BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Umum
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kualitas air Daerah Aliran Sungai
(DAS) Batang Arau ditinjau dari parameter amonia, nitrat, dan nitrit. Keberadaan
senyawa Nitrogen tersebut dalam air sangat erat kaitannya dengan peranan Sungai
Batang Arau sebagai badan air penerima air buangan domestik, pertanian, dan
industri yang beragam di sepanjang alirannya. Selain itu akan dibahas analisis
spasial kandungan nitrogen di DAS Batang Arau dan ditinjau pula pengaruh
oksigen terlarut (dissolved oxygen), derajat keasaman (pH), dan suhu terhadap
konsentrasi logam tersebut dalam air.3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada sampel air di Sungai Batang Arau, Kota Padang.
Analisis percobaan dan analisis sampel dilakukan di Laboratorium Air dan
Laboratorium Penelitian Tugas Akhir Teknik Lingkungan Universitas Andalas
Padang. Lokasi Sungai Batang Arau dapat dilihat pada Gambar 3.1.Gambar 3.1 Lokasi Sungai Batang Arau3.3 Waktu Penelitian
Penelitian dimulai dari bulan Desember 2013 sampai Mei 2014. Survey lapangan
dilakukan pada bulan Desember 2013. Pengambilan sampel dilakukan pada
musim selama tiga bulan yakni pada bulan Februari sampai April tahun 2014.3.4 Tahapan Umum Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei melalui
pendekatan spasial dengan melakukan pengukuran langsung parameter fisika-
kimia di perairan. Pendekatan spasial dimaksudkan untuk mempresentasikan dan
memodelkan aspek-aspek wilayah dari suatu fenomena. Diagram alir dari
pengerjaan tugas akhir ini dapat dilihat pada Gambar 3.2. Secara umum metode
penelitian yang dilakukan berupa pengumpulan data dari kepustakaan,
laboratorium, dan penelitian lapangan.3.4.1 Studi Literatur
Studi literatur merupakan hal penting yang harus dilakukan sebelum melakukan
penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi data sekunder dan data
primer. Data sekunder ialah data yang diperoleh dari instansi-instansi terkait,
sedangkan data primer merupakan data yang diperoleh dari pengukuran langsung
di lapangan dan analisis laboratorium.3.4.2 Pengumpulan Data Sekunder Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi:
1. Data kualitas air sungai (Stream Standard);
2. Baku mutu limbah cair;
3. Data jumlah penduduk, aktivitas penduduk dan limbah yang dihasilkan di
sepanjang sungai;4. Luas Sungai Batang Arau;
5. Curah hujan harian;
6. Debit sungai harian Batang Arau;
7. Profil Sungai Batang Arau dan Penampang melintang Batang Arau; 8. Peta pengambilan sampel air.
Mulai Studi Literatur
Pengumpulan Data Sekunder: Pengumpulan Data Primer:
1. Data kualitas air sungai (Stream
1. Penentuan lokasi dan titik
Standard) sampling
2. Baku mutu limbah cair
2. Studi Pendahuluan
3. Data jumlah dan jenis industri yang
3. Kualitas air di efluen membuang limbah ke Sungai Batang masing-masing industri
Arau
4. Kualitas air stream
4. Data karakteristik dan debit limbah
standard di sungai Batang
masing-masing industri yang masuk ke Arau
Sungai Batang Arau
5. Kepadatan penduduk di sekitar Sungai Batang Arau
6. Curah hujan harian
7. Luas dan debit sungai harian Batang Arau
8. Profil dan penampang melintang sungai Analisis pengaruh Analisis korelasi:
Analisis Deskriptif spasial terhadap
1. Antar parameter Menentukan nilai konsentrasi Nitrogen Mean dan Standar
Amonia, Nitrat, Deviasi dari data
2. Antar parameter
dan Nitrit kualitas air terhadap Nitrogen dengan variasi spasial kondisi lingkungan (pH,
Penyusunan Laporan Selesai
Gambar 3.2 Diagram Alir Tahapan Penelitian
Data-data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari instansi-instansi terkait
sebagai berikut:
1. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kota Padang,
berupa data jenis, jumlah industri dan debit limbah yang dihasilkan yang dibuang ke Batang Arau. Selain itu juga data debit harian Batang Arau beserta kondisi klimatologi di sepanjang aliran sungai meliputi temperatur udara, kelembaban udara, dan curah hujan.
2. Departemen Pekerjaan Umum Balai Wilayah Sungai Sumatera V Provinsi
Sumatera Barat, berupa data kualitas air Sungai Batang Arau setiap periode
waktu pengukuran menurut Peraturan Gubernur Sumatera Barat No. 5 Tahun
2008 tentang Penetapan Kriteria Mutu Air Sungai Di Provinsi Sumatera Barat
(Lampiran 1) serta profil Sungai Batang Arau;
3. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Barat, berupa data
rencana program jangka pendek dang panjang sungai Batang Arau;4. Badan Pusat Statistika Kota Padang, berupa data mengenai jumlah penduduk yang berada pada aliran yang dilalui Sungai Batang Arau, dan lain-lain.
3.4.3 Pengumpulan Data Primer
3.4.3.1 Penentuan Lokasi dan Titik Sampling
Pemilihan lokasi pengambilan sampel dilakukan berdasarkan SNI 03-7016-2004
tentang tata cara pengambilan contoh dalam rangka pemantauan kualitas air pada
suatu daerah pengaliran sungai dengan mempertimbangkan pengaruh dari
kegiatan yang ada di sekitar Sungai Batang Arau yaitu buangan domestik,
buangan industri, buangan kawasan komersial, dan buangan pertanian.
Pengambilan sampel dilakukan secara duplo di setiap titik sampling. Selain itu
juga mengacu pada SNI 6989-57-2008 tentang metoda pengambilan contoh air
permukaan yaitu pada sumber air alamiah (referensi), sumber air tercemar
(Impact Station), Sumber air yang dimanfaatkan, Lokasi masuknya air ke waduk,
danau, atau laut. Peta persebaran titik sampling dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Uraian mengenai lokasi titik sampling dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan Gambar
3.3, serta cara pengambilan sampel air dapat dilihat pada Gambar 3.4.Tabel 3.1 Lokasi serta Deskripsi Lokasi SamplingTitik Lokasi No. Samplin Deskripsi Sampling g
Titik Referensi (Base line station)
1. R Lubuk Paraku Titik ini terletak di hulu yang merupakan daerah tangkapan awal DAS Batang Arau dan dijadikan sebagai titik referensi. Kondisi perairan masih tergolong alami, belum tersentuh pekerjaan konstruksi, aktivitas masyarakat sekitar masih sedikit dan terletak di kawasan hutan linding Muhammad Hatta. Lokasi titik sampling dapat dilihat pada Gambar 3.3a.
Titik Lokasi No. Samplin Deskripsi Sampling g
Titik sumber air tercemar (Impact Station)
2. A1 Padang Besi Kualitas air telah berubah akibat efluen dari pabrik pemecahan kapur milik PT Semen Padang di kawasan Karang Putih serta pencemaran limbah pertanian. Secara fisik terlihat keruh kecoklatan. Lokasi titik sampling dapat dilihat pada Gambar 3.3b.
3. A2 Cengkeh Mewakili kualitas air DAS Batang Arau bagian tengah. Air sungai telah bercampur dengan limbah domestik dan komersil dari pasar Bandar Buat. Debit meningkat karena pertemuan 2 anak sungai. Lokasi titik sampling dapat dilihat pada Gambar 3.3c.
4. A3 Lubuk Titik ini terletak di belakang SMAN 4 Padang. Aliran telah Begalung melewati areal pertanian Kelurahan Tarantang dan kawasan industri di jalan bypass. Limbah industri berasal dari industri karet PT Teluk Luas dan PT Bukit Barisan serta industri sawit PT Incasi Raya. Lokasi titik sampling dapat dilihat pada Gambar 3.3d.
5. A4 Banuaran Pada titik ini aliran menerima limbah dari industri karet PT Kilang Lima Gunung dan PT Family Raya. Debit sungai berkurang akibat sebagian besar dialirkan ke saluran banjir kanal Banda Kali. Lokasi titik sampling dapat dilihat pada Gambar 3.3e.
6. A5 Seberang Aliran pada titik ini telah bergabung dengan aliran dari Padang Batang Jirak yaitu saluran drainase sekunder yang mengalirkan air limbah domestik dan komersil dari kawasan
Seberang Padang dan perumahan Pegambiran. Lokasi titik sampling dapat dilihat pada Gambar 3.3f.
7. A6 Palinggam Titik ini mewakili kualitas air DAS Batang Arau bagian hilir. Di lokasi ini, DAS Batang Arau bergabung dengan saluran Jati Drain yang mengalirkan limbah domestik, rumah makan, perbengkelan, rumah sakit, dan hotel di kawasan Jati, Tarandam, dan Gantiang. Lokasi titik sampling dapat dilihat pada Gambar 3.3g.
8. A7 Muaro Padang Titik ini merupakan titik terakhir bagian hilir DAS Batang Arau yang merupakan outlet dari Batang Arau sebelum masuk ke zona laut. Berbagai pencemar domestik, industri, komersil terakumulasi di kawasan ini ditambah dengan aktivitas nelayan. Ini juga merupakan lokasi masuknya air ke laut. Lokasi titik sampling dapat dilihat pada Gambar 3.3h.
Sumber pencemar/sumber air yang dimanfaatkan
10. B2 Perumahan Titik ini merupakan perwakilan dari titik pencemar yang Cengkeh berasal dari domestik. Pada daerah ini kondisi air paling banyak tercemar oleh limbah yang berasal dari pemukiman penduduk.
9. B1 Lubuk Titik ini merupakan perwakilan dari titik pencemar yang Begalung berasal dari industri. Pada daerah ini terdapat beberapa industri karet serta industri kelapa sawit.
11. B3 Jati Titik ini merupakan perwakilan dari titik pencemar yang berasal dari komersil. Pada daerah ini terdapat beberapa
Titik Lokasi No. Samplin Deskripsi Sampling g kegiatan komersil diantaranya hotel serta rumah sakit.
12. B4 Kampung Jua Titik ini merupakan perwakilan dari titik pencemar yang berasal dari pertanian. Pada daerah ini, sumber pencemar paling dominan adalah pertanian.
(b) Titik Sampling 2 (a) Titik Sampling 1 (c) Titik Sampling 3 (d) Titik Sampling 4 (e) Titik Sampling 5 (f) Titik Sampling 6
(g) Titik Sampling 7 (h) Titik Sampling 8
Gambar 3.3 Kondisi Lokasi Sampling
perumahan lain di kawasan Cengkeh. Limbah pertanian berasal dari areal
persawahan di Kelurahan Batu Gadang dan Kelurahan Tarantang Kecamatan
Lubuk Kilangan. Limbah domestik selain berasal dari pasar Bandar Buat namun
juga berasal dari pertokoan di sepanjang jalan raya Indarung. Sedangkan limbah
industri berasal dari industri pengolahan minyak sawit dan karet yang berjarak
kira-kira 500 meter dari lokasi sampling. Selain itu, pada lokasi ini aliran sungai
Batang Arau relatif lebih stabil karena batuan sungai yang memecah aliran tidak
ada lagi sehingga perhitungan debit sungai menjadi lebih valid. Alasan ketiga
adalah karena pada lokasi ini debit sungai Batang Arau belum terbagi menjadi dua
karena dialirkan ke Banda Kali.Pada Tabel 3.2 dapat dilihat data yang telah didapat di lapangan, meliputi
kedalaman, lebar sungai, kecepatan aliran, debit dan kondisi cuaca pada saat
pengambilan sampel.04.00-
7 Mingg u 12.00-
16.00 1,63 73,74 0,5 36,87 Hujan
6 Sabtu 12.00-
16.00 1,07 48,4 0,13 6,29 Cerah
5 Jumat 12.00-
16.00 1,53 69,22 0,52 35,99 Hujan
4 Kamis 12.00-
Mendun g
16.00 1,35 61,07 0,18 10,99
3 Rabu 12.00-
16.00 1,28 57,91 0,21 12,16 Cerah
2 Selasa 12.00-
08.00 1,15 52,03 0,2 10,41 Cerah
04.00 1,51 68,31 0,21 14,35 Cerah
Tabel 3.2 Hasil Pengukuran Studi Pendahuluan00.00-
00.00 1,83 82,79 0,45 37,26 Hujan
20.00-
20.00 1,6 72,38 0,42 30,4 Hujan
16.00-
16.00 1,18 53,38 0,19 10,14 Cerah
12.00-
45.24 52,03 0,21 10,93 Cerah
12.00 1,15
1 Senin 08.00-
Kondisi Cuaca
Basa h (m 2 ) Kecepata n Aliran (m/s) Debit (m 3 / s)
No Hari Jam Parameter yang diukur Kedalama n (m)
Lebar
Sunga
i (m)
Luas16.00 1,26 57 0,17 9,69 Cerah
Berikut ini akan dijelaskan hasil dari pengukuran masing-masing parameter pada
studi pendahuluan:1. Dissolved Oxygen (DO) Pada tabel dan gambar berikut akan diperlihatkan data pengukuran DO tiap empat jam pada studi pendahuluan di Sungai Batang Arau bagian kiri, tengah dan bagian kanan selama 24 jam.
Tabel 3.3 Konsentrasi DO selama 24 JamNilai DO Waktu Sampling Kanan Tengah Kiri
08.00-12.00 10,09 5,08 6,26 12.00-16.00 5,47 5,41 5,47 16.00-20.00 9,58 5,71 5,68
Senin/ 27 Jan 2014 20.00-00.00 10 7,56 6,98 00.00-04.00 5,8 7 9,5 04.00-08.00 6,92 6,03 6,34
10 Kanan Tengah
8 Kiri
l) g/
6
(m O D
4
ai il N
2
1.8
2.8
3.8
4.8
5.8
6.8 08.00-12.00 12.00-16.00 16.00-20.00 20.00-00.00 00.00-04.00 04.00-08.00
Waktu Sampling
Gambar 3.6 Perubahan Konsentrasi DO dalam Sehari
Gambar 3.5
PETA TITIK SAMPLING
Berdasarkan hasil pengukuran konsentrasi DO tiap empat jam selama 24 jam,
diketahui rata-rata nilai DO terendah terjadi pada rentang pukul 12.00-16.00 WIB
sehingga pengukuran di hari selanjutnya dilakukan pada rentang tersebut. Pada
tabel dan grafik berikut akan diperlihatkan data pengukuran DO di bagian kiri,
tengah dan bagian kanan sungai yang dilakukan tiap hari selama seminggu.Tabel 3.4 Konsentrasi DO harian pada sungai Batang ArauNilai DO Waktu Sampling Kanan Tengah Kiri
Senin/ 27 Jan 2014 5,47 5,41 5,47
Selasa/ 28 Jan 2014 7,41 8,06 7,7
Rabu/ 29 Jan 2014 8,43 7,17 7,81
Kamis/ 30 Jan 2014 7,17 7,61 7,11
Jumat/ 31 Jan 2014 7,93 9,06 8,37
Sabtu/ 1 Feb 2014 8,5 10,63 8,12
Minggu/ 2 Feb 2014 6,87 10,31 7,87
Pada grafik terlihat jelas bahwa nilai DO terburuk adalah pada hari Senin di
bagian tengah sungai, yaitu 5,41 mg/l. Sedangkan nilai DO terbaik adalah pada
hari Minggu di bagian tengah sungai, yaitu 10,63 mg/l.10
8
l) g/
6
(m
Kanan
O D
Tenga
ai
4 h
il N
Kiri
2 Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
1
2
3
4
5
6
7
8 Waktu Sampling
Gambar 3.7 Konsentrasi DO Mingguan2. Temperatur Berdasarkan Tabel 3.5 dan Gambar 3.7 akan diperlihatkan data pengukuran temperatur pada studi pendahuluan di Sungai Batang Arau bagian kiri, tengah dan bagian kanan selama 24 jam.
Tabel 3.5 Perubahan Temperatur Air Sungai Batanng Arau selama 24 JamWaktu Sampling Temperatur
Kanan Tengah Kiri
08.00-12.00 25,70 25,50 25,30 12.00-16.00 25,60 25,80 25,80 16.00-20.00 24,70 24,30 24,30
Senin/ 27 Jan 2014 20.00-00.00 23,70 23,50 23,70 00.00-04.00 23,90 24,30 24,20 04.00-08.00 24,50 24,70 25,10
Pada grafik terlihat jelas bahwa temperatur tertinggi adalah jam 12.00-16.00 pada
o bagian tengah dan kiri sungai yaitu 25,80C. Sedangkan temperatur terendah o adalah jam 20.00-00.00 pada bagian tengah yaitu 23,50 C.
28 Temperatur Kanan
27 Temperatur Tengah Temperatur Kiri
26 C
o
25
nu Su
24
23
22
08.00-12.00 12.00-16.00 16.00-20.00 20.00-00.00 00.00-04.00 04.00-08.00
2
4
6
8
10
12 Waktu Sampling
Gambar 3.8 Perubahan Temperatur selama 24 JamTabel 3.6 akan ditunjukkan perubahan temperatur air sungai Batang Arau selama seminggu yang dilakukan pada rentang pukul 12.00-16.00 WIBTabel 3.6 Perubahan Temperatur Air Sungai Batang Arau dalam SemingguTemperatur Waktu Sampling Kanan Tengah Kiri
Senin/ 27 Jan 2014 25,60 25,80 25,80
Selasa/ 28 Jan 2014 25,60 25,50 25,60
Rabu/ 29 Jan 2014 24,80 24,90 25,01
Kamis/ 30 Jan 2014 24,80 24,90 24,80
Jumat/ 31 Jan 2014 26,40 26,30 26,50
Sabtu/ 1 Feb 2014 25,70 25,50 25,70
Minggu/ 2 Feb 2014 25,30 25,30 25,60
28 Temperatur Kanan Temperatur
27 Tengah Temperatur Kiri
26 C
o
25
hu Su
24
23
22
1
2
3
4
5
6
7
8 Waktu Sampling Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Gambar 3.9 Perubahan Temperatur dalam Seminggu
Pada gambar 3.8 terlihat jelas bahwa temperatur tertinggi adalah pada hari Jumat
o di bagian kiri sungai yaitu 26,50C. Sedangkan temperatur terendah adalah pada
o hari Kamis di bagian kanan dan kiri sungai yaitu 24,80 C 3. pH
Pada Tabel 3.7 dan grafik 3.9 akan diperlihatkan data pengukuran pH pada studi pendahuluan di Sungai Batang Arau bagian kiri, tengah dan bagian kanan selama 24 jam.
Tabel 3.7 Perubahan pH dalam 24 JampH Waktu Sampling Kanan Tengah Kiri
08.00-12.00 7,39 7,95 6,96 Senin/ 27 Jan 2014
12.00-16.00 8,47 8,53 7,13 16.00-20.00 8,65 9,04 6,88
20.00-00.00 7,8 8,06 6,73 00.00-04.00 6,62 7,3 6,92 04.00-08.00 7,24 7,15 7,03
10 Kiri
9 Kanan Tenga
8 h
pH
7
6
5 08.00-12.00 12.00-16.00 16.00-20.00 20.00-00.00 00.00-04.00 04.00-08.00
0.5
1.5
2.5
3.5
4.5
5.5
6.5 Waktu Sampling
Gambar 3.10 Perubahan pH dalam 24 Jam
Pada grafik terlihat jelas bahwa nilai pH terendah adalah jam 00.00-04.00 pada
bagian kanan sungai yaitu 6,62. Sedangkan kondisi sungai dengan pH tertinggi
adalah pada jam 16.00-20.00 pada bagian tengah sungai yaitu 9,04.Tabel 3.8 Perubahan pH selama semingguNilai pH Waktu Sampling Kanan Tengah Kiri
Senin/ 27 Jan 2014 8,47 8,53 7,13
Selasa/ 28 Jan 2014 9,02 8,90 7,34
Rabu/ 29 Jan 2014 8,42 8,42 7,46
Kamis/ 30 Jan 2014 8,46 8,59 6,98
Jumat/ 31 Jan 2014 8,31 8,50 6,98
Sabtu/ 1 Feb 2014 8,33 8,45 6,92
Minggu/ 2 Feb 2014 8,52 8,42 6,90
10 Nilai pH Kanan
9 Nilai pH Tengah Nilai pH Kiri
8 H
p ai il
7 N
6
5
1
2
3
4
5
6
7
8 Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Waktu Sampling
Gambar 3.11 Perubahan pH selama seminggu
Pada grafik terlihat jelas bahwa nilai pH terendah adalah pada hari Minggu di
bagian kiri sungai yaitu 6,90. Sedangkan kondisi sungai dengan pH tertinggi
adalah pada hari Selasa di bagian kanan sungai yaitu 9,02.Berdasarkan hasil studi pendahuluan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa,
sampling selanjutnya untuk mengukur kadar parameter minyak dan lemak serta
deterjen di sungai Batang Arau dilakukan satu kali dalam dua minggu selama tiga
bulan pada hari Senin pukul 12.00-16.00, karena pada rentang waktu itulah
didapatkan nilai DO terburuk.3.4.4 Pengambilan Sampel
Berdasarkan SNI 03-7016-2004 tentang tata cara pengambilan contoh dalam
rangka pemantauan kualitas air pada suatu daerah pengaliran sungai frekuensi
pengambilan sampel pada air sungai dapat dilakukan setiap 2 minggu sekali.
Karena kualitas air sungai umumnya hanya berubah karena pengaruh curah hujan,
sehingga perubahan tersebut bersifat bulanan atau musiman, maka pengambilan
sampel dilakukan pada musim hujan setiap 2 minggu selama 3 kali.3.4.5 Analisis Sampel Air di Laboratorium
Sampel air dianalisis di laboratorium lingkungan Fakultas Teknik untuk
menentukan konsentrasi senyawa Amonia, Nitrat, dan Nitrit yang terkandung
pada air sungai tersebut. Analisis terhadap konsentrasi senyawa amonia, nitrat,
dan nitrit menurut Buku Metoda Penelitian Air oleh Alaerts dan Santika, 1984. .3.4.6 Pengolahan Data dan PembahasanSetelah percobaan di laboratorium selesai, tahap penelitian selanjutnya adalah
melakukan pengolahan data hasil percobaan dan pembahasannya. Pengolahan dan
pembahasan data meliputi konsentrasi masing-masing senyawa Nitrogen tersebut
dalam air. Nilai konsentrasi senyawa Nitrogen tersebut kemudian dibandingkan
dengan baku mutu yang telah ditetapkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 82
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga, antara lain:1. Analisis Deskriptif Menentukan nilai mean dan standar deviasi dari data kualitas air terhadap variasi spasial.
2. Analisis spasial terhadap konsentrasi senyawa Nitrogen Amonia, Nitrat, dan
Nitrit di sepanjang aliran sungai Batang Arau dengan menggunakan Analisis Varians (ANOVA).3. Analisis Korelasi, Analisis korelasi yang digunakan adalah Rank Spearman, karena metode analisis ini cocok untuk data-data lingkungan yang pada umumnya tidak terdistribusi secara normal. Analisis korelasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah:
a. Antar parameter Nitrogen (Amonia, Nitrat, dan Nitrit);
b. Antar parameter Nitrogen (Amonia, Nitrat, dan Nitrit) terhadap kondisi lingkungan (pH, DO dan Temperatur).