PENGARUH PENGAWASAN, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA Pengaruh Pengawasan, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Dan Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah.

PENGARUH PENGAWASAN, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN
DAERAH, DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA
PEMERINTAH DAERAH

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh :
DEDY BUDI UTOMO
B 200 080 197

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

PENGARUH PENGAWASAN, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN
DAERAH, DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA
PEMERINTAH DAERAH
Yang ditulis oleh:
DEDY BUDI UTOMO

B.200080197
ABSTRAKSI
Pengelolaan keuangan daerah yang baik perlu ditunjang oleh penerapan sistem akuntansi
keuangan daerah yang baik agar penatausahaannya keuangan di daerah memiliki akurasi dan
akuntabilitas yang tinggi. Selain itu penerapan sistem akuntansi keuangan daerah salah satu
dimensi penting dalam pengelolaan keuangan daerah. Alokasi anggaran publik dilakukan
pengawasan dengan baik yang tercemin dalam anggaran pendapatan daerah dapat diperuntukan
untuk kepentingan publik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengawasan, penerapan sistem
akuntansi keuangan daerah, dan pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja pemerintah
daerah pada pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di kabupaten
Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan data primer yang
diperoleh dari kuestioner. Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai yang bekerja pada Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Kabupaten Sukoharjo. Jumlah sampel
dalam penelitian ini sebanyak 53 responden yang diambil teknik convinience sampling. Teknik
analisis data digunakan uji regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pengawasan berpengaruh terhadap Kinerja
Pemerintah Daerah. Hal ini ditunjukan dari hasil uji t yang menunjukan nilai thitung (2,177) lebih
kecil daripada ttabel (2,021) dengan nilai signifikansi 0,036 < a= 0,05. (2) Penerapan sistem
akuntans i keuangan daerah berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah. Hal ini ditunjukan

dari hasil uji t, yang menunjukan nilai thitung (0,287) lebih kecil dari ttabel (2,021) dengan nilai
signifikansi 0,026 < a= 0,05. (3) Pengelolaan keuangan daerah berpengaruh terhadap kinerja
pemerintah daerah. Hal ini ditunjukan dari hasil uji t, yang menunjukan nilai thitung (2,079) lebih
kecil dari ttabel (2,021) dengan nilai signifikansi 0,045 < a= 0,05.
kata kunci: pengawasan, penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, pengelolaan
keuangan daerah, kinerja pemerintah daerah

A. PENDAHULUAN
Reformasi pengelolaan keuangan daerah ditandai dengan terbitnya berbagai
peraturan baru di bidang pengelolaan keuangan negara dan daerah. Berbagai peraturan
yang ada diantaranya adalah; Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 58 Tahun 2005; PP
Nomor 71 Tahun 2010; paket Undang-Undang (UU) di bidang keuangan negara yang
terdiri dari UU Nomor 17 Tahun 2003, UU Nomor 33 Tahun 2004, serta UU Nomor 8
Tahun 2005. Reformasi pengelolaan keuangan daerah tersebut mengakibatkan terjadinya
perubahan yang mendasar pada pengelolaan keuangan negara dan daerah.
Pada era otonomi, daerah diberi wewenang dan tanggung jawab yang besar untuk
mengelola sumber–sumber keuangan (desentralisasi administratif) demi kemakmuran
rakyat di daerahnya. Desentralisasi administratif dimaksudkan untuk mendistribusikan
kewenangan, tanggung jawab, dan pengelolaan sumber–sumber keuangan untuk
menyediakan pelayanan publik (Coralie dalam Rohman, 2007). Pelimpahan tanggung

jawab tersebut mencakup pendanaan, perencanaan, pelimpahan manajemen fungsi–fungsi
pemerintahan dari pemerintah pusat kepada aparatur daerah, bahkan ke hierarki yang
lebih rendah. Hal ini berakibat pada fungsi dan peran yang harus dimainkan oleh para
pejabat daerah ( Joko Widodo dalam Rohman, 2007)
Pengelolaan keuangan daerah yang baik perlu ditunjang oleh penerapan sistem
akuntansi keuangan daerah yang baik agar penatausahaan keuangan di daerah memiliki
akurasi dan akuntabilitas yang tinggi. Selain itu, penerapan atas akuntansi keuangan
daerah juga merupakan salah satu dimensi penting yang tidak kalah pentingnya dalam
pengelolaan keuangan daerah. Alokasi anggaran publik dilakukan pengawasan dengan
baik yang tercermin dalam anggaran pendapatan daerah (APBD) dapat diperuntukkan

untuk kepentingan publik. Suwardjono (2005: 14) menegaskan bahwa akuntansi akan
mempunyai peran yang nyata dalam kehidupan sosial ekonomi kalau informasi yang
dihasilkan oleh akuntansi dapat mengendalikan perilaku pengambil kebijakan ekonomi
untuk bertindak menuju ke suatu pencapaian tujuan sosial dan ekonomi negara. Bila
dicermati lebih jauh dalam pengelolaan keuangan daerah, akuntansi menjadi salah satu
kendala teknis bagi eksekutif dalam pengelolaan keuangan daerah.
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk menguji dan memberikan
bukti empiris mengenai :
1. Pengaruh pengawasan terhadap kinerja pemerintah daerah.

2. Pengaruh penerapan sistem akuntansi keuangan daerah terhadap kinerja pemerintah
daerah
3. Pengaruh pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja pemerintah daerah.

B. LANDASAN TEORI
Kinerja Pemerintah Daerah
Kinerja adalah kemampuan kerja yang ditunjukkan dengan hasil kerja.
Atmosudirdjo dalam Haryanto (2009) kinerja dapat dijelaskan sebagai suatu kajian
tentang kemampuan suatu organisasi dalam pencapaian tuj uan. Penilaian kinerja dapat
dipakai untuk mengukur kegiatan-kegiatan organisasi dalam pencapaian tujuan dan juga
sebagai bahan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Dari pendapat tersebut dapat
dikatakan bahwa kinerja organisasi merupakan suatu prestasi kerja dan proses
penyelenggaraan untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
Menurut Eko (2007) dalam Wawan dan Lia (2009) sistem akuntansi keuangan
daerah adalah serangkaian secara sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan
elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan
pelaporan keuangan di lingkungan pemerintah daerah. Kata Penerapan dalam Kamus
Bahasa Indonesia adalah menerapkan, melaksanakan, sesuatu yang telah ditetapkan.

Berdasarkan pengertian tersebut diatas ditarik kesimpulan bahwa penerapan sistem
akuntansi keuangan daerah merupakan kandungan sistem akuntansi yang terdapat dalam
Permendagri No. 59 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai
pedoman bagi pemerintah daerah mulai dari proses pencatatan, pengklasifikasian,
pengkikhtisaran, sampai kepada menyusun dan menyajikan laporan keuangan daerah
Pengelolaan Keuangan Daerah
Menurut Permendagri No.13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah pasal 1 Pengelolaan Keuangan Daerah adalah

keseluruhan kegiatan yang

meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan
pengawasan keuangan daerah. Devas dalam Abdul Rohman (2009) mengemukakan
bahwa tujuan utama dari pengelolaan keuangan daerah adalah Pertanggungjawaban,
Mampu memenuhi kewajiban, Kejujuran, Hasil guna dan daya guna kegiatan daerah,
Pengendalian petugas keuangan pemerintah daerah.
Pengawasan
Menurut Sujamto (1986: 19) pengertian dari pengawasan adalah

segala usaha


atau kegiatan untuk mengetahui atau menilai kenyataan yang sebenarnya tentang
pelaksanaan tugas atau pekerjaan, apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak.

Jenis-Jenis Pengawasan Pengawasan keuangan Negara dan daerah menurut Abdul Halim
(2004: 166) adalah Pengawasan keuangan Negara dan Daerah berdasarkan ruang
lingkupnya dibedakan menurut jenis yaitu Pengawasan Intern dan Pengawasan Ekstern.
Berdasarkan subyek yang melakukan pengawasan, dalam sistem administrasi Negara
Indonesia ( LAN-RI,1992 :146-147) yaitu Pengawasan Melekat, Pengawasan Fungsional,
Pengawasan Legislatif, Pengawasan Masyarakat.
Hipotesis
H1: Pengawasan berpengaruh terhadap Kinerja Pemerintah Daerah
H2: Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah berpengaruh terhadap Kinerja
Pemerintah Daerah
H3: Pengelolaan Keuangan Daerah berpengaruh terhadap Kinerja Pemerintah Daerah

C. METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian survei. Penelitian ini merupakan field
research, karena dilakukan dalam lingkungan alami yang sesungguhnya. Dengan

demikian, penelitian ini menggambarkan hubungan kausal antara pengawasan, penerapan
sistem akuntansi keuangan daerah, pengelolaan keuangan terhadap kinerja pemerintah
daerah.
Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh Pegawai Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten
Sukoharjo. Sampel dalam penelitian ini yaitu Pegawai Dinas Pengelolaan Pendapatan

Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sukoharjo di sekretariat, bidang
akuntansi, bidang anggaran, bidang kas yang berjumlah 53 orang. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan convenience sampling.
Metode Analisis Data
Data dari responden yang terkumpul dengan instrument kuesioner sebelum diolah
lebih lanjut harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan
agar data yang telah diperoleh tersebut benar-benar valid dan realibel. Penelitian ini
menggunakan bantuan program SPSS for windows.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan rumus:
? ? ? ??

? ??


? ??

? ?

Keterangan:
KPD : Kinerja Pemerintah Daerah
a

: Nilai intersep (konstan)

b1... b4 : Koefisien arah regresi
PGA : Pengawasan
PSAK : Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
PKD : Pengelolaan Keuangan Daerah
e

: error

D. HASIL PENELITIAN

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
berganda, yaitu untuk mengetahui pengaruh pengawasan, penerapan system akuntansi
keuangan daerah dan pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja pemerintah daerah

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan bantuan SPSS Release 16,00 didapatkan
persamaan regresi sebagai berikut:
KPD = -2,696 + 0,201 PGA + 0,287 PSAK + 0,200 PKD +
Persamaan di atas menunjukkan bahwa nilai konstanta (a) adalah sebesar -2,696;
hal ini menunjukkan bahwa apabila tidak terdapat variabel pengawasan, penerapan
sistem akuntansi keuangan, pengelolaan keuangan daerah, maka kinerja pemerintah
daerah akan mengalami penurunan dengan nilai -2,696.
Nilai koefisien regresi untuk variabel pengawasan (b1 ) menunjukkan nilai 0,201
dengan parameter positif, hal ini menunjukkkan bahwa apabila Pengawasan semakin baik
maka akan meningkatkan kinerja pemerintah daerah.
Nilai koefisien regresi untuk variabel Penerapan Sistem Akuntansi (b2 ) adalah
sebesar 0,287 dengan parameter positif, hal ini menunjukkkan bahwa apabila Penerapan
sistem akuntansi daerah semakin baik, maka akan meningkatkan kinerja pemerintah
daerah.
Nilai koefisien regresi untuk variabel Pengelolaan Keuangan Daerah (b3 ) adalah
0,200 dengan parameter positif, hal ini menunjukkkan bahwa apabila Pengelolaan

Keuangan Daerah semakin baik, maka akan meningkatan kinerja pemerintah daerah.
Hasil Perhitungan Uji F dengan level of significant sebesar 0,05 diperoleh Fhitung
11,021 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 yang nilainya lebih kecil dari 0,05, dengan
demikian model regresi dalam penelitian ini adalah Fit.
Hasil Perhitungan untuk nilai R2 diperoleh dalam analisis regresi berganda
diperoleh angka koefisen determinasi atau

R2 sebesar 0,479 artinya bahwa 47,9 %

Kinerja Pemerintah Daerah dapat dijelaskan oleh variabel Pengawasan, Penerapan Sistem

Akuntansi Keuangan, Pengelolaan Keuangan Daerah sedangkan sisanya yaitu 52,1 %
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikasi pengaruh variabel independen yaitu
Pengawasan, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan, Pengelolaan Keuangan Daerah
terhadap Kinerja Pemerintah Daerah di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah.
a. Hasil Uji Hipotesis 1
Hasil uji t untuk hipotesis 1 pada pengaruh pengawasan terhadap kinerja

pemerintah daerah diperoleh nilai thitung sebesar 2,177 lebih besar dari ttabel sebesar
2,023 dan nilai probabilitas 0,036 yang nilainya lebih kecil dari 0,05, hal ini berarti
H0 ditolak artinya pengawasan berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Askam Tuasikal (2008) dan Penelitian ini juga didukung oleh penelitian Abdul
Rohman (2009) yang menyatakan bahwa pengawasan berpengaruh terhadap Kinerja
Pemerintah Daerah, dan membantu para anggota organisasi dalam melaksanakan
tanggung jawab secara efektif dan mencapai kinerja yang lebih baik.
b. Hasil Uji Hipotesis 2
Hasil uji t untuk hipotesis 2 pada pengaruh penerapan sistem akuntansi
keuangan terhadap kinerja pemerintah daerah diperoleh nilai thitung sebesar 2,319 lebih
besar dari ttabel sebesar 2,023 dan nilai probabilitas 0,026 yang nilainya lebih kecil
dari 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak artinya penerapan sistem akuntansi keuangan
berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah.

Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian Abdul Ro hman (2009) tentang
pengaruh implementasi sistem akuntansi, pengelolaan keuangan daerah terhadap
fungsi pengawasan intern dan kinerja pemerintah daerah pada Pemerintah Daerah
(Pemda) di Jawa Tengah.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Implementasi
sistem akuntansi pemerintahan dan implementasi pengelolaan keuangan daerah
berpengaruh terhadap fungsi pengawasan intern, (2) Implementasi sistem akuntansi
pemerintahan, implementasi pengelolaan keuangan daerah, dan fungsi pengawasan
intern berpengaruh terhadap kinerja Pemda.
c. Hasil Uji Hipotesis 3
Hasil uji t untuk hipotesis 3 pada pengaruh pengelolaan keuangan daerah
terhadap kinerja pemerintah daerah diperoleh nilai thitung sebesar 2,079 lebih besar
dari ttabel sebesar 2,023 dan nilai probabilitas 0,045 yang nilainya lebih kecil dari 0,05.
Hal ini berarti H0 ditolak dan artinya pengelolaan keuangan daerah berpengaruh
terhadap kinerja pemerintah daerah.
Pengelolan yang baik akan menciptakan laporan keuangan yang baik pula, hal
ini dapat mengindikasikan bahwa kinerja yang baik pula pada instansi atau organisasi.
Abdul Rohman (2008) menyatakan bahwa pengelolaan keuangan yang berorentasi
pada kinerja menunjukkan adanya akuntabilitas kinerja yang terdapat keterkaitan
antara sasaran strategis yang ingin dicapai dengan jumlah dana yang dialokasikan
maka dapat diasumsikan bahwa pengelolaan keuangan daerah yang baik akan
berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah.

E. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut
1. Berdasakanp hasil analisa data diketahui Pengawasan berpengaruh terhadap
Kinerja Pemerintah Daerah, hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar 2,177
lebih besar dari ttabel sebesar 2,023 dan nilai probabilitas 0,036 yang nilainya lebih
kecil dari 0,05, artinya H0 ditolak
2. Berdasakan hasil analisa data diketahui Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah berpengaruh terhadap Kinerja Pemerintah Daerah, hal ini ditunjukkan
dengan nilai thitung sebesar 2,319 lebih besar dari ttabel sebesar 2,023 dan nilai
probabilitas 0,026 yang nilainya lebih kecil dari 0,05, artinya H0 ditolak.
3. Berdasakan hasil analisa data diketahui Pengelolaan Keuangan Daerah
berpengaruh terhadap Kinerja Pemerintah Daerah, hal ini ditunjukkan dengan
nilai thitung sebesar 2,079 lebih besar dari ttabel sebesar 2,023 dan nilai probabilitas
0,045 yang nilainya lebih kecil dari 0,05, artinya H0 ditolak
Saran
Adanya berbagai keterbatasan dan kekurangan dari penelitian ini, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut:
1. Diharapkan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Sukoharjo lebih memperhatikan faktor penerapan sistem akuntansi keuangan,
sehingga kinerja pemerintah daerah akan semakin baik.

2. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo
diharapkan juga melakukan pengawasan dan pengelolaan keuangan daerah secara
optimal sehingga kinerja pemerintah daerah mengalami peningkatan.
3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan lebih memperluas jangkauan penelitian
dengan lebih menambahkan sampel penelitian serta variabel-variabel yang lain
yang dapat mempengaruhi kinerja pemerintah daerah..

F. DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah. 1997. Mekanisme Pengawasan APBD di Kabupaten Sleman. Tesis S-2
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, tidak dipublikasikan
Andiani, Novi. 2012. Pengaruh Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah dan Implementasi
Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Fungsi Pengawasan Keuangan Daerah.
Skripsi S-1 Universitas Muhammadiyah Surakarta, tidak dipublikasikan.
Ardiansyah, Andhika. 2010. Pengaruh Pengawasan Fungsional Terhadap Kinerja
Pemerintah Daerah. Skripsi S-1 Universitas Pasundan Bandung. Diunduh dari:
http:www.digilib.unpas.ac.id.
Asrul, Azis. 2009. Analisa Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah pada
Pemerintah Gorongtalo. Tesis S-2 Universitas Gadjahmada Yogyakarta. Diunduh
dari: http:www.etd.ugm.ac.id.
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta :Erlangga.
Baswir, Revrisond. 1999. Akuntansi Pemerintahan Indonesia.Yogyakarta: BPFE.
Damanik, U. 2001. Paradigma Baru Pengawasan Keuangan Negara. Jurnal Akuntansi
dan Keuangan Sektor Publik (JAKSP): 2(1): halaman 19-42.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19.
Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.
Halim, Abdul. 2004. Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.
Halim, Abdul. 2008. Auditing Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan.Yogyakarta : UPP
AMP YKPN.
Haryanto. 2009. Pengukuran Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Jepara Tahun 2007. Tesis S-2 Universitas Gadjahmada Jogyakarta. Diunduh dari:
http:www.etd.ugm.ac.id.
Herminingsih. 2009. Pengaruh Partisipasi dalam Penganggarandan Peran Manajerial
Pengelola Keuangan Daerah terhadap Kinerja Pemerintah Daerah. Tesis S-2
Universitas Diponegoro Semarang. Diunduh dari: Perpustakaan elektronik UNDIP:
http:www.e-prints.undip.ac.id.
Indudewi, Dian. 2009. Pengaruh Sasaran Jelas dan Terukur, Insentif, Desentralisasi dan
Pengukuran Kinerja terhadap Kinerja Organisasi. Tesis S-2 Universitas
Diponegoro Semarang. Diunduh dari: Perpustakaan elektronik UNDIP: http:www.eprints.undip.ac.id.
Indriantoro, Nur, dan Supomo, Bambang. 1999. Metode Penelitian Bisnis untuk Bisnis
dan Manajemen. Yogyakarta:BPFE.
LAN RI. 1992. Informasi Pan Nomor 3 Tahun 1. Jakarta: LAN RI.
Latifah, Lyna dan Arifin Sabeni. 2007. Faktor Keperilakuan Organisasi Implementasi
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. Proceeding SNA X (Kode ASPP-13) di
Universitas Hassanudin Makassar.
Mardiasmo. 2001. Perencanaan Keuangan Publik sebagai Tuntutan dalam Pelaksanaan
Pemerintahan Daerah yang Bersih dan Berwibawa. Jakarta. Diskusi Panel Nasional.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Offset.
Mahsun, Mohamad. 2009. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta :BPFE.
Mulyadi. 2001. Balance Scorecard:Alat Manajemen Kontemporer
Pelipatgandakan Kinerja Keuangan Perusahaaan. Jakarta :Salemba Empat.

untuk

Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara.
Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah.
Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Republik Indonesia. 2006. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Republik Indonesia. 2007. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 sebagai
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Rohman, Abdul. 2007. Pengaruh Peran Manajerial Pengelola Keuangan dan Fungsi
Pemeriksaan Intern terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Survei pada Pemda Kota,
Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah). Jurnal MAKSI, Vol. 7, no. 2, Agustus:
halaman 206-220.
________, 2009. Pengaruh Implementasi Sistem Akuntansi, Pengelolaan Keuangan
Daerah terhadap Fungsi Pengawasan dan Kinerja Pemerintah Daerah (Survei pada
Pemda di Jawa Tengah). Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 9, No. 1, Februari:
halaman 21-32.
Roviyantie, Devi. 2012. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penerapan
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal
Akuntansi, Volume 1 Nomer 1.
Sekaran, Uma. 2006. Metode untuk Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sujamto. 1983. Beberapa Pengertian tentang Pengawasan. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Sukmana, Wawan dan Anggarsari, Lia. 2009. Pengaruh Pengawasan Intern dan
Pelaksanaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah
Daerah. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Universitas Siliwangi. Vol.4, No.1.
Sumiati. 2013. Pengaruh Penerapan Sistem Pemerintah Daerah, Akuntabilitas keuangan,
ketaatan pada perundangan terhadap Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah.
Tesis S2 Universitas Riau. Diunduh dari: http:www.repository.unri.ac.id.
Suparno. 2010. Pengaruh Akuntabilitas Keuangan Daerah, Value for Money, Kejujuran,
Tranparansi dan Pengawasan terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah. Tesis S-2
Universitas Sumatra Utara. Diunduh dari: http:www.repository.usu.ac.id.

Susmanto, Bintang. 2008. Pengawasan Intern pada Kementerian Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat . Diunduh dari: Kementerian Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat. http://www.menkokesra.go.id/content/view/117/323/.
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga.
Yogyakarta: BPFE.
Tuasikal, Askam. 2008. Pengaruh Pengawasan, Pemahaman Sistem Akuntansi Keuangan
dan Pengelolaan Keuangan Terhadap Kinerja Unit Satuan Kerja Pemerintah Daerah.
Journal Finance dan Banking Universitas Pattimura Ambon. Vol. 10, Juni. halaman.
66-88.
Warisno. 2009. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah di Lingkungan Pemerintah Jambi. Tesis S-2 Universitas Sumatra Utara.
Diunduh dari: http:www.repository.usu.ac.id.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Study Kasus Pada Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Di Pemerintah Kota Bandung)

3 29 3

PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, SISTEM AKUNTANSI KEUANGANDAERAH, DAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja, Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Penilaian Kin

0 4 19

PENGARUH PENGAWASAN, PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN, DAN PENGELOLAAN KEUANGAN TERHADAP Pengaruh Pengawasan, Pemahaman Sistem Akuntansi Keuangan, Dan Pengelolaan Keuangan Terhadap Kinerja Unit Satuan Kerja Pemerintah Daerah (Studi Kasus Dinas pendapa

0 1 15

PENGARUH PENGAWASAN, PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN, DAN PENGELOLAAN KEUANGAN TERHADAP Pengaruh Pengawasan, Pemahaman Sistem Akuntansi Keuangan, Dan Pengelolaan Keuangan Terhadap Kinerja Unit Satuan Kerja Pemerintah Daerah (Studi Kasus Dinas pendapa

0 2 14

PENGARUH PENGAWASAN, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN PENGELOLAAN Pengaruh Pengawasan, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Dan Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah.

0 2 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pengawasan, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Dan Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah.

0 1 11

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Pengawasan, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Dan Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah.

0 1 4

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH Pengaruh Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Fungsi Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Pada Dinas Penda

0 0 13

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH TERHADAP Pengaruh Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Fungsi Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Pada Di

1 1 14

PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL, SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR (Survey pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar)

0 2 11