimpulkan bahwa
tracer
mencantumkan
kecepatan
menggunakan
upload
download
protocol
OSPF
cocok
bisa
digunakan
apabila
jumlah
dan
host-nya
sangat
banyak
dan
sehingga
tidak
mengetahui
routing
membandingkan nilai Quality
dibandingkan
of Service.
protocol RIP yang masih
Routing protocol OSPF dan
sama dari kelompok routing
EIGRP
protocol IGP namun menurut
yang
penulis
routing
NS2,
simulasi
penulis
routing
keduanya sama – sama dapat
protocol
OSPF
maupun
menentukan jalur lain ketika
EIGRP dengan nilai QoS
terjadi pemutusan jalur. Hal
yang
ini sama seperti penelitian –
selisihnya
penelitian
cocok
digunakan
pada
jaringan
komputer
dengan
simulasikan
pada
yang
dijadikan
rujukan penulis.
4.
djikstra
mencari rute terpendeknya.
yang
beliau simulasikan dengan
3.
algoritma
perancangan
Algoritma
tidak
jumlah
djikstra
terlalu
maka
host
besar
keduanya
yang
sangat
banyak maupun sedikit.
merupakan salah satu cara
penulis untuk mencari rute
terpendek
untuk
mengirimkan
packet
data.
Hal ini juga sama seperti
hasil
penelitian
KESIMPULAN
yang
dilakukan
oleh
saudara
Novandi,
dimana
beliau
Dari
hasil
penelitian
maka penulis mengambil kesimpulan
sebagai berikut :
1.
Apabila
terjadi
kepadatan
melakukan sebuah penelitian
pada salah satu router maka
dengan
pengiriman packet data lebih
mengimplentasikan
2.
baik dialihkan pada jalur
Service dari kedua routing
yang lain, hal ini dilakukan
protocol juga tidak terlalu
agar packet data tidak banyak
besar
selisihnya
sehingga
yang di-drop atau dibuang.
kedua
routing
protocol
Menurut
penulis,
tersebut
protocol
pada
bahwa
simulasi
routing
EIGRP
maupun
berbagai
digunakan
kondisi
jaringan komputer.
OSPF
Menurut
simulasi
penulis,
baik
routing
protocol
EIGRP
EIGRP dan OSPF memilih
maupun
OSPF
cocok
rute
digunakan
pada
jaringan
mencari cost yang paling
komputer
yang
jumlah
kecil.
pengirim packet data atau
menghasilkan jalur terpendek
yang
3.
dapat
sama
karena
terpendeknya
dengan
Penambahan
jumlah
pengiriman
packet
mengakibatkan
lalu
–
6.
host-nya
sedikit
maupun
data
banyak karena nilai QoS dari
kesibukan
kedua routing protocol tidak
lintas
jaringan
terlalu besar selisihnya.
komputer dan mempengaruhi
nilai
Quality
of
Service
SARAN
(QoS).
4.
Berdasarkan
Menurut
simulasi
penulis,
penelitian maka didapat saran – saran
routing
protocol
EIGRP
sebagai berikut :
maupun
OSPF
keduanya
memiliki selisih nilai QoS
yang
tidak
terlalu
sehingga
kedua
protocol
tersebut
digunakan
dalam
topologi
simualsi
penulis
Menurut
1.
dengan memadukan dengan
routing
bahasa C++ sehingga bisa
dapat
nilai rata – rata Quality of
Dari penelitian yang penulis
buat dapat dikembangkan lagi
besar
yang sama.
5.
hasil
memperoleh simulasi yang
lebih baik.
2.
Simulasi jaringan komputer
merupakan salah satu cara
untuk
merancang
sebuah
Novandi, R. Aprian D. (2009).
jaringan komputer sebelum
STUDI
membangun
ALGORITMA
jaringan
IMPLEMENTASI
PADA
komputer secara real.
DJIKSTRA
PROTOKOL
PERUTEAN
DAFTAR PUSTAKA
SHORTEST
Amani, I. (2010). PERANCANGAN
(OSPF).
TOPOLOGI
PROTOKOL
ROUTING
EIGRP.
Institut
Teknologi
Telkom:
Bandung.
Diambil
website
:
dari
Purwanto,
PROTOCOL
pada
tanggal
Elektro
Oktober 2011)
DAN
DENGAN
OSPF
DAN
Fakultas
Teknik
Universitas Indonesia: DEPOK
Tiade
Andrew
ST.,
PUSAT
PENGEMBANGAN BAHAN
AJAR – UMB. JARINGAN
KOMPUTER.
web
19
(2008).
EIGRP. Departemen Teknik
Maret 2012)
(diakses
A.
MENGGUNAKAN ROUTING
=111030257 (diakses pada 20
orial/NetworkSimulator2.pdf
Agung
ETHERNET
&Itemid=34&task=detail&nim
http://smartnetsolution.com/tut
Teknologi
SIMULASI JARINGAN FAST
ex.php?option=com_repository
2.
Institut
FIRST
PERANCANGAN
http://digilib.ittelkom.ac.id/ind
Anonim, (2011). Network Simulator
PATH
Bandung: Bandung
JARINGAN
DENGAN MENGGUNAKAN
OPEN
Diambil
dari
site
:
http://repository.mdp.ac.id/ebo
ok/library-sw-hw/e-
Larsson, T., & Hedman, N., (1998).
books/jarkom/Jarkom2-
ROUTING PROTOCOLS IN
10Enhanced%20Interior%20G
AD-HOC NETWORKS – A
ateway%20Routing%20Protoc
SIMULATION STUDY. Luleå
ol%20%28%20EIGRP%20%2
University
9.pdf (Diakses pada tanggal 14
Stockholm
of
Technology:
Maret 2012)
Tiade
Andrew
ST.,
Wirawan Andi W. & Indarto E.
PUSAT
PENGEMBANGAN BAHAN
(2004).
AJAR – UMB. JARINGAN
MEMBANGUN
SIMULASI
KOMPUTER.
dari
DENGAN
NETWORK
site
SIMULATOR. Penerbit ANDI :
Diambil
web
Yogyakarta
:http://repository.mdp.ac.id/ebo
ok/library-sw-hw/e-
Yani
books/jarkom/Jarkom2-
tanggal
(2008).
PANDUAN
TEKNISI
JARINGAN
test%20Path%20First%29.pdf
pada
A.
MENJADI
9OSPF%20%28Open%20Shor
(Diakses
MUDAH
KOMPUTER.
Kawan Pustaka : Bandung
14
Maret 2012)
BIODATA PENULIS
Nama
NIM
: Efti Dwi Priyono
`
: L200070051
Tempat dan Tanggal Lahir
: Tegal, 29 Maret 1989
Jenis Kelamin
: Laki – laki
Agama
: Islam
Pendidikan
: Sarjana
Jurusan / Fakultas
: Teknik
Informatika
/
Komunikasi
dan
Informatika
Perguruan Tinggi
: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Alamat Rumah
: Jln. Waringin 16 RT. 09/VII Kec. Pangkah Kab.
Tegal
No. HP
: +6285642591954
: eftidwipriyono@gmail.com