PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STATISTIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVE LEARNING DI KELAS X MAN RUKOH Ahmad Nasriadi

Ahmad Nasriadi, Intan Kemala Sari, dan Eka Saputri, Perbedaan Hasil Belajar...
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STATISTIKA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE ACTIVE LEARNING DI KELAS X MAN RUKOH
Ahmad Nasriadi1, Intan Kemala Sari2 dan Eka Saputri3

Abstrak
Selama ini pembelajaran matematika cenderung berlangsung satu arah, banyak siswa yang merasa
kesulitan dalam memecahkan masalah matematika khususnya pada materi statistika. Siswa cenderung
malas dan kurang bersemangat ketika dihadapkan pada masalah-masalah matematika sehingga hasil
belajar siswa kurang optimal. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa
pada materi statistika dengan menggunakan metode active learning lebih baik dari metode
konvensional dikelas X MAN Rukoh. Adapun yang menjadi populasi penelitian adalah siswa MAN
Rukoh dengan Sampel yang diambil adalah kelas X-IIS-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-IIS-3
sebagai kelas kontrol. Rancangan penelitian ini menggunakan Randomized Subject, Posttest Control
Group Design. Instrumen yang digunakan adalah tes akhir yang diberikan kepada kedua kelas yang
diuji, data tersebut diolah dengan menggunakan analisis statistik uji-t. Berdasarkan rumus uji t dengan
taraf siknifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan 49 dari tabel distribusi t diperoleh t (tabel) : t0,95(49)= 1,69,
Dan thitung= 2,44. sehingga thitung > t(tabel) yaitu 2,44 > 1,67, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode active learning lebih baik daripada hasil belajar
siswa menggunakan metode konvensional pada materi statistika di kelas X MAN Rukoh Kota Banda
Aceh. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi guru agar dapat di aplikasikan dalam

proses belajar mengajar matematika di kelas.
Kata kunci: Hasil Belajar, Active Learning dan Konvensional

1

Ahmad Nasriadi, STKIP Bina Bangsa Getsempena. Email: ahmad@stkipgetsempena.ac.id
Intan Kemala Sari, STKIP Bina Bangsa Getsempena. Email: intan@stkipgetsempena.ac.id
3
Eka Saputri, STKIP Bina Bangsa Getsempena

2

ISSN 2355-007

Volume 4. Nomor 1. April 2017 ||26

Ahmad Nasriadi, Intan Kemala Sari, dan Eka Saputri, Perbedaan Hasil Belajar...
matematika sehingga tujuan pembelajaran yang

PENDAHULUAN

Dewasa ini mata pelajaran matematika

direncanakan akan tercapai.

masih menjadi momok bagi kebanyakan siswa,

Dalam

penentuan

atau

pemilihan

padahal matematika memiliki peran sangat

metode mengajar dipengaruhi oleh beberapa

besar dalam kehidupan mendatang. Matematika


faktor antara lain faktor tujuan, faktor situasi,

merupakan ilmu yang mencakup semua ilmu

faktor

pengetahuan dalam pendidikan, sedangkan

1999:16). Perlu diketahui juga bahwa baik atau

pendidikan

tidaknya suatu pemilihan model pembelajaran

sangat

berpengaruh

untuk


murid

dan

faktor

guru

(Kislam,

kehidupan bangsa. Kualitas kehidupan bangsa

akan

sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran

kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat

pendidikan sangat penting untuk menciptakan


perkembangan siswa, kemampuan guru dalam

kehidupan

terbuka,

mengelola pembelajaran serta mengoptimalkan

pembaruan

sumber-sumber belajar yang ada. Maka dari

yang

cerdas,

demokratis,

oleh


pendidikan

harus

karena

damai,
itu

selalu dilakukan

untuk

itulah

tergantung

memiliki

tujuan


pembelajarannya,

pengertian

secara

umum

meningkatkan kualitas pendidikan nasional

mengenai sifat-sifat berbagai metode baik

(Nurhadi, 2004 :1)

mengenai

Dalam
sangat


pembelajaran

dibutuhkan

metode

matematika
baru

kebaikan-kebaikan

maupun

kelemahan-kelemahannya.

untuk

Salah

satu


dengan

menggunakan

menanamkan konsep pada siswa, sehingga

metode pembelajaran yang berkembang saat ini

siswa

yaitu metode belajar aktif (Active Learning

dapat

mengaplikasikannya

dalam

kehidupan sehari-hari. Dalam penyelenggaraan


methods),

pendidikan di sekolah, upaya meningkatkan

pembelajaran

kualitas pendidikan terus dilakukan. Metode

memanfaatkan peserta didik untuk lebih aktif

belajar dilakukan untuk mendorong siswa

bekerja bersama untuk mencapai sasaran

belajar atas kemauan dan kemampuan diri

belajar,

sendiri.


memaksimalkan proses belajar satu sama lain.

Akan

tetapi

dalam

pelajaran

matematika kita menyaksikan dan merasakan

metode

ini

yang

dan

adalah
membantu

memungkinkan

konsep
guru

siswa

Metode Active Learning menurut Zaini

bahwa masih banyak siswa yang kurang

(2008:14)

berminat dan termotivasi dalam mempelajari

pembelajaran yang mengajak peserta didik

matematika, sehingga hasil belajar matematika

untuk belajar secara aktif sehingga siswa dapat

masih jauh dari harapan.

mendominasi kegiaan pembelajaran serta dapat

merupakan

suatu

sistem

Oleh karena itu dalam membelajarkan

turut serta dalam semua proses pembelajaran

matematika kepada siswa, guru hendaknya

tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan

lebih memilih berbagai variasi pendekatan,

fisik.

metode, metode yang efektif dan efisien agar

Berdasarkan pengamatan peneliti saat

siswa termotivasi, aktif dan senang belajar

PPL di MAN Rukoh Banda Aceh yang
dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2015,

ISSN 2355-007

Volume 4. Nomor 1. April 2017 ||27

Ahmad Nasriadi, Intan Kemala Sari, dan Eka Saputri, Perbedaan Hasil Belajar...
proses belajar mengajar matematika di kelas X

lain “intelektual skill, cognitive metode, verbal

masih cenderung berlangsung satu arah dan

information, motor skill, dan attitude”.

masih banyak siswa yang merasa kesulitan
dalam

memecahkan

Hasil belajar juga didefinisikan sebagai

masalah-masalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

matematika khususnya pada materi statistika.

setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

padahal Materi ini sangatlah penting, karena

Hasil belajar sering diwujudkan dalam bentuk

merupakan konsep dasar dalam kehidupan

perubahan perilaku dan perubahan pribadi

sehari-hari yang merujuk pada matematika.

seseorang

Apabila materi ini tidak dapat dikuasai dengan

berlangsung. Hasil belajar merupakan hasil

baik oleh siswa, maka siswa akan sulit untuk

kegiatan dari belajar dalam bentuk pengetahuan

menerima materi matematika lainnya. Selain

sebagai

itu,

pembelajaran yang dilakukan siswa (Sudjana,

konsep

statistika

juga

banyak

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari,

setelah

akibat

proses

dari

pembelajaran

perlakuan

atau

2011: 22).

misalnya dalam pengisisan rapor. Mengingat

Selanjutnya menurut Hamalik hasil

pentingnya materi statistika, maka materi

belajar (2003: 155) adalah sebagai terjadinya

statistika harus benar-benar dikuasai oleh siswa

perubahan tingkah laku pada diri seseorang

sebelum

yang dapat di amati dan di ukur bentuk

mempelajari

materi

selanjutnya.

Diharapkan nantinya metode Active Learning

pengetahuan,

ini dapat diterapkan pada materi yang sesuai

Suprijono (2012: 7) menjelaskan bahwa hasil

disaat mereka menjadi guru.

belajar adalah perubahan perilaku secara

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan

sikap

dan

keterampilan.

keseluruhan bukan hanya salah satu aspek
potensi kemanusiaan saja.

judul “ Perbedaan hasil belajar siswa pada

Hasil belajar juga merupakan hasil dari

materi statistika dengan menggunakan metode

pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-

Active Learning di kelas X MAN Rukoh”.

pengertian, sikap, apresiasi dan keterampilan.

KAJIAN TEORI

Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorikan

1. Tinjauan Belajar dan Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Gagne dan
Brings dalam (Suprihatiningrum, 2013:37)

oleh para pakar pendidikan tidak terlihat secara
fragmentaris

atau

terpisah,

melainkan

komprehensif.

menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan

Berdasarkan dari definisi para ahli

kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa

tentang hasil belajar, penelitian ini mengacu

sebagai akibat perbuatan belajar dan dapat

pada definisi hasil belajar yang dikemukakan

diamati melalui penampilan siswa (Leaner’s

oleh Sudjana (2011:22) yang menyatakan

performance). Dalam

pendidikan

bahwa hasil belajar adalah hasil kegiatan dari

terdapat bermacam-macam tipe hasil belajar

belajar dalam bentuk pengetahuan sebagai

yang telah dikemukakan oleh mereka, antara

suatu akibat dari sebuah perlakuan atau

dunia

pembelajaran yang dilakukan siswa.
ISSN 2355-007

Volume 4. Nomor 1. April 2017 ||28

Ahmad Nasriadi, Intan Kemala Sari, dan Eka Saputri, Perbedaan Hasil Belajar...
Yamin

2. Metode Active Learning
Pada

proses

pembelajaran

siswa

(2008:180)

metode Active

mengatakan

Learning adalah

bahwa
metode

diharapkan dapat terlibat serta berpartisipasi

pembelajaran

secara aktif. Hal tersebut karena dalam proses

pembelajaran didominasi oleh siswa dalam

pembelajaran

subjek

menemukan konsep atau memecahkan masalah

pembelajaran, bukan sebagai objek yang dapat

sedang dipelajari. Peran aktif siswa pada

diolah sekehendak hati oleh guru. Oleh karena

penerapan metode Active Learning ditujukan

itu, pada proses pembelajaran guru hendaknya

agar siswa dapat melakukan penyelidikan

dapat memberikan berbagai stimulus agar siswa

terhadap

dapat

proses

pembelajaran, mampu memecahkan masalah

pembelajaran. Salah satu upaya yang dapat

secara mandiri, menyiapkan mental serta

digunakan

melatih ketrampilan fisik siswa.

siswa

berperan

aktif

guru

adalah

mengikuti

adalah

memilih

metode

pembelajaran berbasis aktifitas belajar siswa
seperti metode Active Learning.
Isjoni

bahwa metode

proses

berbagai

Sudjana

aktivitas

masalah

(2008:33)

dalam

menyebutkan

beberapa ciri yang harus nampak dalam proses

Berkaitan pengertian metode
Learning,

dimana

(2008:113)

Active

menjelaskan

Active Learning merupakan

pembelajaran

menggunakan

Learning sebagai berikut:
1. Situasi kelas menantang siswa melakukan

metode pembelajaran berbasis aktifitas belajar

kegiatan

siswa. Metode Active Learning menempatkan

terkendali.

siswa sebagai subjek belajar. Pada penerapan

metode Active

belajar

secara

bebas

tapi

2. Guru tidak mendominasi pembicaraan

metode Active Learning siswa dituntut untuk

tetapi

selalu

rangsangan berpikir kepada siswa untuk

berperan

serta

berpartisipasi

aktif

mengikuti semua proses pembelajaran baik
secara individu maupun kelompok. Siswa
merupakan

subjek belajar

banyak

memberikan

memecahkan masalah.
3. Guru menyediakan dan mengusahakan

pada

sumber belajar bagi siswa, bisa sumber

penerapan metode Active Learning peran guru

tertulis, sumber manusia, misalnya murid

tidak lebih hanya sebagai fasilitator serta patner

itu sendiri

siswa dalam belajar.

kepada murid lainnya, berbagai media

Metode Active

sehingga

lebih

menjelaskan permasalahan

Learning merupakan

yang diperlukan, alat bantu pengajaran,

suatu proses kegiatan pembelajaran dengan

termasuk guru sendiri sebagai sumber

menekankan keterlibatan baik intelektual dan

belajar.

emosional siswa secara aktif. Pada penerapan
metode

Active Learning siswa benar-benar

4. Kegiatan belajar siswa bervariasi, ada
kegiatan

yang

sifatnya

bersama-sama

dapat berperan dan berpartisipasi aktif dalam

dilakukan oleh semua siswa, ada kegiatan

melakukan kegiatan belajar, sehingga tujuan

belajar yang dilakukan secara kelompok

pembelajaran dapat dicapai lebih baik. Siswa di

dalam bentuk diskusi dan ada pula

pandang sebagai objek dan sebagai subjek.

kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh

ISSN 2355-007

Volume 4. Nomor 1. April 2017 ||29

Ahmad Nasriadi, Intan Kemala Sari, dan Eka Saputri, Perbedaan Hasil Belajar...
masing-masing

siwa

secara

mandiri.

emosional,

sehingga

siswa

benar-benar

Penetapan kegiatan belajar tersebut diatur

berperan serta berpartisipasi aktif melakukan

oleh guru secara sistematik dan terencana.

kegiatan belajar. Dilihat dari subjek didik maka

5. Hubungan guru dengan siswa sifatnya

metodeActive

Learning merupakan

proses

harus mencerminkan hubungan manusiawi

kegiatan yang dilakukan siswa dalam rangka

bagaikan hubungan bapak anak, bukannya

belajar.

hubungan pimpinan dengan bawahan.

metode Active

Guru

metode pembelajaran yang menuntut keaktifan

menempatkan

pembimbing

diri

semua

sebagai

siswa

yang

Dilihat

optimal

dari

segi

guru

Learning merupakan

subjek

didik.
salah

maka
bagian

Metode Active

memerlukan bantuan manakala mereka

Learning adalah

satu

cara

metode

menghadapi persoalan belajar.

pembelajaran yang menuntut keaktifan dan

6. Situasi dan kondisi kelas tidak kaku terikat

partisipasi siswa seoptimal mungkin sehingga

dengan susunan yang mati, tapi sewaktu-

siswa mampu mengubah tingkah lakunya

waktu diubah sesuai dengan kebutuhan

secara lebih efektif dan efisien.

siswa.

3. Langkah Penerapan Metode Active

7. Belajar tidak hanya dilihat dan diukur dari

Learning
Penerapan

segi hasil yang dicapai siswa tapi juga

metode

Active

dilihat dan diukur dari segi proses belajar

Learning dilaksanakan dengan meminta seluruh

yang dilakukan siswa.

siswa berperan menjadi narasumber terhadap

8. Adanya keberanian siswa mengajukan
pendapatnya

melalui

pertanyaan

pernyataan

gagasannya,

baik

sesama temannya di kelas belajar. Isjoni

atau

(2008:114) menjelaskan sintaks pembelajaran

yang

menggunakan metode Active Learning sebagai

diajukan kepada guru maupun kepada

berikut:

siswa lainnya dalam pemecahan masalah

Fase 1: Menyampaikan tujuan dan motivasi
siswa

belajar.
9. Guru senantiasa menghargai pendapat
siswa terlepas dari benar atau salah, dan
tidak

diperkenankan

membunuh

Fase 2: Menyajikan Informasi
Fase 3: Mengorganisasikan siswa kedalam
kelompok

atau

mengurangi atau menekan pendapat siswa

Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan
belajar

di depan siswa lainnya. Guru bahkan harus
mendorong siswa agar selalu mengajukan

Fase 5 : Evaluasi

pendapatnya secara bebas.

Fase 6 : Memberikan Penghargaan.

Berdasarkan pengertian serta ciri-ciri

4. Metode Konvensional

metode Active

Learning diketahui

bahwa

Salah satu model pembelajaran yang

metode Active

Learning merupakan

suatu

masih berlaku dan sangat banyak digunakan

proses kegiatan belajar mengajar dimana siswa

oleh

terlibat secara aktif baik intelektual maupun

konvensional.

ISSN 2355-007

guru

adalah

model

pembelajaran

Pembelajaran

konvesional.

Volume 4. Nomor 1. April 2017 ||30

Ahmad Nasriadi, Intan Kemala Sari, dan Eka Saputri, Perbedaan Hasil Belajar...
Pembelajaran
beberapa

konvensional

pengertian

mempunyai

menurut

para

7.

baik

berdasarkan

motivasi

metode

8.

Interaksi di antara siswa kurang.

pembelajaran tradisional atau disebut

9.

Guru sering bertindak memperhatikan

adalah

juga dengan metode ceramah, karena

proses kelompok yang terjadi dalam

sejak dulu metode ini telah dipergunakan

kelompok-kelompok belajar.

sebagai alat komunikasi lisan antara guru

Namun

perlu

diketahui

bahwa

dengan anak didik dalam proses belajar

pengajaran model ini dipandang efektif atau

dan pembelajaran. Dalam pembelajaran

mempunyai keunggulan, terutama:

sejarah metode konvensional ditandai

1.

Berbagai informasi yang tidak mudah
ditemukan di tempat lain

dengan ceramah yang diiringi dengan
penjelasan, serta pembagian tugas dan

2.

Menyampaikan informasi dengan cepat

latihan.

3.

Membangkitkan minat akan informasi

4.

Mengajari siswa yang cara belajar

Freire

(1999),

memberikan

istilah

terbaiknya dengan mendengarkan

terhadap pengajaran seperti itu sebagai
suatu penyelenggaraan pendidikan ber
“gaya

bank”

5.

penyelenggaraan

pendidikan hanya dipandang sebagai

Mudah digunakan dalam proses belajar
mengajar.

METODE PENELITIAN

suatu aktivitas pemberian informasi yang

Jenis penelitian ini adalah penelitian

harus “ditelan” oleh siswa, yang wajib

eksperimen dengan menggunakan Randomized

diingat dan dihafal.

Subject, Posttest Control
Desain

5. Ciri-ciri Metode Konvensional
Secara umum, ciri-ciri pembelajaran

ini

adalah

eksperimen

(kelas)

Siswa adalah penerima informasi secara

diberikan

postest,

pasif,

tersebut

dimana

siswa

menerima

akan

satu

Design.
penelitian

menggunakan
yang

dua

dibagi

kelompok
menjadi

(kelas)

kelompok

diasumsinya

pembanding atau kelompok kontrol. Didalam

dari

desain

sesuai dengan standar.

diberikan

2.

Belajar secara individual.

metode Active Learning dan pada kelompok

3.

Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis.

(kelas) pembanding atau kelompok kontrol

4.

Perilaku dibangun atas kebiasaan.

diajarkan

5.

Kebenaran

pengetahuan bersifat final.
ISSN 2355-007

absolut

dan

kelompok
perlakuan

dengan

(kelas)

kelompok

informasi dan keterampilan yang dimiliki

bersifat

ini

lagi

akan

eksperimen

badan

satu

keduanya

dua

pengetahuan dari guru dan pengetahuan
sebagai

dan

Group

salah

dengan

kelompok

konvensional adalah:
1.

Perilaku
ekstrinsik.

Djamarah (1996), metode pembelajaran
konvensional

2.

Guru adalah penentu jalannya proses
pembelajaran.

ahli,

diantaranya:
1.

6.

dengan

metode

eksperimen
menggunakan

konvensional.

Sesudah diberikan perlakuan, kedua kelompok
(kelas) diberikan tes akhir (postest) untuk
Volume 4. Nomor 1. April 2017 ||31

Ahmad Nasriadi, Intan Kemala Sari, dan Eka Saputri, Perbedaan Hasil Belajar...
mengukur hasil belajar siswa. Kemudian data

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

hasil belajar siswa tersebut dibandingkan

dan perlakuan sebagai berikut:

dengan menggunakan analisis dua rata-rata.
Tabel 3.1 : Rancangan Penelitian
Kelas

Perlakuan

Post Test

Metode Active
Learning

X1

T1

Metode Konvensional

X2

T2

Keterangan:

Instrumen pengukuran berupa lembaran tes.

T1

= Pemberian Post-test pada kelas Active

Lembaran tes berbentuk soal tes yang terdiri

Learning

dari 4 soal essai yang mempunyai skor 100.

= Pemberian Post-test pada kelas

Adapun kisi-kisi dan bentuk soal

Metode Konvensional

digunakan dalam penelitan ini dapat dilihat

= Pembelajaran dengan menggunakan

pada lampiran.

T2
X1

Untuk

Metode Active Learning
X2

= Pembelajaran dengan menggunakan

penelitian

ini

peneliti

mengambil sampel adalah siswa kelas X-IIS-1
sebagai kelas eksperimen yang diajarkan
dengan metode Active Learning dan X-IIS-3
sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan
metode konvensional. Alasan pemilihan kedua
kelas

tersebut

sebagai

sampel

adalah

berdasarkan pertimbangan guru bidang studi
bahwa siswa kedua kelas tersebut mudah diajak
kerjasama, komunikatif dan kemampuan siswa
Instrumen dalam penelitian ini meliputi
pembelajaran

dan

instrumen

pengukuran. Instrumen pembelajaran terdiri
atas RPP dengan metode Active Learning, RPP
dengan Pembelajaran konvensional dan LKS.

ISSN 2355-007

yang

diperlukan, teknik pengumpulan data yang
merupakan pemberian soal- soal kepada siswa
yang terpilih sebagai sample. Tes berfungsi
untuk memperoleh data tentang hasil belajar
siswa. setelah proses pembelajaran berlangsung
peneliti mengadakan tes akhir (post-test).
Bentuk tes yang dilakukan pada kedua kelas.
adalah sama yaitu berupa tes essay sebanyak 4
soal yang berbentuk essay dengan skor 100
dikerjakan dalam waktu 60 menit. Tes ini
dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar siswa. Untuk memperoleh data peneliti

tergolong heterogen.
instrumen

data

dilakukan adalah dengan menggunakan tes. Tes

Metode Konvensional
Dalam

mengumpulkan

yang

menyiapkan perangkat tes berupa soal-soal.
Penyusun butir soal mengacu pada indikator
yang telah ditetapkan.
Setelah data terkumpul melalui tes
hasil belajar, maka datanya diolah dengan

Volume 4. Nomor 1. April 2017 ||32

Ahmad Nasriadi, Intan Kemala Sari, dan Eka Saputri, Perbedaan Hasil Belajar...
menggunakan analisis statistik uji – t sebagai

Disamping itu, jika dilihat dari hasil tes

alat pengujian hipotesis.

ternyata ada 5 orang siswa yang tidak mencapai

HASIL DAN PEMBAHASAN

nilai

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah

ketuntasan

(belum tuntas),

hal

ini

disebabkan karena kemampuan siswa yang

apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa

berbeda.

yang diperoleh dengan metode active learning

matematika di sekolah tidak terlepas dari

dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang

masalah yang terdapat di dalam nya. Hal ini

diperoleh dengan metode konvensional dan

dikemukakan oleh Ruseffendi (1984) bahwa

ditinjau dari hasil tes akhir kedua kelas

matematika (ilmu pasti) bagi anak-anak pada

tersebut.

umumnya merupakan mata pelajaran yang

Berdasarkan hasil analisis data post-test

tidak

Berbicara

tentang

pembelajaran

disenangi dan dalam kenyataannya,

yang digunakan dengan perhitungan statistik

matematika masih merupakan bidang studi

yaitu menggunakan uji t, serta dilakukan

yang sulit

dengan

taraf

merupakan pelajaran yang menakutkan bagi

signifikan ∝= 0,05 dan derajat kebebasan (dk)

sebahagian besar siswa. Kemudian ditegaskan

=49 diperoleh thitung = 2,4446 dan ttabel= 1,68

juga oleh guru matematika di MAN Rukoh

sehingga thitung > ttabel yaitu 2,4446 > 1,68. Hal

bahwa matematika bukan lah tergolong bidang

ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

studi yang mudah dipelajari bagi kebanyakan

hasil belajar siswa yang diperoleh dengan

siswa.

pengujian

hipotesis

pada

dipelajari

oleh siswa bahkan

metode active learning dibandingkan dengan

Hasil belajar matematika yang berupa

hasil belajar siswa yang diperoleh dengan

nilai atau skor dijenjang menengah pertama

metode konvensional pada materi statistikah.

maupun menengah atas selalu rendah bila

Hasil ini sejalan dengan pendapat isjoni

dibandingkan dengan bidang studi lain. Hasil

(2008:113) yang menyatakan bahwa metode

Penelitian peneliti menemukan bahwa banyak

active

learning

merupakan

metode

siswa

yang

belajar

matematika

sering

pembelajaran berbasis aktifitas belajar siswa.

mengalami kesulitan untuk menyelesaikan soal

Metode Active Learning menempatkan siswa

karena mereka belajar melalui hafalan bukan

sebagai subjek belajar. Pada penerapan metode

dengan pemahaman. Jika menggunakan metode

Active Learning siswa dituntut untuk selalu

Active learning pemahaman siswa akan materi

berperan serta berpartisipasi aktif mengikuti

yang disampaikan guru lebih cepat dimengerti

semua

dibandingkan dengan menggunakan metode

proses

pembelajaran

baik

secara

individu maupun kelompok. Siswa merupakan

konvensional.

penerapan

Selain dari hasil analisis data dengan

metode Active Learning peran guru tidak lebih

uji statistik yang menunjukkan kelebihan dari

hanya sebagai fasilitator serta patner siswa

metode Active Learning dibandingkan metode

dalam belajar.

konvensional.

subjek

belajar

sehingga

pada

Apabila

dilihat

dari

hasil

jawaban test kedua kelas tersebut terlihat
ISSN 2355-007

Volume 4. Nomor 1. April 2017 ||33

Ahmad Nasriadi, Intan Kemala Sari, dan Eka Saputri, Perbedaan Hasil Belajar...
perbedaan cara penyelesaian nya. Terlihat jelas
bahwa

jawaban

yang

diperoleh

SIMPULAN DAN SARAN

dengan

1. Simpulan

pembelajaran metode Active Learning lebih

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil

jelas, lebih tepat, dan teratur cara penyelesaian

analisis data, peneliti dapat menyimpulkan

nya. Sebaliknya jawaban siswa yang diperoleh

bahwa:

dengan pembelajaran metode konvensional

1.

kurang tepat dan kurang teratur dalam cara
penyelesaian

nya.

Kemudian

kedua kelas tersebut, diperoleh t hitung >

dalam

berada

kita lihat dengan jelas kelebihannya yaitu
siswa

berperan

aktif

yaitu 2,44 > 1,68

t tabel

menerapkan metode Active Learning ini dapat
semua

Setelah dilihat hasil dari pengujian tes

pada

daerah

signifikansi

pembelajaran, pembelajaran sesuai dengan hal

 = 0,05. Jadi dapat

hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

pembelajaran ini tidak cepat membuat siswa

menggunakan metode

bosan.

di kelas X MAN Rukoh.

yang hanya beberapa siswa yang aktif itu pun
2.

tuntas),

mereka hanya mendengarkan penjelasan guru

dan

bermain

disebabkan

karena

memperhatikan

materi

yang

diajarkan guru.

dibelakang sehingga kurang efektif dalam

2. Saran

pembelajarannya.
penelitian

ini

ketidakseriusan siswa dalam menanggapi

cendrung menerima. Ketika gurunya menulis

Hasil

hal

kemampuan siswa yang berbeda dan

hanya sedikit yang mereka pikirkan mereka
berbicara,

Terdapat 5 orang siswa yang nilai nya
kurang dari apa yang diharapkan (belum

lainnya mungkin akan mudah bosan karena

yang

active learning

dan konvensional pada materi statistika

Berbeda dengan metode konvensional

ada

H0

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

apa yang perlu dicapai, dan juga dalam

siswanya

penolakan

sehingga Ha dapat diterima pada taraf

dalam

atas kemauan mereka sendiri sedangkan yang

ini berarti t

terhadap

belajar siswa diperoleh nilai

Adapun

hasil

yang positif

dengan menggunakan metode Active Learning
pada materi statistika semuanya menunjukkan

penulis

berikut:
1.

Bagi

guru

diharapkan

untuk

dapat

membekali diri dengan pengetahuan
tentang

bahwa

metode-metode

pembelajaran

yang sesuai untuk diajarkan di sekolah

terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang

dan

diperoleh dengan metode active learning

menggunakan

media-media

pembelajaran secara kontinu kepada

dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang

siswa, terutama pada materi statistika.

diperoleh dengan metode konvensional pada
materi statistika di kelas X MAN Rukoh.

yang dapat

utarakan dari penelitian ini adalah sebagai

hasil yang efektif. Dengan demikian, dari
uraian di atas dapat kita simpulkan

saran

2.

Diharapkan kepada Dinas Pendidikan
atau pihak–pihak yang berkaitan lainnya

ISSN 2355-007

Volume 4. Nomor 1. April 2017 ||34

Ahmad Nasriadi, Intan Kemala Sari, dan Eka Saputri, Perbedaan Hasil Belajar...
agar
kepada

memberikan
guru

untuk

nya

pada

bidang

studi

matematika.

meningkatkan

kualitas atau kemampuan guru dalam
3.

khusus

pelatihan-pelatihan
4.

Sangat diharapkan kepada siswa-siswi

pembelajaran.

untuk lebih serius dalam menanggapi dan

Diharapkan bagi peneliti lainnya yang

memahami materi yang diajarkan karena

berminat melakukan penelitian ini lebih

hal

lanjut agar dapat memodifikasi lagi

keefektifan

metode active learning sehingga dapat

proses

meningkatkan lagi hasil belajar siswa

matematika.

ISSN 2355-007

tersebut
dan

dapat

mempengaruhi

keoptimalan

pembelajaran

dalam

khususnya

Volume 4. Nomor 1. April 2017 ||35

Ahmad Nasriadi, Intan Kemala Sari, dan Eka Saputri, Perbedaan Hasil Belajar...
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zein. 1996. Metode Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Freire, Paulo. 1999. Menggugat Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hudojo. 1998. Metode Belajar Mengajar. Malang: IKIP Malang.
Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Isjoni dan Mohd. Arif. 2008. Model-Model
Pembelajaran Mutakhir (Perpaduan IndonesiaMalaysia). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004 Pertanyaan

dan Jawaban. Malang: Grasindo.

Sudjana, Nana. 2002. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito.
Sudjana, Nana. 2011. Dasar-Dasar Proses

Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Suprijono, Agus. 2012. Metode dan Model-

Model Mengajar. Bandung: Alfabeta

Suprihatiningrum, Jamil. 2013 Metode Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Kislam,Syamsul. 1999. Program Perencanaan Pengajaran Matematika. Malang:IKIP
Yamin, Martinis. 2008. Paradigma Pendidikan Konstruktivistik. Jakarta: Gaung Persada Press
Zaini, Hisyam. 2008. Metode Pembelajaran

ISSN 2355-007

Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Volume 4. Nomor 1. April 2017 ||36

Dokumen yang terkait

KAJIAN USAHATANI DAN PEMASARAN SELADA ORGANIK DI DESA BOBOSAN, KEDUNGBANTENG, BANYUMAS THE FARMING AND MARKETING OF ORGANIC LETTUCE: STUDY AT BOBOSAN VILLAGE, KEDUNGBANTENG SUB-DISTRICT, BANYUMAS

0 0 8

POTENSI PENGEMBANGAN KEDELAI DI LAHAN GAMBUT KABUPATEN KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT POTENCY OF SOYBEAN DEVELOPMENT IN PEAT LAND DISTRICT OF KUBU RAYA WEST KALIMANTAN Dina Omayani Dewi

0 0 8

ADAPTASI KLON-KLON LOKAL UBIJALAR DI DATARAN RENDAH PAPUA ADAPTATION OF LOCAL SWEET POTATO CLONES IN THE LOWLANDS OF PAPUA Demas Wamaer

1 2 14

SUSUT HASIL VUB INPARI 30 DI BERBAGAI LAHAN AGROEKOSISTEM DI KALIMANTAN BARAT YIELD LOSSES OF VUB IN 30 IN VARIOUS LAND OF AGROECOSYSTEM IN WEST KALIMANTAN Jhon David

0 0 6

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN RENTAL TANAMAN HIAS DI CV PUTRA TANI ANALYSIS OF CUSTOMER SATISFACTION OF ORNAMENTAL PLANTS RENTAL IN CV PUTRA TANI

0 1 9

USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI DI LAHAN RAWA PASANG SURUT (Kasus UPBS Balittra) FARMING SYSTEM OF RICE SEED BREEDING ON TIDAL SWAMPLAND (Case Study of UPBS Balittra)

0 0 10

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PRODUKTIVITAS KELAPA DI KECAMATAN PANJATAN KABUPATEN KULON PROGO ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING COCONUT PRODUCTIVITY IN DISTRICT PANJATAN, REGENCY OF KULON PROGO

0 0 10

PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN KEDALAMAN OLAH TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KORO PEDANG (Canavalia

0 1 6

PENGARUH Paenibacillus polymixa TERHADAP ASOSIASI Rhizobium japonicum PADA AKAR TANAMAN KEDELAI EFFECTS OF Paenibacillus polymyxa ON THE ASSOCIATION OF Rhizobium japonicum IN SOYBEAN ROOTS Anton Yustiano

0 0 6

PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LISTRIK STATIS DAN DINAMIS BERBASIS ANDROID DESIGNING STATIC AND DYNAMIC ELECTRICAL LEARNING MEDIA BASED ON ANDROID

0 0 7