BUKU PANDUAN FASILITASI perguruan KEMENPORA

PANDUAN

PETUNJUK TEKNIS FASILITASI KEGIATAN
BAGI ORGANSASI KEPEMUDAAN
Tahun 2015

DEPUTI PEMBERDAYAAN PEMUDA
KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

PENGANTAR

uji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat serta hidayah-Nya, kami dapat menyusun Panduan

laksanaan Fasilitasi Organisasi Kepemudaan tahun

anggaran 2015.Sebagaimana kita ketahui bahwa

berhasilan Pembangunan Nasional merupakan akumulasi dari penggunaan sumberdaya bangsa dan

negara. Adapun salah satu sumber daya pembangunan yang penting adalah terletak pada
kemampuan dari sumberdaya manusianya khususnya mereka yang masuk dalam kategori

produktif termasuk pemuda. Sehingga pemuda memiliki kontribusi signifikan atas keberhasilan
pembangunan nasional.
Melihat posisi strategis pemuda inilah maka pemerintah sadar dan menempatkan pemuda
sebagai investasi pembangunan Kepemudaa. Penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan
potensi pemuda menjadi amanat Undang-Undang No. 40 Tahun 2009 sebagai strategi
peningkatan peran pemuda dalam pembangunan.
Salah satu upaya dalam rangka pemberdayaan pemuda adalah melalui organisasi kepemudaan
yang merupakan wadah aktivitas pemuda. Melalui organisasi, pemuda dapat bersosialisasi,
berkegiatan, dan berkreasi sambil meningkatkan kualitas diri dan membentuk karakter.
Organisasi pemuda yang dinamis dipercaya mampu membentuk kualitas dan karakter unggul
pemuda.
Melalui fasilitas kegitan bagi Organisasi Kepemudaan berupa pemberian dana untuk kegiatan
yang diberikan melalui AsistenDeputi Organisasi Kepemudaan, Deputi Pemberdayaan Pemuda
Kementerian Pemuda dan Olahraga, diharapkan dapat meningkatkan mutu dari Organisasi
dimaksud.
Semoga Panduan ini bermanfaat bagi kita sebagai acuan dalam melaksanaan fasilitasi bagi
organisasi kepemudaan di Indonesia.Kepada seluruh pihak yang turut membantu tersusunnya
panduan ini, kami ucapkan terima kasih.
Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan


Mandir Achmad Safi’i, S.Pd, M.Si
NIP. 19591228 198204 1 001

SAMBUTAN
Pelayanan kepemudaan mempunyai arah untuk meningkatkan partisipasi
dan peran aktif pemuda dalam membangun jati dirinya. Selain itu,
pelayanan kepemudaan diarahkan untuk menumbuhkan dinamika
budaya berprestasi dan semangat profesionalitas dalam rangka
2

mencapai pemuda yang maju, mandiri dan berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing
tinggi, untuk mendorong pemberdayaan Organisasi Kepemudaan secara efektif, efisien dan
berkelanjutan
Paradigma pembangunan kepemudaan adalah memposisikan pemuda sebagai subjek
pembangunan, tidak lagi menjadi objek seperti masa lalu. Organisasi Kepemudaan sebagai
salah satu wadah strategis untuk peningkatan potensi pemuda dapat digunakan menjadi pabrik
pencetak sumber daya manusia yang mumpuni dan berwawasan kebangsaan.
Potensi organisasi Kepemudaan yang sangat besar diharapkan semakin mengokohkan fungsi
pemuda sebagai agen perubahan, kekuatan moral dan kontrol sosial. Dari beragam fakta
membuktikan, bahwa inovasi dan kreativitas pemuda mampu memberikan sumbangsih dalam

bidang pengetahuan dan keterampilan. Pemuda juga sudah membuktikan dari catatan sejarah,
mampu berperan sebagai kontrol sosial, baik dalam pelaksanaan pembangunan maupun dalam
roda pemerintahan dan kehidupan bernegara.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami menyambut baik kegiatan Fasilitasi Organisasi
Kepemudaan untuk mendorong diselenggarakannya kegiatan peningkatan mutu pengelolaan
organisasi kepemudaan yang maju, mandiri dan professional.

Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda

Dr. Yuni Poerwanti, M.Pd
NIP : 19600620 198601 2 001

DAFTAR ISI

3

Kata Pengantar Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan………
Kata SambutanDeputi Bidang Pemberdayaan Pemuda ..........
Daftar Isi……...............................................................................
Bab I

Pendahuluan.................................................................
A. Latar Belakang…...................................................
B. Dasar ....................................................................
C. Maksud dan Tujuan ..............................................
D. Ruang Lingkup ………………………………………
E. Manfaat Kegiatan ……………………………………
Bab II Program Fasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi
Kepemudaan .
A. Pengertian .............................................................
B. TujuanFasilitasi ....................................................
C. Pemberi Bantuan …………………………………..
D. Penerima Bantuan ................................................
E. AlokasiAnggaran ..................................................
F. Kegiatan yang difasilitasi……………………………
G. Bentuk Kegiatan ....................................................
H. Paket Fasilitasi ………………………………………
I. Persyaratan ………………………………………….
J. Hasil yang diharapkan……………………………...
K. Pengelola Program ………………………………….
L. Tim Verifikasi ……………………………………......

Bab III Mekanisme Pelaksanaan Program ..............................
A. Sosialisasi .............................................................
B. Pengajuan Proposal..............................................
C. Penilaian ...............................................................
D. Penetapan ............................................................
E. Perjanjian Kerjasama (MoU) ................................
F. Pencairan Dana Fasilitasi Kegiatan Bagi
Organisasi Kepemudaan
G. Pelaksanaan Kegiatan ....................................
H. PelaporanKegiatan dan Akuntabilitas Keuangan
Bab IV Monitoring dan Evaluasi .............................................
A. Monitoring ............................................................
B. Evaluasi ...............................................................
C. Audit Keuangan…………………………………….
Bab V Penutup .......................................................................

2
3
4
5

5
7
7
8
8
9
10
10
11
11
12
12
13
14
14
15
16
16
17
17

17
19
20
20
21
21
21
23
23
23
24
25

BAB I
PENDAHULUAN
4

A. LATAR BELAKANG
Organisasi Kepemudaan memiliki peran yang sangat penting dalam upaya turut
mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum. Kiprah organisasi

Kepemudaan dapat dirunut sejak masa perjuangan sebelum kemerdekaan hingga saat ini.
Peran organisasi Kepemudaan selalu berkaitan dengan tahapan sejarah bangsa.
Potensi organisasi Kepemudaan yang sangat besar diharapkan semakin mengokohkan
fungsi pemuda sebagai agen perubahan, kekuatan moral dan kontrol sosial. Dari beragam
fakta membuktikan, bahwa inovasi dan kreativitas pemuda mampu memberikan sumbangsih
dalam bidang pengetahuan dan keterampilan. Pemuda juga sudah membuktikan dari catatan
sejarah, mampu berperan sebagai kontrol sosial, baik dalam pelaksanaan pembangunan
maupun dalam roda pemerintahan dan kehidupan bernegara. Kebangkitan Nasioanal 1908,
Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan RI 1945 hingga Reformasi 1998 dimotori
oleh gerakan pemuda.
Pada era reformasi sekarang ini, dunia kepemudaan berkembang cukup dinamis, tidak
saja dari aspek gerakannya tetapi juga pada jumlah lembaganya. Perkembangan organisasi
pemuda semakin meningkat dengan aneka ragam tujuan pembentukkan.
Saat ini, di seluruh Indonesia, diperkirakan terdapat kurang lebih 277.298 unit Organisasi
Kepemudaan yang tersebar mulai dari tingkat nasional hingga tingkat kelurahan/desa.
Jumlah ini berdasarkan data dari organisasi kemasyarakatan pemuda yang tersturktural dan
bersifat formal, serta memiliki hirarki level organisasi yang jelas. Secara kuantitatif, jumlah
pemuda yang aktif di Organisasi Kepemudaan diasumsikan mencapai lebih dari 6.000.000
(enam juta) orang, yang tersebar di seluruh pelosok tanah air serta dari berbagai macam latar
belakang pendidikan dan strata sosial.


Dijelaskan dalam Pasal 40 Undang–undang No. 40 Tahun 2009 tentangKepemudaan,
yang dimaksud dengan Organisasi Kepemudaan adalah;
1. Organisasi kepemudaan dibentuk oleh pemuda.
5

2. Organisasi kepemudaan dapat dibentuk berdasarkan kesamaan asas, agama,
ideologi, minat dan bakat, atau kepentingan, yang tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Organisasi kepemudaan juga dapat dibentuk dalam ruang lingkup kepelajaran dan
kemahasiswaan.
4. Organisasi kepemudaan berfungsi untuk mendukung kepentingan nasional,
memberdayakan potensi, serta mengembangkan kepemimpinan, kewirausahaan, dan
kepeloporan.
Paradigma pembangunan kepemudaan adalah memposisikan pemuda sebagai subjek
pembangunan, tidak lagi menjadi objek seperti masa lalu. Organisasi Kepemudaan sebagai
salah satu wadah strategis untuk peningkatan potensi pemuda dapat digunakan menjadi
pabrik pencetak sumber daya manusia yang mumpuni dan berwawasan kebangsaan.
Dalam grand design pembangunan nasional kepemudaan, dijelaskan bahwa Organisasi
Kepemudaan mendapat posisi penting dan strategis dalam melaksanakan berbagai upaya

pembangunan kepemudaan yang meliputi penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan.
Hal ini disikapi oleh Pemerintah sesuai dengan Undang-UndangNo. 40 tentang Kepemudaan,
yakni pemerintah dan pemerintah daerah wajib memfasilitasi organisasi kepemudaan,
organisasi kepelajaran dan organisasi kemahasiswaan dalam lingkup penyadaran,
pemberdayaan dan pengembangan kepemimpinan, kewirausahaan serta kepeloporan
pemuda.
Meningkatnya

permasalahan

apabila

tidak

memperoleh

perhatian

yang


serius

mengakibatkan nantinya dapat masalah sosial yang cukup tinggi pula. Beberapa masalah
sosial yang diakibatkan diantaranya penyalahgunaan narkoba, kriminalitas, pergaulan bebas,
premanisme,

trafficing,

dan

lain

sebagainya.

Kondisi

tersebut

akan

mengganggu

pembangunan di segala bidang dan stabilitas nasional.
Oleh karena itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga RI memandang perlu untuk
membuat program Fasilitasi Kegiatan bagi

Organisasi Kepemudaan, sebagai salah satu

solusi untuk meningkatkan patriotisme, dinamika budaya prestasi, semangat profesionalitas
serta meningkatkan partisipasi dan peran aktif pemuda dalam membangun dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka Petunjuk teknis
tentang Fasilitasi Kegiatan bagi
memberikan

panduan

kepada

Organisasi Kepemudaanini disusun, dalam rangka
pengelola

program,

Organisasi

Kepemudaan,

dan

stakeholders lainnya untuk melaksanakan program sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
6

B.

DASAR
1.

Undang-undang Dasar Tahun 1945;

2.

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3.

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional;

4.

Undang – undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan

5.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor: 7 Tahun 2004 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM);

6.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor: 47 Tahun 2009 Tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik
Indonesia.;

7.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon
I Kementerian Negara.

8.

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 2009; Tentang Pembentukan
Kabinet Indonesia Bersatu II Periode 2009-2014.

9.

Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pembangunan Nasional Tahun 2010;

10. Peraturan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga RI Nomor: 193 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.

C.

MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari PanduanFasilitasi Kegiatan bagi Organisasi Kepemudaanadalah sebagai
petunjuk teknis dalam mempersiapkan, merencanakan mengorganisasikan dan mengelola
programFasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi Kepemudaan.
Tujuandari penerbitan PanduanFasilitasi Kegiatan bagi
adalah

untuk

penyelenggaraan

mempermudah
program

pemahaman

kepemudaan

segenap

untuk

Organisasi Kepemudaanini

unsur

melaksanakan

yang

terlibat

dalam

keseluruhan

proses

pelaksanaan program sehingga dapat berlangsung secara efisien, efektif, akuntabel dan
berkelanjutan.
D. RUANG LINGKUP

7

Petunjuk teknis Fasilitasi Kegiatan bagi Organisasi Kepemudaan terdiri darilima (5) bab,
yaitu :
Bab I
Memuat pendahuluan yang berisi uraian tentang latar belakang yang mendasari arti
penting dari keberadaan program Kepemudaan, maksud dan tujuan serta ruang lingkup
pedoman program Fasilitasi Kegiatan bagi Organisasi Kepemudaan.
Bab II
Memuat substansi program Fasilitasi Kegiatan bagi Organisasi Kepemudaanyang berisi
tentangpengertian, tujuan, sasaran, persyaratan, bentuk kegiatan, hasil yang diharapkan oleh
pengelola program dan tim verifikasi.
Bab III
Memuat mekanisme penyelenggaraan program Fasilitasi Kegiatan bagi Organisasi
Kepemudaanyang berisi tahapan dan proses pnyelenggaraan program antara lain:
sosialisasi, penyusunan dan pengajuan proposal, penilaian, verifikasi, penetapan, perjanjian
kerjasama (MOU) pencairan dana, pelaksanaan kegiatan, dan laporan kegiatan.
Bab IV
Memuat

monitoring dan evaluasi, audit program Fasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi

Kepemudaan.
Bab V
Penutup
E. MANFAAT KEGIATAN
Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah :
1. Terwujudnya partisipasi aktif pemuda dalam aktivitas organisasi kepemudaan;
2. terbukanya peluang pemuda untuk pemuda dapat bersosialisasi, berkegiatan, dan
berkreasi dalam peningkatan kualitas diri dan pembentukan kualitas dan karakter
unggul pemuda;
3. Terwujudnya peran serta organisasi kepemudaan dalam penyadaran, pemberdayaan,
dan pengembangan pemuda;
4. Terwujudnya partisipasi pemuda dan organisasi kepemudaan dalam pembangunan;
8

5. Terciptanya iklim kondusif dalam rangka pengembangan wawasan, kreativitas, minat
dan bakat pemuda;
6. Terciptanya ketertiban administrasi dan akuntabilitas organisasi kepemudaan;
7. Terwujudnya pertanggungjawaban organisasi kepemudaan terhadap masyarakat
khususnya pemuda itu sendiri.
8. Meningkatnya peran serta organisasi kepemudaan dalam pembangunan nasional
diberbagai bidang ilmu pengetahuan dan kemasyarakatan,
9. Berkembangnya organisasi kepemudaan untuk melahirkan organisasi kepemudaan
baru di Indonesia sebagai wujud dari tujuan pemberdayaan kepemudaan,
10. Meningkatnya mutu pengelolaan (manajemen) organisasi kepemudaan menuju
organisasi yang maju, mandiri dan professional,
11. Meningkatnya animo pelajar, mahasiswa dan pemuda untuk masuk pada dan
berkiprah dalam organisasi kepemudaan;
12. Meningkatkan sinergitas antara pemerintah dalam hal ini Kemenpora dengan para
NGO (non government officer) yaitu Organisasi Kepemudaan yang beraktifitas dalam
bidang kepemudaan.

9

BAB II
PROGRAM FASILITASI KEGIATAN BAGI
ORGANISASI KEPEMUDAAN
A.

PENGERTIAN
1.

Program

Fasilitasi

Kegiatan

yang

diperuntukan

bagi

Organisasi

Kepemudaanmerupakan salah satu program yang diselenggarakan oleh Asisten Deputi
Organisasi Kepemudaan, Deputi Pemberdayaan Pemuda, Kementerian Pemuda dan
Olahraga, dalam rangka memberikan fasilitasi terhadap berbagai kegiatan kepemudaan
yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan kepemudaan dan melalui program ini
diharapkan dapat menumbuh kembangkan kesadaran pemuda, pengembangan
kemampuan pemuda serta peningkatan kualitas pemberdayaan pemuda Indonesia;
2.

Fasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi Kepemudaan adalah dana yang berasal
dari DIPA Kementerian Pemuda dan Olahraga yang pengunaannya dilakukan oleh
Organisasi Kepemudaan akan tetapi biaya yang dipergunakanya dari Kemenpora;

3.

Organisasi Kepemudaan adalah organisasi yang dibentuk oleh pemuda
berdasarkan kesamaan asas, agama, ideologi, minat, bakat atau kepentingan yang tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan

perundang–undangan (Pasal 40 Undang-

Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan);
4.

Pengertian Pemuda menurut Undang-Undang Kepemudaan adalah warga
negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan
berusia antara 16 hingga 30 tahun (Pasal 1 Undang-Undang No 40 Tahun 2009 tentang
Kepemudaan).

10

B.

TUJUAN FASILITASI
Tujuan programFasilitasi Kegiatan bagi Organisasi Kepemudaanantara lain :
1.

Memberikan fasilitas bagi organisasi kepemudaan yang berkonsentrasi pada
Pemberdayaan Kepemudaan;

2.

Memberikan pelayanan bagi pemuda, mahasiswa dan pelajar;

3.

Memberikan pelayanan kepada organisasi kepemudaan;

4.

Memberikan apresiasi terhadap berbagai kegiatan kepemudaan yang
diselenggarakan oleh berbagai organisasi kepemudaan;

5.

Memberikan fasilitasi kegiatan bagi organisasi kepemudaan;

6.

Menunjukkan komitmen pemerintah dalam pelaksanaan pelayanan kepemudaan;

7.

Meningkatkan dinamisasi organisasi kepemudaan di tanah air;

8.

Meningkatkan kuantitas dan kualitas penyelenggaraan kegiatan kepemudaan;

9.

Mendorong peningkatan kepedulian dan partisipasi aktif organisasi kepemudaan;

10.

Meningkatkan peran serta organisasi kepemudaan dalam memajukan dunia
kepemudaan;

11.

meningkatkan penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan potensi
kepemudaan;

12.

Membangun sinergi positif antara pemerintah, masyarakat dan pemangku
kepentingan dalam rangka pembangunan kepemudaan; dan

13.

Menjadi daya tarik pelajar, mahasiswa dan pemuda serta diharapkan perannya
dalam masyarakat.

C. PEMBERI BANTUAN
Yang memberikan fasilitas dalam kegiatan ini adalah Kementerian Pemuda dan Olahraga
melalui Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan, Deputi Bidang Pemberdayaan
Pemuda dengan menggunakan anggaran DIPA Kementerian Pemuda dan Olahraga
Tahun 2015.

D. PENERIMA BANTUAN

11

Penerima fasilitasi pada program kegiatan ini adalah organisasi kepemudaan baik di
pusat maupun di daerah.Kegiatan Pemberian fasilitasi kepada Lembaga Kepemudaan
pada tahun 2015 diberikan kepada organisasi kepemudaan yang memiliki legalitas
dan kelengkapan administrasi sesuai dengan aturan yang ada baik di tingkat lokal
maupun nasional.
B. ALOKASI ANGGARAN
Alokasi anggaran yang disediakan pada program kegiatan ini dibagi ke dalam 2 (dua)
kategori paket yaitu : paket pertama sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah
dan paket yang kedua adalah sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
Adapun komponen yang dibiayai dalam fasilitasi kegiatan ini meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

ATK,
Seminar kit,
Akomodasi dan Konsumsi,
Transport (panitia, nara sumber, peserta),
Honor (panitia, nara sumber, peserta),
Pelaporan dan Dokumentasi,
Penghargaan/hadiah,
Pajak terkait pengeluaran di atas sesuai peraturan pajak PPN dan PPh,

Penggunaan dana bantuan adalah untuk pelaksanaan kegiatan sesuai dengan pengajuan
proposal yang telah disetujui dengan aturan penggunaan sesuai persyaratan.

E.

KEGIATAN YANG DIFASILITASI
Kegiatan yang dapat didukung melalui Fasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi Kepemudaan
adalah kegiatan-kegiatan yang termasuk bidang kegiatan di bawah ini:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Fasilitasi Kegiatan konsolidasi organisasi
Fasilitasi Kegiatan peningkatan kapasitas organisasi Kepemudaan
Peningkatan Wawasan dan Kreatifitas
Peningkatan Kapasitas Pemuda melalui Organisasi Kepemudaan
Peningkatan Jasa
Peran serta dan partisipasi aktif Organisasi Kepemudaan dalam penyelenggaraan
kegiatan dan Penguatan Jaringan organisasi nasional regional, maupun Internasional.
7.
Pemberdayaan ekonomi pemuda
8.
Perlombaan dan Rally.
F.

BENTUK KEGIATAN

12

Bentuk kegiatan yang dapat didukung melalui Fasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi
Kepemudaan antara lain :
1.

Fasilitasi Kegiatan konsolidasi organisasi
a. Musyawarah Organisasi Kepemudaan Tingkat Nasional (Munas, Kongres, Muktamar,
Pertemuan Nasional, atau kegiatan lain yang sejenis)
b. Musyawarah Reguler Organisasi Kepemudaan Tingkat Daerah (Musda, Muscab,
Konferensi atau kegiatan lain yang sejenis)
c. Rapat Kerja Organisasi Kepemudaan Tingkat Nasional (Rakernas)
d. Rapat Koordinasi Organisasi Kepemudaan Tingkat Nasional (Rakornas)
e. Rapat Kerja Organisasi Kepemudaan Tingkat Daerah (Rakerda)
f. Safari kepemudaan dalam rangka Pemberdayaan Pemuda
g. Workshop, seminar, sarasehan dan semiloka.
h. Bakti Sosial Kepemudaan
i. Gebyar Kepemudaan

2.

Fasilitasi Kegiatan peningkatan kapasitas organisasi Kepemudaan
a.

Usia Pemanfaat minimal 16 Tahun dan
maksimal 30 Tahun yang dibuktikan dengan KTP/SIM dan kartu lainnya
b.
Jika
Pengurus
organisasi
kepemudaan/lembaga/yayasan/forum sudah Berumur Diatas 30 Tahun maka pengurus
harus Melampirkan surat Keputusan Lembaga tentang Panitia Pelaksanaan Kegiatan
yang berumur dibawah 30 Tahun.
c.
Pelatihan
kaderisasi
Pengurus
Organisasi
d.
Pelatihan Pengelolaan Program
3.

Pelatihan Peningkatan JaringanPeningkatan Wawasan dan Kreatifitas
a.

Lokakarya Tematik
1)
2)
3)
4)
5)

b.
4.

Peningkatan Nasionalisme dan Wawasan Kebangsaan
Pemilu dan Demokrasi
Pengelolaan Sumber Daya Alam
Privatisasi dan Pemenuhan Kebutuhan Rakyat
Peran Pemuda Bagi Poleksosbudhankam
Pelatihan Analisis Sosial, ekonomi dan lingkungan
Peningkatan Kapasitas Pemuda melalui Organisasi Kepemudaan

a.
b.

Pelatihan Perkotaan berbasis Industri dan Jasa
Pelatihan Pedesaan berbasis Pertanian
13

c.

Pelatihan Ideologi Tepat guna dan Teknologi Informasi
Tepat guna

5.

Peran serta dan partisipasi aktif Organisasi Kepemudaan dalam penyelenggaraan
kegiatan dan Penguatan Jaringan organisasi nasional regional, maupun Internasional.

G.

PAKET FASILITASI
Paket bantuan yang diberikan berdasarkan bentuk kegiatan, pola kegiatan dan penerima
manfaat atau peserta yang mengikuti kegiatan. Adapun perinciannya sebagai berikut :
1. Paket Rp. 50.000.000,2. Paket Rp. 100.000.000,-

H.

PERSYARATAN
Kelengkapan persyaratan yang harus dipenuhi oleh Organisasi Kepemudaan untuk
memperoleh Fasilitasi Kegiatan bagi Organisasi Kepemudaanadalah sebagai berikut :
1.

Usia Pemanfaat minimal 16 Tahun dan maksimal 30 tahun yang dibuktikan dengan
KTP/SIM dan atau kartu identitas lainnya yang masih berlaku.

2.

Memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. (AD/ART),

3.

Memiliki Akte Notaris atau SK (Surat Keputusan)

4.

Pengurus organisasi kepemudaan yang sudah Berumur Diatas 30 Tahun maka pengurus
harus Melampirkan surat Keputusan Lembaga tentang Panitia Pelaksanaan Kegiatan
yang berumur dibawah 30 Tahun.

5.

Memiliki surat keterangan domisili dari kecamatan setempat,

6.

Memiliki NPWP atas nama Organisasi Kepemudaan.

7.

Memiliki Rekening Bank atas nama Organisasi Kepemudaan,

8.

9.

Memiliki Surat Keputusan (SK) Kepengurusan Organisasi dengan batasan Usia Sesuai
dengan UU No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan dibuktikan dengan melampirkan
Foto Copy KTP dan atau Identitas lainnya bagi Ketua dan Sekretaris Organisasi
Kepemudaan,
Khusus bagi Yayasan harus terdaftar di Kemenkumham,

10. Memiliki program kerja,
11. Mendapat surat keterangan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mengurusi bidang
Kepemudaan bagi Organisasi dari Daerah,
14

12. Mengajukan permohonan proposal fasilitasi kegiatan yang disampaikan kepada Deputi
Bidang Pemberdayaan Pemuda dengan Cq. Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan,
13. Pelaksanaan kegiatan harus mengundang pihak pemberi fasilitas kegiatan (Kemenpora),
14. Pelaksana kegiatan harus mempublikasikan melalui media.

15

I.

HASIL YANG DIHARAPKAN
1.

Terwujudnya partisipasi aktif pemuda dalam aktivitas organisasi kepemudaan;

2.

terbukanya peluang pemuda untuk pemuda dapat bersosialisasi, berkegiatan, dan
berkreasi dalam peningkatan kualitas diri dan pembentukan kualitas dan karakter unggul
pemuda;

3.

Terwujudnya peran serta organisasi kepemudaan dalam penyadaran, pemberdayaan,
dan pengembangan pemuda;

4.
5.
6.
7.

J.

Terwujudnya partisipasi pemuda dan organisasi kepemudaan dalam pembangunan;
Terciptanya iklim kondusif dalam rangka pengembangan wawasan, kreativitas, minat dan
bakat pemuda;
Terciptanya ketertiban administrasi dan akuntabilitas organisasi kepemudaan;
Terwujudnya pertanggungjawaban
khususnya pemuda itu sendiri.

organisasi

kepemudaan

terhadap

masyarakat

PENGELOLA PROGRAM
Pengelola progran Fasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi Kepemudaan dilaksanakan oleh
Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan pada Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Kementerian Pemuda dan Olahraga.

K.

TIM VERIFIKASI
Untuk membantu pengelola program dalam proses penilaian
calon penerima program Fasilitasi Organisasi Kepemudaan

dan verifikasI terhadap

dibentuk Tim Verifikasi yang

beranggotakan dari Kedeputian terkait ditambah dari unsur Inspektorat
Tim verifikasi bertugas sebagai berikut :
1.

Menyusun jadwal pelaksanaan,

2.

Membuat panduan/petunjuk teknis pelaksanaan,

3.

Memverifikasi kelengkapan administrasi dan keuangan proposal,

4.

Menilai kelayakan kegiatan proposal,

5.

Memverifikasi lapanan (fact finding),

6.

Menyurati lembaga yang tidak lulus verifikasi,
16

7.

Mengajukan hasil diverifikasi proposal yang telah dinyatakan layak kepada PPK (Pejabat
Pembuat Komitmen) untukditerbitkan Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

17

BAB III
MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM
A. SOSIALISASI
Sosialisasi merupakan

penyebarluasan informasi berkaitan dengan pelaksanaan

program Fasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi Kepemudaan. Sosialisasi ditujukan kepada
seluruh Organisasi Kepemudaan, dan Kelompok-kelompok pemuda lainnya. Sosialisasi dapat
dilakukan melalui Bimbingan Teknis, website, penyebaran surat edaran, poster, booklet, atau
penempatan file buku panduan pada portal kemenpora serta disetiap kegiatan yang
dilaksanakan oleh Deputi Pemberdayaan Pemuda.

B. PENGAJUAN PROPOSAL
Calon penerima program Fasilitasi Kegiatan Bagi OrganisasiKepemudaanmenyusun
proposal kegiatan organisasi kepemudaan kepada

Deputi Pemberdayaan Pemuda

denganCq.Asisten Deputi OrganisasiKepemudaan. Pengajuan proposal terdiri dari surat
pengajuan dan lampiran proposal rencana kegiatan.
1.

Surat Pengajuan proposal

Surat pengajuan asli dari organiasi kepemudaan yang di dalamnya memuat : Nomor surat
a.
b.
c.
d.

Perihal permohonan bantuan fasilitasi kegiatan,
Tanggal surat,
Ditujukan kepada Deputi Pemberdayaan Pemuda Cq.Asisten Deputi Kepemudaan,
Mengajukan permohonan fasilitasi yang disertasi dengan kegiatan, bentuk, dan paket
yang diajukan serta jumlah anggaran yang diajukan,
e. Ditandatangani oleh pimpinan organisasi,
f. Terdapat stempel organisasi.
2.

Proposal Kegiatan

Susunan proposal kegiatan memuat antara lain:
a. Halaman Depan
1) Judul Proposal,
2) Kegiatan, Bentuk dan Paket yang diajukan,
3) Nama Lembaga,
18

4) Alamat lengkap Lembaga,
b. Halaman Isi
1) Latar belakang,
2) Tema,
3) Dasar,
4) Maksud dan Tujuan,
5) Sasaran serta hasil yang diharapkan dari kegiatan tersebut.
6) Waktu pelaksanaan,
7) Tempat pelaksanaan,
8) Panitia Pelaksana,
9) Peserta Kegiatan (jumlah, usia, domisili, pendidikan)
10)Metode Pelaksanaan Kegiatan
11)Pihak terkait,
12)Penjelasan tentang rencana kegiatan yang berisikan bentuk, metode dan
rangkaian pelaksanaan kegiatan,
13)Penutup,
14)Tanda tangan Panitia dan Pimpinan Organisasi dan
15)Distempel organisasi
c. Lampiran isi
1) Rencana Jadwal Kegiatan,
2) Rencana Anggaran Biaya Kegiatan,
3) Susunan Panitia Pelaksana.
d.

Lampiran Kelengkapan Persyaratan
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

SK Kepengurusan,
SK Kepanitiaan,
Akte Notaris/SK (Surat Keputusan) Organisasi Kepemudaan,
Surat Keterangan Domisili lembaga,
Surat Rekomendasi/mengetahui dari Dinas yang Menangani Kepemudaan,
Bagi Yayasan harus melampirkan surat keterangan Menkumham ,
NPWP atas nama lembaga,
Nomer Rekening Bank atas nama lembaga,
KTP Pengurus dan Panitia.

Proposal yang sudah disusun diajukan kepada Deputi Pemberdayaan Pemuda cq.
Asisten Deputi Organisasi Kepemudaansebagai pengelola program Proposal diserahkan
2 (dua) eksemplar paling lambat 1 (satu) hari sebelum jadwal verifikasi administrasi
dimulai (cap pos).

19

C. PENILAIAN
Proposal kegiatan

yang telah diajukan oleh OrganisasiKepemudaanditerima oleh

pengelola program yang selanjutnya diserakan kepada Tim Verifikasi untuk dilakukan proses
penilaian

dan

verifikasi

kelayakan

calon

penerima

program

Fasilitasi

KegiatanOrganisasiKepemudaan. Proses penilai dilakukan secara obyektif dalam satu forum
rapat Tim Verifikasi program Fasilitasi Kegiatan Kegiatan Organisasi Kepemudaan, yang
meliputi :
1.

Penilaian administrasi
Penilaian administrasi meliputi penilaian terhadap kelengkapan admnistrasi yang harus

dipenuhi oleh OrganisasiKepemudaan, yaitu: adanya surat Permohonan bantuan Fasilitasi
Kegiatan Bagi OrganisasiKepemudaanyang dilampiri dengan Proposal, AD/ART, Akte Notaris,
Domisili, NPWP, Rekening Bank dan Struktur kepengurusan organisasi, surat dari dispora
setempat.Permohonan fasilitasi yang tidak memenuhi kelengkapan administrasi tersebut
tidak akan dinilai subtansi proposalnya.

2.

Penilaian Substansi/isi proposal
Penilain proposal meliputi :
a.

Penilaian terhadap bentuk kegiatan yang akan
dilakukan berkaitan dengan konsolidasi dan pengembangan kapasitas organisasi
atau pemberdayaan pemuda.

b.

Penilaian terhadap ketepatan tujuan dan sasaran
kegiatan

D. PENETAPAN
Hasil penilaian Tim Verifikasi diserahkan kepada pengelola program untuk kemudian
ditetapkan sebagai penerima Fasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi Kepemudaan. Penetapan
Penerima Fasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi Kepemudaan dilakukan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK)

E. PERJANJIAN KERJASAMA (MOU)

20

Setelah Tim Verifikasi Menyerahkan Hasil Penilaian Terhadap Proposal, Pejabat
Pembuat

Komitment

OrganisasiKepemudaanPenerima

Membuat
Bantuan

Surat
Fasilitasi

Keputusan
Serta

Penetapan

Mempersiapkan

Naskah

Kerjasama (MoU) tentang penyaluran fasilitasi tersebut. MoU ditandangani oleh PPK dan
Pengurus

OrganisasiKepemudaan/Lembaga/Forum/Yayasansebagai

penerima

Fasilitasi

Kegiatan. Atas dasar Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen dan MoU tersebut,
bendahara mempersiapkan TUP (tambahan uang persediaan) atau dengan sistim Langsung
(LS) yang selanjutnya diberikan kepada penerima fasilitasi sesuai dengan aturan yang
berlaku dilengkapi dengan:
1.

Ringkasan Perjanjian Kerjasama/MOU Fasilitasi,

2.

Surat Perjanjian Kerjasama/MOU Fasilitasi,

3.

Surat Permohonan Bantuan Fasilitasi,

4.

Proposal,

5.

Berita Acara Hasil Tim Verifikasi,

6.

Surat Keputusan Penetapan Penerima Fasilitasi,

7.

Surat Pernyataan Sanggup Melaksanakan Kegiatan,

8.

Kuitansi pengeluaran sesuai SBU (standar biaya umum),

9.

Surat sanggup membuat pertanggungjawaban kegiatan,

10. Surat sanggup membuat pertanggungjawaban keuangan.
F. PENCAIRAN DANA FASILITASI KEGIATAN BAGI ORGANISASI KEPEMUDAAN
Pencairan dana dilakukan dengan mekanisme Langsung (LS)dengan pelaporan
menggunakansistem swakelola

G. PELAKSANAAN KEGIATAN
Program Fasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi Kepemudaan dilaksankan setelah
organisasi kepemudaan menanda tangani MOU. Fasilitasi kegiatan yang sudah diterima
tidak diperkenankan untuk dipergunakan hal-hal sebagai berikut :
1.

Pengeluaran-pengeluaran operasional rutin organisasi kepemudaan, seperti Alat Tulis
Kantor, biaya listrik, air, gas dan telepon;

2.

Pengeluaran untuk biaya perjalanan/transport yang sifatnya rutin;

3.

Pengeluaran untuk gaji/honor bulanan yang sifatnya rutin;
21

4.

Pengeluaran–pengeluaran untuk pengadaan aset;

5.

Pengeluaran untuk perbaikan sarana dan prasarana.

6.

Pengeluaran untuk, penyewaan Gedung Kantor.

H. PELAPORAN KEGIATAN DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN
Setiap penerima fasilitasi wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada
pengelola program Kegiatan Fasilitasi Bagi OrganisasiKepemudaanpaling lambat 15 (lima
belas) hari setelah kegiatan selesai dilaksanakan. Penerima fasilitasi wajib menyampaikan
Laporan Kegiatan disertai dengan Rekapitulasi Belanja pelaksanaan kegiatan kepada
pengelola

program

yaitu, Asisten

Deputi

Organsasi

Kepemudaan,

Deputi

Bidang

Pemberdayan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga. Laporan terdiri dari dua jenis
yaitu laporan kegiatan dan laporan keuangan.

1.

Laporan Kegiatan
Laporan kegiatan adalah laporan pelaksanaan kegiatan yang menggambarkan seluruh

proses kegiatan yang dilengkapai dengan dokumen pendukung seperti undangan, nama
pemuda yang terlibat dalam kegiatan, dan foto-foto kegiatan. Laporan kegiatan minimal
memuat hal-hal pokok dari pelaksanaan kegiatan, antara lain:
a. Latar Belakang
b. Dasar
c. Tujuan kegiatan
d. Pokok-pokok kegiatan
e. Bentuk kegiatan
f. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
g. Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan
h. Hasil yang dicapai
i. Realisasi anggaran
j. Pelaksana kegiatan
2. Laporan Pertanggung Jawaban Keuangan
Laporan pertanggungjawaban keuangan merupakan satu kesatuan dari laporan kegiatan,
Laporan pengeluaran anggaran biaya dibuktikan dengan serta dilampirkan dengan
a.

Kwitansi disertai Dengan Bon Pembelian yang sesuai dengan SBU (standar
biaya umum),
22

b.
c.
d.
e.

Daftar Hadir,
Foto-foto kegiatan,
Surat setoran pajak (PPH dan PPN)
Surat Pertanggung Jawaban Kegiatan dan Keuangan selambat-lambatnya
diterima 2 Minggu Setelah Pelaksanaan.

Laporan

pertanggungjawaban keuangan harus disesuaikan dengan Standart Biaya

Umum (SBU) yang dikeluarkan oleh kementerian Keuangan. Bukti-bukti pengeluaran tersebut
dapat disampaikan dalam bentuk asli sedangkan foto copynya disimpan oleh penerima
fasilitasi. Laporan kegiatan tersebut diatas disampaikan ke Deputi Pemberdayaan Pemuda
Cq, Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah
kegiatan dilaksanakan.

23

BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
A. MONITORING
Monitoring dalam fasilitasi OrganisasiKepemudaandilakukan pada waktu pelaksanaan
kegiatanatau pasca pelaksanaan kegiatan.

B. EVALUASI
Evaluasi terhadap Program Fasilitasi kegiatan OrganisasiKepemudaanadalah suatu
kegiatan yang dilakukan secara terencana dan sistematis dalam mengumpulkan dan
mengolah data serta menyajikan informasi yang akan dipergunakan sebagai bahan
pengambil

keputusan

untuk

menentukan

nilai

OrganisasiKepemudaan/Lembaga/Forum/Yayasanyang

dari

Program

telah

Fasilitasi

diselenggarakan.

Kegiatan
Apakah

program tersebut memiliki manfaat dan nilai tambah bagi sasaran pemberdayaan pemuda,
efektif dan efisien, berkelanjutan kesesuaian dengan norma yang berlaku di masayarakat
secara sosial, budaya, ekonomi dan keamanan.
Evaluasi Program FasilitasiOrganisasiKepemudaanbertujuan untuk :
1.

Untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas Program Fasilitasi Kegiatan Bagi
Organisasi Kepemudaan,

2.

Untuk menentukan keberlanjutan program,

3.

Untuk Mengetahui apakah hasil dari penyelenggaraan program sesuai dengan yang
diharapkan,

4.

Untuk mengukur kinerja pengelola program atau seberapa besar keterlibatan pengelola
program dalam pencapaian tujuan program,

5.

Untuk menilai kinerja pengelola program dan hambatan yang dihadapi sekarang ini dan
tantangan yang akan datang.
24

Pelaksanaan
pengorganisasian

evaluasi
data,

program

analisis

mencakup

data,

langkah-langkah

perumusan

hasil

pengumpulan

evaluasi,

data,

kesimpulan

dan

rekomendasi. Hasil dari proses evaluasi disusun dalam sebuah laporan evaluasi program
yang memuat antara lain : latar belakang, tujuan, sasaran, lingkup bidang yang dievaluasi,
hasil evaluasi, rekomendasi, penutup, dan lampiran-lampiran.
Apabila hasil evaluasi penerima fasilitasi dinilai tidak memenuhi kewajibannya untuk
menyampaikan laporan kegiatan dan pertanggungjawaban secara tertulis kepada Deputi
Bidang Pemberdayaan Pemuda, cq. Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan maka dapat
direkomendasikan untuk tidak menerima fasilitasi anggaran berikutnya atau sekurangkurangnya jumlah nilai rupiah tidak dapat dinaikkan/ditambahkan.

C. PENGAWASAN DAN AUDIT KEUANGAN
Pengawasan atau Pembinaan dapat dilakukan apabila sewaktu-waktu dipelukan atau
diminta

oleh

Unit

yang

membutuhkan.Penerima

Bantuan

fasilitasi

bagi

seluruh

OrganisasiKepemudaansewaktu-waktu harus siap diaudit sesuai dengan laporan yang
disampaikan, Apabila terdapat kekeliruan dalam pengelolaan kegiatan dan keuangan, maka
akan

diberikan

sanksi

sesuai

dengan

ketentuan

perundang-undangan

yang

berlaku.Pemeriksaan atas pengelolaan dana Fasilitasi Kegiatan Bagi OrganisasiKepemudaan
meliputi pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja Pemeriksaan dilaksanakan oleh BPK
sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

25

BAB V
PENUTUP
Panduan bantuan fasilitasi bagi seluruh OrganisasiKepemudaanmerupakan
petunjuk teknis Fasilitasi dan

merupakan standarprima untuk dijadikan acuan bagi

Organisasi Kepemudaan yang akan

mendapatkan Fasulitasidari Pemerintah melalui

APBN.Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pelaksanaan penyaluran fasilitasi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku sehingga keseluruhan proses pelaksanaannya dapat
berlangsung secara efektif dan efisien.
Fasilitasi

bagi

OrganisasiKepemudaan

dalam

rangka

upaya

melakukan

pemberdayaan, pengembangan dan penyadaran bagi Pemuda merupakan salah satu
bentuk tanggungjawab dari pemerintahpemerintah daerah seperti yang diamanatkan
pada Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan khususnya Pasal 51
ayat (1) untuk memfasilitasi aktivitas kepemudaan yang dilakukan oleh seluruh lapisan
masyarakat.
Program dan kegiatan

ini merupakan stimulan untuk mendorong terbinanya

sinergitas antara pemerintah dan masyarakat (pemuda) dalam menyelenggarakan
berbagai kegiatan kepemudaan serta untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber
daya pemuda guna mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk teknis ini akan diatur lebih lanjut yang
merupakan bagian hal yang tidak terpisahkan dari petunjuk ini.

26