Mencetak Sumber Daya Manusia SDM Ditenga
Mencetak Sumber Daya Manusia (SDM)
Ditengah Bonus Demografi dalam Persaingan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
(PENDIDIKAN)
LOMBA ESSAY NASIONAL
THE BIG EVENTS II OF PAMADIKSI 2016
Disusun oleh:
MUHAMMAD AMIEN MARZUQ HILMAN (102116067)
FRANSISKO (104116003)
UNIVERSITAS PERTAMINA JAKARTA
2016
1
2
Mencetak Sumber Daya Manusia (SDM)
Ditengah Bonus Demografi dalam Persaingan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
“Persaingan akan selalu ada dimanapun anda berada. Maka dari itu
persiapkanlah diri anda dengan bekal pengetahuan dan kekuatan mental yang
cukup, agar tak terkikis oleh kerasnya kehidupan”. Ungkapan ini sangat tepat
untuk mengambarkan keadaan sosial yang terjadi saat ini. Mengingat kondisi
Indonesia yang diperkirakan akan mendapat bonus demografi pada tahun 202020301. Hal ini merujuk kepada pemberdayaan sumber daya manusia yang harus
diolah dengan baik agar tidak terjadi pengangguran secara kontinu. Pertanyaannya
adalah inovasi apa yang dibutuhkan dalam bidang pendidikan untuk mencetak
SDM Indonesia dengan produktivitas yang tinggi sehingga dapat memanfaatkan
bonus demografi?
Bonus Demografi
Bonus demografi adalah bonus yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari
besarnya proporsi penduduk produktif (usia 15-64 tahun) dibandingkan dengan
usia non-produktif dalam evolusi kependudukan yang dialaminya 2. Tetapi bonus
demografi ini terjadi hanya sekali3 dalam setiap peradaban bangsa, sehingga
peristiwa ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga dapat menghasilkan
sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidang sains-teknologi serta
bidang sosial-humaniora.
Menghadapi Bonus Demografi
Upaya-upaya untuk memanfaatkan bonus demografi ini telah dilakukan oleh
pemerintah yaitu pengelolaan SDM dengan program Keluarga Berencana (KB),
menciptakan beberapa lapangan kerja dengan mendatangkan investor asing untuk
memperkuat investasi dalam negeri, kerjasama bilateral dengan negara-negara se1 ANTARA, News “BKKBN: Indonesia Mendapat Bonus Demografi pada 2020”. September 20,
2016. http://www.antaranews.com/print/145637/bkkbn-indonesia-mendapat-bonus-demografipada-2020
2 www.bkkbn.go.id/
3 Razali, (BPS). 2014 “Proyeksi Penduduk, Mercusuar Pembangunan Negara”. September 18,
2016 https://www.bps.go.id/KegiatanLain/view/id/85
3
asia tenggara yang dikenal dengan istilah “Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA)”4.
Dilain sisi, banyak pihak yang menganggap upaya pemerintah belum
maksimal5. Kalau kita amati data dibawah yang dikeluarkan oleh BPS dari tahun
2013-2015 menunjukkan eksistensi pemerintah dalam mengatasi permasalahan
pengangguran masih perlu perhatian khusus.
Seperti yang diungkapkan oleh Ketua Persatuan Advokat Indonesia, Otto
Hasibuan, bahwa tenaga ahli Indonesia belum siap bersaing dengan tenaga ahli
asing. Ketakutan ini diarahkan pada ketimpangan keahlian yang dimiliki oleh para
tenaga ahli Indonesia, mengingat akan bersaing dengan para tenaga kerja asing
sebagai konsekuensi kebijakan MEA.6
Apalagi terdapat 8 profesi7 yaitu Insinyur atau Sarjana Teknik, Arsitek, Tenaga
Pariwisata, Akuntan, Dokter Gigi, Tenaga Survei, Praktisi Medis, dan Perawat
yang dibuka untuk masyarakat ASEAN. Akibatnya, jumlah pengangguran dari
kalangan masyarakat berpendidikan tinggi di Indonesia dapat meningkat. Hal ini
4 ANTARA, News “Pemerintah umumkan kebijakan ekonomi VIII sambut MEA”. September 19,
2016 http://www.antaranews.com/berita/536285/pemerintah-umumkan-kebijakan-ekonomi-viiisambut-mea
5 Waluyo, Andylala. “Berbagai Kalangan Berharap Indonesia Siap Hadapi MEA 2016”. September
18, 2016
http://www.voaindonesia.com/a/berbagai-kalangan-berharap-indonesia-siap-hadapi-mea2016/3125826.html
6 Danarkusumo, Didi. “Apa Itu MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)” September 18, 2016
https://www.selasar.com/ekonomi/apa-itu-mea-masyarakat-ekonomi-asean
7 Ibo, Ahmad. “8 Profesi yang Bersaing Ketat dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN” September 19, 2016
http://lifestyle.liputan6.com/read/2403668/8-profesi-yang-bersaing-ketat-dalam-masyarakat-ekonomi-asean
4
disebabkan rendahnya kualitas tenaga kerja yang dihasilkan oleh pendidikan
Indonesia.8
Selain itu, persaingan ini akan semakin berat mengingat Indonesia akan
dihadapkan oleh persaingan dagang melawan Thailand yang ahli dalam segi
kualitas, harga, dan packaging (kemasan).9
Sedangkan disisi lain, munculnya risiko ketenagakerjaan bagi Indonesia.
Dilihat dari sisi pendidikan dan produktivitas Indonesia masih kalah bersaing
dengan tenaga kerja yang berasal dari Malaysia, Singapura, dan Thailand
membuat Indonesia berada pada peringkat keempat di ASEAN.10 Sehingga
dibutuhkan inovasi di bidang tertentu untuk meningkatkan produktivitas SDM
Indonesia.
Inovasi Bidang Pendidikan
Inovasi dalam bidang pendidikan secara berkala ini sangat dibutuhkan untuk
mencetak SDM Indonesia dengan produktivitas yang tinggi. Adapun inovasi
tersebut adalah pembelajaran sejak jenjang sekolah dasar dan sekolah
menengah pertama yaitu:
1. Pendidikan Moral Etika
Hal ini sangat penting karena negara-negara ASEAN terkenal dengan
budaya high-context11. Sehingga pada jenjang ini diharapkan dapat
mencetak generasi awal yang beretika baik. Dalam hal pendidikan moral
etika dapat dilatih dengan pembelajaran menghargai orang lain, sopan
santun terhadap sesama, tidak menyontek saat ujian, berkata baik dan
jujur, membantu orang yang membutuhkan, menghargai lawan bicara, dan
lainnya.
2. Pendidikan Time Management
8 Rayanti, Dina. “Ini 3 Masalah yang Bakal Dihadapi RI Saat MEA Dimulai” September 20, 2016
https://finance.detik.com/ekonomi-bisnis/3107895/ini-3-masalah-yang-bakal-dihadapi-ri-saat-mea-dimulai
9 Septian, Deni. “2 Negara Ini Paling Ditakuti Pengusaha RI Saat MEA” September 18, 2016
http://bisnis.liputan6.com/read/2381156/2-negara-ini-paling-ditakuti-pengusaha-ri-saat-mea
10 Iqbal, Muhammad. “Indonesia Hanya Menduduki Peringkat Empat di ASEAN” September 19, 2016
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/13/05/24/mnadgu-indonesia-hanya-menduduki-peringkat-empat-di-asean
11 Nugraha, Oki. “Efek Media Massa dalam Budaya Konteks Tinggi dan Konteks Rendah” September 21, 2016
https://okinugraha.wordpress.com/2008/08/10/efek-media-massa-dalam-budaya-konteks-tinggi-dan-konteks-rendah/
5
Hal ini sangat dibutuhkan agar SDM Indonesia dapat menghargai waktu
dengan baik. Adapun cara untuk melatih time management dilakukan
dengan datang tepat waktu, mengumpulkan tugas tepat waktu, dan lainnya.
Selajutnya upaya pengembangan kualitas SDM pada jenjang sekolah menegah
atas yaitu:
3.
Pembelajaran Bahasa-Bahasa Asing
Dalam hal ini yang dimaksud dapat menguasai bahasa-bahasa pengantar
negara-negara se-Asia Tenggara. Sebab untuk berinteraksi secara luas
dibutuhkan pemahaman yang baik terhadap lawan bicara. Contohnya
Malaysia menggunakan bahasa melayu dalam kesehariannya, sehingga
untuk berinteraksi secara luas dengan masyarakat Malaysia diwajibkan
memahami bahasa mereka. Karena tidak semua orang Malaysia menguasai
bahasa Internasional. Dalam pelatihan bahasa memiliki berbagai cara yaitu
memasukan
bahasa
negara-negara
ASEAN
dalam
kurikulum
pembelajaran, kursus bahasa, membuat gerakan sadar bahasa asing, dan
mempraktikan berbahasa asing dalam keseharian, serta mendatangkan
4.
native speaker sehingga masyarakat dapat berinteraksi secara langsung.
Pembelajaran Kewirausahaan dan Agrobisnis
Hal ini juga diperlukan karena kualitas persaingan Indonesia dalam
berinovasi masih sangat rendah. Sehingga dalam skill ini bertujuan untuk
mengembangkan pola pikir kewirausahaan sejak dini, sehingga SDM
Indonesia terbiasa untuk bersikap mandiri. Sedangkan untuk pembelajaran
kewirausahaan dapat dilatih dengan pengenalan terhadap proses produksi,
proses pengemasan, proses distribusi, proses budidaya tanaman dan
hewan, sampai pembelajaran mengelola usaha kecil menengah (UKM).
Dan pada jenjang perguruan tinggi diharapkan dapat mengembangkan:
5. Pengembangan Soft Skill
Dalam pesaingan global soft skill-lah yang sangat berperan dalam
persaingan global, oleh karena itu, hal ini sangat dibutuhkan. Adapun soft
skill menurut Future of Job Report, World Economic Forum (2016)12 yang
12 World Economic Forum. “The 10 skills you need to thrive in the Fourth Industrial Revolution” September 20, 2016
http://fumec.org/v6/index.php?option=com content&view=article&id= 712:10-habilidades&catid=99:recursoshumanos&
Itemid=462&lang=en
6
dibutuhkan adalah (1) Problem Solving, (2) Critical Thinking, (3)
Creativity, (4) People Management, (5) Coordinating With Others, (6)
Emotional Intelligence, (7) Judgment and Decision Making, (8) Servive
Orientation, (9) Negotiation (10) Cognitive Flexiblity. Adapun upaya yang
dapat dilakukan oleh pihak pendidik untuk menguasai soft skill tersebut
adalah membelajaran mata kuliah, pelatihan organisasi, dan memberikan
seminar-seminar tentang soft skill. Sedangkan yang dapat dilakukan oleh
mahasiswa yaitu sosialisasi terhadap masyarakat setempat, bersifat mandiri
dalam menyelesaikan suatu permasalahan, mencoba berfikir secara
universal, berperan aktif dalam mengembangkan organisasi dan tidak
menjadi mahasiswa “Kupu-Kupu (Kuliah Pulang – Kuliah Pulang)”.
Oleh karena itu, untuk menghadapi bonus demografi yang diperkirakan akan
terjadi pada tahun 2020-2030 dan tantangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Dibutuhkan inovasi dalam bidang pendidikan yang dilakukan secara bertahap
mulai dari Pendidikan Moral Etika, Pendidikan Time Management,
Pembelajaran Bahasa-Bahasa Asing, Pembelajaran Kewirausahaan dan
Agrobisnis, hingga Pengembangan Soft Skill. Sehingga SDM Indonesia dapat
dapat bersaing secara global.
7
Referensi:
1. Jurnal
Agustin, Sri Sutrisnowati. dkk. (2014) Tantangan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Indonesia di Era Global
Arya Baskoro (Associate Researcher). 2015. “Peluang, Tantangan, dan Risiko Bagi
Indonesia Dengan Adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN.”
Hartono. 2001. Pengembangan Sumber Daya Manusia Untuk Pengelolaan
Sumber Daya Alam. Makalah Seminar IMAHAGI. Tanggal 27-30
September 2001 Unila Bandar Lampung.
Nur Ulwiyahu. 2014. Makalah. “Tantangan Dunia Pendidikan Menghadapi Pasar
Tunggal Asean 2015”
Pramudyo, Anung. (2014). Mempersiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia
Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN Tahun 2015 – Vol. II,
No. 2.
Utomo, P. (2014, November). Kesiapan Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja)
Bidang Konstruksi di Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi
ASEAN. Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum QISTI 7 (2), 85-97
2. Website
Abdul, Gadis. “5 Hal yang Harus Kamu Tahu Soal Masyarakat Ekonomi
ASEAN
(MEA)”
Retrieved
from
http://www.bintang.com/lifestyle/read/2404173/5-hal-yang-harus -kamutahu-soal-masyarakat-ekonomi-asean-mea
Althaf, 2010. IPM Indonesia Jauh Di Bawah Malaysia. http://arrahmah.com (Juli
14, 2011) Depdiknas, 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi III.
Balai Pustaka. Jakarta.
ANTARA, News. (2016) “BKKBN: Indonesia Mendapat Bonus Demografi pada
2020”. Retrieved from http://www.antaranews.com/print/145637/bkkbnindonesia-mendapat-bonus-demografi-pada-2020
Asean website, 2016. Retrieved from www.aseansec.org.
Badan Pusat Statistik (BPS) “Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2015”.
September 18, 2016 Retrieved from
http://www.bps.go.id/
website/brs_ind/brsInd-20151105121046.pdf
8
BisnisUKM.com. (2016) “5 KETERAMPILAN YANG HARUS DIMILIKI
CALON
PENGUSAHA
SUKSES”
Retrieved
from
http://bisnisukm.com/5-keterampilan-yang-harus-dimiliki-calonpengusaha-sukses.html
Bbc.com. “Apa yang harus Anda ketahui tentang Masyarakat Ekonomi Asean”
(September
17,
2016)
Retrieved
from
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/
2014/08/140826_pasar_tenaga_kerja_aec
Danarkusumo, Didi. “Apa Itu MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)” September
18, 2016 Retrieved from http://lifestyle.liputan6.com/read/2403668/8profesi-yang-bersaing-ketat-dalam-masyarakat-ekonomi-asean
Fauzi, Akhmat. “Implementasi Kemampuan Hard Skill, Soft Skill, dan
Entrepreneurship Mahasiswa dalam Menghadapi AEC” (September 18,
2016) Retrieved from
http://suaramahasiswa.com/implementasikemampuan-hard-skill-soft-skill-dan-entrepreneurship-mahasiswadalam-menghadapi-aec/
Infomahasiswa.com. (2016) “5 Keterampilan Dasar yang Wajib dimiliki
Mahasiswa di Era Digital” Retrieved from http://infomahasiswa.com/5keterampilan-dasar-yang-wajib-dimiliki-mahasiswa-di-era-digital/
Iqbal, Muhammad. “Indonesia Hanya Menduduki Peringkat Empat di ASEAN”
September
19,
2016
Retrieved
from
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/13/05/24/mnadguindonesia-hanya-menduduki-peringkat-empat-di-asean
Kemdikbud. (2016) “Pemerintah Siapkan Perangkat untuk Wajib Belajar 12
Tahun” Retrieved from http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2015/12/
pemerintah-siapkan-perangkat-untuk-wajib-belajar-12-tahun-4930-49304930
Liputan6.com. (2016) “Negara Ini Paling Ditakuti Pengusaha RI Saat MEA”.
Retrieved from http://bisnis.liputan6.com/read/2381156/2-negara-inipaling-ditakuti-pengusaha-ri-saat-mea
Mursid, Fauziah. “Ini Ciri-Ciri Daerah yang Raih Bonus Demografi” 2016.
Retrieved
from
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/03/26/nltqcq-iniciriciri-daerah-yang-raih-bonus-demografi
Nugraha, Oki. (2016) “Efek Media Massa dalam Budaya Konteks Tinggi dan
Konteks Rendah”
Retrieved
from
https://okinugraha.wordpress.com/2008/08/10/efek-media-massa-dalambudaya-konteks-tinggi-dan-konteks-rendah/
9
Pujiono, JS. “Keterampilan yang wajib dimiliki selepas kuliah” (September 19,
2016)
Retrieved
from
https://beritagar.id/artikel/gayahidup/keterampilan-yang-wajib-dimiliki-selepas-kuliah
Rahayu, Siti Mugi. (2016) “Keterampilan Di Abad 21 yang Wajib Dimiliki
Siswa (+2)” Retrieved from http://guraru.org/guru-berbagi/keterampilandi-abad-21-yang-wajib-dimiliki-siswa/
Rahmawan, Arry. (2016) “STUDENTPRENEUR TIPS: 6 Keterampilan yang
Wajib Dimiliki Entrepreneur” Retrieved from http://arryrahmawan.net/6keterampilan-yang-wajib-dimiliki-entrepreneur/
Rayanti, Dina. “Ini 3 Masalah yang Bakal Dihadapi RI Saat MEA Dimulai”
September 20, 2016 Retrieved from https://finance.detik.com/ekonomibisnis/3107895/ini-3-masalah-yang-bakal-dihadapi-ri-saat-mea-dimulai
Razali, (BPS). 2014 “Proyeksi Penduduk, Mercusuar Pembangunan Negara”.
September 18, 2016 https://www.bps.go.id/KegiatanLain/view/id/85
Teowira, Steffi. “8 profesi yang akan bersaing di Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA)”
(September
2016)
Retrieved
from
http://www.rappler.com/indonesia/117439-8-profesi-masyarakatekonomi-asean-mea
Tomohonkota.go.id. (2016). “Era MEA ASN Wajib Tingkatkan Kompetensi”
Retrieved
from
http://web.tomohonkota.go.id/era-mea-asn-wajibtingkatkan-kompetensi/
Waluyo, Andylala. “Berbagai Kalangan Berharap Indonesia Siap Hadapi MEA
2016”.
September
18,
2016
Retrieved
from
http://www.voaindonesia.com/a/berbagai-kalangan-berharap-indonesiasiap-hadapi-mea-2016/3125826. html
World Economic Forum. “The 10 skills you need to thrive in the Fourth
Industrial Revolution” September 20, 2016 Retrieved from
http://fumec.org/v6/index.php?option=
comcontent&view=article&id=712:10-habilidades&catid
99:recursos
humanos& Itemid=462&lang=en
www.bkkbn.go.id/
10
Ditengah Bonus Demografi dalam Persaingan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
(PENDIDIKAN)
LOMBA ESSAY NASIONAL
THE BIG EVENTS II OF PAMADIKSI 2016
Disusun oleh:
MUHAMMAD AMIEN MARZUQ HILMAN (102116067)
FRANSISKO (104116003)
UNIVERSITAS PERTAMINA JAKARTA
2016
1
2
Mencetak Sumber Daya Manusia (SDM)
Ditengah Bonus Demografi dalam Persaingan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
“Persaingan akan selalu ada dimanapun anda berada. Maka dari itu
persiapkanlah diri anda dengan bekal pengetahuan dan kekuatan mental yang
cukup, agar tak terkikis oleh kerasnya kehidupan”. Ungkapan ini sangat tepat
untuk mengambarkan keadaan sosial yang terjadi saat ini. Mengingat kondisi
Indonesia yang diperkirakan akan mendapat bonus demografi pada tahun 202020301. Hal ini merujuk kepada pemberdayaan sumber daya manusia yang harus
diolah dengan baik agar tidak terjadi pengangguran secara kontinu. Pertanyaannya
adalah inovasi apa yang dibutuhkan dalam bidang pendidikan untuk mencetak
SDM Indonesia dengan produktivitas yang tinggi sehingga dapat memanfaatkan
bonus demografi?
Bonus Demografi
Bonus demografi adalah bonus yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari
besarnya proporsi penduduk produktif (usia 15-64 tahun) dibandingkan dengan
usia non-produktif dalam evolusi kependudukan yang dialaminya 2. Tetapi bonus
demografi ini terjadi hanya sekali3 dalam setiap peradaban bangsa, sehingga
peristiwa ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga dapat menghasilkan
sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidang sains-teknologi serta
bidang sosial-humaniora.
Menghadapi Bonus Demografi
Upaya-upaya untuk memanfaatkan bonus demografi ini telah dilakukan oleh
pemerintah yaitu pengelolaan SDM dengan program Keluarga Berencana (KB),
menciptakan beberapa lapangan kerja dengan mendatangkan investor asing untuk
memperkuat investasi dalam negeri, kerjasama bilateral dengan negara-negara se1 ANTARA, News “BKKBN: Indonesia Mendapat Bonus Demografi pada 2020”. September 20,
2016. http://www.antaranews.com/print/145637/bkkbn-indonesia-mendapat-bonus-demografipada-2020
2 www.bkkbn.go.id/
3 Razali, (BPS). 2014 “Proyeksi Penduduk, Mercusuar Pembangunan Negara”. September 18,
2016 https://www.bps.go.id/KegiatanLain/view/id/85
3
asia tenggara yang dikenal dengan istilah “Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA)”4.
Dilain sisi, banyak pihak yang menganggap upaya pemerintah belum
maksimal5. Kalau kita amati data dibawah yang dikeluarkan oleh BPS dari tahun
2013-2015 menunjukkan eksistensi pemerintah dalam mengatasi permasalahan
pengangguran masih perlu perhatian khusus.
Seperti yang diungkapkan oleh Ketua Persatuan Advokat Indonesia, Otto
Hasibuan, bahwa tenaga ahli Indonesia belum siap bersaing dengan tenaga ahli
asing. Ketakutan ini diarahkan pada ketimpangan keahlian yang dimiliki oleh para
tenaga ahli Indonesia, mengingat akan bersaing dengan para tenaga kerja asing
sebagai konsekuensi kebijakan MEA.6
Apalagi terdapat 8 profesi7 yaitu Insinyur atau Sarjana Teknik, Arsitek, Tenaga
Pariwisata, Akuntan, Dokter Gigi, Tenaga Survei, Praktisi Medis, dan Perawat
yang dibuka untuk masyarakat ASEAN. Akibatnya, jumlah pengangguran dari
kalangan masyarakat berpendidikan tinggi di Indonesia dapat meningkat. Hal ini
4 ANTARA, News “Pemerintah umumkan kebijakan ekonomi VIII sambut MEA”. September 19,
2016 http://www.antaranews.com/berita/536285/pemerintah-umumkan-kebijakan-ekonomi-viiisambut-mea
5 Waluyo, Andylala. “Berbagai Kalangan Berharap Indonesia Siap Hadapi MEA 2016”. September
18, 2016
http://www.voaindonesia.com/a/berbagai-kalangan-berharap-indonesia-siap-hadapi-mea2016/3125826.html
6 Danarkusumo, Didi. “Apa Itu MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)” September 18, 2016
https://www.selasar.com/ekonomi/apa-itu-mea-masyarakat-ekonomi-asean
7 Ibo, Ahmad. “8 Profesi yang Bersaing Ketat dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN” September 19, 2016
http://lifestyle.liputan6.com/read/2403668/8-profesi-yang-bersaing-ketat-dalam-masyarakat-ekonomi-asean
4
disebabkan rendahnya kualitas tenaga kerja yang dihasilkan oleh pendidikan
Indonesia.8
Selain itu, persaingan ini akan semakin berat mengingat Indonesia akan
dihadapkan oleh persaingan dagang melawan Thailand yang ahli dalam segi
kualitas, harga, dan packaging (kemasan).9
Sedangkan disisi lain, munculnya risiko ketenagakerjaan bagi Indonesia.
Dilihat dari sisi pendidikan dan produktivitas Indonesia masih kalah bersaing
dengan tenaga kerja yang berasal dari Malaysia, Singapura, dan Thailand
membuat Indonesia berada pada peringkat keempat di ASEAN.10 Sehingga
dibutuhkan inovasi di bidang tertentu untuk meningkatkan produktivitas SDM
Indonesia.
Inovasi Bidang Pendidikan
Inovasi dalam bidang pendidikan secara berkala ini sangat dibutuhkan untuk
mencetak SDM Indonesia dengan produktivitas yang tinggi. Adapun inovasi
tersebut adalah pembelajaran sejak jenjang sekolah dasar dan sekolah
menengah pertama yaitu:
1. Pendidikan Moral Etika
Hal ini sangat penting karena negara-negara ASEAN terkenal dengan
budaya high-context11. Sehingga pada jenjang ini diharapkan dapat
mencetak generasi awal yang beretika baik. Dalam hal pendidikan moral
etika dapat dilatih dengan pembelajaran menghargai orang lain, sopan
santun terhadap sesama, tidak menyontek saat ujian, berkata baik dan
jujur, membantu orang yang membutuhkan, menghargai lawan bicara, dan
lainnya.
2. Pendidikan Time Management
8 Rayanti, Dina. “Ini 3 Masalah yang Bakal Dihadapi RI Saat MEA Dimulai” September 20, 2016
https://finance.detik.com/ekonomi-bisnis/3107895/ini-3-masalah-yang-bakal-dihadapi-ri-saat-mea-dimulai
9 Septian, Deni. “2 Negara Ini Paling Ditakuti Pengusaha RI Saat MEA” September 18, 2016
http://bisnis.liputan6.com/read/2381156/2-negara-ini-paling-ditakuti-pengusaha-ri-saat-mea
10 Iqbal, Muhammad. “Indonesia Hanya Menduduki Peringkat Empat di ASEAN” September 19, 2016
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/13/05/24/mnadgu-indonesia-hanya-menduduki-peringkat-empat-di-asean
11 Nugraha, Oki. “Efek Media Massa dalam Budaya Konteks Tinggi dan Konteks Rendah” September 21, 2016
https://okinugraha.wordpress.com/2008/08/10/efek-media-massa-dalam-budaya-konteks-tinggi-dan-konteks-rendah/
5
Hal ini sangat dibutuhkan agar SDM Indonesia dapat menghargai waktu
dengan baik. Adapun cara untuk melatih time management dilakukan
dengan datang tepat waktu, mengumpulkan tugas tepat waktu, dan lainnya.
Selajutnya upaya pengembangan kualitas SDM pada jenjang sekolah menegah
atas yaitu:
3.
Pembelajaran Bahasa-Bahasa Asing
Dalam hal ini yang dimaksud dapat menguasai bahasa-bahasa pengantar
negara-negara se-Asia Tenggara. Sebab untuk berinteraksi secara luas
dibutuhkan pemahaman yang baik terhadap lawan bicara. Contohnya
Malaysia menggunakan bahasa melayu dalam kesehariannya, sehingga
untuk berinteraksi secara luas dengan masyarakat Malaysia diwajibkan
memahami bahasa mereka. Karena tidak semua orang Malaysia menguasai
bahasa Internasional. Dalam pelatihan bahasa memiliki berbagai cara yaitu
memasukan
bahasa
negara-negara
ASEAN
dalam
kurikulum
pembelajaran, kursus bahasa, membuat gerakan sadar bahasa asing, dan
mempraktikan berbahasa asing dalam keseharian, serta mendatangkan
4.
native speaker sehingga masyarakat dapat berinteraksi secara langsung.
Pembelajaran Kewirausahaan dan Agrobisnis
Hal ini juga diperlukan karena kualitas persaingan Indonesia dalam
berinovasi masih sangat rendah. Sehingga dalam skill ini bertujuan untuk
mengembangkan pola pikir kewirausahaan sejak dini, sehingga SDM
Indonesia terbiasa untuk bersikap mandiri. Sedangkan untuk pembelajaran
kewirausahaan dapat dilatih dengan pengenalan terhadap proses produksi,
proses pengemasan, proses distribusi, proses budidaya tanaman dan
hewan, sampai pembelajaran mengelola usaha kecil menengah (UKM).
Dan pada jenjang perguruan tinggi diharapkan dapat mengembangkan:
5. Pengembangan Soft Skill
Dalam pesaingan global soft skill-lah yang sangat berperan dalam
persaingan global, oleh karena itu, hal ini sangat dibutuhkan. Adapun soft
skill menurut Future of Job Report, World Economic Forum (2016)12 yang
12 World Economic Forum. “The 10 skills you need to thrive in the Fourth Industrial Revolution” September 20, 2016
http://fumec.org/v6/index.php?option=com content&view=article&id= 712:10-habilidades&catid=99:recursoshumanos&
Itemid=462&lang=en
6
dibutuhkan adalah (1) Problem Solving, (2) Critical Thinking, (3)
Creativity, (4) People Management, (5) Coordinating With Others, (6)
Emotional Intelligence, (7) Judgment and Decision Making, (8) Servive
Orientation, (9) Negotiation (10) Cognitive Flexiblity. Adapun upaya yang
dapat dilakukan oleh pihak pendidik untuk menguasai soft skill tersebut
adalah membelajaran mata kuliah, pelatihan organisasi, dan memberikan
seminar-seminar tentang soft skill. Sedangkan yang dapat dilakukan oleh
mahasiswa yaitu sosialisasi terhadap masyarakat setempat, bersifat mandiri
dalam menyelesaikan suatu permasalahan, mencoba berfikir secara
universal, berperan aktif dalam mengembangkan organisasi dan tidak
menjadi mahasiswa “Kupu-Kupu (Kuliah Pulang – Kuliah Pulang)”.
Oleh karena itu, untuk menghadapi bonus demografi yang diperkirakan akan
terjadi pada tahun 2020-2030 dan tantangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Dibutuhkan inovasi dalam bidang pendidikan yang dilakukan secara bertahap
mulai dari Pendidikan Moral Etika, Pendidikan Time Management,
Pembelajaran Bahasa-Bahasa Asing, Pembelajaran Kewirausahaan dan
Agrobisnis, hingga Pengembangan Soft Skill. Sehingga SDM Indonesia dapat
dapat bersaing secara global.
7
Referensi:
1. Jurnal
Agustin, Sri Sutrisnowati. dkk. (2014) Tantangan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Indonesia di Era Global
Arya Baskoro (Associate Researcher). 2015. “Peluang, Tantangan, dan Risiko Bagi
Indonesia Dengan Adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN.”
Hartono. 2001. Pengembangan Sumber Daya Manusia Untuk Pengelolaan
Sumber Daya Alam. Makalah Seminar IMAHAGI. Tanggal 27-30
September 2001 Unila Bandar Lampung.
Nur Ulwiyahu. 2014. Makalah. “Tantangan Dunia Pendidikan Menghadapi Pasar
Tunggal Asean 2015”
Pramudyo, Anung. (2014). Mempersiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia
Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN Tahun 2015 – Vol. II,
No. 2.
Utomo, P. (2014, November). Kesiapan Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja)
Bidang Konstruksi di Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi
ASEAN. Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum QISTI 7 (2), 85-97
2. Website
Abdul, Gadis. “5 Hal yang Harus Kamu Tahu Soal Masyarakat Ekonomi
ASEAN
(MEA)”
Retrieved
from
http://www.bintang.com/lifestyle/read/2404173/5-hal-yang-harus -kamutahu-soal-masyarakat-ekonomi-asean-mea
Althaf, 2010. IPM Indonesia Jauh Di Bawah Malaysia. http://arrahmah.com (Juli
14, 2011) Depdiknas, 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi III.
Balai Pustaka. Jakarta.
ANTARA, News. (2016) “BKKBN: Indonesia Mendapat Bonus Demografi pada
2020”. Retrieved from http://www.antaranews.com/print/145637/bkkbnindonesia-mendapat-bonus-demografi-pada-2020
Asean website, 2016. Retrieved from www.aseansec.org.
Badan Pusat Statistik (BPS) “Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2015”.
September 18, 2016 Retrieved from
http://www.bps.go.id/
website/brs_ind/brsInd-20151105121046.pdf
8
BisnisUKM.com. (2016) “5 KETERAMPILAN YANG HARUS DIMILIKI
CALON
PENGUSAHA
SUKSES”
Retrieved
from
http://bisnisukm.com/5-keterampilan-yang-harus-dimiliki-calonpengusaha-sukses.html
Bbc.com. “Apa yang harus Anda ketahui tentang Masyarakat Ekonomi Asean”
(September
17,
2016)
Retrieved
from
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/
2014/08/140826_pasar_tenaga_kerja_aec
Danarkusumo, Didi. “Apa Itu MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)” September
18, 2016 Retrieved from http://lifestyle.liputan6.com/read/2403668/8profesi-yang-bersaing-ketat-dalam-masyarakat-ekonomi-asean
Fauzi, Akhmat. “Implementasi Kemampuan Hard Skill, Soft Skill, dan
Entrepreneurship Mahasiswa dalam Menghadapi AEC” (September 18,
2016) Retrieved from
http://suaramahasiswa.com/implementasikemampuan-hard-skill-soft-skill-dan-entrepreneurship-mahasiswadalam-menghadapi-aec/
Infomahasiswa.com. (2016) “5 Keterampilan Dasar yang Wajib dimiliki
Mahasiswa di Era Digital” Retrieved from http://infomahasiswa.com/5keterampilan-dasar-yang-wajib-dimiliki-mahasiswa-di-era-digital/
Iqbal, Muhammad. “Indonesia Hanya Menduduki Peringkat Empat di ASEAN”
September
19,
2016
Retrieved
from
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/13/05/24/mnadguindonesia-hanya-menduduki-peringkat-empat-di-asean
Kemdikbud. (2016) “Pemerintah Siapkan Perangkat untuk Wajib Belajar 12
Tahun” Retrieved from http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2015/12/
pemerintah-siapkan-perangkat-untuk-wajib-belajar-12-tahun-4930-49304930
Liputan6.com. (2016) “Negara Ini Paling Ditakuti Pengusaha RI Saat MEA”.
Retrieved from http://bisnis.liputan6.com/read/2381156/2-negara-inipaling-ditakuti-pengusaha-ri-saat-mea
Mursid, Fauziah. “Ini Ciri-Ciri Daerah yang Raih Bonus Demografi” 2016.
Retrieved
from
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/03/26/nltqcq-iniciriciri-daerah-yang-raih-bonus-demografi
Nugraha, Oki. (2016) “Efek Media Massa dalam Budaya Konteks Tinggi dan
Konteks Rendah”
Retrieved
from
https://okinugraha.wordpress.com/2008/08/10/efek-media-massa-dalambudaya-konteks-tinggi-dan-konteks-rendah/
9
Pujiono, JS. “Keterampilan yang wajib dimiliki selepas kuliah” (September 19,
2016)
Retrieved
from
https://beritagar.id/artikel/gayahidup/keterampilan-yang-wajib-dimiliki-selepas-kuliah
Rahayu, Siti Mugi. (2016) “Keterampilan Di Abad 21 yang Wajib Dimiliki
Siswa (+2)” Retrieved from http://guraru.org/guru-berbagi/keterampilandi-abad-21-yang-wajib-dimiliki-siswa/
Rahmawan, Arry. (2016) “STUDENTPRENEUR TIPS: 6 Keterampilan yang
Wajib Dimiliki Entrepreneur” Retrieved from http://arryrahmawan.net/6keterampilan-yang-wajib-dimiliki-entrepreneur/
Rayanti, Dina. “Ini 3 Masalah yang Bakal Dihadapi RI Saat MEA Dimulai”
September 20, 2016 Retrieved from https://finance.detik.com/ekonomibisnis/3107895/ini-3-masalah-yang-bakal-dihadapi-ri-saat-mea-dimulai
Razali, (BPS). 2014 “Proyeksi Penduduk, Mercusuar Pembangunan Negara”.
September 18, 2016 https://www.bps.go.id/KegiatanLain/view/id/85
Teowira, Steffi. “8 profesi yang akan bersaing di Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA)”
(September
2016)
Retrieved
from
http://www.rappler.com/indonesia/117439-8-profesi-masyarakatekonomi-asean-mea
Tomohonkota.go.id. (2016). “Era MEA ASN Wajib Tingkatkan Kompetensi”
Retrieved
from
http://web.tomohonkota.go.id/era-mea-asn-wajibtingkatkan-kompetensi/
Waluyo, Andylala. “Berbagai Kalangan Berharap Indonesia Siap Hadapi MEA
2016”.
September
18,
2016
Retrieved
from
http://www.voaindonesia.com/a/berbagai-kalangan-berharap-indonesiasiap-hadapi-mea-2016/3125826. html
World Economic Forum. “The 10 skills you need to thrive in the Fourth
Industrial Revolution” September 20, 2016 Retrieved from
http://fumec.org/v6/index.php?option=
comcontent&view=article&id=712:10-habilidades&catid
99:recursos
humanos& Itemid=462&lang=en
www.bkkbn.go.id/
10