PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL, SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR (Survey pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar)
PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL, SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN
DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA
KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR
(Survey pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar)
Oleh :
Dewi SPA1 dan Fadjar Harimurti 2
1,2)
Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta
e-mail: dewi.astutie@gmail.com, fadjarharimurti@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pengawasan internal, sistem
akuntansi keuangan daerah dan pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja keuangan
Pemerintah Daerah. Objek penelitian ini adalah di Pemerintah Kabupaten Karanganyar, yaitu
di Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) yang sekarang
berganti nama menjadi Badan Keuangan Daerah (BKD), dengan cara menyebarkan kuesioner
ke bagian yang terkait, sehingga digunakan teknik pengambilan sampel purposive random
sampling karena berdasar pertimbangan peneliti dalam memilih sampel. Kemudian dilakukan
uji instrument, uji asumsi klasik dan menggunakan analisis regresi berganda Kesimpulan dari
hasil pengujian setiap hipotesis menunjukkan bahwa (1) pengawasan internal berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah (2) sistem akuntansi keuangan
daerah berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah (3) pengelolaan
keuangan daerah berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.
Dengan demikian seluruh hipotesis yang diajukan diterima.
Kata kunci : pengawasan internal, sistem akuntansi keuangan daerah, pengelolaan keuangan
daerah, kinerja keuangan
bidang
PENDAHULUAN
Daerah
memiliki
peran
dalam
baik
pemerintah.
sektor
swasta
Didukung
maupun
dengan
mengelola asset, dalam hal ini termasuk
diterapkannya pelaksanaan otonomi daeah
keuangan daerah, sehingga masing-masing
maka pemerintah daerah harus dapat
daerah perlu
menunjukkan
mengelola keuangan yang
kinerja
yang
optimal.
dimilikinya. Untuk dapat mencapai tata
Pemerintah dikatakan mempunyai kinerja
kelola pemerintahan yang baik (Good
baik apabila pemerintah tersebut mampu
Corporate
menjadi
Governance)
tanggung
jawab
maka
sudah
pemerintah
mengelola pemerintahan sehingga dapat
memberikan
kesejahteraan
kepada
daerah untuk dapat mewujudkannya. Hal
masyarakatnya secara keseluruhan. (Made
ini tercermin dalam kinerja pemerintah
Budi Sastra Wiguna, 2015).
daerah, dengan demikian setiap kegiatan
Terdapat beberapa faktor yang
diharapkan dapat menghasilkan kinerja
mempengaruhi kinerja, diantaranya adalah
yang optimal, hal ini terjadi di semua
pengawasan
166
internal.
Pengawasan
ini
EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017
Penelitian
bertujuan untuk mencegah sedini mungkin
mengenai
pengaruh
pemborosan,
pengawasan internal terhadap kinerja ini
penyelewengan, hambatan, kesalahan, dan
sudah dilakukan oleh Made Budi Sastra
kegagalan dalam mencapai tujuan dan
Wiguna (2015), yang menunjukkan hasil
pelaksanaan tugas – tugas organisasi.
yang signifikan antara pengawasan dan
(Almanda Primadona, 2013). Pengawasan
kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten
interen
kegiatan
Bulleleng. Almanda Primadona (2013)
pengawasan baik administrasi maupun
dalam penelitian nya juga mengungkapkan
pengelolaan keuangan oleh pihak interen
bahwa pengawasan internal berpengaruh
perusahaan. Menurut Peraturan Pemerintah
dalam kepuasan kinerja pemerintahan kota
Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Bandung.
terjadinya
penyimpangan,
meliputi
suatu
Faktor lain yang mempengaruhi
Pengendalian Intern Pemerintah:
kinerja suatu Pemerintah Daerah adalah
Pengawasan Intern adalah seluruh
proses kegiatan audit, review,
evaluasi, pemantauan dan kegiatan
pengawasan
lain
terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi
dalam
rangka
memberikan
keyakinan
yang
memadai bahwa kegiatan telah
dilaksanakan secara efektif dan
efisien
untuk
kepentingan
pimpinan
dalam
rangka
mewujudkan kepemerintahan yang
baik. Inspektorat Jenderal atau
nama lain yang secara fungsional
melaksanakan pengawasan intern
adalah Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah yang bertanggung
jawab
langsung
kepada
menteri/pimpinan lembaga.
sistem
akuntansi
keuangan
daerah.
Almanda Primadona (2013) mengatakan
bahwa
Sistem
Daerah
berpengaruh
Pemerintah
Akuntansi
daerah..
Keuangan
terhadap
Sistem
kinerja
akuntansi
keuangan daerah yang memadai tersebut
tidak hanya dapat memverifikasi transaksitransaksi agar dapat ditelusuri dana-dana
sesuai dengan tujuannya, serta mengecek
otoritas,
efisiensi,
dan
keabsahan
pembelajaran dana, tetapi sistem tersebut
juga dapat mendukung pada pencapaian
kinerja. (Wawan dan Lia: 2009 dalam
Untuk dapat mewujudkan Good
Rahmat Hidayat, 2015). Penelitian dari
Corporate Governance maka pengawasan
Rahmad Hidayat (2015) sendiri juga
internal
menyatakan
dalam
instansi
pemerintah
bahwa
Sistem
dilakukan oleh BPKP, kemudian informasi
Keuangan
hasil
berpengaruh terhadap kinerja Pemerintah
dari
pengawasan
selanjutnya
disampaikan kepada Presiden (Dadang
Kurnia, 2015)
Pemerintah
Akuntansi
Daerah
juga
Daerah kota Padang.
Selain pengawasan internal dan
sistem akuntansi keuangan Pemerintah
EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017
167
Daerah,
terdapat
faktor
lain
yang
berpengaruh terhadap kinerja. Made Budi
berpengaruh yaitu pengelolaan keuangan
Sastra
daerah. Dengan pengelolaan keuangan
tentang Pengaruh Pengawasan Keuangan
yang baik maka akan dapat meningkatkan
Daerah, Akuntabilitas dan Transparansi
kinerja.
Pengelolaan Keuangan Daerah. Dengan
Pengelolaan
Keuangan
Desa
Wiguna
dkk(2015)
,
meneliti
adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
penelitian
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
Buleleng, hasil penelitian menyatakan
pelaporan,
bahwa
dan
pertanggungjawaban
di
Inspektorat
pengawasan
Kabupaten
keuangan
daerah,
keuangan desa (Puji Agus, 2015).Dalam
akuntabilitas
hal ini juga sama dengan pengelolaan
keseluruhan maupun parsial berpengaruh
keuangan daerah. Rahmad Hidayat (2015)
signifikan terhadap kinerja.
dari hasil penelitiannya mengatakan bahwa
dan
Penelitian
transparansi
lain
baik
dilakukan
oleh
pengelolaan keuangan daerah berpengaruh
Rahmad Hidayad (2015), dengan judul
positif
kinerja
Pengaruh Pengelolaan Keuangan Daerah
pemerintah daerah.
Made Budi Sastra
Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
Wiguna
hasil
Terhadap
signifikan
menyatakan
terhadap
(2015)
bahwa
penelitian
akuntabilitas
dan
(Studi
Kinerja
Empiris
Pemerintah
pada
Daerah
Satuan
Kerja
transparansi berpengaruh positif signifikan
Perangkat Daerah di Kabupaten Padang
terhadap kinerja pemerintah daerah.
Pariaman) hasil penelitiannya dari ketiga
Penelitian
ini
dilakukan
di
variabel
semuanya
juga
mendukung
Pemerintah Kabupaten Karanganyar dalam
kinerja. Penelitian ini merupakan replikasi
hal ini di Dinas Pendapatan, Pengelolaan
dari Risdhayanti Nur Sholikah (2016),
Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)
dengan
Kabupaten Karanganyar. Dengan harapan
Interen, Pengawasan Sistem akuntansi
akan semakin memperkuat dari hasil
keuangan
daerah
penelitian sejenis sebelumnya.
Keuangan
Daerah
Laporan
Kauangan
Penelitian serupa dilakukan oleh
judul
Almanda Primadona (2013) dengan judul
Kabupaten
Pengaruh
penelitian
Pengawasan
Intern
dan
Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap
variabel
Kinerja Pemerintah Daerah, Penelitian
interen,
dilakukan
keuangan
di
Kota
Bandung,
hasil
Pengaruh
dan
yaitu
Pengelolaan
Terhadap
di
Boyolali,
ini
Pengawasan
Kualitas
DPPKAD
tetapi
dalam
menghubungkan
pengaruh
pemahaman
daerah
pengawasan
sistem
dan
ketiga
akuntansi
pengelolaan
penelitian menyatakan bahwa pengawasan
keuangan daerah terhadap kualitas laporan
interen dan pengelolaan keuangan daerah
keuangan.
168
EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017
Dengan
demikian
perbedaan
pengaruh pengawasan internal, sistem
penelitian ini dengan sebelumnya adalah
akuntansi
mengganti
pengelolaan keuangan daerah terhadap
variabel
kualitas
laporan
keuangan menjadi variabel kinerja, karena
berdasarkan
penelitian-penelitian
sebelumnya
kinerja dipengaruhi oleh
daerah
dan
kinerja keuangan daerah pemerintah.
Hipotesis yang diajukan dalam
penelitian
beberapa faktor, diantaranya akuntabilitas,
transparansi, pengelolaan keuangan daerah
keuangan
ini
adalah
sebagai
berikut:
1. Pengawasan
internal
berpengaruh
dan pengawasan interen. Sehingga dalam
signifikan terhadap kinerja keuangan
penelitian ini mencoba menghubungkan
Pemerintah
variabel yang digunakan oleh Risdhayanti
Karanganyar.
Nur Solikhah tetapi variabel pemahaman
Daerah
Kabupaten
2. Sistem akuntansi keuangan daerah
sistem akuntansi diganti dengan Sistem
berpengaruh
Akuntansi Keuangan Daerah, sedangkan
kinerja keuangan Pemerintah
variabel dependen kualitas diganti menjadi
Kabupaten Karanganyar.
kinerja. Obyek penelitian juga berbeda
karena
dilakukan
di
Kabupaten
Karanganyar.
terhadap
Daerah
3. Pengelolaan
keuangan
daerah
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja keuangan Pemerintah Daerah
Berdasar uraian di atas maka judul
penelitian
signifikan
ini
adalah
:
Kabupaten Karanganyar.
“Pengaruh
Pengawasan Interen, Sistem akuntansi
METODE PENELITIAN
keuangan
Jenis Penelitian
daerah
dan
Pengelolaan
Keuangan Daerah Terhadap Kinerja
Jenis penelitian ini adalah survey yang
Keuangan
dilakukan
Pemerintah
Daerah
di
DPPKAD
Kabupaten
Kabupaten Karanganyar (Survey pada
Karanganyar yang sekarang sudah berubah
DPPKAD Kabupaten Karanganyar)
nama menjadi Badan Keuangan Daerah
Permasalahan penelitian ini adalah
apakah
pengawasan internal, sistem
akuntansi
keuangan
daerah
dan
(BKD)
Kabupaten
Karanganyar.
Dipilihnya obyek di BKD (DPPKAD) ini
karena badan ini bertugas memonitor dan
pengelolaan keuangan daerah berpengaruh
mengevaluasi
signifikan
daerah di Kabupaten Karanganyar.
terhadap
pemerintah
kinerja
daerah
keuangan
pengelolaan
keuangan
Kabupaten
Karanganyar. Tujuan penelitian ini untuk
mendapatkan
bukti
empiris
mengenai
EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017
169
Jenis dan Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan adalah data
Teknik pengumpulan data menggunakan
kuantitatif dari hasil skor kuesioner.
kuesioner yang diukur dengan skala Likert
Sedangkan sumber data adalah data primer
5 poin.
dari hasil penyebaran kuesioner.
Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh
pegawai
BKD/DPPKAD
Pemerintah Kabupaten Karanganyar yang
berjumlah 101 orang. Teknik pengampilan
sampel menggunakan purposive random
sampling,
yaitu
pengambilan
sampel
berdasar pertimbangan peneliti. Adapun
yang menjadi pertimbangan peneliti adalah
bagian yang terkait dengan pengelolaan
keuangan daerah, yaitu Bagian Keuangan,
yang membawahi bagian anggaran, bagian
perbendaharaan kas, bagian akuntansi dan
Uji Asumsi Klasik dilakukan melalui
empat uji yaitu uji multikolinieritas, uji
autokorelasi, uji heteroskedastisitas,
dan uji normalitas.
2. Teknik analisis data
Pengawasan internal, sistem akuntansi
keuangan
daerah
dan
keuangan
daerah
terhadap
keuangan
pengelolaan
pemerintah
kinerja
daerah
dinyatakan dengan persamaan sebagai
berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
bagian pengelolaan asset.
Keterangan:
Y
Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan empat
=
Kinerja
keuangan
pemerintah daerah
item kuesioner, yaitu sistem akuntansi
X1
= Pengawasan internal
keuangan daerah, pengelolaan keuangan
X2
=
daerah dan kinerja keuangan pemerintah
keuangan daerah
daerah yang mengadopsi dari penelitian
X3
Rahmad Hidayat (2015) dan kuesioner
daerah
pengawasan internal yang mengadopsi dari
α
= Konstanta
penelitian
β1, β2, β3
= Koefisien regresi
e
= Error
Risdhayanti
Nur
Sholikah
(2016). Pengujian kualitas data instrumen
Sistem
akuntansi
= Pengelolaan keuangan
penelitian dilakukan uji validitas dan
reliabilitas instrumen menggunakan rumus
Korelasi Pearson dan Cronbach Alpha.
170
EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017
3. Pengujian Hipotesis
HASIL PENELITIAN
Pengujian hipotesis dilakukan melalui
uji t. Kriteria pengujian: apabila p
value < 0,05 maka Ho ditolak berarti
pengawasan internal, sistem akuntansi
keuangan
daerah
keuangan
daerah
berpengaruh
dan
pengelolaan
secara
Deskripsi Responden
Sampel dalam penelitian ini adalah bagian
keuangan
yang
terhadap
-
Bagian Anggaran berjumlah
= 12
-
kinerja keuangan pemerintah daerah.
Sebaliknya apabila p value 0,05
Bagian
daerah
dan
pengelolaan
Perbendaharaan
berjumlah
-
kas
= 15
Bagian Akuntansi berjumlah
maka Ho diterima berarti pengawasan
internal, sistem akuntansi keuangan
beberapa
bagian berikut:
parsial
signifikan
membawahi
= 10
-
keuangan
Bagian Aset Daerah berjumlah
= 12
daerah secara parsial tidak berpengaruh
Sehingga
signifikan terhadap kinerja keuangan
keuangan berjumlah 49 orang.
pemerintah daerah.
Dari keseluruhan bagian tersebut, semua
4. Uji
F
bertujuan
untuk
jumlah
pegawai
di
bagian
menguji
transaksi bermuara di bagian akuntansi,
ketepatan model regresi linier berganda
dengan demikian kuesioner lebih banyak
dalam
disarankan
memprediksi
pengaruh
untuk
diisi
oleh
bagian
pengawasan internal, sistem akuntansi
akuntansi. Adapun jumlah kuesioner yang
keuangan
daerah
dan
dapat diolah berjumlah 37.
keuangan
daerah
terhadap
pengelolaan
kinerja
keuangan pemerintah daerah
5. Uji koefisien determinasi bertujuan
mengetahui
persentase
pengaruh
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen
Hasil uji validitas item untuk
pengawasan internal, sistem akuntansi
keuangan
daerah
dan
pengelolaan
keuangan
daerah
terhadap
keuangan pemerintah daerah
kinerja
variabel
pengawasan
internal,
sistem
akuntansi keuangan daerah, pengelolaan
keuangan daerah, dan
kinerja keuangan
pemerintah daerah melalui uji Korelasi
Pearson menunjukkan bahwa semua item
pernyataan valid, ditunjukkan p value <
0,05.
EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017
171
No.
Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
X1
0,000
0,001
0,000
0,007
0,013
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
Berdasarkan
Tabel 1. Hasil Uji Validitas
p value
Α
X2
X3
Y
0,000
0,000
0,000
0,05
0,028
0,000
0,000
0,05
0,006
0,000
0,000
0,05
0,003
0,000
0,000
0,05
0,011
0,000
0,003
0,05
0,010
0,000
0,005
0,05
0,000
0,000
0,000
0,05
0,000
0,000
0,001
0,05
0,000
0,000
0,000
0,05
0,000
0,000
0,05
0,000
0,000
0,05
0,000
0,05
uji
reliabilitas
Kesimpulan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
keuangan daerah, dan
kinerja keuangan
instrumen diperoleh hasil bahwa instrumen
pemerintah daerah dinyatakan reliabel
untuk variabel pengawasan internal, sistem
karena
akuntansi keuangan daerah, pengelolaan
menghasilkan Cronbach Alpha > 0,60.
masing-masing
variabel
Tabel 2: Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel
Cronbach Alpha
Kriteria uji
Kesimpulan
Pengawasan internal
0,856
0,60
Reliabel
Sistem akuntansi keuangan
daerah
0,834
0,60
Reliabel
Pengelolaan keuangan daerah
0,842
0,60
Reliabel
Kinerja keuangan pemerintah
daerah
0,910
0,60
Reliabel
Hasil Uji Asumsi Klasik
terjadi masalah heteroskedastisitas, tidak
Hasil uji asumsi klasik menunjukkan
terjadi masalah autokorelasi, dan residual
bahwa model regresi linier berganda tidak
normal.
terjadi masalah multikolinieritas, tidak
Tabel 3: Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolinieritas
Hasil Uji
Tolerance (0,858; 0,912; 0,793) > 0,1
VIF (1,166; 1,096; 1,261) < 10
Uji Autokorelasi
Uji Heteroskedastisitas
P value (0,996) > 0,05
P value (0,558; 0,139; 0,885) > 0,05
Uji Normalitas
P value (0,413) > 0,05
172
Kesimpulan
Tidak ada multikolinieritas
Tidak ada Autokorelasi
Tidak ada
Heteroskedastisitas
Residual normal
EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil analisis regresi linier berganda
dengan program SPSS versi 20 disajikan
seperti tabel berikut.
Tabel 5: Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel Independen
Koefisien regresi
Nilai t
Signifikansi
Konstanta
-13,024
Pengawasan internal
0,437
2,306
0,028
Sistem akuntansi keuangan daerah
0,414
2,376
0,023
Pengelolaan keuangan daerah
0,529
2,091
0,044
F : 8,434
0,000
Adjusted R2 : 0,383
Variabel dependen: Kinerja keuangan pemerintah daerah
Pengujian Hipotesis
kinerja keuangan pemerintah daerah.
1. Uji pengaruh pengawasan internal
Dengan demikian hipotesis 2 diterima.
terhadap kinerja keuangan pemerintah
3. Uji pengaruh pengelolaan keuangan
daerah
daerah
Hasil
uji
pengaruh
pengawasan
terhadap
kinerja
keuangan
pemerintah daerah
internal terhadap kinerja keuangan
Hasil
pemerintah daerah diperoleh nilai t
keuangan
hitung sebesar 2,306 dengan p value
keuangan pemerintah daerah diperoleh
(0,028) < 0,005 berarti pengawasan
nilai t hitung sebesar 2,091 dengan p
internal
value
berpengaruh
signifikan
uji
pengaruh
daerah
(0,044)
pengelolaan
terhadap
<
kinerja
0,005
berarti
terhadap kinerja keuangan pemerintah
pngelolaan
keuangan
daerah
daerah. Dengan demikian hipotesis 1
berpengaruh
signifikan
terhadap
diterima.
kinerja keuangan pemerintah daerah.
2. Uji
pengaruh
keuangan
sistem
daerah
akuntansi
terhadap
Dengan demikian hipotesis 3 diterima.
kinerja
keuangan pemerintah daerah
Uji F
Hasil uji pengaruh sistem akuntansi
Berdasarkan hasil analisis regresi linier
keuangan
kinerja
berganda diperoleh nilai F hitung sebesar
keuangan pemerintah daerah diperoleh
8,434 dengan p value (0,000) < 0,05
nilai t hitung sebesar 2,376 dengan p
berarti model regresi linier berganda
value (0,023) < 0,005 berarti sistem
dinyatakan tepat (fit) dalam memprediksi
akuntansi
keuangan
daerah
pengaruh pengawasan internal, sistem
berpengaruh
signifikan
terhadap
daerah
terhadap
akuntansi
EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017
keuangan
daerah
dan
173
pengelolaan keuangan daerah terhadap
Karanganyar akan semakin tinggi.
kinerja keuangan pemerintah daerah.
Made Budi Sastra Wiguna (2015) hasil
Uji Koefisien Determinasi
Berdasarkan
analisis
regresi
linier
penelitiannya
mengatakan
bahwa
Pengawasan
Keuangan
Daerah
berpengaruh
signifikan
terhadap
berganda diperoleh nilai Adjusted R2
kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten
adalah
pengaruh
Buleleng. Almanda Primadona (2013)
pengawasan internal, sistem akuntansi
dari hasil penelitiannya menyatakan
keuangan
daerah
dan
bahwa
keuangan
daerah
terhadap
kinerja
parsial
daerah
sebesar
terhadap kinerja pemerintah daerah
0,383
keuangan
yang
berarti
pemerintah
pengelolaan
pengawasan
intern
berpengaruh
38,3% sisanya sebesar 61,7% dijelaskan
pada
variabel lain, dengan demikian masih
Dengan
banyak variabel yang perlu diteliti lagi.
konsisten
secara
signifikan
Pemerntah Kota Bandung,
demikian
penelitian
dengan
dua
ini
penelitian
sebelumnya.
PEMBAHASAN
1. Pengaruh
2. Pengaruh
Pengawasan
Terhadap
Kinerja
Internal
Keuangan
Pemerintah Daerah
penelitian
ini
mendukung
hipotesis
1
pengawasan
internal
berhasil
bahwa
berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan
daerah
Kabupaten
Karanganyar. Dari hasil ini dapat
dijelaskan bahwa pengawasan internal
pada pemerintah daerah Kabupaten
Karanganyar penting dilakukan untuk
mencegah
terjadinya
beberapa
penyimpangan dalam mencapai tujuan
dan
pelaksanaan
tugas–tugas
organisasi. Semakin tinggi pengawasan
internal
maka
pemerintah
174
kinerja
daerah
Kinerja
Akuntansi
Daerah
Terhadap
Keuangan
Pemerintah
Daerah
Hasil
pemerintah
Keuangan
Sistem
keuangan
Kabupaten
Hasil penelitian ini berhasil
mendukung hipotesis 2 bahwa sistem
akuntansi
keuangan
berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan
pemerintah
daerah
Kabupaten
Karanganyar. Dari hasil penelitian ini
dapat dijelaskan bahwa penerapan
sistem akuntansi
pada Pemerintah
Daerah Kabupaten Karanganyar dapat
mendukung
kegiatan
operasional
sehari-hari,
sehingga
diharapkan
kegiatan dapat berjalan efektif dan
efisien. Temuan ini
penelitian
yang
mendukung
dilakukan
oleh
Rahmad Hidayat (2015) bahwa sistem
EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017
akuntansi
keuangan
berpengaruh
terhadap
daerah
pengelolaan keuangan maka kinerja
kinerja
yang
dihasilkan
umumnya
akan
lain
semakin baik pula. Hasil penelitian
menunjukkan hubungan yang searah,
Almanda (2013) menunjukkan bahwa
karena semakin baik sistem akuntansi
pengelolaan
keuangan daerah maka akan baik juga
menunjukkan hubungan yang searah
kinerja pemerintah daerah. Risdhayanti
dengan
(2016) yang meneliti tentang sistem
(2015)
akuntansi,
menunjukkan
pemerintah
daerah,
temuan
menghubungkan
tingkat
kinerja.
keuangan
kualitas laporan keuangan, hasilnya
signifikan
menunjukkan
pemerintah
signifikan.
pengaruh
Dari
yang
hasil penelitian
daerah
Rahmad
hasil
pemahaman sistem akuntansi dengan
ada
keuangan
Hidayat
penelitiannya
bahwa
daerah
positif
pengelolaan
berpengaruh
terhadap
daerah.
kinerja
Hal
ini
menunjukkan suatu hubungan yang
bahwa
searah, yang artinya semakin baik
dengan sistem akuntansi yang baik
pengelolaan keuangan maka kinerja
maka akan dapat dihasilkan laporan
pemerintah
keuangan yang berkualitas, sehingga
meningkat.
berakibat pada kinerja yang baik juga.
penelitian
berkualitas.
Almanda (2013) dan Rahmad Hidayat
tersebut
dapat
dijelaskan
3. Pengaruh
Pengelolaan
Daerah
terhadap
Keuangan
daerah
akan
semakin
Dengan
ini
demikian
konsisten
dengan
(2015).
Kinerja
KESIMPULAN
Pemerintah Daerah
Hasil penelitian ini berhasil
Hasil
pengujian
setiap
hipotesis
mendukung hipotesis 3 bahwa sistem
menunjukkan bahwa pengawasan internal
pengelolaan
keuangan
daerah
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
berpengaruh
signifikan
terhadap
Pemerintah
Daerah
Kabupaten
kinerja keuangan pemerintah daerah
Karanganyar, berarti hipotesis 1 diterima.
Kabupaten
Sistem
penelitian
Karanganyar.
ini
menyatakan
Hasil
bahwa
akuntansi
keuangan
daerah
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pengelolaan keuangan yang baik akan
Pemerintah
memberikan kontribusi positif
pada
Karanganyar, berarti hipotesis 2 diterima.
kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten
Pengelolaan keuangan daerah berpengaruh
Karanganyar.
signifikan terhadap kinerja Pemerintah
Semakin
baik
EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017
Daerah
Kabupaten
175
Daerah Kabupaten Karanganyar, berarti
hipotesis 3 diterima.
Penelitian
selanjutnya
sebaiknya
memperluas wilayah penelitian, dengan
harapan
hasil
penelitian
lebih
dapat
digeneralisasi, dan dapat menghubungkan
beberapa variabel lain yang terkait dengan
Good Corporate Government atau tata
Made Budi Sastra Wiguna,,Gede Adi
Yuniartha, Nyoman Ari Surya
Darmawan. 2015. Pengaruh
Pengawasan Keuangan Daerah,
Akuntabilitas dan Transparansi
Pengelolaan Keuangan Daerah
Terhadap Kinerja Pemerintah
Daerah. Kabupaten Buleleng. eJournal S1 Ak Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan
Akuntansi Program S1 (Volume
3 No.1 Tahun 2015).
kelola pemerintahan yang baik, karena
dilihat dari persentasenya hasil penelitian
ini menunjukkan dukungan variabelnya
masih sangat rendah, sehingga masih ada
beberapa
variabel
lain
yang
perlu
ditambahkan dalam penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Almanda Primadona. 2013. Pengaruh
Pengawasan
Intern
dan
Pengelolaan Keuangan Daerah
Terhadap Kinerja Pemerintah
Daerah
(Penelitian
Pada
Pemerintah Kota Bandung).
Skripsi Universitas Komputer
Indonesia.
Dadang
Kurnia. 2015. Pengawalan
Akuntabilitas
Pengelolaan
Keuangan Desa. Disampaikan
pada Sosialisasi Pelaksanaan
UU No. 6 tentang Desa”
Kemenko Bid. Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan.
Keputusan Menteri Dalam Negeri. 2006.
Permendagri No. 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
176
Puji Agus. 2015. Pengelolaan Keuangan
Desa: Sistem dan Prosedur
Pertanggungjawaban Keuangan
Desa. www.bpkp.depkeu.go.id
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
2005
pasal
134
tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Peraturan Pemerintah RI. 2008 No. 60.
Sistem Pengendalian Interen
Pemerintah.
Rahmad
Hidayat. 2015. Pengaruh
Pengelolaan Keuangan Daerah
dan Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah
Terhadap
Kinerja
Pemerintah
Daerah
(Studi
Empiris pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten
Padang Pariaman). Skripsi
Universitas Negeri Padang.
Risdhayanti
Nur
Solikhah.
2016.
Pengaruh Pengawasan Internal,
Pemahaman Sistem Akuntansi
Keuangan
Daerah
dan
Pengelolaan Keuangan Daerah
Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan (Studi pada DPPKAD
Kabupaten Boyolali). Skripsi
Universitas
Slamet
Riyadi
Surakarta.
EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017
DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA
KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR
(Survey pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar)
Oleh :
Dewi SPA1 dan Fadjar Harimurti 2
1,2)
Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta
e-mail: dewi.astutie@gmail.com, fadjarharimurti@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pengawasan internal, sistem
akuntansi keuangan daerah dan pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja keuangan
Pemerintah Daerah. Objek penelitian ini adalah di Pemerintah Kabupaten Karanganyar, yaitu
di Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) yang sekarang
berganti nama menjadi Badan Keuangan Daerah (BKD), dengan cara menyebarkan kuesioner
ke bagian yang terkait, sehingga digunakan teknik pengambilan sampel purposive random
sampling karena berdasar pertimbangan peneliti dalam memilih sampel. Kemudian dilakukan
uji instrument, uji asumsi klasik dan menggunakan analisis regresi berganda Kesimpulan dari
hasil pengujian setiap hipotesis menunjukkan bahwa (1) pengawasan internal berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah (2) sistem akuntansi keuangan
daerah berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah (3) pengelolaan
keuangan daerah berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.
Dengan demikian seluruh hipotesis yang diajukan diterima.
Kata kunci : pengawasan internal, sistem akuntansi keuangan daerah, pengelolaan keuangan
daerah, kinerja keuangan
bidang
PENDAHULUAN
Daerah
memiliki
peran
dalam
baik
pemerintah.
sektor
swasta
Didukung
maupun
dengan
mengelola asset, dalam hal ini termasuk
diterapkannya pelaksanaan otonomi daeah
keuangan daerah, sehingga masing-masing
maka pemerintah daerah harus dapat
daerah perlu
menunjukkan
mengelola keuangan yang
kinerja
yang
optimal.
dimilikinya. Untuk dapat mencapai tata
Pemerintah dikatakan mempunyai kinerja
kelola pemerintahan yang baik (Good
baik apabila pemerintah tersebut mampu
Corporate
menjadi
Governance)
tanggung
jawab
maka
sudah
pemerintah
mengelola pemerintahan sehingga dapat
memberikan
kesejahteraan
kepada
daerah untuk dapat mewujudkannya. Hal
masyarakatnya secara keseluruhan. (Made
ini tercermin dalam kinerja pemerintah
Budi Sastra Wiguna, 2015).
daerah, dengan demikian setiap kegiatan
Terdapat beberapa faktor yang
diharapkan dapat menghasilkan kinerja
mempengaruhi kinerja, diantaranya adalah
yang optimal, hal ini terjadi di semua
pengawasan
166
internal.
Pengawasan
ini
EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017
Penelitian
bertujuan untuk mencegah sedini mungkin
mengenai
pengaruh
pemborosan,
pengawasan internal terhadap kinerja ini
penyelewengan, hambatan, kesalahan, dan
sudah dilakukan oleh Made Budi Sastra
kegagalan dalam mencapai tujuan dan
Wiguna (2015), yang menunjukkan hasil
pelaksanaan tugas – tugas organisasi.
yang signifikan antara pengawasan dan
(Almanda Primadona, 2013). Pengawasan
kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten
interen
kegiatan
Bulleleng. Almanda Primadona (2013)
pengawasan baik administrasi maupun
dalam penelitian nya juga mengungkapkan
pengelolaan keuangan oleh pihak interen
bahwa pengawasan internal berpengaruh
perusahaan. Menurut Peraturan Pemerintah
dalam kepuasan kinerja pemerintahan kota
Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Bandung.
terjadinya
penyimpangan,
meliputi
suatu
Faktor lain yang mempengaruhi
Pengendalian Intern Pemerintah:
kinerja suatu Pemerintah Daerah adalah
Pengawasan Intern adalah seluruh
proses kegiatan audit, review,
evaluasi, pemantauan dan kegiatan
pengawasan
lain
terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi
dalam
rangka
memberikan
keyakinan
yang
memadai bahwa kegiatan telah
dilaksanakan secara efektif dan
efisien
untuk
kepentingan
pimpinan
dalam
rangka
mewujudkan kepemerintahan yang
baik. Inspektorat Jenderal atau
nama lain yang secara fungsional
melaksanakan pengawasan intern
adalah Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah yang bertanggung
jawab
langsung
kepada
menteri/pimpinan lembaga.
sistem
akuntansi
keuangan
daerah.
Almanda Primadona (2013) mengatakan
bahwa
Sistem
Daerah
berpengaruh
Pemerintah
Akuntansi
daerah..
Keuangan
terhadap
Sistem
kinerja
akuntansi
keuangan daerah yang memadai tersebut
tidak hanya dapat memverifikasi transaksitransaksi agar dapat ditelusuri dana-dana
sesuai dengan tujuannya, serta mengecek
otoritas,
efisiensi,
dan
keabsahan
pembelajaran dana, tetapi sistem tersebut
juga dapat mendukung pada pencapaian
kinerja. (Wawan dan Lia: 2009 dalam
Untuk dapat mewujudkan Good
Rahmat Hidayat, 2015). Penelitian dari
Corporate Governance maka pengawasan
Rahmad Hidayat (2015) sendiri juga
internal
menyatakan
dalam
instansi
pemerintah
bahwa
Sistem
dilakukan oleh BPKP, kemudian informasi
Keuangan
hasil
berpengaruh terhadap kinerja Pemerintah
dari
pengawasan
selanjutnya
disampaikan kepada Presiden (Dadang
Kurnia, 2015)
Pemerintah
Akuntansi
Daerah
juga
Daerah kota Padang.
Selain pengawasan internal dan
sistem akuntansi keuangan Pemerintah
EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017
167
Daerah,
terdapat
faktor
lain
yang
berpengaruh terhadap kinerja. Made Budi
berpengaruh yaitu pengelolaan keuangan
Sastra
daerah. Dengan pengelolaan keuangan
tentang Pengaruh Pengawasan Keuangan
yang baik maka akan dapat meningkatkan
Daerah, Akuntabilitas dan Transparansi
kinerja.
Pengelolaan Keuangan Daerah. Dengan
Pengelolaan
Keuangan
Desa
Wiguna
dkk(2015)
,
meneliti
adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
penelitian
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
Buleleng, hasil penelitian menyatakan
pelaporan,
bahwa
dan
pertanggungjawaban
di
Inspektorat
pengawasan
Kabupaten
keuangan
daerah,
keuangan desa (Puji Agus, 2015).Dalam
akuntabilitas
hal ini juga sama dengan pengelolaan
keseluruhan maupun parsial berpengaruh
keuangan daerah. Rahmad Hidayat (2015)
signifikan terhadap kinerja.
dari hasil penelitiannya mengatakan bahwa
dan
Penelitian
transparansi
lain
baik
dilakukan
oleh
pengelolaan keuangan daerah berpengaruh
Rahmad Hidayad (2015), dengan judul
positif
kinerja
Pengaruh Pengelolaan Keuangan Daerah
pemerintah daerah.
Made Budi Sastra
Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
Wiguna
hasil
Terhadap
signifikan
menyatakan
terhadap
(2015)
bahwa
penelitian
akuntabilitas
dan
(Studi
Kinerja
Empiris
Pemerintah
pada
Daerah
Satuan
Kerja
transparansi berpengaruh positif signifikan
Perangkat Daerah di Kabupaten Padang
terhadap kinerja pemerintah daerah.
Pariaman) hasil penelitiannya dari ketiga
Penelitian
ini
dilakukan
di
variabel
semuanya
juga
mendukung
Pemerintah Kabupaten Karanganyar dalam
kinerja. Penelitian ini merupakan replikasi
hal ini di Dinas Pendapatan, Pengelolaan
dari Risdhayanti Nur Sholikah (2016),
Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)
dengan
Kabupaten Karanganyar. Dengan harapan
Interen, Pengawasan Sistem akuntansi
akan semakin memperkuat dari hasil
keuangan
daerah
penelitian sejenis sebelumnya.
Keuangan
Daerah
Laporan
Kauangan
Penelitian serupa dilakukan oleh
judul
Almanda Primadona (2013) dengan judul
Kabupaten
Pengaruh
penelitian
Pengawasan
Intern
dan
Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap
variabel
Kinerja Pemerintah Daerah, Penelitian
interen,
dilakukan
keuangan
di
Kota
Bandung,
hasil
Pengaruh
dan
yaitu
Pengelolaan
Terhadap
di
Boyolali,
ini
Pengawasan
Kualitas
DPPKAD
tetapi
dalam
menghubungkan
pengaruh
pemahaman
daerah
pengawasan
sistem
dan
ketiga
akuntansi
pengelolaan
penelitian menyatakan bahwa pengawasan
keuangan daerah terhadap kualitas laporan
interen dan pengelolaan keuangan daerah
keuangan.
168
EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017
Dengan
demikian
perbedaan
pengaruh pengawasan internal, sistem
penelitian ini dengan sebelumnya adalah
akuntansi
mengganti
pengelolaan keuangan daerah terhadap
variabel
kualitas
laporan
keuangan menjadi variabel kinerja, karena
berdasarkan
penelitian-penelitian
sebelumnya
kinerja dipengaruhi oleh
daerah
dan
kinerja keuangan daerah pemerintah.
Hipotesis yang diajukan dalam
penelitian
beberapa faktor, diantaranya akuntabilitas,
transparansi, pengelolaan keuangan daerah
keuangan
ini
adalah
sebagai
berikut:
1. Pengawasan
internal
berpengaruh
dan pengawasan interen. Sehingga dalam
signifikan terhadap kinerja keuangan
penelitian ini mencoba menghubungkan
Pemerintah
variabel yang digunakan oleh Risdhayanti
Karanganyar.
Nur Solikhah tetapi variabel pemahaman
Daerah
Kabupaten
2. Sistem akuntansi keuangan daerah
sistem akuntansi diganti dengan Sistem
berpengaruh
Akuntansi Keuangan Daerah, sedangkan
kinerja keuangan Pemerintah
variabel dependen kualitas diganti menjadi
Kabupaten Karanganyar.
kinerja. Obyek penelitian juga berbeda
karena
dilakukan
di
Kabupaten
Karanganyar.
terhadap
Daerah
3. Pengelolaan
keuangan
daerah
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja keuangan Pemerintah Daerah
Berdasar uraian di atas maka judul
penelitian
signifikan
ini
adalah
:
Kabupaten Karanganyar.
“Pengaruh
Pengawasan Interen, Sistem akuntansi
METODE PENELITIAN
keuangan
Jenis Penelitian
daerah
dan
Pengelolaan
Keuangan Daerah Terhadap Kinerja
Jenis penelitian ini adalah survey yang
Keuangan
dilakukan
Pemerintah
Daerah
di
DPPKAD
Kabupaten
Kabupaten Karanganyar (Survey pada
Karanganyar yang sekarang sudah berubah
DPPKAD Kabupaten Karanganyar)
nama menjadi Badan Keuangan Daerah
Permasalahan penelitian ini adalah
apakah
pengawasan internal, sistem
akuntansi
keuangan
daerah
dan
(BKD)
Kabupaten
Karanganyar.
Dipilihnya obyek di BKD (DPPKAD) ini
karena badan ini bertugas memonitor dan
pengelolaan keuangan daerah berpengaruh
mengevaluasi
signifikan
daerah di Kabupaten Karanganyar.
terhadap
pemerintah
kinerja
daerah
keuangan
pengelolaan
keuangan
Kabupaten
Karanganyar. Tujuan penelitian ini untuk
mendapatkan
bukti
empiris
mengenai
EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017
169
Jenis dan Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan adalah data
Teknik pengumpulan data menggunakan
kuantitatif dari hasil skor kuesioner.
kuesioner yang diukur dengan skala Likert
Sedangkan sumber data adalah data primer
5 poin.
dari hasil penyebaran kuesioner.
Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh
pegawai
BKD/DPPKAD
Pemerintah Kabupaten Karanganyar yang
berjumlah 101 orang. Teknik pengampilan
sampel menggunakan purposive random
sampling,
yaitu
pengambilan
sampel
berdasar pertimbangan peneliti. Adapun
yang menjadi pertimbangan peneliti adalah
bagian yang terkait dengan pengelolaan
keuangan daerah, yaitu Bagian Keuangan,
yang membawahi bagian anggaran, bagian
perbendaharaan kas, bagian akuntansi dan
Uji Asumsi Klasik dilakukan melalui
empat uji yaitu uji multikolinieritas, uji
autokorelasi, uji heteroskedastisitas,
dan uji normalitas.
2. Teknik analisis data
Pengawasan internal, sistem akuntansi
keuangan
daerah
dan
keuangan
daerah
terhadap
keuangan
pengelolaan
pemerintah
kinerja
daerah
dinyatakan dengan persamaan sebagai
berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
bagian pengelolaan asset.
Keterangan:
Y
Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan empat
=
Kinerja
keuangan
pemerintah daerah
item kuesioner, yaitu sistem akuntansi
X1
= Pengawasan internal
keuangan daerah, pengelolaan keuangan
X2
=
daerah dan kinerja keuangan pemerintah
keuangan daerah
daerah yang mengadopsi dari penelitian
X3
Rahmad Hidayat (2015) dan kuesioner
daerah
pengawasan internal yang mengadopsi dari
α
= Konstanta
penelitian
β1, β2, β3
= Koefisien regresi
e
= Error
Risdhayanti
Nur
Sholikah
(2016). Pengujian kualitas data instrumen
Sistem
akuntansi
= Pengelolaan keuangan
penelitian dilakukan uji validitas dan
reliabilitas instrumen menggunakan rumus
Korelasi Pearson dan Cronbach Alpha.
170
EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017
3. Pengujian Hipotesis
HASIL PENELITIAN
Pengujian hipotesis dilakukan melalui
uji t. Kriteria pengujian: apabila p
value < 0,05 maka Ho ditolak berarti
pengawasan internal, sistem akuntansi
keuangan
daerah
keuangan
daerah
berpengaruh
dan
pengelolaan
secara
Deskripsi Responden
Sampel dalam penelitian ini adalah bagian
keuangan
yang
terhadap
-
Bagian Anggaran berjumlah
= 12
-
kinerja keuangan pemerintah daerah.
Sebaliknya apabila p value 0,05
Bagian
daerah
dan
pengelolaan
Perbendaharaan
berjumlah
-
kas
= 15
Bagian Akuntansi berjumlah
maka Ho diterima berarti pengawasan
internal, sistem akuntansi keuangan
beberapa
bagian berikut:
parsial
signifikan
membawahi
= 10
-
keuangan
Bagian Aset Daerah berjumlah
= 12
daerah secara parsial tidak berpengaruh
Sehingga
signifikan terhadap kinerja keuangan
keuangan berjumlah 49 orang.
pemerintah daerah.
Dari keseluruhan bagian tersebut, semua
4. Uji
F
bertujuan
untuk
jumlah
pegawai
di
bagian
menguji
transaksi bermuara di bagian akuntansi,
ketepatan model regresi linier berganda
dengan demikian kuesioner lebih banyak
dalam
disarankan
memprediksi
pengaruh
untuk
diisi
oleh
bagian
pengawasan internal, sistem akuntansi
akuntansi. Adapun jumlah kuesioner yang
keuangan
daerah
dan
dapat diolah berjumlah 37.
keuangan
daerah
terhadap
pengelolaan
kinerja
keuangan pemerintah daerah
5. Uji koefisien determinasi bertujuan
mengetahui
persentase
pengaruh
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen
Hasil uji validitas item untuk
pengawasan internal, sistem akuntansi
keuangan
daerah
dan
pengelolaan
keuangan
daerah
terhadap
keuangan pemerintah daerah
kinerja
variabel
pengawasan
internal,
sistem
akuntansi keuangan daerah, pengelolaan
keuangan daerah, dan
kinerja keuangan
pemerintah daerah melalui uji Korelasi
Pearson menunjukkan bahwa semua item
pernyataan valid, ditunjukkan p value <
0,05.
EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017
171
No.
Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
X1
0,000
0,001
0,000
0,007
0,013
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
Berdasarkan
Tabel 1. Hasil Uji Validitas
p value
Α
X2
X3
Y
0,000
0,000
0,000
0,05
0,028
0,000
0,000
0,05
0,006
0,000
0,000
0,05
0,003
0,000
0,000
0,05
0,011
0,000
0,003
0,05
0,010
0,000
0,005
0,05
0,000
0,000
0,000
0,05
0,000
0,000
0,001
0,05
0,000
0,000
0,000
0,05
0,000
0,000
0,05
0,000
0,000
0,05
0,000
0,05
uji
reliabilitas
Kesimpulan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
keuangan daerah, dan
kinerja keuangan
instrumen diperoleh hasil bahwa instrumen
pemerintah daerah dinyatakan reliabel
untuk variabel pengawasan internal, sistem
karena
akuntansi keuangan daerah, pengelolaan
menghasilkan Cronbach Alpha > 0,60.
masing-masing
variabel
Tabel 2: Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel
Cronbach Alpha
Kriteria uji
Kesimpulan
Pengawasan internal
0,856
0,60
Reliabel
Sistem akuntansi keuangan
daerah
0,834
0,60
Reliabel
Pengelolaan keuangan daerah
0,842
0,60
Reliabel
Kinerja keuangan pemerintah
daerah
0,910
0,60
Reliabel
Hasil Uji Asumsi Klasik
terjadi masalah heteroskedastisitas, tidak
Hasil uji asumsi klasik menunjukkan
terjadi masalah autokorelasi, dan residual
bahwa model regresi linier berganda tidak
normal.
terjadi masalah multikolinieritas, tidak
Tabel 3: Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolinieritas
Hasil Uji
Tolerance (0,858; 0,912; 0,793) > 0,1
VIF (1,166; 1,096; 1,261) < 10
Uji Autokorelasi
Uji Heteroskedastisitas
P value (0,996) > 0,05
P value (0,558; 0,139; 0,885) > 0,05
Uji Normalitas
P value (0,413) > 0,05
172
Kesimpulan
Tidak ada multikolinieritas
Tidak ada Autokorelasi
Tidak ada
Heteroskedastisitas
Residual normal
EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil analisis regresi linier berganda
dengan program SPSS versi 20 disajikan
seperti tabel berikut.
Tabel 5: Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel Independen
Koefisien regresi
Nilai t
Signifikansi
Konstanta
-13,024
Pengawasan internal
0,437
2,306
0,028
Sistem akuntansi keuangan daerah
0,414
2,376
0,023
Pengelolaan keuangan daerah
0,529
2,091
0,044
F : 8,434
0,000
Adjusted R2 : 0,383
Variabel dependen: Kinerja keuangan pemerintah daerah
Pengujian Hipotesis
kinerja keuangan pemerintah daerah.
1. Uji pengaruh pengawasan internal
Dengan demikian hipotesis 2 diterima.
terhadap kinerja keuangan pemerintah
3. Uji pengaruh pengelolaan keuangan
daerah
daerah
Hasil
uji
pengaruh
pengawasan
terhadap
kinerja
keuangan
pemerintah daerah
internal terhadap kinerja keuangan
Hasil
pemerintah daerah diperoleh nilai t
keuangan
hitung sebesar 2,306 dengan p value
keuangan pemerintah daerah diperoleh
(0,028) < 0,005 berarti pengawasan
nilai t hitung sebesar 2,091 dengan p
internal
value
berpengaruh
signifikan
uji
pengaruh
daerah
(0,044)
pengelolaan
terhadap
<
kinerja
0,005
berarti
terhadap kinerja keuangan pemerintah
pngelolaan
keuangan
daerah
daerah. Dengan demikian hipotesis 1
berpengaruh
signifikan
terhadap
diterima.
kinerja keuangan pemerintah daerah.
2. Uji
pengaruh
keuangan
sistem
daerah
akuntansi
terhadap
Dengan demikian hipotesis 3 diterima.
kinerja
keuangan pemerintah daerah
Uji F
Hasil uji pengaruh sistem akuntansi
Berdasarkan hasil analisis regresi linier
keuangan
kinerja
berganda diperoleh nilai F hitung sebesar
keuangan pemerintah daerah diperoleh
8,434 dengan p value (0,000) < 0,05
nilai t hitung sebesar 2,376 dengan p
berarti model regresi linier berganda
value (0,023) < 0,005 berarti sistem
dinyatakan tepat (fit) dalam memprediksi
akuntansi
keuangan
daerah
pengaruh pengawasan internal, sistem
berpengaruh
signifikan
terhadap
daerah
terhadap
akuntansi
EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017
keuangan
daerah
dan
173
pengelolaan keuangan daerah terhadap
Karanganyar akan semakin tinggi.
kinerja keuangan pemerintah daerah.
Made Budi Sastra Wiguna (2015) hasil
Uji Koefisien Determinasi
Berdasarkan
analisis
regresi
linier
penelitiannya
mengatakan
bahwa
Pengawasan
Keuangan
Daerah
berpengaruh
signifikan
terhadap
berganda diperoleh nilai Adjusted R2
kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten
adalah
pengaruh
Buleleng. Almanda Primadona (2013)
pengawasan internal, sistem akuntansi
dari hasil penelitiannya menyatakan
keuangan
daerah
dan
bahwa
keuangan
daerah
terhadap
kinerja
parsial
daerah
sebesar
terhadap kinerja pemerintah daerah
0,383
keuangan
yang
berarti
pemerintah
pengelolaan
pengawasan
intern
berpengaruh
38,3% sisanya sebesar 61,7% dijelaskan
pada
variabel lain, dengan demikian masih
Dengan
banyak variabel yang perlu diteliti lagi.
konsisten
secara
signifikan
Pemerntah Kota Bandung,
demikian
penelitian
dengan
dua
ini
penelitian
sebelumnya.
PEMBAHASAN
1. Pengaruh
2. Pengaruh
Pengawasan
Terhadap
Kinerja
Internal
Keuangan
Pemerintah Daerah
penelitian
ini
mendukung
hipotesis
1
pengawasan
internal
berhasil
bahwa
berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan
daerah
Kabupaten
Karanganyar. Dari hasil ini dapat
dijelaskan bahwa pengawasan internal
pada pemerintah daerah Kabupaten
Karanganyar penting dilakukan untuk
mencegah
terjadinya
beberapa
penyimpangan dalam mencapai tujuan
dan
pelaksanaan
tugas–tugas
organisasi. Semakin tinggi pengawasan
internal
maka
pemerintah
174
kinerja
daerah
Kinerja
Akuntansi
Daerah
Terhadap
Keuangan
Pemerintah
Daerah
Hasil
pemerintah
Keuangan
Sistem
keuangan
Kabupaten
Hasil penelitian ini berhasil
mendukung hipotesis 2 bahwa sistem
akuntansi
keuangan
berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan
pemerintah
daerah
Kabupaten
Karanganyar. Dari hasil penelitian ini
dapat dijelaskan bahwa penerapan
sistem akuntansi
pada Pemerintah
Daerah Kabupaten Karanganyar dapat
mendukung
kegiatan
operasional
sehari-hari,
sehingga
diharapkan
kegiatan dapat berjalan efektif dan
efisien. Temuan ini
penelitian
yang
mendukung
dilakukan
oleh
Rahmad Hidayat (2015) bahwa sistem
EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017
akuntansi
keuangan
berpengaruh
terhadap
daerah
pengelolaan keuangan maka kinerja
kinerja
yang
dihasilkan
umumnya
akan
lain
semakin baik pula. Hasil penelitian
menunjukkan hubungan yang searah,
Almanda (2013) menunjukkan bahwa
karena semakin baik sistem akuntansi
pengelolaan
keuangan daerah maka akan baik juga
menunjukkan hubungan yang searah
kinerja pemerintah daerah. Risdhayanti
dengan
(2016) yang meneliti tentang sistem
(2015)
akuntansi,
menunjukkan
pemerintah
daerah,
temuan
menghubungkan
tingkat
kinerja.
keuangan
kualitas laporan keuangan, hasilnya
signifikan
menunjukkan
pemerintah
signifikan.
pengaruh
Dari
yang
hasil penelitian
daerah
Rahmad
hasil
pemahaman sistem akuntansi dengan
ada
keuangan
Hidayat
penelitiannya
bahwa
daerah
positif
pengelolaan
berpengaruh
terhadap
daerah.
kinerja
Hal
ini
menunjukkan suatu hubungan yang
bahwa
searah, yang artinya semakin baik
dengan sistem akuntansi yang baik
pengelolaan keuangan maka kinerja
maka akan dapat dihasilkan laporan
pemerintah
keuangan yang berkualitas, sehingga
meningkat.
berakibat pada kinerja yang baik juga.
penelitian
berkualitas.
Almanda (2013) dan Rahmad Hidayat
tersebut
dapat
dijelaskan
3. Pengaruh
Pengelolaan
Daerah
terhadap
Keuangan
daerah
akan
semakin
Dengan
ini
demikian
konsisten
dengan
(2015).
Kinerja
KESIMPULAN
Pemerintah Daerah
Hasil penelitian ini berhasil
Hasil
pengujian
setiap
hipotesis
mendukung hipotesis 3 bahwa sistem
menunjukkan bahwa pengawasan internal
pengelolaan
keuangan
daerah
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
berpengaruh
signifikan
terhadap
Pemerintah
Daerah
Kabupaten
kinerja keuangan pemerintah daerah
Karanganyar, berarti hipotesis 1 diterima.
Kabupaten
Sistem
penelitian
Karanganyar.
ini
menyatakan
Hasil
bahwa
akuntansi
keuangan
daerah
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pengelolaan keuangan yang baik akan
Pemerintah
memberikan kontribusi positif
pada
Karanganyar, berarti hipotesis 2 diterima.
kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten
Pengelolaan keuangan daerah berpengaruh
Karanganyar.
signifikan terhadap kinerja Pemerintah
Semakin
baik
EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017
Daerah
Kabupaten
175
Daerah Kabupaten Karanganyar, berarti
hipotesis 3 diterima.
Penelitian
selanjutnya
sebaiknya
memperluas wilayah penelitian, dengan
harapan
hasil
penelitian
lebih
dapat
digeneralisasi, dan dapat menghubungkan
beberapa variabel lain yang terkait dengan
Good Corporate Government atau tata
Made Budi Sastra Wiguna,,Gede Adi
Yuniartha, Nyoman Ari Surya
Darmawan. 2015. Pengaruh
Pengawasan Keuangan Daerah,
Akuntabilitas dan Transparansi
Pengelolaan Keuangan Daerah
Terhadap Kinerja Pemerintah
Daerah. Kabupaten Buleleng. eJournal S1 Ak Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan
Akuntansi Program S1 (Volume
3 No.1 Tahun 2015).
kelola pemerintahan yang baik, karena
dilihat dari persentasenya hasil penelitian
ini menunjukkan dukungan variabelnya
masih sangat rendah, sehingga masih ada
beberapa
variabel
lain
yang
perlu
ditambahkan dalam penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Almanda Primadona. 2013. Pengaruh
Pengawasan
Intern
dan
Pengelolaan Keuangan Daerah
Terhadap Kinerja Pemerintah
Daerah
(Penelitian
Pada
Pemerintah Kota Bandung).
Skripsi Universitas Komputer
Indonesia.
Dadang
Kurnia. 2015. Pengawalan
Akuntabilitas
Pengelolaan
Keuangan Desa. Disampaikan
pada Sosialisasi Pelaksanaan
UU No. 6 tentang Desa”
Kemenko Bid. Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan.
Keputusan Menteri Dalam Negeri. 2006.
Permendagri No. 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
176
Puji Agus. 2015. Pengelolaan Keuangan
Desa: Sistem dan Prosedur
Pertanggungjawaban Keuangan
Desa. www.bpkp.depkeu.go.id
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
2005
pasal
134
tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Peraturan Pemerintah RI. 2008 No. 60.
Sistem Pengendalian Interen
Pemerintah.
Rahmad
Hidayat. 2015. Pengaruh
Pengelolaan Keuangan Daerah
dan Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah
Terhadap
Kinerja
Pemerintah
Daerah
(Studi
Empiris pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten
Padang Pariaman). Skripsi
Universitas Negeri Padang.
Risdhayanti
Nur
Solikhah.
2016.
Pengaruh Pengawasan Internal,
Pemahaman Sistem Akuntansi
Keuangan
Daerah
dan
Pengelolaan Keuangan Daerah
Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan (Studi pada DPPKAD
Kabupaten Boyolali). Skripsi
Universitas
Slamet
Riyadi
Surakarta.
EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017