PENDAHULUAN Pengaruh Iontophoresis Dengan Ser-C Terhadap Turgor Kulit Wajah Pada Wanita Usia 30-40 Tahun.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kecantikan merupakan suatu hal yang didambakan oleh setiap
perempuan. Semenjak usia dini, perempuan diajarkan untuk menganggap
penampilan fisiknya sebagai salah satu faktor penting dalam menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri. Pada saat ini, perempuan akan
mendapatkan pujian yang lebih besar karena karakter feminimnya. Itulah
yang menjadi dasar pentingnya menjaga penampilan agar indah dipandang
(Syata, 2012).
Kulit merupakan bagian tubuh paling penting yang harus dijaga. Bagian
kulit paling penting adalah kulit wajah. Jika terjadi kerusakan pada kulit
wajah maka akan sulit untuk dipulihkan dan dapat mengurangi penampilan
seseorang (Irianto, 2012).
Salah satu akibat dari kerusakan kulit wajah adalah penurunan turgor
kulit wajah. Penurunan turgor merupakan suatu hasil dari mekanisme
metabolisme tubuh yang tidak mampu bekerja dengan baik dan dapat juga
menyerang kulit. Penurunan turgor kulit wajah merupakan kondisi kulit yang
elastisitasnya buruk, karena adanya faktor kekurangan kadar air sehingga
timbul garis-garis halus dan kerut-kerut pada kulit ( Rogge et al., 2012).

Berkurangnya kadar air dan minyak didalam kulit akan mengakibatkan
berkurangnya elastisitas kulit. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya produksi
kolagen yang dilakukan oleh sel. Kolagen tersebut berperan sebagai pengikat

1

2

jaringan di dalam sel. Akibat berkurangnya jumlah kolagen maka akan
berkurang pula jumlah pengurangan glycosaminoglycans yang kemudian
berakibat pada berkurangnya turgor kulit (Rogge et al., 2012).
Pemberian

obat

secara

topikal

memiliki


keterbatasan

untuk

onychomycosis (ketidakmampuan untuk menembus masuk kedalam sel).
Iontophoresis merupakan teknik yang menggunakan arus listrik tingkat
rendah untuk meningkatkan pengangkutan obat diseluruh hambatan. Dengan
hambatan tersebut Iontophoresis diharapkan dapat menembus matriks karena
iontophoresis memiliki efek antijamur tertinggi pada dermatophytes in vitro
(Gupta dkk., 2012).
Vitamin C merupakan antioksidan yang baik bagi tubuh dan berperan
sebagai kofaktor sintesis kolagen. Dalam sebuah studi menunjukan bahwa
vitamin C juga dapat merangsang sintesis kolagen secara langsung dengan
mengaktifkan transkripsi dan menstabilkan prokolagen mRNA. Vitamin C
yang diberikan secara topikal sulit untuk menstabilkan larutan sehingga
sangat sulit mempenetrasikan vitamin C pada kulit. Penghantar sangat
diperlukan untuk mempenetrasikan vitamin C tersebut dan Iontophoresis
mampu melakukan penetrasi obat kedalam sel melalui transdermal delivery
(Chiu et al., 2003).

Iontophoresis dengan vitamin C lebih mudah menembus ke stratum
korneum karena proses electromigration. Propylene glikol dalam vitamin C
dapat mempengaruhi stratum korneum untuk melakukan intercalation ke
lipid terstruktur kulit, yang membuat struktur kulit lebih cair dan

3

meningkatkan koefisien permeabilitas membran. Dalam sebuah penelitian
Iontophoresis dengan Ser-C yang dilakukan oleh Fakultas Farmasi
Universitas Padjajaran menunjukan adanya peningkatan penetrasi vitamin C
sebesar 11,76 % ke dalam stratum korneum dan memperbaiki turgor kulit
wajah (Nasrul dkk., 2012).
B. Rumusan Masalah
Berdasakan pada latar belakang masalah diatas maka rumusan
masalah dari penelitian ini adalah “apakah ada pengaruh iontophoresis
dengan ser-C terhadap turgor kulit wajah?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iontophoresis
dengan Ser-c terhadap turgor kulit wajah.
D. Manfaat Penelitian

1.

Manfaat teoritis
Mengatasi problem dehidrasi kulit wajah dan menambah wawasan pada
masyarakat tentang disiplin ilmu fisioterapi kecantikan.

2.

Manfaat Praktis
a.

Bagi Peneliti
Memberi dampak

positif terhadap

peneliti sebagai metode

pembelajaran diri tentang mencegah, merawat dan mengobati
penuruan turgor kulit pada wajah.


4

b. Bagi Masyarakat
Menyebarkan informasi kepada masyarakat mengenai pentingnya
menjaga kelembaban kulit wajah.
c. Bagi Fisioterapis
Berguna bagi fisioterapis khususnya dibidang kecantikan dalam
melakukan intervensi fisioterapi pada turgor kulit wajah.

Dokumen yang terkait

PENGARUH IONTOPHORESIS DENGAN SER-C TERHADAP TURGOR KULIT WAJAH PADA WANITA USIA 30-40 TAHUN Pengaruh Iontophoresis Dengan Ser-C Terhadap Turgor Kulit Wajah Pada Wanita Usia 30-40 Tahun.

0 3 13

PENGATUR Pengaruh Iontophoresis Dengan Ser-C Terhadap Turgor Kulit Wajah Pada Wanita Usia 30-40 Tahun.

0 2 17

PENGARUH SENAM PILATES TERHADAP PENURUNAN LINGKAR PINGGANG PADA WANITA USIA 40-50 TAHUN Pengaruh Senam Pilates Terhadap Penurunan Lingkar Pinggang Pada Wanita Usia 40-50 Tahun.

1 3 14

PENDAHULUAN Pengaruh Senam Pilates Terhadap Penurunan Lingkar Pinggang Pada Wanita Usia 40-50 Tahun.

1 2 4

PENGARUH PENAMBAHAN MIKRODERMABRASI PADA INTERVENSI SER-C DENGAN IONTOPHORESIS PENGARUH PENAMBAHAN MIKRODERMABRASI PADA INTERVENSI SER-C DENGAN IONTOPHORESIS TERHADAP PENCERAHAN KULIT WAJAH.

0 0 16

PENDAHULUAN PENGARUH PENAMBAHAN MIKRODERMABRASI PADA INTERVENSI SER-C DENGAN IONTOPHORESIS TERHADAP PENCERAHAN KULIT WAJAH.

0 0 10

PENGARUH INTERVENSI IONTOPHORESIS SER-C TERHADAP HIPERPIGMENTASI PADA KULIT WAJAH PENGARUH INTERVENSI IONTOPHORESIS SER-C TERHADAP HIPERPIGMENTASI PADA KULIT WAJAH.

0 0 16

PENDAHULUAN PENGARUH INTERVENSI IONTOPHORESIS SER-C TERHADAP HIPERPIGMENTASI PADA KULIT WAJAH.

0 0 4

PENGARUH INTERVENSI IONTOPHORESIS SER-C TERHADAP HIPERPIGMENTASI PADA KULIT WAJAH PENGARUH INTERVENSI IONTOPHORESIS SER-C TERHADAP HIPERPIGMENTASI PADA KULIT WAJAH.

0 2 12

Efek Terapi Sediaan Cuka Madu pada Kulit Wajah Berjerawat dengan Metode Iontophoresis Se 30 Hari - Ubaya Repository

0 0 2