SIMULASI ROUTING PROTOCOL OSPF DAN EIGRP, BERSERTA ANALISA PERBANDINGANNYA DALAM Simulasi Routing Protokol Ospf Dan Eigrp, Berserta Analisa Perbandingannya Dalam Menentukan Kinerja Yang Paling Baik.

SIMULASI ROUTING PROTOCOL OSPF DAN EIGRP,
BERSERTA ANALISA PERBANDINGANNYA DALAM
MENENTUKAN KINERJA YANG PALING BAIK

Makalah

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Komunikasi dan Informatika

Diajukan oleh:
Efti D wi Priyono
L 200070051
F ajar Suryawan., S.T., M .Eng.Sc., Ph.D .
Jan W antoro., S.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Juli,2012

SIMULASI ROUTING PROTOCOL OSPF DAN EIGRP, BERSERTA

ANALISA PERBANDINGANNYA DALAM MENENTUKAN KINERJA
YANG PALING BAIK

Efti Dwi Priyono, Fajar Suryawan, Jan Wantoro
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail : eftidwipriyono@gmail.com
Abstract :
Routing protocol has many methods of implementation in the world
of computer network. The methods of routing protocol often used by
administrators of computer networks are RIP, IGRP, OSPF and EIGRP.
However, current methods of RIP and IGRP are becoming obsolete since RIP and
IGRP are not optimal its application in the world of computer networks. Most
computer network administrators choose to switch to OSPF and EIGRP routing
protocol. They have more advantages in its application in computer networks.
From the simulation of the study done by the author using the software Network
Simulator 2, EIGRP and OSPF routing protocol have a slight difference in the
Quality of Service (QoS) that is not too large so that the routing protocols can be
used in many computer network conditions.
Keywords : OSPF, EIGRP, QoS, NS-2

Abstrak :
Routing
protocol
memiliki
banyak
metode
dalam
pengimplementasiannya di dunia jaringan komputer. Metode – metode routing
protocol yang sering digunakan oleh administrator jaringan komputer adalah RIP,
IGRP, OSPF dan EIGRP, namun saat ini metode RIP dan IGRP mulai
ditinggalkan oleh administrator jaringan komputer karena metode RIP dan IGRP
kurang maksimal dalam penerapannya di dunia jaringan komputer. Para
administrator jaringan komputer memilih beralih ke routing protocol OSPF dan
EIGRP karena routing protocol tersebut merupakan teknologi routing protocol
yang baru dan lebih maksimal dalam penerapannya di dunia jaringan komputer.
Menurut simulasi dari penelitian yang telah penulis lakukan dengan
mennggunakan software network simulator 2, routing protocol EIGRP maupun
OSPF keduanya memiliki selisih nilai Qulaity of Service (QoS) yang tidak terlalu
besar sehingga kedua routing protocol tersebut dapat digunakan dalam berbagai
kondisi jaringan komputer.

Kata kunci : OSPF, EIGRP, QoS, NS-2

PENDAHULUAN

yang telah ada saat ini seperti

Dunia teknologi saat ini
mengalami
cepat,

perkembangan

terlebih

internet.

pada

yang


teknologi

Teknlogi

internet

merupakan sebuah teknologi yang
saat ini banyak digunakan oleh
manusia untuk berkomunikasi dan
mengirim berbagai data dalam jarak
yang saling berjauhan dengan cepat
dan data yang dikirim utuh sampai
tujuannya [Siagian F., 2007]. Proses

Routing Internet Protocol (RIP),
Open Shortest Path First (OSPF) dan
Enhanced Gateway Interior Protocol
(EIGRP), namun routing protocol
RIP kini sudah ditinggalkan. Routing
protocol


OSPF

teknologi

internet

tidak

EIGRP

merupakan routing protocol yang
saat ini banyak diterapkan oleh para
teknisi

jaringan

jaringan

komputer


komputer

yang

pada
dibuat

[Tiade A., S.T].

pengiriman data dan komunikasi
dalam

dan

Routing protocol OSPF
dan

EIGRP


memiliki

berbagai

terlepas dari jalur yang digunakan,

kelebihan yang keduannya saling

semakin

yang

bersaing

digunakan maka akan semakin cepat

seorang

admin,


data yang dikirim, serta akan mudah

penulis

ingin

terjadi komunikasi [Purwanto A.,

penelitian

2008].

routing

pendek

Router

jalur


merupakan

sebuah perangkat jaringan komputer
yang digunakan untuk meneruskan
paket-paket data dari sebuah jaringan
ke jaringan yang lain, baik dalam
lingkup jaringan LAN maupun WAN
[Yani A., 2008]. Router memiliki
metode – metode routing yang
digunakan

dalam

implementasi

jaringan yang dibuat. Metode routing

dalam
oleh


sebab

membuat

untuk
protocol

menentukan

implementasi
itu

sebuah

membandingkan
tersebut

routing
paling


untuk

protocol

manakah

yang

baik

kinerjanya.

Penelitian ini dibuat

dengan cara membangun simulasi
menggunakan

software

network

simulator 2, dimana software ini
membuat simulasi jaringan komputer
seperti real-nya [Andi dan Eka
2006].

Gambar 1. Flowchart pembuatan

PROSEDUR PENELITIAN

simulasi

Penelitian ini dilakukan
dengan

membandingkan

Proses

nilai

pembuatan

Quality of Service (QoS) seperti

simulasi dari gambar 1 diatas maka

delay, throughput, packetloss dan

didapat algoritma sebagai berikut :

jitter.

Penelitian

ini

dilakukan

menggunakan

software

network

simulator

(NS-2).

Simualsi

2

perbandingan kedua routing protocol
menggunakan NS-2 terlebih dahulu

1.

simulasi

mengguanakan bahasa Otcl.
2.

Menentukan model topologi
jaringan.

3.

dibuat flowchart. Berikut merupakan

Sending data yaitu membuat
transport agent dan aplikasi

flowchart dari pembuatan simulasi
menggunakan NS-2 :

Menginisialisasi

diatasnya.
4.

Me-running

atau

menjalankan skrip simulasi.

Mulai

5.

Apabila

skrip

berhasil

dijalankan maka akan lanjut

Inisialisasi Simulasi

ke proses output, apabila
Pemodelan Topologi Jaringan

skrip simulasi tidak berhasil
dijalankan

Sending Data

maka

akan

kembali ke proses inisialisasi
simulasi.

Running Simulasi

6.
Simulasi Berhasil ?

simulasi

jaringan.
7.

Output

Menampilkan

Mencatat nilai trace dari
simulasi

dan

apabila

telah

menghitung,
dicatat

dan

Menampilkan Simulasi

dihitung

maka

dinyatakan selesai.
Selesai

simulasi

pengirim

Penelitian perbandingan
routing

protocol

ini

data

berjumlah 10.

dilakukan

dengan 5 skenario atau topologi

packet

4.

Level 4, merupakan jumlah

jaringan yang berbeda. Pada setiap

node yang berfungsi sebagai

skenario

pengirim

atau

topologi

terdapat

tingkatan level dan jumlah jalur

berjumlah 20.

packet data yang berbeda – beda.

Jumlah

packet

data

jalur

Level merupakan tingkatan atau

merupakan

penambahan

jumlah

pengiriman

dilewati packet data. Jalur atau

packet data

dari masing-masing

jumlah router yang dilewati packet

skenario simulasi jaringan. Level

data terdiri dari 3 keadaan, yaitu

atau tingkatan pengiriman packet

jalur 5 node, jalur 10 node dan jalur

data

packet heterogen.

penulis

mensimulasikan

menjadi 4 level, yaitu :
1.

jumlah

router

yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

Level 1, merupakan jumlah

a. Skenario sambung

node yang berfungsi sebagai
Tabel

pengirim packet data hanya

2.

3.

1

merupakan

berjumlah 1.

hasil rata – rata nilai QoS routing

Level 2, merupakan jumlah

protocol EIGRP dan OSPF dari

node yang berfungsi sebagai

simulasi

pengirim

Perolehan nilai QoS dipengaruhi

packet

data

skenario

sambung.

berjumlah 5.

oleh banyaknya pengiriman packet

Level 3, merupakan jumlah

data maupun jumlah jalur yang

node yang berfungsi sebagai

dilalui

packet

data.

Tabel 1. Rata –rata QoS skenario sambung
Jalur

EIGRP

OSPF

5 Node

10 Node

5 Node

10 Node

246.3436

315.116875

256.9425

377.92375

ms

ms

ms

ms

189.37325

169.96

178.45325

173.22675

ms

ms

ms

ms

68.1697275

69.803575

68.54061

68.56368

%

%

%

%.

Qos
Delay

Throughput

Packetloss

Jitter

9.90726725
ms

Pada

tabel 1

4.136840734 7.998658592 4.062193265
ms

diatas

terlihat perbedaan nilai rata – rata
QoS dari kedua routing protocol
didapat dari penambahan pengiriman

ms

ms

– rat tersebut selisihnya tidak yang
sangat besar.
b. Skenario ring

atau level dan penambahan router

Tabel 2 memperlihatkan

atau jalur yang dilewati packet data.

hasil dari nilai rata – rata QoS pada

Dari hasil simulasi maka didapat

simulasi skenario ring.

nilai rata – rata QoS namun dari rata

Tabel 2. Rata –rata QoS skenario ring
EIGRP

OSPF

Jalur
5 Node

10 Node

5 Node

10 Node

267.75055

315.116875

274.512625

358.24475

ms

ms

ms

ms

178.08

169.96

176.68

173.22675

ms

ms

ms

ms

68.832105

69.803575

68.60518275

68.56368

%

%

%.

%.

8.78154825

4.28114

ms

ms

Qos
Delay

Throughput

Packetloss

7.935880425 6.572218571

Jitter

ms

ms

Penambahan

packet

data mengakibatkan kepadatan lalu –
lintas

jaringan

mempengaruhi

nilai

sehingga
Quality

of

tersebut tidak memiliki perbedaan
yang sangat besar.
c. Skenario acak

routing

Tabel 3 menampilkan

protocol. Dari hasil simulasi nilai

nilai rata – rata QoS dari simulasi

QoS dari kedua routing protocol

skenario acak.

Servoce

(QoS)

kedua

Tabel 3. Rata – rata nilai QoS skenario acak
EIGRP

OSPF

Jalur
5 Node

10 Node

5 Node

10 Node

246.3436

315.116875

256.9425

377.92375

ms

ms

ms

ms

189.37325

169.96

178.45325

173.22675

ms

ms

ms

ms

68.1697275

69.803575

68.54061

68.56368

%

%

%

%.

Qos

Delay

Throughput

Packetloss

9.90726725

Jitter

ms

4.136840734 7.998658592 4.062193265
ms

Hasil rata – rata QoS
pada skenario acak ini juga sangat
dipengaruhi oleh pengiriman packet

ms

yang

besar

ms

dari

kedua

routing

protocol EIGRP maupun OSPF.
d. Skenario packet heterogen

data dan penambahan router atau
sehingga

Tabel 4 menampilkan

menyebabkan kepadatan pada lalu –

hasil rata – rata nilai Quality of

lintas jairngan. Nilai rata – rata QoS

Service (QoS) pada simulasi skenario

pada skenario ini tidak terjadi selisih

packet heterogen.

jalur

yang

dilewati

Tabel 4. Rata – rata nilai QoS skenario packet heterogen
routing
EIGRP

OSPF

Delay

86.79234 ms

93.277475 ms

Throughput

573.44 ms

571.0135 ms

Packetloss

58.1299675 %

58.14849625 %.

Jitter

11.5748075 ms

9.61852 ms

Qos

Nilai rata – rata Quality

Hasil dari perbandingan

of Service (QoS) dalam tabel diatas

yang penulis dapat adalah sebagai

diperoleh dari penambahan jumlah

berikut :

pengiriman

packet

data

dan

penambahan router atau jalur packet
data

yang

dilewati

1.

EIGRP

sehingga

Dari

simulasi

routing

yang

rata

QoS

tidak

memberikan selisih yang besar dari

hasil

penelitian yang ada

saudara

Purwanto

simulasi

routing

yang

kedua routing protocol.
e. Perbandingan

kedua
tersebut
jalur

dengan penelitian yang dibuat

protocol tersebut namun perbedaan


menemukan

penulis

terpendeknya. Hal ini sama

nilai rata – rata QoS di kedua routing

rata

bahwa

protocol

dapat

dilakukan maka diperoleh perbedaan

nilai

yamg

simulasikan,

menimbulkan kepadatan lalu – lintas
jaringan.

Routing protocol OSPF dan

beliau

buat

menemukan

bahwa
protocol
dapat
jalur

terpendeknya.

dengan
2.

Pada

penelitian

saudara

Purwanto
jaringan

komputer

menggunakan
packet

untuk

5.

Pada

penelititan

yang

software

dilakukan saudara Novandi,

hanya

beliau menyimpulkan bahwa

tracer

mencantumkan

kecepatan

menggunakan

upload

download

protocol

OSPF

cocok

bisa

digunakan

apabila

jumlah

dan

host-nya

sangat

banyak

dan

sehingga

tidak

mengetahui

routing

membandingkan nilai Quality

dibandingkan

of Service.

protocol RIP yang masih

Routing protocol OSPF dan

sama dari kelompok routing

EIGRP

protocol IGP namun menurut

yang

penulis

routing

NS2,

simulasi

penulis

routing

keduanya sama – sama dapat

protocol

OSPF

maupun

menentukan jalur lain ketika

EIGRP dengan nilai QoS

terjadi pemutusan jalur. Hal

yang

ini sama seperti penelitian –

selisihnya

penelitian

cocok

digunakan

pada

jaringan

komputer

dengan

simulasikan

pada

yang

dijadikan

rujukan penulis.
4.

djikstra

mencari rute terpendeknya.

yang

beliau simulasikan dengan

3.

algoritma

perancangan

Algoritma

tidak

jumlah

djikstra

terlalu

maka

host

besar

keduanya

yang

sangat

banyak maupun sedikit.

merupakan salah satu cara
penulis untuk mencari rute
terpendek

untuk

mengirimkan

packet

data.

Hal ini juga sama seperti
hasil

penelitian

KESIMPULAN

yang

dilakukan

oleh

saudara

Novandi,

dimana

beliau

Dari

hasil

penelitian

maka penulis mengambil kesimpulan
sebagai berikut :
1.

Apabila

terjadi

kepadatan

melakukan sebuah penelitian

pada salah satu router maka

dengan

pengiriman packet data lebih

mengimplentasikan

2.

baik dialihkan pada jalur

Service dari kedua routing

yang lain, hal ini dilakukan

protocol juga tidak terlalu

agar packet data tidak banyak

besar

selisihnya

sehingga

yang di-drop atau dibuang.

kedua

routing

protocol

Menurut

penulis,

tersebut

protocol

pada

bahwa

simulasi
routing

EIGRP

maupun

berbagai

digunakan
kondisi

jaringan komputer.

OSPF

Menurut

simulasi

penulis,

baik

routing

protocol

EIGRP

EIGRP dan OSPF memilih

maupun

OSPF

cocok

rute

digunakan

pada

jaringan

mencari cost yang paling

komputer

yang

jumlah

kecil.

pengirim packet data atau

menghasilkan jalur terpendek
yang

3.

dapat

sama

karena

terpendeknya

dengan

Penambahan

jumlah

pengiriman

packet

mengakibatkan
lalu



6.

host-nya

sedikit

maupun

data

banyak karena nilai QoS dari

kesibukan

kedua routing protocol tidak

lintas

jaringan

terlalu besar selisihnya.

komputer dan mempengaruhi
nilai

Quality

of

Service

SARAN

(QoS).
4.

Berdasarkan

Menurut

simulasi

penulis,

penelitian maka didapat saran – saran

routing

protocol

EIGRP

sebagai berikut :

maupun

OSPF

keduanya

memiliki selisih nilai QoS
yang

tidak

terlalu

sehingga

kedua

protocol

tersebut

digunakan

dalam

topologi

simualsi

penulis

Menurut

1.

dengan memadukan dengan

routing

bahasa C++ sehingga bisa

dapat

nilai rata – rata Quality of

Dari penelitian yang penulis
buat dapat dikembangkan lagi

besar

yang sama.
5.

hasil

memperoleh simulasi yang
lebih baik.
2.

Simulasi jaringan komputer
merupakan salah satu cara

untuk

merancang

sebuah

Novandi, R. Aprian D. (2009).

jaringan komputer sebelum

STUDI

membangun

ALGORITMA

jaringan

IMPLEMENTASI

PADA

komputer secara real.

DJIKSTRA
PROTOKOL

PERUTEAN
DAFTAR PUSTAKA

SHORTEST

Amani, I. (2010). PERANCANGAN

(OSPF).

TOPOLOGI

PROTOKOL

ROUTING

EIGRP.

Institut

Teknologi

Telkom:

Bandung.

Diambil

website

:

dari

Purwanto,

PROTOCOL

pada

tanggal

Elektro

Oktober 2011)

DAN

DENGAN

OSPF

DAN

Fakultas

Teknik

Universitas Indonesia: DEPOK
Tiade

Andrew

ST.,

PUSAT

PENGEMBANGAN BAHAN
AJAR – UMB. JARINGAN
KOMPUTER.
web

19

(2008).

EIGRP. Departemen Teknik

Maret 2012)

(diakses

A.

MENGGUNAKAN ROUTING

=111030257 (diakses pada 20

orial/NetworkSimulator2.pdf

Agung

ETHERNET

&Itemid=34&task=detail&nim

http://smartnetsolution.com/tut

Teknologi

SIMULASI JARINGAN FAST

ex.php?option=com_repository

2.

Institut

FIRST

PERANCANGAN

http://digilib.ittelkom.ac.id/ind

Anonim, (2011). Network Simulator

PATH

Bandung: Bandung

JARINGAN

DENGAN MENGGUNAKAN

OPEN

Diambil

dari

site

:

http://repository.mdp.ac.id/ebo
ok/library-sw-hw/e-

Larsson, T., & Hedman, N., (1998).

books/jarkom/Jarkom2-

ROUTING PROTOCOLS IN

10Enhanced%20Interior%20G

AD-HOC NETWORKS – A

ateway%20Routing%20Protoc

SIMULATION STUDY. Luleå

ol%20%28%20EIGRP%20%2

University

9.pdf (Diakses pada tanggal 14

Stockholm

of

Technology:

Maret 2012)

Tiade

Andrew

ST.,

Wirawan Andi W. & Indarto E.

PUSAT

PENGEMBANGAN BAHAN

(2004).

AJAR – UMB. JARINGAN

MEMBANGUN

SIMULASI

KOMPUTER.

dari

DENGAN

NETWORK

site

SIMULATOR. Penerbit ANDI :

Diambil

web

Yogyakarta

:http://repository.mdp.ac.id/ebo
ok/library-sw-hw/e-

Yani

books/jarkom/Jarkom2-

tanggal

(2008).

PANDUAN
TEKNISI

JARINGAN

test%20Path%20First%29.pdf
pada

A.

MENJADI

9OSPF%20%28Open%20Shor

(Diakses

MUDAH

KOMPUTER.

Kawan Pustaka : Bandung

14

Maret 2012)

BIODATA PENULIS

Nama
NIM

: Efti Dwi Priyono
`

: L200070051

Tempat dan Tanggal Lahir

: Tegal, 29 Maret 1989

Jenis Kelamin

: Laki – laki

Agama

: Islam

Pendidikan

: Sarjana

Jurusan / Fakultas

: Teknik

Informatika

/

Komunikasi

dan

Informatika
Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Surakarta

Alamat Rumah

: Jln. Waringin 16 RT. 09/VII Kec. Pangkah Kab.
Tegal

No. HP

: +6285642591954

E-mail

: eftidwipriyono@gmail.com