123 PENGARUH MOTIVASI DAN KONSEP DIRI TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMP NEGERI KECAMATAN SAMARINDA UTARA Eka Selvi Handayani

PENGARUH MOTIVASI DAN KONSEP DIRI TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMP NEGERI KECAMATAN SAMARINDA UTARA

Eka Selvi Handayani

Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda

ABSTRAK

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi motivation dankonsep diri dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri Kec. Samarinda Utara. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner berstruktur, dengan tiga instrumen yaitu kepuasan kerja guru, motivasi dan konsep diri.Instrumen di kalibrasi dengan memakai uji validitas dan reliabilitas.Validitas butir dihitung dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment sedangkan koefisien reliabilitas instrumen dihitung dengan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian ini

menemukan bahwa: Pertama,terdapat pengaruh positif antara motivasi (X 1 ) dengan kepuasan kerja guru (Y) dengan koefisien korelasi ry1 = 0,850 dan persamaan regresi Ŷ = 17,384 + 0,829X 1. Dengan koefisien determinasi ry1 = 0,723, kontribusi motivasi terhadap kepuasan kerja guru sebesar72,30 %. Kedua, terdapat pengaruh positif antara konsep diri (X 2 ) terhadap kepuasan kerja guru (Y) dengan koefisien korelasi ry2 = 0,710 dan persamaan regresi Ŷ = 22,590+0,759X 2 . Dengan koefisien determinasi ry2 = 0,504, kontribusi sikap diri terhadap kepuasan kerja guru sebesar 50,40 %. Ketiga, terdapat pengaruh positif antara motivasi (X 1 ) dan konsep diri (X 2 ) secara bersama-sama dengan kepuasan kerja guru (Y) dengan koefisien korelasi jamak ry.12 = 0,862 dan persamaan regresi Ŷ=10,483+0,686X 1 +0,217X 2 . Dengan koefisien determinasi ry. 12 = 0,743 kontribusi motivasi dan konsep diri terhadap kepuasan kerja guru sebesar 74,30 %. Kata kunci : Pengembangan Metode Demonstrasi

ABSTRACT

The purposes of the research are to analyze the influence between motivation and self concept toward teachers’ job satisfaction.The Study was conducted at junior high school (SMP Negeri) Kecamatan Samarinda Utara (2012) with 29 teachers’ sample probability sampling. Data collection techniques using structured questionnaires, with three instruments of teacher job satisfaction, motivation and self-concept. Instruments in calibration by using validity and reliability test. Grain validity is calculated by using Pearson Product Moment correlation coefficient while the instrument reliability coefficient is calculated by Alpha Cronbach formula. The

results of the research indicate that there are positive influence between (1) motivation (X 1 ) and teachers’ job satisfaction (Y) with contribution 72,30%; (2) self concept (X 2 ) and teachers’ job satisfaction (Y) with contribution 50,40%; (3) Moreover, there is a positive influence between motivation (X 1 ) and self concept (X 2 ) with teachers’ job satisfaction (Y) with contribution 74,30% Keywords: motivation, self concept, teacher’s job, satisfaction

PENDAHULUAN

suatu negara. Dengan pendidikan diharapkan Sekolah merupakan sebuah lembaga

akan mampu mencetak sumber daya manusia pendidikan formal yang memegang peranan

yang berkualitas untuk mengembangkan potensi sangat penting dalam meningkatkan kualitas

yang dimiliki oleh negara. pendidikan melalui pembelajaran mulai dari

Salah satu permasalahan pendidikan tingkat dasar sampai perguruan tinggi untuk

yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah menunjang lancarnya pembangunan di berbagai

rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang sektor di Indonesia. Pendidikan merupakan

dan satuan pendidikan.Khususnya pendidikan faktor penting dalam menunjang keberhasilan dan satuan pendidikan.Khususnya pendidikan faktor penting dalam menunjang keberhasilan

(c) terampil dan tekun dalam melaksanakan manusia yang berkualitas, yang mampu

pekerjaan, dan (d) bangga terhadap hasil bersanding bahkan bersaing dengan negara

pekerjaannya,

maju, diperlukan guru dan tenaga kependidikan Konsep diri adalah suatu persepsi yang profesional yang merupakan penentu

internal dari setiap orang tentang dirinya yang utama keberhasilan pendidikan. 2 Guru sebagai relatif stabil pada masa tertentu, konsisten dalam

salah satu komponen yang memegang peranan

bertahan terhadap penting dalam proses pembelajaran diharapkan

menghadapi

situasi,

perubahan, dan sebagai pusat kepentingan memiliki sikap dan motivasi kerja yang tinggi, 4 seseorang dikemukakan oleh Caproni.

sehingga mampu

Menurutnya, konsep diri seseorang dibentuk dari pembelajaran yang

menciptakan

kondisi

keyakinannya tentang personalitas, minat dan menghasilkan manusia yang memiliki sumber

ideal

dan mampu

keterampilan, serta kekuatan dan kelemahannya, daya manusia yang berkualitas tinggi.

yang membuatnya serupa dengan lainnya Guru

sebagai makhluk yang unik. Konsep diri merupakan posisi strategis dan bertanggung

mempengaruhi pikiran dan jawab dalam pendidikan nasional. Guru

seseorang

tindakannya, termasuk bagaimana ia melihat memiliki tugas sebagai pendidik, pengajar dan

dunia ini, apa yang dirasakannya sebagai pelatih, mendidik berarti meneruskan dan

ancaman dan peluang bagaimana ia mengatasi mengembangkan nilai-nilai hidup. Sedangkan

stress, bagaimana ia menetapkan keberhasilan, mengajar

dan bagaimana ia berperilaku terhadap orang mengembangkan ilmu, pengetahuan dan

lain. Mungkin yang paling penting adalah bahwa teknologi.Melatih

konsep diri mempengaruhi keyakinan dasar keterampilan-keterampilan pada siswa. 3 seseorang tentang siapa dia, bagaimana

berarti

mengembangkan

Motivasi kerja guru adalah dorongan seharusnya, dapat menjadi apa dia, tidak akan dalam diri guru yang dapat mengaktifkan,

pernah menjadi apa dia dan apa yang menggerakkan, memelihara, dan menyalurkan

ditakutkannya. Konsep diri memiliki peranan tingkah laku guru untuk melakukan dan

penting dalam mempengaruhi seseorang mencapai hasil pekerjaannya. Merujuk pada

berpikir, merasakan dan bertindak dalam Baron dan Greenberg (1990) mengemukakan

kehidupannya sehari-hari.

bahwa motivasi merupakan seperangkat proses Konsep diri memiliki energi yang dimana dapat membangkitkan, mengarahkan,

perilaku guru, dan memelihara atau menjaga perilaku

berpengaruh

terhadap

menghasilkan kegiatan pembelajaran yang seseorang menuju suatu tujuan. Sebagai tenaga

penuh semangat, dan adanya rasa percaya bahwa profesional, seorang guru memiliki motivasi

pembelajaran tersebut bermanfaat. Motif di kerja yang berbeda antara guru yang satu

perilaku guru dapat dengan guru yang lain. Hal ini kelak akan

belakang seluruh

memelihara serta meningkatkan pemahaman berakibat adanya perbedaan kinerja guru dalam

dirinya sebagai manusia dan sebagai seorang mengajar untuk meningkatkan mutu pendidikan

guru; yang pada akhirnya akan berpengaruh di sekolah. Motivasi kerja guru SMP di

terhadap penampilannya di dalam kelas. Sebagai Kecamatan Samarinda Utara, menunjukkan

contoh, seorang guru yang menilai dirinya indikasi bahwa guru belum: (a) dapat

efisien, cekatan, dan tangkas, akan berperilaku melaksanakan tugas dengan penuh tanggung

sangat berbeda dengan guru yang merasa malas, kurang bertanggung jawab dan merasa bodoh.

Oleh karena itu, perbedaan perilaku guru akan

Umaedi. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis

tergantung pada apakah melihat dirinya sebagai

Sekolah. Jakarta: Depdiknas, 2001. hal. 5 2 Mulyasa.Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru.

Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009. Hal. 8 4 Paula J. Caproni. The Practical Coach: Management 3 Usman.M.U. Menjadi Guru Profesional. Bandung:

Skills for Every day life. New Jersey: Prentice Remaja Rosdakarya, 2000. Hal. 7

Hall,Inc. 2001. P.23 Hall,Inc. 2001. P.23

1. Tempat dan Waktu Penelitian

guru yang emosional, egois, dan tak acuh. Penelitian tentang hubungan antara Dengan demikian, konsep diri guru akan sangat

motivasi dan konsep diri dengan kepuasan kerja berperan

guru dilaksanakan di Samarinda pada bulan perilakunya di dalam kelas dan menentukan

Pebruari Tahun 2012 dengan mengambil sasaran hasil belajar di dalam kelas tersebut.

SMP Negeri di Kecamatan Samarinda Utara. Robbins (2011) mengatakan bahwa job

Sebelum pengambilan data di lapangan, terlebih satisfaction is “a positive feeling about one’s job

dahulu dilakukan beberapa persiapan seperti resulting from an evaluation of its

5 mengurus izin untuk uji coba instrumen characteristics.” Dari konsep tersebut dapat

penelitian, pelaksanaan uji coba penelitian, uji diartikan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan

validitas dan reliabilitas instrumen, serta positif tentang pekerjaan seseorang yang

penyempurnaan instrumen untuk dijadikan merupakan hasil dari sebuah

instrumen baku dalam pengumpulan data karakteristiknya.

evaluasi

penelitian. Pengumpulan data penelitian Kepuasan kerja pada prinsipnya bersifat

dilakukan pada minggu ke dua bulan April pribadi atau individual.Artinya setiap individu

sampai dengan minggu ke empat bulan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda

November 2012.Total waktu yang diperlukan sesuai dengan sistem nilai yang ada pada

dalam kegiatan ini kurang lebih 7 bulan. dirinya. Suatu kenyataan dapat dijumpai di

2. Prosedur Penelitian

beberapa SMP di Kecamatan Tenggarong Penelitian ini akan menggunakan Kabupaten Kutai Kartanegara adalah tingkat

metode survei dengan teknik korelasi. Tehnik kepuasan guru yang berbeda beda. Hal ini

korelasi ini digunakan untuk menganalisis ditandai dengan adanya guru yang mengajar di

hubungan antara dua variabel bebas ( sekolah lain atau bekerja sampingan di luar jam

independent variable ) yaitu motivasi (X 1 ) mengajar. Tingkat kehadiran guru di kelas yang

konsep diri (X 2 ) dengan satu variabel terikat kurang, tingkat kedisiplinan guru yang kurang.

(dependent variable) yaitu kepuasan guru (Y). Memperhatikan ketiga faktor yakni,

3. Populasi dan Sampel

motivasi, konsep diri dan kepuasan kerja adalah Populasi adalah keseluruhan yang merupakan satu hal yang saling berkaitan dan

menjadi sasaran penelitian Batasan ini sesuai berpengaruh satu dengan lainnya, dengan kasus

dengan yang dikemukakan oleh Arikunto bahwa yang terdapat di SMP Negeri di Kecamatan

populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Samarinda Utara, mendorong peneliti untuk

Berkenan dengan kegiatan penelitian ini yang menjadi populasi adalah guru SMP Negeri

mengangkat permasalahan ini sebagai penelitian Kecamatan Samarinda Utara.. dalam menyelesaikan tugas akhir sebagai syarat

Sampel penelitian ini adalah guru untuk

pada SMP Negeri Kecamatan Samarinda Utara. pendidikan.Sebagai peneliti sangat tertarik untuk

yang dipilih secara purposive (purposive melakukan penelitian di sekolah tersebut untuk

random sampling ) yaitu mengambil subjek yang membuktikan bahwa pengembangan metode

didasarkan atas adanya tujuan tertentu dari demonstrasi sangat tepat digunakan khususnya

sebuah kerangka sampel.

Sampel penelitian ini menggunakan dalam pokok bahasan Keanekaragaman hayati purposive random sampling dimana peneliti

dan sekaligus dapat meningkatkan hasil belajar mengkategorikan sekolah atau lokasi sekolah, siswa.

menentukan objek peneliti yaitu guru kelas

METODE PENELITIAN

bukan guru bidang studi seperti Agama, olahraga. Dan untuk menentukan sampel guru dapat dilakukan dengan cara langsung ataupun

5 Robbins, Stephen P & Timothy A. Judge,

diundi. Dengan cara langsung apabila jumlah

Organizational Behavior , Fourteenth Edition, (New Jersey: Pearson, 2011), h. 110.

sampel tidak banyak sedangkan diundi bila sampel terlalu banyak dari yang dibutuhkan.

4. Instrumen Penelitian dan Teknik

Menurut Suharsimi Arikunto bila

Pengumpulan Data

subjeknya kurang dari 100 maka populasi Dalam penelitian ini, instrumen diambil semua sehingga merupakan penelitian

penelitian yang utama adalah kuesioner (angket) populasi. Namun jika jumlah subjeknya besar

dan untuk mempertajam serta melengkapi data maka diambil 20 atau 25% dari jumlah subjek

cara yang digunakan adalah hasil pengamatan penelitian yang ada.

(observasi). Instrumen adalah cara-cara yang Berdasarkan uraian di atas, penulis

digunakan untuk mengumpulkan data.Penelitian menetapkan sampel sebanyak 25% dari total

ini mengumpulkan data yang berhubungan populasi.

dengan variabel kepuasan guru (Y), motivasi Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam

(X 1 ) dan konsep diri (X 2 ). Data ketiga variabel pengambilan sampel penelitian sebagai berikut:

tersebut diperoleh dengan menggunakan

1) Pengambilan sampel harus didasarkan instrumen yang terdiri dari tiga kuesioner, atas

Sebelum kuesioner dibuat, terlebih dahulu karakteristik tertentu, yang merupakan

dibuat kisi-kisi untuk setiap variabel. ciri-ciri pokok populasi.

2) Subjek yang diambil sebagai sampel

5. Teknik Analisis Data

benar-benar merupakan subjek yang Untuk menganalisis data penelitian paling banyak mengandung ciri-ciri digunakan statistik deskriptif dan statistik yang terdapat dalam populasi. inferensial. Statistik deskriptif bertujuan untuk

memperoleh gambaran karakteristik penyebaran dilakukan dengan cermat di dalam studi

6 skor setiap variabel yang diteliti dengan pendahUtara.an. menghitung rata-rata, simpangan baku, median, Karena jumlah populasi lebih dari 100 dan modus serta visualisasi data, berupa tabel orang, maka dalam penelitian ini dilakukan dan grafik. Distribusi frekuensi data dibuat pengambilan sampel dari jumlah populasi dengan cara membuat kelas interval, dari rumus tersebut di atas yaitu: populasi jumlah guru SMP

Sturges 7 .

Negeri Se Kecamatan Samarinda Utara. yang Statistik inferensial digunakan untuk ditunjuk sebagai sampel yang diambil secara menguji hipotesis dengan menggunakan teknik random. Berdasarkan uraian di atas penulis analisis regresi dan korelasi sederhana, teknik menentukan sampel penelitian berjumlah 111

analisis regresi dan korelasi ganda, perhitungan orang ( jumlah populasi) X 25% dengan hasil koefisien determinasi serta uji keberartian 27,75 dibulatkan menjadi 28 orang dengan korelasi parsial. Semua analisis tersebut dengan rincian penentuan sampel sebagai berikut:

bantuan program komputer SPSS versi 12,0 for

1. SMP Negeri 12 Samarinda :

windows.

30/111X 28 = 11,5 dibulatkan menjadi 12 orang.

2. SMP Negeri 27 Samarinda:

Uji Persyaratan untuk Analisis Regresi

35/111X 28 = 8,75 dibulatkan sebelum pengujian hipotesis terlebih menjadi 9 orang. dahUtara. dilakukan pengujian persyaratan

3. SMP Negeri 29 Samarinda:

regresi yaitu:

46/111X 28 = 7,5 dibulatkan

a. Uji Normalitas

menjadi 8 orang.

bertujuan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul

Uji

normalitas

6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 7 Sugiono, Statistik Penelitian, (Bandung, Alfabeta, 2002). H.117

2002), hal. 27 2002), hal. 27

apakah terdapat korelasi yang berarti apabila berasal dari populasi yang berdistribusi normal

kedua variabel bebas secara bersama-sama atau tidak. Apabila pengujian normal, maka

dikorelasikan dengan variabel terikatnya dengan hasil perhitungan statistik dapat digeneralisasi

bantuan program SPSS versi 12,0 for windows. pada populasinya.

c. Perhitungan Koefisien Determinasi Uji normalitas dilakukan dengan

terhadap koefisien bantuan program SPSS menggunakan uji

Perhitungan

determinasi dimaksudkan untuk menganalisis Kolmogorov-smirnov, dimana kriterianya adalah

seberapa besar (dinyatakan dalam prosentase) jika signifikansi untuk uji dua sisi hasil

kontribusi variabel bebas terhadap variabel perhitungan lebih besar dari 0,05 berarti

terikat.

berdistribusi normal. 8

d. Uji Keberartian Korelasi Parsial

b. Uji Linieritas Uji ini dimaksudkan untuk melihat Uji ini dimaksudkan untuk melihat

keberartian antara variabel terikat dengan salah apakah regresi yang diperoleh “berarti” apabila

satu variabel bebas jika variabel bebas lainnya digunakan untuk membuat kesimpulan antar

dikontrol.

variabel yang sedang dianalisis. Uji linieritas dengan menggunakan tabel “ANAVA” regresi

HASIL PENELITIAN

linier apabila F hitung < F tabel , diuji dengan taraf Seperti yang telah dikemukakan pada signifikansi ά = 0,05.

bagian sebelumnya, secara umum penelitian ini

c. Uji Homogenitas bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan Uji dimaksudkan untuk menguji

antara motivasi dan konsep diri dengan kesamaan varians populasi yang berdistribusi

kepuasan kerja guru SMP Negeri Sekecamatan normal. Uji homogenitas varians menggunakan

Samarinda Utara. Untuk mencapai tujuan uji Levene, dengan jika nilai probabilitasnya

penelitian tersebut, maka dalam bagian ini akan lebih besar dari 0,05, atau jika nilai keluaran dari

berturut-turut mengenai: Levene dengan membandingkan Levene hitung <F

dibahas

secara

Deskripsi Data, Pengujian Hipotesis dan

tabel

maka data berasal dari populasi yang

Pembahasan.

variansnya sama atau homogen. 9

1. Deskripsi Data

Deskripsi

data

hasil penelitian

Uji Hipotesis

dimaksudkan untuk memberikan gambaran Untuk menganalisis hipotesis, langkah-

umum mengenai penyebaran/distribusi data di langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:

lapangan.Data-data yang disajikan berasal dari

a. Uji Korelasi Sederhana data mentah yang telah diolah secara statistik Uji korelasi sederhana digunakan untuk

deskriptif. Pada bagian ini deskripsi data menguji hipotesis pertama dan hipotesis kedua.

disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, Teknik korelasi sederhana yang digunakan

total skor, skor rata-rata, simpangan baku, adalah korelasi Product Moment . Hal ini

modus, median, varians, skor minimum dan skor dimaksudkan untuk mengetahui hubungan

maksimum yang disertai dengan grafik antara variabel-variabel bebas dengan terikatnya

histogram.

dengan bantuan SPSS versi 12,0 for windows. Berdasarkan banyaknya variabel dan

b. Uji Korelasi Ganda merujuk kepada masalah penelitian, maka Uji korelasi sederhana digunakan untuk

deskripsi data dapat dikelompokkan menjadi menguji hipotesis ketiga teknik korelasi ganda

tiga bagian, yaitu meliputi data kepuasan kerja yang digunakan adalah korelasi Product

guru (variabel Y), motivasi (variabel X 1 ), konsep diri (variabel X 2 ). Data disajikan di

dalam bab IV adalah data yang diolah dari data

Singgih Santoso. SPSS Mengolah Data Statistik

mentah dengan menggunakan teknik statistik

Secara Profesional .hal. 80 9 ibid. hal. 85

deskriptif. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 29 guru dari 111 orang guru.

100,00. Diperoleh nilai rata-rata 90,72, median

2. Variabel Kepuasan Kerja Guru 91,00 dan modus 92,00, serta standar deviasi Data hasil penelitian dari variabel

4,906. Selain itu diperoleh pula varians 24,064, kepuasan kerja guru yang dijaring melalui

skor minimum 78,00 dan skor maksimum angket sebanyak 25 butir item pernyataan

100,00 dengan skor total 2631,00. dengan menggunakan skala 4. Hasil penelitian

Sebaran data variabel kepuasan kerja diperoleh skor teoretik 25,00 sampai 100,00.

guru (Y) sesuai dengan analisis yang telah Dengan skor empirik menyebar dari skor

ditetapkan penyebarannya dapat dilihat pada terendah 78,00 sampai dengan skor tertinggi

tabel IV.1.

Tabel IV.1

Distribusi Frekuensi Skor Kepuasan Kerja Guru (Sumber: data olahan dari statistik deskriptif)

No. Kelas Interval

Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif

Distribusi frekuensi skor kepuasan kerja kepuasan kerja rendah sebanyak 3 orang atau guru pada di atas dapat digolongkan menjadi

skor tinggi, sedang, dan rendah. Skor tinggi

3. Variabel Motivasi

adalah skor rata-rata di tambah 1 standar deviasi Hasil penelitian dari variabel motivasi (SD ) ke atas, skor rendah adalah skor rata-rata

yang dijaring melalui angket sebanyak 25 butir dikurangi 1 standar deviasi (SD ) ke bawah dan

item pernyataan dengan menggunakan skala 4. skor sedang adalah skor antara skor tinggi dan

Hasil penelitian diperoleh skor teoretik 25,00 skor rendah. Berdasarkan hasil analisis, rata-rata

sampai 100,00. Dengan skor empirik menyebar skor diperoleh X = 90,72 dan 1 standar deviasi

dari skor terendah 79,00 sampai dengan skor (SD ) = 4,906, sehingga skor tinggi jika nilainya

tertinggi 100,00. Diperoleh nilai rata-rata 88,48, lebih dari 95,626 (dari hasil 90,72 + 4,906), skor

median 88,00 dan modus 87,00, serta standar rendah jika nilai skor kurang dari 85,81 (dari

deviasi 5,033. Selain itu diperoleh pula varians hasil 90,72 - 4,906).

25,330, skor minimum 79,00 dan skor Dari

dengan skor total kelompok guru yang menempati posisi kategori

hasil perhitungan

tersebut,

maksimum 100,00

2566,00.Sebaran data variabel motivasi (X 1 ) kepuasan kerja tinggi sebanyak 3 orang atau

dapat dilihat pada tabel IV.2. 10,34%, kategori kepuasan kerja sedang

Tabel IV.2

sebanyak 23 orang atau 79,32%, dan kategori Distribusi Frekuensi Skor Motivasi

No. Kelas Interval

Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif

1 79 - 82

2 83 - 86

3 87 - 90

4 91 - 94

(Sumber: data olahan dari statistik deskriptif) Dari tabel distribusi di atas, guru SMP

skor diperoleh X = 88,48 dan 1 standar deviasi Negeri Kecamatan Samarinda Utara mempunyai

(SD ) = 5,033, sehingga skor tinggi jika nilainya motivasi yang sedang.

lebih dari 93,2513 (dari hasil 88,48 + 5,033), Distribusi frekuensi skor motivasi pada

skor rendah jika nilai skor kurang dari 83,447 histogram di atas dapat digolongkan menjadi

(dari hasil 88,48 - 5,033). skor tinggi, sedang, dan rendah. Skor tinggi

hasil perhitungan tersebut, adalah skor rata-rata di tambah 1 standar deviasi

Dari

kelompok motivasi yang menempati posisi (SD ) ke atas, skor rendah adalah skor rata-rata

kategori tinggi sebanyak 5 orang atau 17,24%, dikurangi 1 standar deviasi (SD ) ke bawah dan

kategori motivasi sedang sebanyak 19 orang skor sedang adalah skor antara skor tinggi dan

atau 65,52%, dan kategori motivasi rendah skor rendah. Berdasarkan hasil analisis, rata-rata

sebanyak 5 orang atau 17,24%.

4. Variabel Konsep Diri 90,00, serta standar deviasi 4,591. selain itu Data hasil penelitian dari variabel

diperoleh pula varians 21,076, skor minimum konsep diri yang dijaring melalui angket

83,00 dan skor maksimum 98,00 dengan skor sebanyak 25 butir item pernyataan dengan

total 2605,00.

menggunakan skala 4. Hasil penelitian diperoleh Sebaran data variabel konsep diri (X 2 ) skor teoretik 25,00 sampai 100,00. Dengan skor

sesuai dengan analisis yang telah ditetapkan empirik menyebar dari skor terendah 83,00

penyebarannya dapat dilihat pada tabel IV.3 sampai dengan skor tertinggi 98,00. Diperoleh nilai rata-rata 89,83, median 90,00 dan modus

Tabel IV.3. Distribusi Frekuensi Skor Konsep Diri

No.

Kelas Interval

Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif

Dari tabel distribusi di atas, guru SMP rata-rata dikurangi 1 standar deviasi (SD ) ke Negeri Kecamatan Samarinda Utara mempunyai

bawah dan skor sedang adalah skor antara skor konsep diri yang sedang.

tinggi dan skor rendah. Berdasarkan hasil Distribusi frekuensi skor konsep diri

analisis, rata-rata skor diperoleh X = 89,83 dan pada histogram di atas dapat digolongkan

1 standar deviasi (SD ) = 4,591, sehingga skor menjadi skor tinggi, sedang, dan rendah. Skor

tinggi jika nilainya lebih dari 94,421 (dari hasil tinggi adalah skor rata-rata ditambah 1 standar

89,83 + 4,591), skor rendah jika nilai skor deviasi (SD ) ke atas, skor rendah adalah skor

kurang dari 85,239 (dari hasil 89,83 - 4,591).

analisis regresi ganda dengan bantuan program kelompok guru yang menempati posisi kategori

Dari hasil perhitungan

tersebut,

komputer SPSS for Windows versi 12,0. konsep diri tinggi sebanyak 5 orang atau 17,24%, kategori konsep diri sedang sebanyak

Pengaruh Motivasi (X 1 ) terhadap Kepuasan

19 orang atau 65,52%, dan kategori konsep diri

kerja Guru (Y)

rendah sebanyak 5 orang atau 17,24%. Hipotesis yang dikemukakan untuk hipotesis alternatif (H a ) adalah “terdapat

5. Pengujian Hipotesis

pengaruh positif antara motivasi terhadap Pengujian hipotesis penelitian dilakukan

kepuasan kerja ”. Sedang untuk hipotesis nol setelah uji persyaratan analisis regresi telah

(H 0 ) dirumuskan: “tidak terdapat pengaruh terpenuhi. Regresi dilakukan untuk menguji

positif antara motivasi terhadap kepuasan hubungan antara variabel, di antaranya harus

kerja”. Untuk keperluan pengujian digunakan memenuhi persyaratan bahwa variabel-variabel

analisis regeresi sederhana dan korelasi tersebut mempunyai hubungan yang linier,

sederhana.

selain untuk menguji linieritas antara variabel- Hasil perhitungan analisis regresi untuk variabel penelitian juga untuk mengetahui

uji signifikansi persamaan garis regresi

seberapa besar korelasi variabel bebas X 1 dan

sederhana dan linieritas antara variabel motivasi

X 2 terhadap variabel terikat Y. (X 1 ) dengan kepuasan kerja guru (Y) Untuk mengetahui

diperlihatkan pada tabel IV.6: hubungan antara variabel penelitian tersebut

korelasi atau

Tabel IV.6.

digunakan teknik statistik korelasi Product Analisis Varians Uji Signifikasi Persamaan Moment. Besarnya kontribusi variabel bebas (X)

Regresi

terhadap variabel terikat (Y) digunakan teknik dan Linieritas Ŷ = 17,384+0,829X 1

F tabel Sumber Varians

F hitung

Regresi (a)

Regresi (b/a)

Tuna Cocok ns 13 114,704 8,823 1,720 2,48 3,70 Kekeliruan

Hasil perhitungan seperti tampak pada Skor kepuasan kerja guru bergerak tabel IV.6 diperoleh nilai F hitung = 70,527 dan

positif seiring dengan bertambahnya skor lebih besar dibanding F tabel = 7,68 dengan

motivasi, sehingga dapat dikatakan bahwa derajat kebebasan (1:29) pada  = 0,01 dengan

semakin tinggi skor motivasi maka semakin

tinggi pula skor kepuasan kerja guru. Demikian berarti bahwa persamaan garis: Ŷ =

demikian hipotesis nol (H 0 ) ditolak. Hal ini

sebaliknya semakin rendah skor motivasi maka 17,384+0,829X 1 adalah sangat signifikan.

semakin rendah pula skor kepuasan kerja guru. Hasil pengujian linieritas menghasilkan

garis regresi Ŷ = nilai F hitung = 1,720 sedangkan nilai F tabel pada 

Persamaan

17,384+0,829X 1 memberi makna bahwa: = 0,05 dengan derajat kebebasan (13:14) = 2,48.

peningkatan satu unit pada skor motivasi akan Karena F hitung <F tabel maka persamaan garis Ŷ =

diikuti pula dengan kenaikan sebesar 0,829 unit 17,384+0,829X 1 adalah linier atau lurus.

skor kepuasan kerja guru pada nilai konstanta

17,384 yang melalui persamaan garis: Ŷ = sedangkan t tabel pada dk , pada taraf signifikansi 17,384+0,829X 1.  0,05 = 2,045 dan pada taraf signifikansi 

Dari matrik korelasi diperoleh r hitung 0,01 = 2,756. karena t hitung >t tabel (8,398> 2,045 0,850 pada kolom kepuasan kerja guru (Y) dan

> 2,756). Dengan demikian bahwa koefisien baris motivasi (X 1 ) begitu pula pada kolom

korelasi parsial antara kepuasan kerja guru (Y) motivasi (X 1 ) baris kepuasan kerja guru (Y).

dan motivasi (X 1 ), jika konsep diri (X 2 ) Angka menunjukkan koefisien korelasi yang

dikontrol, berarti dan tidak dapat diabaikan. sangat kuat dan positif antar variabel motivasi

Sehingga hipotesis nol yang diajukan dalam (X 1 ) dengan kepuasan kerja guru (Y). Jika

penelitian ini ditolak, sebaliknya hipotesis melihat taraf signifikansi  0,05 diperoleh nilai

alternatif diterima. Kesimpulannya adalah probabilitas mendekati 0,00. karena nilai

terdapat pengaruh yang positif antara motivasi probabilitas < taraf signifikansi 0,05, maka H o

terhadap kepuasan kerja guru. ditolak dan H a diterima. Begitu pula jika dilihat dari nilai r hitung > r tabel pada taraf signifikansi 

Pengaruh Konsep diri (X 2 ) terhadap Kepuasan

0,05 dan  0,01 diperoleh (0,850> 0,367 >

kerja Guru (Y)

Hipotesis yang diuji adalah: Kesimpulannya terdapat hubungan yang positif

0,470), maka H o ditolak dan H a diterima.

Ho : y2 =0

antara motivasi (X 1 ) dengan kepuasan kerja

H a : y2 >0

guru (Y). Hipotesis yang dikemukakan untuk Koefisien determinasi (r 2

hipotesis alternatif (H a ) adalah “terdapat sebesar 0,723. Ini menunjukkan bahwa 72,30%

y1 ) adalah

pengaruh positif antara konsep diri terhadap variasi yang terjadi pada kepuasan kerja guru

kepuasan kerja guru”, sedang untuk hipotesis dapat dijelaskan oleh motivasi melalui

nol (H 0 ) dirumuskan: “tidak terdapat pengaruh

positif antara konsep diri terhadap kepuasan Artinya kontribusi variabel motivasi terhadap

persamaan regresi Ŷ = 17,384+0,829X 1 .

kerja guru”. Untuk keperluan pengujian perubahan variabel kepuasan kerja guru adalah

digunakan analisis regresi sederhana dan 72,30%. Sedangkan sisanya 27,70% dipengaruhi

korelasi sederhana.

oleh variabel lain di luar variabel kepuasan kerja Hasil perhitungan analisis regresi untuk guru.

uji signifikansi persamaan garis regresi Hasil perhitungan koefisien korelasi

sederhana dan linieritas antara variabel konsep parsial menunjukkan r 2 y1.2 sebesar 0,850 dan r y1.2

diri (X 2 ) dengan kepuasan kerja guru (Y) = 0,723. diperoleh harga t hitung = 8,398,

diperlihatkan pada tabel IV.7. Tabel IV.7.

Analisis Varians Uji Signifikasi Persamaan Regresi & Linieritas Ŷ = 22,590+0,759X 2

Sumber

F tabel Varians

Dk JK

RJK

F hitung

Regresi (a)

Regresi (b a)

Tuna Cocok ns 8 72,222 9,028 0,655

Berdasarkan tabel di atas, hasil kebebasan penyebut (df 2 ) = 27. Dengan melihat perhitungan regresi konsep diri kepuasan kerja

nilai F hitung > F tabel pada taraf signifikansi  = gurudiperoleh nilai F hitung 27,424 dengan derajat

0,05 diperoleh 4,21 dan taraf signifikansi  =

kebebasan pembilang (df 1 ) = 1, dan derajat

0,01 diperoleh 7,68, karena F hitung >F tabel atau

(27,424 > 4,21 > 7,68). Karena nilai F hitung > F variasi yang terjadi pada kepuasan kerja guru

tabel

maka dapat disimpulkan bahwa regresi dapat dijelaskan oleh konsep diri melalui adalah sangat signifikan pada  = 0,05. Dari uji

persamaan regresi Ŷ = 22,590+0,759X 2. Artinya linieritas diperoleh F hitung 0,655 < F tabel 3,63 pada

kontribusi variabel konsep diri terhadap  = 0,01), maka regresinya linier atau H o ditolak

perubahan variabel kepuasan kerja guru adalah dan H a diterima.

50,40%, sedangkan sisanya 49,60% dipengaruhi Bentuk hubungan antara konsep diri

oleh variabel lain.

dengan kepuasan kerja guru, dengan persamaan Hasil perhitungan koefisien korelasi garis Ŷ = 22,590+0,759X 2

parsial menunjukkan r y1.2 sebesar 0,710 dan r y1.2 guru

2. . Skor kepuasan kerja

= 0,504. diperoleh harga t hitung = 5,237, bertambahnya skor konsep diri sehingga dapat

bergerak positif

seiring

dengan

sedangkan t tabel pada dk 27, pada taraf dikatakan bahwa semakin tinggi skor konsep

signifikansi  0,05 = 2,052 dan pada taraf diri maka semakin tinggi pula skor kepuasan

signifikansi  0,01 = 2,771. karena t hitung >t tabel kerja guru. Demikian sebaliknya semakin rendah

(5,237>2,052 > 2,771). Dengan demikian bahwa skor konsep diri maka semakin rendah pula skor

koefisien korelasi parsial antara kepuasan kerja kepuasan kerja guru.

guru (Y) dan konsep diri (X 2 ), jika motivasi Persamaan garis

(X 1 ) dikontrol, berarti dan tidak dapat diabaikan. 22,590+0,759X 2 memberi makna bahwa:

regresi Ŷ =

Sehingga hipotesis nol yang diajukan dalam peningkatan satu unit pada skor konsep diri

penelitian ini ditolak, sebaliknya hipotesis akan diikuti pula dengan kenaikan sebesar 0,759

diterima.Kesimpulannya adalah unit skor kepuasan kerja guru pada nilai

alternatif

terdapat pengaruh yang positif antara konsep diri konstanta 22,590 yang melalui persamaan garis:

terhadap kepuasan kerja guru. Ŷ = 22,590+0,759X 2. Dari matrik korelasi diperoleh r hitung

Pengaruh Motivasi (X 1 ) dan Konsep diri (X 2 )

0,710 pada kolom kepuasan kerja guru (Y) dan

dengan Kepuasan Kerja Guru (Y)

baris konsep diri (X 2 ) begitu pula pada kolom Hipotesis yang diuji adalah: konsep diri (X 2 ) baris kepuasan kerja guru (Y).

Ho : y12. =0

Angka menunjukkan koefisien korelasi yang

H a : y12. >0

sangat kuat dan positif antar variabel konsep diri Dugaan yang dikemukakan untuk (X 2 ) dengan kepuasan kerja guru (Y). Jika

hipotesis alternatif (H a ) menyatakan bahwa melihat taraf signifikansi  0,05 diperoleh nilai

terdapat pengaruh motivasi dan konsep diri probabilitas mendekati 0,00. karena nilai

terhadap kepuasan kerja guru, sedang hipotesis probabilitas < taraf signifikansi 0,05, maka H o

nol (H 0 ) menyatakan: tidak terdapat pengaruh ditolak dan H a diterima. Begitu pula jika dilihat

motivasi dan konsep diri terhadap kepuasan dari nilai r hitung > r tabel pada taraf signifikansi 

kerja guru, Untuk keperluan pengujian hipotesis 0,05 dan  0,01 diperoleh (0,710 > 0,367 >

digunakan teknik analisis regresi ganda dan

korelasi ganda.Hasil perhitungan disajikan pada Kesimpulannya terdapat pengaruh yang positif

0,470), maka H o ditolak dan H a diterima.

tabel IV.8.

antara konsep diri (X 2 ) terhadap kepuasan kerja

Tabel IV.8.

guru (Y). Analisis Varians Pengujian Signifikans Koefisien determinasi (r 2

Persamaan Regresi Y atas X 1 dan X 2 . sebesar 0,504. Ini menunjukkan bahwa 50,40%

y2 ) adalah

Ŷ= 10,483+0,686X 1 +0,217X 2

F hitung

F tabel

Varians

Total

Regresi

5,53 Sisa

Berdasarkan hasil perhitungan seperti tampak Y adalah 74,30%sedangkan 25,70% dipengaruhi pada tabel IV.8. diperoleh persamaan regresi

oleh variabel selain variabel motivasi dan

ganda: Ŷ = 10,483+0,686X 1 +0,217X 2 , diperoleh

konsep diri.

F hitung 37,603 dengan derajat kebebasan Berdasarkan persamaan regresi tersebut pembilang (df 1 ) = 2, dan derajat kebebasan

dapat disimpulkan bahwa peningkatan satu unit penyebut (df 2 ) = 26. Jika melihat dari nilai F hitung

motivasi akan diikuti oleh peningkatan nilai dengan F tabel pada taraf  0,05 dan taraf  0,01

kepuasan kerja guru sebesar 0,686 apabila diperoleh 5,15. Nilai F hitung >F tabel atau (37,603 >

variabel konsep diri dalam keadaan konstan. 3,37 > 5,53). Dari perbandingan tersebut maka

Begitu pula pada peningkatan satu unit konsep dapat disimpulkan bahwa regresinya adalah

diri akan diikuti peningkatan nilai kepuasan sangat signifikan pada taraf  0,01 atau H o

kerja guru sebesar 0,217 apabila variabel ditolak dan H a diterima.

motivasi itu berada dalam keadaaan konstan. Bentuk hubungan antara kepuasan kerja

Dari hasil perhitungan parsial dapat

dibandingkan: koefisien korelasi antar Y atas X 1 , dengan

guru (Y) atas motivasi (X 1 ) dan konsep diri (X 2 )

apabila X 2 dikontrol diperoleh r y1.2 sebesar 10,483+0,686X 2

0,850 dan r y1.2 = 0,723 sedangkan koefisien persamaan regresi tersebut dapat dipergunakan

1 +0,217X 2. Dengan demikian

korelasi Y atas X 2 , apabila X 1 dikontrol untuk menarik kesimpulan mengenai hubungan 2 diperoleh sebesar r

0,710 dan nilai r y2.1 = secara bersama-sama antara motivasi dan

y2.1

0,504 maka yang lebih berpengaruh adalah konsep diri dengan kepuasan kerja guru. Dari

korelasi antara Y atas X 1 , apabila X 2 dikontrol. persamaan ini

Oleh karena t hitung >t tabel baik korelasi Y atas X 1, peningkatan satu unit motivasi dan konsep diri

dapat

diartikan bahwa

apabila X 2 dikontrol dan korelasi Y atas X 2 , menyebabkan peningkatan kepuasan kerja guru

apabila X 1 dikontrol. Maka dapat disimpulkan sebesar 0,686 dan 0,217 unit nilai pada

bahwa koefisien korelasi parsial antara Y dan X 1 konstanta 10,483.

jika X 2 dikontrol juga koefisien korelasi parsial Dari matrik korelasi diperoleh r hitung

antara Y dan X 2 jika X 1 dikontrol, keduanya 0,862 pada kolom R Model Summary b . Angka

berarti dan tidak dapat diabaikan. menunjukkan koefisien korelasi yang kuat dan

Sehingga hipotesis nol yang diajukan

dalam penelitian ini ditolak, sebaliknya hipotesis konsep diri (X 2 ) dengan kepuasan kerja guru

positif antar variabel motivasi (X 1 ) dan variabel

alternatif diterima. Kesimpulannya adalah (Y). Jika melihat taraf signifikansi

terdapat hubungan yang positif secara bersama- diperoleh nilai probabilitas mendekati 0,000.

sama antara motivasi dan konsep diri dengan karena probabilitas mendekati 0,000 atau lebih

kepuasan kerja guru.

kecil dari 0,05, maka H o ditolak dan H a diterima.

Begitu pula dari hasil perbandingan r hitung > r tabel

PEMBAHASAN

pada taraf signifikansi  0,05 dan  0,01 Berdasarkan hasil analisis data di atas, diperoleh (0,862 > 0,367 > 0,470), maka dapat

diperoleh gambaran bahwa dari ketiga hipotesis

penelitian yang diuji, ternyata ketiga hipotesis atau terdapat hubungan yang positif secara

disimpulkan bahwa H o ditolak dan H a diterima

tersebut

memiliki

korelasi yang

hasil penelitian ini diri (X 2 ) dengan kepuasan kerja guru (Y).

bersama-sama antara motivasi (X 1 ) dan konsep

positif.Pembahasan

membahas beberapa hal yaitu hasil uji statistik, Koefisien determinasi atau koefisien

uji hipotesis tiap variabel, dan hasil analisis penentu korelasi ganda diperoleh R 2

terhadap teori-teori yang dikemukakan. Hal ini memberi indikasi bahwa terdapat

y12. = 0,743.

74,30% variasi yang terjadi pada variabel

Pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja

kepuasan kerja guru ditentukan oleh variabel

guru

motivasi dan konsep diri secara bersama-sama Pada pengujian hipotesis pertama, yang melalui persamaan regresi ganda: Ŷ=

menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan antara motivasi terhadap variabel X 1 dan X 2 terhadap perubahan variabel

10,483+0,686X 1 +0,217X 2. Artinya kontribusi

kepuasan kerja guru SMP Negeri Kecamatan

Samarinda Utara , yang ditunjukkan oleh nilai kadang tidak bermutu tinggi pula. Guru yang r y1 sebesar 0,850 dan t hitung sebesar 8,398 > t tabel

memiliki tingkat kepuasan yang baik tentu akan 2,756 taraf signifikansi  0,01. Pola hubungan

dapat menyampaikan materi pelajaran dengan antara kedua variabel tersebut dinyatakan

baik dan mudah diterima oleh murid. Begitupun dengan persamaan regresi linier Ŷ=17,384 +

sebaliknya apabila guru kurang memiliki 0,829X 1 Persamaan tersebut memberikan

kepuasan yang baik guru tersebut tidak mampu informasi bahwa setiap perubahan satu satuan

menyampaikan informasi atau pelajaran dengan unit skor motivasi akan diikuti oleh perubahan

baik bahkan bisa terjadi miskomunikasi. skor kepuasan kerja guru sebesar 0,829 pada

Terdapat kecenderungan bahwa terdapat konstanta 17,384. Atau dengan kata lain,

hubungan positif antara semangat para anggota semakin baik motivasi maka akan semakin baik

dari suatu organisasi dengan kepuasan mereka. pula kepuasan kerja guru. Sebaliknya semakin

Hal ini menunjukkan bahwa apabila para buruk motivasi, maka semakin buruk pula

anggota organisasi mempunyai kebebasan untuk kepuasan kerja guru tersebut.

kesempatan untuk Koefisien determinasi r 2

bertanya

dan

menyumbangkan pikiran, semangat mereka akan memberikan informasi bahwa 72,30% variasi

y1 sebesar 0,723

semakin tinggi. Dengan tingkat kepuasan yang skor motivasi dapat dijelaskan oleh variabel

tinggi dan baik dalam sebuah orgnaisasi maka kepuasan kerja guru, melalui persamaan regresi

hal salah satunya para anngota memiliki Ŷ = 17,384 + 0,829X 1 .

motivasi yang kuat untuk bekerja karena salah Koefisien korelasi parsial antar motivasi

satu penyebabnya adanya pengaruh pimpinan dengan kepuasan kerja guru jika konsep diri

dalam organisasi tersebut.

dikontrol diperoleh harga R 2

Sementara itu di lembaga sekolah uji signifikansi koefisien korelasi parsial

y1.2 = 0,850, melalui

yang masyarakatnya adalah guru, tenaga dilakukan dengan statistika uji t, diperoleh harga

administrasi, siswa dan kepala sekolah sudah t hitung = 8,398, lebih besar dari t tabel pada taraf

pasti diperlukan motivasi yang dapat signifikansi  0,01 = 2,756. Hasil pengujian

memuaskan semua pihak. Sebab dengan menyimpulkan bahwa koefisien korelasi parsial

jmotivasi yang tinggi anggota organisasi dalam antara motivasi (X 1 ) dan kepuasan kerja guru

hal ini sekolah, yang mencerminkan semangat

untuk melaksanakan tugas pekerjaan akan tidak dapat diabaikan. Atau dengan kata lain

(Y) jika konsep diri (X 2 ) dikontrol, berarti dan

menumbuhkan kepuasan tersendiri sehingga kontribusi variabel motivasi secara parsial

dapat tercipta suasana yang aman, tenteram sangat berarti terhadap kepuasan kerja guru.

tanpa rasa curiga di antara warga sekolah. Sehingga hipotesis nol yang diajukan

Hasil pengujian diatas menunjukkan dalam penelitian ini ditolak dan hipotesis

bahwa motivasi memberikan kontribusi yang alternatif diterima.Dengan kata lain terdapat

berarti terhadap kepuasan kerja guru SMP Sungai Kunjang yang positif dan signifikan

Negeri kecamatan Samarinda Utara. Sehingga antara motivasi terhadap kepuasan kerja guru.

setiap upaya untuk meningkatkan kepuasan Temuan penelitian ini dengan nilai r

kerja guru di SMP Negeri kecamatan positif mempunyai makna bahwa semakin tinggi

Samarinda Utara maka motivasi guru layak motivasi, semakin tinggi pula kepuasan kerja

dijadikan sebagai salah satu indikator yang guru. Hubungannya signifikan memiliki makna

menentukan. Hal ini dapat dilihat kontibusi bahwa hubungannya dapat dipercaya dengan

motivasi guru kecamatan Samarinda Utara tingkat kesalahan 5 persen atau alpha (α) alpha =

sebesar 72,30%. Hal ini bila digabungkan 0,05. Hubungan positif ini terjadi karena

dengan variabel lain akan mempengaruhi semakin baik motivasi diharapkan semakin

besaran kontribusi terhadap kepuasan kerja. puas guru terhadap pekerjaannya. Guru yang

Atau dengan kata lain bahwa motivasi layak puas akan pekerjaannya diharapkan akan

dijadikan sebagai salah satu indikator yang menunjukkan kinerja yang baik. Sebaliknya,

menentukan.

guru yang tidak mempunyai puas, akan menghasilkan kerja yang sedikit dan kadang-

Hubungan antara konsep diri dengan

biasa saja. Atau guru-guru tersebut kurang

kepuasan kerja guru

menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pada pengujian hipotesis kedua,

Interaksi guru dengan lingkungannya menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang

seperti dengan atasan, sesama guru atau dengan positif dan signifikan antara konsep diri dengan

anak didik sangat mempengaruhi kelakuan kepuasan kerja guru SMP Negeri Kecamatan

individu, bisa merubah atau memperbaiki Samarinda Utara, yang ditunjukkan oleh nilai r y2

kelakuan individu atau sebaliknya. Dengan kata sebesar 0,710 dan t hitung sebesar 5,237 > t tabel

lain guru yang tidak memiliki konsep diri yang 2,756 taraf signifikansi  0,01. Pola hubungan

baik maka interaksi yang dilakukan guru antara kedua variabel tersebut dinyatakan

orang lain kurang dengan persamaan regresi linier

tersebut

terhadap

mencerminkan perilaku yang profesional 22,590+0,759X 2 .

sebagai seorang guru. Begitupun sebaliknya memberikan informasi bahwa setiap perubahan

Persamaan

tersebut

guru yang memeiliki konsep diri yang baik dan satu satuan unit skor konsep diri akan diikuti

terpuji akan mencerminkan kepuasan kerja oleh perubahan skor kepuasan kerja guru sebesar

seorang guru.

0,759 pada konstanta 22,590. Atau dengan kata Hasil pengujian diatas menunjukkan lain, semakin tinggi konsep diri maka akan

bahwa konsep diri memberikan kontribusi yang semakin tinggi pula kepuasan kerja guru.

berarti terhadap kepuasan kerja guru SMP Sebaliknya semakin rendah sikap sosial, maka

Negeri kecamatan Samarinda Utara. Sehingga semakin rendah pula kepuasan kerja guru

setiap upaya untuk meningkatkan kepuasan tersebut.

kerja guru SMP Negeri kecamatan Samarinda Koefisien determinasi r 2

Utara maka konsep diri guru layak dijadikan memberikan informasi bahwa 50,40% variasi

y2 sebesar 0,504

sebagai salah satu indikator yang menentukan. skor kepuasan kerja guru dapat dijelaskan oleh

Hal ini dapat dilihat kontibusi konsep diri guru variabel konsep diri, melalui persamaan regresi

di kecamatan Samarinda Utara yang cukup yaitu Ŷ = 22,590+0,759X 2 . Koefisien korelasi parsial

sebesar 50,40%. Hal ini bila digabungkan antar konsep diri dengan kepuasan kerja jika

dengan variabel lain akan mempengaruhi variabel motivasi dikontrol diperoleh harga

besaran kontribusi terhadap kepuasan kerja. R 2 y2.1 = 0,710. melalui uji signifikansi koefisien

Atau dengan kata lain bahwa konsep diri layak korelasi parsial dilakukan dengan statistika uji t,

dijadikan sebagai salah satu indikator yang diperoleh harga t hitung = 5,237, lebih besar dari t

menentukan.

tabel pada taraf signifikansi  0,01 = 2,660. Hasil pengujian menyimpulkan bahwa koefisien

Hubungan antara motivasi dan konsep diri

korelasi parsial antara konsep diri (X 2 ) dan

dengan kepuasan kerja guru

Dalam pengujian hipotesis ketiga dikontrol, berarti dan tidak dapat diabaikan.

kepuasan kerja guru (Y) jika motivasi (X 1 )

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang Atau dengan kata lain kontribusi variabel konsep

positif dan signifikan secara bersama-sama diri secara parsial sangat berarti terhadap

antara motivasi dan konsep diri dengan kepuasan kerja guru.

kepuasan kerja guru, yang ditunjukkan oleh R y12 Nilai R hanya dalam kategori cukup ini

sebesar 0,862. Dan F hitung sebesar 37,603. Lebih mungkin antara lain dikarenakan hampir

besar dari F tabel 7,68 pada taraf signifikansi  = sebagian besar konsep diri guru hanya sedang-

0,01. Pola hubungan ketiga variabel dinyatakan sedang saja. Keadaan ini bisa terjadi karena

regresi ganda sebagian guru dalam memahami pekerjaan dan

dengan

persamaan

Ŷ= 10,483+0,686X 1 +0,217X 2 Persamaan ini tanggung jawabnya serta empati terhadap

memberikan informasi bahwa skor kepuasan lingkungan sekolah dalam tingkat biasa-biasa

kerja guru akan berubah sebesar 0,686 jika saja. Atau guru-guru di Kecamatan Samarinda

terjadi perubahan sebesar satu satuan unit skor Utara dalam meluangkan waktunya untuk

motivasi, atau sebesar 0,217 jika terjadi mendidik anak didik kurang optimal atau biasa-

perubahan sebesar satu satuan unit skor konsep diri. Atau dengan kata lain bahwa semakin baik perubahan sebesar satu satuan unit skor konsep diri. Atau dengan kata lain bahwa semakin baik

Rangkuman Hasil Pembahasan

semakin tinggi kepuasan kerja guru. Dan Terdapat hubungan positif antara motivasi sebaliknya, makin buruk motivasi dan semakin

dan kepuasan kerja guru. Semakin baik dan rendah konsep diri, maka semakin rendah

motivasi seorang guru maka semakin baik juga kepuasan kerja guru.

kepuasan kerja guru tersebut. Koefisien determinasi R 2

Terdapat hubungan positif antara konsep 0,743memberikan informasi bahwa 74,30%

y12

sebesar

diri dengan kepuasan kerja guru. Semakin baik variansi skor yang terjadi pada kepuasan kerja

konsep diri seorang guru maka semakin baik guru ditentukan bersama-sama oleh motivasi

juga kepuasan kerja guru tersebut. dan konsep diri melalui pola hubungan yang

Kepuasan kerja seorang guru dapat dinyatakan dalam persamaan regresi ganda Ŷ=

ditingkatkan melalui variabel motivasi dan 10,483+0,686X 1 +0,217X 2. konsep diri. Bila dilihat dari hasil korelasi

Apabila dilihat hubungan salah satu parsial antara variabel motivasi sebesar 0,850 variabel bebas dengan variabel terikat dalam

dan konsep diri sebesar 0,710 maka variabel kondisi variabel bebas lain dikontrol, maka hasil

Dokumen yang terkait

PERAN TAYANGAN ADIT SOPO JARWO (ASJ) TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER ANAK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

0 0 11

KEEFEKTIFAN MEDIA POP UP CANDI BERBANTU MODEL SNOWBALL THROWING TERHADAP PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SDN KEMBANGARUM 02 MRANGGEN

0 1 5

DESKRIPSI PENERAPAN METODE CARD SORT DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGENTAHUAN SOSIAL

0 1 7

PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING LEARNING BERBANTU MEDIA VIDEO TUTORIAL

0 0 5

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOMPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS VA SDN 010 BAYUR SAMARINDA UTARA.

0 0 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA POKOK PEMBAHASAN TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VA DI SDN 024 SAMARINDA UTARA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 021 SAMARINDA UTARA

0 0 6

164 PENGARUH METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA WAYANG KARTUN TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS II SDN PANDEAN LAMPER 01 SEMARANG

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN METODE COLLABORATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS III SDN 006 SAMARINDA ULU TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 0 14

PEMBELAJARAN IPS BERBASIS PENGETAHUAN DAUR HIDUP MANUSIA KALIMANTAN SEBAGAI KEARIFAN LOKAL SISWA KELAS IV MI SULAMUL ULUM SUNGAI KUNJANG SAMARINDA Oleh: Euis Kusumarini Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Widyagama Mahakam euiskusumarini2gmail.com

0 0 12