TINJAUAN YURIDIS TERHADAP UANG MUTAH PASCACERAI SEBAGAI BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN BEKAS SUAMI KEPADA BEKAS ISTERI BERDASARKAN HUKUM ISLAM DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG PERKAWINAN NOMOR 1 TAHUN 1974.

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP UANG MUT’AH PASCACERAI
SEBAGAI BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN BEKAS SUAMI
KEPADA BEKAS ISTERI BERDASARKAN HUKUM ISLAM DIKAITKAN
DENGAN UNDANG-UNDANG PERKAWINAN NOMOR 1 TAHUN 1974
DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM

ABSTRAK
Pengertian perkawinan diatur dalam Undang-Undang Perkawinan
Nomor 1 Tahun 1974, yang berdasarkan Pasal 1 UUP menyatakan bahwa
perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan wanita
sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)
yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Hubungan perkawinan membuahkan adanya hak-hak baru yang
sebelumnya tidak ada. Apabila terjadi ketidakseimbangan hak dan
kewajiban
diantara
suami
dan
isteri,
dapat
menimbulkan

ketidakharmonisan yang dapat mengancam sendi-sendi kehidupan rumah
tangga yang pada akhirnya gagal melanjutkan kehidupan rumah tangga
dan terputusnya perkawinan. Perceraian merupakan berakhirnya ikatan
perkawinan yang telah dibina oleh pasangan suami isteri yang disebabkan
oleh beberapa hal, seperti kematian ataupun atas keputusan pengadilan.
Dalam Pasal 144 Kompilasi Hukum Islam dijelaskan bahwa perceraian
dapat terjadi karena adanya kehendak dari suami yang kemudian diartikan
sebagai cerai talak, dan dapat pula terjadi dikarenakan oleh kehendak
isteri, yang disebut dengan cerai gugat.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini
adalah yuridis normatif, yaitu suatu metode pendekatan yang
menekankan pada norma hukum tertulis. Selain itu penelitian juga
menelaah fakta-fakta hukum yang ada untuk melengkapi analisis.
Berdasarkan hasil analisis, penulis menyimpulkan bahwa UndangUndang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum
Islam telah memberikan perlindungan hukum kepada isteri yang dicerai
yaitu dengan mewajibkan suami untuk memberikan mut’ah kepada isteri
selama masa iddah. Pasal 149 dan Pasal 158 Kompilasi Hukum Islam,
dengan tegas mewajibkan suami untuk memberi nafkah. Selain itu,
Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan Pasal 41
menegaskan apabila terjadi perceraian, suami mempunyai kewajibankewajiban tertentu yang harus dipenuhi kepada bekas isterinya,

kewajiban-kewajiban tersebut diantaranya adalah memberikan biaya
penghidupan dan/atau menentukan sesuatu kewajiban bagi bekas isteri.
Upaya hukum yang dapat dilakukan bekas isteri yang tidak mendapatkan
uang mut’ah ialah dengan mengajukan permohonan eksekusi ke
Pengadilan Agama untuk memaksa bekas suami membayar uang mut’ah
sebagaimana yang diperintahkan di dalam Putusan Pengadilan Tinggi
Agama Bandung No 183/Pdt.G/PTA. Bdg.

iv

Dokumen yang terkait

Aspek Hukum Perkawinan Antar Agama Menurut Perspektif Undang- Undang No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Dan Kompilasi Hukum Islam

0 85 104

Persintuhan Hukum Perkawinan Adat Minangkabau Dengan Hukum Perkawinan Islam Dikaitkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

2 32 140

NIKAH TAFWIDH MENURUT HUKUM ISLAM DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM.

1 5 1

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENGURUS PANTI ASUHAN SEBAGAI WALI NIKAH TERHADAP PERKAWINAN ANAK ASUHNYA MENURUT HUKUM ISLAM DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN KHI.

0 1 1

TINJAUAN YURIDIS PERKAWINAN KILATYANG DILAKUKAN OLEH BUPATI GARUT ACENG HM FIKRI MENURUT HUKUM ISLAM DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM.

0 0 2

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HAK ISTERI KEDUA DARI PERKAWINAN POLIGAMI ATAS HARTA WARISAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN HUKUM ISLAM.

0 0 2

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP LARANGAN POLIGAMI DENGAN LEBIH DARI 4 (EMPAT) ISTERI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DIKAITKAN DENGAN KOMPILASI HUKUM ISLAM.

0 0 1

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI RAFA SEORANG ISTRI TERHADAP SUAMI MENURUT HUKUM ISLAM DIKAITKAN DENGAN KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1974.

0 0 2

Tinjauan Yuridis Mengenai Perkawinan Antara Bibi dan Keponakan Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Hukum Islam.

0 0 1

TINJAUAN YURIDIS PUTUSAN IZIN POLIGAMI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG - Tinjauan Yuridis Putusan Izin Poligami Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam - Repositori UIN Alauddin Makass

0 0 84