TUGAS 1 SISTEM PAKAR (AKUISISI PENGETAHUAN)

  TUGAS 1 SISTEM PAKAR (AKUISISI PENGETAHUAN)

  Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Sistem Pakar

  Disusun Oleh :

  1. Andi Yuniawan 1441177004007

  6.E

  2. Adji Wicaksono 1441177004008

  6.E

  3. M. Andri W 1441177004174

  6.E

  4. Edi Sunarso 1441177004187

  6.E

  5. Agung Riyanto 1441177004332

  6.E

FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NEGERI SINGAPERBANGSA KARAWANG 2017

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas 1 Sistem Pakar

  “Akuisisi Pengetahuan dari Pakar atau Dokter Hewan tepat pada waktunya.

  Dalam penyusunan tugas ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Betha Nurina Sari, M.Kom. selaku Dosen Mata Kuliah Sistem Pakar atas bimbingan, pengarahan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada penulis dalam pengerjaan tugas ini.

  Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan tugas ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian. Penulis berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

  Karawang, 4 Maret 2017 Penulis

  DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Pada zaman yang serba membutuhkan kecepatan informasi bagi semua pihak, teknologi mempunyai peranan penting yang tentunya tidak terlepas kaitannya dengan Teknologi Informasi. Komputer merupakan satu bagian paling penting dalam peningkatan Teknologi Informasi. Saat ini komputer tidak hanya digunakan sebagai pengganti mesin ketik atau alat perhitungan biasa, namun lebih dari sekedar itu, komputer digunakan untuk mengolah pengetahuan sehingga proses pengambilan keputusan dapat lebih cepat dan akurat. Sebuah teknik untuk membuat komputer mampu mengolah pengetahuan telah diperkenalkan dan dikenal sebagai Teknik Kecerdasan Buatan. Dengan kecerdasan buatan komputer dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia.

  Salah satu cabang dari Kecerdasan Buatan yang banyak mendapat perhatian dari para ilmuwan saat ini adalah sistem pakar.Sistem Pakar merupakan sebuah sistem yang menggunakan pengetahuan manusia yang dimasukkan ke dalam komputer untuk memecahkan masalah-masalah yang biasanya membutuhkan keahlian seorang pakar. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli (pakar). Tujuan utama pengembangan sistem pakar adalah mendistribusikan pengetahuan dan pengalaman seorang pakar ke dalam sistem komputer. Salah satu bentuk implementasi sistem pakar yang banyak digunakan yakni dalam bidang kedokteran.

  Kucing merupakan binatang yang banyak dipelihara oleh sebagian masyarakat. Penyakit pada binatang kucing, seringkali membuat pemiliknya merasa bingung karena kurangnya pengetahuan pemilik tentang penyakit binatang tersebut. Dengan menggunakan aplikasi berbasis web, informasi dari suatu pakar akan mudah didapat oleh pengguna, tanpa harus datang pada seorang ahli/pakar yang ahli pada bidangnya.

  Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlunya untuk dibuatkan sistem pakar yang mampu melakukan diagnosa penyakit pada kucing yang memberikan output diagnosa dan penanganan pertolongan pertama penyakit berdasarkan hasil input gejala yang dilakukan oleh user. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka penulis memilih tema atau topik sistem pakar

  “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Kucing”.

1.2 Rumusan Masalah

  Tahap pertama dalam proses membuat sistem pakar adalah akusisi pengetahuan. Maka kami merumuskan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana proses akuisisi pengetahuan yang sesuai dengan tema atau topik sistem pakar yang dibuat ?

2. Bagaimana langkah untuk validasi pengetahuan ?

1.3 Tujuan 1.

  Melakukan akuisisi pengetahuan dari Pakar Hewan yaitu Drh. Dini Maharani di Klinik Garden Pet Shop Karawang.

2. Membuat langkah-langkah validasi pengetahuan dengan pakar sehingga sistem pakar yang dibangun valid dan sesuai dengan pengetahuan pakar.

BAB II PEMBAHASAN

  2.1 Profil Kelompok

  Nama Kelompok : Samantha Anggota :

  1. Andi Yuniawan 1441177004007

  6.E

  2. Adji Wicaksono 1441177004008

  6.E

  3. M. Andri W 1441177004174

  6.E

  4. Edi Sunarso 1441177004187

  6.E

  5. Agung Rianto 1441177004332

  6.E

  2.2 Tema atau Topik Sistem Pakar

  Tema atau topik sistem pakar yang kami ambil adalah : Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Kucing.

  2.3 Profil Pakar

  Nama : Drh. Dini Maharani Pendidikan : Universitas Udayana Bali Tahun 2009 Pengalaman : Magang di Kebun Binatang Surabaya Tahun 2012

  Bekerja di Klinik Hewan Anom Tahun 2013 Bekerja di Klinik Garden Tahun 2015

  2.4 Akusisi Pengetahuan dari Pakar

  Metode akuisisi pengetahuan yang kamil lakukan adalah manual dengan wawancara secara terstruktur. Keterangan :

  P : Pertanyaan J : Jawaban Pakar

  L : Literatur

  1. P : Musim hujan seperti ini, penyakit apa yang sering menyerang kucing ? J : Saat musim hujan, penyakit yang biasanya menyerang kucing yaitu flu, diare, dan peyakit jamur. Kadang juga kutu tapi lebih seringnya jamur untuk penyakit kulitnya, untuk penyakit luarnya misal pernafasan dan diare tadi. L : Di musim basah seperti saat ini, menurut drh. Nalia Putriyanda, beberapa penyakit seperti muntaber, demam, diare dan pilek kerap mengintai para kucing. Menurut

  Nalia, cuaca lembab juga bisa mengakibatkan kucing mengalami gangguan jamur yang menyebabkan kerontokan bulu. Selain gangguan jamur, dokter Nalia juga berpesan pada para pemilik kucing agar mewaspadai kondisi kucing kesayangannya. Terlebih jika muncul gejala mata kucing belekan, bersin, batuk, demam tinggi, sariawan di mulut dan mengeluarkan liur berlebih yang menjadi tanda bahwa kucing terkena flu (Cat flu). "Cat flu pada kucing ada beberapa jenis, jangan anggap remeh karena berbahaya dan bisa mematikan. Sumber : http://health.liputan6.com/read/2154239/waspadai-penyakit-yang-intai- kucing-di-musim-hujan

  2. P : Apa saja jenis penyakit kulit pada kucing ? J : Untuk penyakit kulit ada yang disebabkan oleh parasite, misalnya ecto parasite dan

  endo parasite , jamur, penyebab luar seperti kutu, ada juga yang menyerang ke

  dalam yang disebabkan oleh tungau yang menyerang ke bawah lapisan kulit, kalau jamur dan kutu hanya menyerang di permukaan saja, jadi dapat dilihat dengan mata. Sedangkan yang disebabkan oleh tungau tidak dapat dilihat langsung dengan mata dan harus dikorek serta dilihat menggunakan mikroskop. L : Ring worm , kulit kering, ketombe, infeksi jamur, jerawat kucing, eosinophilic

  granuloma , allergic dermatitis, stud tail, rambut rontok, infeksi bakteri, kutu

  telinga, serangan kutu dan tungau Sumber : http://www.maniakucing.com/penyakit-pada-kucing/

  3. P : Bagaimana pengobatan penyakit kulit pada kucing ? J : Untuk penyakit kulit yang penyebabnya dari luar tadi, diobati juga dari luar dengan cara seperti mandi jamur, mandi kutu, suntik kutu, atau yang sedang popular dengan menggunakan metode tetes kutu seperti menggunakan revolution.

  L : Pencegahan jamur, dengan Sebulan sekali Mandikan atau rendam kucing dalam cairan Lyme sulfur atau larutan belerang. atau air 10 lt yang di tetesi propolis 20 tetes . atau mandikan dengan menggunakan shampo Sebazole. Untuk mengobati kutu, teteskan obat Kutu Frontline Pada daerah tengkuk Kucing anda Sumber : http://www.maniakucing.com/penyakit-pada-kucing/

  4. P : Apakah ada efek samping dari pengobatan tetes kutu tadi ? J : Untuk pengobatan tetes kutu sebenarnya lebih minim untuk efek sampingnya daripada disuntik jadi lebih aman.

  L : Penggunaan Revolution dalam persentase kecil pada kucing (kurang dari 1%) kadang-kadang menyebabkan sedikit rambut rontok pada area pengobatan. Pada sebagian kecil kasus, iritasi sementara pada titik pengobatan juga kadang terjadi. Rambut rontok dan iritasi akan akan sembuh dengan sendirinya. Sumber : http://pakankucing.16mb.com/vitamin-dan-obat/obat-kutu-kucing- revolution/

  5. P : Apa itu penyakit Feline Infectius Enteritis ? J : Penyakit tersebut merupakan infeksi pada saluran pencernaan di bagian usus, biasanya penyebabnya karena bakteri, bisa karena virus atau parasite.

  L : Feline infectious enteritis (FIE) adalah salah satu dari penyakit menular yang paling sering menyerang kucing peliharaan. Penyakit ini dapat menyebabkan penurunan dramatis jumlah sel darah putih. Sumber : http://www.kucingmania.com/article/article_detail.asp?cat=6&id=22

  6. P : Apa gejala penyakit kucing tersebut ? J : Gejala awalnya hampir sama dengan penyakit pencernaan biasa seperti diare, tapi jika berkelanjutan bisa hingga diarenya berdarah atau ada yang diarenya kehitaman.

  L : Gejala-gejala dari penyakit kucing ini adalah demam, kehilangan selera makan, depresi, muntah-muntah dan diare.

  Sumber : http://www.kucingmania.com/article/article_detail.asp?cat=6&id=22

  7. P : Apa itu penyakit distemper ? J : Penyakit distemper sebenarnya lebih dikenal sebagai penyakit anjing, kalau pada kucing biasa disebut Panleucopenia. Penyakit ini menyerang tiga bagian pada kucing yaitu pencernaan, pernafasan dan syaraf, gejala awalnya pun berbeda-beda, bisa diserang pencernaannya dulu, pernafasan dulu atau langsung syarafnya, tetapi umumnya pencernaan terlebih dahulu. Kalau panleucopenia biasanya diarenya berdarah, selain itu juga ada kejang-kejang, dan kemungkinan untuk sembuh bagi kucing yang terserang penyakit ini juga sangatlah kecil. L : Distemper anjing atau canine distemper merupakan penyakit virus yang sangat menular dan bersifat sistemik. Distemper mempunyai tingkat kematian yang sangat tinggi terutama pada anak anjing (puppy). Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus

  Distemper (Canine Distemper Virus = CVD). Virus ini lebih suka menyerang dan

  mengakibatkan kematian pada hewan muda dibandingkan hewan dewasa. Virus ini merupakan airborne disease yang menyerang organ respirasi, urogenital,

  gastrointestinal , nervus opticus, dan sistem saraf pusat. Canine Distemper Virus

  sangat resisten terhadap keadaan dingin dan sebagian besar pada negara empat musim, virus ini menyerang pada musim gugur dan dingin. Sumber : http://pietklinik.com/wmview.php?ArtID=57

  8. P : Bagaimana penyebaran penyakit tersebut ? J : Penyebaran virusnya bisa dari udara atau dapat ditularkan secara langsung dari hewan lain sejenis.

  L : Penularan dari virus ini dapat melalui udara, kontak langsung, dan dimungkinkan juga melalui kontak dengan benda-benda yang sudah terkontaminasi. Anak anjing dan anjing dewasa dapat terinfeksi virus distemper melalui paparan udara yang mengandung virus distemper dari hewan lain yang terinfeksi. Sumber : http://pietklinik.com/wmview.php?ArtID=57

  9. P : Kenapa kucing ras lebih sensitive pencernaannya daripada kucing liar ? J : Memang kucing ras sistem imunnya tidak sekuat kucing liar yang dari kecil memang sudah dipersiapkan untuk hidup tanpa dirawat, berbeda dengan kucing ras yang dari kecil sudah dimanja dan dirawat. L : Penyakit panleucopenia ini disebut juga Feline Parvovirus, Feline Infectous

  Enteritis /FIE (radang usus menular). Panleucopenia adalah penyakit serius yang

  cukup berbahaya pada kucing. Penyakit ini diakibatkan oleh virus. Angka kematian berkisar 25

  • – 85 % pada kucing yang belum divaksinasi. Penyakit mudah menular
ke kucing lain, tetapi tidak menular pada manusia dan anjing. Sumber : http://www.imetmis.com/cara-mengatasi-panleukopenia-pada-kucing/

  10. P : Bagaimana jika kucing peliharaan kita tidak sengaja memakan racun tikus, pertolongan pertama apa yang harus dilakukan? J : Racun tikus merupakan racun dengan golongan organo fosfat, jadi apabila dimakan secepat mungkin harus dimuntahkan dengan cara misal diberi minum yang banyak, paling bagus diberi minum air kelapa hijau atau susu steril, jadi bagaimana caranya supaya apa yang dimakan kucing segera dikelauarkan. Apabila sudah diusahakan dan tetap tidak mau keluar, maka harus segera dibawa ke dokter hewan. Jadi pertolongan pertamanya yaitu harus dimuntahkan, apabila sudah sampai menyerang syaraf, biasanya dokter memberikan infus dan antidote. L : Buat kucing muntah dengan diberi minum yang banyak atau dengan diberi hidrogen perioksida 3% secara telan atau oral dengan dosis 2 sampai 4 mili per kilo berat badan tubuh kucing. Berikan susu tinggi lemak sebanyak mungkin karena susu bisa menetralisir racun dalam tubuh. Jika kucing tidak mau meminum susu tersebut, kita bisa bantu dengan pipet, berikan sebanyak 100 ml susu. Selain itu bisa juga dengan air kelapa dan kuning telur. Air kelapa bisa menetralisir racun dan kuning telur bisa membantu mencerna racun (racun asam dan basa) dan menetralkannya. Jika tidak mau keluar dan makin parah sampai menyerang saraf segera bawa ke dokter hewan. Sumber : https://www.binatangpeliharaan.org/kucing/mengobati-kucing-keracunan/

  11. P : Apa itu penyakit Feline Calicivirus ? J : Tingkatan penyakit ini hampir setara dengan penyakit Panleucopenia tetapi masih dibawahnya. Penyakit ini lebih menyerang ke bagian pernafasan, mulut dan mata biasanya matanya kemerahan, kucingnya sering bersin-bersin, mengeluarkan air liur terus menerus, dan sariawan di bagian mulut. Apabila gejala-gejala tersebut dibiarkan makin lama maka akan berefek ke nafsu makan si kucing dan menjalar ke penyakit lainnya.

  L : Feline Calicivirus termasuk salah satu penyebab gangguan pernafasan pada kucing.

  Penyakit saluran pernafasan bisa disebabkan sekelompok virus dan bakteri seperti Virus Feline Rhinotracheitis dan bakteri Chlamydia. Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan pilek dan mata berair. Calicivirus dan rhinotracheitis menyebabkan sekitar 85-90% dari seluruh penyakit pernafasan pada kucing. Penyebaran virus ini biasanya dengan kontak melalui air liur, cairan yang keluar dari hidung dan mata dan kadang kadang melalui kotoran kucing yang terinfeksi. Tanda-tanda kucing sakit yang umum berupa bersin (tidak sebanyak Feline Rhinotracheitis), batuk, pilek, cairan berlebih dari mata dan hidung. Luka (ulkus) seperti sariawan pada hidung, mulut, lidah atau bibir yang menyebabkan kucing tidak mau makan karena kesakitan saat mengunyah makanan. Kadang-kadang ulkus juga terjadi di sela-sela cakar. Demam tinggi, sulit bernafas akibat radang paru-paru (pneumonia). Sumber : http://kucingkita.com/penyakit-kucing/feline-calicivirus-penyakit- menular-pada-kucing

  12. P : Apa itu penyakit Feline Chlamydia ? J : Penyakit tersebut paling jarang menyerang kucing dibanding 3 penyakit lainnya yaitu panleu, calici dan rhinotrakitis. Untuk gejalanya hampir mirip dengan panleu ataupun calici, sehingga untuk memastikannya perlu dilakukan test darah. L : Feline chlamydiosis (Chlamydophila), dikenal juga dengan sebutan feline

  pneumonitis (Radang paru-paru pada kucing), biasanya menyebabkan gangguan

  saluran pernafasan bagian atas yang relatif ringan tetapi kronis (lama). Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia psitacii (Chlamydophila felis). Tanda-tanda utama penyakit ini biasanya radang/sakit pada mata, disertai cairan kotoran mata berlebihan. Infeksi ini menyebabkan juga pilek, bersin dan kesulitan bernafas yant disebabkan radang paru-paru. Bila tidak diobati, infeksi bisa menjadi kronis, berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Bakteri yang menyebabkan chlamydiosis menular ke kucing lain melalui cairan pilek atau kotoran mata.

  Sumber : http://www.kucingkita.com/penyakit-kucing/chlamydiosis-penyebab- gangguan-pernafasan-mata-merah-bengkak

  13. P : Apakah kucing dapat terserang cacingan ? J : Bisa saja, dan cacing tersebut juga tidak pasti berasal dari makanan namun bisa dari indukan yang sudah terkena cacing saat hamil dapat menularkan ke anak-anaknya melalui air susunya sendiri. Jadi memang dari awal untuk pencegahan paling bagus sejak sedini mungkin si kucing tersebut diberi obat cacing untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan tadi. L : Cacing pita merupakan parasit yang menginfeksi sistem pencernaan dan biasa menyerang manusia dan hewan. Cacing ini berbentuk seperti pita dengan panjang sekitar 10 cm hingga 60 cm dan memiliki struktur tubuh bersegmen dengan setiap segmen mengandung telur. Kucing terinfeksi cacing pita saat menelan kutu. Telur cacing yang terkandung dalam kutu kemudian menetas dan tumbuh di dalam tubuh kucing. Cacing pita dewasa di dalam tubuh kucing lantas bertelur dan dilepaskan ke lingkungan melalui kotoran kucing.

  Sumber : http://www.maniakucing.com/penyakit-pada-kucing/

  14. P : Apa itu penyakit infeksi otitis dan infeksi telinga ? J : Otitis sendiri nama lainnya adalah radang telinga yang penyebabnya bisa dari air di telingan yang tidak dibersihkan kemudian makin menggumpal, terus timbul bau hingga kehijauan dan akhirnya bernanah. Selain dari air juga bisa disebabkan oleh kutu telinga atau dari infeksi virus, tetapi bedanya kalau virus biasanya dari telinga si kucing keluar cairan tetapi tidak bau sedangkan apabila penyebabnya bakteri, biasanya keluar cairan dan bau, kalau penyebabnya kutu telinga setelah dibersihkan, 3 atau 4 jam kemudian menjadi kotor lagi dan sifatnya lebih ke kering. L : Berbagai macam kondisi dan sebab yang dapat mengakibatkan terjadinya radang telinga (otitis) pada kucing. Mulai dari tungau telinga (ear mite), bakteri, jamur, kanker, alergi, gangguan sistem kekebalan tubuh, dan luka. Kebanyakan kucing yang mempunyai masalah dengan telinga terlihat tidak nyaman dan sering kali menggoyang atau menggeleng-gelengkan kepala, mencakar-cakar telinga atau menggosok-gosokkan telinga atau kepala pada dinding, atau atau benda lain. Dari dalam telinga bisa saja muncul cairan kotor dan kadang-kadang disertai bau tidak sedap. Otitis yang tidak ditangani secara cepat dan tepat dapat menyebabkan radang berlangsung lama atau kronis. Pada beberapa kondisi radang kronis ini dapat menyebabkan tumbuhnya polip. Lebih lanjut lagi polip ini dapat berkembang menjadi tumor atau kanker dan menutup saluran telinga, akibatnya kucing tidak dapat mendengar suara dengan baik lagi.

  Sumber http://www.maniakucing.com/penyakit-telinga-otitis-pada-kucing/

  15. P : Seperti manusia yang dapat terserang penyakit kanker, jantung, gagal ginjal dan penyakit parah lainnya, apakah pada kucing juga dapat terjadi hal yang sama ? J : Sama saja, contoh kasus si pemilik kucing ingin melakukan KB terhadap kucing peliharaannya, memang untuk jangka pendek tidak terlalu kelihatan efeknya namun jangka panjangnya dapat menyebabkan tumor payudara pada kucing betina ada juga yang dapat menyebabkan radang rahim. Penyakit lainnya pun juga hampir mirip, terserang kanker juga ada, ginjal juga ada yang disebabkan dari makannya, oleh karena itu pemilihan jenis pakannya pun harus diperhatikan, biasanya yang murah- murah itu kadar garamnya tinggi jadi dapat menyebabkan kerusakan ginjal. L : Kejadian gagal ginjal bisa berlangsung dengan cepat (akut) atau berlangsung dalam jangka waktu yang lama, berminggu minggu bahkan berbulan bulan. Dalam jangka waktu yang lama, gagal ginjal bisa berakibat kematian. Salah satu yang bisa menyebabkan gagal ginjal adalah adanya penyumbatan dalam saluran kencing, biasanya hal ini berkaitan dengan FLUTD (Feline Lower Urinary Tract Disease) atau penyakit saluran kencing bagian bawah. Gejala umum dari gagal ginjal pada kucing biasanya berupa: lesu, lamban, hilangnya nafsu makan, berat badan menyusut, rambutnya kusam, lidah berwarna kecoklatan, adanya luka pada gusi dan lidah, nafas berbau tidak sedap seperti bau amonia, muntah, anemia, terkadang disertai pendarahan pada lambung, dan apabila berlanjut kucing menjadi koma serta menyebabkan kematian. Diagnanosa gagal ginjal memerlukan pemeriksaan sinar X atau USG serta pemeriksaan darah. Biasanya pada darah akan nampak kenaikan level BUN (Blood Urea Nitrogen) atau kadar nitrogen dalam darah, kreatinin, dan phosphor. Pada kucing dengan gagal ginjal yang kronis, akan nampak gejala anemia. Sumber : http://www.kucingfelin.com/2016/05/20/gagal-ginjal-pada-kucing/

  16. P : Apakah ada pantangan makanan untuk kucing jenis ras ? J : Untuk pantangannya sendiri sebenarnya lebih menghindari ke kadar garamnya, misal si pemilik ingin membuat makanan olahan sendiri jatuhnya lebih repot daripada membeli produk olahan pabrikan. L : Telur mentah karena mengandung bakteri salmonella atau E.Colli yang cukup tinggi dan dampanknya kurang baik untuk kucing. Cokelat karena mengandung toksiistas yang dapat membuat kucing diare, muntah, demam dan jantung berdetak cepat. Pemberian ikan mentah dalam waktu yang lama dalam jumlah yang banyak dapat mengakibatkan defisiensi vitamin B1 (thiamin) pada kucing. Tulang mengandung 30% kalsium dan 15% fosfor, magnesium dan protein . Jenis makanan ini kekurangan lemak, asam lemak esensial, dan vitamin. Pemberian tulang khawatir menyebkan tersangkut di tenggorokan kucing,. Terlalu banyak tulang dapat menyebabkan sembelit.

  Sumber : http://www.cattery.co.id/makanan-kucing-yang-terlarang/

  17. P : Misal kucing saya flu dan demam, kemudian saya beri paracetamol, apakah ada efek sampingnya ? J : Justru bagi kucing paracetamol adalah kontra indikasi, dan sama sekali tidak boleh diberikan pada kucing. Jadi efeknya dapat langsung ke badan kucing itu sendiri seperti jantungnya langsung tegang, untuk itu pemberian antibiotik atau pun obat penurun demam pada kucing tidak boleh coba-coba. Kalau antibiotik itu masalah dosis tapi untuk paracetamol atau obat penurun demam lainnya sama sekali tidak boleh diberikan. Dan biasanya untuk menurunkan demam, dokter hewan hanya memberi antibiotik dan vitamin saja. L : Pada semua spesies, sediaan paracetamol dipecah di dalam liver (hati), namun sayangnya pada kucing proses pemecahan obat ini didalam hari menghasilkan senyawa yang sangat toksik (beracun) yang bisa menyebabkan komplikasi yang serius. Kerusakan yang terjadi bisa berupa rusaknya sel hati dan penurunan kemampuan sel darah merah didalam menghantarkan oksigen ke seluruh tubuh.Akibat dari rusaknya liver dan gangguan pada sel darah tersebut, maka kucing yang sengaja atau tidak sengaja mengkonsumsi paracetamol akan menunjukkan gejala seperti: lesu, mulutnya pucat dan kebiruan, kulit menjadi kekuningan, kesulitan bernafas dan pembengkakan pada wajah serta tapak kakinya. Jika tidak mendapat pertolongan segera keracunan paracetamol pada kucing bisa berakhir fatal. indakan pengobatan keracunan parasetamol meliputi pemberian oksigen tambahan, infus dan obat-obatan seperti asetilsistein dan vitamin C. Sebagai tambahan bisa diberikan asam amino Cysteine. Asam amino ini diperlukan agar hati dapat memperbaiki sel-sel yang rusak. Sumber : http://www.kucingfelin.com/2016/12/09/keracunan-parasetamol-pada- kucing/

  18. P : Bagaimana penanganan terhadap kucing yang terserang penyakit rabies ? J : Sudah tidak ada penanganan untuk penyembuhan, biasanya hanya bisa dilakukan eliminasi, karena belum ditemukan obat rabiesnya.

  L : Bila terinfeksi rabies, segera cari pertolongan medis. Rabies dapat diobati, namun harus dilakukan sedini mungkin sebelum menginfeksi otak dan menimbulkan gejala.

  Bila gejala mulai terlihat, tidak ada pengobatan untuk menyembuhkan penyakit ini. Kematian biasanya terjadi beberapa hari setelah terjadinya gejala pertama. Sumber : https://klinikkucing.com/2016/04/13/penyakit-penyakit-kucing-dan- penanganannya/comment-page-1/

  19. P : Apa gejala penyakit rabies pada kucing ? J : Pada kucing biasanya diawali dengan tahapan masa tenang dimana kucing lebih banyak diam, kemudian beralih ke tingkat selanjutnya dimana kucing mulai sensitive terhadap cahaya, air liurnya banyak dan mulai agresif. Jadi jika menemukan kucing seperti itu sebaiknya dihindari karena apabila kita tergigit kita dapat tertular dan belum ada obatnya. L : Rabies jenis membabibuta bisa juga di sebut hidropobia atau lebih di kenal dengan takut air. Golongan rabies ini dapat menyebabkan kucing anda kehausan. Rabies normal biasanya penderita akan berlarian kesana kemari seperti sedang gelisah dan bingung, mereka mudah sekali terangsang dan juga suka sekali bertingkah tidak wajar dengan menyerang dan menggigit sesuatu yang di lihat sedang bergerak olehnya. Rabies tipe diam merupakan kebalikan dengan rabies membabi buta, untuk kucing yang menderita rabies seperti ini cenderung mempunyai karakter pendiam. Dan gejala lain yang mereka hadapi antara lain kehilangan vitalitas, hobi menyendiri, tidak mudah teransang, mengalami kelumpuhan, tubuh sering gemetar, dan mempunyai sikap yang apatis. Sumber : http://okdogi.com/2015/12/4-ciri-menandakan-kucing-terkena-rabies/

  20. P : Apakah penyebab kucing terkena penyakit rabies? J : Karena kucing tersebut teinfeksi keluarga virus Rhabdoviridae dan genur Lysavirus L : Karena gigitan yang berasal dari kucing, anjing dan kera. Penyakit rabies pada kucing berasal dari virus Lyssaviruses yang menjadikan hewan sebagai perantaranya. Perantara ini akan menginfeksi manusia ata hewan lain melalui gigitan pada kulit yang terluka.

  Sumber : http://kucingmu.com/meong/penyebab-gejala-dan-cara-mengobati-kucing- rabies-dengan-cepat/3/

  21. P : Bagaimana cara pecegahannya? J : Dengan diberi vaksin rabies.

  L : Penularan rabies dapat dicegah melalui vaksinasi. Vaksinasi secara berkala biasanya hanya diberikan kepada mereka yang dalam pekerjaannya sering berinteraksi dengan hewan sehingga berpotensi tinggi untuk terjangkit, contohnya dokter hewan dan pengurus kebun binatang. Sumber : http://www.alodokter.com/rabies

  22. P : Berapa tahun usia harapan kucing? Apakah tergantung jenisnya ? J : Selama pengalaman saya disini, apabila perawatannya bagus seperti vaksinnya teratur, pemberian makan dan vitaminnya juga bagus biasanya sampai usia 12 tahun. L : Kebanyakan kucing dapat mencapai umur 11-12 tahun. Kucing yang hidup di dalam rumah biasanya berumur lebih panjang dibandingkan dengan kucing yang hidup di luar rumah. Kucing rumahan dapat mencapai umur 16 tahun, bahkan ada yang mencapai 20 tahun. Rata-rata kucing luar maksimal berumur 8 tahun. Banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti lingkungan, perawatan, kesehatan, dan apakah kucing disteril atau tidak.

  Sumber : http://www.kucingkita.com/fakta-kucing/umur-kucing

  23. P : Apa penyebab kerontokan bula pada kucing ? J : Tergantung umur juga, jika umur puber biasanya sedang pergantian bulu ke bulu dewasa, faktor makanan yang tidak cocok juga bisa berpengaruh, faktor kutu dan jamur juga mungkin menjadi penyebabnya. L : Sudah waktunya atau faktor umur, kekurangan gizi, vitamin yang berlebihan, salah memilih produk untuk memandikan kucing, alergi, suhu, kutu dan pinjal, tungau, jamur dan stres yang dialami oleh kucing. Sumber : http://www.maniakucing.com/cara-mengatasi-bulu-kucing-rontok/

  24. P : Penyakit apa yang dapat ditularkan kucing kepada manusia ? J : Biasanya penyakit toxo, tetapi kemungkinan tertular penyakit toxo dari kucing itu kemungkinannya sangat kecil dan faktor lainnya bisa dari pola makan kita sendiri.

  L : Toksoplasmosis adalah penyakit yang diakibatkan oleh protozoa Toxoplasma

  gondii. Toksoplasmosis bersifat zoonosis atau dapat menular dari hewan ke

  manusia. Berdekatan dengan kucing, mengelus kucing, dan memelihara kucing tidak akan menyebabkan penularan toxoplasma. Toxoplasma hanya akan menular melalui kotoran kucing. Kotoran atau feses kucing yang mengandung ookista infektif yang dapat menularkan Toxoplasma. di hewan unggas tidak akan menular ke

  

Toxoplasma

manusia atau hewan lain kecuali dengan cara memakan daging mentah.

  Sumber : https://tanyadokterhewan.com/2015/11/20/10-fakta-toksoplasma-yang- mungkin-belum-anda-ketahui/

  25. P : Apakah ada perbedaan pengobatan penyakit kulit kutu lice antara kucing dewasa dengan kucing anak-anak? J : Ada ,untuk kucing dewasa di perlukan penyuntikan anti parasit, sedangkan untuk kucing bayi/anak-anak tinggal membersihkan kerak-kerak yang terbentuk dengan minyak tawon atau virgin coconut oil setelah bersih oleskan propolis. L : Langkah pertama yang dapat anda lakukan yaitu dengan cara membersihkan kerak- kerak yang terbentuk dengan Minyak Tawon atau Virgin Coconut Oil (VCO), dan setelah bersih ,lalu segera anda dapat oleskan Propolis, teteskan tengkuk kucing dengan obat kutu seperti frontline. Untuk Kucing dewasa bila scabies sudah menyebar konsultasikan dengan dokter hewan anda , karena di perlukan penyuntikan anti parasit . Sedangkan untuk kitten atau bayi pengobatan dengan membersihkan kerak-kerak yang terbentuk dengan Minyak Tawon atau Virgin Coconut Oil (VCO), setelah bersih oleskan Propolis, merupakan pilihan terbaik. Sumber : http://www.maniakucing.com/penyakit-pada-kucing/

  26. P : Kucing gemetaran ketika ketika hendak berdiri dari tidurnya ,gejala sakit apakah itu? J : Ketika kucing sering gemetar jika akan berdiri kemudian dia tidak dapat mengendalikan saat membuang kotoran serta saat kaki belakangya sampai pinggang tidak mampu untuk menyangga badan kemungkinan penyakitnya adalah sakit tulang belakang. L : Itu adalah gejala sakit tulang belakang. Sebenarnya sangat sulit mendeteksi sakit tulang belakang pada kucing. Satu-satunya cara adalah dengan memperhatikan tingkah lakunya. Sering gemetar jika akan berdiri. Tidak dapat mengendalikan saat membuang kotoran.Saat berjalan terlihat pincang namun tidak ada kaki yang terluka. Kesulitan mengendalikan diri saat buang kotoran. Sumber : http://www.maniakucing.com/penyakit-pada-kucing/

  27. P : Pengobatan seperti apa ketika kucing mengalami demam? J : Dinginkan tubuh kucing, berikan banyak air putih, pastikan kucing anda makan, berilah vitamin B dan suplemen energi pada kucing anda.

  L : Memberi air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi ketika kucing sedang demam. Memberi Suplemen Energi dan Vitamin B untuk meningkatkan nafsu makan. Bawa kucing ke tempat yang sejuk. Obat Tolfenamic acid juga bisa diberikan ke kucing yang terkena demam dengan dosis 1tablet untuk 3 sampai 5 hari dan khusus untuk berat badan kucing yang hanya 1,5kg bisa diberikan 1 tablet per hari. Selain itu bisa juga dengan obat meloxicam. Jika dalam 1 hari tidak memberikan efek positif, segeralah bawa ke dokter hewan agar bisa ditangani dengan cepat. Sumber : http://www.maniakucing.com/cara-mengobati-kucing-sakit-demam/

  28. P : Pada umur berapa kucing terkena asma? J : Kucing paling rentan terkena asma sekitar umur 2-8 tahun.

  L : Studi menunjukkan kucing berumur antara 2-8 tahun memiliki risiko terbesar terkena penyakit pernapasan. Kerentanan sakit jutga dipengaruhi oleh kondisi fisik berdasar ras. Kucing ras Siamese, ras Himalaya dan ras campuran lebih rentan terhadap asma. Beberapa studi juga menunjukkan bahwa lebih banyak kucing betina yang terkena asma daripada kucing jantan. Sumber : https://klinikkucing.com/2016/04/13/penyakit-penyakit-kucing-dan- penanganannya/comment-page-1/

  29. P : Gejala apa yang dialami jika kucing terkena penyakit asma? J : Beberapa tanda yang bisa ditengarai sebagai penyakit asma, antara lain kesulitan bernapas, batuk berkepanjangan, mulut terbuka ketika bernapas, bibir dan gusi terlihat biru, badan lemas dan lesu, dan kucing menjadi tidak terlihat aktif. L : Asma kucing terjadi karena ada radang paru-paru. Selama terjadi serangan pada paru-paru, paru-paru akan menebal dan menyempit sehingga menyebabkan kucing sulit bernapas. Pada saat demikian, ada lendir yang dikeluarkan oleh paru-paru ke dalam saluran pernapasan sehingga menyebabkan kucing batuk dan mengi. Selain itu adalah bibir dan gusi berubah warna menjadi biru, sering bernapas dengan mulut terbuka atau megap-megap, nafsu makan menurun serta kucing terlihat lemah dan lesu. Sumber : https://klinikkucing.com/2016/04/13/penyakit-penyakit-kucing-dan- penanganannya/comment-page-1/

  30. P : Bagaimana cara pencegahan dan pengobatannya ? J : Pencegahan bisa dilakukan dengan melakukan tes kesehatan rutin pada kucing untuk mengetahui parasit yang mungkin berkembang di tubuhnya, memelihara kebersihan lingkungan sekitar kucing, hindari penyegar udara, termasuk paparan asap rokok di dalam ruangan, dan semprotan kimia. Cara pegobatannya adalah dengan membawanya ke klinik hewan agar segera bisa dilakukan pemeriksaan. L : Cara mengatasi asma pada kucing yang telah disebutkan tersebut tentunya bukan menjadi satu-satunya solusi. Anda tentu dapat melakukan beberapa hal yang mungkin bisa meminimalkan potensi asma pada hewan kesayangan, yakni: 1.

  Lakukan tes kesehatan rutin pada kucing untuk mengetahui parasit yang mungkin berkembang di tubuhnya

  2. Peliharalah kebersihan lingkungan sekitar kucing 3.

  Jangan gunakan parfum, pengharum ruangan, hairspray, aerosol di sekitar kucing

  4. Hindarkan si kucing dari obesitas 5.

  Jangan merokok di sekitar si manis Sumber : https://sukakucing.com/2016/07/penyebab-dan-tips-mengatasi-asma-pada- kucing.html

2.5 Validasi Pengetahuan

  Akuisisi pengetahuan yang telah dilakukan menggunakan metode manual melalui cara wawancara kepada ahli dimana beliau adalah seorang dokter hewan sesuai topik yang kami pilih yaitu deteksi penyakit kucing. Untuk meningkatkan validitas, konsistensi, kelengkapan, akurasi, dan relevansi pengetahuan maka kami akan melakukan :

  1. Kelompok kami akan mengumpulkan data pengetahuan dari beberapa ahli untuk mendapatkan data pengetahuan yang valid dan lengkap.

  2. Melakukan konsultasi dengan ahli saat menyusun rule untuk kemungkinan pengembangan atau perubahan.

3. Dan saat aplikasi sistem pakar berhasil dibuat akan dilakukan uji ketepatan (accuracy) hasil hipotesis dari sistem pakar bersama pakar apakah sudah sesuai atau tidak.

2.6 Dokumentasi

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

  SisPaKu atau Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing adalah sebuah sistem pakar yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit pada kucing menggunakan metode akuisisi pengetahuan manual dengan wawancara secara terstruktur dengan Drh. Dini Maharani di Klinik Garden Karawang. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kucing adalah sistem yang sangat dibutuhkan oleh pemelihara kucing guna mendiagnosa dan melakukan pertolongan pertama terhadap kucing peliharaanya ketika terserang penyakit. Mahalnya biaya konsultasi dan berobat menjadi hal sangat dibutuhkannya sistem pakar diagnosa penyakit kucing oleh pemelihara kucing.

  SisPaKu nantinya akan dibangun berbasis web agar lebih mudah dalam pengaksesan dan lebih fleksibel dengan bisa diakses lewat telepon pintar. Tahapan validasi pakar dilakukan dengan wawancara kembali atau konsultasi dengan pakar ketika menyusun rule dan representasi pengetahuan. Selain itu kami juga melakukan kajian terhadap jurnal dan artikel terkait. Tahapan validasi pengetahuan sangat penting guna meningkatkan akurasi hasil hipotesis sesuai dengan pengetahuan pakar.