Supersemar dan kebebasan akademik.

TRHutv67No.29-r

MERDE
SUARA

j',
',.i'"i.i

pMAT,ll MARFI-2016

I
JAWATENGAH
KOMUNITAS
PEHEKAT

l=

Akade
Kebebasan
atdan
iupercem

OlehHendraKurniawan

,
i

-

'

HARI belumberanjaksiang,namun
sidangkabinetDrvikoratanggal 11
Maret 1966harusdiakhiri sebelumwakrunya.Situasiberubahkacau,Presiden
Soekarnoyang baru saja membuka
sidanglangsungmenyelesaikansambutannya dan cepat-cepatterbangmenuju
ke IstanaBogor.Soreharinya,tiga orang
jenderal yaitu Basuki. Rachmat,
Amfumachmud,dan M Jusuf menemui
PresidenSoekarnodi Istana Bogor.
Mereka berhasil meyakinkan Presiden
untuk mengeluarkansuratperintahkepada trden Soehartountukmengamankan

situasi.
Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) 1966 pernah dianggap sakral
karenadianggapsebagaitonggaksejarah
lahimya Orde Baru. Orde Baru pemah
mengalami kejayaan,namun dengan
bergulimya reformasi semuaberubah.
Persepsimengenai Supersemarjuga
berbalik 180 derajat.Berbagai analisis
mempertanyakan kebenaran Supersemar.DugaanbahwaSupersemarmenjadi alat legal formal peralihan kekuasaanjuga menguat.Kontroversi
mengenaiSupersemarpun bermunculan.
Dalam pidato Jasmerah(Jangan
Sekali-kali Melupakan Sejarah)tanggat
17 Agustus 1966,PresidenSoekamo
mengakui keberadaanSupersemarnasebagaiperinmun ditegaskannyabukan
tah peralihankekuasaan(tra*fer of authority). Supersemardikeluarkanuntuk
mengatasikeadaandanmenjagawibawa
presiden.DalampidatotersebutPresiden
Soekamo sempatmenyampaikan rasa
terima kasihnya pada ktjen Soeharto.
Pidan inijuga secaraotomatismenepis

dugaanupayapemaksaanatautodongan
senjataagar Presiden Soekarnomau
menandatangani
Supersemar.
Kenyataannyatak hanyaSupersemar, masih ada banyak kontroversi
sejaralidi negeriini yangperludiungkap.
Sejak dulu sejarahmemang tidak bisa
lepasdari kepentinganpolitik penguasaKebenarandan kebohonganmenjadi
sesuatuyangbedatipis. Padahalsesuatu
yang keliru mesti diluruskan,sementara
yang sudahbenar akan tetap benardan
jangandipelintir.
Kebenaran suatu peristiwa sejarah
hanya ada dalam peristiwa itu sendiri,

selebihnyaadalahinterpretasi.Maka
objekivisme dalam sejarahbegitu penting.
Terakumulasinyasinisme terhadap
sejarah' 'resmi" yangselamaini diyakini
sebagaikebenarantunggal melahirkan

berbagai wacana alternatif. Terutama
soal perlunya historiografi atau
penulisanulang SejarahIndonesia.
Kebenaran sejarahharus diteruskan
kepadamasyarakatagar tidak terjebak
dalamkegamanganmasalalu.
Melalui refleksi 50 tahun Supersemar,maka sejarahSupersemaryang
selamaini dibalutolehkepentinganpolitik perlu dikembalikanpadarelnya.

kebebasanakademik hingga abad ini'
masih sering terjadi y.aknitunduknya'
ilmu pada kepentingan politik dan'
kekuasaan.Tianggungjawab ilmu untuk '
duniailrnudankesejahterakepentrngan
anmanusiamenjaditerabaikan.Soalke- manusiaan,moral, dan kebenaranterlcailabkan oleh nafsu penguasapolitik Sejarah menjadi korban yang mendorni.
nasi. Kochhar (2008) mengungkapkpn.
bahwa sejarahadalah akar dan politik
adalahbuahnya.
Pembatasankebebasanakademik
akan menghambatpenyebaranpengetahuandan tindakan rasional. Di sisi

termasukpara
. lain, kaum intelektual.
jawab
tanggung
memiliki
sejarawan,
moral untuk berpihak pada kebenaran.
Jangan sampai kaum intelektual .
tenggelam dalam kedangkalandan
mengalami kemandulan akademik
Lebih parah lagi apabila justru
me[acurkan diri untuk diperebutkan
oleh berbagaikepentingan.
Anggapanbahwa sejarahsecarA
konseptual didominasi oleh sejaia$
militer dan politik, kehidupan p.?r&
tokoh penguasa, perang, pembe=
rontakan, dan perluasankekuasaan
perlu diubah. Sejarahmerupakanilmu
yang berbicaramengenaimasyaraka

dan bukan hanya menjadi alat penguasa. Sejarahkritis tidak hanya memperhatikan peristiwa-peristiwa politik
nam [ t n
dal amkehi dup anber bangsa.
juga aspekekonomi,sosial,budaya,dan
religius dalam perkembangansuatu
bangsa.Paradigmasemacamini penting agarsejarahtidak mudahjatuh dan
terseretaruskekuasaan.
Padaakhirnya pendidikan sejarah
perlu mengambiljarak denganberbagai
konfroversiyangmunculdalamsejarah
agarlebih objektif dalam mencariakar
permasalahanserta solusi yang bijak
bagi [