Perubahan Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Analisis Kesalahan

  

Perubahan Kebijakan Akuntansi,

Estimasi dan Analisis Kesalahan

  Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM

  Definisi: Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, peraturan dan praktik tertentu yang diterapkan entitas dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.

  • Akan mempengaruhi pengakuan,

  pengukuran dan penyajian atas elemen seperti aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban, pada laporan keuangan.

  Kebijakan Akuntansi Pengakuan Pengakuan

  Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh entitas harus dapat menjelaskan

   Berapa banyak yang diakui  Kapan dan kondisi seperti apa diakui  Bagaimana disajikannya di Laporan Keuangan

  Pengukuran Pengukuran Penyajian Penyajian

PSAK PSAK

  Ketika suatu SAK secara spesifik berlaku

SPESIFIK SPESIFIK TIDAK ADA TIDAK ADA

  Tidak

PSAK SPESIFIK PSAK SPESIFIK

   Entitas mengubah suatu kebijakan akuntansi hanya jika perubahan tersebut:

  ◦ Dipersyaratkan oleh suatu PSAK; atau ◦ Menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi yang andal dan lebih relevan tentang dampak transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas entitas.

   Pengguna perlu membandingkan laporan keuangan dari

satu periode ke periode sehingga penerapan kebijakan

yang konsisten diperlukan

  Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi bergantung kepada:

  1. Entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari

  penerapan awal suatu PSAK sebagaimana yang diatur dalam ketentuan transisi dalam PSAK tersebut, jika ada;

  2. Jika tidak ada ketentuan transisi atau perubahan kebijakan

  dilakukan secara sukarela maka entitas menerapkan perubahan tersebut secara retrospektif.

  

  Penerapan retrospektif suatu perubahan kebijkan akuntansi

  

  Penerapan retrospektif suatu perubahan kebijkan akuntansi

  baru adalah koreksi pengakuan, pengukuran, transaksi, peristiwa baru adalah koreksi pengakuan, pengukuran, transaksi, peristiwa dan kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan. dan kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan.  Penyajian kembali retrospektif adalah koreksi pengakuan,  Penyajian kembali retrospektif adalah koreksi pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan jumlah unsur-unsur laporan pengukuran, dan pengungkapan jumlah unsur-unsur laporan keuangan seolah-olah kesalahan periode lalu tidak pernah keuangan seolah-olah kesalahan periode lalu tidak pernah terjadi. terjadi. Kieso :

  

1. Entitas melaporkan dampak kumulatif atas perubahan

kebijakan pada laporan keuangan tahun berjalan.

  

Entitas tidak melakukan perubahan pada laporan

keuangan tahun sebelumnya.

  2. Entitas melakukan perubahan secara retrospektif.

  

Entitas melakukan penyesuaian laporan keuangan

tahun sebelumnya dan menunjukkan dampak kumulatif sebagai penyesuaian pada laba ditahan awal tahun berjalan.

  3. Entitas melakukan perubahan secara prospektif (di masa depan). Entitas tidak melakukan penyesuaian

pada neraca awal untuk merefeksikan perubahan

kebijakan.

  IASB cenderung pada penggunaan pendekatan retrospektif.

  Ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan

secara retrospektif, maka entitas menyesuaikan:

Saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh

  1 untuk periode sajian paling awal.

  Jumlah komparatif lainnya diungkapkan untuk setiap

  2 periode sajian seolah-olah kebijakan akuntansi baru tersebut sudah diterapkan sebelumnya

   Tanggal 1 Januari 2011, PT A menjual saham Rp 200 juta dan mulai beroperasi

di industri retail. Berikut data penjualan, pembelian persediaan, dan beban

operasi selama tahun 2011 – 2013 yang dilakukan dengan transaksi kas.

  2011 2012 2013

  Penjualan 700jt 650jt 650jt

  Pembelian 200jt 250jt 250jt Beban operasi 350jt 350jt 300jt Arus kas dari operasi 150jt 50jt 100jt

  

PT A menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk biaya

persediaan sebelum 1 Januari 2013 dan menerapkan metode

FIFO sejak tahun 2013.

  

Berikut perbandingan jumlah persediaan selama tahun

2011-2013 dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang dan FIFO.

  Average FIFO Perbedaan cost

  1 Januari 2011

  31 Desember 2011 50jt 55jt 5jt

  31 Desember 2012 75jt 85jt 10jt

  31 Desember 2013 95jt 110jt 15jt

  Average cost FIFO Perbedaan

  

Berikut perbandingan COGS selama tahun 2011-2013

dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang dan FIFO.

  2011 150jt 145jt 5jt 2012 225jt 220jt 5jt 2013 230jt 225jt 5jt

  • Informasi Laba Per Saham tidak disyaratkan dalam laporan laba-rugi.
  • Dampak pajak diabaikan

  Laporan Laba Rugi 2011 2012 2013

  Penjualan 700jt 650jt 650jt

  COGS (rata-rata tertimbang) 150jt 225jt 230jt Beban operasi 350jt 350jt 300jt Laba bersih

  200jt 75jt 120jt

  2011 2012 2013

  Penjualan 700jt 650jt 650jt

COGS (FIFO)

  145jt 220jt 225jt Beban operasi 350jt 350jt 300jt Laba bersih

  205jt 80jt 125jt Laporan Laba Ditahan 2011 2012 2013

  Laba ditahan (awal) 200jt 275jt

  Laba bersih (rata-rata 200jt 75jt 120jt tertimbang) Laba ditahan (akhir) 200jt 275jt 395jt

  2011 2012 2013

  Laba ditahan (awal) 205jt 285jt

  Laba bersih (FIFO) 205jt 80jt 125jt Laba ditahan (akhir) 205jt 285jt 410jt

  Neraca 2011 2012 2013

  

Persediaan (rata-rata 50jt 75jt 95jt

tertimbang) Kas

  350jt 400jt 500jt Total Aset

  400jt 475jt 595jt Modal Saham

  200jt 200jt 200jt Laba ditahan 200jt 275jt 395jt

  

Total Ekuitas 400jt 475jt 595jt

2011 2012 2013

  

Persediaan (rata-rata 55jt 85jt 110jt

tertimbang) Kas

  350jt 400jt 500jt Total Aset

  405jt 485jt 610jt Modal Saham

  200jt 200jt 200jt Laba ditahan 205jt 285jt 410jt Arus kas dari aktivitas operasi Penjualan 700jt 650jt 650jt Pembelian 200jt 200jt 250jt Beban operasi 350jt 350jt 300jt

  Arus kas bersih dari aktivitas operasi 150jt 50jt 100jt Arus kas dari aktivitas pembiayaan Penerbitan saham biasa 200jt - - Penambahan kas bersih 350jt 50jt 100jt Kas awal tahun

  Laporan Arus Kas 2011 2012 2013

  350jt 400jt Kas akhir tahun 350jt 400jt 500jt

  • Karena dampak pajak diabaikan, maka perubahan dari metode rata-rata tertimbang tidak mempengaruhi laporan arus kas perusahaan.

  

Di dalam penerapan retrospektif, penggunaan metode FIFO

mempengaruhi nilai persediaan, COGS, laba bersih, dan laba ditahan.

  Laba Bersih Perbedaan Tahun Average FIFO Laba cost

  2011 200jt 205jt 5jt

  2012 75jt 80jt 5jt

  Total kumulatif 275jt 285jt 10jt awal 2013 Total 2013 120jt 125jt 5jt

  Jurnal untuk mencatat perubahan ke metode FIFO awal tahun 2013 adalah Persediaan 10 juta Laba ditahan 10 juta

  1. Judul PSAK;

  

2. Bahwa perubahan kebijakan akuntansi dilakukan sesuai dengan ketentuan

transisinya, ketika dapat diterapkan;

  3. Sifat dari perubahan kebijakan akuntansi;

  4. Penjelasan ketentuan transisi, ketika dapat diterapkan;

  

5. Ketentuan transisi yang memiliki dampak pada periode mendatang, ketika

dapat diterapkan;

  6. Untuk periode berjalan dan setiap periode lalu sajian, sepanjang praktis, jumlah penyesuaian: i. Untuk setiap item laporan keuangan yang terkena dampak; dan ii. LPS dasar dan dilusian, jika PSAK 56 diterapkan atas entitas; a) Jumlah penyesuaian terkait dengan periode-periode sebelum disajikan, sepanjang praktis; dan b) Jika penerapan retrospektif tidak praktis untuk suatu periode lalu tertentu, atau periode-periode sebelum disajikan, keadaan yang mendorong ke keberadaan kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan mulai kapan perubahan kebijakan akuntansi diterapkan.

  # Laporan keuangan periode selanjutnya tidak perlu mengulang.

  

Ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang

telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku, maka entitas

mengungkapkan: Fakta tersebut.

1 Informasi relevan yang dapat diestimasi secara wajar atau

  2 dapat diketahui untuk menilai dampak yang mungkin atas penerapan PSAK baru tersebut pada laporan keuangan pada periode awal penerapannya. merupakan estimasi entitas yang dapat Estimasi akuntansi mempengaruhi elemen-elemen dalam LK.

  

  Estimasi harus melibatkan pertimbangan entitas berdasarkan informasi terkini yang tersedia dan dapat diandalkan.

  

 Banyak hal yang mempengaruhi elemen LK yang tidak dapat diukur secara

  akurat namun hanya dapat diestimasi karena ketidakpastian yang melekat pada aktivitas bisnis.

   Penggunaan estimasi yang reasonable adalah yang terpenting dalam penyusunan LK tanpa menyesampingkan keandalannya .

  

Estimasi melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi terkini

yang tersedia dan andal.

   Perubahan estimasi akuntansi adalah:  Penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas, atau jumlah pemakaian periodik aset, yang berasal dari penilaian status kini, dan ekspektasi manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait dengan, aset dan liabilitas.  Perubahan estimasi akuntansi dihasilkan dari informasi baru atau perkembangan baru dan,  Oleh karena itu, bukan dari koreksi kesalahan.

   Perubahan estimasi akuntansi adalah:  Penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas, atau jumlah pemakaian periodik aset, yang berasal dari penilaian status kini, dan ekspektasi manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait dengan, aset dan liabilitas.

   Perubahan estimasi akuntansi dihasilkan dari informasi baru atau perkembangan baru dan,  Oleh karena itu, bukan dari koreksi kesalahan.

  

“Jadi, estimasi mungkin perlu direvisi jika terjadi

perubahan keadaan yang menjadi dasar estimasi atau

akibat informasi baru atau tambahan pengalaman …”

  

“Jadi, estimasi mungkin perlu direvisi jika terjadi

perubahan keadaan yang menjadi dasar estimasi atau

akibat informasi baru atau tambahan pengalaman …”

  2. Ti dak mater ial ya ng d isenga ja untuk men capai suatu peny ajian lapora n pos isi ke uanga n, kin erja gan a tau ar us kas terten tu.

   Kesala han dapa t timbul da lam pengakua n, penguk uran, pen yajian ata u pengungk apan unsu r-unsur la poran keuangan

  .

   Laporan keuangan tidak sesuai dengan PSAK jika mengandung:

  1. Kes alahan mater ial, ata u

  Koreksi Kesalahan Koreksi Kesalahan Periode Lalu Periode Lalu Koreksi kesalahan material periode lalu: Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan: a) Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian dimana kesalahan terjadi; atau b) Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka menyajikan kembali saldo awal aset, laibilitas, dan ekuitas untuk periode lalu sajian paling awal

  Contoh Contoh (dalam ribuan)

  Biaya Perolehan 510,000 Nilai sisa - 10,000 Dasar Amortisasi 500,000 Masa manfaat (awal) 20 tahun Amortsasi tahunan 25,000 x 2 tahun = 50,000

  (31 Des 2008)

  Neraca Aset Tidak Lancar: Tanaman 510,000 Menghasilkan Akumulasi Amortisasi 50,000 Nilai Tercatat 460,000

  Contoh Contoh Nilai tercatat 460,000 Nilai Sisa (baru) 5,000 Dasar amortisasi 455,000 Sisa masa manfaat 28 tahun Amortisasi tahunan 16,250 Jurnal tahun

  2009 Beban Amortisasi 16,250 Akumulasi Amortisasi 16,250