T RANSPOR S EDIMEN B ED L OAD
ONTOH
ITUNGAN RANSPOR EDIMEN ED OAD C H T S B L
Sebuah sungai memiliki lebar 108 m, kedua tebing sungai tegak. Pada suatu aliran yang dapat dianggap sebagai aliran seragam dan permanen (steady uniform flow), diketahui kedalaman aliran adalah 5.75 m, kecepatan di permukaan aliran adalah 0.85 m/s, kecepatan di posisi 20% dari dasar sungai adalah 0.68 m/s. Dasar sungai terdiri dari pasir
3
35
dan kerikil yang memiliki rapat massa 2595 kg/m dan komposisi ukuran butir: d = 1.2
50
65
90
mm, d = 1.5 mm, d = 2.2 mm, d = 9 mm. Void ratio material dasar sungai 49%, rapat
3
2
massa air 1000 kg/m , percepatan gravitasi 9.8 m/s , temperatur air 20°C. 1) Dari informasi kecepatan aliran dan tampang lintang aliran, hitunglah debit aliran.
! Anggaplah sifat aliran secara hidraulis adalah kasar. ! Gunakan persamaan profil kecepatan aliran pada kecepatan aliran di kedua titik. ! Jika kedalaman aliran kurang daripada 5% lebar sungai, maka friksi di tebing sungai dapat diabaikan, sehingga radius hidraulik sama dengan
/ d .i kedalaman aliran. c .a
2) Tentukan kestabilan butir sedimen di dasar sungai.
m
3 .ug
/tahun, 3) Hitunglah kuantitas transpor sedimen dasar (bed load), dalam satuan m
ff ta
menurut persamaan Meyer-‐Peter dan Müller (M-‐P&M) dan beberapa persamaan
.s o rt empiris lain. a ti is /
Seluruh debit sungai tersebut akan mengalir melalui sebuah saluran bertampang
:/ tp
trapesium yang memiliki kemiringan talud 3:4 (vertikal:horizontal). Kemiringan dasar
ht −5
–
saluran adalah 6.7×10 .
M G U T
4) Hitunglah lebar dasar saluran trapesium jika kedalaman aliran dan koefisien
F
SL kekasaran Chezy di saluran trapesium sama dengan kedalaman aliran dan
JTkoefisien kekasaran Chezy di sungai.
– o rt
5) Hitunglah kapasitas transpor sedimen (bed load) di saluran menurut persamaan
a ti
3 Is Einstein, dalam satuan m /s.
6) Hitung pula kapasitas transpor sedimen di saluran menurut persamaan Frijlink. 7) Apabila kapasitas transpor sedimen yang dihitung menurut kedua persamaan di atas disandingkan dengan kuantitas transpor sedimen di sungai, apakah kesimpulan yang dapat kita ambil?
8) Tentukan diameter minimum butir batu bulat yang diperlukan sebagai pelindung dasar saluran trapesium agar tidak terjadi erosi. ENYELESAIAN
P
Diketahui:
0.85 m/s
3
ρ = 1000 kg/m
−6
2 air t m /s
= 20°C ⇒ ν = 10
5.75
1.15 u = 0.85 m/s, u = 0.68 m/s
5.75 m
3 s
ρ = 2595 kg/m , v.r. = 0.49
d 35 = 1.2 mm, d 50 = 1.5 mm,
0.68 m/s
d 65 = 2.2 mm, d 90 = 9.0 mm
2 g = 9.8 m/s
108 m Is ti a rt o – JT SL F T U G M – ht tp :/ / is ti a rt o .s ta ff .ug m .a c .i d /
M ENGHITUNG DEBIT ALIRAN
5.75
!
= 0.85
!.!"
= 5.75
∗
log 33×1.15
!
= 0.68 5.75
∗
log
1.15 = 0.17 ⇒
∗
∗
= 0.0423 m s
!
= 0.0607 m
Nilai koefisien kekasaran Chezy, dengan demikian adalah: = 18 log
12
! !
= 18 log 12×5.197
0.0607 = 54 m
1 2
log 33×5.75
= 5.75
Debit aliran merupakan perkalian antara luas tampang aliran dan kecepatan rerata. Luas tampang aliran telah diketahui dari geometri tampang sungai, yaitu segiempat yang memiliki lebar 108 m dan kedalaman 5.75 m. Kecepatan rata-‐rata tampang untuk aliran seragam dan permanen (steady uniform flow) dihitung dengan persamaan Manning atau Chezy. =
s
!
!
Tampak bahwa kecepatan rata-‐rata tampang merupakan fungsi koefisien kekasaran Chezy, radius hidraulik, dan kemiringan garis energi. Paragraf-‐paragraf di bawah ini memaparkan prosedur untuk menghitung ketiga variabel aliran ini. Dengan asumsi bahwa secara hidraulis aliran di sungai tersebut adalah kasar (asumsi ini harus dibuktikan nanti), maka koefisien kekasaran Chezy dihitung dengan persamaan berikut: = 18 log
12
! !
Tampak bahwa koefisien kekasaran, C, merupakan fungsi radius hidraulik aliran, R h , dan kekasaran dasar saluran, k s . Radius hidraulik aliran adalah luas tampang basah dibagi dengan keliling basah aliran. Radius hidraulik tidak boleh dianggap sama dengan kedalaman aliran karena kedalaman aliran lebih besar daripada 5% lebar sungai (5.75 m > 5.40 m).
!
= = 108×5.75 108 + 2×5.75
= 5.197 m Kekasaran dasar sungai k
dicari berdasarkan data kecepatan di dua elevasi, yaitu kecepatan di permukaan aliran, z = 5.75 m, dan di 20% kedalaman, z = 20%×5.75 = 1.15 m, serta profil logaritmik kecepatan aliran. Untuk aliran yang secara hidraulis termasuk kasar, maka profil kecepatan aliran dinyatakan dengan persamaan berikut:
!.!"
!
= 5.75
∗
log 33
!
Persamaan di atas memiliki dua variabel tak diketahui, yaitu kecepatan geser (shear
velocity) atau kecepatan gesek (friction velocity), ∗
, dan kekasaran dasar, k
s
. Dengan data kecepatan aliran di dua elevasi, kedua variabel ini dapat dihitung.
s Dari kecepatan geser, kemiringan garis energi dapat ditemukan.
! !
0.0423
∗ !! ! !
= ⇒ = = = 3.5×10
∗ !
9.8×5.197 Dengan demikian, kecepatan rata-‐rata aliran adalah:
!! ! !
= = 54× 5.197×3.5×10 = 0.7283 m s Selanjutnya, debit aliran dapat dihitung dengan mudah.
!
s
= = 108×5.75×0.7283 ≈ 452 m Ingat bahwa hitungan-‐hitungan variabel aliran di atas berangkat dari asumsi bahwa aliran secara hidraulis adalah kasar. Asumsi ini perlu dibuktikan. Pada aliran seperti ini, kekasaran dasar lebih besar daripada suatu besaran yang dikaitkan dengan tebal lapis batas laminar, k s ≫ 2δ/7.
/ !! d .i 11.6 ν 11.6×10
!! c
δ = = = 2.7×10 m
.a
0.0423
∗ m .ug ff
2δ
ta !! !
⇒ = 7.8×10 m ≪ = 0.0607 m (terbukti)
.s
7
o rt a ti is / :/ M ENENTUKAN KESTABILAN BUTIR SEDIMEN DI DASAR SUNGAI tp ht
Diameter rata-‐rata butir sedimen dianggap sama dengan d
50 = 1.5 mm. Dari grafik S 1 , – M
diperoleh nilai kecepatan endap butir sedimen w = 0.13 m/s.
G U T F
0.0423
∗ SL = 0.325
=
0.13
JT –
grafik ⇒ transisi dekat dunes
! o
!! rt !"
0.0423×1.5×10
∗ a ti
= = = 63
∗
ν 10 !!
Is !! !"
0.13×1.5×10
!
= = = 195 10 !! ν grafik
⇒ ℎ ! = 0.4
! !! !"
9.8×1.595×1.5×10 4 Δ
4 = = × = 1.85
!
3 ! 3 !
0.13
! !
0.0423
∗ ∗ !!
Ψ = = = 0.076
!! ! !"
2.595 − 1 ×9.8×1.5×10 − 1
Diagram Shields ⇒ butir sedimen bergerak
!! !"
0.0423×1.5×10
∗
= = = 63
∗
ν 10 !!
M ENGHITUNG KUANTITAS BED LOAD DENGAN P ERSAMAAN M-‐P&M
Persamaan transpor sediment dasar menurut Meyer-‐Peter and Müller adalah:
! !/! !" !! !
γ ξ
! ! !
0.25 ρ = − 0.047 γ ! γ !
− γ − γ
!
Dalam persamaan di atas, !" adalah debit sedimen dalam bobot terendam, satuan [kg/s/m], R hb adalah radius hidraulik dasar sungai, dan ξ adalah parameter kekasaran
!
dasar sungai, dikenal pula dengan istilah ripple factor. Radius hidraulik dasar sungai telah
hb h
dihitung, R = R = A/P = 5.197 m. Parameter kekasaran dasar sungai dapat dihitung berdasarkan koefisien kekasaran Chezy atau Strickler. Koefisien kekasaran Chezy yang didasarkan pada d
90 : !
12 12×5.197
! !
s
!!"
= 18 log = 18 log ≈ 69 m
!! !"
9×10 Rasio koefisien kekasaran Chezy:
! ! ! !
50 ξ
= = = 0.69
!
69
!!" / d .i c .a Rasio koefisien kekasaran Strickler: m .ug ff
0.7283
! ! ! !
s
! ta !
= = ≈ 41 m
.s ! ! ! ! ! ! !! ! !
ξ =
!! ! 5.197 × 3.5×10 ! o
! ! rt
a ! ! ti
26
26
41
is ! ! !
s
/ !
= = ≈ 57 m = = 0.61
! ! ! ! :/
57
!" 0.009 tp ht –
Nilai parameter kekasaran dasar ξ dapat mengambil salah satu nilai di atas.
! M G U T
Persamaan bed load M-‐P&M:
F SL ! ! !
JT !! ! !"
γ ξ
! –
! ! o
0.25 ρ = − 0.047
rt γ ! !" γ ! !"
− γ − γ
a ti Is
! ! ! ! ! !" !! ! ! !"
0.25 ρ = ρ g ξ − 0.047 − ρ
! ! ! ! ! ! !"
0.25×1000 ×
!!
= 1000×9.8×5.197×0.69×3.5×10
!!
− 0.047× 2595 − 1000 ×9.8×1.5×10
! !"
= 0.0116 kg/s/m
! ! !" !"
0.0116
! !! !"
= = = = 7.41×10 m /s/m γ ! ρ !
− γ − ρ 2595 − 1000 ×9.8 Debit sedimen untuk seluruh lebar sungai (108 m):
3 !! !! !" !" /s (solid)
= = 7.41×10 ×108 = 8×10 m Volum timbunan material sedimen dalam setahun:
3 !! !" !"
= 1 + . . = 8×10 ×365×24×3600× 1 + 0.49 = 3864 m ( ) M ENGHITUNG LEBAR DASAR SALURAN BERTAMPANG TRAPESIUM
Diketahui: Kemiringan dasar saluran
!! ! .
= 6.7×10
5.75 m 3
3 Koefisien kekasaran
4 4 ! !
s .
Chezy = 54 m Debit aliran Q = 452
3 B
m /s. Radius hidraulik:
4 5.75 ×5.75 + 3 ×
- ℎ ℎ
!
= = =
! !
- 2ℎ 1 +
4
- 2×5.75 1 +
3 Debit aliran:
/ d .i
! c
! .a
! ! !
= = ⇒ =
! m
!
.ug
4
ff
!
!5.75 ×5.75 3 ×
- 452
ta
4
.s
= + ×5.75 ×5.75 ×
o ! !!
54
3
!
×6.7×10
rt
4
a
- 2×5.75 1 +
3
ti is /
!
!
:/ !452
4
4
tp
- 2×5.75 1 + = ×5.75 ×5.75
! !!
3
3
ht
54 ×6.7×10
– M G
! ! !
U
452
4
4 T ×5.75 ×5.75 + 2×5.75 1 + + −
= 0
F ! !!
3
3
54 ×6.7×10
SL JT ! –
5.75 + 44.0833 − 1045717.912 + 19.1667 = 0
o rt a ti
Persamaan polinomial di atas diselesaikan untuk mendapatkan akar persamaannya, yaitu
Is
lebar saluran B. Dengan metode bisection (lihat kuliah Matematika Teknik), diperoleh lebar saluran B = 82.3463 m ≈ 82 m. Hitungan dilakukan dengan bantuan program aplikasi
spreadsheet MSExcel. M ENGHITUNG KAPASITAS TRANSPOR SEDIMEN DENGAN P ERSAMAAN E
INSTEIN
Kapasitas transpor sedimen (bed load) di saluran akan dihitung dengan Persamaan
3 Einstein dan dinyatakan dalam satuan [m /s]. Bentuk persamaan transpor sedimen
menurut Einstein, selain yang telah dikenalkan pada saat kuliah, adalah sebagai berikut:
! !"
− 1
∗
Ψ =
! !
ξ
! ∗ ∗
Grafik Φ Ψ
!" ∗
Φ =
! ! !"
− 1
sb
Langkah hitungan untuk menemukan debit sediment, q , adalah dengan menghitung
∗ ∗ ∗
, membaca grafik untuk menemukan Φ , dan menghitung q sb dari Φ parameter Ψ .
Rapat massa relatif:
! ! ρ
= ρ = 2595 1000 = 2.595 Radius hidraulik saluran: 82 + 4
5.75 ×5.75 3 ×
- ℎ ℎ
!
= = = = 5.096 m
! !
- 2ℎ 1 +
4 82 + 2×5.75 1 +
3 Parameter kekasaran dasar menurut Chezy:
1 2
s = 54 m
! !
54 ξ
! = = 0.69
12 12×5.096 !
69
1 2
s
!!"
= 18 log = 18 log = 69 m
!"
/
0.009
d .i c .a
Kemiringan garis energi, aliran seragam:
m .ug ff
!! ! ! ta
= = 6.7×10
.s o rt
∗ ∗ a
dan intensitas transpor sedimen Φ : Intensitas tegangan geser Ψ
ti is / :/
!! ! !"
− 1 2.595 − 1 ×1.2×10
tp ⋆
⋆ !
Ψ = = = 8.124 → Grafik ⇒ Φ = 0.13
!! ht
! !
ξ 0.69×5.096×6.7×10
! – M G U Kapasitas transpor sedimen: T F SL
! ⋆ !! ! !!
3 JT
!" ! !"
m /s/m = Φ − 1 = 0.13× 2.595 − 1 ×9.8× 1.2×10 = 2.14×10
– o rt a ti
Kapasitas transpor sedimen untuk seluruh lebar saluran:
Is 3 !! !!
s
!" !"
= = 2.14×10 ×82 = 1.75×10 m
3 !! !! !!
= 1 + . . ×1.75×10 = 1 + 0.49 ×1.75×10 = 2.61×10 m s
M ENGHITUNG KAPASITAS TRANSPOR SEDIMEN DENGAN P ERSAMAAN F RIJLINK
Kapasitas transpor sedimen (bed load) di saluran menurut persamaan Frijlink, dalam
3
satuan [m /s].
!! ! !"
− 1 2.595 − 1 ×1.5×10
⋆
Ψ = = = 10.155
!!
ξ ! ! 0.69×5.096×6.7×10
! !" ⋆ ⋆
Φ = = 5 exp −0.27 Ψ
!" ! !
ξ
! Is ti a rt o – JT SL F T U G M – ht tp :/ / is ti a rt o .s ta ff .ug m .a c .i d /
!"
m
!!
= 2.81×10
!!
= 1 + 0.49 ×1.89×10
!!
= 1 + . . ×1.89×10
s
3
!!
3
×82 = 1.89×10
!!
= 2.3×10
!"
=
!"
/m/s Kapasitas transpor sedimen untuk seluruh lebar saluran:
!
m
m
s
= 2.2×10
m
= 6.7×10 −5
S o
−5
Saluran Sungai S o = 3.5×10
Batu pelindung dihamparkan di saluran untuk mencegah degradasi dasar saluran. Adanya batu ini tentu saja mengubah kekasaran dasar saluran, yang pada gilirannya mengubah parameter hidraulik aliran. Karena debit tidak berubah, maka kedalaman dan kecepatan aliran berubah. Diameter batu pelindung harus cukup besar sehingga tidak bergerak (tidak terjadi transpor sedimen). Untuk mencari diameter batu ini, dipakai grafik atau Diagram Shields. Langkah pertama adalah mengasumsikan bahwa koefisien Shields sama dengan 0.05. Dengan nilai ini, maka:
M ENENTUKAN DIAMETER BATU BULAT SEBAGAI PELINDUNG DASAR SALURAN TERHADAP ANCAMAN EROSI
/s (menurut Persamaan Frijlink). Karena kapasitas transpor sedimen di saluran lebih besar daripada kapasitas transpor sedimen di sungai, maka dapat disimpulkan bahwa erosi akan terjadi di saluran. Dasar saluran akan mengalami degradasi (penurunan). Degradasi ini akan menjalar ke hulu (ke sungai) dan akan berhenti setelah dicapai keseimbangan baru antara kemiringan dasar saluran dan sungai.
3
!!
P ERBANDINGAN KAPASITAS TRANSPOR SEDIMEN DI SUNGAI DAN DI SALURAN
/s (menurut Persamaan Einstein) atau 2.61×10
3
m
!!
/s, sedangkan kapasitas transpor sedimen di saluran adalah 2.61×10
3
m
−5
Diketahui bahwa kapasitas transpor sedimen di sungai adalah 8×10
!!
!!
= 5 exp −0.27 Ψ
!!
⋆
Ψ
9 :
/s/m Intensitas transpor sedimen dapat pula dibaca dari Grafik S
!
m
!!
= 2.3×10
× 9.8×0.69×5.096×6.7×10
!
!!
= 5 exp −0.27×10.155 ×1.5×10
!
!
!
ξ
⋆ !"
= 10.155 ⇒ Grafik S
⇒
× 9.8×0.69×5.096×6.7×10
= 0.3
!!
= 0.3×1.5×10
!
!
!
ξ
!"
!"
⋆
= 0.3
!
!
!
ξ
!" !"
=
! !
= 0.05 − 1 = 0.05× 2.595 − 1 ×9.8× = 0.7816
∗!" ! !
=
∗ ∗!" ! !! !! ! ! ! !
= = 9.8× ×6.7×10 = 6.57×10
∗ ! ! !! !! ! !
= ⇒ = 6.57×10 0.7816 = 8.4×10
∗ ∗!" ! !
12
12
!! ! !
log
= 5.75 = 5.75× 6.57×10 × log = 0.6124
∗ !! !
8.4×10
!
= ⇒ 452 = 0.6124 82 + 4 ℎ ℎ
452
3
4 ℎ ℎ
= 82 +
3
!
0.6124
4 82 + 2ℎ 1 +
3
! ! ! ℎ ℎ
82 + 4 452
3
/
=
d .i !
0.6124
c
4 82 + 2ℎ
.a
1 +
3
m .ug ff
! ! ta
! ! .s
4
4 82 + 2ℎ 82 + 2ℎ
o
1 + 1 +
!
3 !
3 452 452
rt ! a
ℎ
ti ! !
= ⇒ ℎ =
is
0.6124 0.6124
/
82 + 4 ℎ 82 + 4 ℎ
:/
3
3
tp ht –
Kedalaman aliran dapat diperoleh dengan metode pendekatan berurutan (lihat kuliah
M G U
Matematika Teknik). Kedalaman aliran adalah h ≈ 4.27 m.
T F SL
4
JT
= 82 + ×4.27 ×4.27 = 374.4505
3
– o rt
!
= 3.89 m
a ! ti
4 Is
= 82 + 2×4.27 1 + = 96.2333
3
!! !! !! !
= 8.4×10 = 8.4×10 ×3.89 = 3.3×10 m Dengan demikian, diameter minimum batu bulat untuk melindungi dasar saluran terhadap erosi, dan dengan demikian mencegah degradasi dasar saluran, adalah 3.3 mm.
- ‐o0o-‐