Kedudukan Hukum Akad Asuransi dalam Akad Pembiayaan Murabahah Nasabah BTPN Syariah MMS Majalengka Legal Position of Insurance Agreement in MMS Majalengka BTPN Syariah Customer Murabahah Financing Agreement

BTPN Syariah MMS Majalengka

Legal Position of Insurance Agreement in MMS Majalengka BTPN Syariah

Customer Murabahah Financing Agreement

1 2 Viddy Cariestya Genoveva 3 , E. Mulya Syamsul , Kurnia Rusmiyati

1,2,3. Prodi Ekonomi Perbankan Islam, FAI, Universitas Majalengka, Jl. KH. Abdul Halim 103 Majalengka, Indonesia.

Email: ViddyCG@yahoo.co.id .

Abstrak

Akad asuransi pada lembaga keuangan banyak dilakukan dengan tujuan melindungi resiko yang akan terjadi pada lembaga tersebut, perlakuan ini diambil atas dasar analisa resiko kelembagaan apabila terjadi gagal pengembalian seperti apa yang dilakukan dalam penyaluran keredit. Asuransi diadakan karena sifat pemberian pertolongan atas kejadian diluar dugaan, baik yang terjadi setelah berjalan ataupun terjadi pada waktu pelaksanaan kegiatan. Perlakuan demikian sengaja dilakukan agar resiko yang akan terjadi dapat teridentifikasi dan terencana dalam pengambilan keputusannya. Salah satu yang diambil oleh lembaga keuangan BTPN Syariah dengan mengikutsertakan nasabahnya masuk dalam program asuransi, ini ditawarkan agar resiko lembaga dan resiko nasabah dapat teratasi dengan baik. Dari akad yang ada, nasabah memperlakukan akad sepihak dan terjadi atas akad yang lain, sehingga memunculkan ketidak sesuaian terhadap hukum Islam.

Kata Kunci : Akad, Asuransi, Transaksi Muamalah, BTPN Syariah, Nasabah

Abstract

Insurance contracts at financial institutions are mostly carried out with the aim of protecting the risks that will occur in these institutions, this treatment is taken on the basis of institutional risk analysis if there is a failure of returns as what is done in the distribution of keredit. Insurance is held because of the nature of the provision of assistance for unexpected events, whether they occur after the walk or occur during the implementation of the activity. Such treatment is intentionally carried out so that the risks that will occur can be identified and planned in making decisions. One taken by the BTPN Syariah financial institution by including its customers in the insurance program, this is offered so that the institution's risks and customer risks can be resolved properly. From existing contracts, customers treat unilateral contracts and occur on other contracts, thus giving rise to incompatibility with Islamic law.

Keywords: Contract, Insurance, Muamalah Transaction, Sharia BTPN, Customer

Naskah masuk: 8-11-2018 Naskah diterima: 27-1102018

berupa kemungkinan bisa jadi bagi sebagian orang Asuransi merupakan salah satu lembaga sebagai sebuah tindakan yang sia-sia dan tidak keuangan modern yang bertugas melakukan bermanfaat sama sekali, tetapi bagi yang lain manajemen resiko yang mungkin dihadapi di masa mungkin sebuah tindakan yang sangat efektif untuk yang akan datang. Hal ini sangat menarik mengingat menghindari kerugian yang mungkin ditimbulkan. kemungkinan adalah sesuatu ketidakpastian

1. Pendahuluan

sebuah lembaga (uncertainty). Mengantisipasi sesuatu yang masih keuangan non bank yang tugasnya menanggung

Asuransi

merupakan merupakan

Syariah mengasuransikan yang mereka keluarkan. Namun sebagai calon nasabahnya (insurable risk) mengacu kepada pengguna, maka sudah sewajarnya jika kita personal risk (risiko pribadi) adalah risiko yang memahami dan mengenal dengan baik asuransi mempengaruhi kapasitas

Pihak

BTPN

atau kemampuan yang akan kita pilih dan gunakan. Hal ini akan seseorang memperoleh keuntungan. Contoh risiko membantu kita untuk mendapatkan manfaat dan seseorang yang mengakibatkan berkurangnya atau keuntungan yang maksimal atas penggunaan hilangnya kapasitas seseorang mendapatkan tersebut.

keuntungan. Dan ini sama seperti yang terjadi jika Beberapa tahun terakhir, asuransi syariah nasabah BTPNS meninggal dunia dan dia masih menjadi salah satu produk asuransi yang banyak mempunyai hutang sehingga hutangnya akan dibicarakan di kalangan masyarakat. Asuransi ini dilunasi oleh asuransi karena BTPNS tidak mau ada hadir untuk memenuhi kepentingan dan keinginan kerugian. Akan tetapi bagaimana hak nasabah banyak orang yang mengharapkan adanya sebuah mengenai asuransi apabila hutangnya dilunasi dan produk asuransi yang halal dan sesuai dengan tidak meninggal. ketentuan syariah dan tidak bertentangan dengan

Untuk mengurai apakah kegiatan yang nilai-nilai Islam.

dilakukan BTPN Syariah terhadap Nasabahnya Sebagai jaminan bahwa Asuransi berjalan pada dianggap baik atau tidak dan bahkan jauh lebih dari rel syariah adalah dengan hadirnya Dewan Syariah itu apabila di lihat dari sisi hukum islam yang Nasional (DSN) yang menjadi bagian dari mempunyai nilai konsekwensi dari setap kegiatan perusahaan asuransi itu, sehingga DSN dapat apakan halal, haram, makruh dan bahkan mubah. dengan

bahkan Oleh karena itu salah satu ketetapan yang dilakukan memastikan setiap fitur atau produk yang akan di melalui ijtihad. Melalui ijtihad itu pulalah dicari dan luncurkan berjalan sesuai dengan syariah. Menurut ditetapkan hukumnya. Untuk mengambil ketetapan DSN bahwa asuransi syariah adalah sebuah usaha hukum dengan menggunakan beberapa cara, antara untuk saling melindungi dan saling tolong menolong lain: Maslahah Mursalah/ untuk kemaslahatan di antara sejumlah orang, di mana hal ini dilakukan umum dan Melakukan interpretasi atau penafsiran melalui investasi dalam bentuk aset (tabarru) yang hukum secara analogi (metode kias).1 memberikan pola pengembalian untuk menghadapi

Adapun yang menjadi fokus dari pembahasan risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai ini pelaksanaan asuransi di BTPN Syariah dengan dengan syariah.

syariah, ketentuan beberapa akad yang ada dalam diberlakukan sebuah sistem, di mana para peserta pembiayaan di BTPN Syariah seperti akad akan menghibahkan sebagian atau seluruh murabahah, wadiah, dan asuransi. kontribusi yang akan digunakan untuk membayar

Dalam

asuransi

Semua nasabah BTPN Syariah yang mengambil klaim jika ada peserta yang lain mengalami pembiayaan PMD (Paket Masa Depan) merupakan musibah. Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa, di pemegang polis di perusahaan asuransi Allianz. dalam asuransi syariah, peranan dari perusahaan Karena pihak BTPN Syariah bekerja sama dengan asuransi hanyalah sebatas pengelolaan operasional Allianz. dan investasi dari sejumlah dana yang diterima saja.

Adapun beberapa ketentuan dalam akad Keberadaan Lembaga asuransi yang akan asuransi.Ketentuan dalam pelaksanaan keabsahan menjadi focus pembahasan ini adalah lembaga Asuransi, Firdaus mengemukakan, Fatwan Dewan asuransi yang tidak melayani sendiri anggota atau Syariah Nasional (DSN) menetapkan bahwa asuransi nasabahnya melainkan dengan bentuk kerjasama itu sah apabila sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada pihak lain yang mempunyai nilai kelembagaan berikut ini: sama atau tidak, dengan dasar kerjasama itu

Asuransi syariah (ta’min, takaful atau diharapkan dapat memberikan manfaat pada tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan masyarakat ketika terjadi musibah yang dialaminya. tolong menolong diantara sejumlah orang/pihak Lembaga yang di maksud adalah BTPN Syariah dengan program Paket Masa Depan (PMD). Dengan

program ini lembaga Asuransi bekerjasama dengan 1 Lubis, S. K. (2000). Hukum Ekonomi Islam. Sinar Grafika,

hal 81.

melalui investasi dalam bentuk aset dan atau

4. KAJIAN TEORITIS

tabarru yang memeberikan pola pengembalian

1. Pengertian asuransi

untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad Asuransi (insurance) sering juga diistilahkan (perikatan) yang sesuai dengan syariah.

dengan “pertanggungan”. Adapun pengertiannya Akad yang sesuai dengan syariah adalah yang dapat ditemukan dalam ketentuan Pasal 1 Undang- tidak mengandung penipuan (gharar), perjudian Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha (maisir), riba, penganiayaan (zhulum), suap Perasuransian. Dalam undang-undang tersebut (risywah) barang haram dan maksiat.

didefinisikan bahwa: asuransi atau pertanggungan Akad tijarah adalah semua bentuk akad yang adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih; dilakukan untuk tujuan komersial.

pihak penanggung mengikatkan diri kepada Akad tabarru adalah semua bentuk akad yang tertanggung dengan menerima premi asuransi, dilakukan untuk tujuan kabajikan dan tolong untuk

penggantian kepada menolong, bukan semata untuk tujuan komersial.

memeberikan

tertanggung karena kerugian, kerusakan atau Premi adalah kewajiban peserta asuransi untuk kehilangan keuntungan yang diharapkan atau memberi asuransi sesuai dengan kesempatan dalam tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang akad.

mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul Klaim adalah hak peserta asuransi yang wajib dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk diberikan oleh perusahaan asuransi sesuai dengan memberikan suatu pembayaran yang didasarkan

kesepakatan dalam akad. 2 atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. 4

Mengenai ketentuan hukum asuransi pada

umumnya, dalam syariat islam dikategorikan Metodel penulisan yang digunakan dalam kedalam masalah-masalah ijtihad. Sebab tidak ada pembahasan ini adalah metode kualitatif, metode penjelasan resmi baik dalam A-Qur’an maupun ini

2. METODE PENELITIAN

pendekatan filsafat Hadist. Disamping itu para imam mazhab juga tidak postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada memberikan pendapatnya tentang hal tersebut, kondis obyek yang alamiah, (sebagai lawannya sebab ketika itu masalah perasuransian belum adalah eksperimen) dimana penelitian adalah dikenal. sebagai instrumen kunci, pengembalian sampel

didasarkan

pada

K.H. Ahmad Azhar Basyir, M.A mengungkapkan sumber data dilakukan secara pruposive dan bahwa perjanjian asuransi adalah hal yang baru dan sowbaal, teknik pengeumpulan dengan trianggulasi belum pernah terjadi pada masa Rasulullah SAW (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan para sahabat, serta tabiin. Di dunia Barat dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan asuransi pertama kali dikenal pada tahun 1182.

makna dari generalisai. 3 Waktu itu orang-orang Yahudi diusir dari Prancis untuk menjamin risiko barang-barang mereka yang

3. OBJEK KAJIAN

diangkut keluar lewat laut.5

Objek kajian dalam pembahasan ini adalah Sementara itu, untuk Indonesia, perusahaan “Akad Asuransi Pada Nasabah BTPN Syariah MMS asuransi yang pertama kali berdiri adalah Majalengka Dalam Perspektif Fiqh Muamalah” Batavianche zee & Brand Assurantie Maatschappij merupakan pelaksanaannya akadnya, karena dalam pada tahun 1843. Hingga pecah Perang Dunia II, pelaksanaannya ada beberapa pihak yang terlibat, perusahaan asuransii di Indonesia umumnya masih diantaranya pihak BTPN Syariah yaitu karyawan berada di tangan pihak asing, seperti Inggris, BTPN Syariah selaku perantara antara pihak bank, Belanda, dan lain-lain, baik sebagai perusahaan pihak asuransi dan juga ada pihak nasabah yaitu yang bersiri sendiri maupun perwakilan dari pihak tertanggung.

perusahaan asing. Ada dua perusahaan asuransi nasional di Indonesia yang berasal dari masa sebelum perang, yaitu Bumiputra dan Lloyd

Indonesia. 6 Sekarang perusahaan asuransi di

2 Nawawi, I., & Naufal, Z. A. (2012). Fikih muamalah klasik dan kontemporer: hukum perjanjian, ekonomi, 4 Lubis, S. K. (2000). Hukum Ekonomi Islam, cet. ke 2.

bisnis, dan sosial. Ghalia Indonesia. Hal 306.

Jakarta: Sinar Grafika. Hal 79

3 Sugiyono, D. R. (2000). Metode Penelitian. Bandung: CV

5 Suhrawardi, Ibid, hal 81

Alvabeta. Hal 13.

6 Suhrawardi, Ibid, hal 79

Indonesia semakin banyak, ada beberapa asuransi untuk menghilangkan lapar dan mengamankan asing yang mulai banyak ditemui dan didengar oleh mereka dari ketakutan. masyarakat Indonesia yang terdiri dari dua sistem

Dari pengertian di atas, yang paling tepat untuk yaitu asuransi konvensional dan asuransi syariah. mendefinisikan istilah at-tamin, yaitu: “men-ta’min- asuransi kedalam kontek asuransi Islam terhadap kan sesuatu, artinya: seseorang membayar/ beberapa istilah antara lain takaful, at’ta-Tamin dan menyerahkan sejumlah uang iuran untuk agar ia Islamic Insurance. At’ta-taminberasal dari kata atau ahli warisnya mendapatkan sejumlah uang amanah

perlindungan, sebagaimana yang telah disepakati, atau untuk ketenangan, rasa aman serta bebas dari rasa takut. mendapatkan ganti terhadap hartanya yang hilang, Istilah menta’minkan sesuatu berarti seseorang dikatakan “seseorang mempertanggungkan atau memberikan uang cicilan agar ia atau orang yang mengasuransikan

yang

memberikan

hidupnya, rumah atau ditunjukan menjadi ahli warisnya mendapatkan 10 mobilnya”

ganti rugi atas hartanya yang hilang. Pihak yang Imam at-Thobari, menjelaskan maksud firman menjadi penanggung asuransi disebut mu’amin dan Allah artinya “yang telah memberikan makanan pihak menjadi tertanggung disebut mu’amman lahu kepada mereka untuk menghilangkan lapar”. Yakni, atau musta’min.

memberikan kepada mereka setelah sebelumnya Asuransi disebut pula takaful, ta’min ,atau merasa kelaparan. Kemudian firman Allah artinya tadhamun, yaitu suatu usaha saling melindungi dan “dan mengamankan mereka dari ketakutan”. Ibnu saling tolong menolong di antara sejumlah orang Abbas menafsirkan bahwa kedua anugrah ini lain melalui investasi dalam bentuk,aset atau diberikan setelah Nabi Ibrahim berdoa yang artinya: tabarru melalui akad sesuai dengan syariah. ya Tuhanku jadikanlah negeri ini, negeri yang aman Pendapat lain dikemukakan oleh Fachrudin (1985) sentosa, dan berikanla rezeki dari buah-buahan dikutip oleh Ismail Nawawi dalam bukunya , dia 11 kepada penduduknya (QS. Al-Baqarah, 2:126).

mengatakan bahwa yang dimaksud dengan asuransi Dr. Mohammad Muslehuddin, dalam disertasi adalah suatu perjanjian keberuntungan. 7

doktornya yang menjadi salah satu buku Adapun pengertian Asuransi menurut KBBI referensinya utama Islamic Insurance di dunia (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Asuransi adalah Islam, mengatakan, tujuan asuransi syariah adalah pertanggungan (perjanjian antara dua pihak, pihak untuk mengadakan persiapan dalam mengahadapi yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak kemungkinan kesulitan yang dihadapi leh manusia yang lain berkewajiban memberikan jaminan dalam kehidupan mereka. Asuransi syariah, sepenuhnya kepada pembayar iuran apabila terjadi menurutnya pada awalnya adalah suatu kelompok sesuatu yang menimpa pihak pertama atau barang yang bertujuan

membentuk arisan untuk miliknya sesuai dengan perjanjian yang dibuat). 8 meringankan beban keuangan individu dan Asuransi menurut kamus Al-Munawwir, yaitu 12 menghindari kesulitan pembiayaan.

ad-dhaman; jaminan, tanggungan/ at-Takaful; Secara ringkas dan umum, konsep asuransi pertanggungan yang berbalasan, hal saling syariah adalah persipan yang dibuat oleh menanggung/ al-Mukafilu: mu’ahidu makfulu’; yang sekelompok orang yang masing-masing menghadapi

mengadakan perjanjian yang dijamin, ditangung. 9 kerugian kecil sebagai suatu yang tidak dapat Selain itu dalam bahasa Arab asuransi disebut at- diduga. Apabila kerugian itu menimpa salah satu tamin, penanggung disebutmuaman lahu atau dari mereka yang menjadi anggota perkumpulan musta’min. At-tamin diambil dari kata amana tersebut, maka kerugian itu akan ditanggung secara memilki arti memberi perlindungan, ketenangan, bersama-sama. rasa aman dan bebas dari rasa takut, sebagaimana

Dalam islam sebenarnya yang menjadi dalam firman Allah QS. Quraisy: 40 Artinya :Dialah kebutuhan mendasar bagi masyarakat adalah al Allah yang telah memberi makanan kepada mereka kifayah (kecukupan) dan al amnu (keamanan).

Sebagaimana firman Allah SWT: “Dialah Allah yang mengamankan mereka dari kesulitan”, sehingga

7 Nawawi, I., & Naufal, Z. A. (2012). Fikih muamalah klasik dan kontemporer: hukum perjanjian, ekonomi, 10 Sula, M. S. (2004). Asuransi syariah: life and general:

bisnis, dan sosial. Ghalia Indonesia. Hal 301. konsep dan sistem operasional. Gema Insani.

http//kbbi.web.id/asuransi 11 Sula, M. S. (2004). Asuransi syariah: life and general: 9 Al-Munawir, A. W. (1984). Kamus Arab Indonesia.

konsep dan sistem operasional. Gema Insani. Yogyakarta: al-Munawir.

12 Ibid 12 Ibid

a. Al-Qur’an

lapar merupakan bentuk keamanan, mereka Al-Qur’an merupakan sumber utama hukum menyebutnya dengan al amnu al qidza’i (aman islam yang di turunkan Allah, dimana seorang konsumsi). Dari prinsip tersebut Islam mengarahkan mujtahid harus mendahulukan nash-nash al-Qur’an kepada umatnya untuk mencari rasa aman baik sebagai dasar penetapan hukum sebelum sebelum untuk dirinya sendiri di masa mendatang atau untuk mempergunakan sumber hukum lainnya. Begitu keluarganya sebagaimana nasihat Rasulullah juga dalam penetapan fatwa, al-Qur’an merupakan kepada Sa’ad bin Abi Waqash agar mensedekahkan dasar pertimbangan pertama sebelum beralih pada sepertiga hartanya saja. Selebihnya ditinggalkan yang lainnya. Apabila hukum permasalahan yang untuk keluarganya agar mereka tidak menjadi dicari tidak ditemukan dalam al-Qur’an, maka beban masyarakat. 13

barulah mujtahid tersebut mempergunkana dalil Al-Fanjari mengartikan thadhamun, takful, at- 16 yang lain.

ta’min atau asuransi syariah dengan pengertian Asuransi yang kita kaji sekarang ini adalah saling menanggung atau tanggung jawab sosial. Ia bagian dari fiqh muamalah yang dibangun atas juga membagi ta’min at-taawuniy, ta’min al tijari, prinsip: “segala sesuatu boleh dilakukan, selama dan 17 ta’min al hukumiy.Agustianto Minka tidak ada larangan untuk itu.”

menjelaskan pengertian at-ta’min atau asuransi Dalil yang menjadi landasan hukum asuransi syariah sambil mengutip beberapa pendapat ulama syariah adalah firman Allah dalam Alquran di bawah mengatakan, padanan kata asuransi adalah ta’min ini, Al- Hasyr : 18. Artinya: Hai orang-orang yang kata

yu’manu beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah (mengasuransikan). Dalam kamus Bahasa Arab Setiap diri memperhatikan apa yang telah ditemukan kata kerja amana, yu’muna, ta’minan diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan berarti doa. Kata amiyna artinya perkenalkanlah bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah

atau laksanakanlah. Dalam konteks ini tidak ada 18 Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. hubungan antara arti secara bahasa dengan

Dan selanjutnya surat Al-Maidah ayat 1. Hai pemakaiannya secara hukum, karena secara hukum orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad asuransi adalah perjanjian keuangan. Abdul Latif itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali Mahmoud al Mahmoud, dalam bukunya “At-Ta’min yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian Al-Ijtima’i fi Dhaui Syari’ati Al-Islamiyah” itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika mengumpulkan sejumlah asrti, yang pertama: kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Amanah lawan kata khianat, artinya adalah “hati Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dapat menerima”; yang kedua mempercayai. 19 dikehendaki-Nya.

Makna kedua hampir sama. Ada sejumlah kata-kata lain yang terambil dari kata amana ini, diantaranya

b. As-Sunnah (Hadist)

adalah, al amana, wal aminu, wal amanatu artinya Pada dasarnya setiap perkara muamalah aman, lawan dari takut. 14 merupakan hal yang mubah seperti terdapat pada

Menurut Pasal 26 Weetbook Koophandel (Kitab fatwa DSN tentang dasar hukum dari hadist Undangan-Undang Perniagaan) bahwa yang rasulullah dalam penetapan hukum asuransi pada dimaksud dengan

suatu akad tabarru, seperti di bawah ini : persetujuan yang meyetujui bahwa pihak yang

asuransi

adalah

ْن ِﻣ ًﺔ َﺑ ْر ُﻛ ٍمِﻠ ْﺳ ُﻣ ْﻧ ِﻣ َﺟ ﱠر َﻔ ْﻧ َﻣ : َل ﺎ َﻗ ، َمﱠﻠ َﺳ َو ِﮫْﯾَﻠَﻋ ُﷲ ﻰ ﱠﻠ َﺻ ِﷲ ِل ِو ُﺳ َر ِن َﻋ meminjam berjanji kepada pihak yang dijamin

ِن ْو َﻋ ﻲ ِﻓ ُﷲ َو ِﺔَﻣﺎَﯾِﻘْﻟا ِم ْوَﯾ ِب َر ُﻛ ْن ِﻣ ًﺔ َﺑ ْر ُﻛ ُﮫْﻧَﻋ ُﷲ َج ﱠر َﻓ ، ﺎَﯾْﻧﱡدﻟا ِب َر ُﻛ untuk menerima sejumlah uang premi sebagai

.( ٍة َرْﯾ َرُھ ﻲ ِﺑ َأ ْن َﻋ ٌمِﻠ ْﺳ ُﻣ ُها َو َر ) ِﮫْﯾِﺧَأ ِن ْو َﻋ ﻲ ِﻓ ُد ْﺑ َﻌ ْﻟ ا َن ﺎ َﻛ ﺎ َﻣ ، ِد ْﺑ َﻌ ْﻟ ا penggatian kerugian, yang mungkin akan diderita Artinya: “Barang siapa melepaskan dari seorang oleh yang dijamin karena akibat dari suatu peristiwa muslim suatu kesulitan di dunia, Allah akan

yang belum jelas akan terjadi. 15

16 Syafe'i, R., & Syafe'i, R. (2007). Ilmu Ushul Fiqih. Dan

2. Landasan Hukum Asuransi

Sula, M. S. (2004). Asuransi syariah: life and general: konsep dan sistem operasional. Gema Insani

Ibid 17 Sula, M. S. (2004). Asuransi syariah: life and general: 14 Ibid.

konsep dan sistem operasional. Gema Insani

Nawawi, I., & Naufal, Z. A. (2012). Fikih muamalah 18 Departemen Agama, R. I. (1989). al-Qur’an dan klasik dan kontemporer: hukum perjanjian, ekonomi,

Terjemahnya. Semarang: Toha Putra. bisnis, dan sosial. Ghalia Indonesia. Hal 301.

19 Ibid.

melepaskan kesulitan darinya pada hari kiamat; yang tidak bersifat dan bukan untuk dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama

tujuan komersial.

ia (suka) menolong saudaranya” (HR. Muslim dari

20 b. Tijarah, Akad antara peserta secara Abu Hurairah). kolektif atau secara individu dan

Selain itu berdasarkan hukum kaidah fikih perusahaan dengan tujuan komersial. asuransi merupakan sesuatu hal baru dan termasuk

c. Wakalah bil Ujrah, Akad pemberian ke dalam perkara muamalah, perbuatan muamalah

pada dasarkan dibolehkan seperti kaidah di bawah kuasa kepada perusahaan sebagai wakil ini yang menjelakan bahwa:

peserta untuk mengelola dana tabarru’ dan/atau dana investasi peserta, sesuai

. ﺎَﮭُﻣْﯾ ِر ْﺣُﯾ ْن َأ ﻲ َﻠ َﻋ ٌلْﯾِﻟَد ﱡلُدَﯾ ْن َأ ﱠﻻ ِإ ُﺔ َﺣ ﺎ َﺑ ِ ْﻹ ا ِت َﻼ َﻣ ﺎ َﻌ ُﻣ ْﻟ ا ﻲ ِﻓ ُل ْﺻ َﻷ ا kuasa atau wewenang yang diberikan, Artinya:“Pada dasarnya, semua bentuk mu’amalah

dengan imbalan berupa ujrah (fee). boleh dilakukan kecuali ada dalil yang

d. Mudharabah, Akad kerja sama yang mengharamkannya.”

memberikan kuasa kepada perusahaan Kaidah fiqih selanjutnya:

sebagai mudharib

untuk mengelola

investasi dana tabarru’ dan /atau dana Artinya: “Segala mudharat harus dihindarkan

21 Investasi peserta, sesuai kuasa atau sedapat mungkin.”

wewenang yang diberikan, dengan imbalan Perkara muamalah yang baru bisa dilaksanakan

berupa bagi hasil (nisbah) yang besarnya apabila mendatangkan mashlahat, dan menjauhkan

telah disepakati sebelumnya. dari perkara yang salah (madharat).

e. Mudharabah Musytarakah , Akad kerja Hasil ijtihad di Indonesia adalah Fatwa DSN

sama yang memberikan kuasa kepada MUI. Dalam proses penetapan fatwa ini, DSN MUI

perusahaan sebagai mudharib untuk menggunakan tiga pendekatan, yaitu (1) nash

investasi dana tabarru’ qath’i, pedekatan qauli dan pendekatan manhaji.

mengelola

dan/atau dana investasi peserta, yang Ketiga pendekatan inilah yang dijadikan dasar, bagi digabungkan dengan kekayaan perusahaan, para ulama dari berbagai disiplin ilmu yang sesuai kuasa atau wewenang yang tergabung dalam DSN MUI dalam melakukan kajian, diberikan, dengan imbalan berupa bagi hasil sehingga melahirkan sejumlah fatwa mengenai akad

besarnya ditentukan dalam transaksi bisnis berbasis syariah.. Landasan

(nisbah)

yang

berdasarkan komposisi kekayaan yang hukum asuransi didasarkan Fatwa DSN mengenai

telah disepakati akad tabarruNO:53/DSN-MUI/III/2006.

Selain metode-metode tersebut, secara umum

A.

penetapan fatwa harus pula memperhatikam

4. Pandangan Ulama terhaadap Asuransi

kemashlahatan umum (mashalih ‘ammah) dan

22 Asuransi dalam pandangan ajaran isalam maqashid al-syariah. termasuk masalah ijtihdiyah, artinya hukumnya

23 perlu dikaji sedalam mungkin karena tidak

3. Akad-Akad dalam Asuransi

dijelaskan oleh Alquran dan sunah secara eksplisit.

a. Tabarru’, Akad hibah dalam bentuk Para Imam mujtahid, seperti Abu Hanifah, Imam pemberian dana dari satu peserta Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad bin Hambal dan kepada dana tabarru’ untuk tujuan para mutahid yang semasa dengannya tidak tolong menolong di antara para Peserta, memberikan fatwa mengenai asuransi, karena pada

masanya asuransi belum dikenal yang dikutip dari Hendi Suhendi oleh Ismail Nawawi. 24 Selanjutnya,

20 Sula, M. S. (2004). Asuransi syariah: life and general:

disebutkan oleh Suhendi bahwa di kalangan ulama

konsep dan sistem operasional. Gema Insani. Hal 165

atau cendikawan muslim terdapat empat pendapat

21 Mubarok, J. (2002). Kaidah fiqh: sejarah dan kaidah

tentang hukum asuransi, yaitu sebagai berikut.

asasi. Rajagrafindo Persada. 22 Sula, M. Ibid.

23 Mengenai Industri Asuransi Syariah di Indonesia dalam Pelatihan training of Trainers industri Keuangan Non 24 Nawawi, I., & Naufal, Z. A. (2012). Fikih muamalah

Bank (IKNB) Syariah, Bandung 31 Oktober sampai 02 klasik dan kontemporer: hukum perjanjian, ekonomi, November 2018.

bisnis, dan sosial. Ghalia Indonesia.

1. Mengharamkan asuransi dalam segala macam

dilakukan untuk dang bentuk seperti sekarang ini, termasuk

- Operasi

asuransi

kemasalahatan umum dan kepentingan asuransi jiwa. Kelompok ini antara lain Sayyid

bersama, dan.

Sabiq yang di ungkapkan dalam kitabnya Fikih - Asuransi menjaga banyaknya manusia dari As-Sunnah, Abdulah al-Qalqili, Muhammad

kecelakaan harta benda, kekayaan dan Yusuf al-Qardhawi, dan Muhammad Bakhit al-

kepribadian.

Muth’i. Alsannya adalah : Dengan alasan-alasan di atas, asuransi

a. Asuransi pada hakikatnya sama dengan dianggap membawa manfaat bagi pesertanya dan judi

perusahaan asuransi secara bersamaan. Prakitik

b. Mengandung unsur tidak jelas dan tidak atau tindakan yang dapat mendatangkan pasti

kemaslahatan orang banyak dibenarakan oleh

c. Mengandung unsur riba/rente

agama.

d. Mengandung unsur eksploitasi karena apabila pemegang polis tidak bisa

5. PEMBAHASAN

melanjutkan pembayaran preminya, bisa

A. Akad Asuransi BTPN Syariah di MMS

hilang atau dikurangi uang premi yang

Majalengka

telah dibayarkan

a. Akad asuransi berdasarkan kebijakan

2. Memperbolehkan semua asuransi dalam

perusahaan.

praktiknya dewasa

BTPN Syariah mempunyai satu produk dikemukakan oleh Abdul Wahab Khalaf, pembiayaan, yaitu Paket Masa Depan (PMD) Mustafa Ahmad Zarqa, Muhammad Yusuf dengan menggunakan akad murabahah yang di Musa. Alasan–alasan yang dikemukakan dasarkan pada Kebijakan Operasional PMD KO. 101- mereka adalah: 25

001 Versi: 2.0/1216. Dalam pembiayaan akad - Tidak ada nash Alquran maupun nash hadis murabahah tersebut terdapat dua akad yang yang melarang asuransi.

mengikat di dalamnya yaitu akad wadiah dan akad - Kedua pihak yang berjanji (asurador dan asuransi. Akad murabahah berupa produk yang mempertanggungkan) dengan penuh pembiayaan untuk nasabah dan wadiah adalah akad kerelaan menerima operasi ini dilakukan tabungan untuk nasabah yang menyimpan uangnya, dengan memikul tanggung jawab masing- sedangkan asuransi adalah akad yang secara tidak masing.

langsung terikat dalam akad murabahah, yaitu - Asuransi tidak merugikan salah satu atau dimana apabila nasabah atau suami nasabah kedua belah pihak dan bahkanasuransi meninggal mendapatkan klaim dari pihak BTPN menguntunkan kedua belah pihak.

Syariah. Karena nasabah mengalami pailit, seperti - Asuransi mengandung kepentingan umum, yang terdapat dalam Akad Pembiayaan Murabahah sebab premi-premi yang terkumpul dapat dan Ketentuan Umum Pembukaan Rekening diivestasikan (disalurkan kembali untuk Wadi’ah, “Jika nasabah meninggal, dinyatakan dijadikan modal) untuk proyek-peroyek pailit dan/atau di bawah pengampuan, maka yang produktif dan untuk pembangunan.

rekening hanya dapat ditutup dan dicairkan oleh - Asuransi merupakan akad mudharabah, ahli waris yang sah atau pihak yang ditunjukkan maksudnya asuransi merupakan akad kerja secara sah dan bank ini berhak untuk memeriksa sama bagi hasil antara pemegang polis kelengkapan serta keabsahan dokumen yang (pemilik modal) dan pihak perusahaan berlaku bagi penutupan atau pencairan atas

asuransi yang mengatur modal atas dasar 26 rekening tersebut”. bagi hasil (profit and loss sharing).

- Asuransi termasuk syrikha ta’awuniayah

b. Akad Murabahah

(perserikatan yang bertujuan untuk saling Akad pembiayaan murabahah dalam SOP BTPN tolong menolong).

Syariah dijadikan satu paket dengan akad wakalah, - Dianalogikan atau dikiaskan dengan sistem yaitu dimana pihak bank mewakilkan pembelian pensiun, seperti taspen.

barang kepada nasabah. Akad pembiayaan murabahah adalah pembiayaan syariah untuk

25 Nawawi, I., & Naufal, Z. A. Ibid.

26 SOP BTPN Syariah 26 SOP BTPN Syariah

diwajibkan untuk menyediakan uang muka disetujui oleh Bank kepada nasabah. Pembiayaan

pembelian barang.

murabahah diartikan sebagai pembiayaan yang

c. Bank menyetujui bahwa penyerahan barang diberikan kepada anggota nasabah dalam rangka

dilakukan oleh penjual secara langsung pemenuhan kebutuhan produksi, atas transaksi ini

kepada nasabah dengan harga jual sesuai BTPNS memperoleh sejumlah keuntungan (mark

yang tertera dalam aplikasi. up) yang telah disepakati antara pihak BTPNS dan

d. Nasabah dan bank menyatakan sepakat dan calon anggota. Produk pembiayaan murabahah

setuju bahwa bank mengambil keuntungan. dapat digunakan untuk:

e. Pembayaran oleh nasabah kepada bank

mengangsur dan (pembelian peralatan usaha) dan modal kerja

1. Usaha produktif yaitu keperluan investasi

dilakukan

secara

meyatakan berhutang kepada bank sesuai (pembelian bahan baku atau persediaan).

harga jual.

2. Namun demikian portofolio terbesar dalam

f. Pembayaran oleh nasabah kepada bank pembiayaan murabahah tetap pada usaha

dilakukan secara mengangsur selama jangka produktif ( perdagangan, home industry, dan

waktu sebagaimana tercantum dalam jasa).

aplikasi.

3. Selama nasabah masih mempunyai kewajiban barang ditambah margin keuntungan. Besarnya

Harga jual kepada anggota adalah harga beli

kepada bank berdasarkan akad ini, nasabah margin pembiayaan murabahah ditetapkan

berkewajiban untuk menabung sebesar 10% berdasarkan

(sepuluh persen) dari jumlah pembiayaan mempertimbangkan aspek persaingan. Untuk

murabahah atau sesuai dengan ketentuan yang memudahkan penerapan pembiayaan murabahah,

berlaku pada bank, dan tersebut ditempatkan penetapan harga jual dari BTPNS kepada anggota

dalam rekening yang tertuang dalam akad dapat disesuaikan dengan tabel angsuran

wadi’ah.

murabahah.

4. Untuk ketertiban dan kelancaran pemenuhan Akad pembiayaan murabahah di BTPN

kewajiban nasabah kepada bank termasuk Syariah didampingi dengan akad wakalah sehingga

namun tidak terbatas pada pembayaran menjadi akad yang digabungkan. Pihak bank

hutang pembiayaan murabahah dan/atau memberikan uang dengan menggunakan akad

keajiban lainnya yang terkait dengan murabahah untuk pembelian barang kepada

pembiayaan murabahah, nasabah memberikan nasabah dan nasabah menjadi wakil dari pihak

kuasa kepada bank untuk mendebet rekening, BTPN Syariah dengan menerapkan akad wakalah.

baik pada setiap tanggal angsuran maupun Akad pembiayaan murabahah di BTPN

tanggal lainnya sejumlah angsuran atau jumlah mempunyai beberapa ketentuan dan aturan dalam

kewajiban lainnya sampai lunas, yang mana pelaksanaannya, sebagaimana diatur dalam aplikasi

kuasa kuasa ini tidak dapat dicabut/ditarik adapun beberapa aplikasi atau ketentuan umum

kembali selama nasabah masih mempunyai adalah sebagai berikut:

kewajiban

pembayaran kepada bank

1. Nasabah telah mengajukan permohonan berdasarkan akad pembiayaan ini. pembiayaan murabahah kepada bank guna pembelian barang untuk kebutuhan nasabah

a. Akad Wadi’ah

dan selanjutnya bank menyetujui untuk Nasabah yang sudah mendaftarkan diri untuk menyediakan pembiayaan murabahah sesuai menjadi nasabah, wajib membuka rekening di BTPN dengan ketentuan dan syarat-syaratnya.

Syariah, rekening adalah simpanan nasabah pada

2. Pembiayaan murabahah oleh bank kepada bank dalam bentuk tabunganberdasarkan prinsip nasabah diatur dan akan berlangsung menurut wadiah yad dhamanah. Wadiah yad dhamanah prinsip-prinsip sebagai berikut:

yaitu akad penyediaan jasa di mana nasabah

a. Bank menyediakan pembiayaan murabahah menitipkan uangnya kepada bank dan bank dapat untuk pengadaaan barang sesuai kebutuhan memanfaatkan uang titipan tersebut untuk nasabah dengan harga beli.

berbagai keperluan bank dengan jaminan

b. Jumlah (flapond) pembiayaan murabahah mengembalikan uang titipan nasabah secara utuh adalah sebesar 100% (seratus persen) dari setiap saat ketika nasabah menghendakinya.

Adapun ketentuan dalam akad wadi’ah (rekening) dan bank ini berhak untuk memeriksa kelengkapan adalah sebagai berikut:

serta keabsahan dokumen yang berlaku bagi

1. Pembukaan rekening penutupan atau pencairan atas rekening • 27 Nasabah mengisi aplikasi dan memenuhi tersebut”.

segala persyaratan yang ditentukan bank dan efektif setelah disetujui bank.

B. Akad Asuransi Di BTPN Syariah MMS

• Atas rekening yang dibuka, bank akan

Majalengka dalam Perspektif Fiqih Muamalah

menerbitkan buku tabungan atau kartu

1. Akad Asuransi dalam perspektif fiqih

tabungan atas nama nasabah yang

Muamalah

merupakan bukti kepemilikan rekening BTPN Syariah merupakan sebuah bank yang (buku tabungan).

memberikan fasilitas simpan pinjam khusus untuk

2. Pendebitan dan pengkreditan rekening perempuan, yang menjadi nasabahnya. Terdapat • Nasabah wajib menempatkan dana pada akad dalam transaksi ini yaitu pinjaman bank sebesar minimal 10% (sepuluh persen) menggunakan akad murabahah dan simpanan

dari jumlah pembiayaan yang dilakukan menggunakan akad wadiah. Nasabah BTPN Syariah, setiap memperoleh fasilitas pembiayaan di Asuransikan oleh pihak BTPN Syariah dari bank, kecuali ditentukan oleh bank menggunkan jasa Asuransi Allianz Life Indonesia yang akan diinformasikan terlebih dahulu.

(Syariah).

• Pendebitan dan pegkreditan rekening Akan tetapi terdapat tiga akad dalam satu dilakukan secara tunai yang disetujui oleh transaksi, yaitu pada akad murabahah terdapat dua

bank berdasarkan instruksi tertulis atau akad yang saling mengikat yaitu akad wakalah dan media lainnya dari nasabah yang berlaku akad asuransi. Yang artinya terdapat multi akad pada bank.

(Hybrid contract).

• 28 Nasabah tidak dapat melakukam penarikan Dr. Aliudin Za’tary dalam buku Fiqh yang jumlahnya melebihi saldo yang Muamalah Al-Maliyah al-Muqaran mengatakan:

terdapat pada rekening, nasabah wajib “tidak ada larangan dalam syariah tentang meminta bukti traksaksi (dalam bentuk penggabungan dua akad dalam satu transaksi, baik salinan atau bentuk apapun yang akad pertukaran (bisnis) maupun akad tabrru. Hal ditentukan oleh bank) dari petugas bank ini berdasarkan keumuman dalil-dalil yang untuk memastikan bahwa

transaksi memerintahkan untuk memenuhi (wafa) syarat- dilakukan sesuai dengan instruksi nasabah.

syarat dan akad-akad”. Dengan demikian, hukum BTPN Syariah mempunyai satu produk multi akad adalah boleh.

pembiayaan, yaitu Paket Masa Depan (PMD) 29 Mayoritas ulama Hanafiyah, sebagian dengan menggunakan akad murabahah yang di pendapat ulama Malikiyah, ulama Syafi’iyah dan

dasarkan pada Kebijakan Operasional PMD KO. 101- Hanbali berpendapat bahwa hukum hybrid contract 001 Versi: 2.0/1216. Selain akad murabahah adalah sah dan diperbolehkan menurut syariat terdapat dua akad yang mengiringi yaitu akad islam. Ualam yang membolehkan beralasan bahwa wadiah dan akad asuransi. Akad murabahah berupa hukum asal dari akad adalah boleh dan sah, tidak produk pembiayaan dan wadiah adalah akad titipan diharamkan dan dibatalkan selama tidak ada dalil nasabah dalam tabungan, sedangkan akad asuransi hukum yang mengahramkan atau membatalkannya. menggunakan akad yang secara tidak langsung Kecuali

dua akad yang terikat dalam akad murabahah sebagai akad menimbulkan riba atau menyerupai riba. Dengan

menggabungkan

pembiayaan, dengan ketentuan apabila nasabah demikian, menurut Aliuddin, hanya macam bentuk atau suami nasabah meninggal mendapatkan klaim multi akad yang dilarang, yaitu pertama, dari pihak BTPN Syariah.

menggabungkan akad jual beli dan qardh, dan Karena nasabah mengalami pailit, seperti yang kedua

jual beli muajjal terdapat dalam Akad Pembiayaan Murabahah dan (cicilan/tanggung) dan jual beli mu’ajjal (cash) Ketentuan Umum Pembukaan Rekening Wadi’ah,

menggabungkan

“Jika nasabah meninggal, dinyatakan pailit dan/atau di bawah pengampuan, maka rekening 27 SOP BTPN Syariah

hanya dapat ditutup dan dicairkan oleh ahli waris 28 Sula, M. S. (2004). Asuransi syariah: life and general: yang sah atau pihak yang ditunjukkan secara sah konsep dan sistem operasional. Gema Insani. Hal 154 29

Ibid: Ibid:

9. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah dengan bay’i al-inah.

untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad Selanjutnya Aliuddin al-Za’tary 30 menulis jual beli murabahah harus dilakukan setelah

sebagai berikut; boleh menghimpun akad-akad yang barang, secara prinsip, menjadi milik bank. banyak dalam satu transaksi, baik akad-akad itu

Setelah pihak BTPN Syariah menggunakan sama hukum-hukumnya atau berbeda hukum- akad murabahah maka pihak BTPN Syariah akan hukumnya, yang penting masing-masing akad mewakilkan pembelian barang kepada nasabah. terpenuhi rukun dan syaratnya menurut syariah, Adapun pengertian wakalah adalah akad pemberian baik akad yang lazim maupun bukan, semua bentuk kuasa (muwakkil) kepada penerima kuasa (wakil) multi akad (hybrid contract) itu dibolehkan, dengan untuk melaksanakan suatu tugas (tawkil) atas nama

syarat: 32 pemberi kuasa.

1. Syariah tidak melarang penggabungan akad- Dalam mengimplementasikan perwakilan akad itu.

harus memenuhi rukun dan syarat sebagai berikut:

2. Penggabungan akad-akad itu tidak menjadi

1. Rukun wakalah

tawasul (jalan) kepada riba yang haram.

2. Shigah ijab qabul

3. Pihak yang berakad, pemberi kuasa (muwakkil) akad antara akad murabahah dan akad asuransi

Sehingga diketahui bahwa penggabungan

dan penerima kuasa (wakil) (tabarru) diperbolehkan/tidak ada larangan.

4. Objek akad, mandat untuk melaksanakan tugas Menurut fiqih muamalah selama tidak menyerupai

(tawkil).

dan menimbulkan riba.

5. Syarat-syarat wakalah

Berdasarkan Fatwa DSN NO: 04/DSN- • Syarat yang mewakilkan, haruslah seorang MUI/IV/2000 tentang Murabahah, ketentuan

pemilik yang dapat bertindak terhadap sesuatu umumnya adalah sebagai berikut: 31 yang ia wakilkan. Jika bukan sebagai pemilik

1. Bank dan nasabah harus melakukan akad yang dapat bertindak, perwakilannya tidak sah. murabahah yang bebas riba.

• Syarat yang mewakili, pihak yang mewakili

2. Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan adalah orang yang berakal. oleh syari’ah Islam.

• Syarat untuk hal yang diwakilkan (muwakkal

3. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga fih) adalah bahwa hal tersebut bukan tindakan pembelian barang yang telah disepakati

yang buruk.

kualifikasinya. Selain akad wakalah yang terdapat pada

4. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah pembiayaan akad murabahah terdapat pula akad atas nama bank sendiri, dan pembelian ini asuransi. Adapun ketentuan umum mengenai harus sah dan bebas riba.

Asuransi Syariah adalah sebagai berikut:

5. Bank harus menyampaikan semua hal yang

(ta’min,takaful, atau berkaitan dengan pembelian, misalnya jika

1. Asuransi

Syariah

taadhamun) adalah usaha saling melindungi pembelian dilakukan secara utang.

dan tolong-menolong di antara sejumlah

6. Bank kemudian menjual barang tersebut orang/pihak melalui investasi dalam bentuk kepada nasabah (pemesan) dengan harga jual

aset atau tabarru’ yang memberikan pola senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam

pengembalian untuk menghadapi risiko kaitan ini Bank harus memberitahu secara jujur

tertentu melalui akad (perikatan) yang sesui harga pokok barang kepada nasabah berikut

dengan syariah.

biaya yang diperlukan.

2. Akad yang sesuai dengan syariah yang

7. Nasabah membayar harga barang yang telah dimaksud pada poin (1) adalah yang tidak disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu

mengandung gharar (penipuan), maysir yang telah disepakati.

(perjudian), zhulum (penganiayaan), risywah

8. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan (suap), barang haram, dan maksiat. 33 atau kerusakan akad tersebut, pihak bank

3. Pada pelaksanaanya BTPN Syariah dan nasabah dapat mengadakan perjanjian khusus dengan

menggunakan akad tabarru untuk akad nasabah.

Ibid: hal 155 32 Ibid. 31 Fatwa DSN No. 04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang

33 Ali, Zainuddin, Hukum Asuransi Syariah, Jakarta, Sinar Murobahah

Grafika 2016. Hal 132.

asuransi. Akad tabarru adalah semua bentuk memerintahkan bahwa dalam setiap transaksi atau akad yang dilakukan dengan tujuan kebajikan melakukan akad harus ada keridhoan diantara dua

dan tolong-menolong. 34 Akan tetapi ada belah pihak yang berakad. Ayat ini menjadi dasar ketidaksesuaian

pelaksanaan untuk melakukan transaksi. Dan Al-Qur’an surat Al- pelaksanaanya.

dalam

Maidah ayat 2:

Didalam ketentuan umum Fatwa DSN Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, menjelaskan tentang:

janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan

1. Akad yang digunakan dalam asuransi. jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram,

2. Premi yang dibayar oleh nasabah. jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya,

3. Klaim yang diterima oleh nasabah. dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi

2. Pelaksanaan akad asuransi dalam perspektif Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan

fiqih muamalah

keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah

a. Didasarkan pada Al-Qur’an. menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. Berdasarkan penjelasan tentang akad dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada asuransi diatas, bahwa asuransi di BTPN Syariah sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi tidak sesuai dengan perspektif fiqih muamalah, hal kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat ini didasarkan pada Firman Allah SWT, yang aniaya (kepada mereka). dan tolong-menolonglah terdapat didalam Surah An-Nisa ayat 29: Artinya: kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa saling memakan harta sesamamu dengan jalan dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.” Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.

Penjelasan ayat di atas, yaitu: Ibnu Abbas, dan

dirimu. Mujahid, dan beberapa ulama lainnya mengatakan: Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang “yang dimaksud dengan aqad adalah perjanjian”

janganlah

kamu membunuh

kepadamu. 35 Ibnu jarir juga menceritakan adanya ijma’ tentang Penjelasan dari ayat di atas bahwasanya; hal itu. Ia mengatakan :“Perjanjian-perjanjian Allah melarang hamba-hamba-Nya yang beriman adalah apa yang mereka sepakati, berupa sumpah memakan harta sebagian mereka terhadap atau yang lainnya.” Ali bin Abi Thalhah mengatakan sebagian lainnya dengan cara yang bathil, yaitu dari Ibnu Abbas [ia berkata]: “yang dimaksud dengan berbagai macam usaha yang tidak syar’i dengan perjanjian tersebut adalah segala yang seperti riba, judi dan berbagai tipu daya. Sekalipun dihalalkan dan diharamkan Allah, yang difardlukan, pada lahiriyahnya cara-cara tersebut berdasarkan dan apa yang di tetapan Allah didalam Al-Qur’an keumuman hukum syar’i, tetapi diketahui oleh Allah secara keseluruhan, maka janganlah kalian

dengan jelas bahwa pelakunya hendak melakukan 37 mengkhianati dan melanggarnya.” tipu muslihat terhadap riba. Ali bin Abi Thalhah

Penejelasan (dan tolong-menolong kalian mengatakan “sesungguhnya Allah telah melarang dalam [mengerjakan] kebajikan dan takwa dan kita untuk memakan harta diantara kita dengan jangn tolong-menolong dalam berbuat dosa dan bathil. Sedangkan makanan adalah harta kita pelanggaran). Allah SWT. Memerintahkan kepada paling utama, untuk itu tidak halal bagi kita makan hamba-hamba-Nya yang beriman untuk saling di tempat orang lain, maka bagaimana dengan menolong dalam berbuat kebaikan, yaitu kebajikan seluruh umat manusia?” Cara yang bathil dan meninggalkan hal-hal yang mungkar: hal ini merupakan cara yang mampu merugikan salah satu dinamakan ketakwaaan. Allah SWT melarang pihak dan cara yang salah sehingga sesuatu yang mereka bantu-membantu dalam kebatilan serta

didapat dengan cara yang bathil tidaklah halal. 36 tolong-menlong dalam perbuatan dosa dan hal-hal Ayat diatas menjelaskan Allah SWT tidak 38 yang di haramkan.

menghendaki transaksi yang bisa merugikan salah Kedua Firman Allah di atas menjelaskan satu pihak atau mengambil keuntungan dengan tentang prinsip-prinsip asuransi di bawah ini: cara yang batil (salah). Dan Allah SWT

1. Tolong-menolong

Ibid. 37 Alquranmulia.wordpress.com/2014/10/16/tafsir-ibnu- 35 Ibid.

katsir-surat-al-maidah-ayat-1-2/amp/ 36 Terjemah al-Qur’an. Surat al-Maidah ayat 1-2.

38 http//www.ibnkatsironline.com.

2. Kerjasama Pelaksanaan akad asuransi berdasarakan

3. Kerelaan qawaid al-ahkam (ushul fiqih) merupakan suatu

4. Amanah 42 perbuatan muamalah, dan dikatakan bahwa:

5. Keadilan . ﺎَﮭُﻣْﯾ ِر ْﺣُﯾ ْن َأ ﻲ َﻠ َﻋ ٌلْﯾِﻟَد ﱡلُدَﯾ ْن َأ ﱠﻻ ِإ ُﺔ َﺣ ﺎ َﺑ ِ ْﻹ ا ِت َﻼ َﻣ ﺎ َﻌ ُﻣ ْﻟ ا ﻲ ِﻓ ُل ْﺻ َﻷ ا

6. Bebas riba (tidak adanya bunga/interest) Artinya:“pada dasarnya semua bentuk muamalah

7. Bebas gharar (tipuan) boleh dilakukan kecuali terdapat dalil yang

8. Bebas maisir (perjudian)39

mengahramkannya”.

b. Didasarkan pada Hadist Rasulullah SAW. Didasarkan pada qawaid ini berarti asuransi Adapun dalil yang bersumber dari beberapa merupakan perbuatan muamalah yang pada dasar hadis dan dijadikan sebagai dasar pelaksanaan akad hukumnya diperbolehkan kecuali ada dalil yang asuransi antara lain adalah hadis riwayat Imam melarangnya, sehingga hukum pelaksanaan Muslim dan Abu Hurairah . dibawah ini:

asuransi mubah (dibolehkan). Sehingga berdasarkan ِب َر ُﻛ ْن ِﻣ ًﺔ َﺑ ْر ُﻛ ُﮫْﻧَﻋ ُﷲ َج ﱠر َﻓ ، ﺎَﯾْﻧﱡدﻟا ِب َر ُﻛ ْن ِﻣ ًﺔ َﺑ ْر ُﻛ ٍمِﻠ ْﺳ ُﻣ ْن ِﻣ َج ﱠر َﻓ ْن َﻣ

pelaksanaan asuransi boleh dilakukan karena tidak ﮫْﯾِﺧَأ ِن ْو َﻋ ﻲ ِﻓ ُد ْﺑ َﻌ ْﻟ ا َن ﺎ َﻛ ﺎ َﻣ ، ِد ْﺑ َﻌ ْﻟ ا ِن ْو َﻋ ﻲ ِﻓ ُﷲ َو ِﺔَﻣﺎَﯾِﻘْﻟا ِم ْوَﯾ ada dalil yang mengharamkan. Selama perbuatan Artinya: “orang yang melepaskan seorang muslim tersebut tidak menyebabkan madharat, seperti dari kesulitannya di dunia, Allah akan melepaskan

pada qawaid fiqhiyah, 43

kesulitannya di hari kiamat; dan Allah senantiasa ُلاَزُﯾ ُر َر ﱠﺿ ﻟ ا menolong hamba-hamba-Nya selama dia (suka) Artinya: “Kemazdaratan itu harus dihilangkan” menolong saudaranya”. 44 Qawaid fiqhiyah selanjutnya yaitu:

Juga hadis riwayat Imam Muslim dari Nu’man bin Artinya: “Menolak kerusakan lebih diutamakan Basyir 40

daripada menarik kemaslahatan.” ﻰ َﻛ َﺗ ْﺷ ا ا َذ ِإ ِد َﺳ َﺟ ْﻟ ا ُل َﺛ َﻣ ْمِﮭِﻔُطﺎَﻌَﺗ َو ْمِﮭِﻣُﺣا َرَﺗ َو ْمِھﱢدا َوَﺗ ﻰ ِﻓ َنْﯾِﻧِﻣ ْؤُﻣْﻟا ُل َﺛ َﻣ

ِن َﻋ ٌمِﻠ ْﺳ ُﻣ ُها َو َر ) ﻰ َﻣ ُﺣ ْﻟ ا َو ِرْﮭﱠﺳﻟﺎِﺑ ِد َﺳ َﺟ ْﻟ ا ُر ِﺋ ﺎ َﺳ ُﮫَﻟ ﻰ َﻋ ا َد َﺗ ٌو ْﺿ َﻋ ُﮫْﻧِﻣ Apabila memang terdapat madharat dalam .( ِن ﺎ َﻣ ْﻌ ﱡﻧ ﻟ ا sebuah keadaan sehingga menyebabkan adanya Artinya:“perumpamaan orang yang beriman dalam madharat maka hendaknya mengambil mudharat kasih sayang, saling mengasihi dan mencintai yang paling ringan seperti Qawaid di bawah ini: bagaikan tubuh (yang satu); jika satu bagian

ِنْﯾ َر َرﱠﺿﻟا ﱡف َﺧٓٲ ُب ِﻛ َﺗ ْرَﯾ menderita sakit, maka bagian yang lain akan turut Artinya: “Diambil madharat yang lebih ringan

menderita.” 45 diantara dua madharat”. Pelaksanaan asuransi jika didasarkan pada

Dokumen yang terkait

1. Dosen Program Studi Agrobisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Majalengka 2. Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Majalengka e-mail : sri.ayuandayaniyahoo.com - Pendapatan Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Penerapan Sekolah La

0 0 18

Universitas Majalengka ABSTRAK - PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KANTONG BERGAMBAR PADA MATERI PERKALIAN BILANGAN DI KELAS II SEKOLAH DASAR

0 3 13

LABA BERSIH DARI PERSPEKTIF MURABAHAH DAN IJARAH (Studi Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2012-2016)

0 0 8

Factors Affecting Intention in Paying Money Waqf at Employees of the Regional Office of the Ministry of Religion, Jakarta Province

0 3 12

Measuring the Islamic Economic Index of ASEAN Countries

0 0 11

Muamalah Principles and their Implementation in Indonesian Banking Law

0 1 8

Islamic Entrepreneurship: Implementation of The Concept of Entrepreneurship And Sharia Transaction with Vertical Dimension Methods (Hablumminallah) and Dimensions Horizontal (Hablumminannas)

0 1 21

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP pada Konsep Energi dalam Sistem Kehidupan)

0 3 6

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN SUNIA III, KECAMATAN BANJARAN TAHUN AJARAN 2017-2018 Sunarya sunaryagmail.com SDN Sunia III Kec. Banjaran Kab. Majalengka ABSTRAK - UPAYA

0 0 7

Program Studi Pendidikan Jasmani, Universitas Majalengka, Jl. K.H. Abdul Halim 103 Majalengka udisahudiunma.ac.id mayanurhayatiunma.ac.id abstrak - PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DENGAN PERMAINAN BOLA GANTUNG BERANGKA UNTUK MENINGKATKAN GERAK DASAR ANAK US

0 0 15