TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF UNTUK PENGOLAHAN DATA PENJUALAN (STUDI KASUS: UD.WASKITA KARYA).

TUGAS AKHIR
SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF UNTUK PENGOLAHAN DATA
PENJUALAN
(STUDI KASUS: UD.WASKITA KARYA)

Diajukan Oleh :
ARIEF RAKHMADI
NPM. 0534010295

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL VETERAN “ JAWA TIMUR “
2010

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF UNTUK PENGOLAHAN DATA
PENJUALAN

(STUDI KASUS: UD.WASKITA KARYA)

Disusun Oleh:
Arief Rakhmadi
NPM: 0534010295

telah dipertahankan dihadapan
dan diterima oleh tim penguji skripsi
jurusan teknik informatika
upn jatim
pada tgl 8 Oktober 2010

Tim Penguji:

Pembimbing I

1. Ir. Purnomo Edi Sasongko, MP
NIP. 196 407 419 880 310 01

Hj. Asti Dwi Irfianti, S.Kom, M.M

NIP. 273 020 640 213

Pembimbing II
2. Achmad Junaidi, S.Kom
NIP. 378 110 401 99
Doddy Ridwandono, S.Kom
NIP. 278 050 740 218
3. Barry Nuqoba, S.Si, S.Kom
NIP.

mengetahui
dekan FTI
Ir. Sutiyono, MT
NIP. 030 191 025

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK


Ketika teknologi informasi melanda indonesia di awal tahun 90-an, Sistem
Informasi Eksekutif (EIS = Executive Information System) merupakan salah satu
ciri yang banyak ditawarkan para pembuat perangkat lunak kepada perusahaan.
Modul yang diperuntukkan bagi para anggota Direksi dan Manager senior ini
menawarkan kemudahan–kemudahan tertentu bagi para pelaku utama bisnis ini
untuk melakukan kontrol secara langsung terhadap perusahaan yang dipimpinnya.
Sistem Informasi Eksekutif yang penulis buat merupakan pengembangan
dari basis data aplikasi yaitu MIS (Manajemen Information System). Desain dan
karakter dari sistem informasi ini disesuaikan dengan percepatan fasilitas yang
ada disesuaikan percepatan aktivitas yang di lakukan. Kecenderungan para
eksekutif memandang sebuah informasi harus dituangkan dengan rapi dalam ruang
lingkup analisa yang ada, bukan lagi sekedar pengamatan terhadap data yang
sudah ada. Masalah yang terjadi selama ini pada perusahan yang penulis jadikan
studi kasus ialah bagaimana agar pihak manajemen bisa mendapatkan data yang
dinamis dalam penyajian informasi dan mendukung eksekutif untuk mendapatkan
informasi penting dan bagaimana membuat suatu sistem informasi yang dapat
menampilkan data/laporan tiap layer manajemennya. Dengan dibuatnya aplikasi
ini diharapakan pihak manajemen lebih mudah mendapatkan informasi penting
dari aplikasi SIE.


Kata kunci: Sistem Informasi Eksekutif (SIE), Sistem Informasi Manajemen
(SIM)

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ii

KATA PENGANTAR

Perjalanan yang panjang dan melelahkan akhirnya bermuara juga.... ya,
akhirnya penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini, meskipun masih banyak
kekurangan yang dimiliki penulis selama masih menuntut ilmu di UPN
”VETERAN” JATIM.
Yang pertama dan paling pertama.... thanks to Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberiku kesehatan dan banyak
pengetahuan melalui berbagai aspek dan wujud sehingga penulis bisa
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Sholawat serta salam senantiasa dilimpahkan kepada panutan dan suri

tauladan Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat serta umat beliau
yang senantiasa istiqomah di atas sunnah beliau.
Disamping rasa syukur penulis yang sangat besar kepada Allah SWT,
penulis juga ingin menyempaikan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua penulis: M. Zainuddin Aziz dan Ida Machmudah, thanks atas
kepercayaan, fasilitas yang diberikan, dan dukunganya, terutama kasih sayang
dan do’anya.
2. Ir. Sutiyono, MT, selaku Dekan Fakultas Teknik Industri
3. Basuki Rachmat, S.Si, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika
4. Dosen pembimbing penulis ¹ Hj. Asti Irfianti, S.Kom, M.M dan ² Doddy
Ridwandono, S.Kom yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan kepada penulis selama pengerjaan Tugas Akhir ini.
5. Jajaran dosen penguji, thanks sudah bersedia meluluskan penulis

. Serta

semua dosen Teknik Informatika yang pernah mengajarkan ilmu kepada
penulis.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iii

6. Trima kasih teman-teman yang ikut seminar lesan gelombang I bulan oktober
2010 yang telah memberi semangat dan bantuan informasi penulis untuk
kelancaran ujian lesan. ojok goyang rek......!!!
7. Untuk teman-teman semua yang membantu penulis selama dalam menjalani
kuliah, penulis ucapkan banyak-banyak terima kasih.

Penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang ada dan
mengharapkan saran dan kritik demi kemajuan ke depan yang lebih baik.

Surabaya, 3 November 2010

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ............................................................................. 3
1.3. Batasan Masalah................................................................................... 3
1.4. Tujuan dan Manfaat ............................................................................. 4
1.5. Metodologi Pembuatan Skripsi ............................................................ 4
BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................... 7
2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif .......................................... 7
2.1.1. Sistem .................................................................................... 7
2.1.2. Informasi .............................................................................. 8
2.2. Data Warehouse ................................................................................... 9

2.2.1. Pengertian Datawarehouse .................................................... 9
2.2.2. Arsitektur Datawarehouse ................................................... 10
2.2.3. Kenapa dan untuk pada Datawarehouse ............................. 11
2.2.4. OLAP (Online Analitical Process) ...................................... 12
2.2.5. OLTP (Online Transaction Process) ................................... 13
2.2.6. Keuntungan Datawarehouse ............................................... 13
2.2.7. Kerugian Datawarehouse .................................................... 14
2.3. Konsep dasar EIS ............................................................................... 15
2.3.1. Implementasi EIS ................................................................ 15
2.3.2. Drilling Down ..................................................................... 16
2.4. Pengenalan Query .............................................................................. 17
2.4.1. Hubungan Database Dengan Pemrosesan Query ................ 19
2.4.2. Sistem Katalog Dalam Database Manajemen Sistem ........ 20

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

v

2.5. Konsep Dasar HCI ............................................................................. 21

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ....................................... 23
3.1. Desain dan Permodelan ...................................................................... 23
3.1.1. Permodelan Dimensi ........................................................... 23
3.1.2. Permodelan Hirarki ............................................................. 25
3.1.3. Data Flow Diagram ............................................................. 26
3.1.4. Entity Relasional ................................................................. 27
3.1.5. Desain Tabel........................................................................ 27
BAB IV IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK .......................................... 37
4.1. Lingkungan Pembuatan Perangkat Lunak ......................................... 37
4.2. Implementasi Antarmuka ................................................................... 38
4.2.1. Antarmuka Halaman UD.WASKITA KARYA .................. 38
4.2.2. Antarmuka Halaman Sistem Informasi Eksekutif............... 39
4.2.3. Antarmuka Halaman Grafik Batang.................................... 40
4.2.4. Antarmuka Halaman Grafik Pie .......................................... 40
4.3. Roll Up ............................................................................................... 41
BAB V UJI COBA DAN ANALISA ................................................................... 42
5.1. Uji Coba Basis Path ........................................................................... 42
5.2. Uji Coba Fungsionalitas ..................................................................... 44
5.2.1. Uji Coba Proses Drill Down ............................................... 44
5.2.1.1. Uji Coba Menampilkan Grafik Pada Level Tahun

........................................................................................... 46
5.2.1.2. Uji Coba Menampilkan Grafik Pada Level
Triwulan ............................................................................ 47
5.2.1.3. Uji Coba Menampilkan Grafik Pada Level Area . 48
5.2.1.4. Uji Coba Menampilkan Grafik Pie ...................... 50
5.2.1.5. Uji Coba Detail Pembelian Customer .................. 51
5.2.2. Uji Coba Proses Roll Up ..................................................... 52
5.3. Hasil Uji Coba Fungsionalitas ........................................................... 53
5.3.1. Hasil Uji Coba Proses Drill Down ...................................... 53
5.2.1. Hasil Uji Coba Proses Roll Up ........................................... 54

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 55
6.1. Kesimpulan ........................................................................................ 55
6.2. Saran................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 57


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vii

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Teks

Halaman

2.1

SIE dalam segitiga manajemen .............................................................16

3.1

Multidimensional Data Model ............................................................. 24

3.2

Permodelan Dimensi ............................................................................ 25

3.3

Tabel Hirarki ........................................................................................ 28

3.4

Contex Diagram ................................................................................... 29

3.5

DFD Overview Diagram (Sub Proses EIS) .......................................... 29

3.6

DFD Level 1 (Subproses Pemilihan Dimensi) ..................................... 30

3.7

DFD Level 1 (Subproses Query).......................................................... 31

3.8

CDM (Conceptual Data Model) ............................................................ 32

3.9

PDM (Physical Data Model) ................................................................ 33

4.1

Halaman Depan Web SIE .................................................................... 39

4.2

Halaman SIE ........................................................................................ 39

4.3

Halaman Grafik Batang........................................................................ 40

4.4

Halaman Grafik Pie .............................................................................. 41

4.5

Roll Up ................................................................................................. 41

5.1

Flowchart ............................................................................................. 42

5.2

Flowgraph ............................................................................................ 43

5.3

Reprentasi variable SELECT dan WHERE ......................................... 45

5.4

Data Omset Pada Tahun 2009, Seluruh Tempat dan Seluruh Produk . 46

5.5

Data Omset Seluruh Triwulan, Seluruh Tempat dan Seluruh Produk . 48

5.6

Data Omset Seluruh Area Pada Triwulan II ........................................ 49

5.7

Data Pembelian Customer .................................................................... 50

5.8

Data Detail Pembelian Customer ......................................................... 52

5.9

Tanda Gambar Roll Up ........................................................................ 53

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

viii

DAFTAR TABEL

Nomor

Teks

Halaman

2.1

Perbedaan OLAP dan OLTP ................................................................ 13

2.2

Attribute dan Tuples dari Relasi Student ............................................. 20

2.3

Contoh Katalog yang Menyimpan Informasi Tentang Database ......... 21

3.1

T_penjualan .......................................................................................... 34

3.2

T_bulan ................................................................................................ 34

3.3

T_triwulan ............................................................................................ 34

3.4

T_master_bhn_jadi............................................................................... 35

3.5

T_detail_kategori ................................................................................. 35

3.6

T_kategori ............................................................................................ 35

3.7

T_customer........................................................................................... 35

3.8

T_kota .................................................................................................. 36

3.9

T_area................................................................................................... 36

3.9

T_nota .................................................................................................. 36

3.9

T_sales ................................................................................................. 36

5.1

Hasil Uji Coba Proses Drill Down ....................................................... 53

5.2

Hasil Uji Coba Proses Roll Up ............................................................ 54

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Ketika teknologi informasi melanda indonesia di awal tahun 90-an,
Sistem Informasi Eksekutif (EIS = Executive Information System)
merupakan salah satu ciri yang banyak ditawarkan para pembuat perangkat
lunak kepada perusahaan. Modul yang diperuntukkan bagi para anggota
Direksi dan Manager senior ini menawarkan kemudahan–kemudahan
tertentu bagi para pelaku utama bisnis ini untuk melakukan kontrol secara
langsung terhadap perusahaan yang dipimpinnya.
Akan lebih jelas lagi kebutuhan akan Sistem Informasi Eksekutif
dengan ilustrasi berikut ini, bila seorang eksekutif yang ingin mencoba
melihat sebuah sistem informasi dari beberapa level dimensi, lalu kita
perhatikan dengan seksama dalam 1 level dimensi dimungkinkan memiliki
banyak submenu, untuk bisa mengakses dari 1 dimensi ke 1 dimensi yang
lain tidak mungkin cukup dengan memasukkan input lewat menu yang
ada, tentu saja si eksekutif harus membuat query terlebih dahulu untuk bisa
mengaksesnya, bagaimana dengan antara 2 atau lebih 3 dimensi akan lebih
banyak waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk membuat query-nya.
Seorang eksekutif sebagai paraktisi harus melakukan hal–hal yang sifatnya
teknis. Seorang eksekutif yang berfungsi sebagai pengambil keputusan

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

akan terbuang waktunya apabila tidak didukung sebuah sistem yang
membantu mengatasi segala permasalahaan data yang ingin diolahnya.
Pada laporan ini penulis mengambil studi kasus di perusahaan yang
bergerak di bidang furniture UD.WASKITA KARYA dimana perusahaan
tersebut mempunyai kendala/masalah yang dialami oleh eksekutif dalam
analisa data penjualan. Pihak eksekutif selama ini selalu mengalami
kesulitan

dalam

menganalis

data

penjualan

karena

di

sistem

manajemennya masih menggunakan laporan-laporan yang bersifat manual
dan memakan waktu, tenaga, pikiran apabila untuk menganalisa data
penjualan yang sangat banyak sedangkan pihak manajemen tidak ada
waktu untuk menganalis data sebanyak itu. UD. WASKITA KARYA
sangatlah membutuhkan sistem informasi yang dapat mengcover semua
data penjualan agar pihak eksekutif mampu melakuan tindakan yang
penting untuk meningkatkan jumlah penjualan di tiap periodenya.
Karena itulah penulis memberikan sebuah solusi yang mulai
banyak dikembangkan saat ini untuk mengcover kebutuhan para eksekutif
dalam hal manajemen data lintas dimensi yaitu melalui Sistem Informasi
Eksekutif.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut maka didapatkan rumusan permasalahan
sebagai berikut:
1.

Bagaimana agar pihak manajemen bisa mendapatkan data yang
dinamis dalam penyajian informasi dan mendukung eksekutif untuk
mendapatkan informasi penting ?

2.

Bagaimana

membuat

suatu

sistem

informasi

yang

dapat

menampilkan data/laporan tiap layer manajemennya ?

1.3

Batasan Masalah
Perancangan dan pembuatan perangkat lunak ini kami batasi pada
pembahasan:
1. Pengolahan data penjualan.
2. Waktu pengaksesan data sample hanya terbatas pada tahun 2009.
3. Wilayah pengaksesan data sample di dalam pulau jawa dan diluar
pulau jawa (Bali,Kalimantan,Sulawesi).
4. Jangkauan kerja EIS sangat luas, tetapi dalam proyek akhir ini hanya
akan menyajikan kinerja EIS dalam pengolahan data multidimensi.
5. Keamanan data, sistem inventory, sistem penjualan tidak dibahas
dalam laporan ini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

1.4

Tujuan dan Manfaat
Perancangan perangkat lunak ini membuat sebuah sistem yang
dapat memenuhi kebutuhan seorang eksekutif dalam pengambilan
keputusan terutama pada pengolahan data penjualan
Dari pelaksanaan Proyek Sistem Infomasi Eksekutif tersebut, maka
manfaat yang didapat adalah:
a. Perusahaan lebih mudah mendapatkan informasi penting dari aplikasi
Sistem Informasi Eksekutif Untuk Pengolahan Data Penjualan.
b. Pihak eksekutif lebih mudah untuk melakukan suatu pengambilan
keputusan.

1.5

Metodologi Pembuatan Skripsi
Pembuatan Skripsi terbagi menjadi beberapa tahapan sebagai berikut:
(1) Survei Lapangan
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data sebagai bahan untuk
pembuatan aplikasi. Pada aplikasi ini data yang diperlukan meliputi
data penjualan selama 1 tahun
(2) Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dokumen-dokumen,
referensi-referensi, buku-buku, sumber dari internet, atau sumber-

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

sumber lain yang diperlukan untuk merancang dan membuat serta
untuk mengimplementasikan aplikasi.
(3) Analisa dan Perancangan Aplikasi
Dari hasil studi literature dan hasil survey lapangan akan dibuat
deskripsi umum serta dilakukan analisa kebutuhan sistem, selain itu
juga dilakukan perancangan awal aplikasi yang akan dibuat, sehingga
akan dihasilkan disain antarmuka dan proses yang siap untuk
diimplementasikan.
(4) Pembuatan Aplikasi
Pada tahap ini pembuatan aplikasi melalui bahasa-bahasa
program yang merupakan tahap yang sangat penting karena kita harus
sebaik mungkin memberikan informasi dan interaksi kepada pengguna
berupa interface dari bahasa program yang dibuat.
(5) Uji Coba dan Evaluasi Aplikasi
Pada tahap ini aplikasi yang telah dibuat ini akan dilakukan
beberapa skenario uji coba dan dievaluasi untuk kelayakan pemakaian
sistem.
(6) Penyusunan Buku Skripsi
Pada tahap ini merupakan tahap terakhir dari pengerjaan Skripsi.
Buku ini disusun sebagai laporan dari seluruh proses pengerjaan
Skripsi. Dari penyusunan buku ini diharapkan dapat memudahkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

pembaca yang ingin menyempurnakan dan mengembangkan aplikasi
lebih lanjut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1

Konsep Dasar Sistem Informasi

2.1.1

Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem,
yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada
komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan
pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini:
a. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama–sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih
menekankan urut–urutan operasi didalam sistem.
b. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada element atau
komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut:
” Sistem adalah kumpulan dari elemen–elemen yang berinteraksi untuk
mencapai tujuan tertentu ”
c. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen–elemen
atau subsistem–subsistem merupakan definisi yang lebih luas dan lebih
banyak diterima karena pada kenyataannya suatu sistem terdiri dari

7

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

beberapa subsistem atau sistem–sistem bagian. Komponen–komponen
atau subsistem–subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri
sendiri, semuanya saling berinteraksi dan saling berhubungan
membentuk suatu kesatuan sehingga sasaran sistem dapat tercapai.

2.1.2

Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data
merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian
(kumpulan fakta). Sistem informasi, menurut Leitel dan Davis dalam
bukunya “Accounting Information System” mendefinisikan bahwa:
“ Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan–kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan–laporan
yang diperlukan. ”
Definisi yang umum, sistem informasi diartikan sebagai suatu
sistem dalam suatu organisasi yang mengolah data menjadi bentuk yang
lebih berguna untuk mencapai suatu tujuan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

2.2

Data Warehouse

2.2.1

Pengertian Datawarehouse
Datawarehouse adalah kumpulan macam-macam data yang
subject oriented, integrated, time variant, dan nonvolatile.

Dalam

mendukung proses pembuatan keputusan. Inmon and Hackathorn (1994).
Datawarehouse sering diintegrasikan dengan berbagai sistem aplikasi
untuk mendukung proses laporan dan analisis data dengan menyediakan
data histori, yang menyediakan infrastruktur bagi EIS dan DSS.
Datawarehouse
Datawarehouse

bukan

hanya

tempat

penyimpanan

data,

adalah Business Intelligence tools, tools to extract,

merubah (transform) dan menerima data (load) ke penyimpanan
(repository) serta mengelola dan menerima metadata. Ada beberapa
karakteristik datawarehouse antara:
a. Subject Oriented:
Datawarehouse diorganisasikan pada subjek-subjek utama, seperti
pelanggan, barang/produk, dan penjualan. Berfokus pada model dan
analisis pada data untuk membuat keputusan, jadi bukan pada setiap
proses transaksi atau bukan pada OLTP. Menghindari data yang tidak
berguna dalam mengambil suatu keputusan.
b. Integrated:
Dibangun dengan menggabungkan/menyatukan data yang berbeda.
relational database, flat file, dan on-line transaction record. Menjamin

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

konsistensi dalam penamaan, struktur pengkodean, dan struktur
attribute diantara data satu sama lain.
c. Time Variant:
Data disimpan untuk menyediakan informasi dari perspektif historical,
data yang tahun-tahun lalu/4-5 thn. Waktu adalah elemen kunci dari
suatu datawarehouse/pada saat pengcapture-an.
d. Non Volatile:
Setiap kali proses perubahan, data akan di tampung dalam tiap-tiap
waktu. Jadi tidak di perbaharui terus menerus. Datawarehouse tidak
memerlukan pemrosesan transaksi dan recovery. Hanya ada dua
operasi initial loading of data dan access of data.

2.2.2

Arsitektur Datawarehouse
Maksudnya

adalah

bagaimana

datawarehouse

dibangun,

arsitektur tidak ada yang benar dan salah tetapi suatu arsitektur
dibangun tergantung situasi dan kondisi. Arsitektur datawarehouse
akan berpengaruh pada penggunaan dan pemeliharaan. Lapisan-lapisan
arsitektur datawarehouse:
1. Operational database layer/Lapisan basis data operasional
a. Sumber data (source) untuk datawarehouse
b. Data lengkap, Data hari ke hari
c. Mempunyai nilai saat ini/data berarti.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

d. Tingkat kemungkinan data besar.
2. Data Access Layer/Lapisan Akses Data
a. Tools untuk mengekstrak, mengubah dan mengambil(load) data.
b. Meliputi karakteristik datawarehouse.
3. Metadata Layer/Lapisan Metadata
a. File data tersimpan/Direktori
b. Lebih detil dari direktori data sistem, maksudnya lebih mendalam
dari file data yang tersedia sebelumnya.
c. Ada pentunjuk untuk keseluruhan warehouse dan ada petunjuk
data yang dapat diakses report khusus untuk di analisis.
4. Informational access layer (lapisan akses informasi)
a. Akses data dan juga tool untuk laporan dan analisis.
b. Tools Business Intelligence masuk ke tahap ini.

2.2.3

Kenapa Dan Untuk Apa Datawarehouse?
Disini saya akan memberikan ilustrasi untuk datawarehouse.
Datawarehouse itu dimiliki oleh perusahaan yang sudah besar, yang
memiliki banyak cabang, data yang banyak dan tentunya struktur
organisasi yang kompleks.
Mari bayangkan sebuah perusahaan yang memiliki banyak
transaksi,

yang

memiliki banyak cabang. Tentu data-data tersebut

tersebar dilokasi yang berbeda, sistem operasi yang berbeda, bahkan di

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

basisdata (database) yang berbeda. Nah, Lalu bagaimana seorang
pimpinan/manager mengambil sebuah keputusan? Tentu bagi sang
pembuat keputusan hanya membutuhkan akses ke semua sumber data
tersebut. Kalau melakukan query di setiap masing-masing cabang tentu
tidak efisien dan tidak praktis. Atau bahkan data yang dimiliki oleh
perusahaan adalah data-data terbaru, bukan data-data terdahulu dari
perusahaan tersebut. Dari permasalahan ini, Datawarehouse hadir sebagai
solusinya.
Jika mengandalkan database OLTP untuk dilakukan query terlalu
besar. Datawarehouse dibuat agar prosesnya lebih efisien. Dan selalu
berkompetitif, maksudnya di zaman saat ini

perusahaan

sudah

mengandalkan teknologi datawarehouse untuk pengambilan keputusan
di perusahaan.

2.2.4

OLAP [Online Analitical Process]
OLAP
mendapatkan

adalah
dalam

operasi

basis

bentuk kesimpulan

data

(database)

dengan

untuk

menggunakan

aggregasi sebagai mekanisme utama. Mekanisme berupa analisis dan
pengambilan keputusan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2.2.5

OLTP [On-Line Transaction Process]
Proses transaksi di suatu proses bisnis seperti penjualan,
pemesanan dan pembayaran dan proses yang dilakukan rutin dari hari ke
hari. Karakteristiknya dengan input/data entry, update dan delete dan
berfokus pada satu area bisnis saja, entah itu ‘persediaan’,’penjualan’ atau
bahkan ‘sumber daya’. Tugas utamanya terlihat dari hubungan tradisional
ke DBMS.

Tabel 2.1
Perbedaan OLAP & OLTP
users
functions
db design
data

usege
access
unit of work
db size
size_record_access
size_user

2.2.6

OLTP
data entry
transaksi tiap hari
aplikasi oriented
sekarang,terbaru,lengkap
detail

OLAP
manajer perusahaan
pendukung keputusan
subjek oriented
historical,ringkas,multidimensi
terintegrasi

repetitive
membaca,menulis dan
merubah
pendek,transaksi yang
ringkas
mega byte
10
ribuan

ad-hoc
membaca dengan rinci (kompleks)
query kompleks
terra byte
Jutaan
Ratusan

Keuntungan Datawarehouse
a. Datawarehouse menyediakan model data yang bervariasi, dan tidak
bergantung pada satu sumber data saja. Hal ini memudahkan
pimpinan perusahaan/manager membuat laporan dan menganalisa.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

b. Saat me-load data ke dalam datawarehouse, data yang tidak konsisten
akan diketahui dan secepatnya dirubah. Mendukung proses pembuatan
laporan, agar keputusan yang diambil adalah keputusan yang benar
sesuai data.
c. Keamanan informasi didalam datawarehouse terjamin, karena
datawarehouse selalu digunakan dan dimonitor oleh pengguna
datawarehouse tersebut.
d. Dalam membuat laporan tidak membuat proses transaksi yang ada
menjadi lambat, karena datawarehouse terpisah dengan database
operasional.
e. Datawarehouse menyediakan berbagai macam bentuk laporan yang
terbaru.

2.2.7

Kerugian Datawarehouse
a. Datawarehouse tidak cocok untuk data yang tidak struktur.
b. Data perlu di extract, diubah, dan di load ke datawarehouse,
sehingga membutuhkan waktu (delay) kerja untuk datawarehouse
yang belum terbentuk.
c. Semakin

lama

masa

hidup

bisnis

yang

menggunakan

datawarehouse, maka semakin banyak biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memodifikasi teknologi datawarehouse atau
perawatan berjalan datawarehouse.
d. Jika data yang diambil lambat, maka data yang dimiliki di
datawarehouse tidak berkulitas/sehingga laporan tidak optimal

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

2.3

Konsep Dasar EIS

2.3.1

Implementasi EIS
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjamin
efektivitas sistem yang diharapkan. Hal yang pertama berhubungan dengan
hakikat (nature) EIS itu sendiri. Dalam hakikat hirarki sistem informasi,
EIS merupakan suatu alat (tool) yang dapat menghasilkan suatu sistem
pelaporan sistem informasi yang tertinggi dalam perusahaan. Yang
dilakukan oleh perangakat EIS melakukan penarikan data (data extaction)
dan mensarikannya (data summarizing) dari sebuah sumber data tertentu
yang ada dibawahnya. Dengan kata lain, perusahaan yang ingin membeli
atau membuat perangkat EIS sudah harus memiliki sebuah gudang data
(data warehouse) terlebih dahulu. Hal kedua sehubungan dengan ciri
(features) yang harus tersedia dalam paket EIS adalah suatu kenyataan
bahwa setiap eksekutif memiliki cara yang unik dalam mengambil suatu
keputusan, sehingga bentuk penyajian informasi pada EIS harus
disesuaikan dengan karakteristik eksekutif tersebut. Ada diantara meraka
yang menyukai bentuk grafik (batang, garis, lingkaran dan sebagainya)
dan ada yang memilih bentuk–bentuk angka sederhana. Hal ketiga masih
berkaitan dengan ciri EIS adalah kemampuan untuk melakukan
customization (pembuatan bentuk sajian) informasi dalam bentuk gambar
dan angka–angka yang informatif secara cepat. Seorang eksekutif
terkadang dihadapkan pada suatu hal yang bersifat skala prioritas pada
masa–masa tertentu. Bentuk laporan EIS yang diinginkan di akhir bulan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

mungkin tidak sama dengan yang dibutuhkan perhari atau pada suatu saat
tertentu.
Di sinilah diperlukan fasilitas–fasilitas pada modul EIS yang
mempermudah pembuatan laporan–laporan bagi eksekutif secara cepat dan
variatif.

Manager Atas

Manager menengah

Manager bawah

Gambar 2.1. SIE dalam segitiga manajemen

2.3.2

Drilling Down
Meskipun dalam aktifitas sehari–hari seorang eksekutif hanya
berurusan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan high level,
namun bukan berarti yang bersangkutan tidak memerlukan informasi lebih
mendetail dan terperinci mengenai sesuatu hal. Fasilitas dalam EIS yang
disediakan untuk memudahkan para eksekutif dalam melakukan analisis
informasi ketingkat yang lebih mendetail inilah yang disebut drilling down

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

kapability. Misal seorang eksekutif melihat perincian lebih lanjut, provinsi
mana saja yang menyebabkan rata–rata Service Level menjadi dibawah
standart. Bahkan sangat mungkin seorang eksekutif ingin terus melakuakan
drilling down ketingkat yang lebih rendah lagi, seperti kabupaten,
kecamatan dan mungkin sampai ketingkat toko/pengecer.

2.4

Pengenalan Query
Sebuah query adalah sebuah ekspresi bahasa yang menggambarkan
data yang didapatkan kembali dari sebuah database. Dalam hubungannya
dengan optimasi query, seringkali diasumsikan bahwa query–query
tersebut dinyatakan dalam subuah dasar–dasar isi dan sekumpulan cara
orientasi, yang memberikan optimizer pilihan–pilihan diantara alternatif
prosedur–prosedur evaluasi.
Query dapat digunakan pada beberapa keadaan. Kebanyakan
aplikasi nyataanya adalah permintaan–permintaan secara langsung dari
user yang memerlukan informasi tentang bentuk maupun isi dari database.
Apabila permintaan user terbatas pada sekumpulan query–query standart,
maka query–query tersebut dapat dioptimasi secara manual oleh
pemrograman prosedur–prosedur pencarian gabungan dan membatasi
input dari user pada sebuah ukuran menu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Tetapi bagaimanapun juga, sebuah sistem optimasi query otomatis
menjadi penting apabila query–query khusus ditanyakan dengan
menggunakan bahasa query yang digunkan secara umum seperti SQL.
Aplikasi yang kedua dari query terjadi pada transaksi–transaksi
yang mengubah data yang tersimpan pada nilainya saat itu. Pada akhirnya,
query seperti ekspresi–ekspresi dapat digunakan secara internal dalam
sebuah DBMS., sebagai contoh adalah untuk mengecek kebenaran akses
dan menyamakan kebenaran pada akses–akses yang terjadi.
Membicarakan tentang query, sangat erat hubungannya dengan
cara penulisan query tersebut kedalam sebuah bentuk bahasa yang mudah
dimengerti. Pada umumnya, bahasa query yang digunakan untuk
mengekspresikan sebuah pernyataan dari query adalah SQL (Structure
Query Language).
SQL adalah sebuah bahasa database yang luas memiliki
Statement–Statement (pernyataan) untuk definisi data, query dan update
data (memperbaharui data). SQL mempunyai satu Statement dasar untuk
mendapatkan kembali informasi dari database. Statement dasar dari SQL
adalah SELECT.
Bentuk dasar dari Statement SELECT biasa disebut dengan blok
select from where yang terbentuk dari tiga macam klausa yaitu SELECT,
FROM dan WHERE yang mempunyai bentuk sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

SELECT

< daftar Attribute >

FROM

< daftar Table >

WHERE

< kondisi >

Dimana (daftar attribute) adalah sebuah daftar dari nama–nama
attribute yang nilai–nilainya didapatkan oleh query. Sedangkan (daftar
table) adalah sebuah daftar dari nama–nama relasi yang diperlukan oleh
sebuah query. (kondisi) adalah sebuah kondisi ekspresi boolean yang
mengidentifikasikan tuple-tuple yang akan dikembalikan oleh query.

2.4.1

Hubungan Database Dengan Pemrosesan Query
Database adalah suatu kumpulan dari data–data yang berhubungan
satu sama lainnya yang digunakan untuk pencarian suatu data tertentu
pada saat SQL dijalankan. Sebuah database dirancang, dibuat dan
ditempati oleh data dengan tujuan tertentu. Di dalam sistem database
relasional, tabel–tabel dari database saling berhungan satu sama lainnya.
Dan sebuah tabel database akan selalu memiliki attribute names (nama–
nama attribute), relations names (nama–nama relasi), dan tuples (recordrecord)
Untuk lebih jelasnya, pada gambar 2.2 diberikan sebuah tabel
database yang lengkap dengan attribute, relatioans dan tuples.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Tabel 2.2
Attributes dan tuples dari relasi STUDENT

Attribute
Relation Name

STUDENT
Tuples

Name
Benyamin
Barbara
Katherine

Age
19
23
21

Home Phone
344567
665322
789345

Address
Kartini 41
Pademangan I
Sudirman 90

Attribute digunakan untuk mengidentifikasi sebuah nama yang
diikutsertakan dalam relasi dan menspesifisikan domain (tipe data
sederhana yang menentukan sebuah pemisahaan data). Sedangkan tuples
adalah kumpulan dari record–record di dalam sebuah database. Relation
name mendefinisikan attribute–attribute yang diperlukan dalam predikat
dan mendefinisikan arti dari predikat tersebut.

2.4.2

Sistem Katalog Dalam Database Manajemen Sistem (DBMS)
Sistem katalog adalah sebuah sistem yang digunakan untuk
menyimpan informasi–informasi mengenai suatu database. Informasi
yang disimpan disebuah katalog dari sebuah relasional database
manajemen sistem meliputi relation names, attribute names, dan attributes
domain (tipe–tipe data), gambaran dari batasan–batasan (primary key,
secondary key, forgein key, NULL/NOT NULL dan tipe dari batasan–
batasan lainnya) dan bentuk–bentuk penyimpanan dan index–index. Query

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

optimizer melakukan akses kedalam katalog untuk jalan akses,
implementasi

(pelaksanaan)

informasi,

dan

data

statistik

untuk

menentukan jalan terbaik untuk menjalankan sebuah query.

Tabel 2.3
Contoh katalog yang menyimpan Informasi tentang database

TABLE_NAME
DEPARTMENT
EMPLOYEE
PROJECT

NUM_ROWS
50
10000
2000

BLOCK
5
2000
100

Sebagai contoh, optimizer mengakses katalog untuk mengecek
field–field mana dari sebuah relasi yang memiliki akses hash atau akses
index–index, sebelum memutuskan bagaimana untuk mnejalankan sebuah
kondisi pilihan ataupun kondisi join dalam suatu relasi. Contoh dari
sebuah katalog yang menyimpan informasi tentang database dapat dilihat
pada tabel 2.3

2.5

Konsep Dasar HCI
Human Computer Interactions (HCI) adalah sebuah jurnal yang
secara tepat difokuskan dengan theori, empiris, dengan metode logika
berdasarkan asumsi (1) pengetahuan user dan (2) desain sistem computer
yang berpengaruh pada kinerja user. Tujuan HCI adalah untuk membuat
jurnal yang berkualitas yang dipenuhi dengan riset dan desain terbaik

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

bekerja dan bermacam–macam field kedalam field yang baru pada HCI
yang telah dirancang.
HCI membantu pengembangan pemahaman kebiasaan computer
user, terutam aspek yang terkait. “User” termasuk programmer dan non
programmer beserta pakar dan orang baru. HCI tidak hanya memfokuskan
tidak hanya dengan user individual, dan dengan kelompok kerja dari yang
kecil hingga organisasi besar yang dimiliki oleh komunitas user. Secara
teori tempat yang disediakan harus seimbang dengan model fisik dan
performance user atau bisa jadi disesuaikan dengan kultur komunitas yang
dimiliki user. Laman yang disediakan secara empiris dapat diatur dari
fungsi control yang dibuat hingga setiap kenampakan field. Metode laman
harus disesuaikan dengan beberapa penganalisaan yang mengcover semua
kebutuhan struktur yang diinginkan user.
HCI mencoba membantu perkembangan diskusi rasional dari
metode untuk desain dari sistem komputer dan evaluasi dari keberadaan
sistem yang baru. HCI banyak bergerak pada user interface desain teknik
termasuk menggabungkan kecerdasan kedalam interface. HCI juga
memfokuskan proses dari desain (apa, bagaimana dan mengapa) desain
seperti itu digunakan. Secara teori laman harus seimbangan dengan prinsip
particular line sistem, atau class sistem atau dengan abstrak, struktur dan
proses HCI.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1

Desain dan Permodelan

3.1.1

Permodelan Dimensi
Pada langkah awal perencanaan basisdata SISTEM INFORMASI
EKSEKUTIF ini terlebih dahulu dibuat permodelan dimensi dimana
menunjukkan gambaran awal setiap level yang akan kami generate dalam
basisdata kemudian dicatat sebagai dokumentasi dari permodelan dimensi
dalam EIS. Permodelan Dimensi adalah sebuah permodelan dari sebuah
dimensi dan beberapa level penjabaran untuk setiap dimensinya dalam
sistem yang kami buat. Adapun gambaran pada top level atau posisi
puncak dari permodelan tersebut terdapat EIS sebagai sistem yang akan
dibuat. Kemudian sistem akan menggenerate 3 dimensi meliputi dimensi
waktu, tempat dan produk. Dimensi waktu akan melakukan pengolahan
pada 4 level kedalam meliputi level 1 pada tahun, kemudian level 2 pada
triwulan, level 3 pada bulan dan level 4 pada minggu. Hal ini dapat
dijabarkan dengan pemahaman sebagai berikut dalam 1 tahun pengolahan
data akan disederhanakan ke dalam 4 triwulan dimana setiap triwulan
mencover 3 bulan. Sedangkan pada dimensi tempat akan mengenerate 2
level dibawahnya yaitu area sebagai level 1 dan kota sebagai level 2.
Dalam dimensi ini diasumsikan setiap distributor/toko akan dipetakan

23

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

kedalam tempat dan setiap tempat terdiri dari beberapa area didalamnya
dan di dalam area mempunyai beberapa kota–kota di dalamanya.

Triw ulan III
Triw ulan II
Triw ulan I

Dalam kot a

Luar kot a

Luar Pulau

Produk 1

Produk 2

Produk 3

Gambar 3.1. Multidimensional Data Model

Sedangkan pada dimensi produk akan mengenerate 2 level
dibawahnya yaitu kategori sebagai level 1 dan detail kategori sebagai level
2. Dalam dimensi ini diasumsikan setiap produk dipetakan kedalam
produk dan setiap produk terdiri dari beberapa kategori didalamnya dan di
dalam kategori mempunyai detail kategori di dalamanya. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada permodelan dimensi pada gambar 3.2

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

EIS
Dimensi

WAKTU

TEMPAT

PRODUK

Level 1

TAHUN

AREA

KATEGORI

Level 2

TRIWULAN

KOTA

DETAIL
KATEGORI

Level 3

BULAN

Gambar 3.2. Permodelan Dimensi

3.1.2

Permodelan Hirarki
Langkah selanjutnya adalah Permodelan Hirarki yaitu penjabaran
keseluruhan dimensi, level dimensi dan data yang akan dicover dari sistem
yang kami buat. Permodelan ini akan memberikan gambaran yang lebih
jelas dari permodelan dimensi sebagaimana yang kami jelaskan berikut.
Pada dimensi waktu dari level tahun dari level tahun turun dijabarkan
menjadi 4 triwulan. Kemudian pada level triwulan dijabarkan kembali
menjadi bulan disesuaikan dengan keberadaan setiap triwulannya seperti
contoh triwulan 1 dijabarkan menjadi bulan Januari, Februari dan Maret
demikian seterusnya hingga triwulan ke 4. sedangkan setiap bulan
dijabarkan kembali menjadi 4 sampai dengan 5 minggu dengan
menyesuaikan data yang dicover dalam basis data.dimensi tempat yang
dijabarkan kedalam level area telah dirubah ke dalam bentuk Dalam kota,
LK (Bangil – Banyuwangi), LK (Malang - Madiun), LK (Madura), LK

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

(Jakarta), Luar Pulau dan Jawa Tengah sebagai perwakilan dari wilayah
yang akan dicover. Sedangkan pada dimensi produk mempunyai beberapa
kategori seperti Kursi, Meja, Rak, Lemari, Kasur dan Ranjang, pada setiap
kategorinya mempunyai banyak detail kategori. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada permodelan hirarki pada gambar 3.3. Hasil informasi pada
aplikasi Sistem Informasi Eksekutif (EIS) pengolahan data penjualan ini
adalah sebuah grafik visual.

2.1.3

Data Flow Diagram
Terlebih dahulu akan kami jelaskan permasalahan yang akan di
cover dalam sistem yang kami buat. Penjelasan yang kami berikan
sekaligus akan memberikan penjabaran dari data flow diagram.
Sistem informasi eksekutif memiliki keterkaitan dengan pelanggan
sebagai konsumen, konsumen meminta layanan dengan memberikan data
pelanggan kedalam sistem, kemudian informasi yang diterima dicatat
kemudian dipilah–pilah sesuai dengan dimensi yang ingin dijabarkan.
Dimensi yang akan digenerate disesuaikan dengan kebutuhan, diperoleh
dari informasi yang dikirim oleh eksekutif sebagai pemegang keputusan
sebuah perusahaan meliputi waktu, tempat dan produk. Hasil dari
pengolahan data sistem akan dikirim berupa report data dalam bentuk
grafik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.3

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

3.1.4

Entity Relational
Tahap perencanaan selanjutnya adalah memetakan keterkaitan
antara elemen dalam sebuah sistem. Mencatat relasi yang terjadi one to
one,one to many,many to one,many to many,parsial atau global antar
setiap komponen. Diharapkan tahapan ini memperjelas karakteristik
komponen data yang akan dibuat sekaligus memperjelas keterangan yang
belum dapat dicover dari Data Flow Diagram. Dari proses ini diperoleh
gambaran macam–macam tabel yang harus dibuat.

3.1.5

Desain Tabel
Dengan menyesuaikan hasil dari ER yang telah dirancang
dibuatlah table dan mulai mendisain relasi antar setiap table pada DBMS
yang kami gunakan. Sekaligus melengkapinya dengan struktur data,
penentuan primary key dan foreign key serta list data. Dalam hal ini table
yang kami buat telah melalui proses normalisasi sebelumnya. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.6 untuk conceptual data model dan
pada gambar 3.7 untuk physical data model dan tabel 3.1 sd 3.8 untuk
rancangan table dan struktur data.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

29

Data omset

Eksekutif

Input dari eksekutif
0
Sistem
Informasi
Eksekutif

Meminta Data

+

Aplikasi
penjualan

Data Penjualan

Gambar 3.4. Contex Diagram (EIS)

Dari Eksekutif
Eksekutif

Data Omset

1
Proses
Pemilahan
Dimensi

+

Aplikasi
Penjualan

Data Penjualan
Data Penjualan

Customer
2

4

Proses Query

Proses
Menyimpan
Data Penjualan

Memberi Data

Aplikasi
penjualan

+
Meminta Data

3
Proses
Penjualan

Data Penjualan
Data Penjualan

Data Penjualan

Data Penjualan
Memberi Data

Aplikasi
Penjualan

Gambar 3.5. Data Flow Diagram
Overview Diagram (Sub Proses EIS)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

30

Gambar 3.6. Data Flow Diagram
Level 1 (Subproses Pemilahan Dimensi)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

31

Gambar 3.7. Data Flow Diagram
Level 1 (Subproses Query)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

32

t_area
a_id
I

tanggal
DT
area
VA20

t_kota

1 area mempunyai banyak kota

kota VA20
kota

a_id

1 kota mempunyai bnyak customer

t_customer

t_triwulan
t_id
I

t_nama
VA10

kode_cust
VA10
nama_toko
VA20
alamat_toko
VA20
nama_al