PENDAYAGUNAAN DOSEN TETAP BANTUAN PEMERINTAH PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KOPERTIS WILAYAH IV JAWA BARAT.
PENDAYAGUNAAN DOSEN TETAP BANTUAN PEMERINTAH
PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA Dl KOPERTIS WILAYAH IV
'
JAWA
BARAT
TESIS
Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis
Inslitut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung
Unfcuk memenuhi sebagian dari syarat Program Pasca Sariana
Bidang Sfcudi Adminiitrasi Pendidikan
OLEH
YAYAT
HAYATI
:
DJATMIKO
Nomor Pokok : 258/D/XIII-5
FAKULTAS
INSTITUT
PASCA
KEGURUAN
SARJANA
DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
198 5
DISETUJUI DAN DISAHKAN TIM PEMBIMBING
( Prof. Dr. Achmad Sanusi, SH, MPA )
Pembimbing
I
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
19 8 5
DAFTAR
ISI
Halaman
i
Halaman Judul
Persetujuan Tim Pembimbing
Kata Pengantar
.111
Penghargaan dan Ucapan Terima kasih
v
viii
Daftar Isi
Daftar Tabel
BAB I
ii
x
PENDAHULUAN
A.Permasalahan
1
B.Tujuan Penelitian
7
G.Pentingnya Penelitian
8
BAB II STUDI KEPUSTAKAAN
..Konsep Dasar Yang Relevan dengan
Permasalahan
12
1.Pengangkatan
13
2.Pemberian Tugas
18
3.Pengembangan
23
4.Penilaian
44
5.Efektivitas
52
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A.Tujuan Khusus Operasional
55
B.Populasi dan Sampel
56
C.Anggapan Dasar dan Hipoteaa
64
viii
D.Metode Penelitian dan Teknik
Pengumpulan Data
E.Pedoman Pengolahan Data
66
68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI
A.Pengolahan Data
85
B.Hasil Penelitian
G.Diskusi Hasil Penelitian
176
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Kesimpulan
177
B.Rekomendasi
184
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN -
LAMPIRAN
191
:
Lampiran A : Ringkasan Tesis
195
Lampiran B : Instrumen Penelitian
200
Lampiran C : UJi Yaliditas dan Uji Normalitas
211
Lampiran D :Perhitungan Data Penelitian
234
Lampiran E :Perijinan Penelitian
289
Lampiran F
293
: Riwayat Hidup
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL
I
Penyebaran Anggota Populasi dan Sampel
berdaaarkai*~jenjam?, pendidikan
II
Pemberian Tugas kepada Dosen Tetap
Bantuan Pemerintah menurut Pimpinan PTS
dan Dosen Tetap Bantuan Pemerintah
III
86
Pengembangan Dosen Tetap Bantuan Peme rintah menurut Pimpinan PTS dan Dosen
Tetap Bantuan Pemerintah
IV
91
Prestasi Dosen Tetap Bantuan Pemerintah
menurut Pimpinan PTS
V
96
Prestasi Dosen Tetap Bantuan Pemerintah
menurut Mahasiswa
VI
Uji Efektivitas Masing-Masing Aspek
Pendayagunaan Dosen Tetap Bantuan Peme. —
rintah menurut Pimpinan PTS
YII
99
, ...':
215
Uji Efektivitas Masing-Masing Asp'ek
Pendayagunaan Dosen Tetap Bantuan Peme rintah menurut Dosen Tetap Bantuan Peme
rintah
VTII
216
Uji Efektivitas Prestasi Dosen Tetap
Bantuan Pemerintah menurut Pimpinan PTS
ng
IX
Perhitungan Penyebaran Anggota Sampel
pada Universitas
X
Penyebaran Anggota Sampel
pada Sekolah Tinggi
XI
234
235
Penyebaran Anggota Sampel
pada Akademi
236
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
PERMASALAHAN
1. Latar belakang masalah
Pendidikan tinggi swasta merupakan
salah
satu sub sistem pendidikan yang raemegang
peranan
penting dalam pembangunan nasional, mengingat bahwa hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan
manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Konsep pembangunan manusia seutuh -
nya membawa konsekwensi terhadap bidang pendidikan.
Dalam hal ini pendidikan tinggi swasta bersama
sama dengan lembaga pendidikan tinggi lainnya
se-
yogianya merupakan wadah yang memungkinkan
ber-
kembangnya seluruh kepribadian manusia dengan
pe
ngembangan kekuatan penalaran individu sebagai sa
lah satu kekuatan utamanya, sehingga dapat
meng-
hasilkan tenaga-tenaga ahli yang produktif
untuk
memenuhi keperluan pembangunan.
Untuk maksud tersebut perguruan tinggi swas
ta dituntut memiliki kemampuan akademik dan
daya
hidup yang sederajat dengan perguruan tinggi
ne-
geri yang satu sama lain terikat dalam
hubungan
kemitraan (partnership). Sifat hubungan ini
yogianya diartikan bahwa perguruan tinggi
. se-
swasta
dan perguruan tinggi negeri secara dwi tunggal dan
terpadu harus melaksanakan tugas yang dipercayakan
bangsa dan negara untuk mengembangkan manusia Indo_
nesia, yang adalah tujuan akhir pembangunan,
men-
jadi warga negara yang baik dan berketahanan.
"Baik" dalam artian bersedia menjalankan
dengan
penuh pengertian dan pengabdian "civic mission"
yang digariskan oleh negara dan bangsa; "berketa hanan" dalam artian mempunyai kemampuan untuk
me-
nanggulangi masalah, menjawab tantangan-tantangan
dan menghadapi perubahan masa kini dan masa
da-
tang. Perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi
swasta merupakan dua sub sistem yang interdependen,
komplementer dan saling menunjang.
Eksistensi perguruan tinggi swasta
dijamin
secara hukum sebagaimana tertera dalam Undang -Un-
dang No. 22 tahun 1961, Ketetapan MPR No.IV/MPR /
1978 dan Ketetapan MPR No .Il/MPR/l983 yang
telah mengungkapkan pola perwujudan tugas,
juga
peran
serta tanggung jawabnya di bidang pendidikan dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa menurut
dang-Undang Dasar 1945, dalam lingkup sistem
didikan tinggi nasional yang bersifat semesta
Unpen
dan
terpadu.
"Perbedaan dasar yang ada antara
perguru-
an tinggi swasta dengan perguruan tinggi "negeri ter
letak dalam bidang pembiayaan (sponsorship),
dan
ciri-ciri khas sesuai dengan latar belakang idealis
me kelompok masyarakat pendukungnya dengan
tetap
berlandaskan falsafah dan dasar negara Pancasila".
(D.A. Tisna Amidjaja 1979 : 17)
Dari kedua perbedaan tersebut yang menimbulkan masalah dalam pelaksanaan tugasnya sebagai subsistem pendidikan tinggi nasional adalah dalam
bi
dang pembiayaan.
Keterbatasan keuangan Yayasan Pembina
guruan Tinggi Swasta (PTS) menyebabkan
Per
terbatasnya
sarana pendidikan yang dapat disediakan,
sehingga
PTS dihadapkan dengan berbagai masalah rawan.
Salah satu masalah rawan yang dihadapi
PTS
adalah masalah tenaga dosen tetap. Keterbatasan ke
uangan Yayasan Pembina PTS menyebabkan jumlah dosen
tetap yang diangkat sedikit sekali sehingga
kurang
mempunyai arti dalam menangani proses*belajar
ngajar yang pada dasarnya sangat dipengaruhi
meoleh
jumlah dan mutu tenaga dosen. Selama ini kebutuhan
akan tenaga dosen ditanggulqngi oleh tenaga
luar biasa yang berasal dari perguruan tinggi
dosen
ne
geri (PTN) atau dari lembaga-lembaga lain.
Tenaga dosen luar biasa tersebut pada umum -
nya merupakan tenaga dosen yang telah berpengalam
an. Namun keterikatannya dengan lembaga
induknya
menyebabkan surabangan pikirannya terhadap
pe
ngembangan PTS khususnya dalam proses belajar-me
ngajar sangat terbatas pula. Karena itu
selama
ini pengembangan proses belajar-mengajar pada PTS
pada umumnya mengalami berbagai hambatan.
Sesuai dengan kedudukan PTS sebagai
mitra
PTN dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,pemerin -
tah di samping bantuan-bantuan lainnya telah mem
berikan bantuan tenaga dosen tetap yang
diangkat
dan ditempatkan pada PTS melalui Kantor Koordina-
si Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis).
Dosen tetap bantuan pemerintah pada umum -
nya adalah para sarjana yang baru lulus dan belum
berpengalaman. Sebagai pegawai negeri dosen
ter
sebut terikat dengan beban tugas yang ditetapkan
oleh pemerintah. Dengan demikian FTS dapat
me-
manfaatkannya sedemikian rupa sehingga effektivi-
tas proses belajar-mengajar yang tinggi dapat ter
capai. Namun, kurangnya pengalaman PTS dalam men-
dayagunakan dosen muda yang belum berpengalaman ,
memungkinkan bahwa bantuan tenaga dosen tetap ini
kurang memberikan manfaat yang optimal
mungkin merupakan pengangguran intelektual
kentara. Tetapi mungkin pula pada PTS
bahkan
tidak
terten-
tu justru pemberian tugas melampaui batas-
batas
kewajaran sehingga kurang raendukung peningkatan
mutu pendidikan yang diselenggarakan atau
bahkan
dapat bersifat menghambat. Kemungkinan-kemungkinan tersebut sangat menarik untuk dikaji melalui
suatu penelitian sebab pendayagunaan dosen
tetap
bantuan pemerintah yang kurang efektif dapat me rugikan PTS yang bersangkutan juga negara
yang
membiayai pengangkatan dosen tersebut.
Penelitian mengenai hal ini dilaksanakan
dengan memusatkan perhatian pada pendayagunaan do_
sen tetap bantuan pemerintah oleh pimpinan PTS di
Kopertis Wilayah IV Jawa Barat, yang memiliki 337
dosen tetap yang disebarkan pada 46 PTS.
2.
Rumusan Masalah Penelitian
Masalah yang akan diteliti berkenaan deng
an pendayagunaan dosen tetap bantuan
pemerintah
pada perguruan tinggi swasta di Kopertis
Wilayah
IV Jawa Barat. Beberapa aspek yang termasuk dalam
masalah ini adalah
:
(1). Upaya pendayagunaan oleh pimpinan PTS berupa
(a). Pemberian tugas dan
(b). pengembangan
(2). Prestasi dosen dalam pelaksanaan aspek-aspek
beban tugas dosen tetap sebagai pegawai
geri.
ne
Baik mengenai pemberian tugas maupun pengembangan,
komponennya dibedakan sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perguruan Tinggi Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.48/
Dj/Kep/1983 tentang Beban Tugas Tenaga Pengajar pa
da Perguruan Tinggi Negeri. Beban tugas
tersebut
dibedakan menjadi :
Pendidikan/pengajaran
2-8 SKS
Penelitian dan Pengembangan Ilmu
2-6 SKS
Pengabdian pada Masyarakat
1-6 SKS
Pembinaan Sivitas Akademika
1 - 4 SKS
Administrasi dan Manajemen
0-3 SKS
Mengenai aspek pengembangan hanya
diteliti
tiga aspek yaitu :
Pendidikan/pengajaran
Penelitian dan pengembangan Ilmu
Administrasi dan Manajemen
Pengelompokan aspek-aspek tersebut juga selaras
dengan konsep pendayagunaan itu sendiri yang
arti segala upaya yang memungkinkan
ber-
seseorang
atau sesuatu dapat memberikan daya-guna
yang
optimal.
Dalam hal prestasi dosen tetap bantuan
merintah dibedakan menjadi dua yaitu prestasi
pe
se•
cara umum yang meliputi pendidikan/pengajaran, pe
nelitian dan pengembangan ilmu, pengabdian
ma-
syarakat, pembinaan sivitas akademika serta
mampuan dalam bidang administrasi dan
ke-
manajemen
dengan prestasi khusus dalam bidang pendidikan pe-
ngajaran (PBM). Mengenai prestasi umum didasarkan
atas pandangan pimpinan PTS sedangkan
prestasi
khusus didasarkan atas pandangan mahasiswa
dan
hasil observasi kelas.
Masalah pokok dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
(1). Bagaimanakah dosen tetap bantuan
pemerintah
pada PTS didayagunakan oleh pimpinan PTS ?
(2). Bagaimanakah prestasi dosen tetap bantuan pe
merintah pada PTS ?
(3). Bagaimanakah hubungan antara pendayagunaan
yang dilakukan oleh pimpinan PTS
terhadap
dosen tetap bantuan pemerintah dengan presta
si kerja dosen tetap bantuan pemerintah ?
B. Tujuan Penelitian
1.
Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mem
peroleh gambaran tentang tingkat efektifitas
pen
dayagunaan dosen tetap bantuan pemerintah pada PTS
oleh pimpinan PTS yang berada dalam Kopertis
layah IV Jawa Barat.
Wi
8
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah
untuk
memperoleh gambaran tentang pelaksanaan aspek- as
pek pendayagunaan dosen tetap bantuan pemerintah
pada PTS di Kopertis Wilayah IV Jawa Barat
oleh
pimpinan PTS. Aspek-aspek tersebut meliputi
hal-
hal sebagai berikut :
1. Perlakuan pimpinan PTS terhadap dosen
tetap
bantuan pemerintah dalam pemberian tugas.
2. Perlakuan pimpinan PTS terhadap dosen
tetap
bantuan pemerintah dalam hal pengembangan.
3. Prestasi dosen tetap bantuan pemerintah
dalam
melaksanakan tugas yang dilimpahkan.
4. Hubungan antara perlakuan pimpinan PTS
ter
hadap prestasi kerja dosen tetap bantuan
pe
merintah.
C. Pentingnya Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
yang
bersifat evaluatif kualitatif yang termasuk
pada
jenis evaluasi performans menurut klasifikasi
Suchman atau evaluasi discrepansi menurut Borg.
Menurut Suchman evaluasi performans
men-
coba menilai hasil kegiatan dengan menghubungkan -
nya pada tujuan yang harus dicapai oleh
kegiatan"
tersebut. Semakin output mendekati tujuan,
semakin
baik. (Kline, 1980 : IX - 11)
Sedangkan mengenai evaluasi diskrepansi
Borg mengatakan : "Discrepancy evaluation seeks
to determine the degree of conguence
between
program standards and actual program performance".
(Borg 1979 : 608)
Dengan studi evaluatif diharapkan
di-
peroleh umpan balik untuk dijadikan salah
satu
bahan pertimbangan dalam mencapai pendayagunaan
yang efektif. Penelitian terhadap masalah ini mem_
punyai beberapa kegunaan baik ditinjau dari
segi
praktis maupun teoritis.
1. Ditinjau dari segi praktis, penelitian
ini
bermanfaat terhadap tiga aspek yaitu :
a. Aspek individual.
Yaitu bahwa pengetahuan tentang
hubungan
antara perlakuan pimpinan PTS terhadap
do
sen tetap bantuan pemerintah dengan presta
si yang dimiliki oleh dosen tetap
pemerintah akan memberikan petunjuk
bantuan
kepada
pimpinan PTS bagaimana seyogianya mendaya gunakan dosen tetap bantuan pemerintah agar
memberikan daya-guna yang optimal.Pemberian
tugas dan pengembangan yang tepat
dosen tetap bantuan pemerintah akan
terhadap
me-
10
mungkinkan mereka bekerja dengan
gairah
kerja yang tinggi karena abilitas yang dimilikinya didukung oleh motivasi yang kuat
sehingga tercapai produktivitas yang opti
mal.
b. Aspek Institusional.
Yaitu bahwa kegairahan kerja yang
tinggi
para dosen tetap bantuan pemerintah
yang
memungkinkan tercapainya produktivitas op
timal lembaga pendidikan tinggi yang
ber-
sangkutan karena peningkatan output
baik
secara kuantitatif maupun secara kualita -
tif diimbangi dengan biaya yang peningkatannya relatif rendah.
c. Aspek Kemasyarakatan.
Yaitu bahwa keefektifan penyelenggaraan
pendidikan pada pendidikan tinggi yang ber
sangkutan (PTS) berarti bahwa PTS
mampu
memberikan pelayanan pendidikan yang
baik
serta mampu memberikan keluaran- keluaran
yang berguna bagi pembangunan masyarakat.
2. Dari segi teoritis, penelitian ini
merupakan
pengujian keberlakuan teori-teori administra
si khususnya administrasi personil
pengajar.
edukatif
11
Penelitian terhadap masalah ini
di_
laksanakan dengan pertimbangan bahwa :
a. Masalah ini sangat menarik karena dosen
tap bantuan pemerintah baru ada sejak
delapan puluhan sehingga mungkin
te
tahun
membawa
akibat sampingan dibalik manfaat yang
di-
harapkan.
b. Masalah ini relevan dengan bidang studi yang
dipelajari.
c. Masalah ini dapat diteliti.
d. penelitian atas masalah ini dapat ditunjang
oleh sumber-sumber yang ada.
e. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pe
mikiran khususnya bagi pimpinan PTS tentang
keefektifan pendayagunaan dosen tetap bantu
an pemerintah yang telah dilakukannya
serta
untuk masa-masa mendatang.
f. Penelitian ini dapat memberikan gambaran ke
pada pemerintah tentang sikap pimpinan
PTS
terhadap dosen tetap bantuan pemerintah yang
terwujud dalam bentuk dan tingkat pendaya
gunaan sesuai dengan ketentuan sebagai
gawai negeri.
-
pe-
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini
dimaksudkan
untuk mengadakan evaluasi terhadap efektivitas pen
dayagunaan dosen tetap bantuan pemerintah pada per
guruan tinggi swasta (PTS) di KOPERTIS Wilayah
IV
Jawa Barat berkenaan dengan :
(1). Perlakuan pimpinan PTS terhadap dosen
dalam
pemberian tugas.
(2). Perlakuan pimpinan PTS terhadap dosen
dalam
hal pengembangan dosen.
(3). Prestasi kerja dosen menurut pandangan pimpin
an.
(4). prestasi kerja dosen menurut pandangan
maha
siswa.
(5). Prestasi kerja dosen menurut hasil observasi
kelas.
(6). Pengaruh perlakuan pimpinan terhadap prestasi
kerja dosen baik dalam hal pemberian
tugas
maupun pengembangan.
Oleh karena penelitian ini bersifat
evaluatif maka penelitian ini dibatasi hanya
' masa penelitian yaitu tahun 1984/1985.
55
pada
56
3. Populasi Penelitian
populasi penelitian ini adalah
berbagai
karakteristik tentang pendayagunaan dosen
bantuan pemerintah oleh pimpinan di
tetap
KOPERTIS
Y/ilayah IV Jawa Barat.
Pendayagunaan ini meliputi pemberian tugas
dan pengembangan yang aspeknya disesuaikan dengan
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi-Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Re
publik Indonesia No. 48/Dj/Kep/l983 tentang beban
tugas tenaga pengajar pada perguruan
tinggi
negeri.
Anggota populasi dalam penelitian ini ada
lah dosen tetap bantuan pemerintah yang ditempatkan melalui KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat pada
perguruan tinggi swasta di Jawa Barat.
Jumlah
seluruh dosen tetap bantuan pemerintah tersebut
adalah 377 orang yang tersebar pada 46 buah
per
guruan tinggi swasta yang terdiri dari 11 Universitas, 9 sekolah tinggi dan 26 buah akademi.
Sampel penelitian ini adalah karakteristik
pendayagunaan dosen tetap bantuan pemerintah pada
perguruan tinggi swasta yang terpilih
sebagai
anggota sampel. Anggota sampel adalah dosen tetap
bantuan pemerintah pada perguruan tinggi
yang terpilih melalui sampling.
swasta
57
Penetapan anggota sampel dilaksanakan dengan
sampling petala proporsional. "Sampling
petala
proporsional digunakan pada populasi yang
tidak
horaogin, tetapi unsur-unsur populasi tersebut dapat
digolong-golongkan menjadi beberapa kategori".
(Endi Nurgana 1985 : 1)
Anggota sampel tersebut diambil secara
acak
dari masing-masing jenjang pendidikan (Universitas,
Sekolah Tinggi, Akademi) sehingga diperoleh
se-
juralah sampel yang representatif.
Rumus untuk menghitung ukutan anggota sampel
yang digunakan adalah rumus ukuran sampel yang
di-
kemukakan oleh Neiswanger dalam bukunya Elementary
Statistical Method sebagai berikut :
0,24
r, S °'24 ..> n ~7/ 66,67 dibulatkan menjadi
7 0,036
r
X
67
jumlah anggota sampel tiap jenjang ditetapkan
dengan rumus : ^ , Ng , N^
"n
N~
N
jumlah anggota sampel secara keseluruhan
adalah 67 orang yang tersebar pada setiap jenjang
pendidikan. Jumlah anggota sampel pada tiap jen
jang pendidikan dihitung dengan rumus perbandingan
sebagai berikut :
% 'fg_ dan ^3
N
N
N
N = total anggota populasi
N = anggota populasi pada Universitas
N = anggota populasi pada Sekolah Tinggi
IT • anggota populasi pada Akademi
Total populasi sebanyak 337 orang raenyebar
59
pada setiap jenjang pendidikan sebagai berikut :
(1). Universitas 223 orang untuk 11 Universitas.
(2). Sekolah Tinggi 32 orang untuk 9
Sekolah
Tinggi.
(3). Akademi 82 orang untuk 26 Akademi.
Dari perhitungan diperoleh anggota sampel
untuk tiap jenjang pendidikan sebagai berikut :
(1). universitas sebanyak 44 orang.
(2). Sekolah Tinggi sebanyak 7 orang.
(3). Akademi sebanyak 16 orang.
Dalam perhitungan tersebut digunakan ke tentuan pembulatan sebagai berikut :
1. Pada dasarnya pembulatan hasil perhitungan
menggunakan ketentuan umum yaitu setengah
atau lebih dibulatkan menjadi satu dan kurang
dari setengah dihilangkan,
2. Tanda bintang (*) menunjukan adanya
ke-
kecualian dengan pertimbangan sebagai berikut:
Akademi Tekstil Berdikari
v/alaupun
kurang dari setengah dibulatkan menjadi satu
karena untuk bidang studi yang sama
dengan
status diakui tidak ada perguruan tinggi lain
yang dapat mewakilinya.
Akademi Keuangan dan perbankan Indo nesia walaupun lebih dari setengah tetapi di-
60
bulatkan menjadi e karena untuk bidang studi
ter
sebut telah diwakili oleh beberapa perguruan ting
gi yang sejenis yaitu AKUBANK dan ABM.
Akademi Ilmu Keuangan Tasikmalaya kurang
dari setengah tetapi dibulatkan menjadi satu
rena letak geografis berada di luar kota
ka
sehingga
data mengenai hal ini sangat berarti mengingat kedudukannya tidak dapat digantikan dengan perguruan
tinggi sejenis yang ada di Kotamadya Bandung.
penyebaran anggota sampel pada tiap jenjang
pendidikan dapat terlihat melalui tabel
berikut
:
sebagai
61
TABEL I
PENYEBARAN ANGGOTA POPULASI DAN SAMPEL
BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN
Jumlah
jenjang Pendidikan
No.
Universitas
populasi
Sampel
:
1. universitas Parahyangan
19
4
2. universitas Islam Nusantara
36
7
3. universitas Pasundan
4. universitas Islam Bandung
29
6
19
3
5. universitas Kristen Maranatha
6. universitas Swadaya Gunung Jati
7. universitas 17 Agustus 1945
52
10
13
3
3
'1
8. Universitas Ibnu Khaldun
13
3
9. universitas Siliwangi
20
4
12
2
5
1
7
1
2
0
4
1
3
1
10. universitas Pakuan
11. Universitas Islam Syekh Yusuf
Sekolah Tinggi :
12. Sekolah Tinggi Hukum Bandung
13. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bandung
14. sekolah Tinggi Ilmu Administrasi
Angkasa
15. sekolah Tinggi Hukum pasundan
Sukabumi
16. Sekolah Tinggi Hukum Suryakencana
0
Cianjur
17. sekolah Tinggi Hukum Galunggung
Tasikmalaya
4
1
5
1
18. Sekolah Tinggi Hukum Pangkal Perjuangan Krawang
19. sekolah Tinggi Ilmu Kemasyarakatan
3
Garut
(bersambung)
62
(sambungan)
20. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi
Maulana Yusuf
Akademi
:
21. Akademi Bahasa Asing Yapari
3
1
22. Akademi Keuangan .dan perbankan
6
1
23. Akademi Tekstil Berdikari
24. Akademi pertanian Tanjungsari
2
1
1
0
25. Akademi Akuntansi Bandung
2
1
26. Akademi Administrasi Niaga Bandung
27. Akademi pimpinan Perusahaan & Per-
3
1
1
0
28. Akademi Perkebunan Bandung
2
0
29. Akademi Ilmu Rumah Tangga
4
1
30. Akademi Teknik Pekerjaan Umum
2
0
31. Akademi Industri Logam
3
1
32. Akademi Teknologi Nasional
1
0
33. Akademi Koperasi
34. Akademi Bank Merdeka
35. Akademi Komunikasi Masa
7
1
3
1
3
1
36. Akademi Teknologi Mandala
3
1
37. Akademi Sekertaris Bandung
4
1
38. Akademi Sekertaris Taruna Bakti
39. Akademi Pertanian Nasional
1
0
6
1
40. Akademi Ilmu Kehutanan
1
0
5
1
2
0
niagaan Bandung
41. Akademi Keuangan dan perbankan
Indonesia
42. Akademi Ilmu Keuangan Pasundan
Bandung
43.. Akademi Akuntansi Tridarraa
(bersambung)
(sarabungan)
44.
Akademi Ilmu Manajemen Tasikmalaya
6
45.
Akademi Ilmu Keuangan Tasikmalaya
2
46.
Akademi industri pariwisata
2
jumlah
Dari tabel tersebut jelaslah bahwa
1
1
0
67
337
responden
terdiri dari 67 orang dosen yang tersebar pada Univer
sitas 43 orang, pada Sekolah Tinggi 7 orang dan pada
Akademi 16 orang. Sebagai evaluator atas data
dari
responden dilibatkan 11 orang pimpinan Universitas
7 orang pimpinan Sekolah Tinggi dan 16 orang pimpinan
Akademi.
Sedangkan untuk evaluasi atas korapetensi dosen
tetap bantuan pemerintah dalam pelaksanaan pendidikan/
pengajaran dilibatkan 10 orang mahasiswa untuk
tiap
dosen tetap bantuan pemerintah, sehingga mahasiswa
yang dilibatkan seluruhnya berjumlah 670. Penetapan
jumlah 10 orang mahasiswa sebagai evaluator didasarkan
pada pertimbangan bahwa seorang dosen pada
umuranya
mengajar sekitar 50 - 100 orang, sehingga evaluator
berjumlah sekitar 10£. Mengenai observasi kelas
lakukan terhadap seluruh responden yaitu terhadap
orang dosen.
di
67
64
C. Anggapan Dasar dan Hipotesa.
1.
Anggapan Dasar.
Anggapan dasar yang digunakan dalam
pe
nelitian ini adalah :
a. Bahwa sumber daya manusia merupakan
faktor
yang sangat menentukan dalam pencapaian
sa
saran organisasi.
b. Bahwa pada pencapaian tujuan pendidikan , te
naga pengajar merupakan komponen yang paling
menentukan.
c. Bahwa salah satu masalah rawan yang dihadapi
perguruan tinggi swasta adalah masalah
pe-
nyediaan tenaga dosen tetap.
d. Bahwa untuk mengatasi masalah penyediaan do
sen tetap perguruan tinggi swasta di
Jawa
Barat pemerintah telah mengangkat dan raenempatkan dosen tetap melalui KOPERTIS 7,'ilayah IV.
e. Bahwa untuk memungkinkan dosen tetap bantuan
pemerintah memberikan manfaat yang
optimal
bagi perguruan tinggi swasta diperlukan pen
dayagunaan yang efektif oleh pimpinan PTS.
f. Bahwa pendayagunaan tenaga dosen tetap bantu
an pemerintah meliputi pemberian tugas
dan
pengembangan.
65
g. Bahwa pemberian tugas dan pengembangan
ter
hadap dosen tetap bantuan pemerintah raerupa kan pengalaman baru bagi pimpinan PTS.
h. Bahwa pada umumnya dosen tetap bantuan
pe
merintah terdiri dari para sarjana yang
baru
lulus dan belum berpengalaman.
i. Bahwa penempatan tenaga dosen tetap
bantu
an pemerintah pada suatu PTS tidak
selalu
atas dasar dan sesuai dengan permohonan
yang
disampaikan PTS.
2. Hipotesa.
Hipotesa dalam penelitian ini terdiri da
ri hipotesa utama dan hipotesa kerja.
hipotesa
utama yang pertama adalah bahwa dosen tetap ban
tuan pemerintah pada PTS didayagunakan
secara
efektif oleh pimpinan PTS.
Dari hipotesa utama tersebut terdapat hi
potesa kerja sebagai berikut :
Dari hipotesa utama tersebut terdapat
hipotesa
kerja sebagai berikut :
1). Dosen tetap bantuan pemerintah pada PTS di
beri tugas secara efektif oleh pimpinan PTS.
2). Dosen tetap bantuan pemerintah dikembangkan
secara efektif oleh pimpinan PTS.
66
Hipotesa utama yang kedua adalah bahwa pendaya gunaan terhadap dosen tetap bantuan pemerintah
berpengaruh secara nyata terhadap prestasi dosen
tetap bantuan pemerintah.
Dari hipotesa utama kedua terdapat hipotesa
kerja sebagai berikut :
1). pemberian tugas kepada tenaga dosen
tetap
bantuan pemerintah berpengaruh secara nyata
terhadap prestasi kerjanya.
2). pengembangan dosen tetap bantuan pemerintah
berpengaruh secara nyata terhadap
prestasi
kerja dosen tetap bantuan pemerintah.
L# Metoda penelitian dan Teknik pengumpulan Data.
1. Metoda penelitian.
Metoda penelitian yang digunakan
adalah
metoda penelitian deskriptif analitis yaitu
toda yang digunakan untuk menganalisis
me
keadaan
yang sedang berlangsung. Tipe penelitian ini ada
lah evaluasi proses.
Hal ini didasarkan pada klasifikasi
tipe
penelitian menurut David Kline yang membuat kla
sifikasi menjadi tiga yaitu :
(1). Tipologi "summative formative distinction"
(2). Tipologi "input-output distinction"dan
(3). Tipologi "process distinction"
(Kline 1980 : IX - 10)
67
2. Teknik pengumpulan Data.
Oleh karena evaluasi yang dilaksanakan di-
tujukan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung,
raaka teknik pengumpulan data yang digunakan ada
lah angket dan observasi. Angket disampaikan ke
pada pimpinan Perguruan Tinggi Swasta yang men
dapat bantuan dosen tetap dari pemerintah, kepada
dosen tetap bantuan pemerintah yang raelalui ran
dom sampling terpilih sebagai anggota sampel dan
kepada mahasiswa yang terpilih sebagai
anggota
sampel yang mendapat perkuliahan dari dosen yang
bersangkutan. Observasi dilaksanakan
terhadap
>fektivitas mengajar para dosen tetap di
dalam
e:
kelas.
3. pelaksanaan pengumpulan Data.
Kegiatan pengumpulan data dimulai
pada
bulan Oktober 1984. Hal ini disebabkan oleh ber
bagai hal terutama karena perkuliahan pada . per
guruan tinggi swasta di Jawa Barat pada un.un.nya
•baru dimulai pada bulan September. Kegiatan ini
dimulai setelah mendapat persetujuan dari pihak
vang berwewenang yaitu :
(1). Rektor IKIP Bandung dengan surat Rektor IKIP
Bandung !*>mor 3360/PT.25.Rl/K/84 tertanggal
2 juni 1984.
68
(2). Surat Kasubdit Ketertiban Umum Direktorat
Sosial politik pemerintah Propinsi
Daerah
Tingkat I Jawa Barat Ndmor 070.1./10 64/VI /
34, tertanggal 6 Juni 1984.
(3). surat Koordinator Kantor Koordinasi
Per
guruan Tinggi Swasta Wilayah IV Komor 1130/
K0P.IV/Q/84, tertanggal 12 Juni 1984.
3. pedoraan Pengolahan Data.
Sesuai dengan konsep pendayagunaan yaitu se
gala upaya untuk memungkinkan sesuatu atau
se
seorang berorestasi secara optimal, maka
pedoman
pengolahan data melalui tahapan-tahapan
berikut
sebagai
:
1. Klasifikasi data.
Pengklasifikasian data pertama-taraa
di
dasarkan pada komponen utama pendayagunaan
ya
itu pemberian tugas dan pengembangan.
Pemberian tugas terdiri dari komPonen-kom-
ponen yang disesuaikan dengan komponen tugas me
nurut Keputusan rirektur jenderal Perguruan
tinggi Lepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Re
publik Indonesia No. 48/Dj/Kep/l983 tentang Beban Tugas Tenaga Pengajar pada Perguruan Tinggi
TTegeri.
69
venurut keputusan tersebut, Ekivalensi
V/aktu pengajar Penuh (SWMP) yang setara
38 jam per minggu adalah 12 SKS yang dapat
dengan
di-
sebar ke dalam tugas-tugas institusional sebagai
berikut
:
Pendidikan/pengajaran
2 - 8 SKS
penelitian dan Pengembangan linn
2 - •>
Pengabdian pada rasyarakat
1-6 SKS
3X3
perabinaan Sivitas Akademika
1-4 SKS
Administrasi dan Manajemen
0-3 SKS
!,:engenai aspek pengembangan hanya
di-
klasifikasikan menjadi tiga yaitu pendidikan /
pengajaran, pengembangan ilmu serta administrasi
dan manajemen.
2. Tabulasi Data.
Dalam hal ini dilakukan pemasukan nilai
data tiap komponen ke dalam suatu tabel. Nilai
komponen disusun untuk tiap perguruan
tinggi
yang disusun berdasarkan jenjang pendidikan.
Tabel tersebut nampak sebagai berikut :
Aspek yang dinilai khusus pendidikan/pe
ngajaran yang meliputi :
70
(1). Kedisiplinan
(2). Penguasaan bahan
(3). penyajian bahan
(4). Evaluasi pemahaman mahasiswa
(5). Penampilan diri
3. Analisis Data.
a. Uji hipotesis efektivitas pendayagunaan
Analisis data ditujukan untuk mengadakan
uji hipotesis. Sebagaimana telah dikemukakan
,
hipotesis mayor pertama dalam penelitian ini ada
lah bahwa "Dosen tetap bantuan pemerintah
PTS didayagunakan secara efektif oleh
pada
pimpinan
PTS". Dari hipotesis ini terdapat delapan hipo
tesis minor sesuai dengan aspek yang terkandung
dalam kegiatan pendayagunaan tersebut.
Pengukuran efektivitas dilakukan dengan
menggunakan norma standar untuk setiap aspek.
Hal ini sejalan dengan pendapat 3ruce v.. i'uckman
yang raenyatakan bahwa "It is difficult to inter
pret an individual test score, or to place
in its proper perspective.without some
it
basis
for comparison or standard". (Tuckman 1972:144)
Norma standar yang digunakan adalah prosentasi
sebagaimana digunakan dalam Edwards Personal
Preference Schedule (SPPS). "In the EPPS manual
71
•norms are expressed as standard scores, in addition
to being expressed as presentile scores".
(Tuckman 19 72 : 47).
Dalam hal ini skor efektif adalah 75'
dari
skor maksimal tiap-tiap aspek.
Untuk menguji hipotesis yang digunakan,
di
lakukan uji hipotesis berdasarkan hipotesis statistik sebagai berikut :
H0
: A|
; berarti bahwa pemberian tugas dan
pe
ngembangan dosen tetap bantuan peraerin tah adalah efektif; yaitu bila pemberian
tugas dalam bidang :
Pengajaran sama dengan 75$
Penelitian sama dengan 751°
pengabdian masyarakat sama dengan 75$
pembinaan sivitas akademika sama dengan 75
PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA Dl KOPERTIS WILAYAH IV
'
JAWA
BARAT
TESIS
Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis
Inslitut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung
Unfcuk memenuhi sebagian dari syarat Program Pasca Sariana
Bidang Sfcudi Adminiitrasi Pendidikan
OLEH
YAYAT
HAYATI
:
DJATMIKO
Nomor Pokok : 258/D/XIII-5
FAKULTAS
INSTITUT
PASCA
KEGURUAN
SARJANA
DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
198 5
DISETUJUI DAN DISAHKAN TIM PEMBIMBING
( Prof. Dr. Achmad Sanusi, SH, MPA )
Pembimbing
I
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
19 8 5
DAFTAR
ISI
Halaman
i
Halaman Judul
Persetujuan Tim Pembimbing
Kata Pengantar
.111
Penghargaan dan Ucapan Terima kasih
v
viii
Daftar Isi
Daftar Tabel
BAB I
ii
x
PENDAHULUAN
A.Permasalahan
1
B.Tujuan Penelitian
7
G.Pentingnya Penelitian
8
BAB II STUDI KEPUSTAKAAN
..Konsep Dasar Yang Relevan dengan
Permasalahan
12
1.Pengangkatan
13
2.Pemberian Tugas
18
3.Pengembangan
23
4.Penilaian
44
5.Efektivitas
52
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A.Tujuan Khusus Operasional
55
B.Populasi dan Sampel
56
C.Anggapan Dasar dan Hipoteaa
64
viii
D.Metode Penelitian dan Teknik
Pengumpulan Data
E.Pedoman Pengolahan Data
66
68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI
A.Pengolahan Data
85
B.Hasil Penelitian
G.Diskusi Hasil Penelitian
176
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Kesimpulan
177
B.Rekomendasi
184
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN -
LAMPIRAN
191
:
Lampiran A : Ringkasan Tesis
195
Lampiran B : Instrumen Penelitian
200
Lampiran C : UJi Yaliditas dan Uji Normalitas
211
Lampiran D :Perhitungan Data Penelitian
234
Lampiran E :Perijinan Penelitian
289
Lampiran F
293
: Riwayat Hidup
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL
I
Penyebaran Anggota Populasi dan Sampel
berdaaarkai*~jenjam?, pendidikan
II
Pemberian Tugas kepada Dosen Tetap
Bantuan Pemerintah menurut Pimpinan PTS
dan Dosen Tetap Bantuan Pemerintah
III
86
Pengembangan Dosen Tetap Bantuan Peme rintah menurut Pimpinan PTS dan Dosen
Tetap Bantuan Pemerintah
IV
91
Prestasi Dosen Tetap Bantuan Pemerintah
menurut Pimpinan PTS
V
96
Prestasi Dosen Tetap Bantuan Pemerintah
menurut Mahasiswa
VI
Uji Efektivitas Masing-Masing Aspek
Pendayagunaan Dosen Tetap Bantuan Peme. —
rintah menurut Pimpinan PTS
YII
99
, ...':
215
Uji Efektivitas Masing-Masing Asp'ek
Pendayagunaan Dosen Tetap Bantuan Peme rintah menurut Dosen Tetap Bantuan Peme
rintah
VTII
216
Uji Efektivitas Prestasi Dosen Tetap
Bantuan Pemerintah menurut Pimpinan PTS
ng
IX
Perhitungan Penyebaran Anggota Sampel
pada Universitas
X
Penyebaran Anggota Sampel
pada Sekolah Tinggi
XI
234
235
Penyebaran Anggota Sampel
pada Akademi
236
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
PERMASALAHAN
1. Latar belakang masalah
Pendidikan tinggi swasta merupakan
salah
satu sub sistem pendidikan yang raemegang
peranan
penting dalam pembangunan nasional, mengingat bahwa hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan
manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Konsep pembangunan manusia seutuh -
nya membawa konsekwensi terhadap bidang pendidikan.
Dalam hal ini pendidikan tinggi swasta bersama
sama dengan lembaga pendidikan tinggi lainnya
se-
yogianya merupakan wadah yang memungkinkan
ber-
kembangnya seluruh kepribadian manusia dengan
pe
ngembangan kekuatan penalaran individu sebagai sa
lah satu kekuatan utamanya, sehingga dapat
meng-
hasilkan tenaga-tenaga ahli yang produktif
untuk
memenuhi keperluan pembangunan.
Untuk maksud tersebut perguruan tinggi swas
ta dituntut memiliki kemampuan akademik dan
daya
hidup yang sederajat dengan perguruan tinggi
ne-
geri yang satu sama lain terikat dalam
hubungan
kemitraan (partnership). Sifat hubungan ini
yogianya diartikan bahwa perguruan tinggi
. se-
swasta
dan perguruan tinggi negeri secara dwi tunggal dan
terpadu harus melaksanakan tugas yang dipercayakan
bangsa dan negara untuk mengembangkan manusia Indo_
nesia, yang adalah tujuan akhir pembangunan,
men-
jadi warga negara yang baik dan berketahanan.
"Baik" dalam artian bersedia menjalankan
dengan
penuh pengertian dan pengabdian "civic mission"
yang digariskan oleh negara dan bangsa; "berketa hanan" dalam artian mempunyai kemampuan untuk
me-
nanggulangi masalah, menjawab tantangan-tantangan
dan menghadapi perubahan masa kini dan masa
da-
tang. Perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi
swasta merupakan dua sub sistem yang interdependen,
komplementer dan saling menunjang.
Eksistensi perguruan tinggi swasta
dijamin
secara hukum sebagaimana tertera dalam Undang -Un-
dang No. 22 tahun 1961, Ketetapan MPR No.IV/MPR /
1978 dan Ketetapan MPR No .Il/MPR/l983 yang
telah mengungkapkan pola perwujudan tugas,
juga
peran
serta tanggung jawabnya di bidang pendidikan dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa menurut
dang-Undang Dasar 1945, dalam lingkup sistem
didikan tinggi nasional yang bersifat semesta
Unpen
dan
terpadu.
"Perbedaan dasar yang ada antara
perguru-
an tinggi swasta dengan perguruan tinggi "negeri ter
letak dalam bidang pembiayaan (sponsorship),
dan
ciri-ciri khas sesuai dengan latar belakang idealis
me kelompok masyarakat pendukungnya dengan
tetap
berlandaskan falsafah dan dasar negara Pancasila".
(D.A. Tisna Amidjaja 1979 : 17)
Dari kedua perbedaan tersebut yang menimbulkan masalah dalam pelaksanaan tugasnya sebagai subsistem pendidikan tinggi nasional adalah dalam
bi
dang pembiayaan.
Keterbatasan keuangan Yayasan Pembina
guruan Tinggi Swasta (PTS) menyebabkan
Per
terbatasnya
sarana pendidikan yang dapat disediakan,
sehingga
PTS dihadapkan dengan berbagai masalah rawan.
Salah satu masalah rawan yang dihadapi
PTS
adalah masalah tenaga dosen tetap. Keterbatasan ke
uangan Yayasan Pembina PTS menyebabkan jumlah dosen
tetap yang diangkat sedikit sekali sehingga
kurang
mempunyai arti dalam menangani proses*belajar
ngajar yang pada dasarnya sangat dipengaruhi
meoleh
jumlah dan mutu tenaga dosen. Selama ini kebutuhan
akan tenaga dosen ditanggulqngi oleh tenaga
luar biasa yang berasal dari perguruan tinggi
dosen
ne
geri (PTN) atau dari lembaga-lembaga lain.
Tenaga dosen luar biasa tersebut pada umum -
nya merupakan tenaga dosen yang telah berpengalam
an. Namun keterikatannya dengan lembaga
induknya
menyebabkan surabangan pikirannya terhadap
pe
ngembangan PTS khususnya dalam proses belajar-me
ngajar sangat terbatas pula. Karena itu
selama
ini pengembangan proses belajar-mengajar pada PTS
pada umumnya mengalami berbagai hambatan.
Sesuai dengan kedudukan PTS sebagai
mitra
PTN dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,pemerin -
tah di samping bantuan-bantuan lainnya telah mem
berikan bantuan tenaga dosen tetap yang
diangkat
dan ditempatkan pada PTS melalui Kantor Koordina-
si Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis).
Dosen tetap bantuan pemerintah pada umum -
nya adalah para sarjana yang baru lulus dan belum
berpengalaman. Sebagai pegawai negeri dosen
ter
sebut terikat dengan beban tugas yang ditetapkan
oleh pemerintah. Dengan demikian FTS dapat
me-
manfaatkannya sedemikian rupa sehingga effektivi-
tas proses belajar-mengajar yang tinggi dapat ter
capai. Namun, kurangnya pengalaman PTS dalam men-
dayagunakan dosen muda yang belum berpengalaman ,
memungkinkan bahwa bantuan tenaga dosen tetap ini
kurang memberikan manfaat yang optimal
mungkin merupakan pengangguran intelektual
kentara. Tetapi mungkin pula pada PTS
bahkan
tidak
terten-
tu justru pemberian tugas melampaui batas-
batas
kewajaran sehingga kurang raendukung peningkatan
mutu pendidikan yang diselenggarakan atau
bahkan
dapat bersifat menghambat. Kemungkinan-kemungkinan tersebut sangat menarik untuk dikaji melalui
suatu penelitian sebab pendayagunaan dosen
tetap
bantuan pemerintah yang kurang efektif dapat me rugikan PTS yang bersangkutan juga negara
yang
membiayai pengangkatan dosen tersebut.
Penelitian mengenai hal ini dilaksanakan
dengan memusatkan perhatian pada pendayagunaan do_
sen tetap bantuan pemerintah oleh pimpinan PTS di
Kopertis Wilayah IV Jawa Barat, yang memiliki 337
dosen tetap yang disebarkan pada 46 PTS.
2.
Rumusan Masalah Penelitian
Masalah yang akan diteliti berkenaan deng
an pendayagunaan dosen tetap bantuan
pemerintah
pada perguruan tinggi swasta di Kopertis
Wilayah
IV Jawa Barat. Beberapa aspek yang termasuk dalam
masalah ini adalah
:
(1). Upaya pendayagunaan oleh pimpinan PTS berupa
(a). Pemberian tugas dan
(b). pengembangan
(2). Prestasi dosen dalam pelaksanaan aspek-aspek
beban tugas dosen tetap sebagai pegawai
geri.
ne
Baik mengenai pemberian tugas maupun pengembangan,
komponennya dibedakan sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perguruan Tinggi Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.48/
Dj/Kep/1983 tentang Beban Tugas Tenaga Pengajar pa
da Perguruan Tinggi Negeri. Beban tugas
tersebut
dibedakan menjadi :
Pendidikan/pengajaran
2-8 SKS
Penelitian dan Pengembangan Ilmu
2-6 SKS
Pengabdian pada Masyarakat
1-6 SKS
Pembinaan Sivitas Akademika
1 - 4 SKS
Administrasi dan Manajemen
0-3 SKS
Mengenai aspek pengembangan hanya
diteliti
tiga aspek yaitu :
Pendidikan/pengajaran
Penelitian dan pengembangan Ilmu
Administrasi dan Manajemen
Pengelompokan aspek-aspek tersebut juga selaras
dengan konsep pendayagunaan itu sendiri yang
arti segala upaya yang memungkinkan
ber-
seseorang
atau sesuatu dapat memberikan daya-guna
yang
optimal.
Dalam hal prestasi dosen tetap bantuan
merintah dibedakan menjadi dua yaitu prestasi
pe
se•
cara umum yang meliputi pendidikan/pengajaran, pe
nelitian dan pengembangan ilmu, pengabdian
ma-
syarakat, pembinaan sivitas akademika serta
mampuan dalam bidang administrasi dan
ke-
manajemen
dengan prestasi khusus dalam bidang pendidikan pe-
ngajaran (PBM). Mengenai prestasi umum didasarkan
atas pandangan pimpinan PTS sedangkan
prestasi
khusus didasarkan atas pandangan mahasiswa
dan
hasil observasi kelas.
Masalah pokok dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
(1). Bagaimanakah dosen tetap bantuan
pemerintah
pada PTS didayagunakan oleh pimpinan PTS ?
(2). Bagaimanakah prestasi dosen tetap bantuan pe
merintah pada PTS ?
(3). Bagaimanakah hubungan antara pendayagunaan
yang dilakukan oleh pimpinan PTS
terhadap
dosen tetap bantuan pemerintah dengan presta
si kerja dosen tetap bantuan pemerintah ?
B. Tujuan Penelitian
1.
Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mem
peroleh gambaran tentang tingkat efektifitas
pen
dayagunaan dosen tetap bantuan pemerintah pada PTS
oleh pimpinan PTS yang berada dalam Kopertis
layah IV Jawa Barat.
Wi
8
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah
untuk
memperoleh gambaran tentang pelaksanaan aspek- as
pek pendayagunaan dosen tetap bantuan pemerintah
pada PTS di Kopertis Wilayah IV Jawa Barat
oleh
pimpinan PTS. Aspek-aspek tersebut meliputi
hal-
hal sebagai berikut :
1. Perlakuan pimpinan PTS terhadap dosen
tetap
bantuan pemerintah dalam pemberian tugas.
2. Perlakuan pimpinan PTS terhadap dosen
tetap
bantuan pemerintah dalam hal pengembangan.
3. Prestasi dosen tetap bantuan pemerintah
dalam
melaksanakan tugas yang dilimpahkan.
4. Hubungan antara perlakuan pimpinan PTS
ter
hadap prestasi kerja dosen tetap bantuan
pe
merintah.
C. Pentingnya Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
yang
bersifat evaluatif kualitatif yang termasuk
pada
jenis evaluasi performans menurut klasifikasi
Suchman atau evaluasi discrepansi menurut Borg.
Menurut Suchman evaluasi performans
men-
coba menilai hasil kegiatan dengan menghubungkan -
nya pada tujuan yang harus dicapai oleh
kegiatan"
tersebut. Semakin output mendekati tujuan,
semakin
baik. (Kline, 1980 : IX - 11)
Sedangkan mengenai evaluasi diskrepansi
Borg mengatakan : "Discrepancy evaluation seeks
to determine the degree of conguence
between
program standards and actual program performance".
(Borg 1979 : 608)
Dengan studi evaluatif diharapkan
di-
peroleh umpan balik untuk dijadikan salah
satu
bahan pertimbangan dalam mencapai pendayagunaan
yang efektif. Penelitian terhadap masalah ini mem_
punyai beberapa kegunaan baik ditinjau dari
segi
praktis maupun teoritis.
1. Ditinjau dari segi praktis, penelitian
ini
bermanfaat terhadap tiga aspek yaitu :
a. Aspek individual.
Yaitu bahwa pengetahuan tentang
hubungan
antara perlakuan pimpinan PTS terhadap
do
sen tetap bantuan pemerintah dengan presta
si yang dimiliki oleh dosen tetap
pemerintah akan memberikan petunjuk
bantuan
kepada
pimpinan PTS bagaimana seyogianya mendaya gunakan dosen tetap bantuan pemerintah agar
memberikan daya-guna yang optimal.Pemberian
tugas dan pengembangan yang tepat
dosen tetap bantuan pemerintah akan
terhadap
me-
10
mungkinkan mereka bekerja dengan
gairah
kerja yang tinggi karena abilitas yang dimilikinya didukung oleh motivasi yang kuat
sehingga tercapai produktivitas yang opti
mal.
b. Aspek Institusional.
Yaitu bahwa kegairahan kerja yang
tinggi
para dosen tetap bantuan pemerintah
yang
memungkinkan tercapainya produktivitas op
timal lembaga pendidikan tinggi yang
ber-
sangkutan karena peningkatan output
baik
secara kuantitatif maupun secara kualita -
tif diimbangi dengan biaya yang peningkatannya relatif rendah.
c. Aspek Kemasyarakatan.
Yaitu bahwa keefektifan penyelenggaraan
pendidikan pada pendidikan tinggi yang ber
sangkutan (PTS) berarti bahwa PTS
mampu
memberikan pelayanan pendidikan yang
baik
serta mampu memberikan keluaran- keluaran
yang berguna bagi pembangunan masyarakat.
2. Dari segi teoritis, penelitian ini
merupakan
pengujian keberlakuan teori-teori administra
si khususnya administrasi personil
pengajar.
edukatif
11
Penelitian terhadap masalah ini
di_
laksanakan dengan pertimbangan bahwa :
a. Masalah ini sangat menarik karena dosen
tap bantuan pemerintah baru ada sejak
delapan puluhan sehingga mungkin
te
tahun
membawa
akibat sampingan dibalik manfaat yang
di-
harapkan.
b. Masalah ini relevan dengan bidang studi yang
dipelajari.
c. Masalah ini dapat diteliti.
d. penelitian atas masalah ini dapat ditunjang
oleh sumber-sumber yang ada.
e. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pe
mikiran khususnya bagi pimpinan PTS tentang
keefektifan pendayagunaan dosen tetap bantu
an pemerintah yang telah dilakukannya
serta
untuk masa-masa mendatang.
f. Penelitian ini dapat memberikan gambaran ke
pada pemerintah tentang sikap pimpinan
PTS
terhadap dosen tetap bantuan pemerintah yang
terwujud dalam bentuk dan tingkat pendaya
gunaan sesuai dengan ketentuan sebagai
gawai negeri.
-
pe-
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini
dimaksudkan
untuk mengadakan evaluasi terhadap efektivitas pen
dayagunaan dosen tetap bantuan pemerintah pada per
guruan tinggi swasta (PTS) di KOPERTIS Wilayah
IV
Jawa Barat berkenaan dengan :
(1). Perlakuan pimpinan PTS terhadap dosen
dalam
pemberian tugas.
(2). Perlakuan pimpinan PTS terhadap dosen
dalam
hal pengembangan dosen.
(3). Prestasi kerja dosen menurut pandangan pimpin
an.
(4). prestasi kerja dosen menurut pandangan
maha
siswa.
(5). Prestasi kerja dosen menurut hasil observasi
kelas.
(6). Pengaruh perlakuan pimpinan terhadap prestasi
kerja dosen baik dalam hal pemberian
tugas
maupun pengembangan.
Oleh karena penelitian ini bersifat
evaluatif maka penelitian ini dibatasi hanya
' masa penelitian yaitu tahun 1984/1985.
55
pada
56
3. Populasi Penelitian
populasi penelitian ini adalah
berbagai
karakteristik tentang pendayagunaan dosen
bantuan pemerintah oleh pimpinan di
tetap
KOPERTIS
Y/ilayah IV Jawa Barat.
Pendayagunaan ini meliputi pemberian tugas
dan pengembangan yang aspeknya disesuaikan dengan
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi-Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Re
publik Indonesia No. 48/Dj/Kep/l983 tentang beban
tugas tenaga pengajar pada perguruan
tinggi
negeri.
Anggota populasi dalam penelitian ini ada
lah dosen tetap bantuan pemerintah yang ditempatkan melalui KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat pada
perguruan tinggi swasta di Jawa Barat.
Jumlah
seluruh dosen tetap bantuan pemerintah tersebut
adalah 377 orang yang tersebar pada 46 buah
per
guruan tinggi swasta yang terdiri dari 11 Universitas, 9 sekolah tinggi dan 26 buah akademi.
Sampel penelitian ini adalah karakteristik
pendayagunaan dosen tetap bantuan pemerintah pada
perguruan tinggi swasta yang terpilih
sebagai
anggota sampel. Anggota sampel adalah dosen tetap
bantuan pemerintah pada perguruan tinggi
yang terpilih melalui sampling.
swasta
57
Penetapan anggota sampel dilaksanakan dengan
sampling petala proporsional. "Sampling
petala
proporsional digunakan pada populasi yang
tidak
horaogin, tetapi unsur-unsur populasi tersebut dapat
digolong-golongkan menjadi beberapa kategori".
(Endi Nurgana 1985 : 1)
Anggota sampel tersebut diambil secara
acak
dari masing-masing jenjang pendidikan (Universitas,
Sekolah Tinggi, Akademi) sehingga diperoleh
se-
juralah sampel yang representatif.
Rumus untuk menghitung ukutan anggota sampel
yang digunakan adalah rumus ukuran sampel yang
di-
kemukakan oleh Neiswanger dalam bukunya Elementary
Statistical Method sebagai berikut :
0,24
r, S °'24 ..> n ~7/ 66,67 dibulatkan menjadi
7 0,036
r
X
67
jumlah anggota sampel tiap jenjang ditetapkan
dengan rumus : ^ , Ng , N^
"n
N~
N
jumlah anggota sampel secara keseluruhan
adalah 67 orang yang tersebar pada setiap jenjang
pendidikan. Jumlah anggota sampel pada tiap jen
jang pendidikan dihitung dengan rumus perbandingan
sebagai berikut :
% 'fg_ dan ^3
N
N
N
N = total anggota populasi
N = anggota populasi pada Universitas
N = anggota populasi pada Sekolah Tinggi
IT • anggota populasi pada Akademi
Total populasi sebanyak 337 orang raenyebar
59
pada setiap jenjang pendidikan sebagai berikut :
(1). Universitas 223 orang untuk 11 Universitas.
(2). Sekolah Tinggi 32 orang untuk 9
Sekolah
Tinggi.
(3). Akademi 82 orang untuk 26 Akademi.
Dari perhitungan diperoleh anggota sampel
untuk tiap jenjang pendidikan sebagai berikut :
(1). universitas sebanyak 44 orang.
(2). Sekolah Tinggi sebanyak 7 orang.
(3). Akademi sebanyak 16 orang.
Dalam perhitungan tersebut digunakan ke tentuan pembulatan sebagai berikut :
1. Pada dasarnya pembulatan hasil perhitungan
menggunakan ketentuan umum yaitu setengah
atau lebih dibulatkan menjadi satu dan kurang
dari setengah dihilangkan,
2. Tanda bintang (*) menunjukan adanya
ke-
kecualian dengan pertimbangan sebagai berikut:
Akademi Tekstil Berdikari
v/alaupun
kurang dari setengah dibulatkan menjadi satu
karena untuk bidang studi yang sama
dengan
status diakui tidak ada perguruan tinggi lain
yang dapat mewakilinya.
Akademi Keuangan dan perbankan Indo nesia walaupun lebih dari setengah tetapi di-
60
bulatkan menjadi e karena untuk bidang studi
ter
sebut telah diwakili oleh beberapa perguruan ting
gi yang sejenis yaitu AKUBANK dan ABM.
Akademi Ilmu Keuangan Tasikmalaya kurang
dari setengah tetapi dibulatkan menjadi satu
rena letak geografis berada di luar kota
ka
sehingga
data mengenai hal ini sangat berarti mengingat kedudukannya tidak dapat digantikan dengan perguruan
tinggi sejenis yang ada di Kotamadya Bandung.
penyebaran anggota sampel pada tiap jenjang
pendidikan dapat terlihat melalui tabel
berikut
:
sebagai
61
TABEL I
PENYEBARAN ANGGOTA POPULASI DAN SAMPEL
BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN
Jumlah
jenjang Pendidikan
No.
Universitas
populasi
Sampel
:
1. universitas Parahyangan
19
4
2. universitas Islam Nusantara
36
7
3. universitas Pasundan
4. universitas Islam Bandung
29
6
19
3
5. universitas Kristen Maranatha
6. universitas Swadaya Gunung Jati
7. universitas 17 Agustus 1945
52
10
13
3
3
'1
8. Universitas Ibnu Khaldun
13
3
9. universitas Siliwangi
20
4
12
2
5
1
7
1
2
0
4
1
3
1
10. universitas Pakuan
11. Universitas Islam Syekh Yusuf
Sekolah Tinggi :
12. Sekolah Tinggi Hukum Bandung
13. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bandung
14. sekolah Tinggi Ilmu Administrasi
Angkasa
15. sekolah Tinggi Hukum pasundan
Sukabumi
16. Sekolah Tinggi Hukum Suryakencana
0
Cianjur
17. sekolah Tinggi Hukum Galunggung
Tasikmalaya
4
1
5
1
18. Sekolah Tinggi Hukum Pangkal Perjuangan Krawang
19. sekolah Tinggi Ilmu Kemasyarakatan
3
Garut
(bersambung)
62
(sambungan)
20. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi
Maulana Yusuf
Akademi
:
21. Akademi Bahasa Asing Yapari
3
1
22. Akademi Keuangan .dan perbankan
6
1
23. Akademi Tekstil Berdikari
24. Akademi pertanian Tanjungsari
2
1
1
0
25. Akademi Akuntansi Bandung
2
1
26. Akademi Administrasi Niaga Bandung
27. Akademi pimpinan Perusahaan & Per-
3
1
1
0
28. Akademi Perkebunan Bandung
2
0
29. Akademi Ilmu Rumah Tangga
4
1
30. Akademi Teknik Pekerjaan Umum
2
0
31. Akademi Industri Logam
3
1
32. Akademi Teknologi Nasional
1
0
33. Akademi Koperasi
34. Akademi Bank Merdeka
35. Akademi Komunikasi Masa
7
1
3
1
3
1
36. Akademi Teknologi Mandala
3
1
37. Akademi Sekertaris Bandung
4
1
38. Akademi Sekertaris Taruna Bakti
39. Akademi Pertanian Nasional
1
0
6
1
40. Akademi Ilmu Kehutanan
1
0
5
1
2
0
niagaan Bandung
41. Akademi Keuangan dan perbankan
Indonesia
42. Akademi Ilmu Keuangan Pasundan
Bandung
43.. Akademi Akuntansi Tridarraa
(bersambung)
(sarabungan)
44.
Akademi Ilmu Manajemen Tasikmalaya
6
45.
Akademi Ilmu Keuangan Tasikmalaya
2
46.
Akademi industri pariwisata
2
jumlah
Dari tabel tersebut jelaslah bahwa
1
1
0
67
337
responden
terdiri dari 67 orang dosen yang tersebar pada Univer
sitas 43 orang, pada Sekolah Tinggi 7 orang dan pada
Akademi 16 orang. Sebagai evaluator atas data
dari
responden dilibatkan 11 orang pimpinan Universitas
7 orang pimpinan Sekolah Tinggi dan 16 orang pimpinan
Akademi.
Sedangkan untuk evaluasi atas korapetensi dosen
tetap bantuan pemerintah dalam pelaksanaan pendidikan/
pengajaran dilibatkan 10 orang mahasiswa untuk
tiap
dosen tetap bantuan pemerintah, sehingga mahasiswa
yang dilibatkan seluruhnya berjumlah 670. Penetapan
jumlah 10 orang mahasiswa sebagai evaluator didasarkan
pada pertimbangan bahwa seorang dosen pada
umuranya
mengajar sekitar 50 - 100 orang, sehingga evaluator
berjumlah sekitar 10£. Mengenai observasi kelas
lakukan terhadap seluruh responden yaitu terhadap
orang dosen.
di
67
64
C. Anggapan Dasar dan Hipotesa.
1.
Anggapan Dasar.
Anggapan dasar yang digunakan dalam
pe
nelitian ini adalah :
a. Bahwa sumber daya manusia merupakan
faktor
yang sangat menentukan dalam pencapaian
sa
saran organisasi.
b. Bahwa pada pencapaian tujuan pendidikan , te
naga pengajar merupakan komponen yang paling
menentukan.
c. Bahwa salah satu masalah rawan yang dihadapi
perguruan tinggi swasta adalah masalah
pe-
nyediaan tenaga dosen tetap.
d. Bahwa untuk mengatasi masalah penyediaan do
sen tetap perguruan tinggi swasta di
Jawa
Barat pemerintah telah mengangkat dan raenempatkan dosen tetap melalui KOPERTIS 7,'ilayah IV.
e. Bahwa untuk memungkinkan dosen tetap bantuan
pemerintah memberikan manfaat yang
optimal
bagi perguruan tinggi swasta diperlukan pen
dayagunaan yang efektif oleh pimpinan PTS.
f. Bahwa pendayagunaan tenaga dosen tetap bantu
an pemerintah meliputi pemberian tugas
dan
pengembangan.
65
g. Bahwa pemberian tugas dan pengembangan
ter
hadap dosen tetap bantuan pemerintah raerupa kan pengalaman baru bagi pimpinan PTS.
h. Bahwa pada umumnya dosen tetap bantuan
pe
merintah terdiri dari para sarjana yang
baru
lulus dan belum berpengalaman.
i. Bahwa penempatan tenaga dosen tetap
bantu
an pemerintah pada suatu PTS tidak
selalu
atas dasar dan sesuai dengan permohonan
yang
disampaikan PTS.
2. Hipotesa.
Hipotesa dalam penelitian ini terdiri da
ri hipotesa utama dan hipotesa kerja.
hipotesa
utama yang pertama adalah bahwa dosen tetap ban
tuan pemerintah pada PTS didayagunakan
secara
efektif oleh pimpinan PTS.
Dari hipotesa utama tersebut terdapat hi
potesa kerja sebagai berikut :
Dari hipotesa utama tersebut terdapat
hipotesa
kerja sebagai berikut :
1). Dosen tetap bantuan pemerintah pada PTS di
beri tugas secara efektif oleh pimpinan PTS.
2). Dosen tetap bantuan pemerintah dikembangkan
secara efektif oleh pimpinan PTS.
66
Hipotesa utama yang kedua adalah bahwa pendaya gunaan terhadap dosen tetap bantuan pemerintah
berpengaruh secara nyata terhadap prestasi dosen
tetap bantuan pemerintah.
Dari hipotesa utama kedua terdapat hipotesa
kerja sebagai berikut :
1). pemberian tugas kepada tenaga dosen
tetap
bantuan pemerintah berpengaruh secara nyata
terhadap prestasi kerjanya.
2). pengembangan dosen tetap bantuan pemerintah
berpengaruh secara nyata terhadap
prestasi
kerja dosen tetap bantuan pemerintah.
L# Metoda penelitian dan Teknik pengumpulan Data.
1. Metoda penelitian.
Metoda penelitian yang digunakan
adalah
metoda penelitian deskriptif analitis yaitu
toda yang digunakan untuk menganalisis
me
keadaan
yang sedang berlangsung. Tipe penelitian ini ada
lah evaluasi proses.
Hal ini didasarkan pada klasifikasi
tipe
penelitian menurut David Kline yang membuat kla
sifikasi menjadi tiga yaitu :
(1). Tipologi "summative formative distinction"
(2). Tipologi "input-output distinction"dan
(3). Tipologi "process distinction"
(Kline 1980 : IX - 10)
67
2. Teknik pengumpulan Data.
Oleh karena evaluasi yang dilaksanakan di-
tujukan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung,
raaka teknik pengumpulan data yang digunakan ada
lah angket dan observasi. Angket disampaikan ke
pada pimpinan Perguruan Tinggi Swasta yang men
dapat bantuan dosen tetap dari pemerintah, kepada
dosen tetap bantuan pemerintah yang raelalui ran
dom sampling terpilih sebagai anggota sampel dan
kepada mahasiswa yang terpilih sebagai
anggota
sampel yang mendapat perkuliahan dari dosen yang
bersangkutan. Observasi dilaksanakan
terhadap
>fektivitas mengajar para dosen tetap di
dalam
e:
kelas.
3. pelaksanaan pengumpulan Data.
Kegiatan pengumpulan data dimulai
pada
bulan Oktober 1984. Hal ini disebabkan oleh ber
bagai hal terutama karena perkuliahan pada . per
guruan tinggi swasta di Jawa Barat pada un.un.nya
•baru dimulai pada bulan September. Kegiatan ini
dimulai setelah mendapat persetujuan dari pihak
vang berwewenang yaitu :
(1). Rektor IKIP Bandung dengan surat Rektor IKIP
Bandung !*>mor 3360/PT.25.Rl/K/84 tertanggal
2 juni 1984.
68
(2). Surat Kasubdit Ketertiban Umum Direktorat
Sosial politik pemerintah Propinsi
Daerah
Tingkat I Jawa Barat Ndmor 070.1./10 64/VI /
34, tertanggal 6 Juni 1984.
(3). surat Koordinator Kantor Koordinasi
Per
guruan Tinggi Swasta Wilayah IV Komor 1130/
K0P.IV/Q/84, tertanggal 12 Juni 1984.
3. pedoraan Pengolahan Data.
Sesuai dengan konsep pendayagunaan yaitu se
gala upaya untuk memungkinkan sesuatu atau
se
seorang berorestasi secara optimal, maka
pedoman
pengolahan data melalui tahapan-tahapan
berikut
sebagai
:
1. Klasifikasi data.
Pengklasifikasian data pertama-taraa
di
dasarkan pada komponen utama pendayagunaan
ya
itu pemberian tugas dan pengembangan.
Pemberian tugas terdiri dari komPonen-kom-
ponen yang disesuaikan dengan komponen tugas me
nurut Keputusan rirektur jenderal Perguruan
tinggi Lepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Re
publik Indonesia No. 48/Dj/Kep/l983 tentang Beban Tugas Tenaga Pengajar pada Perguruan Tinggi
TTegeri.
69
venurut keputusan tersebut, Ekivalensi
V/aktu pengajar Penuh (SWMP) yang setara
38 jam per minggu adalah 12 SKS yang dapat
dengan
di-
sebar ke dalam tugas-tugas institusional sebagai
berikut
:
Pendidikan/pengajaran
2 - 8 SKS
penelitian dan Pengembangan linn
2 - •>
Pengabdian pada rasyarakat
1-6 SKS
3X3
perabinaan Sivitas Akademika
1-4 SKS
Administrasi dan Manajemen
0-3 SKS
!,:engenai aspek pengembangan hanya
di-
klasifikasikan menjadi tiga yaitu pendidikan /
pengajaran, pengembangan ilmu serta administrasi
dan manajemen.
2. Tabulasi Data.
Dalam hal ini dilakukan pemasukan nilai
data tiap komponen ke dalam suatu tabel. Nilai
komponen disusun untuk tiap perguruan
tinggi
yang disusun berdasarkan jenjang pendidikan.
Tabel tersebut nampak sebagai berikut :
Aspek yang dinilai khusus pendidikan/pe
ngajaran yang meliputi :
70
(1). Kedisiplinan
(2). Penguasaan bahan
(3). penyajian bahan
(4). Evaluasi pemahaman mahasiswa
(5). Penampilan diri
3. Analisis Data.
a. Uji hipotesis efektivitas pendayagunaan
Analisis data ditujukan untuk mengadakan
uji hipotesis. Sebagaimana telah dikemukakan
,
hipotesis mayor pertama dalam penelitian ini ada
lah bahwa "Dosen tetap bantuan pemerintah
PTS didayagunakan secara efektif oleh
pada
pimpinan
PTS". Dari hipotesis ini terdapat delapan hipo
tesis minor sesuai dengan aspek yang terkandung
dalam kegiatan pendayagunaan tersebut.
Pengukuran efektivitas dilakukan dengan
menggunakan norma standar untuk setiap aspek.
Hal ini sejalan dengan pendapat 3ruce v.. i'uckman
yang raenyatakan bahwa "It is difficult to inter
pret an individual test score, or to place
in its proper perspective.without some
it
basis
for comparison or standard". (Tuckman 1972:144)
Norma standar yang digunakan adalah prosentasi
sebagaimana digunakan dalam Edwards Personal
Preference Schedule (SPPS). "In the EPPS manual
71
•norms are expressed as standard scores, in addition
to being expressed as presentile scores".
(Tuckman 19 72 : 47).
Dalam hal ini skor efektif adalah 75'
dari
skor maksimal tiap-tiap aspek.
Untuk menguji hipotesis yang digunakan,
di
lakukan uji hipotesis berdasarkan hipotesis statistik sebagai berikut :
H0
: A|
; berarti bahwa pemberian tugas dan
pe
ngembangan dosen tetap bantuan peraerin tah adalah efektif; yaitu bila pemberian
tugas dalam bidang :
Pengajaran sama dengan 75$
Penelitian sama dengan 751°
pengabdian masyarakat sama dengan 75$
pembinaan sivitas akademika sama dengan 75