KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

  

Sistem Saraf

PERTEMUAN 10

Dr.Noor Yulia MM

PRODI ILMU KESEHATAN & FAKULTAS RMIK

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

  • Mahasiswa memahami system persarafan yang ada ditubuh dan juga struktur dan fungsinya
  • Mahasiswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi jaras saraf mulai dari pusat ketepi atau dari tepi kepusat
  • • Mahasiswa mampu menguraikan anatomi fsiologi

    sistem Nervosa ( SSP )
  • • Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi fsiologi

    sistem Nervosa saraf Tepi

  PENDAHULUAN – ANATOMI

  • Sistem saraf dibagi menjadi:
  • Sistem saraf pusat (SSP) : terdiri dari
    • Otak Otak besar = Cerebrum Otak kecil Cerebellum – Batang otak : Medula oblongata – medula spinalis.

  • Sistem saraf tepi : terdiri dari
    • Saraf kranial 12 pasang (N I – N XII)
    • Saraf spinal 31 pasang((C1-8,T1-12,L1-5,S1-5,coxygeus 1psg)
    • sistem saraf otonom / SSO : menyampaikan

  » serabut aferen viseral /sensorik : informasi dari reseptor sensorik:rasa nyeri,kenyang,frekuensi jantung, pernafasan

  » S istem eferen viseral /motorik : menyampaikan informasi dari SSP ke otot dan kelenjar. Struktur Sistem saraf pusat (SSP)

  • Terdiri dari :
  • Otak – Otak besar : Cerebrum – Otak kecil : Cerebellum – Batang otak : Medula oblongata
  • Medula spinalis : Sumsum tulang belakang
  • Mening – Duramater – Piamater – arachnoid

  Sel Saraf (Neuron)

  • Sistem saraf tersusun atas miliaran sel yang sangat khusus yang disebut sel saraf (neuron)
  • • berfungsi : Mencetuskan dan menghantarkan impuls

    listrik
  • Sel saraf merupakan unit dasar dan fungsional sistim saraf yang mempunyai sifat eksitabilitas (siap memberikan respon bila terstimulasi)
  • Setiap neuron tersusun atas :
    • – badan sel,
    • – dendrit, dan – akson (neurit).

  • Badan sel :
    • – merupakan bagian sel saraf yang mengandung nukleus (inti sel) dan sitoplasma yang bergranuler dengan warna kelabu.
    • – Di dalamnya juga terdapat membran sel, nukleolus (anak inti sel), dan retikulum endoplasma.
    • – Retikulum endoplasma tersebut memiliki struktur berkelompok yang disebut badan Nissl.

  • dendrit.:
    • – merupakan serabut dengan penjuluran pendek pada badan sel
    • – Dendrit memiliki struktur yang bercabang-cabang (seperti pohon) dengan berbagai bentuk dan ukuran.
    • – Fungsi dendrit adalah menerima impuls (rangsang) yang datang dari reseptor . Kemudian impuls tersebut dibawa menuju ke badan sel saraf.

  • Akson atau neurit :
    • – pada Badan sel terdapat penjuluran panjang dan kebanyakan tidak

      bercabang
    • – Akson berfungsi sebagai pembawa impuls-> berperan dalam menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor, seperti otot dan kelenjar.
    • – diameter akson hanya beberapa mikrometer, namun panjangnya bisa mencapai 1 - 2 meter.
    • – Pada ujung akson terdapat bola-bola kecil berisi bahan kimia yang disebut Neurotransmiter • yaitu :serotonin, endorphin, noradrenalin / norepinefrin

  • selubung mielin :
    • merupakan selubung lemak yang melindungi akson – Selubung mielin dikelilingi oleh sel-sel Schwan.
    • – Selubung mielin dihasilkan oleh sel sel pendukung yang disebut oligodendrosit.

  • nodus Ranvier :
    • merupakan bagian akson yang tidak terlindungi oleh selubung mielin
    • – berfungsi memperbanyak impuls saraf atau mempercepat jalannya

      impuls.

  OTAK

  • Merupakan organ tubuh yang paling kompleks dan penting
  • Selain mengatur pikiran, bicara, emosi, pusat kendali semua hal, menerima rangsangan, mengolah dan menyimpan informasi , mengembangkan pikiran dan emosi , menyimpan memory .
  • Merupakan pusat intelektual , emosi dan kreativitas
  • Berat kira-kira 2% dari BB , mendapat sirkulasi darah 20% dari cardiac output ,membutuhkan sekitar 400 kkal setiap hari.
  • Otak merupakan jaringan yang paling banyak menggunakan energi yang didukung oleh metabolisme oksidasi glukosa

  Otak besar (cerebrum)

  • Perkembangan :
    • – Otak depan menjadi :

  • Hemisphere serebri (belahan otak)
    • – Hemisphere kiri
    • – Hemisphere kanan

  • Korpus stratum dan
  • Talami (

  talamus dan hipotalamus )

  • – Otak tengah :

  Diensefalon

  • – Otak belakang : membentuk batang otak ( Brain stem) yang terdiri dari :
    • Pons Varoli • Medula oblongata
    • Serebelum

  • Otak besar = Serebrum ( tel encephalon ) terdiri atas :
    • – korteks serebri,
    • – basal ganglia ( korpora striate) dan
    • – sistim limbik ( Rhin encephalon )

  Hemisferium

  • Otak besar terdiri dari 2 belahan yang disebut

  cerebri kanan dan kiri , meluas dari os frontal ke os ocipital, diatas fossa cranii anterior, media dan posterior,dipisahkan oleh celah besar yang disebut fsura longitudinalis serebri .

  • Hemisferium cerebri dihubungkan oleh massa substansia alba yang disebut corpus kalosum, berbentuk seperti busur dimana bagian anterior berbentuk melengkung( genu ) melanjutkan diri ke antero ventral sebagai rostrum , bagian posterior menebal membentuk lengkungan ( splenium ) yang menutup mesencephalon
  • Otak tumbuh dengan cepat membentuk gelung – gelung

  ;

  • Hemisfer cerebri dibagi dalam daerah besar
    • – lobus frontalis ,
    • – lobus parietalis ,
    • – lobus oksipitalis dan
    • – lobus temporalis

LOBUS PARIETALIS

  • Meluas dari sulkus sentralis sampai fsura parietooksipitalis dan kearah lateral setinggi fsura lateralis
  • Bagian permukaan atas dan lateral terdiri dari ;
    • – Girus possentralis mengandung korteks sensoris
    • – Girus parietalis superior
    • – Girus supra marginalis
    • – Girus angularis

  • Dibagian medial lobus parietalis terdiri dari ; Lobus parasentralis dan Lobus rekurens

LOBUS FRONTALIS

  • Bagian yang menonjol kedepan , menempati fosa cerebri anterior , meluas kedorsal sampai sulkus sentralis Rolandi • Girus yang penting adalah ;
    • – Girus praesentralis ->mengandung korteks motorik
    • – Girus frontalis superior
    • – Girus frontalis media
    • – Girus frontalis inferior

  • Bagian basal lobus frontalis terbagi dalam ;
    • – Girus orbitalis – disebelah lateral
    • – Girus rektus -- sebelah medial

  • Bagian medial terdapat ;
    • – Girus cinguli – melengkung membentuk bulan sabit , berada diantara sulkus cinguli dan korpus kalosum

  • Lobulus parasentralis merupakan girus yang berbentuk segi empat disekitar ujung akhir sulkus sentralis

LOBUS OKSIPITALIS

  • Berbentuk piramid , terletak dibelakang fsura parieto oksipitalis
  • Lobus oksipitalis lateral terdiri dari ;Girus oksipitalis lateralis

  , Dibagian medial terdapat : Girus lingualis

  • Fisura kalkarina membagi bagian medial lobus oksipitalis menjadi kunaeus dan girus lingualis
  • Lobus oksipitalis bersandar pada permukaan atas tentorius serebeli

LOBUS TEMPORALIS

  • Terletak difsura lateralis sylvii , berjaan kebelakang sampai fsura parieto oksipitalis
  • Permukaan temporalis superior terdapat ; Girus temporalis media dan Girus temporalis inferior , Dibagian lateral terdapat girus fusiformis , Dibagian tengah terdapat ;Girus hipokampus dan unkus
  • Tempat terpenting pada lobus temporalis adalah bagian tengah permukaan superior girus temporalis superior yang tersembunyi dalam ramus posterior fsura lateralis sylvii karena didalamnya terdapat giri temporals transversa Heschl yang mengandung korteks pendengaran

  

Batang otak (brainstem)

(Trunkus Serebri)

  • Batang otak terdiri atas :
    • – Diensefalon ( otak tengah ),
    • – mid brain ( pons varolli),
    • – Mesensefalon – medula oblongata.

    >Merupakan tempat berbagai macam pusat vital seperti pernapasan, pusat vasomotor, pusat pengatur kegiatan jantung, pusat muntah, bersin dan batuk
  • Talamus dan epitalamus terlihat dipermukaan posterior batang otak yang terletak diantara serabut capsula interna

  Diensefalon = Otak tengah

  • Serebelum, jembatan varol/ pons , dan medula oblongata membentuk batang otak
  • Bagian atas dari batang otak mengandung system pons aferent dan eferent yang membawa impuls ke dan dari hemisfer serebri.
  • Pons terletak diantara otak tengah dan medulla oblongata pada serebellum bagian anterior.
  • Bagian ini mengandung serabut saraf yang memberikan komunikasi antara tengkorak atas dan bawah dari susunan saraf pusat dan serebellum.
  • Sepertiga bagian bawah pons mengandung pusat-pusat refeks pernapasan.
  • Mengandung pusat-pusat yang mengendalikan keseimbangan dan gerakan mata

  • Otak tengah, merupakan bagian dari batang otak paling atas , terletak antara serebelum dan mesensefalon
  • Dibagi dalam 2 tingkat :
    • – Atap yang mengandung banyak pusat – pusat refek yang penting untuk penglihatan dan pendengaran
    • – Jalur motorik yang besar turun dari kapsula interna melalui bagian dasar otak tengah melalui pons dan medula oblongota menuju sumsum tulang belakang

  • Jalur lintas sensorik dalam perjalanannya dari sumsum tulang belakang , medula dan ponsmendaki melalui bagian otak tengah sebelum memasuki talamus / kapsula interna

  Pons Varolli

  • Terdapat banyak serabut yang berjalan

    menyilang di pons untuk menghubungkan ke 3

    lobus serebelum dan menghubungkan serebelum dengan korteks serebri.
  • Didalam pons varolli aquaductus silvii semakin kebawah semakin lebar membentuk ventrikel IV ,
  • Pons varolli terletak ventral dari serebelum dan anterior dari medula oblongata
  • Kerusakan pada pons varolli pada umumnya menimbulkan hemiplegia dan jenisnya

    tergantung nukleus saraf motorik yang terkena

  Mesensefalon

  • Adalah bagian otak yang terletak antara pons varolli dan hemisphere serebri
  • Bagian dorsal mempunyai tonjolan yang disebut quadrigemina , terdiri atas :
    • – 2 kolikulus superior berhubungan dengan sistim penglihatan
    • – 2 kolikulus inferior berhubungan dengan pendengaran

  • Bagian dari mesensefalon antara lain :
    • – Substansia nigra
    • – Tegmentum dengan nukleus bersama substansia nigra termasuk dalam basal ganglia fungsional
    • – Nuklei saraf kranial yaitu : nukleus nervus III, IV dan V – Formasi retikularis

  Medula Oblongata

  • Membentuk bagian bawah batang otak
  • Menghubungkan pons dengan sumsum tulang belakang
  • Medula oblongata terletak didalam fosa kranialis posterior dan bersatu dengan medula spinalis tepat dibawah foramen magnum tulang oksipital.
  • Terdapat jalur lintasan yang disebut ;Dekusasio motoris dan dekusasio sensoris
  • Mengandung nukleus atau badan sel dari berbagai saraf otak .
  • Mengandung pusat vital yang mengendalikan pernafasan dan sistim kardiovaskular, Sehingga kerusakan yang terjadi menimbulkan gangguan yang serius

MEDULA SPINALIS

  • Sumsum tulang belakang
  • • Merupakan perpanjangan medulla oblongata kearah

    kaudal didalam kanalis vertebralis mulai setinggi kornu vertebralis servikalis I memanjang hingga setinggi kornu vertebralis lumbalis I-II.
  • Dari medula spinalis keluar nervus sbb :
    • – Bagian servikal keluar 8 pasang nervus spinalis,
    • – Bagian torakal keluar 12 pasang nervus spinalis,
    • – Bagian lumbal keluar 5 pasang nervus spinalis

    • – Bagian sacral keluar 5 pasang nervus spinalis

      – Bagian koksigeus keluar 1 pasang nervus spinalis.

  

Sinapsis saraf

  • Akson sebuah saraf adalah serabut penghantar,
  • dendrit (ada lebih dari satu) adalah serabut yang menerima impuls saraf dan mengalihkan nya menuju sel saraf.
  • Dalam susunan saraf pusat, impuls dapat di salurkan melalui serangkaian neuron.
  • impuls mengalir dari satu sel saraf ke sel saraf penghubung, sampai ke pusat saraf atau sebaliknya dari pusat saraf ke sel saraf terus ke efektor.
  • Hubungan antara dua sel saraf disebut sinapsis.

  

Impuls

  • impuls adalah arus listrik yang timbul akibat adanya rangsang.
  • Sel-sel saraf bekerja secara kimiawi.
  • Sel saraf yang sedang tidak aktif mempunyai

    potensial listrik yang disebut potensial istirahat.

  • Jika ada rangsang, misalnya sentuhan, potensial istirahat berubah menjadi potensial aksi.
  • • Potensial aksi merambat dalam bentuk arus listrik

    yang disebut impuls yang merambat dari sel saraf ke sel saraf berikutnya sampai ke pusat saraf atau sebaliknya

  

Perasaan ( sensibilitas)

  • • Saraf sensoris tepi akan menghantarkan beberapa

    impuls “aferen” untuk ditafsirkan oleh daerah

    sensorik dalam korteks serebri seperti sentuhan,

    rasa sakit, gatal, suhu, rasa panas, dan dingin yang berasal dari struktur tepi.
  • • Sementara simpul “aferen” lain timbul dari sruktur

    yang lebih dalam seperti rasa sakit, tekanan dan

    sebagainya.
  • Penafsiran perasaan ini bergantung pada rangsangan dari perifer yang dialirkan oleh

    berbagai neuron, dan akhirnya mencapai stasiun-

    penafsiran-pusat didalam otak

  SISTIM SARAF PUSAT CENTRAL NERVUS SYSTEM

  • • Terdiri atas otak dan medula spinalis

  • Secara fsiologis SSP berfungsi untuk :
    • – Interpretasi ,
    • – Integrasi,
    • – Koordinasi ,
    • – Inisiasi berbagai impuls saraf

  • Dibungkus oleh selaput meninges

FISIOLOGI SISTIM SARAF

  • Sistim Saraf Pusat
    • – Fungsi Korteks Cerebri – Fungsi Lobus Cerebri – Fungsi cerebellum
    • – Fungsi Batang Otak

  • Sistim Saraf Tepi
    • – Fungsi Saraf Kranial I – XII
    • – Fungsi Saraf Spinal

  • Proses Refek

  

Korteks Cerebri

  • Cerebrum mempunyai 2 bagian belahan otak yaitu
    • – Otak besar  belahan kiri yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kanan.
    • – Otak besar belahan kanan yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kiri.

  • Bagian korteks cerebrum berwarna kelabu karena banyak mengandung  badan sel saraf.
  • Bagian medulla cerrebrum berwarna putih banyak mengandung dendrit dan neurit.
  • Bagian korteks dibagi menjadi 3 area yaitu : – Area sensorik yang menerjemahkan impuls menjadi sensasi.
    • – Area motorik yang berfungsi mengendalikan koordinasi kegiatan otot rangka.
    • – Area asosiasi yang berkaitan dengan ingatan, memori, kecedasan, nalar/logika, kemauan.

  Fungsi korteks cerebri

  1. Korteks motorik primer

  • – Mengontrol gerakan volunter otot dan tulang pada sisi tubuh kontralateral

  2. Korteks sensorik primer

  • – Penerima sensasi umum dan penerima serabut saraf radiasi talamikus yang membawa impuls sensoris dari kulit, otot sendi dan tendon disisi kolateral

  3. Korteks visual ( penglihatan )

  4. Korteks auditorik ( pendengaran)

  5. Area penghidu ( olfaktory reseptive area)

  6. Area asosiasi :

  • – Untuk aktiftas mental yang tinggi (bicara, menulis dsb)
  • – Hubungan antara sensorik dan motorik

  7. Korpus kallosum

  Otak depan manusia terbagi atas

empat lobus (bagian), meliputi :

  • lobus frontalis (bagian depan), berada pada bagian dahi, berfungsi sebagai pusat berpikir
  • lobus temporalis (bagian samping), berada pada bagian pelipis sebagai pusat pendengaran dan berbahasa
  • lobus oksipitalis (bagian belakang), berada pada bagian belakang kepala; sebagai pusat penglihatan; dan
  • lobus parietalis (bagian antara depan-belakang) berada pada bagian ubun-ubun sebagai pusat sentuhan dan gerakan.

1. LOBUS FRONTALIS

  • Lubus frontalis (frontal lobe) adalah bagian yang paling depan dari korteks serebri berhubungan dengan penalaran, keterampilan motorik , kognisi tingkat yang lebih tinggi, dan bahasa ekspresif.
  • Daerah ini menerima informasi dari berbagai lobus otak dan untuk melakukan gerakan tubuh.
  • Kerusakan pada lobus frontalis dapat menyebabkan perubahan dalam kebiasaan seksual, sosialisasi, dan perhatian serta meningkatkan pengambilan risiko. Terlihat dalam mental, emosi dan fungsi fsik, bagian anterior (depan atas)
  • mempunyai peran dalam tingkah laku tidak sadar. Misalnya: kepribadian, tingkah laku social, memberi pendapat dan aktiftas itelektual, bagian sentral posterior (depan belakang) mengatur fungsi motorik.

2. LOBUS TEMPORALIS

  • Lobus temporalis adalah lobus otak yang terletak di bawah lobus frontalis dan lobus parietalis .
  • Lobus ini juga merupakan lokasi dari korteks pendengaran primer, yang penting untuk menafsirkan suara dan bahasa yang kita dengar.
  • Hipokampus juga terletak di lobus temporalis, sehingga bagian otak ini sangat terkait dengan pembentukan memori.
  • Kerusakan pada lobus temporalis dapat menyebabkan masalah memori, persepsi bahasa, dan kemampuan bahasa.
  • Menerima input dari tiga indera perasa, yaitu: pendengaran, pengecap, dan penciuman dan mempunyai peran dalam proses memori.

3. LOBUS OKSIPITALIS

  • Lobus oksipitalis adalah bagian dari korteks serebri yang terletak di belakang dan berhubungan dengan penafsiran rangsangan visual.
  • Korteks visual Primer menerima dan menafsirkan informasi dari retina mata, terletak di lobus oksipitalis.
  • Kerusakan pada lobus ini dapat menyebabkan masalah penglihatan seperti :
    • – kesulitan mengenali objek,
    • – ketidakmampuan untuk mengidentifkasi warna, – kesulitan mengenali kata-kata.

    >Berfungsi pada daerah visceral (bagian dalam) visual (bagian luar). Misalnya penglihatan, menerima informasi dan menafsir kan warna,
  • juga berperan dalam refeks visual untuk menentukan mata pada sebuah objek yang diam dan bergerak

4.Lobus Parietalis

  • Lobus parietalis adalah bagian korteks serebri yang terletak di tengah dan berhubungan dengan pengolahan informasi sensorik taktil seperti tekanan, sentuhan, dan rasa sakit.
  • Sebagian dari otak yng dikenal sebagai korteks somatosensoris terletak di lobus ini dan sangat penting untuk pengolahan panca indera.
  • Kerusakan pada lobus parietalis dapat menyebabkan masalah dalam memori verbal, gangguan kemampuan visual dan masalah bahasa.
  • Menterjemahkan input sensorik, sensasi yang dirasakan pada suatu sisi bagian tubuh yang diterjemahkan melalui lobus pariental bagian lateral, rangsangan yang diterima adalah nyeri, temperature, sentuhan, tekanan, dan proprioseption.
  • Lobus pariental juga menterjemahkan input sensorik stereog nasis dan juga berfungsi sebagai pengembangan gambaran diri

FUNGSI STRUKTUR CEREBRUM

  • Secara garis besar struktur otak besar terbagi menjadi :
    • – korteks cerebri dan
    • – struktur-struktur subkortikal

  1.Struktur Korteks serebri :

  • – Korteks sensoris : berfungsi untuk mengenal , inter

  pretasi impuls sensoris yang diterima -> hingga

  manusia dapat merasakan, menyadari adanya suatu sensasi rasa atau indera tertentu.

  • – Korteks sensoris : juga menyimpan data memori sebagai hasil rangsang sensoris selama manusia hidup.

  2. Struktur subkortikal :

  • – Basal ganglia
  • – sistim limbik dan
  • – hipofsis

2. Struktur subkortikal

  • a. Basal ganglia :

  terdiri dari :

  melaksanakan fungsi motoris dengan merinci dan mengkoordinir gerakan dasar, gerak halus/ trampil dan sikap tubuh Gangguan : penyakit Parkinson : paralisis Agitans

b. Sistim limbik

  • Sistim limbik (Rhinencephalon)
  • berperan dalam :
    • – fungsi penghidu ,
    • – perilaku makan dan
    • – bersama hipotalamus berfungsi dalam perilaku

      seksual, emosi, takut dan marah serta motivasi

    >Rangsang sistim limbik menimbulkan efek otonom terutama perubahan tekanan darah dan pernafasan
  • Rangsangan pada nuklei amigdala menimbulkan gerakan mengunyah dan menjilat dan aktivitas berhubungan dengan makan , • lesi menimbulkan hiperfagia .

c. Hipofsis :

  • Lobus anterior kelenjar hipofsis menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai alat pengendali ,mengontrol produksi sekresi dari semua organ endokrin lain
  • bersama hipotalamus mengatur kegiatan sebagian besar kelenjar endokrin dalam sintesis dan pelepasan hormon
  • Karena menghasilkan hormon yang mengatur fungsi kelenjar tiroid,adrenalin dan gonad maka akibat terganggu nya organ pituitary/ hipofse akan mempengaruhi berkembangnya organ seks pada pria dan wanita (impotensi / menopause dini )

1. Talamus

  • Merupakan pusat pengatur atau penerima rangsang sensoris
  • Merupakan pusat pengatur suhu tubuh , selera makan , keseimbangan cairan tubuh , metabolisme lemak , karbohidrat , tekanan darah dan tidur
  • berfungsi :
    • Menyebabkan adanya rasa sadar terhadap sensasi sakit, panas dan raba
    • Berperan terhadap terjadinya mekanisme emosi (perasaan senang atau tidak senang)
    • Berperan terhadap sikap siaga

  

Thalamus

  • Thalamus adalah sebuah massa abu-abu yang besar disekitar ventrikel otak.
  • Daerah spesifk dalam thalamus menerima akson dari medulla, batang otak, serebellum, basal ganglia dan bagian variasi dari serebellum.
  • Hubungan ini memberi pengaruh terhadap fungsi motorik dan mempunyai peran dalam respons emosional, terjemahan

    sensasi-sensasi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.

  • • berfungsi sebagai stasiun pemancar  bagi impuls yang sampai di

    otak dan medulla spinalis.
  • sebelum diterima area sensorik serebrum semua rangsangan

    akan diproses terlebih dahulu, hanya rangsangan penciuman

    saja yang tidak diterima oleh talamus .
  • Fungsi talamus yang lain mengatur suhu dan kandungan air dalam darah,mengkoordinasi aktivitas yang terkait emosi.

  

2 . Subtalamus

  • • merupakan lanjutan tegmentum mesencephalon

  • • Mengandung nukleus ruber dan substansia nigra

  • • Berfungsi sebagai stasiun antara korpus striatum

    dan susunan ekstra piramidalis

3 Epitalamus

  • • Terdiri dari ganglia habenulari dengan traktus –

    traktusnya
  • Berfungsi sebagai suatu pusat untuk mengkoordinir rangsang penghidu ( olfaktoria)

4. Hipotalamus :

  • pusat tertinggi integrasi dan koordinasi SSO dan mengolah perilaku insting , terbagi 3 bagian :
    • – Regio supra optik : pusat pengatur suhu
    • – Regio tuberalis( tengah) : erdapat pusat pengatur

      makan ( pusat nafsu makan dan pusat lapar)
    • – Regio mamilaris ( paling belakang ) terdapat pusat mempertahankan cairan tubuh , fungsi : pengecapan

    >Dibagian posterior hipotalamus terdapat pusat yang mengham bat sekresi keringat dan menyebabkan

    vasokonstriksi dengan tujuan menahan menguapnya

    panas dalam tubuh
  • Bila pusat ini terganggu maka penderita akan berkeringat dingin.-> shock

  

Hypothalamus

  • Hipothalamus adalah bagian kecil tetapi sangat penting dijaringan otak , letaknya dibawah thalamus
  • bertugas mempetahankan beberapa fungsi keseimbangan, pengaturan sejumlah aktiftas yang juga dipengaruhi kelenjar pytuitari dan system saraf otonom (bekerja sendiri).
  • Hipothalamus menerima input dari seluruh bagian tubuh.
  • Pengaruh hypothalamus didalam aktivitas system saraf otonom termasuk pengaturan denyut jantung, tekanan darah, dan temperature tubuh, juga mengatur nafsu makan, mempengaruhi fungsi genital dan aktivitas seksual.
  • berfungsi sebagai pusat pengaturan suhu tubuh, selera makan dan keseimbangan cairan tubuh, rasa lapar, sexualitas, watak, tingkah lakudan emosi.
  • hipotalamus juga mengontrol kelenjar pituitari,

  Batang otak (brainstem =Trunkus

Serebri)

  • merupakan bagian otak sebelah bawah yng berhubungan dengan sumsum tulang belakang
  • sebagai unit untuk menghantarkan saluran impuls yang disampaikan ke dan dari saluran serebri dan lajur dibagian otak tengah.
  • Batang otak berfungsi : mengontrol berbagai proses penting bagi kehidupan , seperti bernapas, denyut jantung, mencerna makanan, dan membuang kotoran
  • Merupakan tempat berbagai macam pusat vital seperti :
    • – Pernapasan ,
    • – Pusat vasomotor,
    • – Pusat pengatur kegiatan jantung,
    • – Pusat muntah, bersin dan batuk

  

Otak Belakang (Rombesenfalon)

  • Otak belakang manusia tersusun atas dua bagian utama yakni : otak kecil (serebelum) dan medula oblongata.

  adalah bagian yang berkerut di bagian belakang otak,

  • Serebelum dan terdiri atas dua. belahan yang berliku-liku sangat dalam.
    • – Berfungsi sebagai pusat keseimbangan dalam tubuh, koordinasi motorik/gerakan otot, dan memantau kedudukan posisi tubuh.
    • – Adanya serebelum memungkinkan kita belajar gerakan yang

      terlatih dan saksama, seperti menulis atau bermain musik tanpa berpikir.

  • Di antara kedua belahan serebelum terdapat suatu bagian yang

    berisi serabut saraf dinamakan jembatan varol (pons varolii).

    • – Berfungsi menghantarkan impuls dari bagian kiri dan kanan otak kecil.
    • – Jembatan varol juga menghubungkan korteks cerebrum degan

      cerebelum dan otak depan dengan sumsum tulang belakang

  OTAK KECIL / SEREBELLUM

  • Fungsi otak kecil pada umumnya adalah :
    • – mengatur sikap dan aktivitas sikap badan

  (mengkoordinasikan gerakan-gerakan otot sehingga gerakan dapat terlaksana dengan sempurna),

  • Cedera unilateral pada serebelum dapat mengakibat kan :
    • – gangguan pada sikap dan tonus otot, – gerakan sangat tidak terkoordinasi .
    • – cara bicara lambat,
    • – semua gerakan sadar dan anggota badan jadi lemah,
    • – jalan terombang ambing dan cenderung jatuh kesisi badan yang cedera

  

Fungsi cerebellum

  • Mengatur dan mengkoordinir aktivitas otot skeletal dan mempertahankan postur dan kekuatan otot, serebellum juga berfungsi dalam petunjuk–petunjuk penglihatan, koordinasi gerak tubuh, dan keseimbangan
  • berfungsi sebagai :
    • – pusat pengatur koordinasi gerakan yang disadari
    • – pusat pengatur keseimbangan tubuh
    • – pusat pengatur posisi tubuh

  • Cerebellum merupakan bagian otak yang terletak di bagian belakang otak besar,.
  • Cerebellum memiliki 2 bagian belahan yaitu:
    • – Belahan cerebellum bagian kiri dan belahan cerebellum bagian kanan yang dihubungkan dengan jembatan varoli yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari

  

Medulla oblongata

  • = sumsum lanjutan / penghubung = batang otak
  • terletak di antara bagian otak dengan sumsum tulang belakang.
  • Terletak langsung setelah otak , di depan cerebellum • Berhubungkan dengan medulla spinalis,.
  • Susunan korteksnya terdiri dari neurit dan dendrit dengan warna putih dan bagian medulla terdiri dari badan sel saraf dengan warna kelabu.
  • Medulla oblongata berfungsi sebagai pusat pengaturan ritme respirasi, gerakan pernapasan, denyut jantung, penyempitan dan pelebaran pembuluh darah, tekanan darah, gerak alat pencernaan, gerak peristaltik, sekresi ludah, menelan, batuk, bersin, sendawa.

MEDULLA SPINALIS/SUMSUM TULANG BELAKANG

  • Merupakan jalan atau saluran untuk menghantarkan informasi dari dan ke otak dari perifer (ditepi) seperti kulit.
  • Tempat jalannya refeks medulla spinalis berisi badan putih yang mengandung serabut-serabut myelin (akson) yang menghantar kan informasi asenden dan desenden.
  • Badan kelabu yang terisi badan sel berikut prosesnya terjadi dalam menstimulus (rangsang) masuk ke stimulus medulla spinalis yang berintegrasi dalam badan kelabu.
  • Respon dapat terjadi secara/ ditransmisikan ke atas asenden.
  • Semua kegiatan motorik disalurkan melalui medulla spinalis dan akson perifer.

  

Sumsum tulang belakang memiliki

fungsi penting dalam tubuh antara lain

:

  • Pusat gerakan otot tubuh terbesar yaitu kornu motorik dan kornu ventralis
  • Mengurus kegiatan refek spinalis dan refes lutut
  • Menghantarkan rangsangan koordinasi otot dan sendi menuju serebelum
  • Mengadakan komunikasi antara otak dengan semua bagian tubuh
  • menghubungkan impuls dari saraf sensorik ke otak dan sebaliknya,
  • menghubungkan impuls dari otak ke saraf motorik
  • memungkinkan menjadi jalur terpendek pada gerak refeks.

  

Sistem Saraf Tepi

  • Sistem saraf tepi dinamakan pula sistem saraf perifer.
  • : meneruskan rangsangan (impuls) menuju dan

    dari system saraf pusat
  • Serabut saraf perifer berhubungan dengan otak dan korda spinalis
    • Serabut saraf sensorik (saraf aferen) :

      sekumpulan neuron yang menghantarkan

      impuls dari reseptor menuju sistem saraf

      pusat.
    • serabut saraf motorik (saraf eferen).: berperan menghantarkan impuls SSP menuju

  • Berdasarkan tipenya Sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua, yaitu:
    • – Saraf Sensorik/Aferen : Berfungsi menghantarkan

  informasi dari reseptor sensorik menuju sistem saraf pusat (penerimaan stimulus).

  : Berfungsi menghantarkan

  • – Saraf Motorik/Eferen

  informasi dari sistem saraf pusat menuju

otot/kelenjar (dari sinilah terjadi gerak respon)

  

Fungsi utama Sistim saraf

  

1. Menerima informasi ( rangsangan) dari dalam

maupun luar tubuh melalui saraf sensori ( aferent Sensory Pathway )

  2. Mengkomunikasikan informasi antara Sistim Saraf Perifer dan Sistim Saraf Pusat

  3. Mengolah informasi yang diterima baik ditingkat medula spinalis maupun diotak untuk menentu kan jawaban ( respon)

  

4. Menghantarkan jawaban secara cepat melalui

saraf motorik ( Eferent Motorik Pathway ) ke organ – organ tubuh sebagai kontrol atau

  1. Saraf kranial : semua saraf yang keluar dari permukaan dorsal otak.

  

Berdasarkan asalnya, sistem saraf tepi

terbagi atas :

  2. Saraf spinal : semua saraf yang keluar dari kedua sisi tulang belakang.

  3. ganglia : kumpulan badan sel saraf yang membentuk simpul-simpul saraf dan di luar sistem saraf pusat.

  • – saraf kranial dan saraf spinal yang masing- masing berpasangan,serta ganglia (tunggal: ganglion).

  SARAF – SARAF OTAK ( NERVUS KRANIAL)

  Dari batang otak keluar 12 pasang saraf kranial :

  • Saraf kranial pertama : nervus Olfaktorius , saraf sensorik fungsi : saraf sensasi penghidu (penciuman) ,
  • Saraf kranial kedua :

  nervus optikus , saraf sensorik

  fungsi : penglihatan dan saraf aferen eferen sensoris khusus (kemampuan untuk membedakan warna dan penglihatan) ,

  • Saraf kranial ketiga :

  nervus okulomotorius ,saraf

  motorik fungsi sebagai safar untuk mengangkat bola mata

  • Saraf kranial keempat : nervus troklearis , saraf motorik mensaraf otot mesenterium oblique ,

  • Saraf Kranial ketiga ,ke empat dan ke enam : berasal dari mesensefalon dan pons, berfungsi bersama mensaraf otot – otot ekstra okular .
  • Saraf kranial kelima : nervus trigeminus , merupakan saraf gabungan sensoris dan motoris terdiri dari 3 buah saraf yaitu - neuron optalmikus , - neuron maksilaris dan - neuron mandibularis, ke 3 saraf ini mengurus sensasi umum pada wajah dan sebagian kepala , bagian dalam hidung , mulut,gigi dan meninges , mengurus rangsangan sensorik dari setengah bagian depan kepala, lidah dan rongga mulut bagian depan melalui cabang- cabangnya. persarafan motoriknya mempersaraf pergerakan rahang,
nervus abdusens , saraf

  • Saraf kranial keenam : motorik mensaraf m. mesenterium rektus lateralis ,

  nervus fasialis , merupakan

  • Saraf kranial ketujuh ;

    persarafan motorik untuk ekspresi dan mimik wajah

    pada otot superfcial wajah dan dahi. persarafan sensorik pengecapan dua pertiga anterior lidah ,

  nervus auditorius /

  • Saraf kranial kedelapan :

  akustikus / statoakustikus melakukan 2 fungsi yaitu

  • fungsi pendengaran(nervus koklearis) dan
  • fungsi keseimbangan(nervus vestibularis) , untuk mendengar dengan baik perlu anatomi alat pendengaran yang utuh dan penghantaran yang tepat
nervus glosofaringeus

  • Saraf kranial ke sembilan : mengandung saraf sensori khusus yang mengurus pengecapan dilidah, komponen saraf motoris mengurus otot faring, mengandung serabut sensasi umum dibagian belakang lidah, faring, tuba eustackhius dan telinga tengah

  nervus vagus

  • Saraf kranial sepuluh : mengatur fungsi sensoris dan motoris palatum mole dan faring, mengatur salivasi dan pengecapan sepertiga posterior lidah , mengatur fungsi sensoris dan motoris larings dan mengatur persarafan parasimpatis visera thoraks dan abdominal.
  • Saraf kranial kesebelas : nervus asesorius spinalis adalah saraf motorik yang mensaraf m.sternokleidomastoideus dan bagian atas m.trapezius
  • Saraf kranial keduabelas : nervus hipoglosus , saraf

  Fungsi Saraf Kranial I – XII Pleksus-pleksus saraf yang

utama

  • Pleksus servikalis
  • Pleksus brakialis
  • Pleksus lumbosakralis
  • Pleksus lumbalis
  • Pleksus sakralis

  

SARAF SPINAL / SARAF TEPI

  • Terdapat 31 pasang saraf spinal yang membentuk dua kelompok akar spinal yaitu
  • akar dorsal yang membawa serabut sensorik dan
  • akar ventral yang membawa serabut motorik somatis dan ot
  • Sesuai dgn asal keluarnya di vertebra, saraf spinal terdiri atas – 8 pasang saraf spinal daerah servikal : mengurus leher.

  Lengan dan bahu.

  • – 12 pasang saraf spinal daerah torakal : mengurus badan.
  • – 5 pasang saraf spinal lumbal : mengurus tungkai
  • – 5 pasang saraf sakral, dan 1 pasang saraf koksigeal : saraf sakro kosigeal mengurus alat kelamin, pelvis, dan sekitar pangkal paha

  SUSUNAN SARAF SOMATIK • Merupakan saraf yang mengumpulkan informasi sensoris dari tubuh.

  • Di golongkan menjadi 3 jenis :
    • – Indra somatik mekano reseptif : dirangsang oleh pemindahan

  mekanisme sejumlah jaringan tubuh. Meliputi indra raba, tekanan

dan tekanan yang menentukan posisi relatif dan kecepatan

gerakan berbagai bagian tubuh, di kelompokkan sebagai berikut :

  • Sensasi ekteroreseptif : sensasi dari permukaan tubuh.
  • Sensasi proprioseptif : sensasi berhubungan dengan keadaan fsik

  tubuh (sensasi kinestetik, tendo, dan otot tekanan dari dasar kaki).

  • Sensai viseral : sensasi dari viseral tubuh organ dalam yang

  berasal dari jaringan dalam seperti tulang, fasia terutama meliputi tekanan nyeri dan getaran dalam.

  • – – Indra nyeri : di aktifkan oleh faktor apa saja yang merusak

  Indra termoreseptor : mendeteksi panas dan dingin

  jaringan,perasaan kompleks karena menyertakan sensasi perasaan dan emosi

  • Daerah asosiasi somatik korteks parietal memegang peranan penting

  

Sistem Saraf Tak Sadar : Sistem

saraf otonom

  • merupakan sekumpulan saraf yang mengatur aktivitas yang tidak kita pikirkan terlebih dahulu. , bekerja secara otomatis tanpa perintah dari sistem saraf sadar. Misal : pergerakan paru- paru dan jantung.
  • Sistem saraf otonom juga disebut sistem saraf tak sadar, karena bekerja diluar kesadaran
  • berfungsi untuk mempertahankan keadaan tubuh dalam kondisi terkontrol tanpa pengendalian secara sadar.
  • Menurut karakteristik kerjanya, sistem saraf tak sadar terbagi atas dua saraf : saraf simpatik dan saraf parasimpatik
  • Masing-masing saraf ini dapat bekerja pada organ yang sama, namun kerja yang dilakukan saling berlawanan (antagonis).
  • Organ yang beraktivitas dan dikontrol oleh sistem saraf tak sadar, meliputi otot jantung,kelenjar keringat,kelenjar tubuh , iris mata, organ thorakalis, otot perut, abdominalis pembuluh

  

Sistim Saraf Otonom

  • Antara sistim saraf pusat dan sistim saraf otonom dihubungkan oleh serabut saraf aferen dan eferen
  • Sistim Saraf Otonom berkenaan dengan pengendalian organ – organ dalam secara tidak sadar , disebut juga Susunan Saraf Tak Sadar • SSO adalah bagian yang mengurus semua proses badaniah yang involunter dan timbul secara refektorik
  • Misal ;
    • – Vasodilatasi – vasokonstriksi
    • – Bronkodilatasi – bronkokonstriksi
    • – Peristaltik , Berkeringat , Merinding , Dsb • Dibagi dalam :
    • – bagian pusat : sistim limbik , hipotalamus , jaras – jarasnya
    • – Bagian tepi : rantai neuron : ganglion para vertebralis , juluran aferen – eferen

  • Mempersaraf alat dalam tubuh seperti kelenjar, pembuluh darah, paru-paru, lambung, usus dan ginjal .
  • Mendapat 2 jenis persarafan otonom yang fungsinya saling bertentangan , dimana bila yang satu merangsang yang lain akan menghambat dan sebaliknya .
  • Ke 2 susunan SSO ini disebut ;
    • – Bagian simpatetik : saraf

  simpatis

  • – Bagian parasimpatetik : saraf

  parasimpatis

  • Regulasi otonom akan dibawa oleh serabut simpatis dan parasimpatis
  • Gangguan SSO ; Fenomena Raynaud : ujung jari sianotik dingin,
  • Ganglia kolateral :
  • Ganglion – ganglion ini bersambungan erat dengan SSP melalui medula spinalis dengan menggunakan

    cabang penghubung yang bergerak dari medula

    spinalis menuju ganglion dan dari ganglion masuk ke medula spin
  • Bersama serabut-serabutnya membentuk pleksus – pleksus simpatis yaitu :
  • • Pleksus kardiak : terletak didekat dasar jantung ,

  melayani jantung dan paru- paru : terletak dibelakang lambung ,

  • Pleksus seliaka

  

melayani organ – organ dalam rongga abdomen

: pleksus hipogatilus : terletak

  • Pleksus mesenterikus

  

didepan sakrum , melayani organ- organ dalam

pelvis.

  • contoh, saat saraf simpatik mempengaruhi sebuah organ untuk meningkatkan aktivitas organ tertentu, saraf parasimpatik menurunkannya.
  • Perbedaan ini terjadi karena neurotransmiter yang dihasilkan kedua saraf tersebut berbeda :
    • – Noradrenalian merupakan neurotransmiter saraf simpatik, – asetilkolin ialah neurotransmiter saraf parasimpatik.

  • Pada saraf simpatik dan saraf parasimpatik terdapat penghubung antara sistem saraf pusat dan efektor, yang dinamakan ganglion.
  • Ganglion saraf simpatik berada dekat sumsum tulang belakang.
    • – Serabut praganglion saraf simpatik berukuran pendek, – serabut pascaganglionnya berukuran panjang.

    >saraf parasimpatik memiliki :
  • serabut praganglion yang berukuran panjang dan
  • serabut pascaganglion yang pendek

FUNGSI SSO

  Menurut fungsinya sistim saraf otonom dibagi 2 bagian:

  1. Sistim Simpatis

  • – Terletak didepan kolumna vertebra
  • – Berhubungan dengan sumsum tulang belakang melalui serabut – serabut saraf

  2. Sistim parasimpatis Terbagi atas 2 bagian :

  • – •

  Saraf Otonom Kranial

  • Saraf Otonom Sakral • Fungsi saraf otonom secara umum :
    • – Mengatur motilitas dan sekresi pada kuliT, pembuluh darah dan organ viseral dengan cara merangsang pergerakan otot polos dan kelenjar eksokrin
    • – Juga mengatur dan memelihara kehidupan vegetatif ; Miksi, Enuresis dan Defekasi
    jika dilihat dari cara kerjanya, sistem saraf tepi dibedakan menjadi:

  Saraf simpatis : bekerja untuk merangsang/memacu kerja -

  organ-organ tubuh

  Saraf parasimpatis : bekerja menstabilkan kembali aktivitas - organ-organ tubuh.

  

Sistem Saraf Simpatis

  • Sistem saraf simpatis terbagi juga menjadi dua bagian, yaitu saraf otonom cranial dan otonom sacral.
  • • Sistem saraf ini berhubungan dengan sumsum tulang

    belakang melalui serabut-serabut sarafnya, letaknya

    didepan column vertebrae.
  • Sistem saraf simpatis ini berfungsi untuk:
    • – Mensaraf otot jantung
    • – Mensaraf pembuluh darah dan otot tak sadar
    • – Mempersaraf semua alat dalam seperti lambung, pancreas dan usus
    • – Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat
    • – Serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit
    Serabut saraf simpatis mensaraf :

  • – otot jantung,
  • – otot tak sadar semua pembuluh darah ,
  • – semua alat dalam : lambung, pankreas, usus
  • – Serabut motorik sekretorik pada kelenjar

    keringat
  • – Serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit , pilorum
  • – Mempertahankan tonus semua otot termasuk tonus otot sadar

SISTIM PARASIMPATIS

  • Sistim kranial otonom adalah : saraf kranial ke III, VII, IX dan X.
  • Saraf – saraf ini merupakan penghubung tempat serabut- serabut parasimpatik lewat dalam perjalanannya keluar dari otak menuju o
  • Serabut saraf kranial III : saraf Okulomotorik mencapai otot

  sirkuler pada iris dan merangsang gerakan penentu ukuran pupil mata

  • Serabut – serabut otot motorik sekretorik mencapai kelenjar ludah melalui saraf ke VII, (Saraf Fasial) dan saraf ke IX

  (Glossofaringeus)

  merupakan saraf otonom

  • Saraf kranial X (Saraf Vagus)

  terbesar , serabutnya disebar ke sejumlah besar kelenjar dan organ . Penyebarannya sejalan dengan penyebaran serabut

  Sistem Saraf

Parasimpatis

  • bekerja berlawanan dengan sistim saraf simpatis : Jika

    saraf simpatis memacu jantung misalnya, maka sistem

Dokumen yang terkait

View of MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAANDENGAN MENGGUNAKAN METODE SAS SISWA DI SDN 115 KAB. PINRANG

0 0 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH BERBASIS AKRUAL DI KABUPATEN ACEH BESAR

0 0 34

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK DI KOTA BANJARMASIN

1 1 8

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERLOMBAAN DI KELOMPOK B TK PERWANIDA KOTA MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

2 4 15

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUCING-KUCINGAN PADA ANAK KELOMPOK B TK RT 17 KEJURON KOTA MADIUN Indrawati TK RT 17 KEJURON

0 3 10

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PAPAN FLANEL PADA ANAK KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN TAMAN KOTA MADIUN Turina Dyah Puspitorini TK NEGERI PEMBINA

0 4 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR PADA KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA DEMANGAN KOTA MADIUN Tutik Eko Wahyuni Tk Dharma Wanita Demangan

1 4 12

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MEDIA POSTER PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TUNAS BHAKTI Erna Sulismiyati TK TUNAS BHAKTI

1 3 11

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN GOBAK SODOR ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA DEMANGAN

1 3 9

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH DAN AUTOPLAY MEDIA STUDIO DALAM PEMBELAJARAN YANG BERBASIS INQUIRY PADA MATERI GARIS DAN SUDUT KELAS VII SMP

0 0 8