PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL, SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR (Survey pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar)

PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL, SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN
DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA
KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR
(Survey pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar)
Oleh :
Dewi SPA1 dan Fadjar Harimurti 2
1,2)

Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

e-mail: dewi.astutie@gmail.com, fadjarharimurti@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pengawasan internal, sistem
akuntansi keuangan daerah dan pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja keuangan
Pemerintah Daerah. Objek penelitian ini adalah di Pemerintah Kabupaten Karanganyar, yaitu
di Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) yang sekarang
berganti nama menjadi Badan Keuangan Daerah (BKD), dengan cara menyebarkan kuesioner
ke bagian yang terkait, sehingga digunakan teknik pengambilan sampel purposive random
sampling karena berdasar pertimbangan peneliti dalam memilih sampel. Kemudian dilakukan
uji instrument, uji asumsi klasik dan menggunakan analisis regresi berganda Kesimpulan dari

hasil pengujian setiap hipotesis menunjukkan bahwa (1) pengawasan internal berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah (2) sistem akuntansi keuangan
daerah berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah (3) pengelolaan
keuangan daerah berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.
Dengan demikian seluruh hipotesis yang diajukan diterima.
Kata kunci : pengawasan internal, sistem akuntansi keuangan daerah, pengelolaan keuangan
daerah, kinerja keuangan
bidang

PENDAHULUAN
Daerah

memiliki

peran

dalam

baik


pemerintah.

sektor

swasta

Didukung

maupun
dengan

mengelola asset, dalam hal ini termasuk

diterapkannya pelaksanaan otonomi daeah

keuangan daerah, sehingga masing-masing

maka pemerintah daerah harus dapat

daerah perlu


menunjukkan

mengelola keuangan yang

kinerja

yang

optimal.

dimilikinya. Untuk dapat mencapai tata

Pemerintah dikatakan mempunyai kinerja

kelola pemerintahan yang baik (Good

baik apabila pemerintah tersebut mampu

Corporate

menjadi

Governance)
tanggung

jawab

maka

sudah

pemerintah

mengelola pemerintahan sehingga dapat
memberikan

kesejahteraan

kepada


daerah untuk dapat mewujudkannya. Hal

masyarakatnya secara keseluruhan. (Made

ini tercermin dalam kinerja pemerintah

Budi Sastra Wiguna, 2015).

daerah, dengan demikian setiap kegiatan

Terdapat beberapa faktor yang

diharapkan dapat menghasilkan kinerja

mempengaruhi kinerja, diantaranya adalah

yang optimal, hal ini terjadi di semua

pengawasan


166

internal.

Pengawasan

ini

EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017

Penelitian

bertujuan untuk mencegah sedini mungkin

mengenai

pengaruh

pemborosan,


pengawasan internal terhadap kinerja ini

penyelewengan, hambatan, kesalahan, dan

sudah dilakukan oleh Made Budi Sastra

kegagalan dalam mencapai tujuan dan

Wiguna (2015), yang menunjukkan hasil

pelaksanaan tugas – tugas organisasi.

yang signifikan antara pengawasan dan

(Almanda Primadona, 2013). Pengawasan

kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten

interen


kegiatan

Bulleleng. Almanda Primadona (2013)

pengawasan baik administrasi maupun

dalam penelitian nya juga mengungkapkan

pengelolaan keuangan oleh pihak interen

bahwa pengawasan internal berpengaruh

perusahaan. Menurut Peraturan Pemerintah

dalam kepuasan kinerja pemerintahan kota

Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Bandung.


terjadinya

penyimpangan,

meliputi

suatu

Faktor lain yang mempengaruhi

Pengendalian Intern Pemerintah:

kinerja suatu Pemerintah Daerah adalah
Pengawasan Intern adalah seluruh
proses kegiatan audit, review,
evaluasi, pemantauan dan kegiatan
pengawasan
lain
terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi

organisasi
dalam
rangka
memberikan
keyakinan
yang
memadai bahwa kegiatan telah
dilaksanakan secara efektif dan
efisien
untuk
kepentingan
pimpinan
dalam
rangka
mewujudkan kepemerintahan yang
baik. Inspektorat Jenderal atau
nama lain yang secara fungsional
melaksanakan pengawasan intern
adalah Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah yang bertanggung

jawab
langsung
kepada
menteri/pimpinan lembaga.

sistem

akuntansi

keuangan

daerah.

Almanda Primadona (2013) mengatakan
bahwa

Sistem

Daerah

berpengaruh

Pemerintah

Akuntansi

daerah..

Keuangan

terhadap
Sistem

kinerja
akuntansi

keuangan daerah yang memadai tersebut
tidak hanya dapat memverifikasi transaksitransaksi agar dapat ditelusuri dana-dana
sesuai dengan tujuannya, serta mengecek
otoritas,

efisiensi,

dan

keabsahan

pembelajaran dana, tetapi sistem tersebut
juga dapat mendukung pada pencapaian
kinerja. (Wawan dan Lia: 2009 dalam

Untuk dapat mewujudkan Good

Rahmat Hidayat, 2015). Penelitian dari

Corporate Governance maka pengawasan

Rahmad Hidayat (2015) sendiri juga

internal

menyatakan

dalam

instansi

pemerintah

bahwa

Sistem

dilakukan oleh BPKP, kemudian informasi

Keuangan

hasil

berpengaruh terhadap kinerja Pemerintah

dari

pengawasan

selanjutnya

disampaikan kepada Presiden (Dadang
Kurnia, 2015)

Pemerintah

Akuntansi

Daerah

juga

Daerah kota Padang.
Selain pengawasan internal dan
sistem akuntansi keuangan Pemerintah

EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017

167

Daerah,

terdapat

faktor

lain

yang

berpengaruh terhadap kinerja. Made Budi

berpengaruh yaitu pengelolaan keuangan

Sastra

daerah. Dengan pengelolaan keuangan

tentang Pengaruh Pengawasan Keuangan

yang baik maka akan dapat meningkatkan

Daerah, Akuntabilitas dan Transparansi

kinerja.

Pengelolaan Keuangan Daerah. Dengan

Pengelolaan

Keuangan

Desa

Wiguna

dkk(2015)

,

meneliti

adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi

penelitian

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,

Buleleng, hasil penelitian menyatakan

pelaporan,

bahwa

dan

pertanggungjawaban

di

Inspektorat

pengawasan

Kabupaten

keuangan

daerah,

keuangan desa (Puji Agus, 2015).Dalam

akuntabilitas

hal ini juga sama dengan pengelolaan

keseluruhan maupun parsial berpengaruh

keuangan daerah. Rahmad Hidayat (2015)

signifikan terhadap kinerja.

dari hasil penelitiannya mengatakan bahwa

dan

Penelitian

transparansi

lain

baik

dilakukan

oleh

pengelolaan keuangan daerah berpengaruh

Rahmad Hidayad (2015), dengan judul

positif

kinerja

Pengaruh Pengelolaan Keuangan Daerah

pemerintah daerah.

Made Budi Sastra

Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Wiguna

hasil

Terhadap

signifikan

menyatakan

terhadap

(2015)
bahwa

penelitian

akuntabilitas

dan

(Studi

Kinerja

Empiris

Pemerintah
pada

Daerah

Satuan

Kerja

transparansi berpengaruh positif signifikan

Perangkat Daerah di Kabupaten Padang

terhadap kinerja pemerintah daerah.

Pariaman) hasil penelitiannya dari ketiga

Penelitian

ini

dilakukan

di

variabel

semuanya

juga

mendukung

Pemerintah Kabupaten Karanganyar dalam

kinerja. Penelitian ini merupakan replikasi

hal ini di Dinas Pendapatan, Pengelolaan

dari Risdhayanti Nur Sholikah (2016),

Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)

dengan

Kabupaten Karanganyar. Dengan harapan

Interen, Pengawasan Sistem akuntansi

akan semakin memperkuat dari hasil

keuangan

daerah

penelitian sejenis sebelumnya.

Keuangan

Daerah

Laporan

Kauangan

Penelitian serupa dilakukan oleh

judul

Almanda Primadona (2013) dengan judul

Kabupaten

Pengaruh

penelitian

Pengawasan

Intern

dan

Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap

variabel

Kinerja Pemerintah Daerah, Penelitian

interen,

dilakukan

keuangan

di

Kota

Bandung,

hasil

Pengaruh

dan

yaitu

Pengelolaan

Terhadap
di

Boyolali,
ini

Pengawasan

Kualitas
DPPKAD

tetapi

dalam

menghubungkan
pengaruh

pemahaman
daerah

pengawasan

sistem
dan

ketiga

akuntansi
pengelolaan

penelitian menyatakan bahwa pengawasan

keuangan daerah terhadap kualitas laporan

interen dan pengelolaan keuangan daerah

keuangan.

168

EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017

Dengan

demikian

perbedaan

pengaruh pengawasan internal, sistem

penelitian ini dengan sebelumnya adalah

akuntansi

mengganti

pengelolaan keuangan daerah terhadap

variabel

kualitas

laporan

keuangan menjadi variabel kinerja, karena
berdasarkan

penelitian-penelitian

sebelumnya

kinerja dipengaruhi oleh

daerah

dan

kinerja keuangan daerah pemerintah.
Hipotesis yang diajukan dalam
penelitian

beberapa faktor, diantaranya akuntabilitas,
transparansi, pengelolaan keuangan daerah

keuangan

ini

adalah

sebagai

berikut:
1. Pengawasan

internal

berpengaruh

dan pengawasan interen. Sehingga dalam

signifikan terhadap kinerja keuangan

penelitian ini mencoba menghubungkan

Pemerintah

variabel yang digunakan oleh Risdhayanti

Karanganyar.

Nur Solikhah tetapi variabel pemahaman

Daerah

Kabupaten

2. Sistem akuntansi keuangan daerah

sistem akuntansi diganti dengan Sistem

berpengaruh

Akuntansi Keuangan Daerah, sedangkan

kinerja keuangan Pemerintah

variabel dependen kualitas diganti menjadi

Kabupaten Karanganyar.

kinerja. Obyek penelitian juga berbeda
karena

dilakukan

di

Kabupaten

Karanganyar.

terhadap
Daerah

3. Pengelolaan

keuangan

daerah

berpengaruh

signifikan

terhadap

kinerja keuangan Pemerintah Daerah

Berdasar uraian di atas maka judul
penelitian

signifikan

ini

adalah

:

Kabupaten Karanganyar.

“Pengaruh

Pengawasan Interen, Sistem akuntansi

METODE PENELITIAN

keuangan

Jenis Penelitian

daerah

dan

Pengelolaan

Keuangan Daerah Terhadap Kinerja

Jenis penelitian ini adalah survey yang

Keuangan

dilakukan

Pemerintah

Daerah

di

DPPKAD

Kabupaten

Kabupaten Karanganyar (Survey pada

Karanganyar yang sekarang sudah berubah

DPPKAD Kabupaten Karanganyar)

nama menjadi Badan Keuangan Daerah

Permasalahan penelitian ini adalah
apakah

pengawasan internal, sistem

akuntansi

keuangan

daerah

dan

(BKD)

Kabupaten

Karanganyar.

Dipilihnya obyek di BKD (DPPKAD) ini
karena badan ini bertugas memonitor dan

pengelolaan keuangan daerah berpengaruh

mengevaluasi

signifikan

daerah di Kabupaten Karanganyar.

terhadap

pemerintah

kinerja

daerah

keuangan

pengelolaan

keuangan

Kabupaten

Karanganyar. Tujuan penelitian ini untuk
mendapatkan

bukti

empiris

mengenai

EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017

169

Jenis dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan adalah data

Teknik pengumpulan data menggunakan

kuantitatif dari hasil skor kuesioner.

kuesioner yang diukur dengan skala Likert

Sedangkan sumber data adalah data primer

5 poin.

dari hasil penyebaran kuesioner.
Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik

Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh

pegawai

BKD/DPPKAD

Pemerintah Kabupaten Karanganyar yang
berjumlah 101 orang. Teknik pengampilan
sampel menggunakan purposive random
sampling,

yaitu

pengambilan

sampel

berdasar pertimbangan peneliti. Adapun
yang menjadi pertimbangan peneliti adalah
bagian yang terkait dengan pengelolaan
keuangan daerah, yaitu Bagian Keuangan,
yang membawahi bagian anggaran, bagian
perbendaharaan kas, bagian akuntansi dan

Uji Asumsi Klasik dilakukan melalui
empat uji yaitu uji multikolinieritas, uji
autokorelasi, uji heteroskedastisitas,
dan uji normalitas.
2. Teknik analisis data
Pengawasan internal, sistem akuntansi
keuangan

daerah

dan

keuangan

daerah

terhadap

keuangan

pengelolaan

pemerintah

kinerja
daerah

dinyatakan dengan persamaan sebagai
berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e

bagian pengelolaan asset.
Keterangan:
Y

Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan empat

=

Kinerja

keuangan

pemerintah daerah

item kuesioner, yaitu sistem akuntansi

X1

= Pengawasan internal

keuangan daerah, pengelolaan keuangan

X2

=

daerah dan kinerja keuangan pemerintah

keuangan daerah

daerah yang mengadopsi dari penelitian

X3

Rahmad Hidayat (2015) dan kuesioner

daerah

pengawasan internal yang mengadopsi dari

α

= Konstanta

penelitian

β1, β2, β3

= Koefisien regresi

e

= Error

Risdhayanti

Nur

Sholikah

(2016). Pengujian kualitas data instrumen

Sistem

akuntansi

= Pengelolaan keuangan

penelitian dilakukan uji validitas dan
reliabilitas instrumen menggunakan rumus
Korelasi Pearson dan Cronbach Alpha.

170

EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017

3. Pengujian Hipotesis

HASIL PENELITIAN

Pengujian hipotesis dilakukan melalui
uji t. Kriteria pengujian: apabila p
value < 0,05 maka Ho ditolak berarti
pengawasan internal, sistem akuntansi
keuangan

daerah

keuangan

daerah

berpengaruh

dan

pengelolaan

secara

Deskripsi Responden
Sampel dalam penelitian ini adalah bagian
keuangan

yang

terhadap

-

Bagian Anggaran berjumlah
= 12

-

kinerja keuangan pemerintah daerah.
Sebaliknya apabila p value  0,05

Bagian

daerah

dan

pengelolaan

Perbendaharaan

berjumlah
-

kas

= 15

Bagian Akuntansi berjumlah

maka Ho diterima berarti pengawasan
internal, sistem akuntansi keuangan

beberapa

bagian berikut:

parsial

signifikan

membawahi

= 10
-

keuangan

Bagian Aset Daerah berjumlah
= 12

daerah secara parsial tidak berpengaruh

Sehingga

signifikan terhadap kinerja keuangan

keuangan berjumlah 49 orang.

pemerintah daerah.

Dari keseluruhan bagian tersebut, semua

4. Uji

F

bertujuan

untuk

jumlah

pegawai

di

bagian

menguji

transaksi bermuara di bagian akuntansi,

ketepatan model regresi linier berganda

dengan demikian kuesioner lebih banyak

dalam

disarankan

memprediksi

pengaruh

untuk

diisi

oleh

bagian

pengawasan internal, sistem akuntansi

akuntansi. Adapun jumlah kuesioner yang

keuangan

daerah

dan

dapat diolah berjumlah 37.

keuangan

daerah

terhadap

pengelolaan
kinerja

keuangan pemerintah daerah
5. Uji koefisien determinasi bertujuan
mengetahui

persentase

pengaruh

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen
Hasil uji validitas item untuk

pengawasan internal, sistem akuntansi
keuangan

daerah

dan

pengelolaan

keuangan

daerah

terhadap

keuangan pemerintah daerah

kinerja

variabel

pengawasan

internal,

sistem

akuntansi keuangan daerah, pengelolaan
keuangan daerah, dan

kinerja keuangan

pemerintah daerah melalui uji Korelasi
Pearson menunjukkan bahwa semua item
pernyataan valid, ditunjukkan p value <
0,05.

EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017

171

No.
Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

X1
0,000
0,001
0,000
0,007
0,013
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000

Berdasarkan

Tabel 1. Hasil Uji Validitas
p value
Α
X2
X3
Y
0,000
0,000
0,000
0,05
0,028
0,000
0,000
0,05
0,006
0,000
0,000
0,05
0,003
0,000
0,000
0,05
0,011
0,000
0,003
0,05
0,010
0,000
0,005
0,05
0,000
0,000
0,000
0,05
0,000
0,000
0,001
0,05
0,000
0,000
0,000
0,05
0,000
0,000
0,05
0,000
0,000
0,05
0,000
0,05
uji

reliabilitas

Kesimpulan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

keuangan daerah, dan

kinerja keuangan

instrumen diperoleh hasil bahwa instrumen

pemerintah daerah dinyatakan reliabel

untuk variabel pengawasan internal, sistem

karena

akuntansi keuangan daerah, pengelolaan

menghasilkan Cronbach Alpha > 0,60.

masing-masing

variabel

Tabel 2: Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel
Cronbach Alpha
Kriteria uji
Kesimpulan
Pengawasan internal
0,856
0,60
Reliabel
Sistem akuntansi keuangan
daerah
0,834
0,60
Reliabel
Pengelolaan keuangan daerah
0,842
0,60
Reliabel
Kinerja keuangan pemerintah
daerah
0,910
0,60
Reliabel
Hasil Uji Asumsi Klasik

terjadi masalah heteroskedastisitas, tidak

Hasil uji asumsi klasik menunjukkan

terjadi masalah autokorelasi, dan residual

bahwa model regresi linier berganda tidak

normal.

terjadi masalah multikolinieritas, tidak
Tabel 3: Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolinieritas

Hasil Uji

Tolerance (0,858; 0,912; 0,793) > 0,1
VIF (1,166; 1,096; 1,261) < 10

Uji Autokorelasi
Uji Heteroskedastisitas

P value (0,996) > 0,05
P value (0,558; 0,139; 0,885) > 0,05

Uji Normalitas

P value (0,413) > 0,05

172

Kesimpulan
Tidak ada multikolinieritas
Tidak ada Autokorelasi
Tidak ada
Heteroskedastisitas
Residual normal

EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil analisis regresi linier berganda
dengan program SPSS versi 20 disajikan
seperti tabel berikut.

Tabel 5: Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel Independen
Koefisien regresi
Nilai t
Signifikansi
Konstanta
-13,024
Pengawasan internal
0,437
2,306
0,028
Sistem akuntansi keuangan daerah
0,414
2,376
0,023
Pengelolaan keuangan daerah
0,529
2,091
0,044
F : 8,434
0,000
Adjusted R2 : 0,383
Variabel dependen: Kinerja keuangan pemerintah daerah
Pengujian Hipotesis

kinerja keuangan pemerintah daerah.

1. Uji pengaruh pengawasan internal

Dengan demikian hipotesis 2 diterima.

terhadap kinerja keuangan pemerintah

3. Uji pengaruh pengelolaan keuangan

daerah

daerah

Hasil

uji

pengaruh

pengawasan

terhadap

kinerja

keuangan

pemerintah daerah

internal terhadap kinerja keuangan

Hasil

pemerintah daerah diperoleh nilai t

keuangan

hitung sebesar 2,306 dengan p value

keuangan pemerintah daerah diperoleh

(0,028) < 0,005 berarti pengawasan

nilai t hitung sebesar 2,091 dengan p

internal

value

berpengaruh

signifikan

uji

pengaruh
daerah

(0,044)

pengelolaan

terhadap

<

kinerja

0,005

berarti

terhadap kinerja keuangan pemerintah

pngelolaan

keuangan

daerah

daerah. Dengan demikian hipotesis 1

berpengaruh

signifikan

terhadap

diterima.

kinerja keuangan pemerintah daerah.

2. Uji

pengaruh

keuangan

sistem

daerah

akuntansi

terhadap

Dengan demikian hipotesis 3 diterima.

kinerja

keuangan pemerintah daerah

Uji F

Hasil uji pengaruh sistem akuntansi

Berdasarkan hasil analisis regresi linier

keuangan

kinerja

berganda diperoleh nilai F hitung sebesar

keuangan pemerintah daerah diperoleh

8,434 dengan p value (0,000) < 0,05

nilai t hitung sebesar 2,376 dengan p

berarti model regresi linier berganda

value (0,023) < 0,005 berarti sistem

dinyatakan tepat (fit) dalam memprediksi

akuntansi

keuangan

daerah

pengaruh pengawasan internal, sistem

berpengaruh

signifikan

terhadap

daerah

terhadap

akuntansi

EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017

keuangan

daerah

dan

173

pengelolaan keuangan daerah terhadap

Karanganyar akan semakin tinggi.

kinerja keuangan pemerintah daerah.

Made Budi Sastra Wiguna (2015) hasil

Uji Koefisien Determinasi
Berdasarkan

analisis

regresi

linier

penelitiannya

mengatakan

bahwa

Pengawasan

Keuangan

Daerah

berpengaruh

signifikan

terhadap

berganda diperoleh nilai Adjusted R2

kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten

adalah

pengaruh

Buleleng. Almanda Primadona (2013)

pengawasan internal, sistem akuntansi

dari hasil penelitiannya menyatakan

keuangan

daerah

dan

bahwa

keuangan

daerah

terhadap

kinerja

parsial

daerah

sebesar

terhadap kinerja pemerintah daerah

0,383

keuangan

yang

berarti

pemerintah

pengelolaan

pengawasan

intern

berpengaruh

38,3% sisanya sebesar 61,7% dijelaskan

pada

variabel lain, dengan demikian masih

Dengan

banyak variabel yang perlu diteliti lagi.

konsisten

secara

signifikan

Pemerntah Kota Bandung,
demikian

penelitian

dengan

dua

ini

penelitian

sebelumnya.
PEMBAHASAN
1. Pengaruh

2. Pengaruh
Pengawasan

Terhadap

Kinerja

Internal
Keuangan

Pemerintah Daerah
penelitian

ini

mendukung

hipotesis

1

pengawasan

internal

berhasil
bahwa

berpengaruh

signifikan terhadap kinerja keuangan
daerah

Kabupaten

Karanganyar. Dari hasil ini dapat
dijelaskan bahwa pengawasan internal
pada pemerintah daerah Kabupaten
Karanganyar penting dilakukan untuk
mencegah

terjadinya

beberapa

penyimpangan dalam mencapai tujuan
dan

pelaksanaan

tugas–tugas

organisasi. Semakin tinggi pengawasan
internal

maka

pemerintah

174

kinerja
daerah

Kinerja

Akuntansi

Daerah

Terhadap

Keuangan

Pemerintah

Daerah

Hasil

pemerintah

Keuangan

Sistem

keuangan
Kabupaten

Hasil penelitian ini berhasil
mendukung hipotesis 2 bahwa sistem
akuntansi

keuangan

berpengaruh

signifikan terhadap kinerja keuangan
pemerintah

daerah

Kabupaten

Karanganyar. Dari hasil penelitian ini
dapat dijelaskan bahwa penerapan
sistem akuntansi

pada Pemerintah

Daerah Kabupaten Karanganyar dapat
mendukung

kegiatan

operasional

sehari-hari,

sehingga

diharapkan

kegiatan dapat berjalan efektif dan
efisien. Temuan ini
penelitian

yang

mendukung

dilakukan

oleh

Rahmad Hidayat (2015) bahwa sistem

EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017

akuntansi

keuangan

berpengaruh

terhadap

daerah

pengelolaan keuangan maka kinerja

kinerja

yang

dihasilkan

umumnya

akan

lain

semakin baik pula. Hasil penelitian

menunjukkan hubungan yang searah,

Almanda (2013) menunjukkan bahwa

karena semakin baik sistem akuntansi

pengelolaan

keuangan daerah maka akan baik juga

menunjukkan hubungan yang searah

kinerja pemerintah daerah. Risdhayanti

dengan

(2016) yang meneliti tentang sistem

(2015)

akuntansi,

menunjukkan

pemerintah

daerah,

temuan

menghubungkan

tingkat

kinerja.

keuangan

kualitas laporan keuangan, hasilnya

signifikan

menunjukkan

pemerintah

signifikan.

pengaruh

Dari

yang

hasil penelitian

daerah

Rahmad

hasil

pemahaman sistem akuntansi dengan

ada

keuangan

Hidayat

penelitiannya

bahwa
daerah

positif

pengelolaan
berpengaruh

terhadap

daerah.

kinerja

Hal

ini

menunjukkan suatu hubungan yang

bahwa

searah, yang artinya semakin baik

dengan sistem akuntansi yang baik

pengelolaan keuangan maka kinerja

maka akan dapat dihasilkan laporan

pemerintah

keuangan yang berkualitas, sehingga

meningkat.

berakibat pada kinerja yang baik juga.

penelitian

berkualitas.

Almanda (2013) dan Rahmad Hidayat

tersebut

dapat

dijelaskan

3. Pengaruh

Pengelolaan

Daerah

terhadap

Keuangan

daerah

akan

semakin

Dengan
ini

demikian

konsisten

dengan

(2015).

Kinerja
KESIMPULAN

Pemerintah Daerah
Hasil penelitian ini berhasil

Hasil

pengujian

setiap

hipotesis

mendukung hipotesis 3 bahwa sistem

menunjukkan bahwa pengawasan internal

pengelolaan

keuangan

daerah

berpengaruh signifikan terhadap kinerja

berpengaruh

signifikan

terhadap

Pemerintah

Daerah

Kabupaten

kinerja keuangan pemerintah daerah

Karanganyar, berarti hipotesis 1 diterima.

Kabupaten

Sistem

penelitian

Karanganyar.
ini

menyatakan

Hasil
bahwa

akuntansi

keuangan

daerah

berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pengelolaan keuangan yang baik akan

Pemerintah

memberikan kontribusi positif

pada

Karanganyar, berarti hipotesis 2 diterima.

kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten

Pengelolaan keuangan daerah berpengaruh

Karanganyar.

signifikan terhadap kinerja Pemerintah

Semakin

baik

EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017

Daerah

Kabupaten

175

Daerah Kabupaten Karanganyar, berarti
hipotesis 3 diterima.
Penelitian

selanjutnya

sebaiknya

memperluas wilayah penelitian, dengan
harapan

hasil

penelitian

lebih

dapat

digeneralisasi, dan dapat menghubungkan
beberapa variabel lain yang terkait dengan
Good Corporate Government atau tata

Made Budi Sastra Wiguna,,Gede Adi
Yuniartha, Nyoman Ari Surya
Darmawan. 2015. Pengaruh
Pengawasan Keuangan Daerah,
Akuntabilitas dan Transparansi
Pengelolaan Keuangan Daerah
Terhadap Kinerja Pemerintah
Daerah. Kabupaten Buleleng. eJournal S1 Ak Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan
Akuntansi Program S1 (Volume
3 No.1 Tahun 2015).

kelola pemerintahan yang baik, karena
dilihat dari persentasenya hasil penelitian
ini menunjukkan dukungan variabelnya
masih sangat rendah, sehingga masih ada
beberapa

variabel

lain

yang

perlu

ditambahkan dalam penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Almanda Primadona. 2013. Pengaruh
Pengawasan
Intern
dan
Pengelolaan Keuangan Daerah
Terhadap Kinerja Pemerintah
Daerah
(Penelitian
Pada
Pemerintah Kota Bandung).
Skripsi Universitas Komputer
Indonesia.
Dadang

Kurnia. 2015. Pengawalan
Akuntabilitas
Pengelolaan
Keuangan Desa. Disampaikan
pada Sosialisasi Pelaksanaan
UU No. 6 tentang Desa”
Kemenko Bid. Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan.

Keputusan Menteri Dalam Negeri. 2006.
Permendagri No. 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.

176

Puji Agus. 2015. Pengelolaan Keuangan
Desa: Sistem dan Prosedur
Pertanggungjawaban Keuangan
Desa. www.bpkp.depkeu.go.id
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
2005
pasal
134
tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Peraturan Pemerintah RI. 2008 No. 60.
Sistem Pengendalian Interen
Pemerintah.
Rahmad

Hidayat. 2015. Pengaruh
Pengelolaan Keuangan Daerah
dan Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah
Terhadap
Kinerja
Pemerintah
Daerah
(Studi
Empiris pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten
Padang Pariaman). Skripsi
Universitas Negeri Padang.

Risdhayanti
Nur
Solikhah.
2016.
Pengaruh Pengawasan Internal,
Pemahaman Sistem Akuntansi
Keuangan
Daerah
dan
Pengelolaan Keuangan Daerah
Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan (Studi pada DPPKAD
Kabupaten Boyolali). Skripsi
Universitas
Slamet
Riyadi
Surakarta.

EKSPLORASI Volume XXIX No.2 - Februari Tahun 2017

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25