Tutorial Aksara Jawa soalujian.net

(1)

www.setyawara.tk | 1

PENGENALAN AKSARA JAWA Oleh

Setya Amrih Prasaja,S.S

Aksara Jawa adalah sebuah aksara yang digunakan oleh orang Jawa dalam mengembangkan tradisi tulis mereka, aksara ini merupakan aksara turunan dari aksara

Devanagari yang pada perkembangannya menjadi aksara Jawa yang masih bisa kita lihat sampai saat ini, adapun aksara Jawa yang digunakan oleh orang Jawa sekarang ini adalah aksara Jawa yang pernah berkembang pada masa kejayaan kerajaan Majapahit1, namun telah diformat dan disusun ulang semasa imperium Islam mulai menghegemoni tanah Jawa, sehingga susunan huruf tersebut berbunyi ha, na, ca, ra, ka….dan seterusnya.

Wujud dan susunan aksara Jawa yang akan dibahas lebih lanjut dalam tulisan ini adalah aksara Jawa yang telah mengalami penyusunan baru dan didasarkan pada tata eja Sriwedari, adapun kelengkapan aksara Jawa berdasar weton Sriwedari adalah sebagai berikut ;

1. Aksara Wyanjana, aksara ini juga dikenal sebagai aksara nglegena, disebut demikian karena aksara ini dihadirkan dalam bentuk suka kata terbuka [a], yang dalam istilah Jawa disebut aksara wuda (telanjang) karena belum mendapatkan imbuhan atau sandhangan baik sandhangan swara maupun sigeg. Jumlah aksara ini ada duapuluh buah ;

ha na ca ra ka da ta sa wa la

1

Coba bandingkan dengan distribusi aksara – aksara yang digunakan pada kropak lontar kakawin – kakawin Jawa Kuna periode Majapahit, yang sekarang masih terus dilestarikan di pulau Bali.


(2)

www.setyawara.tk | 2

pa dha ja ya nya ma ga ba tha nga

2. Pasangan aksara Wyanjana, adalah aksara yang merupakan pasangan dari masing – masing aksara Wyanjana. Fungsi dari aksara pasangan ini adalah untuk menggantikan aksara Wyanjana apabila aksara Wyanjana tersebut berada dibelakang aksara yang bersifat sigeg (konsonan), yang proses perubahan konsonannya tidak dikarenakan mendapat sandhangan sigeg pangkon. Jumlah aksara pasangan Wyanjana sama seperti aksara Wyanjananya ;

ha na ca ra ka da ta sa wa la

! " # $ % & ' ( )

pa dha ja ya nya ma ga ba tha nga

Pasangan – pasangan tersebut letaknya di bawah aksara yang dipasanginya kecuali untuk pasangan ha, sa, pa, dan nya. Sedangkan untuk pasangan na dan wa letaknya menggantung pada aksara yang dipasanginya.

3. Aksara Murda, pada dasarnya aksara Murda menurut pemahaman weton Sriwedari adalah aksara – aksara yang digolongkan sebagai aksara – aksara tua, tua dalam pengertian aksara ini dulunya digunakan untuk menulis bunyi aksara Jawa Kuna terutama yang diadopsi langsung dari bahasa sumbernya yaitu Sanskerta, dalam perkembangannya karena sastra Jawa dan bahasa Jawa yang berkembang di Jawa setelah runtuhnya Imperium Majapahit, dan hukum bunyi Jawa Kuna tidak lagi dipegang teguh, maka lambat laun keberadaan aksara – aksara ini tersisihkan dalam penulisan kata bahasa Jawa yang lebih modern, oleh karena itu keberadaannya lantas dikategorikan sebagai bentuk kapital huruf Jawa.


(3)

www.setyawara.tk | 3

Jumlah aksara Murda ini ada delapan, dan ditambah satu lagi aksara a yang jarang dikenal dan hamper hilang dari susunan aksara Jawa sekarang, adapun yang dimaksud aksara Murda dan aksara a antara lain :

• Aksara Murda Na, pada awalnya aksara ini untuk menuliskan bunyi aksara a Sanskerta ;

*

• Aksara Murda Ka, pada awalnya aksara ini untuk menuliskan bunyi aksara Kha Sanskerta ;

+

• Aksara Murda Ta, pada awalnya aksara ini untuk menuliskan bunyi aksara Tha Sanskerta ;

,

• Aksara Murda Sa, pada awalnya aksara ini untuk menuliskan bunyi aksara a Sanskerta ;

-• Aksara Murda Pa, pada awalnya aksara ini untuk menuliskan bunyi aksara Pha Sanskerta ;

.

• Aksara Murda Nya, pada awalnya aksara ini untuk menuliskan bunyi aksara Jha Sanskerta ;

/

• Aksara Murda Ga, pada awalnya aksara ini untuk menuliskan bunyi aksara Gha Sanskerta ;


(4)

www.setyawara.tk | 4

0

• Aksara Murda Ba, pada awalnya aksara ini untuk menuliskan bunyi aksara Bha Sanskerta ;

1

• Aksara a, pada awalnya aksara ini untuk menuliskan bunyi aksara a Sanskerta ;

2

Untuk lebih jelasnya keberadaan kedelapan aksara Murda tersebut bisa dicermati di bawah ini ;

* + , - . / 0 1

Na Ka Ta Sa Pa Nya Ga Ba

4. Pasangan aksara Murda, adalah aksara yang merupakan pasangan dari masing – masing aksara Murda. Fungsi dari aksara pasangan ini adalah untuk menggantikan aksara Murda apabila aksara Murda tersebut berada dibelakang aksara yang bersifat sigeg (konsonan), yang proses perubahan konsonannya tidak dikarenakan mendapat sandhangan sigeg pangkon. Jumlah aksara pasangan Murda sama seperti aksara Murdanya ;

3 4 5 6 7 8 9 :

Na Ka Ta Sa Pa Nya Ga Ba

Pasangan – pasangan tersebut letaknya di bawah aksara yang dipasanginya kecuali untuk pasangan pa Murda. Sedangkan untuk pasangan Ta Murda letaknya menggantung pada aksara yang dipasanginya.


(5)

www.setyawara.tk | 5

5. Aksara Rékan, adalah aksara yang ditambahkan ke dalam susunan aksara Jawa untuk melengkapi, dan menuliskan ejaan huruf yang utamanya diadopsi dari kosakata bahasa Arab, jumlah aksara rékan tidak dibatasi hal ini tergantung dari ketersediaan aksara tersebut sudah cukup memadai belum untuk menulis kosakata asing, dan bisa bertambah sesuai kebutuhan, adapun aksara – aksara rékan tersebut seperti ;

; / ; ; ; ; ;

kha gha dza fa/va za

6. Pasangan aksara Rékan, adalah aksara yang merupakan pasangan dari masing – masing aksara Rékan. Fungsi dari aksara pasangan ini adalah untuk menggantikan aksara Rékan apabila aksara Rékan tersebut berada dibelakang aksara yang bersifat sigeg (konsonan), yang proses perubahan konsonannya tidak dikarenakan mendapat sandhangan sigeg pangkon. Jumlah aksara pasangan Rékan sama seperti aksara Rékannya, meskipun ada beberapa yang berpendapat bahwa aksara Rékan ini tidak tersedia pasangannya, maka dalam tulisan ini akan coba dihadirkan pasangan – pasangan tersebut ;

; / ; &; ; ; "; kha gha dza fa/va za

7. Aksara Swara, aksara ini adalah bagian yang takterpisahkan dari aksara Jawa, fungsinya hampir sama dengan keberadaan aksara Murda, aksara Swara pada awalnya hadir sebagai pelengkap aksara Jawa dalam penulisan kata – kata pinjaman Jawa Kuna dari kosakata – kosakata Sansekerta, pada perkembangannya sekarang aksara ini sebagai pelengkap untuk menuliskan kata – kata pinjaman dari bahasa – bahasa Asing lainnya, seperti bahasa Inggris,


(6)

www.setyawara.tk | 6

Indonesia dan lain sebagainya. Aksara Swara tidak memiliki pasangan, adapun aksara – aksara tersebut meskipun tidak memiliki pasangan namun tetap bisa mendapatkan sandhangan utamanya sandhangan sigeg. Jumlah aksara Swara ada lima buah ;

< = > ? @

A I U E O

8. Angka, selain aksara – aksara tersebut di atas aksara Jawa juga dilengkapi dengan aksara numeric atau angka, seperti di bawah ini ;

A B C D E F G H I AJ

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

9. Sandhangan, adalah kelengkapan aksara Jawa yang berupa simbol – simbol, fungsi dari sandhangan ini adalah untuk merubah bunyi aksara – aksara yang masih terbaca nglegena atau aksara yang hadir masih dengan suku kata terbuka [a], sandhangan terbagi menjadi tiga macam ;

• Sandhangan Swara, sandhangan ini adalah sandhangan yang digunakan untuk merubah bunyi aksara – aksara nglegena bias wyanjana, Murda, maupun Rékan terbaca sesuai dengan bunyi suara [i], [è], [é], [e], [u], dan [o]. Sandhangan – sandhangan yang dimaksud adalah ;

o Wulu, sandhangan ini berfungsi merubah bunyi aksara yang disandhanginya terbaca [i], contoh ;

K + K hi dan seterusnya.

o Taling cerek, sandhangan ini berfungsi merubah bunyi aksara yang disandhanginya terbaca [è], contoh ;


(7)

www.setyawara.tk | 7

L + L hè dan seterusnya.

o Taling, sandhangan ini berfungsi merubah bunyi aksara yang disandhanginya terbaca [é], contoh ;

M + M hé dan seterusnya.

o Pepet, sandhangan ini berfungsi merubah bunyi aksara yang disandhanginya terbaca [e], contoh ;

N + N he dan seterusnya.

o Suku, sandhangan ini berfungsi merubah bunyi aksara yang disandhanginya terbaca [u], contoh ;

O + O hu dan seterusnya.

o Taling tarung, sandhangan ini berfungsi merubah bunyi aksara yang disandhanginya terbaca [o], contoh ;

M P + M P ho dan seterusnya.

• Sandhangan Sigeg, sandhangan ini adalah sandhangan yang digunakan untuk merubah bunyi aksara – aksara nglegena bisa wyanjana, Murda, Swara maupun Rékan terbaca seoalah muncul bunyi konsonan [h], [r], dan [ng]. Sandhangan sigeg ini dimaksud sebagai pengganti aksara ha, ra, dan nga yang mengalami proses konsonisasi, adapun proses tersebut akan dijelaskan lebih lanjut pada bab ketiga tulisan ini. Sandhangan – sandhangan yang dimaksud adalah ;


(8)

www.setyawara.tk | 8

o Wignyan, sandhangan ini berfungsi merubah bunyi aksara yang disandhanginya seolah mendapat bunyi konsonan [h], contoh ;

Q + Q sah dan seterusnya.

o Layar, sandhangan ini berfungsi merubah bunyi aksara yang disandhanginya seolah mendapat bunyi konsonan [r], contoh ;

R + R sar dan seterusnya.

o Cecak, sandhangan ini berfungsi merubah bunyi aksara yang disandhanginya seolah mendapat bunyi konsonan [ng], contoh ;

S + S sang dan seterusnya.

• Sandhangan Anuswara, sandhangan ini adalah sandhangan yang digunakan untuk merubah bunyi aksara – aksara nglegena bisa wyanjana, Murda, maupun Rékan terbaca seolah muncul peluluhan bunyi konsonan [y], dan [r]. Sandhangan – sandhangan yang dimaksud adalah ;

o Péngkal, sandhangan ini berfungsi merubah bunyi aksara yang disandhanginya seolah mendapat peluluhan bunyi konsonan [y], contoh ;

T + T kya dan seterusnya.

o Cakra, sandhangan ini berfungsi merubah bunyi aksara yang disandhanginya seolah mendapat peluluhan bunyi konsonan [r], contoh ;


(9)

www.setyawara.tk | 9

10.Adeg – adeg atau tanda baca, adalah kelengkapan aksara Jawa yang berupa simbol – simbol, fungsi dari adeg - adeg ini adalah sama seperti halnya fungsi tanda baca pada system alphabet lainnya yang ada, beberapa tanda baca dalam aksara Jawa adalah

• Purwa pada, tanda baca ini digunakan untuk mengawali penulisan pada awal sebuah pupuh tembang macapat ;

VW V bunyinya Mangajapa Becik

• Madya pada, tanda baca ini digunakan untuk mengawali perubahan dari satu pupuh ke pupuh lain sebuah serat tembang macapat ;

V*X V bunyinya Mandrawa

• Wasana pada, tanda baca ini digunakan untuk mengakhiri sebuah serat tembang macapat ;

V= V bunyinya Titi

• Pada luhur, tanda baca ini digunakan untuk mengawali sebuah surat pribadi dari orang tua kepada anaknya ;

V……….. V

• Pada madya, tanda baca ini digunakan untuk mengawali sebuah surat pribadi dari orang yang sederajat ;


(10)

www.setyawara.tk | 10

• Pada andhap, tanda baca ini digunakan untuk mengawali sebuah surat pribadi dari seorang kepada orang yang lebih tua ;

Z……….. Z

• Adeg - adeg, tanda baca ini digunakan untuk mengawali penulisan sebuah kalimat ;

[………..

• Pada lingsa, tanda baca ini digunakan seperti halnya tanda koma pada penulisan aksara latin ;

………..\

• Pada lungsi, tanda baca ini digunakan seperti halnya tanda titik pada penulisan aksara latin ;

………..]

• Pada pangkat, tanda baca ini digunakan untuk mengapit pada setiap penulisan angka Jawa ;

^……..^

• Pangkon, tanda baca ini digunakan untuk mematikan atau membuat aksara yang dipasanginya terbaca konsonan utuh

+ _ _ dibaca ban


(11)

www.setyawara.tk | 11

BUNYI DALAM AKSARA JAWA

A. BUNYI – BUNYI AKSARA BAHASA JAWA

Distribusi bunyi dalam aksara Jawa yang dimaksud dalam bab ini, tidak lain adalah gambaran tentang wujud aksara serta bunyi aksara tersebut setelah mengalami proses sandhangan.

Hukum bunyi dalam bahasa Jawa dikenal sebagai Widy ksara, jumlah aksara yang digunakan dalam bahasa Jawa ada 32 buah, yang terbagi menjadi 2 golongan yaitu aksara swara (vokal), dan aksara sigeg (konsonan).

1. Aksara swara (Vokal), berjumlah tujuh buah yaitu [a], [i], [u], [è], [e], [é], dan [o]. ketujuh jumlah tersebut apabila diucapkan ada sebelas bunyi aksara swara ;

a. Aksara Swara [a], meskipun dalam pengucapannya terbagi menjadi dua, namun penulisannya tetap [a] ;

• Aksara swara [a] jejeg, bunyi aksara ini seperti bunyi aksara [o] pada kata konon, contoh ;

sapa tidak ditulis sopo

aja tidak ditulis ojo

U praja tidak ditulis projo

• Aksara swara [a] miring, bunyi aksara ini seperti bunyi aksara [a] pada kata aparat, contoh ;


(12)

www.setyawara.tk | 12

ajar

U prajan

b. Aksara Swara [i], meskipun dalam pengucapannya terbagi menjadi dua, namun penulisannya tetap [i] ;

•Aksara swara [i] jejeg, bunyi aksara ini seperti bunyi aksara [i] pada kata kini, contoh ;

K sapi

K aji

K KQ piliha

•Aksara swara [i] miring, bunyi aksara ini seperti bunyi aksara [e] pada kata daerah, contoh ;

KR sapir tidak ditulis saper

K K _ mijil tidak ditulis mijel

c. Aksara Swara [u], meskipun dalam pengucapannya terbagi menjadi dua, namun penulisannya tetap [u] ;

•Aksara swara [u] jejeg, bunyi aksara ini seperti bunyi aksara [u] pada kata bulu, contoh ;

O sapu

O O tuku


(13)

www.setyawara.tk | 13

•Aksara swara [u] miring, bunyi aksara ini seperti bunyi aksara [o] pada kata obat, contoh ;

OS sarung tidak ditulis sarong

O _ alun tidak ditulis alon

O OS durung tidak ditulis durong

d. Aksara Swara [e], dalam pengucapannya terbagi menjadi tiga, dan dalam penulisan latinnya dibedakan2 ;

•Aksara swara [è] taling jejeg, bunyi aksara ini seperti bunyi aksara [e] pada kata kabupaten, bunyi ini dalam penulisan latinnya ditulis [è] contoh ;

L L _ èlèk tidak ditulis elek

NL _ melèk tidak ditulis melek

•Aksara swara [é] taling miring, bunyi aksara ini seperti bunyi aksara [e] pada kata hebat, bunyi ini dalam penulisan latinnya ditulis [é] contoh ;

KM sapiné tidak ditulis sapine

M saté tidak ditulis sate

•Aksara swara [e] pepet, bunyi aksara ini seperti bunyi aksara [e] pada kata kena, bunyi ini dalam penulisan latinnya ditulis [e] contoh ;

N` _ pelem tidak ditulis pêlêm

2

Silahkan baca Pedoman Penulisan Bahasa Jawa Tulisan Latin yang Disempurnakan Edisi Revisi, terbitan Kanisius 2006.


(14)

www.setyawara.tk | 14

a rega tidak ditulis rêga

e. Aksara Swara [o], meskipun dalam pengucapannya terbagi menjadi dua, namun penulisannya tetap [o] ;

• Aksara swara [o] jejeg, bunyi aksara ini seperti bunyi aksara [o] pada kata toko, contoh ;

M PM P coro

M PM P bojo

M PM P bodho

•Aksara swara [o] miring, bunyi aksara ini seperti bunyi aksara [o] pada kata botol, contoh ;

M PM SP colong

M PM SP bojong

M PM S gosong

2. Aksara sigeg (Konsonan), aksara konsonan yang digunakan dalam bahasa Jawa sama dengan yang digunakan dalam bahasa Indonesia, jadi dalam bab ini tidak akan dibahas lebih lanjut.

B. DISTRIBUSI AKSARA JAWA BESERTA KELENGKAPANNYA

Dibawah ini sedikit dipaparkan, distribusi aksara Jawa beserta beberapa kasus yang terjadi dalam penulisan aksara Jawa ;


(15)

www.setyawara.tk | 15

A I U È E É O

H K O L N M M P

N K O L N M M P

C K O L N M M P

R K O L a M M P

K K O L N M M P

D K O L N M M P

T K O L N M M P

S K O L N M M P

W K O L N M M P

L K O L ` M M P

P K O L N M M P

DH K O L N M M P

J K O L N M M P

Y K O L N M M P

NY K O L N M M P

M K O L N M M P


(16)

www.setyawara.tk | 16

B K O L N M M P

TH K O L N M M P

NG K O L N M M P

a. AKSARA WYANJANA DAN SANDHANGAN SIGEG CECAK

ANG ING UNG ÈNG ENG ÉNG ONG

H S KS OS L S b M S M SP

N S KS OS L S b M S M SP

C S KS OS L S b M S M SP

R S KS OS L S aS M S M SP

K S KS OS L S b M S M SP

D S KS OS L S b M S M SP

T S KS OS L S b M S M SP

S S KS OS L S b M S M SP

W S KS OS L S b M S M SP

L S KS OS L S `S M S M SP

P S KS OS L S b M S M SP

DH S KS OS L S b M S M SP


(17)

www.setyawara.tk | 17

Y S KS OS L S b M S M SP

NY S KS OS L S b M S M SP

M S KS OS L S b M S M SP

G S KS OS L S b M S M SP

B S KS OS L S b M S M SP

TH S KS OS L S b M S M SP

NG S KS OS L S NS M S M SP

b. AKSARA WYANJANA DENGAN SANDHANGAN SIGEG LAYAR

AR IR UR ÈR ER ÉR OR

H R KR OR L R NR M R M RP

N R KR OR L R RN M R M RP

C R KR OR L R NR M R M RP

R R KR OR L R aR M R M RP

K R KR OR L R NR M R M RP

D R KR OR L R NR M R M RP

T R KR OR L R NR M R M RP

S R KR OR L R NR M R M RP


(18)

www.setyawara.tk | 18

L R KR OR L R `R M R M RP

P R KR OR L R NR M R M RP

DH R KR OR L R RN M R M RP

J R KR OR L R NR M R M RP

Y R KR OR L R NR M R M RP

NY R KR OR L R RN M R M RP

M R KR OR L R NR M R M RP

G R KR OR L R RN M R M RP

B R KR OR L R NR M R M RP

TH R KR OR L R NR M R M RP

NG R KR OR L R NR M R M RP

c. AKSARA WYANJANA DENGAN SANDHANGAN SIGEG WIGNYAN

AH IH UH ÈH EH ÉH OH

H Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

N Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

C Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

R Q KQ OQ L Q aQ M Q M PQ


(19)

www.setyawara.tk | 19

D Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

T Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

S Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

W Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

L Q KQ OQ L Q `Q M Q M PQ

P Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

DH Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

J Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

Y Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

NY Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

M Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

G Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

B Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

TH Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

NG Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

d. AKSARA WYANJANA DENGAN PANJING RA (CAKRA)

RA RI RU RE RO


(20)

www.setyawara.tk | 20

N U UK c L U d M U M UP

C U UK c L U d M U M UP

R U KU c L U ad M U M UP

K U UK c L U d M U M UP

D U KU c L U d M U M UP

T U UK c L U d M U M UP

S U UK c L U d M U M UP

W U KU c L U d M U M UP

L U UK c L U d M U M UP

P U KU c L U d M U M UP

DH U KU c L U d M U M UP

J U KU c L U d M U M UP

Y U KU c L U d M U M UP

NY U UK c L U d M U M UP

M U KU c L U d M U M UP

G U UK c L U d M U M UP

B U UK c L U d M U M UP


(21)

www.setyawara.tk | 21

NG U KU c L U d M U M UP

e. AKSARA WYANJANA DENGAN PANJING YA (PÉNGKAL)

YA YI YU YE YO

H T KT e L T NT M T M TP

N T KT e L T NT M T M TP

C T KT e L T NT M T M TP

R T KT e L T aT M T M TP

K T KT e L T NT M T M TP

D T KT e L T NT M T M TP

T T KT e L T NT M T M TP

S T KT e L T NT M T M TP

W T KT e L T NT M T M TP

L T KT e L T NT M T M TP

P T KT e L T NT M T M TP

DH T KT e L T NT M T M TP

J T KT e L T NT M T M TP

Y T KT e L T NT M T M TP


(22)

www.setyawara.tk | 22

M T KT e L T NT M T M TP

G T KT e L T NT M T M TP

B T KT e L T NT M T M TP

TH T KT e L T NT M T M TP

NG T KT e L T NT M T M TP

f. AKSARA MURDA DAN SANDHANGAN SWARA

A I U È E É O

N * *K *O L* *N M* M*J

K + +K +O L+ +N M+ M+P

T , ,K ,O L, ,N M, M,P

S - -K -O L- -N M- M-P

P . .K .O L. .N M. M.P

NY / /K /O L/ /N M/ M/P

G 0 0K 0O L0 0N M0 M0P

B 1 1K 1O L1 1N M1 M1P

g. AKSARA MURDA DAN SANDHANGAN SIGEG CECAK

ANG ING UNG ÈNG ENG ÉNG ONG


(23)

www.setyawara.tk | 23

K +S +KS +OS L+S +b M+S M+SP

T ,S ,KS ,OS L,S ,b M,S M,SP

S -S -KS -OS L-S -b M-S M-SP

P .S .KS .OS L.S .b M.S M.SP

NY /S /KS /OS L/S /b M/S M/SP

G 0S 0KS 0OS L0S 0b M0S M0SP

B 1S 1KS 1OS L1S 1b M1S M1SP

h. AKSARA MURDA DENGAN SANDHANGAN SIGEG LAYAR

AR IR UR ÈR ER ÉR OR

N *R *KR *OR L*R *NR M*R M*RJ

K +R +KR +OR L+R +NR M+R M+RP

T ,R ,KR ,OR L,R ,NR M,R M,RP

S -R -KR -OR L-R -NR M-R M-RP

P .R .KR .OR L.R .NR M.R M.RP

NY /R /KR /OR L/R /NR M/R M/RP

G 0R 0KR 0OR L0R 0NR M0R M0RP

B 1R 1KR 1OR L1R 1NR M1R M1RP


(24)

www.setyawara.tk | 24

AH IH UH ÈH EH ÉH OH

N *Q *KQ *OQ L*Q *NQ M*Q M*JQ

K +Q +KQ +OQ L+Q +NQ M+Q M+PQ

T ,Q ,KQ ,OQ L,Q ,NQ M,Q M,PQ

S -Q -KQ -OQ L-Q -NQ M-Q M-PQ

P .Q .KQ .OQ L.Q .NQ M.Q M.PQ

NY /Q /KQ /OQ L/Q /NQ M/Q M/PQ

G 0Q 0KQ 0OQ L0Q 0NQ M0Q M0PQ


(1)

www.setyawara.tk | 19

D Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

T Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

S Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

W Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

L Q KQ OQ L Q `Q M Q M PQ

P Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

DH Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

J Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

Y Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

NY Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

M Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

G Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

B Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

TH Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

NG Q KQ OQ L Q NQ M Q M PQ

d. AKSARA WYANJANA DENGAN PANJING RA (CAKRA)

RA RI RU RE RO


(2)

www.setyawara.tk | 20

N U UK c L U d M U M UP

C U UK c L U d M U M UP

R U KU c L U ad M U M UP

K U UK c L U d M U M UP

D U KU c L U d M U M UP

T U UK c L U d M U M UP

S U UK c L U d M U M UP

W U KU c L U d M U M UP

L U UK c L U d M U M UP

P U KU c L U d M U M UP

DH U KU c L U d M U M UP

J U KU c L U d M U M UP

Y U KU c L U d M U M UP

NY U UK c L U d M U M UP

M U KU c L U d M U M UP

G U UK c L U d M U M UP

B U UK c L U d M U M UP


(3)

www.setyawara.tk | 21

NG U KU c L U d M U M UP

e. AKSARA WYANJANA DENGAN PANJING YA (PÉNGKAL)

YA YI YU YE YO

H T KT e L T NT M T M TP

N T KT e L T NT M T M TP

C T KT e L T NT M T M TP

R T KT e L T aT M T M TP

K T KT e L T NT M T M TP

D T KT e L T NT M T M TP

T T KT e L T NT M T M TP

S T KT e L T NT M T M TP

W T KT e L T NT M T M TP

L T KT e L T NT M T M TP

P T KT e L T NT M T M TP

DH T KT e L T NT M T M TP

J T KT e L T NT M T M TP

Y T KT e L T NT M T M TP


(4)

www.setyawara.tk | 22

M T KT e L T NT M T M TP

G T KT e L T NT M T M TP

B T KT e L T NT M T M TP

TH T KT e L T NT M T M TP

NG T KT e L T NT M T M TP

f. AKSARA MURDA DAN SANDHANGAN SWARA

A I U È E É O

N * *K *O L* *N M* M*J

K + +K +O L+ +N M+ M+P

T , ,K ,O L, ,N M, M,P

S - -K -O L- -N M- M-P

P . .K .O L. .N M. M.P

NY / /K /O L/ /N M/ M/P

G 0 0K 0O L0 0N M0 M0P

B 1 1K 1O L1 1N M1 M1P

g. AKSARA MURDA DAN SANDHANGAN SIGEG CECAK

ANG ING UNG ÈNG ENG ÉNG ONG


(5)

www.setyawara.tk | 23

K +S +KS +OS L+S +b M+S M+SP

T ,S ,KS ,OS L,S ,b M,S M,SP

S -S -KS -OS L-S -b M-S M-SP

P .S .KS .OS L.S .b M.S M.SP

NY /S /KS /OS L/S /b M/S M/SP

G 0S 0KS 0OS L0S 0b M0S M0SP

B 1S 1KS 1OS L1S 1b M1S M1SP

h. AKSARA MURDA DENGAN SANDHANGAN SIGEG LAYAR

AR IR UR ÈR ER ÉR OR

N *R *KR *OR L*R *NR M*R M*RJ

K +R +KR +OR L+R +NR M+R M+RP

T ,R ,KR ,OR L,R ,NR M,R M,RP

S -R -KR -OR L-R -NR M-R M-RP

P .R .KR .OR L.R .NR M.R M.RP

NY /R /KR /OR L/R /NR M/R M/RP

G 0R 0KR 0OR L0R 0NR M0R M0RP

B 1R 1KR 1OR L1R 1NR M1R M1RP


(6)

www.setyawara.tk | 24

AH IH UH ÈH EH ÉH OH

N *Q *KQ *OQ L*Q *NQ M*Q M*JQ

K +Q +KQ +OQ L+Q +NQ M+Q M+PQ

T ,Q ,KQ ,OQ L,Q ,NQ M,Q M,PQ

S -Q -KQ -OQ L-Q -NQ M-Q M-PQ

P .Q .KQ .OQ L.Q .NQ M.Q M.PQ

NY /Q /KQ /OQ L/Q /NQ M/Q M/PQ

G 0Q 0KQ 0OQ L0Q 0NQ M0Q M0PQ