Pemaknaan Comic Terhadap Lelucon dalam Stand Up Comedy.

ABSTRAK

Allan Triastono Aji. 210110070050. 2013. Pemaknaan Comic Terhadap
Lelucon dalam Stand Up Comedy: Studi Fenomenologi Mengenai Pemaknaan
Comic (Pandji Pragiwaksono, Mosidik Zamzami, dan Ernest Prakasa) Terhadap
Lelucon dalam Stand Up Comedy Melalui Kegiatan Stand Up Nite. Dr. Eni
Maryani, M.Si. sebagai Pembimbing Utama dan Teddy Kurnia Wirakusumah,
Drs. M.I.Kom. sebagai Pembimbing Pendamping. Universitas Padjajaran,
Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Manajemen Komunikasi, Konsentrasi
Manejemen Media.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman comic
tentang lelucon dalam stand up comedy serta pemaknaan comic terhadap lelucon
dalam stand up comedy. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian ini adalah tiga orang comic yang
menjadi pelopor berdirinya kegiatan Stand Up Nite di Indonesia. Teknik
pengambilan data menggunakan wawancara mendalam dan telaah dokumen.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman comic (Pandji
Pragiwaksono, Mosidik Zamzami, dan Ernest Prakasa) tentang lelucon dalam
stand up comedy datang dari fenomena sosial yang mereka alami maupun amati.
Keprihatinan dan kepedulian mereka akan isu SARA (Suku, Agama, Ras dan
Antar golongan), isu bullying, dan diskriminasi sosial yang ada di masyarakat,

memberikan pemaknaan tersendiri bagi para comic.
Pemaknaan comic terhadap lelucon dalam stand up comedy memiliki
keberagaman variasi makna lelucon, yaitu; (1) Lelucon sebagai kritik sosial dan
kebebasan berpendapat, (2) Lelucon sebagai pengungkapan isu bullying, (3)
Lelucon sebagai bentuk komoditas, dan (4) Lelucon sebagai media pencerahan.
Penelitian ini menyarankan agar; (1) Para comic terus konsisten
menyampaikan materi yang berkaitan dengan isu SARA, bullying, maupun
diskriminasi kepada para penonton. (2) Para comic dapat terus memberikan materi
lelucon yang menjadi ciri khasnya masing-masing, (3) Diharapkan para comic
selalu memberikan contoh yang baik dan pengajaran bagi siapa saja yang tertarik
akan stand up comedy, terlepas dari tuntutan biaya yang mungkin memberatkan.

i

ABSTRACT

Allan Triastono Aji. 210110070050. 2013. The Meaning of Jokes by
Comic In Stand Up Comedy: Phenomenology Studies about The Meaning of Jokes
by Comic (Pandji Pragiwaksono, Mosidik Zamzami, and Ernest Prakasa) In
Stand Up Comedy through Stand Up Nite Activity. Dr. Eni Maryani as Main

Counselor and Drs. Teddy Kurnia Wirakusumah, M.I.Kom as Associate
Counselor. University of Padjajaran, Faculty of Communication Science,
Majoring in Communication Management, Media Management.
The research is aimed to know the experience of comics about jokes in
stand up comedy and also the meaning of jokes by comics in stand up comedy.
This research used qualitative methods with phenomenology approach. The
subject of this study are three pioneer of Indonesian stand up comedy. This
research used in depth interview and desk study to collect data.
The result of this research indicated that comic (Pandji Pragiwaksono,
Mosidik Zamzami, dan Ernest Prakasa) experience about jokes in stand up
comedy comes from social phenomenon that they involve in or observe. Their
concern and apprehention about SARA (Sex, Religion, Race, and
Intercommunity), bullying issues, and discrimination in society has given a
special meanings for comics.
The comic’s meaning for the jokes in stand up comedy has a wide
variation of meaning, such as: (1) Jokes as a social critics and a form of freedom
of speech, (2) Jokes to disclose bullying issues, (3) Jokes as a commodity, and (4)
Jokes as an enlightening media.
This research suggest several things: (1) Comics keeps their consistency to
serve stand up comedy materials about SARA, bullying, and discrimination. (2)

Comics keep constantly serve stand up comedy materials as their usual and with
their own. (3) Researcher hopes for comics to always give their best to help and
educate for anyone interested in stand up comedy regardless of the cost.

ii