Pengantar SKKNI MSDM & Sertifikasi Profesi – Supervisor MSDM 26Feb2018

  Pengantar SKKNI MSDM & Sertifkasi Profesi (Supervisor MSDM) Manajeme n Talenta

  N

  N

  MSDM Yunus Triyonggo

  S-1 Teknologi Industri Pertanian IPB S-2 Magister Management UNDIP S-3 Sekolah Bisnis IPB

  HR Trainee – Manager : PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. (9 years) Personnel & GA Manager : PT HM Sampoerna, Tbk. (1 year) HRBP : PT Unilever Indonesia, Tbk (8 years)

  VP HR : PT Nestle Indonesia (2 years) Chief of Human Capital Development : PT Sierad Produce, Tbk (until now) Organisasi:

  • Dewan Pakar PMSM 2016-2019
  • Pendiri LSP MSDM Indonesia - Ketua Umum Indonesia Human Resources Institute (IndHRI)
  • Wakil Ketua Komtap Standarisasi Kompetensi Ketenagakerjaan Kadin
  • • IndHRI (Indonesia Human Resource Institute) merupakan komunitas

    non profit dari para professional dan praktisi MSDM di Indonesia yang didirikan oleh para perumus dan verifikator Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang Manajemen Sumber Daya

    Manusia (MSDM), para Asesor bersertifikasi, dan para pakar dalam

    bidang sistem pendidikan.
  • Tujuan IndHRI ini diwujudkan dalam bentuk kerjasama dengan lembaga-lembaga dan institusi berskala nasional dalam menerapkan SKKNI MSDM.
  • IndHRI merupakan sebuah komunitas independen yang tidak

  

Pengurus Yayasan Indonesia Human Resources Institute (IndHRI)

  • Dewan Pembina:
    • –Ketua : Ir. Sapta Putra Yadi, MHRM
    • –Anggota: Dr. Daradjat Kartawijaya, M.Si., Drs. M. Hatta,MBA., Riza A. Wahono, PhD

  • Dewan Pengawas:
    • –Ketua: Drs. Is Nugroho, MHRM
    • –Anggota: Drs. Bambang Mudjiono, Ir. Dinarwulan Sutoto, M.Si., Nining Kristiana, Spi. Psi., Drs. Setyanto, SE, MM, MH., Drs. Mahmud Samuri, MPd., Pakar dan praktisi Senior MSDM lainnya.

  • Pengurus:
    • –Ketua Umum: Dr. Ir. Yunus Triyonggo, MM., CAHRI –Wakil Ketua Umum: Tomas Arista, ST.
    • –Sekretaris Umum: Vittria Tattiana, S.Psi., Psi –Bendahara Umum: Dra. Sofrida Massie

PROGRAM KERJA

  2014-2016

  2017

  • Pembentukan organisasi IndHRI
  • Penyusunan modul pelatihan berbasis kompetensi bidang Manajemen SDM
  • Sosialisasi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang Manajemen SDM
  • Pembuatan website IndHRI
  • Membantu Kementerian Ketenagakerjaan dalam beberapa proyek tentang SDM

  2018

  • Menjalankan Pelatihan

    Berbasis Kompetensi (PBK)

    Manajemen SDM
  • Melakukan studi banding Assessment Center - Merintis Online/Distance Learning - Mengoperasikan Website IndHRI
  • - Pemasaran PBK Manajemen

    SDM
  • - Mempersiapkan peninjauan

    ulang SKKNI MSDM
  • >Mendirikan pusat riset Manajemen SDM
  • Menerbitkan Buku Panduan Manajemen SDM
  • Mengadakan Kongres Nasional IndHRI

  

AGENDA

  • 09.45 – 10.00 Pembukaan & Perkenalan

    10.00 – 11.00

  Pengantar SKKNI SDM & Sertifkasi Profesi

  • 11.00 – 12.00 Tanya Jawab

  Keluaran Pembelajaran SKKNI Manajemen SDM

  Unit Kompetensi Supervisor MSDM Sertifkasi Praktisi Manajemen SDM

  

Why is competency-

based approach important?

  

Why is competency-based approach

important?

  • High-performance organizations realize that their success depends on how capable their people are. The solution lies in training staf to meet the specifc

  

requirements of your organization. This is where 

comes in.

  • Competency-based training is developed around the 

  hat have been identifed for a

specifc role. To be assessed as competent, a person

must demonstrate the ability to perform a job’s specifc tasks.

  

How Competency Creates a Win-Win

Environment

In a competency-based system, both the employer and the employee beneft. This is a result of establishing a transparent blueprint for recruitment,  Personal judgment and subjectivity are minimized, creating a more positive work environment and a stronger relationship between employee and employer.

  Benefts of a Competency-Based

System for Employers

  • Ensures that organization-funded training and

    professional development activities are cost-efective,

    goal-oriented and productive
  • Enables employees to achieve a high level of competence in an efcient manner
  • Reduces cost overruns caused by poor performance or miscommunication of job expectations
  • Clarife

  for performance appraisals

  • Outlin

    within the organization

  

Benefts of a Competency-Based

System for Employees

  • Se

  for employees, enabling them to make better decisions and work more efectively

  • Provide

  

  • Increases the potential for job satisfaction
  • Provides a mechanism for the recognition of employees’ abilities
  • • Ensures that individual professional development and training

    milestones are recorded and acknowledged by the organization

  To who you will be rely on..?

  HR as Business Partner HR Professional

Competent Workers

  Evolution of Human Resources Management

HISTORICAL PRESENT FUTURE

  HR Business Parterning Ulrich Model

  • Business Focused

  Share Service

ERP System

   Solution

  • Customer

  Segmentation Generalist HR

  • Business Analytics

  Line Manager support

  • On demand

  personal HR Industrial Relations Union & Risk Protections n=250

  Analisis Situasional Urgensi Pengembangan Kompetensi PentingnyaPengembangan Praktisi MSDM Kompetensi Praktisi MSDM

TIDAK MENGISI

  2% 1% 1% 4% 2%

SANGAT URGENT

  Sangat Tidak Penting URGENT Tidak Penting Agak Tidak Penting

AGAK URGENT

  Agak Penting 44% 46%

  Penting AGAK TIDAK URGENT Sangat Penting TIDAK URGENT Tidak mengisi SANGAT TIDAK URGENT

  0% 10% 20% 30% 40% 50%

  Kesempatan mendapatkan program pengembangan kompetensi MSDM di Indonesia

  Pengantar SKKNI MSDM Manajeme n Talenta

  N

  N

  MSDM RPJMN 2010- 2014

  MP3EI RPJPN 2005-2025

  RPJMN 2005-2009

  RPJMN 2015- 2019

  RPJMN 2020- 2025

  SDM :Berdaya Saing

  • Lembaga Pendidikan - Pengalaman di Di setiap Nilai tambah ↑

  Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi Dan Lumbung Energi Nasional

"Pusat Produksi

dan Pengolahan

  

Hasil Tambang &

Lumbung Energi

Nasional"

  ''Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, MIGAS dan Pertambangan Nasional'' Koridor Sumatera Koridor Kalimantan Koridor Sulawesi "Pendorong “Pusat Pengembangan Koridor Jawa Koridor Bali - Nusa Tenggara Koridor Papua - Maluku

  Kebutuhan Kompetensi TK pada setiap Koridor Ekonomi

  Kebutuhan Kompetensi TK pada setiap Koridor Ekonomi

3 STRATEGI UTAMA MP3EI

  PENYIAPAN TENAGA KERJA KOMPETEN DAN

PROFESIONA L HARMONISASI REGULASI PENGEMBANGAN STANDAR PENYIAPAN KOMPETENSI TENAGA KERJA PERKUATAN YANG LEMBAGA DIKLAT KOMPETEN PERKUATAN

SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL

  

Pembinaan dan Pengendalian

SKKNI, Standar Khusus, Standar Internasional SKKNI, Standar Khusus, Standar Internasional

  Pengembangan Standar Penerapan Standar

  Harmonisasi Standardisasi Lisensi LSP Pemberlakuan

  Sertifikasi Kompetensi SDM

  Profesional Kompeten Kompetitif Notifikasi

  Kerjasama MRA

  Akreditasi LDP Pelatihan berbasis kompetensi

PROSES PENGEMBANGAN SKKNI

  PEMETAAN KEBUTUHA N SKKNI PENETAPAN SKKNI

PERUMUSAN RSKKNI

  VERIFIKASI RSKKNI = RSKKNI

  1 VALIDASI > PRA KONVENSI = RSKKNI 2 PENERAPAN SKKNI KAJI ULANG SKKNI

KOMITE

SKKNI

RIP SKKNI

  

Prinsip SKKNI

Relevan dengan kebutuhan dunia usaha/industri di

masing-masing sektor atau lapangan usaha;

  ◦ Valid terhadap acuan dan/atau pembanding yang sah; ◦ Akseptabel oleh para pemangku kepentingan;

Fleksibel untuk diterapkan dan memenuhi kebutuhan

pemangku kepentingan; dan

  

Mampu telusur dan dapat dibandingkan dan/atau

disetarakan dengan standar kompetensi lain, baik

PEMETAAN SKKNI

  • Tujuan utama ( main purpose).
  • Fungsi kunci ( key function) dari tujuan utama (main purpose).

  • Fungsi utama ( major function) dari fungsi kunci (key function), dan
  • Fungsi dasar ( basic function) dari fungsi utama (major function) dari lapangan usaha pada klasifikasi kategori, golongan pokok, golongan dan atau sub golongan usaha tertentu.

  

Fungsi dasar (basic function) diidentifikasi sebagai unit kompetensi

Pemetaan SKKNI disusun dalam susunan fungsi

pekerjaan yang mencakupi:

40 QUESTIONS ON LABOUR COMPETENCIES

  Tujua n Utam a Fungsi Kunci Fungsi Utama Fungsi Dasar

  (JudulUnit Kompetens i)

  ELEME N ELEME N ELEME N KUK KUK KUK KUK KUK KUK KUK B A T A S A N

   V A R

  IA B E L + P A N D U A N P E N

  IL A

  IA N Fungsi Dasar

ELEMEN ELEMEN

  KUK KUK KUK KUK B A T A S A N

   V A R

  IA P A N D U A N P E N

  IL PEMETAAN KOMPETENSI RMCS (Regional Model Competency Standards) WHAT FOR SUMBER

STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI

  VARIABEL K U A L

  IF

  IK A S

  I Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang Manajemen SDM di Indonesia

  Signing SK Menakertrans Milestones

  9 Sept 14 KONVENSI NASIONAL

  21 Juli 14 SK Tim Perumus & Tim Penyerahan Verifkasi Surat PMSM

  23 Des 13 11-12-13 Core Team Pra-Konvensi 29-30 April 14

  SKKNI MSDM No 307 t n n o e

  Indonesia HR Profession ti

  Re a an m cr iz p

  Competency Model d S n uit lo m a ele ve rg en e O cti d

  D t t an on g en

  N

  O m nin

  E S

D

ar lop

  I Le Hum ve i-

  N n De

  Reso an A

  Te u Strat urce am m s n

  I w m egy a o

  Man o ti pow or nd

  C k Plan ca er er

  Integ tom ning rity Cus vice ion Ser

  A ntat

  P Talent

  Orie MSDM nship

  Managemen S

  Relatio R ement t

   Con Manag an

  A sulta es

  B Hum tion ip

  O ourc u A sh tion Res er rma cu sin H and m Info F ad io es tem

  

Le

trat en A

  Sys s inis

  I Adm Ca Ma

  B C na n ree

  

I

r

  Y ge E m

  C N t

  / M Pe en al

  R ri ee an e rfo

  Jumlah Unit Kompetensi

  Unit Kompetensi = Fungsi Dasar

  

Judul SKKNI dan Kode Unit

SKKNI Kategori Jasa Profesional, Ilmiah, dan Teknis Golongan Pokok Kegiatan Kantor Pusat dan Konsultasi

  

Manajemen Bidang Manajemen Sumberdaya Manusia

M.701001.xxx.01 KBLI : M.701001 70 : Golongan Pokok 1001 : Kode penomoran KBLI xxx : nomor urut unit kompetensi 01 : versi SKKNI Kategori Jasa Profesional, Ilmiah, dan Teknis Golongan Pokok Kegiatan Kantor Pusat dan Konsultasi Manajemen : KBLI

  Prasyarat Dasar Generik

Prasyarat Dasar Generik merupakan persyaratan

kemampuan yang harus dimiliki pelaksana dan

penanggung jawab Manajemen SDM untuk mencapai

unjuk kerja yang dipersyaratkan dalam pelaksanaan

tugas pada unit-unit kompetensi

  8 Prasyarat Dasar Generik

  1. Integritas (Integrity)

  2. Kepemimpinan (Leadership)

  3. Manajemen Relasi (Relationship Management)

  4. Berorientasi pada pelayanan (Customer Service Orientation)

  5. Konsultasi (Consultation)

  6. Kerjasama (Teamwork)

  7. Komunikasi (Communication)

  

Prasyarat Dasar Generik

  • Masing-masing dari kedelapan Prasyarat Dasar

    Generik tersebut, dijabarkan secara lebih detail

    melalui beberapa bagian antara lain:

  1. Defnisi

  2. Sub-komponen

  3. Perilaku yang mendukung

  4. Standar Profsiensi masing-masing level Sources :

  • Society for Human Resources Management, USA (2012),

  o Komunikasi (Communication) nt Co h

  

a. Defnisi : kemampuan untuk secara efektif bertukar

(exchange) dengan para pemangku kepentingan.

  b. Sub-kompetensi :  Keterampilan Komunikasi Verbal (Verbal Communication Skills)  Keterampilan Komunikasi Tertulis (Written Communication Skills)  Keterampilan Presentasi (Presentation Skills)  Persuasi (Persuasion)  Diplomasi (Diplomacy)  Objektivitas perseptual (Perceptual Objectivity)  Mendengar Aktif (Active Listening)  Umpan-balik efektif tepat waktu (Efective Timely Feedback)  Keterampilan Fasilitasi (Facilitation Skills)  Efektivitas Rapat (Meeting Efectiveness)

  o nt

  Komunikasi (Communication) Co h

c. Perilaku yang mendukung

   Memberikan informasi yang jelas dan ringkas untuk orang

lain dalam lisan, tertulis, elektronik, dan lainnya sebagai format

komunikasi untuk konsumsi publik dan organisasi

 Mendengarkan secara aktif dan empati terhadap pandangan

orang lain  Memberikan informasi penting kepada seluruh pemangku kepentingan  Berusaha mendapatkan informasi lebih lanjut untuk memperjelas ambiguitas  Memberikan umpan balik yang konstruktif efektif  Memastikan komunikasi yang efektif di seluruh organisasi

 Memberikan umpan balik yang bijaksana dalam situasi yang

tepat  Menyediakan komunikasi proaktif  Menunjukkan pemahaman tentang perspektif audien

  Komunikasi (Communication) Co nt o h

  

Kemampuan Dasar

Kemampuan Dasar merupakan persyaratan yang wajib dimiliki pelaksana dan penanggung jawab MSDM untuk mencapai unjuk kerja yang dipersyaratkan

dalam pelaksanaan tugas pada unit-unit

kompetensi. Kemampuan Dasar yang dimaksud adalah “ Kemampuan berbahasa Indonesia (Bahasa Indonesia Profciency)”.

  

Uji Kemahiran Berbahasa

Indonesia (UKBI)

Kemampuan Dasar ini digali dan dikaji dari UKBI yang dirintis

melalui berbagai peristiwa kebahasaan yang diprakarsai Badan

  Penerapan SKKNI pelatihan kerja sertifkasi kompetensi pengembangan program pelatihan (disusun Instansi Teknis) akreditasi lembaga pelatihan kerja (oleh LALPK) pengembang an kurikulum, silabus dan modul evaluasi hasil pelatihan pengembangan skema sertifkasi kompetensi lisensi Lembaga Sertifkasi Profesi (oleh BNSP) asesmen kompeten si surveilans pemegang sertifkat kompetensi Pedoman penerapan SKKNI SKKNI dapat digunakan oleh perusahaan Strategi Pengembangan Kompetensi Praktisi MSDM berbasis Standar Kompetensi Nasional di Indonesia

  INDUSTRI & ASOSIASI PROFESI MSDM

  INDUSTRI & ASOSIASI PROFESI MSDM

  Kepmenakertrans nomor 307 tahun 2014 Kepmenakertrans nomor 346 tahun 2014 KKNI

  Kepmenaker nomor 435 tahun 2015 SKKNI LEMBAGA

  LEMBAGA DIKLAT SERTIFIKASI PROFESI

  PROFESI

  

Percepatan Penerapan SKKNI

MSDM Sosialisasi SKKNI MSDM

  Pemaketan SKKNI MSDM berbasis KKNI Pelatihan

  MSDM berbasis Pendirian LSP MSDM

  Penyusuna n Modul ASEAN Qualifcation

  Reference Framework Sertifkasi Profesi MSDM Development Model 1 2 Asosiasi Profesi BNSP Kemnaker RI 3 4 5 MSDM 6

  8 Pakar MSDM 7 SKKNI MSDM 11 17 LSP MSDM 9 10 12 16 13 Lemdiklat MSDM 14 21 Praktisi MSDM 18 15 KonsultanMSDM Program 20 pelatihan

  Universitas

19 MSDM 22 berbasis kompetensi Program Pelatihan Berbasis

Kompetensi Praktisi Manajemen SDM

Indonesia Human Resources

Institute (IndHRI)

  

Sistem Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)

OFF THE JOB

  OFF THE JOB

  PEMETAAN

  PEMETAAN UK, EK, KUK, UK, EK, KUK,

  TRAINING

  TRAINING

AREA TUGAS

  AREA TUGAS

  IUK

  IUK PEMETAAN PEMETAAN

ASKE ASKE

  KOMPETENSI KOMPETENSI

RA RA

  PROGRAM PELATIHAN

  PENGELOMPOK

  PENGELOMPOK

  AN

  AN

  PEMBUKTIAN

  PEMBUKTIAN

  UNIT

  UNIT

UNJUK KERJA

  UNJUK KERJA

  KOMPETENSI

  KOMPETENSI

ON THE JOB

  ON THE JOB

  MENURUT

  MENURUT

  

TRAINING

  TRAINING

  JENJANG

  JENJANG

  Modul dalam PBK MSDM BUSINE SS STRATE GY BUSIN ESS RESULT S 9. Industrial Relations

  6. Career Planning & Developm ent

4.

Learning

&

Developm

ent

2. Recruitm ent & Selection 3. Organizat ion Developm ent

  

1. HR

Strateg

y &

Policy

5. Talent Mgt

  

nce

Managem

ent

8. Compensa tion Mgt

10. HR Services & HRIS 7. Performa

  6 MATA RANTAI KOMPETENSI K A S R E A A = ATTITUDE (SIKAP) S = SKILL (KETERAMPILAN) K = KNOWLEDGE (PENGETAHUAN) E = EXPERIENCE (PENGALAMAN)

  Kategori Program Peningkatan Kompetensi Praktisi Manajemen SDM

  • Wrap Up UK SKKNI Manajemen SDM

  Penyegaran

  • Briefng persiapan Sertifkasi 1.
  • Highlight UK SKKNI Manajemen SDM
  • Briefng persiapan Sertifkasi

  8 Jam

  2. Bimbel

  16 Jam

  • Penjabaran UK SKKNI Manajemen SDM
  • Studi Kasus klaster SKKNI MSDM
  • Briefng persiapan Sertifkasi 3.
  • Penjabaran UK SKKNI Manajemen SDM
  • On the Job Training & Coaching 4.
Sertifkasi Profesi

  Pemantapan

  40 Jam

  Peningkatan

  A S E S M E N O K U PA S

  I M S D M S K E M A O K U PA S

  I M S D M

  

Why is certifcation important?

  Why is certifcation important? Certifcation programs ensure the competence of professionals

through a measurement of skills and knowledge. Certifcation

exams go beyond training by providing a measurement of knowledge and skills.

  When employers are looking to hire or promote, education is an important determining factor, which is why it’s important to earn certifcates in your feld.

Below, we’ve taken the time to highlight a few other reasons

why certifcations are important.

  • Staying up to date
  • Professional growth
  • Earn more money

  SERTIFIKASI Skema LINGKUP SERTIFIKASI

Skema yang telah mendapatkan Lisensi

  SKEMA BNSP (Okupasi) : (SKEMA)

  1. Manager Manajemen SDM, teridiri dari

  31 UK

  2

2. Supervisor Manajemen SDM, terdiri dari :

SKEMA DALAM PROSES MENDAPATKAN

  SKEMA LISENSI DARI BNSP

  21 UK

  1. Perumusan Srategi MSDM

  2. Perancanagan Organisasi

  3. Perencanaan dan Pengadaan SDM

  17

  4. Pengembangan Organisasi

  5. Perancangan Model Kompetensi

  6. Pengembangan Budaya Organissi

  7. Pengelolaan Pelatihan dan Pengembangan

  8. Pengelolaan Talenta

  9. Pengembangan Karir

  10.Pengelolaan Kinerja

  11.Pengelolaan Remunerasi

  • Apakah Bukti Kompetensi dan portofolio yang ada memenuhi kriteria Valid, Asli, Terkini, dan Memadai (VATM) ?

  Metode Asesmen

  Bukti Verifkasi

  Bukti Bukti

  

Sudah VATM

Sudah VATM

  Verifkasi Bukti + Wawancara

  Verifkasi Bukti + Wawancara

  

Belum VATM

Belum VATM

  Observasi – Demo + Tes Observasi – Demo + Tes

  ASESMEN Metode Proses Sertifkasi

  

Komponen-kompenen Standar

Kompetensi Kerja

  Cakupan Pengetahuan dalam Kompetensi  Pendidikan formal yang sesuai dengan profesi;  Pelatihan yang sesuai

dengan profesi;

 Pengetahuan yang

didapatkan dari

pengalaman kerja.

  

Cakupan Keahlian dalam

Kompetensi

  Ketrampilan beradaptasi Ketrampilan mengelola lingkungan kerja Ketrampilan mengantisipasi

  TSE

  kemungkinan

  TSE

  Ketrampilan mengelola

JRES JRES

  pekerjaan

CMS CMS TMS TMS

  Ketrampilan

TS TS

  melaksanakan Cakupan Sikap Kerja dalam Kompetensi

  • Kemampuan manajerial dan tingkat tanggung jawab sesuai

    tingkat yang ada dalam

    rumusan generik KKNI (sesuai levelnya).
  • Memiliki sikap (soft skill) khusus untuk melakukan perannya dalam Du/Di atau sikap yang harus dimiliki untuk

    bisa menjalankan tugas

    dengan baik.

  PROSES SERTIFIKASI ( PBNSP 201:2014)

  1. Proses Pendaftaran

  2. Proses Asesmen

  3. Proses Uji Kompetensi

  4. Keputusan Sertifkasi

  5. Pembekuan Dan Pencabutan Sertifkat

  6. Proses Sertifkasi Ulang

  7. Penggunaan Sertifkat, Dan Logo

  8. Banding Atas Keputusan Sertifkasi

  ASESMEN

Proses penilaian (pengumpulan

bukti) kepada seseorang terhadap

pemenuhan persyaratan (standar

atau kriteria ) yang ditetapkan

dalam skema sertifkasi.

  Bukti-bukti Kriteria

  PROSES SERTIFIKASI KOMPETENSI PENDAFTARAN SERTIFIKASI TELAAH DOK TELAAH BERKAS PENDAFTARAN PERMOHONAN (9.1)

  N

  ?

  Y ASESMEN PESERTA SERTIFIKASI DOK SKEMA

PROSES ASESMEN

9.2 K

  ?

  BK PROSES UJI KOMPETENSI DOK SKEMA

9.3 K KEPUTUSAN

  ?

  ASESMEN BERBASIS KOMPETENSI

  1. Fokus pada hasil

  2. Penilaian bersifat individual

  3. Tidak ada nilai presentase

  4. Tidak ada perbandingan dengan hasil individu lain

  5. Semua standar (persyaratan) harus dipenuhi

  6. Proses berkelanjutan (mengarahkan pada pengembangan dan penilaian lebih

  MENCOCOKAN BUKTI DENGAN STANDAR Penilaian Kompetensi Pekerjaan Bukti kejadian alami Khusus dibuat untuk menghasilkan bukti Pengetah uan/ pemaham an, misalnya pertanyaa n lisan atau tertulis Test kinerja, misalnya test keterampil an/prakte k , proyek Sampel kerja di tempat kerja Kegiata n yang berlang sung di tempat kerja

METODA DAN MUTU

  

Dalam sistem penilaian berbasis kompetensi , berlaku

dua perangkat peraturan yaitu berkaitan dengan :

1. Mutu metode penilaian yang berkaitan dengan

  Peraturan Metoda Penilaian :

  a. Transparansi

   b. Validitas

   c. Reliabilitas

2. Mutu bukti yang dinilai / dikumpulkan yang

  berkaitan dengan Peraturan bukti :

   a. Validitas

   b. Keaslian / Keautentikan

  Metode Uji Kompetensi Metode uji, dapat berupa :

  a. Portofolio (wajib)

  b. Uji Tulis

  c. Uji Lisan

  d. Uji Praktik

  Metode Uji Portofolio Dapat Digunakan sebagai

  Laporan merefeksikan salah satu cara lengkap segala pelayanan yang penilaian yang aktiftas diberikan, dapat mampu seseorang yang menunjukkan mengungkap dilakukannya kemampuan, pencapaian standar yang memberi gambaran kompetensi dan menunjukan atas apa yang kompetensi dasar kecakapan dilakukan setiap Supervisor/

  Supervisor/ Supervisor/ Manajer Manajer MSDM

  Manajer MSDM MSDM dan sebagai  bukti otentik

  Penilaian Portofolio Penilian portofolio terdiri dari dua komponen

  Penghargaa Sertifkat

  Pelatihan Bukti praktek fungsi MSDM

  Karya Pengembang

  80% 20% atau

  1

  2

  (1) Skema SUPERVISOR MSDM No . Kode Unit Judul Unit Kompetensi

  M.701001.007.0 Menyusun Perencanaan Pemenuhan Kebutuhan

  1

  1 Organisasi akan Pekerja M.701001.008.0 Membuat Rencana Pencarian Sumber Calon

  2

  1 Pekerja M.701001.009.0 Melaksanakan Pencarian Sumber Calon Pekerja

  3

  1 (Rekrutmen) M.701001.012.0

  4 Melakukan Penilaian Hasil Seleksi

  1 M.701001.013.0 Melakukan Penawaran Kerja terhadap Calon

  5

  1 Pekerja M.701001.018.0

  6 Menyusun Intervensi Interpersonal

  1 M.701001.024.0

  7 Melakukan Evaluasi Perubahan Perilaku

  1

  (2)

Skema SUPERVISOR MSDM

  No. Kode Unit Judul Unit Kompetensi M.701001.033.

  12 Mengidentifkasi Kesenjangan Kompetensi

  01 M.701001.034. Mengidentifkasi Kebutuhan Kompetensi melalui

  13

  01 Rekam Jejak Perkembangan Pekerja M.701001.039. Melakukan Evaluasi Pelaksanaan Keseluruhan

  14

  01 Program Pembelajaran dan Pengembangan M.701001.046. Memadankan Kesesuaian Pekerja Bertalenta

  15

  01 dengan Posisi Tujuan M.701001.056.

  16 Menyusun Kebijakan Pengelolaan Kinerja

  01 M.701001.072. Menyusun Anggaran Remunerasi di Tingkat

  17

  01 Organisasi M.701001.077. Menangani Keluh Kesah Pekerja di Tingkat

  18

  01 Organisasi M.701001.081. Melaksanakan Hubungan Kerja sesuai Peraturan

  TERIMA