HASIL DAN PEMBAHASAN Usecase Diagram

  E-ISSN : 2541 JURNAL J

  • – 2469
  • – CLICK
  • P-ISSN : 2355 <
  • – 7958

  Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

SISTEM INFORMASI ASSET ALAT PERAGA (LIVE DEMO UNIT) DI

PT. TRIKOMSEL OKESHOP PADANG

  1

  2 Renita Astri Zufahmi

  Sistem Informasi, Universitas Dharma Andalas Jl. Sawahan No. 103-A Simpang Haru Padang, Sumbar-Indonesia, 0751-37135 rethakamal@unidha.ac.id

  Abstrak

Salah satu bentuk pengolahan data yang dilakukan pada PT. Trikomsel Okeshop Padang adalah

pengolahan data asset alat peraga (live demo unit) di bagian logistic dan masih menggunakan Ms. Office

sebagai media pengolahan datanya. Masalah yang sering timbul diantaranya adalah pada saat entry data

asset baru, pengeluaran data asset lama, dan mutasi antar outlet, dimana data diketik satu persatu secara

rinci, kemudian dicetak tanda terima untuk setiap outlet yang akan dikirim demo unit tersebut. Demikian

juga dalam hal pelaporan, masih sering terjadi keterlambatan informasi pada saat dibutuhkan. Sehingga

untuk menangani masalah di atas dirancanglah sebuah sistem informasi yang terpadu untuk dapat

digunakan oleh PT. Trikomsel Okeshop Padang. Dengan menggunakan metode Prototype, perancangan

dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan software sehingga dapat dikembangkan sebuah model

awal software menjadi sebuah sistem yang final.

  Kata kunci: alat peraga, informasi, sistem, pelayanan Abstract

One form of data processing conducted at PT. Trikomsel Okeshop Padang is data processing asset

props (live demo unit) in logistic section and still using Ms. Office as a medium of data processing.

Problems that often arise include when the entry of new asset data, expenditure of old asset data, and

mutations between outlets, where data typed one by one in detail, then printed a receipt for each outlet

to be sent demo unit. Likewise, in terms of reporting, there is often a delay in the information when

needed. So to handle the above problems is designed an integrated information system to be used by PT.

Trikomsel Okeshop Padang. By using Prototype method, designing is done by identifying software

requirement so that can be developed an early model of software become a final system.

  Keywords: live demo unit, information, systems, services

  satu bentuk pengolahan data yang

  PENDAHULUAN

  PT. Trikomsel Okeshop Padang dilakukan adalah pengolahan data asset alat adalah perusahaan yang memiliki 8 cabang peraga (live demo unit) di bagian logistik. penjualan di provinsi Sumatera Barat. Salah

  Vol. 4 No. 2 Desember 2017

  JURNAL J

  • – 2469
  • P-ISSN : 2355

    • – CLICK
    • – 7958

      Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika E-ISSN : 2541

    METODE PROTOTYPE

      Vol. 4 No. 2 Desember 2017

      Selama ini pengolahan semua data live demo unit yang ada di 8 outlet sebagai media pengolahan datanya. Masalah yang sering timbul yaitu pada saat pemasukan data asset baru, pengeluaran data asset lama, dan mutasi antar outlet. Pada saat proses pemasukan asset yang masuk didata dengan mengetik satu persatu secara rinci, lalu setelah itu dicetak tanda terima satu persatu ke outlet mana yang akan dikirim demo unit tersebut. Hal ini membutuhkan waktu yang lama untuk mengetik satu persatu data asset yang ada. Diluar itu karyawan masih dituntut untuk menyelesaikan pekerjaan lainnya. Sehingga untuk menangani masalah di atas dirancanglah sebuah sistem informasi yang terpadu untuk dapat digunakan oleh PT. Trikomsel Okeshop Padang. Dengan menggunakan metode Prototype, perancangan dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan software sehingga dapat dikembangkan sebuah model awal software menjadi sebuah sistem yang final.

      Dari hasil penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa penerapan sistem baru ini adalah untuk memperbarui sistem yang lama, dimana sistem baru lebih mempermudah dalam proses pemasukan, pengeluaran, mutasi dan pembuatan laporan data asset untuk menghindari terjadinya redudansi data dan kehilangan data yang tidak diinginkan. Serta dengan adanya sistem ini diharapkan proses pencatatan dan pembuatan laporan pada PT. Trikomsel Okeshop Padang lebih menghemat waktu dan tenaga.

      Dalam pembuatan software, dikenal yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan user yang memerlukan software tersebut. Prototype adalah model atau simulasi dari semua aspek produk sesungguhnya yang akan dikembangkan yang dimana model tersebut harus representative dari produk akhirnya. Prototyping model adalah salah satu model sederhana pembuatan software yang dimana mengijinkan pengguna memiliki suatu gambaran awal/dasar tentang program serta melakukan pengujian awal yang didasarkan pada konsep model kerja(working model).

      Prototyping perangkat lunak (software prototyping) atau siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using

      prototyping ) adalah salah satu metode

      siklus hidup sistem yang didasarkan pada konsep model bekerja, dimana tujuannya adalah mengembangkan model menjadi sistem final. Artinya sistem akan dikembangkan lebih cepat dari pada metode tradisional dan biayanya menjadi lebih rendah. Ada banyak cara untuk memprotoyping, begitu pula dengan penggunaannya. Ciri khas dari metodologi ini adalah pengembang sistem (system

      developer ), klien, dan pengguna dapat

      melihat dan melakukan eksperimen dengan bagian dari sistem komputer dari sejak awal proses pengembangan.

      Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut:

      1. Pengumpulan kebutuhan Pelanggan dan pengembang bersama- sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan

      E-ISSN : 2541 JURNAL J

    • – 2469
    • – CLICK
    • P-ISSN : 2355 <
    • – 7958

      Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

      semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

      Membangun prototyping Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).

      Gambar 1 : Prototyping Model 3.

      Evaluasi protoptyping Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan

    HASIL DAN PEMBAHASAN

      apakah prototyping yang sudah dibangun

      Usecase Diagram sudah sesuai dengan keinginann pelanggan.

      Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.

      4. Mengkodekan sistem Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

      5. Menguji sistem Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-

      Gambar 2. Use Case Diagram lain.

      6. Evaluasi Sistem

      Sequence Diagram

      Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan

      5.

      7. Menggunakan sistem Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

      Gambar 3. Sequence Diagram Login Vol. 4 No. 2 Desember 2017

      E-ISSN : 2541 JURNAL J

    • – 2469
    • – CLICK
    • P-ISSN : 2355 <
    • – 7958

      Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika b.

      laporan Aset Keluar

      Gambar 7. Laporan Aset Keluar Gambar 4. Sequence Diagram Input, Update, Delete c.

      Laporan Aset Mutasi

      Gambar 8. Laporan Aset Mutasi Gambar 5. Sequence Diagram Cetak d.

      Surat Alokasi Aset

      Hasil Output a.

      Laporan Aset Masuk

      Gambar 6. Laporan Aset Masuk Gambar 9. Surat Alokasi Aset Vol. 4 No. 2 Desember 2017

      Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika E-ISSN : 2541

      JURNAL J

    • – 2469
    • P-ISSN : 2355 <
    • – CLICK
    • – 7958

    DAFTAR PUSTAKA

      Berdasarkan deskripsi atau uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat dikesimpulkan dari penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang diharapkan bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi pihak yang bersangkutan.

      Jogiyanto, HM., Analisis dan Desain Sistem Informasi , Andi Offset, Yogyakarta: 1995.

      Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002

      Tata Subandri, Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer . PT.

      PT. Elex Media Komputindo, Jakarta:2002.

      Petroutsos, Evangelos, Pemrograman Database dengan Visual Basic 6.0

      Komputindo, Jakarta: 2002.

      Kusumo, Aryo Suryo Drs., Buku Latihan Pemrograman Database dengan Visual Basic 6.0 , PT. Elex Media

      Offset:1981.

      Kesimpulan yang dapat dikemukakan antara lain :

      Fitzgeral, Jerry, Analisis Sistem Dan Analisis Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur , Andi

      Vol. 4 No. 2 Desember 2017 SIMPULAN

      4. Penerapan sistem informasi ini akan membantu dalam mengambil keputusan dengan menganalisa laporan-laporan yang dihasilkan.

      3. Penyediaan laporan akan lebih mudah karena adanya media penyimpanan data yang akurat sehingga akan membantu bila sewaktu-waktu laporan dibutuhkan dalam waktu yang cepat.

      2. Dengan sistem informasi yang baru kinerja karyawan lebih teroptimalkan karena akan mempermudah dalam melakukan pengolahan data.

      1. Dengan adanya sistem informasi yang baru data dapat terjamin keakuratannya serta lebih efektif dan efisien.

      Davis, Gordon B, Management Information System : Conceptual Condation Structure And Development , (International Student Edition, Tokyo:1974 h:5).